Draf SKB Fix Hana
Draf SKB Fix Hana
Di susun oleh:
HANA PERTIWI
NIM: 1611140142
Dosen Pengampuh:
DEBBY ARISANDY, MBA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
(Ervina, Arum, & Kes, 2015) Perawatan kecantikan telah menjadi
kebutuhan setiap wanita untuk membantunya tampil lebih cantik, mulai dari
pangkal rambut sampai ujung kaki. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, macam-macam perawatan kecantikan muncul di
pasaran.
Pada saat ini, perawatan tubuh dan kulit sudah menjadi kebutuhan pokok
bagi masyarakat terutama masyarakat kalangan atas. Masyarakat melakukan
perawatan tersebut agar menjadi tampak awet mudah, selalu cantik, segar,
percaya diri dan menunjang penampilan mereka di kehidupan sehari-hari.
Usaha jasa Salon merupakan bisnis yang dapat dijadikan bisnis jangka
panjang, dikarenakan kebutuhan fisik untuk seorang wanita bahkan seorang
pria pada beberapa tahun ini. Hal ini dapat dijadikan sebagai peluang bisnis
bagi yang ingin mendirikan salon kecantikan. Terutama bagi mereka yang telah
memiliki beberapa poin penting untuk membuka usaha salon kecantikan.
Beberapa poin yang harus dimiliki adalah keahlian di bidang kecantikan,
memiliki modal serta lokasi yang strategis.
Salon kecantikan merupakan ladang bisnis yang menguntungkan, Ami
yang sudah memiliki ketiga poin penting tersebut berencana untuk membuka
salon kecantikan. ami menganggap makin kedepan salon kecantikan semakin
maju. Karena sekarang ini, salon sudah menjadi kebutuhan yang harus
dipenuhi, misalnya make up pernikahan, perpisahan anak sekolah, acara-acara
khusus, wisuda dan lain sebagainya.
Loyalitas pelanggan sangat penting bagi pemilik salon demi menjaga
kelangsungan usahanya. Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas
dengan produk dan pelayanan yang mereka terima, sehingga mempunyai
antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal.
Dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan harus mendapatkan prioritas
yang lebih besar dibandingkan untuk medapatkan pelanggan baru oleh karena
itu, loyalitas pelanggan berdasarkan kepuasan murni dan terus menerus
merupakan salah satu asset terbesar yang mungkin di dapat oleh pemilik usaha
salaon.
(Asih, 2016) Kelangsungan hidup dari suatu usaha sangat ditentukan atau
tergantung dari bagaimana persepsi pelanggan terhadap perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan tentunya ingin mendapat tempat yang baik di hati
pelanggan. Berbagai cara pun ditempuh oleh perusahaan untuk mendapatkan
tempat di hati pelanggan. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat
perusahaan harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Aspek Pasar Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap Usaha
Salon Kecantikan?
2. Bagaimana Aspek Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap
Usaha Salon Kecantikan?
3. Bagaimana Aspek Perilaku Konsumen Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Terhadap Usaha Salon Kecantikan?
4. Bagaimana Aspek Operasional Dan Teknologi Dalam Studi Kelayakan
Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan?
5. Bagaimana Aspek Manajemen Dan Organisasi Dalam Studi Kelayakan
Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan?
6. Bagaimana Aspek Keuangan Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap
Usaha Salon Kecantikan?
7. Bagaimana Aspek Hukum Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap Usaha
Salon Kecantikan?
8. Bagaimana Aspek Ekonomi, Sosial Dan Politik Dalam Studi Kelayakan
Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan?
9. Bagaimana Aspek Amdal Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap Usaha
Salon Kecantikan?
10. Bagaimana Aspek Persaingan Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap
Usaha Salon Kecantikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Aspek Pasar Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap
Usaha Salon Kecantikan.
2. Untuk mengetahui Aspek Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
3. Untuk mengetahui Aspek Perilaku Konsumen Dalam Studi Kelayakan
Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
4. Untuk mengetahui Aspek Operasional dan Teknologi Dalam Studi
Kelayakan Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
5. Untuk mengetahui Aspek Manajemen dan Organisasi Dalam Studi
Kelayakan Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
6. Untuk mengetahui Aspek Keuangan Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
7. Untuk mengetahui Aspek Hukum Dalam Studi Kelayakan Bisnis Terhadap
Usaha Salon Kecantikan.
