Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK PENGGARAPAN PADUAN SUARA

MAKALAH

Oleh :

NAMA : VALLERY IRELA ABITHA LUMINTANG


KELAS : XII IPA-3
NISN : 0049823811

SISWA ANGKATAN 2019-2022


SMA SWASTA KRISTEN YPKPM AMBON

i
TEKNIK PENGGARAPAN PADUAN SUARA

MAKALAH PENILITIAN

Bpk.R.Ratila

Diajukan kepada :

Untuk memenuhi penilaian


UJIAN PRAKTEK SENI 2022

Oleh :

NAMA : VALLERY IRELA ABITHA LUMINTANG

KELAS : XII IPA-3

NISN : 0049823811

SISWA ANGKATAN 2019-2022


SMA SWASTA KRISTEN YPKPM AMBON

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran TUHAN YESUS yang sangat baik
dalam kehidupan penulis, karena kasih-NYA penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teknik Penggarapan Paduan Suara”

Makalah ini penulis buat sebagai bahan penilaian dalam Ujian Praktek mata
pelajaran Seni. Makalah ini dibuat dengan mengembangkan ide dan memberikan
inovasi-inovasi baru yang penulis harapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusunan makalah ini juga tidak terlepas dari arahan serta dukungan dari
orang-orang disekitar penulis, oleh karena itu dikesempatan kali ini ijinkan penulis
untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bpk. R. Ratila, Guru Mata pelajaran PKWU yang sudah memberikan arahan
dan pengertian kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini
2. Ibu, Ayah dan saudara yang selalu memberikan dukungan doa serta semangat
3. Teman-teman Penulis Keluarga Itik dan PDEVV girls, yang selalu membantu
penulis dan memberikan ide-ide untuk menulis makalah ini.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun makalah ini.


Akhir kata, saran, dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar
supaya kedepan penulis dapat lebih baik lagi. Besar harapan agar makalah ini dapat
bermanfaat baik kepada penulis sendiri, dan juga kepada para pembaca sekalian.

Ambon, 06 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................2
C. Tujuan Penilitian .........................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Deskripsi Teori ......................................................... 9


B. Kerangka Berpikir .....................................................10

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................11
B. Saran ..........................................................................11
C. Referensi ....................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung


irama,lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang dapatmenghasilkan bunyi-bunyian. Walaupun musik adalah sejenis
fenomena intuisi,untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya
adalah suatu bentuks e n i . Mendengar musik pula adalah sejenis
h i b u r a n . M u s i k a d a l a h s e b u a h fenomena yang sangat unik yang bisa
dihasilkan oleh beberapa alat musik.

Paduan suara a t a u kor(dari bahasa Belanda,koor) merupakan istilah


yangmerujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi
maupunmusik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok
paduansuara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian
suara(bahasa Inggris:part, bahasa Jerman:Stimme). Dalam perkembangannya,
padatahun 800-an suatu jenis musik baru yang disebut musik polyphonic
berkembang diEropa.

Dalam musik polyphonic ini beberapa melodi dimainkan atau


dinyanyikan dalam waktu yang bersamaan. Pada akhir tahun-tahun 1100-an, karya-
karya musik y a n g d i t u l i s o l e h b e b e r a p a k o m p o n i s , s e p e r t i k o m p o n i s
Perancis Perotin menggabungkan semua unsur musik, seperti
melodi, irama, harmoni d a n polypohonic dan karya-karya tersebut
ditampilkan oleh paduan suara, penyanyi solo dengan iringan berbagai
instrumen musik. Sebuah karya musik paduan suara yang terkenal pada tahun
1300-an adalah Misa Notre Dame, yang digubah oleh komponis dan penyair
Perancis Guillaume de Machaut pada.

1
Paduan suara merupakan salah satu kegiatan musik dari cabang seni vokal
yang terdiri dari sekumpulan personil yang terbagi lagi dalam beberapa kategori
suara. Paduan suara adalah sekelompok orang yg bernyanyi bersama, terdiri dari dua
atau lebih jenis suara dan dipimpin oleh seorang dirigen. Kata paduan suara berarti
suara-suara yang dipadukan, tentunya lebih dari satu penyanyi. Sitompul (1999;1)
berpendapat bahwa: Paduan suara adalah suatu tindakan yang menyanyi bersama.
Secara umum dapat diartikan himpunan dari sejumlah penyanyi yang dikelompokkan
menurut jenis suaranya.

Sebuah paduan suara memiliki anggota anggota yang cukup banyak


memahami teknik vokal, tetapi lebih banyak kemungkinan didapatkan jangkauan
suara yang luas dan kemampuan di antara anggotanya. Sebuah paduan suara terdiri
dari para penyanyi yang memiliki suara dengan materi yang baik dan cukup terlatih
pun harus disatukan suara nya untuk mencapai harmonisasi.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis akan membahas terkait
dengan “Teknik Penggarapan Paduan Suara”.

