Anda di halaman 1dari 17

TERAPI TAI CHI

Mata Kuliah:

Keperawatan Holistik 2

Dosen Pembimbing:

Suhartini, S.Kp.,MNS.,Ph.D.

Disusun oleh:

Kelompol 7 - A19.2

1. Aldhea Setyana Rais 22020119130093


2. Nofita Dwi Rahayu 22020119130100
3. Khairunnisa 22020119140133
4. Dewi Sulfa Mayasari 22020119140192

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Terapi Tai Chi"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Holistik. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang terapi thai chi bagi para
pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Suhartini S.Kp.,MNS.,Ph.D.


selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Holistik 2. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 10 September 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3.Tujuan Masalah............................................................................ 2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Tai Chi......................................................................... 3


2.2. Jenis-jenis Tai Chi...................................................................... 4
2.3. Manfaat Tai Chi.......................................................................... 5
2.4. Dasar Filosofi Keperawatan....................................................... 5
2.5. Dasar Teori Keperawatan........................................................... 6
2.6. Dasar Taksonomi Keperawatan.................................................. 7
2.7. Dasar Aspek Etik dan Legal....................................................... 8
2.8. Prosedur Terapi Tai Chi.............................................................. 9
2.9. Indikasi dan Kontraindikasi........................................................ 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................... 12
3.2. Saran......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keperawatan adalah paradigma pertama dalam paradigma keperawatan


yang berarti suatu bentuk layanan profesional kepada setiap individu yang
sehat maupun sakit. Layanan yang diberikan dalam keperawatan berbentuk
layanan holistik meliputi bio-psiko-sosio-spiritual (Budiono, 2016).
Terdapat bentuk layanan keperawatan yang holistik salah satunya adalah
dengan terapi komplementer.
Terapi komplementer merupakan pengembangan terapi tradisional yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang dapat mempengaruhi
keharmonisan dalam individu dari segala aspek, meliputi aspek biologis,
psikologis, dan spiritual (Widyatuti, 2017). Salah satu dari bentuk terapi
komplementer adalah Terapi Tai Chi. Terapi Tai Chi merupakan salah satu
bela diri yang berasal dari negeri China yang menonjolkan unsur
kelembutan, gerakan yang mengalir seperti air, luwes, dan lunak
(Syaefullah, Fitrianto, & Setiakarnawijaya, 2015). Gerakan yang lembut
dari Tai Chi dijadikan program olahraga bagi sebagian orang terutama bagi
lansia karena dapat dilakukan dimana pun dan gerakannya yang melatih
cara untuk bernapas dengan baik dan benar dimana harus menggunakan otot
dada dan mendapatkan oksigen dengan maksimal. Disamping itu senam
terapi Tai Chi dapat meningkatkan imunitas dalam tubuh apabila dilakukan
secara teratur (Olyverdi & Miadona, Y. 2019)

Tai Chi dapat meningkatkan kemampuan otot untuk mengonsumsi


oksigen secara optimal karena luas permukaan difusi O2 meningkat
sehingga difusi O2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah, dan CO2 dari
kapiler ke otot menjadi lebih mudah sehingga metabolisme aerobik
pembentukan energi dalam otot menjadi lebih baik (Yulianti, Febilia &
Herowati. 2019). Oleh karena itu, Terapi Tai Chi dapat diterapkan oleh
perawat kepada pasien guna memberikan pelayanan yang holistik. Sehingga

1
diharapkan dapat mempercepat kesembuhan pasien disamping pengobatan
medis saja.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan terapi Tai Chi?


2. Apa saja jenis-jenis terapi Tai Chi?
3. Apa saja manfaat terapi Tai Chi bagi tubuh?
4. Bagaimana dasar filosofi Keperawatan terkait Terapi Tai Chi?
5. Bagaimana dasar teori Keperawatan terkait Terapi Tai Chi?
6. Bagaimana dasar taksonomi Keperawatan terkait Terapi Tai Chi?
7. Bagaimana dasar aspek etik dan legal terkait Terapi Tai Chi?
8. Bagaimana prosedur Terapi Tai Chi?
9. Apa saja indikasi dan kontrainsikasi dari Terapi Tai Chi?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi atau filosofi dari Terapi Tai Chi


2. Untuk mengetahui jenis-jenis Terapi Tai Chi
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat Terapi Tai Chi dalam tubuh
4. Untuk mengetahui dasar filosofi Keperawatan terkait Terapi Tai Chi
5. Untuk mengetahui dasar teori Keperawatan terkait Terapi Tai Chi
6. Untuk mengetahui dasar taksonomi Keperawatan terkait Terapi Tai Chi
7. Untuk mengetahui dasar aspek etik dan legal dari Terapi Tai Chi
8. Untuk mengetahui prosedur Terapi Tai Chi
9. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari Terapi Tai Chi

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Tai Chi


Tai Chi merupakan ilmu bela diri yang berasal dari Cina. Tai Chi
merupakan teknik kuno yang melibatkan gerakan tubuh dengan gerakan
lambat. Menenangkan dan sangat mudah dilakukan. Terkadang Tai Chi
direpresentasikan dengan simbol “Yin” dan “Yang” yaitu sebagai kutub
dalam tubuh yang berlawanan, namun hidup dengan damai dan saling
menyeimbangkan (Hakim, 2011).
Senam Tai Chi adalah latihan yang dapat meningkatkan keseimbangan
dinamis. Senam Tai Chi memberikan stimulasi motorik dan sensorik pada
tubuh. rangsangan motorik diberikan dalam bentuk kontraksi otot dapat
meningkatkan kekuatan otot sehingga dapat menetapkan keseimbangan
dinamis. Sementara stimulasi sensorik yang diberikan adalah stimulasi
sensorik pada otot dan sendi yang meningkatkan fungsi Propioceptive. Tai
Chi adalah latihan Mind-Body tradisional yang telah dipraktekkan selama
berabad-abad. Beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa Tai Chi
telah memiliki efek yang berguna pada kapasitas pelatihan dan kualitas
kesehatan hidup pada pasien dengan COPD. Latihan ini dianjurkan bahwa
prosedur untuk pelatihan dalam program rehabilitasi (Swandari, Purwanto, &
Sulistiawati, 2016).
Hal ini selaras dengan pencarian yang ditetapkan bahwa Tai Chi
berfokus pada gerakan ringan, relaksasi, meditasi dan teknik pernapasan.
Selain itu, komponen Tai Chi memiliki tiga konsep dasar, latihan yaitu fisik,
latihan otot pernapasan dan teknik pernapasan, dan kesadaran penuh (dengan
kesadaran akun). Tiga konsep mempengaruhi otot rangka, dinamika
cardiopulmonary, mekanik paru, faktor psikososial (suasana hati, self-
efisiensi, dukungan sosial) dan manajemen stres. Perubahan-perubahan
positif berdampak pada hasil kualitas hidup, gejala dan kapasitas pelatihan
yang berfokus pada pasien. Body-soul pernapasan intervensi mengandung
elemen kunci serupa, meskipun dengan kurang penekanan pada aktivitas fisik

3
(misalnya, kurang aerobik dan tidak ada pelatihan yang lebih rendah dari
anggota atau kekuatan dasar (Uffoura dan Waluyo, 2019).

2.2. Jenis-Jenis Tai Chi

Terdapat beberapa Tai Chi menurut Chan et al (2013) sebagai berikut.

1. Chen-style
Tai Chi aliran Chen merupakan jenis aliran yang paling tua dalam bela
diri Tai Chi yang diwariskan oleh Chen Wangting. Hal yang mencolok
dari aliran Chen adalah kecepatan dan kekuatan eksplosif secara tiba-tiba,
dibanding dengan beberapa aliran lainnya karena pada awalnya, aliran
Chen dikhususkan untuk melawan para musuh yang menggunakan armor
saat bertempur.
2. Yang-style
Aliran Yang adalah aliran Tai Chi yang paling populer dan paling
banyak dipraktikkan sekarang, ini adalah aliran kedua tertua setelah Chen
yang dibawa oleh Yang Lu-ch’an. Aliran ini menghilangkan juga sifat
eksplosif dari aliran Chen karena penggunaan armor pada prajurit mulai
berkurang.
3. Wu (hao)-style
Aliran ini sebenarnya sudah cukup jarang ditemui, jika diberi peringkat,
aliran ini menempati posisi kelima dalam hal popularitas. Aliran Wu (Hao)
menekankan pada gerakan-gerakan kecil yang berfokus pada
keseimbangan.
4. Wu-style
Aliran ini berbeda dengan aliran Wu yang sebelumnya. Aliran Wu
merupakan aliran terpopuler kedua setelah Yang. aliran Wu berfokus pada
teknik membanting, melempar, melompat, teknik sapu, dan kuncian sendi,
yang diajarkan sebagai tambahan jika sudah sampai pada tingkat advance.
5. Sun-style
Aliran Sun adalah aliran Tai Chi yang terkenal dengan kehalusan
gerakannya yang mengalir, menghilangkan gerakan merunduk, dan

4
loncatan penuh tenaga dari aliran-aliran sebelumnya. Posturnya yang
lembut dan kuda-kuda yang tinggi membuatnya sesuai sebagai bela diri
untuk terapi.

2.3. Manfaat Tai Chi

Beberapa penelitian telah menunjukkan keuntungan yang positif


meningkatkan status kesehatan pada pasien PPOK setelah melakukan
latihan Tai Chi. Berdasarkan pernyataan Uffoura dan Waluyo (2019)
beberapa manfaat termasuk peningkatan kekuatan otot, yang mengurangi
sesak, memperbaiki fungsi paru-paru, lebih dan lebih dari 6 menit berjalan
kaki (6MWD) dan peningkatan skor sgrq. Selain itu, efek dari latihan Tai
Chi dapat meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien dengan PPOK. Hal
ini selaras dengan studi meta-analisis yang menunjukkan bahwa dalam
kaitannya dengan tanpa olahraga, Tai Chi memiliki dampak yang signifikan
lebih dari 6 menit berjalan kaki, kekuatan volume expirred dalam 1 detik
(FEV1), prediksi persentase FEV1 dan skor sgrq. Terapi Tai Chi adalah
metode yang aman, efisien, dan layak untuk meningkatkan kemampuan
olahraga dan kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan pada pasien
PPOK (Swandari, Purwanto, & Sulistiawati, 2016).

2.4. Dasar Filosofi Keperawatan

Filosofi Keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki


oleh seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan
dan bertindak/berperilaku dalam melaksanakan praktek keperawatan pada
klien/pasien dalam rentang sehat maupun sakit. Nilai-nilai yang mendasari
konsep keperawatan diantaranya konsep tentang manusia, kesehatan,
lingkungan, dan keperawatan. Keperawatan merupakan bentuk layanan
profesional berdasarkan ilmu keperawatan ditujukan kepada individu,
kelompok, dan masyarakat yang sehat maupun sakit dalam seluruh proses
kehidupan terhadap bio-psiko-sosio-spiritual. Lingkup dalam keperawatan
dapat meliputi promosi kesehatan, mencegah sakit, memberikan asuhan, dan
meningkatkan derajat kesehatan (Budiono, 2016).

5
Terapi Tai Chi yang merupakan bagian terapi komplementer memiliki
manfaat untuk membina tubuh, kaki, tangan melalui gerakan, juga
memperkuat organ dalam dan sistem syaraf pusat menggunakan pernapasan
perut yang lambat dan berpusat pada pikiran ini salah satu manfaat yang
berguna bagi tubuh (Olyverdi & Miadona, 2019). Sehingga dengan
memberikan intervensi oleh perawat kepada pasien karena dapat
meningkatkan derajat kesehatan pasien.

2.5. Dasar Teori Keperawatan

1. Teori Florence Nightingale

Florence Nightingale yang mengatakan bahwa sebagai prionir era


modern dalam pengembangan keperawatan yang dikembangkan sangat
dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang interaksi klien dan
lingkungannya. Florence melihat penyakit sebagai proses pergantian atau
perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal dapat
membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
Kaitannya dengan Terapi Tai Chi yaitu bahwa terapi Tai Chi dengan
gerakan-gerakan lembt dan luwes tanpa menggunakan alat ini memberikan
ruang bagi seseorang untuk menikmati linkgungan sehingga dapat
membuat rileks sehingga dapat memberi unsur positif dalam diri
seseorang.

2. Teori Unitary Human Being oleh Martha E. Rogers


Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh.
Rogers memandang bahwa manusa sebagai sebuah sistem tebuka, komait
n, mempunyai berbagai dimensi dan energi. Teori Rogers ini kemudian
mengembangkan terkait pengobatan tradisional yang menggunakan energi,
seperti tai chi, chikung, dan reiki.

