Obat Farmakoterapi
Obat Farmakoterapi
KEMOTERAPI
ANTIBIOTIK
a. Golongan Sefalosporin
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Sefadroksil Duricef, Cefat
2. Sefotaksim Claforan
3. Sefaleksin Tepaxin
4. Sefriakson Rocephin
5. Sefadrin Velosef
6. Seforoksi Zinnat
b. Golongan Kloramfenikol
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Kloramfenikol Colme, Chloramex, Enkacetyn,
Kalmicetin
2. Tiamfenikol Urfamycin, Thiamycin,
Thiambiotic
c. Golongan Quinolon
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Ciprofloxacin Ciproxin, Baquinor
2. Nalidixic Acid Negram
3. Ofloxacin Tarivid
d. Aminoglikosida
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Gentamisin Sulfat Garamycin
2. Amikasin Amikin
3. Kanamisin Sulfat Kanamycin Meiji
4. Neomisin Sulfat Neobiotic
5. Streptomosin Streptomycin Meiji
6. Framisetin Sofra-Tulle
Daryant-Tulle
e. Golongan Makrolida
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Eritromisin Erythrocin,
Kalthrocin,
Pharothrocin
2. Spiramisin Rovamycin,
Spiradan
3. Roxithromycin Rulid
4. Azithromycin Zithromax, Zycin
f. Golongan Tetrasiklin
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Tetrasiklin Dumocycline, Supertetra, Tetrin
2. Doksisiklin Vibramycin, Dumoxin
3. Minosiklin HCl Minocin
4. Oksitetrasiklin HCl Oxytetracycline Indo Farma,
Terramycin
g. Golongan Penisilin
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Benzyl Penicillin Procaine
Penicillin-G
2. Penisilin V (Phenoxymethyl Fenocin
Penicillin) Ospen
3. Ampisilin Penbritin
Kalpicillin
Omnipen
Viccillin
4. Amoksisilin Amoxi
Topcillin
Ospamox
SULFONAMIDA
Contoh-contoh sulfonamide antara lain :
1. Sulfacetanida (N-[(4-aminofenil)sulfonil]-asetamida);
2. Sulfadiazin
3. Sulfadimetoksin (4-amino-N-(2,6-dimetoksi-4-pirimidinil)benzenesulfonamida)
4. Sulfamidin (=sulfametazin: 4-amino-N-(4,6-dimetil-2-
pirimidinil)benzenesulfonamida);
5. Sulfaguanidin (4-amino-N-(aminominometil)benzenesulphonamide);
6. Sulfametizol (4-amino-N-(5-metil-1,3,4-tiadiazol-2-il)benzenesulphonamide);
7. Sulfametoksazol (4-amino-N-(5-metil-3-isoxazolil)benzenesulfonamida);
8. Sulfatiazol (4-amino-N-2-tiazolilbenzenesulfonamida); dan sebagainya.
ANTIMALARIA
Obat malaria yang dikenal umum adalah :
1. Obat standar : Klorokuin dan Primakuin. Klorokuin efektivitasnya sangat
tinggi terhadap Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.
2. Obat alternatif : Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin). Kombinasi SP
sangat efektif untuk mengobati penderita malaria oleh Plasmodium
falciparum yang sudah resisten klorokuin.
3. Obat penunjang : Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas
Ferrosus).
4. Obat malaria berat : Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc).
5. Obat standar dan Klorokuin injeksi ( 1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.
PENGGOLONGAN OBAT MALARIA :
1. Obat propilaksis/pencegahan : obat nyamuk yang mengandung DEET
2. Obat pencegah/penyembuh demam/kurativum : klorokuin,meflokuin,
halofantrin, pirimetamin.
3. Obat pencegah kambuh : primakuin
4. Obat pembunuh gametosit
ANTIAMUBA
PENGGOLONGAN OBAT :
1. Obat amuba kontak : yang meliputi senyawa metrokonazol dan tinidazol,
dengan jenis antibiotik tetrasiklin dan aminoglikosida.
2. Obat amuba jaringan : yang terdiri dari senyawa nitro-mikonazol.
ANTIHELMETIKA
Obat-Obat Untuk Pengobatan Nematoda
1. Mebendazol
2. Pirantel Pamoat
3. Tiabendazol
4. Invermektin
Obat Untuk Pengobatan Trematoda (Prazikuantel)
Obat Untuk Pengobatan Cestoda (Niklosamid)
ANTIFUNGI
Obat-obat antijamur diklasifikasikan menjadi beberapa golongan yaitu : (Tripathi
M.D, 2001)
Antibiotik
o Polyenes : Amfotericin B, Nystatin, Hamycin, Nalamycin
o Heterocyclibenzofuran : griseofulvin
Antimetabolite: Flucytosine (5-Fe)
Azoles
o Imidazole (topical) : clotrimazol, econazol, miconazol (sistemik) :
ketoconazole
o Triazoles (sistemik) : Flukonazole, Itrakonazole
Allylamine Terbinafine
Antijamur lainnya : tolnaftate, benzoic acid, sodium tiosulfat.
ANTIVIRUS
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
Asiklovir
ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA
A. Amantadin dan Rimantadin
B. Inhibitor Neuraminidase (Oseltamivir, Zanamivir)
C. Ribavirin
ANTIVIRUS UNTUK HBV DAN HCV
A. Lamivudin
B. Adefovir
C. Entekavir
D. Interferon
GOLONGAN OBAT ANTIRETROVIRUS
1. NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NRTI)
A. Zidovudin
B. Didanosin
C. Zalsitabin
D. Emtrisitabin
E. Abakavir
ANTI KANKER
FORBIDEN
ANTI TBC
Pengobatan tuberculosis sekunder meliputi :
1. Kanamisin
2. PAS (Para Amino Salicylic) Acid
3. Tiasetazon
4. Etionamid
5. Prorionamid
6. Sikloserin
7. Viomisiun
8. Kapreomisin
9. Amikasin
10. Ofloksasin
11. Siprofloksasin
12. Klofazimin
ANTILEPRA
Dapson : diaminodifenilsulfon, DDS, suatu inhibitor folat sintese
Klofazimin
Rifampisin : rifampin, rifadin, rimactane
GANGGUAN PENCERNAAN
Antasida
a. Aluminium Hidroksida
b. Al Oksida
c. Magnesium Karbonat
d. Mg Trisilikat
e. Mg Oksida
f. Mg Hidroklorida
g. Natrium Karbonat
h. Bismuth Subnitrat
i. Bismuth Subsitrat
j. Kalsium Karbonat
Obat laksativa :
a. Perangsang dinding usus (meningkatkan motilitas usus)
Bisakodil
Dankron
Rhei
Sennae
Aloe
b. Memperbesar isi usus
Magnesium Sulfat/ Garam Inggris
Nartium Fosfat
Agar-agar
CMC (Carboxy Metil Cellulose)
Tylose
1. Obat Anestetik :
a) Anestetik Lokal
1. Bupivikain
Indikasi : anestetik lokal
2. Etil Klorida
Indikasi : anestetik lokal
3. Lidokain
Indikasi : anestesi filtrasi dan anestesi permukaan, antiaritmia
Efek samping : mengantuk
4. Benzokain
Indikasi : anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan
gatal
5. Prokain (novokain)
Indikasi : anestesi filtrasi dan permukaan
6. Tetrakain
Indikasi : anestesi filtrasi
7. Benzilalkohol
Indikasi : menghilangkan rasa gatal, sengatan matahari dan gigi
Kontra indikasi : inssufiensi sirkulasi jantung dan hipertensi
Efek samping : menekan pernafasan
b) Anestetika Umum
Sediaan, indikasi, kontra indikasi dan efek samping
1. Dinitrogen monoksida
Indikasi : anestesi inhalasi
2. Enfluran
Indikasi : anestesi inhalasi (untuk pasien yang tidak tahan eter)
Efek samping : menekan pernafasan, gelisah, dan mual
3. Halotan
Indikasi : anestesi inhalasi
Efek samping : menekan pernafasan, aritmia, dan hipotensi
4. Droperdol
Indikasi : anestesi inhalasi
5. Ketamin Hidroklorida
Indikasi : anestesi inhalasi
Efek samping : menekan pernafasan (dosis tinggi), halusinasi dan tekanan
darah naik.
6. Tiopental
Indikasi : anestesi injeksi pada pembedahan kecil seperti di mulut
Kontra indikasi : insufiensi sirkulasi jantung dan hipertensi
Efek samping : menekan pernafasan
3. Obat Psikofarmaka/psikotropik
Penggolongan obat-obat ataraktika dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Derivat Benzodiazepin
2. Kelompok lain, contohnya : benzoktamin, hidrosizin dan meprobramat.
4. Obat Antikonvulsan
Obat mencegah & mengobati bangkitan epilepsi.
Contoh : Diazepam, Fenitoin, Fenobarbital, Karbamazepin, Klonazepam.
6. Neuroleptika
Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, dan Efek Samping
1. Piracetam
Obat ini diindikasikan untuk gejala dengan proses menua seperti daya
ingat berkurang, terapi pada anak seperti kesulitan belajar.
2. Pyritinol HCl
Obat ini diindikasikan untuk pasca trauma otak, pendarahan otak, gejala
degenerasi otak sehubungan gangguan metabolisme.
3. Mecobalamin
Obat ini diindikasikan untuk terapi neuropati perifer.
7. Obat Antiepileptika
Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping
1. Fenitoin
Indikasi : semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus
Kontra indikasi : gangguan hati, wanita hamil dan menyusui
Efek samping : gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor,
insomnia.