B. Rumusan Masalah.
1. Menjelaskan tentang paduan suara
2. Menjelaskan jenis-jenis paduan suara
3. Menjelaskan Tata letak panggung
4. Menjelaskan teknik penggarapan paduan suara

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang paduan suara
2. Mengetahui jenis-jenis paduan suara
3. Mengetahui Menjelaskan Tata letak panggung
4. Mengetahui teknik penggarapan paduan suara

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Paduan Suara

Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda: koor) merupakan istilah yang


merujuk kepada  ensembel musik  yang terdiri atas  penyanyi-penyanyi  maupun 
musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan
suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara
(bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme). Dalam pengertian ini, paduan suara
juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini
saling dibedakan.

Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi
tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila
bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat
musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.
Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano,
termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau
ditampilkan secara a cappella.
Kelompok paduan suara sama seperti vocal grup, sama – sama merupakan
kumpulan penyanyi, namun bedanya jumlah anggota kelompok jauh lebih besar, bisa
lebih dari 20 orang. Pada paduan suara sudah ada pembagian suara berdasarkan
frekuensi suara penyanyi, yaitu yang paling tinggi Sopran, Alto, Tenor, hingga yang
paling ngebass yaitu Bass. Untuk menentukan siapa – siapa yang termasuk suara
sopran tenor alto atau bass tidak mudah, karena harus melalui pengujian dan jika
salah dapat menyebabkan kekacauan. Tenor dan Bass biasa diisi penyanyi laki – laki
yang suaranya cenderung rendah, sedangkan Sopran dan Alto biasa diisi penyanyi

3
perempuan yang suaranya cenderung lebih tinggi. Para penyanyi menyanyikan lagu
yang sama, namun dengan not dan aransemen yang berbeda karena menyesuaikan
dengan suara masing – masing seperti suara Sofran, Alto, Tenor, Bass atau disingkat
SATB.

2. Jenis-jenis Paduan Suara

Kelompok paduan suara dapat dikategorikan berdasarkan jenis suara yang


terdapat di dalam paduan suara tersebut:

 Paduan suara campuran (yaitu dengan suara wanita dan suara pria). Jenis ini
mungkin merupakan yang paling lazim, biasanya terdiri atas
suara sopran, alto, tenor, dan bas, sering disingkat sebagai SATB. Seringkali
pula salah satu atau beberapa jenis suara tersebut dibagi lagi menjadi dua atau
lebih, misalnya SSAATTBB (setiap jenis suara dibagi dua) dan SATBSATB
(paduan suara tersebut dibagi menjadi dua yang masing-masing terdiri atas
empat jenis suara). Kadang kala jenis suara bariton juga dipisahkan (misalnya
SATBarB), sering kali dinyanyikan oleh penyanyi bersuara bas tinggi.
 Paduan suara wanita, biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang
masing-masing dibagi dua, sering disingkat SSAA. Bentuk lain adalah tiga
suara, yaitu sopran, mezzo-sopran, dan alto, kadang disingkat SMA.
 Paduan suara pria, biasanya terdiri atas dua bagian tenor, bariton, dan bas,
sering disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara tertinggi bernyanyi
dengan teknik falsetto pada jangkauan nada alto, seperti lazimnya pada
musik barbershop). Jenis lain paduan suara pria adalah paduan suara yang
terdiri atas suara SATB seperti pada paduan suara campuran namun bagian
sopran dinyanyikan oleh anak-anak laki-laki (sering disebut treble) dan
bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik falsetto, sering disebut
kontratenor).
 Paduan suara anak, biasanya terdiri atas dua suara SA atau tiga suara SSA,
atau kadang lebih dari itu.

4
Pengkategorian lain untuk paduan suara adalah berdasarkan jumlah penyanyi di
dalamnya, misalnya:

 Ensembel vokal atau kelompok vokal (3–12 penyanyi)


 Paduan suara kecil atau paduan suara kamar (12–28 penyanyi)
 Paduan suara besar (lebih dari 28 penyanyi

Paduan suara juga dapat dikategorikan menurut jenis atau genre karya yang
dibawakannya, misalnya:
 Paduan suara simfonik
 Paduan suara opera
 Paduan suara lagu keagamaan (musica sacra)
 Paduan suara lagu popular
 Paduan suara jazz
 Paduan suara lagu rakyat

Paduan suara pertunjukan (show choir), yang anggota-anggotanya menyanyi


dan menari dalam penampilan yang sering kali menyerupai pertunjukan musical.