8. Untuk mengetahui Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik Dalam Studi
Kelayakan Bisnis Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
9. Untuk mengetahui Aspek AMDAL Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
10. Untuk mengetahui Aspek Persaingan Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Terhadap Usaha Salon Kecantikan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kepuasan konsumen pada loyalitas konsumen di salon ami. Dan untuk
mengetahui kualitas layanan pada kepuasan konsumen di salon ami. Serta
untuk mengetahui apakah salon ami layak untuk dikembangkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran
(Sulastri, 2016) Tantangan utama perusahaan- perusahaan adalah
bagaimana membangun dan mempertahankan bisnis yang sehat dalam pasar dan
lingkungan yang terus berubah. Agar perusahaan tetap dapat survive perusahaan
harus mampu mengenali pelanggannya. Dengan kata lain pasar sasaran yang
dituju dengan tepat akan memudahkan perusahaan dalam melakukan executing
strategy. Seorang yang membeli suatu barang atau jasa akan terlibat dalam
suatu transaksi pembelian. Transaksi jual beli yang terjadi dilakukan oleh penjual
dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada saat tertentu di tempat tertentu.
Sehingga pasar dapat dianggap sebagai suatu tempat. Pengertian pasar sebagai
tempat ini sebenarnya sangat sempit dan kurang fleksibel.
Aspek pasar adalah salah satu aspek yang berkenaan menegenai kondisi
pasar di bidang usaha yang dijalankan, dan merupakan urutan pertama bila
akan menyusun suatu laporan studi kelayakan bisnis.
2.1.1. Kondisi Pasar
Konsumen actual jasa
Konsumen actual jasa dari usaha salon Ami adalah konsumen
atau pelanggan yang sudah menggunakan jasa salon seperti potong
rambut, tonik, catok, creambeath, hair mask, hair spa, mewarnai
rambut, smooting, rebonding, beleacing, make up dan lain-lain.
Pelanggan dari jasa usaha salon Ami ini adalah wanita yang memiliki
karakteristik mengikuti perkembangan mode, khususnya mode
perkembangan mode perwatan kecantikan , mempunyai pekerjaan yang
menuntut untuk selalu tampil cantik dan menarik, dan wanita yang
menyukai perawatan-perawatan di salon.
Konsumen Pontensial Jasa
Konsumen potensial dari jasa dari usaha salon Ami ini adalah
konsumen yang belum mengetahui tempat dan jasa-jasa yang di
tawarkan oleh Ami salon serta yang mempunyai keinginan untuk
melakukan perawatan kecantikan yang dilakukan oleh salon Ami.
2.1.2. Profil Pasar Sasaran Jasa Ami Salon
Yang menjadi sasaran dari Ami salon adalah pria dan
wanita.Terutama wanita yang berumur 10 Tahun ke atas yang
mengikuti mode dan yang memperhatikan penampilan mereka supaya
terlihat cantik dan modis.
Profil pasar sasaran Ami salon sebagai berikut:
Jenis kelamin : perempuan dan laki-laki
Usia : 10 tahun keatas
Pendapatan : Rp 50.000 keatas
Pendidikan : SD, SMP, SMA, dan lain-lain
Pekerjaan : semua pekerjaan
Agama : semua agama
2.1.3. Perilaku Pasar
Wanita sangat memperhatikan setiap penampilannya. Dengan
adanya salon dapat membantu wanita untuk mempercantik
penampilannya. Perialku pasar terhadap adanya Ami salon ini. Ini
terlihat dari adanya pelanggan-pelanggan tetap dari Ami salon dan
semakin lama semakin banyak konsumen yang menggunakan jasa Ami
salon. Ami salon menginginkan konsumen atau pelanggan puas dengan
hasil pelayanan jasa salon yang ditawarkan sehingga nantinya
konsumen tersebut dapat menjadi pelanggan tetap mereka.
