Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amelia Arya Audia

Kelas : X AKL 4
No Absen : 04

Larangan Membawa Sepeda


Motor Ke Sekolah

Suatu hari di sebuah SMK di Kota Pati, siswa-siswa berkumpul di koridor


kelas, membicarakan sekolah melarang membawa sepeda motor ke sekolah, tiba tiba
Kepala Sekolah datang.

Dova : “Teman teman tadi pengumuman kepalasekolah


yang sekolah melarang membawa motor ke
sekolah benar-benar merugikan kita.”
Reno : “Betul teman-teman. Kita harus minta tambahan
uang jajan , karena harus membayar uang
angkot.”
Reya : “Betul teman-teman.”
Dova : “Tapi kamu enak Reya. Kamu kan bisa diantar,
ada supir dirumahmu.”
Kepsek : “Ada apa ini anak-anak, sepertinya seru sekali.”
Dito : “E… ee…... ini pak kepala sekolah kita keberatan
dengan pemberitahuan bapak saat upacara tadi.
Karena kami direpotkan dengan larangan
tersebut. Kalau harus meminta tambahan uang
jajan kasihan sama orang tua Pak.”
Kepsek : “Oh….. Begitu to rupanya.”
Dova : “Maaf sebelumnya Pak , apakah keputusan itu
harus dilakukan? Kasihani kami pak.”
Kepsek : “Iya… Secepatnya akan bapak berlakukan.”
Dito : “Maaf sebelumnya pak…. Apa tidak bisa diberi
kelonggaran. Misalnya dengan menyediakan bus
sekolah . Di sekolah ini kan ada beberapa
bus pak. Kita bagi titik penjemputan menjadi
beberapa titik, sehingga kita akan dijemput pada
titik-titik tertentu.”
Dova :”Ide bagus itu pak.”
Kepsek : “Lho kan butuh biaya operasional nak?”
Dova : “Pak kan ada bus yang mejemput siswa di Kota Pati
gratis. Itu saja pak. Kita nanti akan bekerja sama
dan mengirim surat ke Pemkot Kota Pati.”
Kepsek : “Oh bisa…... Ide yang bagus. Semoga kita berhasil
mewujudkan. Bapak Bupati Pati memang peduli
terhadap anak-anak sekolah. Saya akan coba,
terimakasih atas sarannya nak.”

Seminggu kemudian larangan membawa kendaraan bermotor bisa dijalankan


dan sekolah bekerja sama dengan pihak Pemkot Pati dengan menggunakan bus
sekolah. Siswa-siswa menjalankan kebijakan sekolah dengan ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai