Anda di halaman 1dari 21

MANFAAT HIPNOTERAPI TERHADAP MINAT BELAJAR

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR


(Studi Deskriptif pada Siswa SDN Tenggulunan
di Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo)

LILIS NIHAYAH, M.Si


(Dosen Fakultas Psikologi Umsida)
WAHYU RETNANI

Abstrak
Minat belajar pada seorang siswa memegang peranan penting yang berdampak pada
perilaku dan sikap. Sedangkan peran minat dalam proses belajar adalah untuk pemusatan
pemikiran dan menimbulkan kesenangan tersendiri. Hipnoterapi adalah salah satu metode
yang dapat digunakan sebagai sarana melakukan pemrograman ulang pikiran bawah sadar,
guna memberikan sugesti belajar yang positif.
Tujuan dari hipnoterapi ini sendiri adalah meningkatkan belajar siswa kelas VI di
SDN Tenggulunan. Proses hipnoterapi ini sendiri dilaksanakan dengan berbagai teknik agar
bisa menjangkau pikiran bawah sadar. Karena pikiran bawah sadar memiliki pengaruh
sebanyak 88% dibanding alam sadar 12%. Minat memiliki unsur kognitif, emosi, efektif.
Data yang diperoleh sebelum di lapangan adalah manfaat hipnoterapi yang sangat
luas, kemudian saat dilapangan proses pelaksanaan hipnoterapi dilakukan beberapa kali
agar sugesti yang diberikan bisa memiliki hasil yang diharapkan. Setelah pelaksanaan di
lapangan terhadap hasil perubahan tidak hanya berpatokan pada nilai akademik saja,
melainkan meliputi emosi, efektif. Sehingga ketika pelaksanaan hipnoterapi itu berhasil maka
dalam pikiran bawah sadar, cara untuk menyelesaikan suatu kendala.
Faktor penting dari keberhasilan hipnoterapi adalah faktor intern dan ekstern siswa.
Kata kunci : minat belajar, hipnoterapi
menggunakan cara belajar yang
1. Latar Belakang kurang tepat, terbiasa oleh kebiasaan
Beberapa tahun belakangan ini yang tidak baik, tidak bertanggung
murid-murid SD tidak berminat jawab dan lain-lain sebagainya.
belajar (sekolah) merupakan masalah Permasalahan yang dihadapi
yang sering kali kita jumpai. semakin lama semakin banyak,
Timbulnya permasalahan ini membuat anak kehilangan
disebabkan oleh banyak faktor, kepercayaan diri sehingga sulit sekali
kebanyakan disebabkan oleh usia anak bisa memusatkan hati terjun dalam
yang relatif masih kecil, masih belum belajar. Juga ada sebagian besar yang
bisa menempatkan diri secara tepat masih sangat suka bermain, tidak
dalam hubungan antara bermain dan tahan godaan, hanyut dalam
belajar. permainan game, sehingga lebih tidak
Ditambah lagi kesibukan para mudah mengekang diri.
orang tua dalma mencari nafkah Proses belajar itu terjadi secara
sehingga, telah melalaikan mendidik internal dan bersifat pribadi dalam diri
kedisiplinan pada anak-anaknya. siswa. Minat setiap manusia
Ketika anak menemui persoalan dalam memegang peranan penting dalam
belajar, tidak segera memberi kehidupannya dan mempunyai
pengarahan yang tepat, lambat laun dampak yang besar atas perilaku dan
makin tertinggal di dalam pelajaran, sikap. Minat menjadi sumber motivasi

1
yang kuat untuk belajar, anak yang konsentrasi, daya tangkap, dan daya
berminat terhadap sesuatu kegiatan ingat.
baik itu bekerja maupun belajar, akan Secara konvensional,
berusaha sekuat tenaga untuk hipnoterapi dapat diterapkan kepada
mencapai tujuan yang diinginkan. mereka yang memenuhi persyaratan
Dr. Milton H. Erickson seorang dasar, yaitu:
maestro hipnoterapi mengutarakan (1) Bersedia dengan sukarela
hasil pengamatan terhadap pikiran (2) Memiliki kemampuan untuk
bawah sadar. Pertama kali ia fokus
memperkenalkan bahwa jiwa manusia (3) Memahami komunikasi verbal
sangat unik. Tidaklah mudah meminta
orang untuk secara langsung 2. Kajian Teori
menghilangkan kebiasaan buruk yang Pengertian Hipnoterapi
ingin dia tinggalkan. Seperti kita Hipnoterapi adalah terapi yang
menyampaikan nasihat kepada menggunakan hypnosis sebagai sarana
seseorang yang mengeluh karena dia menjangkau pikiran bawah sadar klien
mempunyai masalah, “Sekarang kamu (Adi W. Gunawan, 2007:16).
dapat menyelesaikannya”, atau Hipnoterapi merupakan cara
seseorang yang mempunyai masalah yang mudah, cepat, efektif dan efisien
perilakuk lalu kita berikan nasihat, dalam menjangkau pikiran bawah
“Sekarang perilaku anda sudah sadar, melakukan redukasi, dan
berubah menjadi baik”. Belum tentu penyembuhan pikiran yang sakit
dia akan merubah perilakunya dengan (Gunawan, 2007:11).
segera. Tetapi biasanya kebiasaan itu Hipnoterapi menekankan
akan kembali lagi. kebutuhan agar pasien dapat
Pada saat setiap orang menuju menopang dirinya secara emosional.
proses tidur alami, maka yang terjadi Dengan menggunakan teknik
adalah gelombang pikiran ini secara transferensi untuk mengimbangi
perlahan-lahan akan menurun mulai pasien (Caprio, 2007:25).
dari Beta, Alpha, Theta, kemudian Hipnosa adalah cabang ilmu
Delta dimana kita benar-benar mulai Psikologi yang secara khusus
tertidur. Perpindahan wilayah ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan
berlangsung dengan cepat, sehingga hubungan antara pikiran sadar dan
sebetulnya walaupun seakan-akan bawah sadar, serta cara-cara
seseorang sudah tampak tertidur, mempengaruhi pikiran bawah sadar
mungkin saja ia masih berada di dengan memberi sugesti.
wilayah Theta. Pada wilayah Theta Hipnosis merupakan seni
seseorang akan merasa tertidur, suara- komunikasi yang sangat persuasif.
suara luar tidak dapat didengarkan Sedemikian persuasifnya, sehingga
dengan baik, tetapi justru suara-suara hypnosis dapat memindahkan fokus
ini didengar dengan sangat baik oleh seseorang dari eksternal ke internal,
pikiran bawah sadarnya, dan sehingga membuat seseorang menjadi
cenderung menjadi nilai yang sugestif. Tingkatan sugestif yang
permanen, karena tidak disadari oleh sangat ekstrim inilah yang
pikiran sadar yang bersangkutan. menyebabkan fenomena hypnosis
Sedang tujuan hipnoterapi bagi sangat spektakuler, sehingga
pendidikan adalah meningkatkan disalahartikan sebagai suatu

2
mekanisme kontrol pikiran yang berpindah ke Theta, dan kembali lagi
memanfaatkan kekuatan lain. ke Beta, dan seterusnya.
Aktivitas pikiran manusia Cara menjangkau pikiran
secara sederhana dikelompokkan bawah sadar :
dalam 4 wilayah yang dikenal dengan 1) Pengulangan/repetisi: sesuatu
istilah Brainwave, yaitu : Beta, Alpha, yang dilakukan berulang-ulang
Theta, dan Delta. akan masuk ke bawah sadar dan
 Beta adalah kondisi pikiran pada menjadi kebiasaan.
saat seseorang sangat aktif dan 2) Identifikasi kelompok / keluarga :
waspada. Kondisi ini adalah karena setiap keluarga punya latar
kondisi umum ketika seseorang belakang yang berbeda dan kita
tengah beraktivitas normal. akan mengikuti kebiasaan yang
Frekuensi pikiran pada kondisi ini ada.
sekitar 14-24 Cps (diukur dengan 3) Ide yang disampaikan oleh figur
perangkat EEG). yang dipandang memiliki otoritas
 Alpha adalah kondisi ketika : apa yang disampaikan oleh yang
seseorang tengah fokus pada suatu kita hormati / kagumi akan lebih
hal (belajar, mengerjakan suatu diterima oleh pikiran bawah sadar
kegiatan teknis, menonton dengan mudah.
televisi), atau pada saat seseorang 4) Emosi yang intens : setiap
dalam kondisi relaksasi. Frekuensi kejadian yang dialami dengan
pikiran pada kondisi ini sekitar 7- intensitas emosi yang tinggi,
14 Cps. positif atau negatif akan
 Theta adalah kondisi relaksasi yang membekas di pikiran bawah
sangat ekstrim, sehingga seakan- sadar.
akan yang bersangkutan merasa 5) Hipnosis / kondisi alfa : teknik
“tertidur”, kondisi ini seperti komunikasi akan mampu
halnya pada saat seseorang melewati pikiran sadar.
melakukan meditasi yang sangat Prosedur Hipnosis
dalam. Theta juga gelombang 1) Membangun relasi
pikiran ketika seseorang tertidur 2) Membangun ekspektasi
dengan bermimpi, atau kondisi 3) Menonaktifkan pikiran sadar
REM (Repid Eye Movement). 4) Memberikan sugesti
Frekuensi pikiran pada kondisi ini 5) Membangun subyek
sekitar 3.5 – 7 Cps. Hal pokok sebelum dan saat
 Delta adalah kondisi tidur normal melakukan hypnosis
(tanpa mimpi). Frekuensi pikiran 1) Imajinasi
pada kondisi ini sekitar 0.5 – 3.5 2) Kepercayaan
Cps. 3) Ekspektasi
Kondisi Hipnosis sangat mirip 4) Konviksi
dengan kondisi gelombang pikiran Pada prinsipnya untuk
Alpha dan Theta. Yang sangat mengakses alam bawah sadar
menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, seseorang bisa dilakukan dengan
dan Theta, merupakan kondisi umum menggunakan berbagai teknik antara
yang berlangsung secara bergantian lain:
dalam diri kita. Suatu saat kita 1) Teknik verbal (sugesti)
dikondisi Beta, kemudian sekian detik 2) Teknik relaksasi progresif
kita berpindah ke Alpha, sekian detik 3) Teknik penggunaan energi

3
4) Teknik visualisasi dikuasai dengan sempurna oleh
5) Teknik mistik (supranatural, baik seorang terapis. Karena banyak
ilmu hitam maupun putih). fungsi dan manfaatnya.
Semua teknik di atas disebut sebagai 2) Finger Spreading Test adalah
teknis hipnotis. dengan meminta pada klien
Sugesti menjulurkan tangannya ke depan,
Ada 2 tipe suggestibility yaitu : dan meminta klien konsentrasi
1) Physical suggestibility: dengan memandang jari-jarinya
memudahkan masalah emosi. sambil disugesti.
2) Emotional 3) Hand Locking Test adalah dengan
suggestibility:menggunakan fisik meminta klien berada dalam
dalam melakukan interaksi posisi duduk atau berdiri. Dengan
dengan menggunakan teknik meminta klien untuk kedua
induksi. lengannya ke depan, selanjutnya
Ada 2 macam post-hypnotic meminta klien merapatkan
suggestion tangannya, kedua telapak tangan
1) Non-therapeutic post-hypnotic saling menggenggam erat.
suggestion (NTPHS): tidak 4) Eye Fixation Induction (EFI)
mempunyai efek terapeutik dan adalah satu dari induksi yang
tidak bermanfaat bagi paling sering digunakan oleh
pengembangan diri. hipnotis atau terapis yang tidak
2) Therapeutic post-hypnotic berpengalaman, yaitu dengan
suggestion (TPHS); tipe ini meminta klien duduk tegak di
bersifat konstruktif terhadap kursi dan meletakkan kedua
proses terapi secara langsung tangan di pangkuannya sambil
bermanfaat bagi kemajuan klien. menatap lurus ke satu objek atau
Cara penyampaian sugesti: sumber cahaya.
1) Direct (bersifat langsung): klien Adapun tujuan dari uji sugestibiliti
diminta untuk melakukan sesuatu 1) Menentukan tingkat physical dan
(seperti perintah) biasanya emotional suggestibility
diberikan saat trance yang 2) Konversi ke kondisi hipnosis
semakin dalam. tanpa disadari atau diketahui oleh
3) Indirect (tidak langsung) : sugesti klien.
diberikan dalam bentuk metafora Induksi
atau cerita, biasanya dilaksanakan Ada enam teknik dasar Induksi
saat awal terapi. 1) Eye Fixation (Fiksasi Mata)
Tahap merancang Sugesti: Dengan melakukan fiksasi mata,
1) Bahasa yang sederhana, mudah klien diminta untuk menatap
dimengerti dan spesifik. dengan pandangan yang berfokus
2) Positif-sugestikan apa yang pada suatu obyek. Baik berupa
diinginkan. satu titik pandang, cahaya lilin,
3) Gunakan emosi: memasukkan ujung jari kelingking, atau apa
unsur perasaan atau emosi. saja sehingga mata akan lelah bila
4) Gunakan kalimat “sekarang” memandanginya dengan terfokus.
jangan “akan”. Tujuannya adalah membuat
Teknik uji sugestibilitas pikiran sadar menjadi bosan atau
1) Arm Raising Test (ART) adalah lengah.
teknik sangat penting dan harus

4
2) Relaxation or Fatigue of Nervous untuk klien yang patuh atau punya
System (Relaksasi atau kelelahan sugestibiliti yang tinggi.
sistem saraf) Semua teknik 2) Permissive (Maternal) pendekatan
induksi meminta klien untuk ini lebih bersifat ajakan dan
rileks secara fisik dan mental disampaikan dengan lembut.
dengan mata tertutup, Pendekatan ini banyak digunakan
menggunakan relaksasi progresif dalam hipnoterapi.
atau induksi Ericsonian yang Saat masuk pada deeping digunakan
menggunakan cerita. beberapa teknik
3) Mental Confusion a) Elman Induction
(membingungkan pikiran) Teknik Diciptakan oleh Dave Elman,
ini dirancang untuk sangat efektif dan membantu klien
membingungkan dan membuat dalam masuk kondisi trance
pikiran sadar lengah sehingga dengan mudah.
klien dapat masuk ke dalam Ada 3 macam langkah:
kondisi trance dengan demikian i) relaksasi tubuh
sugesti dapat langsung masuk ii) relaksasi pikiran
dalam pikiran bawah sadar. iii) memperdalam relaksasi
4) Mental Misdirection b) Flower Method
(Menyesatkan Pikiran) TEknik ini i) Metode 7 + 2 adalah metode
menggunakan respon fisik yang cocok untuk subyek
tertentu terhadap sesuatu yang yang sulit dan sangat analitis.
diimajinasikan. Dan teknik ini ii) Auto-dual Method adalah
menggunakan uji sugestibiliti metode yang digunakan untuk
sebagai sarana untuk membawa menginduksi subyek yang
klien ke dalam kondisi hipnosis. analitis dan intelek.
5) Loss of Equilibrium (kehilangan iii) Child Induction adalah untuk
keseimbangan). Ini adalah teknik anak-anak dan saat
yang dilakukan sambil melakukan induksi
menggerakkan sebagian atau hendaknya tidak
seluruh tubuh klien. menggunakan misdirection,
6) Shock to Nervous System (Kejutan kalaupun menggunakan
pada sistem saraf). sedikit saja. Dengan cara
Ada 2 macam cara untuk mengalihkan meminta anak diduduk di
pikiran sadar terhadap gerbang bawah kursi dengan punggung tegak.
sadar. Pertama adalah membuat Pilih salah satu objek yang
pikiran bawah sadar menjadi bosan. akan digunakan dalam titik
Yang kedua adalah membuat pikiran fokus. Misal bola kristal, pen,
bawah sadar “kaget”. mainan atau apa saja yang
Ada dua macam pendekatan yang menarik perhatian anak.
dilakukan saat induksi. iv) Pyramid Induction
1) Authoritarian (Paternal) dengan Teknik induksi ini dilakukan dengan
pendekatan ini terapis secara berpindah dari satu teknik ke
langsung meminta atau teknik yang lain.
memerintah klien untuk Ada empat langkah hipnoterapeutik
menjalankan sugesti yang menurut Charles Tebbetts.
diberikan. Pendekatan ini cocok 1) Sugesti post-hipnosis dan
imajinasi (posthypnotic

5
suggestion and imagery): hal ini sebagai sumber motivasi yang akan
efektif jika klien memiliki mengarahkan seseorang pada apa yang
motivasi yang kuat untuk akan mereka lakukan bibla diberi
berubah, baik pada level pikiran kebebasan untuk m emilihnya. Bila
sadar dan bawah sadar. mereka melihat sesuatu itu
2) Menemukan akar masalah mempunyai arti bagi dirinya, maka
(discovering the root cause). mereka akan tertarik terhadap sesuatu
Apabila ada simtom yang dialami itu yang pada akhirnya nanti akan
klien pada masa sekarang adalah menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
akibat dari pengalaman masa Minat terbagi menjadi tiga
kecil, terapis perlu menemukan aspek, yaitu : Hurlock, 1995:117)
akar masalah yang sesungguhnya. 1) Aspek kognitif: berdasar pribadi
3) Release dan apa yang pernah dipelajari
Membantu klien melepas atau baik di rumah, sekolah dan
merelease perasaan atau emosi masyarakat serta dan berbagai
negatif dari pengalaman dimasa jenis media massa.
lalu. 2) Aspek Afektif: konsep yang
4) Pemahaman baru (Re-learning). membangun aspek kognitif, minat
Tujuan dari langkah ini adalah dinyatakan dalam sikap terhadap
membantu klien membuat kegiatan yang ditimbulkan minat.
pemahaman baru, berdasar cara Berkembang dari pengalaman
pandang dan kebijaksanaan orang pribadi dari sikap orang yang
dewasa, terhadap masalah yang penting yaitu orang tua, guru dan
dialami, akar masalah dan teman sebaya tehradpa kegiatan
solusinya. yang berkaitan dengan minat
tersebut dan dari sikap yang
Pengertian Minat dinyatakan atau tersirat dalam
Minat merupakan salah satu berbagai bentuk media massa
dimensi dari aspek efektif yang terhadpa kegiatan.
banyak berperan juga dalam 3) Aspek psikomotor: berjalan
kehidupan seseorang, khususnya dengan lancar tanpa pemikiran
dalam kehidupan belajar seorang lagi, urutannya tepat. Namun
murid. Aspek afektif adalah aspek kemajuan tetap memungkinkan
yang mengidentifikasi dimensi- sehingga keluwesan dan
dimensi perasaan dari kesadaran keunggulan meningkat meskipun
emosi, disposisi, dan kehendak yang ini semua berjalan lambat.
mempengaruhi pikiran dan tindakan Di dalam minat itu sendiri
seseorang (Stiggins, 1994:310). terkandung unsur kognitif, emosi, atau
Ada 4 metode assessment yang afektif dan kemauan atau konatif
sudah standar yang dapat digunakan untuk mencari sesuatu obyek tertentu
untuk mengukur aspek afektif (Lauw, 1992). Eysenck dan Arnold
termasuk minat, yaitu (1) metode (dalam Indarto, 1993) menyatakan
pensil dan kertas yang menjaring minat merupakan kecenderungan
melalui bentuk jawaban yang selektif berperilaku yang pada setiap individu
atau (2) esai, (3) pengukuran berbeda intensitasnya, karena minat
performa, dan (4) komunikasi pribadi dipengaruhi oleh kebutuhan atau
dengan murid (Stiggins, 1994:314). kepentingan individu akan suatu
Hurlock (1986) mengartikan minat obyek minat itu. Semakin individu

6
membutuhkan atau tertarik terhadpa dengan obyeknya minatnya.
obyek minat tersebut, semakin besar Kesuksesan seseorang pada suatu
pula minatnya. Drever (1982) aktivitas disebabkan karena
meninjau minat berdasarkan fungsi aktivitas tersebut menimbulkan
dan strukturnya. Secara fungsional perasaan suka atau puas,
minat merupakan suatu jenis sedangkan kegagalan akan
pengalaman perasaan yang dianggap menimbulkan perasaan tidak
bermanfaat dan diasosiasikan dengan senang dan mengurangi minat
perhatian pada suatu obyek tertentu. seseorang terhadap kegiatan yang
Sementara secara struktural minat dilakukan.
merupakan suatu elemen dalam diri
individu baik bawaan maupun yang Pengertian Belajar
diperoleh lewat proses belajar, yang Menurut toeri koneksionisme
menyebabkan seseorang merasa (connectionism) yang dikemukakan
mendapatkan manfaat terhadap suatu oleh Edward L. Thordike (Aliran
obyek tertentu atau merasa yang Behaviorisme) belajar adalah
berhubungan dengan obyek tertentu hubungan antara stimulus dan respons.
atau terhadap suatu pengetahuan Sehingga adanya law of effect artinya
tertentu. jika sebuah respons menghasilkan efek
Crow dan Crow (1973) yang memuaskan hubungan antar
mengemukakan minat atau interest stimulus dan respons semakin kuat
adalah merupakan kekuatan individu dan sebaliknya jika semakin tidak
yang menyebabkan individu memuaskan efek yang dicapai respon
memberikan perhatian pada orang, semakin lemah.
benda atau aktivitas. 3 faktor yang Menurut Teori Kognitif
mendasari timbulnya minat adalah: (Ognitive Theory) belajar pada
1. Faktor dorongan dalam dari asasnya adalah peristiwa mental,
individu itu sendiri, sehingga bukan yang bersangkutan dengan
timbul minat untuk melakukan jasmaniah meskipun bersifat
aktivitas atau tindakan tertentu behavioral lebih nyata dan ada disetiap
untuk memenuhinya. Misalnya peristiwa belajar.
untuk dorongan makan, Menurut Skinner (1985)
menimbulkan minat untuk memberikan definisi belajar adalah
mencari makanan. “Learning is a process of progressive
2. Faktor motivasi sosial; faktor ini behavior adaption”. Yaitu bahwa
merupakan faktor untuk belajar itu merupakan suatu proses
melakukan suatu aktivitas agar adaptasi perilaku yang bersifat
dapat diterima dan diakui oleh progresif.
lingkungannya. Minat ini Bigg (1991) mendefinisikan
merupakan semacam kompromi belajar dalam 3 rumusan yaitu
pihak individu dengan lingkungan rumusan kuantitatif, rumusan
sosialnya. Misalnya minat pada institusional, rumusan kuantitatif.
studi karena ingin mendapatkan Secara kuantitatif pengembangan
penghargaan dari orang tuanya. kemampuan kognitif, jadi sudut
3. Faktor emosional; minat erat pandang belajar berapa banyak materi
hubungannya dengan emosi yang dikukasai siswa. Sedang secara
karena faktor ini selalu menyertai instusional dipandang sebagai validasi
seseorang dalam berhubungan terhadap penguasaan siswa atas materi

7
yang kuasai. Sedang belajar secara tidak langsung manusia
kualitatif difokuskan tercapainya daya menangkap pembicaraan verbal
pikir dan tujuan. itu dengan pendengarannya dan
Menurut Morgan, dkk 91984) mampu menyerap ilmu dari
memberikan defiisi mengenai belajar pendengaran-pendengarannya
“Learning can be defined as any tersebut.
relatively permanent change in 2) Memandang di dunia ini banyak
behavior which accurs as a result of sekali hal yang dapat dijadikan
practice or eperience.” Yaitu bahwa ilmu melalui stimulus visual kita.
perubahan perilaku itu sebagai akibat Dalam kehidupan sehari-hari
belajar karena latihan (practice) atau banyak hal yang bisa kita
karena pengalaman (experience). pandang. Hal itulah yang bisa
Menurut Stern “Learn ist dijadikan ilmu oleh kita.
kentinisserweb durch wiedurholte 3) Meraba, Mencium, dan
darbeitungan” yang dalam arti Mencicipi/Mengecap Hal-hal
luasnya juga meliputi “der ansignug tersebut seperti meraba, mencium,
neur fertigkeiten durch wiederholung dan mencicipi adalah aktivitas
die rede” (Stren, 1950:313). sensorik sama halnya dengan
Dalam bukunya Walker mendengar dan memandang.
“Conditioning and instrumental Aktivitas meraba, mencium dan
learning” (1967). Belajar adalah mengecap dapat dijadikan
perubahan perbuatan sebagai akibat pembelajaran apabila didorong
dari pengalaman. Perubahan orang oleh kebutuhan-kebutuhan atau
dapat memperoleh, baik kebiasaan- motivasi untuk mencapai tujuan
kebiasaan yang buruk maupun tertentu.
kebiasaan yang baik. 4) Menulis dan Mencatat. Mencatat
Menurut Gagne (1984) belajar adalah salah satu aktivitas dari
didefinisikan sebagai suatu proses belajar. Seseorang mencatat atau
dimana suatu organisme berubah menulis sebuah poin-poin untuk
perilakkunya akibat suatu pengalaman. mudah diingat dan
Galloway dlaam Toeti Soekamto diaplikasikannya. Tidak semua
(1992:27) mengatakan belajar aktivitas mencatat adalah suatu
merupakan suatu proses internal yang proses belajar seperti menjiplak
mencakup ingatan, retensi, pengolahan atau mengkopi termasuk
informasi, emosi dan faktor-faktor lain menyontek adalah aktivitas
berdasarkan pengalaman-pengalaman mencatat yang menurun.
sebelumnya. 5) Membaca. Membaca merupakan
Beberapa Aktivitas Belajar aktivitas belajar yang apabila
Manusia untuk mendapatkan ilmu atau dapat dilakukan dengan benar
pengajaran terdapat berbagai macam dapat mengakibatkan penyerapan
cara, menurut Wasti Soemanto dalam ilmu. Membaca yang bukan
bukunya Psikologi Pendidikan dikatakan belajar adalah membaca
Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan sambil berbaring atau tiduran.
(20060., antara lain: 6) Membuat Ikhtisar atau
1) Mendengarkan dalam kehidupan Ringkasan, dan Menggarisbawahi
manusia sehari-hari ada pergaulan Ikhtisar atau ringkasan ini dapat
atau sosialisasi dalam bentuk membantu mengingat segala
obrolan-obrolan verbal. Secara macam ilmu yang sudah kita baca

8
lewat buku pda masa-masa yang Langkah utama untuk
akan datang. mendeskripsikan suatu obyek,
7) Mengamati Tabel-tabel, fenomena atau setting sosial dalam
Diagram-diagram, dan Bagan- suatu tulisan yang bersifat naratif.
bagan. Dalam buku atau di Artinya data, fakta, yang dihimpun
lingkungan lain banyak kita berbentuk kata atau gambar daripada
jumpai bagan, tabel dan diagram. angka-angka.
Materiil non-verbal ini sangat Tujuan utama penelitian
berguna untuk mempelajari dengan pendekatan kualitatif ialah
materiil yang relevan itu. mengembangkan pengertian, konsep-
8) Menyusun Paper atau Kertas konsep, yang pada akhirnya menjadi
Kerja. Dalam membuat paper teori, tahap ini dikenal sebagai
yang terutama perlu mendapat “grounded theory research”. Pada
perhatian adalah rumusan topik pendekatan kualitatif, data bersifat
paper tersebut. Dari rumusan deskriptif, maksudnya data dapat
topik tersebut dapat ditentukan berupa gejala-gejala yang
materiil yang relevan. dikategorikan ataupun dalam bentuk
9) Mengingat. Mengingat dengan lainnya, seperti foto, dokumen, artefak
maksud agar ingat tentang dan catatan-catatan lapangan pada saat
sesuatu, belum termasuk sebagai penelitian dilakukan bukan angka.
aktivitas belajar. Lokasi penelitian dilaksanakan
10) Berfikir. Dengan berfikir kita di SDN Tenggulunan Kecamatan
dapat menemukan penemuan- Candi Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan
penemuan yang baru setidaknya lokasi SDN Tenggulunan ini karena
kita menjadi tau tentang sesuatu terletak di daerah padat penduduk di
yang telah kita pikirkan. Kota Sidoarjo. Desa Tenggulunan ini
11) Latihan dan Praktek. Latihan dan selain kawasan padat penduduk juga
praktek merupakan ektivits merupakan kawasan yang dekat
belajar dengan mengaplikasikan dengan sarana umum yaitu pasar dan
teori dan ilmu yang sudah terminal. Dan banyak sekali terdapat
didapatkan ke dalam dunia nyata. warga urban dan beragam pekerjaan
dan status sosial.
3. Metode Penelitian Sehingga hal ini akan
Penelitian ini adalah penelitian berdampak pada segala aspek terutama
deskriptif dengan penerapan masalah pendidikan, yang berkaitan
pendekatan kualitatif. Penelitian dengan minat belajar siswa.
deskriptif yaitu suatu metode Berdasarkan materi yang diangkat
penelitian yang dilakukan dengan dalam penelitian ini, persoalan yang
tujuan utama untuk membuat menjadi hambatan minat belajar siswa
gambaran atau dekripsi tentang suatu diharapkan dapat diatasi sesuai dengan
keadaan secara objektif (Notoatmodjo, kendala yang berkaitan dengan emosi
2002:138). Pendekatan kualitatif serta menggali kemampuan / potensi
didefinisikan sebagai suatu proses diri siswa.
yang mencoba untuk mendapatkan Subyek penelitian ini adalah
pemahaman yang lebih baik mengenai siswa-siswi yang memiliki minat
kompleksitas yang ada dalam interaksi belajar dengan kategori rendah atau
manusia. sedang, pada kelas VI. Dalam
penelitian ini peneliti mengamati

9
segala aktivitas yang dilakukan di berlangsung terus menerus sampai
sekolah. tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Adapun karakteirstik minat Sedangkan aktivitas yang dilakukan
sedang dan rendah adalah : dalam analisis data ini adalah:
1. Terlambat dalam mengumpulkan a. Data reduction (reduksi data).
tugas Data dari lapangan yang
2. Memiliki nilai rendah dan sedang jumlahnya cukup banyak maka
dalam hasil belajar dicatat secara teliti dan rinci.
3. Kurang aktif dalam kegiatan Mereduksi data berarti
belajar merangkum, memilih hal-hal yang
4. Kurang dan tidak memperhatikan pokok, memfokuskan pada hal
guru saat kegiatan pembelajaran yang penting, dicari tema dan
Peneliti bertindak sebagai polanya. Fokus dari penelitian ini
human instrument yaitu sebagai alat adalah manfaat hipnoterapi untuk
yang dapat mengungkap fakta-fakta ditentukan pola dan temanya.
dilapangan. Manusia sebagai Maka pada analisis reduksi
instrument pengumpul data berkaitan tentang indikator yang
memberikan keuntungan, dimana ia berkaitan dengan minat belajar
dpaat bersikap fleksiel dan adaptif, siswa.
serta dapat mengungkapkan b. Data display (penyajian data).
keseluruhan alat indera yang Penyajian data dapat dilakukan
dimilikinya untuk memahami sesuatu dalam bentuk table, grafik, phie
(menurut Lincoln dan Guba, 1985;43). card, pictogram dan sejenisnya.
Teknik penelitian Yang paling sering digunakan
menggunakan sumber data primer untuk menyajikan data dalam
yang diperoleh dengan observasi, penelitian kualitatif adalah dengan
wawancara. Dan data sekunder teks yang bersifat naratif (Miles
diperoleh dari dokumentasi dan and Humberman, 1984). Indikator
partisipasi. Adpaun prosedur dari minat belajar dapat disajikan
pengumpulan data dilakukan melalui sebagai berikut:
observasi dan wawancara. c. Conclusion drawing
(vertivication). Langkah ketiga
4. Analisis Data adalah penarikan kesimpulan dan
Analisis data kualitatif adalah verivication. Dan hasil penarikan
upaya yang dilakukan dengan jalan kesimpulan pada tahap ini masih
bekerja dengan data, bersifat sementara serta masih
mengorganisasikan data, memilah- bisa berubah.
milahnya menjadi satuan yang dapat Keabsahan suatu penelitian
dikelola, mensintetiskannya, mencari kualitatif tergantung pada kepercayaan
dan menemukan pola, menemukan apa akan kredibilitas, transferabilitas,
yang penting dan apa yang dipelajari, dependabilitas dan konformalitas.
dan memutuskan apa yang dapat a) Kredibilitas (validitas internal).
diceritakan kepada orang lain (Bogdan Keabsahan hasil-hasil penelitian
& Biken, 1982). dilakukan melalui keterlibatan
Analisis data yang digunakan peneliti dalam kegiatan lapangan,
adalah model Miles and Huberman pengamatan terus menerus,
(1984), analisis data kualitatif triangulasi (baik metode, sumber
dilakukan secara interaktif dan yang diperoleh dan perbandingan

10
data lain, pelibatan teman sejawat, wartawan, sedangkan ibunya
bahan referensi, pengecekan adalah ibu rumah tangga.
terhadpa hasil-hasil). Pelajaran yang P.H sukai adalah
b) Transferabilitas. Penelitian dapat Bahasa Indonesia sedangkan
diaplikasikan oleh pemakai pelajaran yang tidak disukai
peneliti dan para pembaca laporan adalah matematika. Ketika
paham dan jenis tentang fokus observasi berlangsung P,
penelitian. mengikuti kegiatan belajar dikelas
c) Dependabilitas dan dengan cukup tertib. Dan
conformabilitas. Dilakukan berusaha mendengarkan arahan
dengan audit trail berupa dari guru dengan baik, walaupun
komunikasi dengan pembimbing terkadang sesekali bercanda
dan dengan pakar lain dalam dengan teman-temannya saat
bidangnya guna membicarakan pelajaran berlangsung.
maslaah yang dihadapi. b. Identitas S.H adalah subyek
kedua, usianya adalah 11 tahun.
5. Hasil Penelitian dan Diskusi Hasil Ayahnya bekerja sebagai
Penelitian pedagang sedangkan ibunya
Sekolah Dasar Negeri adalah ibu rumah tangga, jumlah
Tenggulunan adalah merupakan saudaranya adalah 3 orang. S
sekolah yang berada di dekat punya hobi yaitu memasak,
permukiman padat penduduk. Hal ini sedangkan pelajaran yang dia
dikarenakan kawasan desa merupakan sukai adalah IPA dan pelajaran
daerah yang berada dekat dengan yang tidak disukai adalah
fasilitas umum berupa terminal dan matematika. Proses pelaksanaan
pasar. Letaknya yang berada dekat observasi penelitian pada
jalan u tama serta jalur kereta api responden kedua yaitu S memiliki
membuat semakin mudahnya sifat pendiam, ramah, dan
komunikasi dan segala pengaruh yang terbuka. Dalam melakukan
tentunya membawa perubahan baik kegiatan belajar di sekolah S
positif atau negative. adalah tergolong rata-rata bawah.
Dalam penelitian ini peneliti Pada saat kegiatan di kelas S juga
mengambil responden dari siswa yang berusaha memperhatikan
kelas VI A dengan kategori prestasi penjelasan guru.
rendah dan sedang. Pelaksanaan c. Identitas M, usianya adalah 12
hipnoterapi dilaksanakan di kelas VI tahun. Kedua orang tuanya
A SDN Tenggulunan. Sebelum bekerja sebagai pedagang. Jumlah
melakukan hipnoterapi yang pertama saudara kandungnya adalah 4
peneliti mengadakan beberapa orang, M memiliki hobi
observasi, wawancara dan uji membaca. Sedangkan untuk
segestibel, secara acak. Yang nantinya pelajaran yang dia sukai adalah
bertujuan agar mempermudah IPS sedangkan pelajaran yang
pemilihan responden dan kesesuaian tidak disukai adalah bahasa
dalam pelaksanaan hipnoterapi. Inggris. Setelah melakukan
a. Identitas P.H adalah siswa kelas beberapa observasi dan
VI, dia berusia 12 tahun. Jumlah wawancara M adalah anak yang
saudaranya adalah 3 orang, cenderung pendiam, penurut dan
pekerjaan ayahnya adalah terkadang kurang percaya diri.

11
Dalam melakukan aktivitas di bertambah dan percaya diri
kelas M memiliki teman yang terhadap kemampuan yang
termasuk memiliki prestasi dimiliki. Dan hal ini cukup sesuai
akademik yang cukup bagus. dengan sugesti yang diberikan
d. Hasil wawancara dengan P yaitu “bertambahpercaya diri
sebelum hipnoterapi dia tidak dengan kemampuan dan ingat
bersemangat dan berminat dalam masuk di SMP favorit.
kegiatna belajar. Alasannya d. Dari hasil wawancara yang
karena dia kurang belajar, hal ini dilakukan dengan S, di rumah S
terjadi lantaran P memiliki belajar sendiri dan terkadang
intensitas yang banyak untuk dibantu oleh kakaknya. Ketika
menonton televisi. Dari hasil melakukan belajar di rumah tidak
wawancara dengan P adalah: Cara rutin dilakukan setiap hari, namun
belajar P, saat kelas V terkadang dia bersemangat dalam
dilakukan secara mandiri dan melakukan kegiatan belajar.
terkadang bersama orang tua. Setelah melakukan beberapa
Sedangkan untuk rutinitas belajar hipnoterapi S merasa lebih
tidak dilakukan setiap hari, semangat dari sebelumnya alasan
kadang saat ada pekerjaan rumah utamanya adalah dia takut tidak
atau karena di suruh oleh orang lulus. Dan hal ini sesuai dengan
tua. Putri semakin tertarik sugesti yang diberikan” anda
melakukan kegiatan belajar jika semakin bersemangat saat pergi
itu menurutnya menyenangkan. ke sekolah dan berusaha agar
Dalam pelaksanaan hipnoterapi lulus serta bisa masuk SMP
ini P adalah anak yang sangat favorit.
terbuka, perinag, percaya diri dan f. Ketika wawancara sebelum
komunikatif. Seperti layaknya hipnoterapi aktivitas M belajar
anak-anak yang lain terkadang yang dilakukan dirumah adalah
bosan dan malas terhadap belajar sendiri, jadi tanggung
beberapa pelajaran. “Setelah jawab dari subyek sendiri tanpa
melakukan hipnoterapi P semakin harus disuruh oleh orang tua.
bertambah semangat “menurut Proses belajar yang dilakukan M,
pemaparannya. Dia semakin rutin rutin terlebih jika ada pekerjaan
melakukan kegiatan belajar di rumah yang harus diselesaikan. M
rumah, dia juga bertambah ketika ditanya bagaimana minat
semangat ketika mengikuti belajarnya saat kelas V adalah dia
pembelajaran. Dan alasan utama kurang semangat. Saat ditanya
dari Putri untuk semangat belajar tidak semangat dia terdiam lama
adalah takut tidak lulus. Dan hal hingga ia sedikit menangis
ini adalah sesuai dengan salah alasannya dia sering pusing.
satu sugesti yang diberikan yaitu Ketika peneliti berusaha tanya
“ada berharap ingin mendapatkan alasannya apakah dia tidak
sekolah SMP yang terbaik dan sarapan, tiba-tiba dia menangis.
bisa lulus saat ujian. Setelah Setelah itu peneliti berusaha
beberapa rangkaian observasi, mengalihkan pada pembicaraan
wawancara dan pelaksanaan yang lain. Berapa jumlah
hipnoterapi. Subyek merasakan suadaranya, dia malah
semangat yang semakin mengeluarkan air mata. Ternyata

12
dia malu menyebutkan jumlah Pada pelaksanaan hipnoterapi
saudaranya yang menurutnya pertama dilakukan pada tanggal 20
banyak yaitu 5 orang. Dan dia Agustus 2009 peneliti mengambil
bercerita bahwa ibunya sakit. responden sebanyak 25 anak
merupakan jumlah dari sebagian siswa
Pedoman Wawancara di Kelas VI A. setelah itu peneliti
1. Menurut wawancara yang memilih dari beberapa responden yang
dilakukan dengan guru termasuk kategori responden yang
kemampuan P adalah rata-rata, sugestibel. Dengan mengambil 6 anak
namun dia punya semangat untuk yang termasuk tipe sugestibel dan
melakukan kegiatan dan minat memang juga sesuai dengan tingkatan
yang cukup berusaha melakukan minat belajar mereka yang bisa
kegiatan belajar. Dan P adalah ditingkatkan.
seorang atlit dari cabang olahraga Pelaksanaan hipnoterapi yang
lari di sekolahnya. Ditingkatan kedua dilakukan tanggal 5 September
kelas V prestasi P termasuk rata- 2009 dengan jumlah responden yang
rata, dan minatnya terhadap sejumlah 6 anak. Hal ini dilakukan
belajar juga biasa saja. secara berulang-ulang sebab sugesti
2. Menurut wawancara yang ini nantinya diharapkan bisa
dilakukan dengan guru, S adalah meningkatkan minat belajar mereka
siswa yang cukup pendiam dan dan akan menggali kemampuan anak.
penurut. Dalam kemampuan Selanjutnya hipnoterapi ynag
menangkap pelajaran masih perlu ketiga dilakukan pada tanggal 10
remidi (pengulangan) untuk September 2009. Dlam pelaksanaan
beberapa kali agar dia paham hipnoterapi ini para responden
benar materi yang disampaikan. bersikap semakin terbuka, akrab dan
Dalam mengumpulkan tugas dekat dengan peneliti sehingga hal ini
terkadang dia terlambat dan akan mempermudah pelaksanaan
kurang tepat waktu. Di kelas V hipnoterapi.
minat belajar juga tergolong rata- Hipnoterapi yang keempat
rata rendah. dilaksanakan tanggal 12 September
3. Prestasi yang diraih oleh M saat 2009, ini merupakan pelaksanaan
kelas lima adalah rata-rata bawah. hipnoterapi yang terakhir. Responden
Dari wawancara bersama guru juga semakin lebih mengetahui
tentang minat M adalah perlu pelaksanaan hipnoterapi.
pengulangan. Sedangkan dalam Nantinya dari pelaksanaan
belajar mengumpulkan tugas dan hipnoterapi dapat dideskripsikan
pekerjaan dari sekolah, terkadang tingkat keberhasilan dari minat belajar
kurang tepat waktu. Dalam siswa ketika mengikuti proses belajar
kegiatan kelompok, dia kurang dan hasil dari proses belajar.
berpartisipasi dalam kegiatan Pelaksanaan hipnoterapi
memberikan argument, memberi dilakukan dengan mengambil 6
masukan dalam diskusi kelompok. responden, namund alam
Dalam mengikuti kegiatan dikelas pelaksanaannya ditentukan lagi mana
M sangat tekun dan selalu responden yang berhasil
mengikuti arahan dari guru. meningaktkan minat belajar. Dan pada
akhirnya ditentukan 3 responden yang

13
mengalami perubahan dalam siswa yang memiliki prestasi
meningkatkan minat belajarnya. sedang dan rendah dari 50 siswa.
Tabel 5.1
Analisis data Data saat dilapangan hipnoterapi I
Dari hasil observasi, Fokus Deskripsi Refleksi
wawancara dan pelaksanaan Pengarah Banyak Antusias
hipnoterapi maka diperoleh yaitu an siswa siswa
analisis data sebelum dilapangan, saat pelaksan yang terjadi
dilapangan dan setelah selesai: aan belum karena
tahu adanya
1. Data sebelum di lapangan tentang siswa
Sebelum memasuki lapangan manfaat yang
penelitian, peneliti melakukan kegunaan melihat
serangkaian persiapan dan hipnotera tayangan
referensi tentang hipnoterapi. pi. hipnotis
Dalam rangkaian persiapan ini Banyak di TV
peneliti berusaha untuk bertanya siswa jadi
juga pada pihak-pihak yang yang mereka
berkompeten yang mengetahui antusias berharap
manfaat dan proses pelaksanaan ingin ikut bisa
hipnoterapi. Dan untuk sementara walau belajar.
peneliti mengetahui bahwa sesuai
manfaat hipnoterapi sangatlah hasil
luas. Tidak hanya dalam bidang observasi
kesehatan namun juga bisa maka
digunakan dalam pendidikan. yang
Dalam hal ini peneliti berusaha dipilih
untuk menempatkan manfaat adalah
hipnoterapi terhadap minat belajar subyek
pada siswa Sekolah Dasar. dengan
nilai
2. Data saat di lapangan prestasi
Peneliti juga mengadakan rendah
observasi dimulai tanggal 3 atau
Agustus 2009 sampai dengan 19 sedang.
Agustus 2009. Pelaksanaan Pelaksan Pelaksana Hal ini
praktek hipnoterapi dimulai aan an ini terjadi
tanggal 20 Agustus 2009 sampai hipnotera melibatka karena
dengan 18 September 2009. Pada pi n piphak terdapat
saat dilapangan proses yang beberapa
pelaksanaan hipnoterapi yang berkompe tipe orang
pertama dengan mengundang ten yang sulit
pihak yang berkompeten tentang dibidangn dihipnotis
hipnoterapi ini. Pelaksanaan ya. , mudah
hipnoterapi yang pertama tanggal Pelaksana dan
28 Agustus 2009, peneliti an moderat.
mengambil subyek sebanyak 25 berjalan
anak. Yang merupakan total dari tentang

14
dan terlalu hipnotera
lancar banyak, pi yang
dari 25 membuat kedua
siswa peneliti yaitu
banyak sangat dengan
yang sulit menentuk
berhasil menentuk an tipe
melewati an tingkat subyek
uji keberhasil yang
sugestibel an dari sugestibel
namun manfaat . Dan
ketika hipnotera memperk
pemberia pi. Dan ecil
n sugesti sugesti jumlah
ada dari yang subyek
beberapa diberikan yang
anak yang apakah berjumlah
tidak berhasil 6 anak.
berhasil atau tidak
masuk sama
dalam sekali.
trance. Walaupun
Adanya peneliti
beberapa sudah
anak juga melakuka
yang bisa n
masuk ke beberapa
kondisi dokument
trance. asi,
Setelah Kendala Setelah namun
pelaksan banyakny pelaksana untuk
aan a subyek an mengetah
hipnotera membuat hipnotera ui
pi yang pelaksana pi yang hasilnya
pertama an pertama, haruslah
hipnotera peneliti diketahui
pi ini berkonsul setelah
sedikit tasi pelaksana
berhenti dengan an
karena beberapa manfaat
setelah pihak. hipnotera
pelaksana Maka pi.
an peneliti
hipnotera sedikit Kemudian peneliti mengadakan
pi ini memiliki hipnoterapi yang kedua pada
pengamat gambaran tanggal dan lebih konstan
an subyek tentang melakukan dengan subyek yang
yang persiapan sama,

15
Tabel 5.2 kuat di jari-
Data saat dilapangan hipnoterapi jari kalian.
II Lem ini
Fokus Deskripsi Refleksi sangat kuat,
Pelaksanaa “baik hari ini Ada semakin
n kita akan beberapa kamu ingin
hipnoterapi melakukan siswa yang membukanya
kegiatna tidak tidak semakin kuat,
seperti yang masuk semakin
minggu lalu dalam lengket.
kita lakukan, kondisi Semakin
baik sebelum trance, hal kamu
mulai saya ini bisa berusaha
harapkan dilihat membukanya
anak-anak ketika semakin
tidak tergesa- tangan lengket.
gesa untuk mereka Dalam
pulang ya” disentuh hitungan
“Tolong masih kelima tolong
duduk yang memiliki pejamkan
rileks kekuatan. mata kalian,
dekatkan dan atgur
kursi dan nafas kalian.
meja kalian, Sekarang
tarik nafas bayangkan
kalian” juga mata
Uji kalian juga
Sugestibel diberi banyak
Sekarang lem, semakin
coba kalian kalian ingin
satukan membukanya
tangan kalian semakin
dengan rapat, lengket, dan
dan coba kuat. Ingat
rasakan semakin
energi yang kalian ingin
mengalir membuka
pada tangan mata kalian
kalian. semakin
Rasakan lengket.”
kehangatanny Kemudian
a semakin peneliti
hangat, dan berusaha
sekarang menepuk
bayangkan pundak
saya memberi subyek dan
sebuah lem menyuruh
yang sangat untuk tidur.

16
Jika mereka ada di rak dan
melakukanny coba bacalah”
a maka sekarang
peneliti kembalikan
menguji buku itu. Dan
tangan ingatlah jika
mereka nanti saya
apakah benar- menghitung
benar sudah mundur dari
tidak ada 10 sampai 1
tenaga. Jika bukalah mata
iya, maka kalian. Dan
mereka mulai kalian
masuk memiliki
kondisi minat yang
trance. lebih banyak
Kemudian dari
peneliti baru sebelumnya,
memasukkan 10, 9....1
sugestinya. buka mata
kalian”.
Pemberian “Bayangkan Tidak semua Setelah Setelah itu Mungkin
sugesti sekarang siswa pelaksanaa peneliti ada dari
kalian masuk melakukan n bertanya pada beberapa
di sebuah apa yang hipnoterapi anak-anak siswa yang
ruangan yang diperintahka yang apa yang memang
sangat sejuk, n saat pertama mereka berhasil dan
tenang disana hipnoterapi. rasakan” ada melakukan
terdapat yang sugesti yang
banyak buku. menjawab diberikan
Dan ketika bersemangat, namun ada
kamu masuk semangat yang hanya
ruangan itu untuk belajar. ikut
semangat meneruskan
untuk jawaban dan
berlajarmu, menirukan
semakin jawaban dari
bertambah teman.
dan
meningkat. Hingga beberapa kali
Keinginanmu pelaksanaan hipnoterapi lanjutan
untuk guna mengetahui keberhasilan
membaca dan tingkatan minat belajar
juga semakin sebelum dan sesudah hipnoterapi.
bertambah. Kedekatan dengan siswa yang
Sekarang terlibat dalam pelaksanaan
coba ambil hipnoterapi semakin
buku yang mempermudah dan memperkuat

17
pelaksanaan hipnoterapi. Di Perin 11 dari 28
dalam pelaksanaan hipnoterapi gkat 50 dari
yang ketiga dilaksanakan Nilai siswa 50
seminggu setelah satu minggu siswa
pelaksanaan hipnoterapi yang Nilai IPA: 80 IPA: 90
kedua. Hal ini dilakukan guna ulang Bhs Bhs
untuk mengetahui tingkat an Inggris: Inggris
keberhasilan dan juga untuk harian 50 : 80
memperkuat masuknya sugesti.
Sebab masuknya sugesti semakin Sedangkan untuk hasil dari
berhasil jika dilakukan secara penilaian saat kelas V, kelas VI
berulang-ulang. sebelum hipnoterapi dan saat
Dalam hipnoterapi yang kelas VI sesudah hipnoterapi
keempat peneliti semakin terlihat adalah sebagai berikut:
arah yang jelas tentang hasil
penelitian yaitu dengan Tabel 5.4
melakukan observasi, wawancara Hasil Belajar S
dan membandingkan dengan hasil Kate Kel Kel Kelas Kelas
belajar siswa. Apakah benar-benar gori as V as V VI VI
sudah sesuai atau belum. Jadi Sem Sem Sebel Sesu
untuk gambaran pelaksanaan este este um dah
hipnoterapi ketiga dan keempat rI r II Hipn Hipn
tidak jauh berbeda, yang otera otera
membedakan adalah respon pi pi
mereka terhadap minat belajar Peri 24 34
dalam kegiatan dikelas. ngk dari dari
at 50 50
3. Data setelah selesai di lapangan Nila sisw sisw
Setelah pelaksanaan i a a
hipnoterapi yang dilakukan Nila IPA: IPA:
selama empat kali, peneliti i 70 70
berusaha melakukan pengamatan ulan Bhs Bhs
dan melakukan perbandingan gan Inggr Inggr
dengan teori serta referensi yang hari is: 63 is :
ada. an 70
Sedangkan dari hasil nilai
harian yang terlihat saat P kelas V Sedangkan untuk hasil
dan kelas VI perbandingannya perbandingan nilai yang diperoleh
adalah sebagai berikut: saat kelas V dan Kelas VI
sebelum hipnoterapi dan
Tabel 5.3 sesudahnya adalah sebagai
Hasil Belajar P berikut:
Kateg Kelas Kelas Kelas VI Kelas
ori V V Sebelum VI
Semest Seme Hipnoter Sesuda
er I ster II api h
Hipnote
rapi

18
Tabel 5.5 manusia. Maka subyek melakukan
Hasil Belajar M hipnoterapi beberapa kali agar sugesti
Kate Kel Kel Kelas Kelas dapat benar-benar digunakan sebagai
gori as V as V VI VI sarana untuk mengarahkan
Sem Sem Sebel Sesu kemampuannya. Selain itu untuk
este este um dah menjangkau pikiran bawah sadar salah
rI r II Hipn Hipn satunya adalah dengan repetasi.
otera otera Maka ketika subyek
pi pi melakukan aktivitas pikiran sadar
Peri 44 38 maka sudah tertanam dalam pikiran
ngk dari dari bawah sadar untuk mengetahui cara
at 50 50 membuat tujuan tercapai, serta solusi
Nila sisw sisw tentang kendala dari minat belajar
i a a yang harus mereka hadapi. Yang perlu
Nila IPA: IPA: diketahui hipnoterapi tidak dapat
i 70 70 mengubah perilaku seseorang namun
ulan Bhs Bhs dapat membantu melakukan
gan Inggr Inggr pemrograman ulang pikiran bawah
hari is: 80 is : sadar untuk bisa lebih fokus, lebih
an 90 antusias, dan kondusif dalam
melakukan perubahan.
Pembahasan Dapat kita amati tentang
Dengan serangkaian penelitian pelaksanaan hipnoterapi ini saat uji
yang telah dilakukan maka akan segestibel subyek mudah masuk ke
dibahas tentang hasil yang telah dalam perintah hypnotist. Namun saat
diperoleh dari manfaat hipnoterapi pemberian sugesti tidak semua subyek
dalam meningkatkan minat belajar berhasil melakukannya. Dan
siswa. Skinner (1977) mengemukakan terpenngaruh dan percaya apa y ang
bahwa minat selalu berhubungan dikatakan hypnotist, walaupun itu hal
dengan obyek yang menarik individu, yang positif. Sebab setiap sugesti yang
dan obyek yang menarik adalah yang telah diberikan saat pelaksanaan
dirasakan menyenangkan. Apabila hipnoterapi jika tidak ditanggapi maka
seseorang mempunyai minat terhadap ide sebelumnya yang telah tertanam
suatu obyek maka minat tersebut akan dalam alam bawah sadar tidak dapat
mendorong seseorang untuk diganti ide/pemikiran yang baru
berhubungan lebih dekat dengan walaupun bersifat positif.
obyek tersebut, yaitu dengan Dari keenam subyek telah
melakukan aktivitas lebih aktif dan dibuktikan bahwa walaupun seseorang
positif demi mencapai sesuatu yang mungkin telah berhasil melakukan uji
diminatinya. sugestibel maka tidak selalu berhasil
Maka dengan proses dalam melakukan sugesti dalam
pelaksanaan hipnoterapi ini nantinya meningkatkan minat belajar mereka.
dapat memanfaatkan pikiran bawah Sebab hipnoterapi juga memerlukan
sadar untuk menanamkan sugesti suasana yang mendukung.
tentang konsep positif yang bisa Jadi hipnoterapi merupakan
dilakukan oleh obyek. Sebab jika kita salah satu cara dan sarana untuk
ingat pikiran bawah sadar 88% membantu meningkatkan minat serta
mempengaruhi perilaku dan sifat mengembangkan kemampuan subyek

19
dalam kegiatan belajar. Sebab cara Dan terdapat tipe tiga
yang digunakan untuk meningkatkan kelompok antara lain kelompok yang
belajar sangatlah banyak. mudah hypnosis 10%, kelompok yang
moderat 85% dan yang 5% adalah
6. Simpulan kelompok orang yang sulit di
Minat merupakan salah satu hypnosis. Keberhasilan pemberian
aspek afektif, khususnya dalam sugesti ditunjukkan dengan
kehidupan belajar. Apabila seseorang kemampuan mengatasi kondisi,
berminat terhadap suatu obyek maka perubahan cara belajar siswa baik
akan mendorong seseorang untuk dengan aktivitas ketika belajar atau
berhubungan lebih dekat dengan kepercayaan diri untuk meningkatkan
obyek. Dengan minat pula akan kemampuan belajar. Sesuai dengan
menjadi motivasi dalam melakukan penanaman sugesti yang telah
sesuatu. Ada banyak cara untuk diberikan.
menumbuhkan minat antara lain Keberhasilan hipnoterapi lebih
membangkitkan suatu kebutuhan, didukung akan kepercayaan subyek
menghubungkan dengan pengalaman terhadap hipnoterapi. Hypnotist
lampau, dan memberi kesempatan hanyalah sarana membantu
mendapat hasil yang biak. Banyak mengarahkan pikiran bawah sadar
faktor yang mendukung kuatnya minat tentang minat belajar siswa kelas VI.
terhadap suatu obyek yaitu faktor Sebab mereka akan menempuh dan
dalam diri individu, motivasi sosial, memulai tingkatan belajar yang lebih
dan emosional. tinggi.
Sedangkan belajar sendiri Hipnoterapi tidak hanya
merupakan akibat dari pengalaman, berhubungan dengan dunia kesehatan
latihan dan proses internal. melainkan juga dapat dimanfaatkan
Pelaksanaan hipnoterapi dalam proses dalam dunia pendidikan;. Jadi
belajar ini bertujuan untuk hipnoterapi dapat dijadikan salah satu
meningkatkan minat. Hal ini cara untuk meningkatkan minat belajar
dilakukan mengingat bahwa siswa.
hipnoterapi adalah suatu cara yang
mudah, cepat, efektif dan efisien 7. Saran
dalam menjangkau pikiran bawah Pemanfaatan hipnoterapi dapat
sadar. Sebab ketika seseorang di dimanfaatkan dalam bidang kesehatan
pikiran bawah sadar mereka / penyembuhan penyakit, fobia tapi
cenderung mudah memberikan juga dapat digunakan dalam dunia
sugesti, sehingga dapat menerima pendidikan. Khususnya minat belajar
saran-saran yang dapat merubah pada siswa, sebab banyak sekali
menjadi nilai baru. kendala dan permasalahan yang
Jadi yang dilakukan dalam disebabkan dari faktor intern dan
hipnoterapi ini adalah pemrograman ekstern yang menyebabkan minat
ulang pikiran bawah sadar seseorang belajar siswa menurun.
untuk bisa lebih fokus, antusias dan Keberhasilan yang terjadi dari
kondusif dalam melakukan perubahan. pelaksanaan hipnoterapi dalam bidang
Hasil dari penelitian ini disimpulkan pendidikan tidak hanya berpatokan
bahwa manfaat hipnoterapi juga dalam nilai akademik saja. Nilai
berguna membantu dalam akademik adalah salah satu nilai
meningkatkan minat belajar siswa. penguatan perubahan minat belajar

20
anak. Yang paling utama adalah Gunawan, Adi W. 2007. Hypnosis.
perubahan kesadaran untuk lebih Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
percaya diri, mandiri serta Utama.
bertanggung jawab akan tugas sebagai
seorang pelajar. Caprio, Frank S. 2007. Hipnotis.
Dengan ini diharapkan para Jakarta : Diadit Media.
pengajar, atau peneliti lainnya bisa
lebih menggali lebih dalam tentang Suryabrata, Sumadi, 1995. Psikologi
berbagai manfaat hipnoterapi dalam Pendidikan. Edisi 1 Cetakan 4.
dunia pendidikan. Serta Jakarta : PT. Raja Grafindo
mengungkapkan penemuan- Persada.
penemuannya yang bisa bermanfaat
bagi kelancaran proses pendidikan Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi
nasional. Belajar. Edisi Revisi. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

8. Daftar Pustaka Tim Penyusun. 2009. Pedoman


Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penyusunan Skripsi. Sidoarjo:
Penelitian Suatu Pendekatan Universitas Muhammadiyah
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sidoarjo Press.

Maleong, Lexy J. 2005. Metode Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori


Penelitian Kualitatif. Bandung: Belajar. Jakarta: Erlangga.
PT. Remaja.
Poerwandari, E. Kristi. 2009.
Bungan, Burhan. 2008. Analisis Data Pendekatan Kualitatif Untuk
Penelitian Kualitatif. Edisi 1 Penelitian Perilaku Manusia.
Cetakan 6. Jakarta : PT. Raja Edisi 3 Cetakan 3. Depok :
Grafindo Persada. LPSP3 Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
Gunawan, Adi W. 2007.
Hypnotherapy. Jakarta : PT. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Gramedia Pustaka Utama. Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Cetakan Ketujuh.
Bandung : CV. Alfa Beta.

21

Anda mungkin juga menyukai