2.2. Aspek Pemasaran
(Aldy, Riawan, & Sugianto, 2017) Secara umum, kita dapat
mengidentifiasi serangkaian tugas yang menentukan keberhasilan
manajemen pemasaran dan Leading Market. Ada beberapa tugas
seorang manajer yang paling penting untuk diperhatikan dalam sebuah
perusahaan, yaitu:
a. Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran Kemampuan
mengidentifikasi potensi peluang pasar dalam jangka panjang dan
kompetensi inti dari sebuah produk. Selain itu, mengembangkan
rencana pemasaran konkrit yang merinci strategi dan taktik pemasaran
untuk maju dan berkembang.
b. Menagkap Pemahaman (Ide) Pemasaran Kemampuan untuk
menngubah strategi pemasaran menjadi program pemasaran, mengukur
potensi pasar, meramalkan permintaan, dan membuat keputusan dasar
tentang pengeluaran pemasaran, aktivitas pemasaran, dan alokasi
pemasaran dengan melihat kondisi lingkungan baik makro maupun
mikro.
c. Berhubungan dengan Pelanggan Mencipatakan dan membangun
hubungan komunikasi dengan seluruh stakeholder terutama para
pelanggan dalam menciptakan nilai untuk pasar sasaran yang dipilih
dan dikembangkan untuk menjaga reputasi perusahaan dan produk yang
ditawarkan.
d. Membangun Merk yang Kuat Manajer harus mampu mengetahui
kekuatan dan kelemahan setiap produk yang telah dipasarkan dari sudut
pandang pelanggan agar bisa dijadikan informasi untuk perbaikan di
masa akan datang. Dengan demikian, manajer mampu membuat strategi
yang berfokus pada konsumen dan mengembangkan positioning atas
produk yang telah di tawarkan.
Aspek pemasaran adalah factor penting yang dijadikan kunci
keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Dengan
mengenali aspek tersebut, seseorang dapat melakukan studi kelayakan
bisnis, sehingga ia dapat menganalisa bisnis tersebut layak atau tidak
untuk direalisasikan.
Cara yang dilakukan Ami salon untuk teknik pemasaran supaya
usaha salonnya dapat dikenal orang adalah teknik harga yang
ditawarkan. Harga yang ditawarkan oleh jasa salon ini sangat
terjangkau bagi mereka yang ingin tampil cantik tapi tidak mempunyai
uang lebih untuk melakukan perawatan. Sangat terjangkau bagi uang
saku mahasiswa. Selain harga, lokasi usaha juga mempengaruhi volume
penjualan. Dengan lokasi yang strategis konsumen lebih mudah
mencari lokasi. Ami salon ini terletak disekitar kampus IAIN Bengkulu.
2.3. Aspek Perilaku Konsumen
Aspek perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan atau menggunakan barang atau
jasa yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dengan kata lain bagaimana
konsumen mau mengeluarkan sumber daya nya yang terbatas seperti uang,
waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
(Agustin, 2017) Terdapat berbagai macam definisi spesifik mengenai
perilaku konsumen, (Tjiptono, 2005) di antaranya sebagai berikut: Perilaku
konsumen (consumer behavior) adalah "aktivitas- aktivitas individu dalam
pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian
pemakaian barang dan jasa" (Craig – Lees, Joy & Browne, 1995).
Perilaku konsumen adalah "studi mengenai proses-proses yang terjadi pada
saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli, menggunakan, atau
menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan keinginan dan hasrat tertentu" (Solomon, 1997).
Letak usaha Ami salon sangat strategis yaitu berada di perkotaan,
berdekatan dengan akses jalan raya, masjid, kampus, sekolah, dan took-toko
kosmetik. Dengan demikian, diharapkan bertambahnya jumlah penduduk
dapat semakin menggiatkan pada ekonomi yaitu dengan bertambahnya
jumlah konsumen bagi pertokoan dan juga letaknya yang tidak jauh dari
sekolah dan kampus.
Selain itu, karena letaknya di tengah perkotaan di harapkan usaha jasa
Ami salon ini dapat membantu mereka yang membutuhkan jasa Ami salon
seperti, jasa make up pengantin, make up acara-acara khusus, make up
wisuda, dan lain-lain. Dengan demikian kehadiran Ami salon bukan hanya
mendapatkan keuntungan pribadi melainkan dapat membantu orang-orang
yang membutuhkan jasa salon tersebut.
2.4. Aspek Operasional dan Teknologi
Aspek operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang
apa yang harus diamati dan bagimana mengukur suatu variable atau konsep
definisi operasional tersebut membantu kita untuk mengklasifikasi gejala
disekitar kkedalam kategori khusus dari variable.
2.4.1. Gambaran Produksi
Produk yang digunakan dalam salon kecantikan ini adalah dengan
mengikuti tren saat ini di Indonesia yaitu dengan menggemparkan
model-model terbaru, baik dari produk yang digunakan maupun dalam
hasil pemakaian. Jenis produk yang digunakan dapat meningkatkan
kualitas kepada pelanggan yang menggunakan produk-produk yang
berkualitas dan aman memberikan pelayanan dan perawatan.
2.4.2. Lokasi Usaha
Lokasi strategis menjadi salah satu factor penting dan sangat
menetukan keberhasilan suatu usaha. Oleh karena itu, Ami membuka
salon kecantikan ini di wilayah perkotaan khususnya di daerah yang
berdekatan dengan prtokoan, kampus, dan perkantoran yang sudah
memiliki sumber energy listrik dan air.
2.4.3. Proses Produksi
Salon kecantikan ini memperdukasi kegiatan didalam salon dan
memperduksi karyawan-karyawan yang sudah dibekali dengan
pengetahuan tentang kecantikan serta keterampilan dalam bekerja.
2.4.4. Teknologi
Sesuai dengan zaman modern ini, teknologi sangat dibutuhkan
untuk mendukung sumber daya manusia dalam meningkatkan usaha
yang dijalankan.
(Halawa, 2018) Perkembangan teknologi informasi
yang sangat pesat termasuk internet membawa dampak yang besar bagi
segala aspek. Internet merupakan sarana elektronik yang dapat
dipergunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset,
transaksi bisnis dan lainnya. Penggunaan layanan pembelian lewat
internet (online shopping) di Indonesia juga meningkat drastis.
Perubahan dramatis dalam bidang teknologi telah merubah cara hidup
konsumen, cara belanja, dan berinteraksi dengan yang lainnya.
2.5. Aspek Manajemen dan Organisasi
(S, Si, & Manajemen, 2006) Dalam Menjalankan sebuah bisnis,
manajemen merupakan factor yang paling penting karena tan pa manajemen
perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. dalam menjalankan
perusahaan ada beberapa aspek manajemen (pengelolaan perusahaan) yang perlu
menjadi perhatian para pebisnis yakni : Kebijakan dan target tahunan, sumber dan
struktur organisasi, produksi/operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan
sekitar, kemauan untuk berubah, restrukturisasi serta sistem kompensasi.
Management Merupakan aspek yang cukup penting di analisis untuk
kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak
untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik,
bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
2.5.1. Bentuk Organisasi
Usaha Ami salon yang didirikan merupakan usaha perorangan.
Usaha yang dimiliki, dikelolah dan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggungjawab penuh terhadap resiko dan aktivitas usahanya.
2.5.2. Struktur Organisasi
Manajer
karyawan
Tugas, wewenang dan tanggung jawab
Manajer
Merencanakan program dan kebijakan usahanya
Memberikan dan menjelaskan job description bagi tenaga kerja
Mengkoordinir segala kegiatan
Bertanggung jawab atas segala kegiatan
Menerima laporan keuangan dari kasir dan membuat pembukuan
besar
karyawan
meneta rambut
meneta rias
dan melayani klien
2.6. Aspek Financial
(Pasar & Keuangan, 2013) aspek keuangan dalam studi kelayakan
dibuat untuk menilai apakah suatu investasi layak atau tidak dijalankan dilihat
dari sisi keuangan Kasmir dan Jakfar (2012:89) adapun alat ukur yang dapat
digunakan untuk kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi adalah:
1. Payback period (PP) Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian
terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau
usaha (Kasmir dan Jakfar, 2012:89)
2. Net Present Value( NPV ) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
sekarang merupakan selisih antara PV kas bersih (PV of proceed) dan PV
investasi (capital outlays) selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar
2012:103).
3. Internal Rate of Return (IRR) Menurut Jumingan (2011:180) Internal Rate
of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value aliran kas
keluar yang diharapkan (expected cash outflow) dengan present value aliran
kas masuk yang diharapkan (expected cash inflow)
4. Profitability Indeks (PI) Kasmir dan Jakfar (2012:108-109) Profitability
Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas
dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.
S, S. H., Si, M., & Manajemen, D. (2006). BAHAN AJAR Konten Mata Kuliah E-
Learning BUKU AJAR STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGUSUL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2006 i.
Sulastri, L. (2016). Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. In Media
Pressindo. Retrieved from http://digilib.uinsgd.ac.id/3141/1/Studi KBW.pdf
Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta.