Kelompok 3
Afiifah 22020119140136
02 Sejarah Hipnoterapi
04 Proses Hipnoterapi
05 Syarat-syarat Hipnotrapi .
06 Tahapan hipnoterapi
Pembahsan
07 Kesimpulan
Defenisi Hipnoterapi
Hipnoterapi merupakan ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk
mengatasi permasalahan, seperti masalah pada kognisi (pikiran), afeksi
(perasaan), dan perilaku. Hipnoterapi dikatakan juga sebagai terapi pikiran dan
penyembuhannya menggunakan metode hipnosis. Hipnosis sendiri adalah
pemberian sugesti atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar pasien, guna
LT.
penyembuhan suatu gangguan psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan,
dan perilaku menjadi jauh lebih baik. Rangkaian proses yang digunakan
hipnoterapi adalah metode hipnosis. (Roeswandi, A. S.&Sunarsi, D. 2020)
Pada dasarnya metode ini digunakan dengan membantu pasien rilex, setelah tahap
pertama berhasil, pikiran bawah sadar akan terbuka, sehingga lebih mudah untuk
menerima sugesti penyembuhan yang diberikan. Jadi, hipnoterapi adalah teknik
terapi pikiran dan penyembuhan yang memanfaatkan sugesti sebagai alat untuk
mengatasi permasalahan emosi atau psikologis, seperti permasalahan kognisi
(pikiran), afeksi (perasaan), dan perilaku. (Roeswandi, A. S.& Sunarsi, D. 2020)
Sejarah Hipnoterapi
Hipnoterapi pada masa Mesir kuno pada 1551 SM selalu dikaitkan dengan kekuatan
supranatural. Di Mesir Kuno dan Yunani banyak “orang pintar” yang menggunakan
hipnoterapi guna mengobati oarng-orang dengan masalah psikologis, dan sebagai alternatif
anastesi, meski demikian saat itu belum muncul istilah hipnosis ataupun hipnoterapi.
(Roeswandi, A. S.& Sunarsi, D. 2020)
Pada abad ke-18, titik awal dari hipnoterapi terjadi, di mana seorang pendeta bernama
Gasner meyakini bahwa orang sakit itu kerasukan setan, maka dari itu Gasner dalam setiap
pengobatannya membuat para pasien berada di kondisi hypnosa, di mana manusia menjadi
rileks dan fokus.
Dalam perjalanan sejarah hipnoterapi, terjadilah perubahan dari waktu ke waktu. Untuk
perbedaan dari hipnoterapi di masa lalu dan di masa sekarang, pada masala lampau
04
hipnoterapi identik dengan kondisi tidur, terbaring atau tidak bergerak. Sedangkan, pada
masa ini, hipnoterapi lebih ditekankan pada kondisi relaksasi yang dalam, baik secara fisik
maupun mental. (Roeswandi, A. S.&Sunarsi, D. 2020)
Dasar Teori Hipnoterapi
Banyak teori yang membahas tentang hipnoterapi seperti teori imobilisasi, teori hipnosis sebagai suatu status
histeria, teori yang didasari perubahan fisiologis serebral, teori hipnosis sebagai suatu proses menuju tidur yang
dikondisikan, teori aktifitas dan inhibisi ideomotor, teori disosial, teori memainkan peran (Role-Playing), teori
01
regresi, teori hipersugestibilitas (hypersuggestibility), dan teori psikosomatik. Secara umum terdapat dua kategori
besar teori hipnoterapi, antara lain : teori berdasarkan neuropsiko-fisiologis dan teori psikofisiologis. Selain teori
berdasarkan neuropsiko-fisiologis dan psikofisiologis terdapat beberapa teori yang mendasari hipnoterapi,
diantaranya :
02
1. Teori imobilisasi
2. Hipnosis sebagai suatu status histeria
3. Teori aktifitas dan inhibisi ideomotor 03
4. Teori neodisosiasi dan disosiasi
5. Teori disosiasi
6. Teori memainkan peran (role-playing)
7. Teori regresi
.
Proses Hipnoterapi
Aktivitas manusia dibagi
menjadi empat wilayah yang
biasa dikenal dengan istilah
Braiwave diantaranya :
01 Pre-Induction (Interview)
02 Suggestibility Test
03 Induction
04 Deepening
(pendalaman Trance)
05 Suggestions / sugesti
06 Termination
02
Kesimpulan