Oleh:
JURUSAN SENDRATASIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Berkat serta rahmat kepada kita semua, sehingga berkat karunianya saya dapat menyelesaikan
CBR(Critical Book Report) ini. Penulisan CBR ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam Mata Kuliah MAYOR MENENGAH PIANO di Universitas Negeri
Medan.
Dalam penulisan CBR ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kiritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan CBR ini.
Dalam penulisan CBR ini kami menyampaikan Ucapan Terima kasih sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya Dosen
Pengampu kami ibu HERNA HIRJA, S.Pd., M.Sn. yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
21 April 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
Bab I Pendahuluan....................................................................................................................4
1.1. LatarBelakang.................................................................................................................4
1.2. Tujuan.............................................................................................................................4
1.3. Manfaat...........................................................................................................................4
Bab IV Penutup.......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
6. ISBN : 978-602-5448-07-2
BAB II
ISI BUKU
2.1 Ringkasan Buku Utama
Piano ialah salah satu perangkat musik populer yang tidak sedikit dimainkan oleh orang.
Siapa sih yang tidak mau mahir bermain piano? Akan ada kebanggan tersendiri andai kita
sukses menguasai kiat bermain piano yang baik dan benar. Namun, tidak seluruh orang dapat
mempelajari piano. Alasannya? Terkadang mereka tidak mempunyai waktu guna mengikuti
ruang belajar musik atau mereka tidak mempunyai uang lebih supaya bisa mengikuti ruang
belajar musik tersebut.
Apakah mengikuti les musik satu-satunya teknik belajar agar mahir bermain piano? Tentunya
tidak. Ada beragam cara belajar piano secara otodidak. Tak jarang, tidak sedikit juga yang
sukses hanya dengan belajar secara otodidak. Jika mereka bisa, pastinya Anda juga dapat
melakukannya bukan? Jangan khawatir, di dalam tulisan ini kami bakal membahas seluruh hal
yang diperlukan untuk belajar piano secara otodidak supaya Anda mahir dalam
memainkannya.
4. Posisi Tangan
Posisi tangan yang bagus dan dianjurkan ketika belajar bermain piano ialah meletakan
jemari secara baik di atas tuts tetapi tidak terlampau tegang dan tidak terlampau rapat.
Namun, bukan berarti jemari Anda harus lunglai atau lemas, namun buatlah senyaman
dan serileks mungkin. Karena tidak bakal menyulitkan saat belajar scale atau yang
umum disebut latihan jari. Belajar posisi tangan dapat Anda coba seraya memainkan
tuts pada kunci major, do, re, mi, fa, sol, la, si, do secara teratur.
Setiap orang yang jago memainkan piano, pastinya dulu adalah seorang pemula yang berlatih
secara terus menerus tanpa berhenti. Mulailah dari satu lagu hingga Anda paham dan mahir,
setelahnya Anda dapat mencoba lagu selanjutnya. Tips paling ampuh adalah mengulang
secara terus menerus hingga Anda mahir.
Piano termasuk ke dalam alat musik akustik. Alat musik akustik adalah instrument yang
mengandalkan produksi suara yang berasal dari alat itu sendiri tanpa harus ada daya listrik.
Namun, dalam perkembangannya, pada masa kini sudah banyak terdapat piano elektrik atau
piano digital, bahkan kemudian muncul adanya keyboard yang mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan suara-suara sintetis, seperti suara biola, dan juga dilengkapi dengan satu
bentuk iringan yang ritmis atau sering disebut dengan irama.
Piano elektrik atau piano digital lebih diutamakan fungsinya untuk berain piano, dari pada
untuk keyboard. Keunggulan dari piano adalah bentuknya yang portable, sehingga mudah
untuk dipindahkan dan praktis untuk dibawa. Ada dua jenis piano akustik, yaitu Grand Piano
dan Upright Piano. Pada dasarnya, kedua jenis piano tersebut memiliki fungsi yang sama.
Perbedaannya hanya terletak di bentuknya saja.
Untuk berlatih piano kita tidak dituntut untuk memakasi piano akustik. Kita bisa
menggunakan keyboard atau piano digital. Yang penting disini adalah jumlah oktaf, atau
jumlah tuts-nya. Untuk keyboard atau piano digital jumlah oktafnya ada yang 5 sampai 7
oktaf, atau dari jumlah tuts 50 sampai 88 tuts.
Jadi, tidak masalah kita mau memakai keyboard atau piano digital, yang terpenting adalah
jumlah tutsnya. Satu hal yang perlu dicatat, dalam berlatih bkita tidak menggunakan suara
buatan/sintetis dan irama yang ada pada keyboard, kita hanya focus pada tuts-nya saja.
B.Usia dan Bakat
Dalam Mempelajari Musik, Usia dan bakat memang dua hal yang cukup berhubungan.
Begitupun dalam mempelajari Piano, ada usia yang tepat. Dikatakan tepat disini ada dua hal,
Yaitu:
Tepat dalam hal Kualitas adalah didasarkan atas usia seseorang mulai mempelajari piano,
disini yang bagus adalah kisaran 9-12 tahun. Kebanyakan pada kisaran usia tersebut di atas
anak-anak mampunyai perkembangan yang bagus.
Tepat dalam hal kualitas adalah didasarkan atas usia berapakah kesiapan seseorang akan
memulai belajar piano. Pada dasarnya semua usia mempunyai kesempatan yang sama untuk
bisa menguasai permainan piano. Banyak factor yang kemudian menjadi alasan yang jelas,
salah satunya bahwa belajar piano belum menjadi pendidikan yang formal, masih berstatus
informal.
Pembedaan usia atas dua dasar tersebut di atas memang sangat banyak dipengaruhi oleh dua
hal, yaitu factor lingkungan dan factor keluarga. Banyak siswa dengan usia yang relative
muda atau anak-anak belajar piano karena dorongan orangtuanya, Hal ini sejalan dengan usia
yang masih membutuhkan bimbingan.
Lain halnya dengan faktor atau unsur lingkungan, lingkungan yang dimaksud disini bisa
lingkungan keluarga atau pun lingkungan tempat seseorang berinteraksi, misalnya seorang
remaja yang di lingkungan kampus/sekolahnya ada kegiatan musik, maka dia akan kemudian
mempunyai suatu minat untuk belajar musik.
3.1 Keunggulan Buku
1. Buku Pertama
3. Buku Ketiga
1. Buku Pertama
3. Buku ketiga
4.1 Kesimpulan
Setelah mengkritik kedua buku ini, kami dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya, piano
dapat dibedakan menjadi piano akustik dan piano elektronik. Selain itu bermain piano dapat
meningkatkan konsentrasi kita. Melalui bermain piano secara tidak langsung kita akan
terbiasa berkonsentrasi dan mengingat serta melakukan gerakan yang cepat.
4.2 Saran
Ketiga buku ini pada dasarnya baik sebagai panduan mengenal dan memahami apa itu
Piano. Tetapi ada baiknya penjelasan mengenai Piano pada ketiga buku ini ditambah lagi,
agar wawasan dan sumber pengetahuan pembaca lebih banyak, serta bahasa yang digunakan
haruslah mudah dimengerti agar tidak menyulitkan para pembaca.
Daftar Pustaka
Booth, Victor, dan Prof. Dungga, J.A. 1979. Bermain piano dengan baik. Jakarta : CV.
Yasaguna.
Boyden, David, 1975. An Introduction to Music. London : Faber and Faber Ltd.