Selain itu, paduan suara dapat dikategorikan menurut lembaga tempat paduan
suara tersebut berada, misalnya:

 Paduan suara gereja
 Paduan suara sekolah
 Paduan suara mahasiswa
 Paduan suara umum
 Paduan suara professional

5
Berikut ini adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan di dalam Paduan Suara,
diantaranya:

 Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan
jelas.

 Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-


banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi
sedikit sesuai dengan keperluan.

Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :

a) Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah


lelah.

b) Pernafasan Perut: udara cepat habis, Kurang cocok dalam menyanyi,


karena akan cepat lelah

c) Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok


digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah
diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang
baik.

d) Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar


sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang
berlaku.

6
e) Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi,
bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan
jangan sampai terganggu.

f) Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan


mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar
disekitar mulut dan tenggorokan.

g) Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara


member gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan
di setiap akhir sebuah kalimat lagu.

h) Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan


merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa
merubah melodi pokoknya.

i) Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau


dengan tepat.

Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :

 Pendengaran yang baik

 Kontrol pernafasan

3. Tata Letak Panggung

Terdapat banyak pandangan mengenai bagaimana masing-masing kelompok


bagian suara dalam paduan suara ditempatkan di panggung pada suatu penampilan.
Pada paduan suara simfonik, biasanya bagian-bagian suara diatur dari suara tertinggi
ke suara terendah (misalnya sopran, alto, tenor, dan kemudian bas) dari kiri ke kanan,
bersesuaian dengan penempatan bagian alat musik gesek umumnya. Pada
penampilan a cappella atau dengan iringan piano, umumnya pria ditempatkan di

7
belakang dan wanita di depan; penempatan kelompok bas di belakang kelompok
sopran disukai oleh beberapa dirijen dengan alasan bahwa kedua bagian suara ini
harus saling menyesuaikan nada.

Paduan suara yang lebih berpengalaman sering menyanyi dengan semua bagian
suara bercampur dan tidak terkelompok-kelompok. Pendapat yang mendukung
metode penempatan ini adalah bahwa metode ini memudahkan masing-masing
penyanyi untuk mendengarkan dan menyesuaikan nada dengan bagian suara yang
lain, walaupun hal ini menuntut kemandirian masing-masing penyanyi.

4. Teknik Penggarapan Paduan Suara

i. Level–1 (PenguasaanMateri)

Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai


dengan notasi yang tertulis pada partitur.
Tips :

a. Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.


b. Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang
tertulis di partitur.
c. Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.

ii. Level 2 (Interprestasi)

Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai


dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu
tersebut.
Tips :

8
a. Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau
tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau
karakter alur melody.
b. Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya
pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga
terdengar perbedaannya.
c. Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.–
Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar.
Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
d. Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan
dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak
ada suara yang menonjol sendiri.

iii. Level – 3 (Ekspresi)

Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu
menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
Tips :

a. Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya:


Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. –
Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya :
Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat
sehingga mendukung ekspresi.
b. Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota
pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini
mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.

iv. Program Latihan

9
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya
mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program
latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu. Tips :
a. Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh :
jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-
karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi. Kelompok paduan suara
ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka
gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan
kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok
suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya.
b. Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu
yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak
vokalis stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada
panjang.
c. Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena
kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat
menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.

v. Dirigen
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak
awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi..

Tips:
a. Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota
b. Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
c. Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu
komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai
materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok
Paduan Suaranya.

10
d. Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota
memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin
komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara

Kerangka Berpikir :

Paduan Suara

Paduan suara
.
Jenis-jenis Paduan Suara Teknik Penggarapan
Paduan Suara
Tata letak panggung

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan Paduan Suara adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15


orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang
utuh dan dapat menampakan harmonisasi. "Paduan Suara adalah Penyajian musik
vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara
menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk
jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang
relative mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara
sebenarnya tidak"

B. Saran

Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat
dicantumkan disini. Dalam paduan suara dan vocal grup, kita harus mengetahu setiap

12
teknik-teknik dalam sebuah paduan suara, karena untuk menyatukan ciri khas suara
dari masing-masing orang dibutuhkan kemampuan untuk menguasai nya.

C. Referensi
https://www.wikiwand.com/id/Paduan_suara
https://www.materipelajaran.web.id/2017/03/perbedaan-vokal-grup-dan-
paduan suara.html#:~:text=Paduan%20Suara%20Kelompok%20paduan
%20suara%20sama%20seperti%20vocal,Alto%2C%20Tenor%2C%20hingga
%20yang%20paling%20ngebass%20yaitu%20Bass.
http://blog.unnes.ac.id/musik/2015/10/21/teknik-berlatih-paduan-suara-tips-
dan-trik/

13

Anda mungkin juga menyukai