2. Penobarbital
Indikasi : semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus
Kontra indikasi : depresi pernafasan berat, porifiria
Efek samping : mengantuk, depresi mental
3. Karbamazepin
Indikasi : epilepsi semua jenis kecuali petit mal neuralgia
trigeminus
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum
tulang
Efek samping : mual, muntah, pusing, mengantuk, ataksia, bingung
4. Klobazam
Indikasi : terapi tambahan pada epilepsi penggunaan jangka
pendek ansietas.
Kontra indikasi : depresi pernafasan
Efek samping : mengantuk, pandangan kabur, bingung, amnesia
ketergantungan kandang-kadang nyeri kepala, vertigo
hipotensi.
5. Diazepam
Indikasi : status epileptikus, konvulsi akibat keracunan
Kontra indikasi : depresi pernafasan
Efek samping : mengantuk, pendangan kabur, bingung, ataksia,
amnesia, ketergantungan, kadang nyeri kepala.
8. Obat Antiemetika
Obat Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping
1. Sinarizin
Indikasi : kelainan vestibuler seperti vertilago, tinnitus, mual dan
muntah.
Kontra indikasi : kehamilan/menyusui, hipotensi, dan serangan asma
Efek samping : gejala ekstra piramidal, mengantuk, sakit kepala
2. Dimenhidrinat
Indikasi : mual, muntah, vertigo, mabuk perjalanan dan kelainan
labirin
Kontra indikasi : serangan asma akut, gagal jantung dan kehamilan
Efek samping : mengantuk dan gangguan psikomotor
3. Klorpromazin HCl
Indikasi : mual dan muntah
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal
4. Perfenazin
Indikasi : mual dan muntah berat
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal
5. Proklorperazin
Indikasi : mual dan muntah akibat gangguan pada labirin
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal
6. Trifluoperazin
Indikasi : mual dan muntah berat
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal
Efek samping : mengantuk, gejala ekstra piramidal
3. Levodopa
Levodopa terutama efektif terhadap hipokinesia dan kekakuan, sedangkan
terhadap tremor umumnya kurang efektif dibandingkan dengan
antikolinergik.
Indikasi : parkinsonisme bukan karena obat
Kontra indikasi : glukoma, penyakit psikiatri berat
Efek samping : anoreksia, mual, muntah, insomnia
4. Bromokriptin
Bekerja sebagai antagonis dopamine, obat ini semula digunakan pada
pasien-pasien parkinson hanya dimana efek-efek dopa berkurang setelah
beberapa tahun dan efeknyapun menjadi singkat, bersamaan dengan lebih
seringnya terjadi efek samping.
Indikasi : parkinsonisme
Efek samping : gangguan lambung usus, pada dosis tinggi halusinasi,
gangguan psikomotor dll.
5. Amantidine
Obat anti influenza ini secara kebetulan ditemukan daya anti
parkinsonnya.
Efek samping : lebih ringan dari levodopa, pada dosis biasa tidak sering
terjadi antara lain mulut kering, gangguan penglihatan,
hipotensi ortostatik, kadang-kadang terjadi udema mata
kaki.
Mekanisme kerja melalui memperbanya pelpasan dari ujung-ujung saraf.
KARDIOVASKULAR
ANTIANGINA
Obat Antiangina :
1. Nitrat organic
2. Beta bloker
3. Calsium antagonis
ANTIARITMIA
Contoh Obat :
1. Propanolol : tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg
2. Alprenolol : tab 50 mg
3. Oksprenolol : tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
4. Metoprolol : tab 50 mg dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg
5. Bisoprolol : tab 5 mg
6. Asebutolol : kap 200 mg dan tab 400 mg
7. 'Pindolol : tab 5 dan 10 mg
8. Nadolol : tab 40 dan 80 mg
9. Atenolol : tab 50 dan 100 mg
GLIKOSIDA
Tablet Lanatosid C (cedilanid) 0,25 mg
Digoksin 0,25 mg
Beta-metildigoksin 0,1 mg
ANTIHIPERTENSI
Obat Antihipertensi dibedakan :
1. Diuretik
2. Beta bloker
3. Alfa bloker
4. Ca antagonist
5. Penghambat ACE
6. Penghambat saraf sentral
7. Vasodilator
SISTEM PERNAFASAN
2. Ketotifen
Indikasi : Profilaksis asma bronchial karena alergi.
Kontra indikasi : -
Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering.
3. Ipratorium
Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema.
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap senyawa yang menyerupai
atropin.
Efek samping : Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan
tekanan intra okuler jika mengenai mata penderita
glaukoma.
4. Terbutalin
Indiaksi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema, dan
penyakit paru lain dengan komplikasi bronchospasme.
Kontra indikasi : Hipertiroidisme.
Efek samping : Tremor, palpitasi, pusing.
5. Efedrin
Indikasi : Asma, bronchitis, emfisema.
Kontra indikasi : Penyakit jantung, hipertensi, gondok, glaukoma.
Efek samping : Tachycardia, gelisah, insomnia, sakit kepala, eksitasi,
aritmia ventrikuler.