6
2.6. Dasar Taksonomi Keperawatan

No. Diagnosa Intervensi Kriteria Hasil


Keperawatan (NIC) (NOC)
(NANDA)
1. Nyeri Akut Terapi Latihan: Kriteria Hasil
(00132) Mobilitas Sendi 1. Sudah dapat
1. Menentukan mengetahui
batasan pergerakan batasan
sendi dan efeknya pergerakan
terhadap fungsi sendi nyeri
2. Kolaborasikan 2. Dapat
dengan ahli Terapi menerapkan
Tai Chi dalam program terapi
mengembangkan dan Tai Chi
menerapkan sebuah 3. Pasien sudah
program latihan dapat
3. Jelaskan pada pasien mengetahui
atau keluarga manfaat dan
manfaat dan tujuan tujuan
melakukan latihan melakukan
4. Lindungi pasien dari latihan Tai Chi
trauma selama
latihan
2. Hambatan Rasa Terapi Latihan : Kriteria Hasil
Nyaman Keseimbangan 1. Pasien sudah
(00214) 1. Menentukan tahu batas
kemampuan kemampun gerak
pasien untuk untuk melakukan
berpartisipasi kegiatan
dalam kegiatan 2. Pasien sudah
2. Berikan paham dengan

7
Informasi informasi
mengenai mengenai Terapi
alternatif terapi Tai Chi
seperti terapi Tai 3. Sudah dapat
Chi mengetahui
3. Diskusikan faktor-faktor
faktor-faktor penyebab yang
penyebab mempengaruhi
mempengaruhi pasien untuk
untuk Terapi Tai latihan Terapi
Chi Tai Chi
4. Bantu pasien 4. Pasien sudah
untuk dalam dapat melakukan
melakukan sendiri gerakan
gerakan terapi Terapi Tai Chi
Tai Chi

2.7. Dasar Aspek Etik dan Legal

1. Dasar Aspek Etik


Berdasarkan prinsip etik beneficence dan non-maleficence bahwa terapi
Tai Chi ini dilakukan tanpa menggunakan alat dan hanya berupa gerakan
tubuh, sehingga Tai Chi tidak berbahaya dan aman untuk diberikan oleh
perawat kepada pasien dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.
2. Dasar Aspek Legal
1) Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 30
ayat (2) huruf m disebutkan bahwa “Dalam menjalankan tugas
sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan
masyarakat, Perawat berwenang: Melakukan penatalaksanaan
Keperawatan komplementer dan alternatif.”

8
2) Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 ayat
(16) menjelaskan terkait penggunaan Terapi Komplementer dan
Alternatif. “Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.”

2.8. Prosedur Terapi Tai Chi

Prosedur pelaksanaan Terapi Tai Chi sebagai berikut (Biyanti, 2018) .

1. Mengkaji tanda-tanda vital pasien terutama pada denyut jantung


normal pada lansia yaitu 60-70 detik per menit
2. Latihan dapat dilakukan dengan gerakan 1-9 selama 30 menit
3. Melakukan pemanasan dan pendinginan selama 5-10 menit dan latihan
inti selama 27 menit
4. Urutan gerakan Terapi Tai Chi adalah berikut.
a. Memposisikan kaki sejajar dan posisi tangan berada di depan
dada
b. Melakukan gerakan berulang dengan gerakan kedua tangan
naik turun selama 3 menit sambil menghitung angka. Gerakan
ini disertai dengan tarik nafas dalam dan mengeluarkan nafas
dari mulut pelan-pelan.
c. Gerakan tangan kanan diletakkan di pinggul dan tangan kiri
bergerak ke atas melingkar.
d. Melakukan gerakan seperti mengaduk dan kepala mengikuti
gerakan tangan, bergantian kanan dan kiri dilakukan masing-
masing selama 3 menit.
e. Posisi tubuh kembali menghadap ke depan dan tangan seperti
memegang bola.
f. Melakukan gerakan ke samping dengan tumit sebagai
tumpuan, lalu kedua tangan digerakkan ke atas secara
melingkar selama 3 menit.

9
g. Posisi kaki kembali ke posisi sejajar. Lalu, mengayunkan
tangan kanan menghadap ke wajah dari atas dan tangan kiri
menghadap ke wajah dari bawah.
h. Menarik salah satu tangan ke atas dan tangan lain ke bawah
menjauhi tubuh selama 3 menit.
i. Membentangkan kaki selebar bahu kemudian mengayunkan
kedua tangan disaming tubuh dengan gerakan melingkar
selama 3 menit.
j. Meregangkan kaki kiri menjauhi tubuh dan kaki kanan sebagai
tumpuan dengan menekuk lutut. Kemudian kedua tangan
diayunkan ke samping tubuh melakukan gerakan seperti
mendorong selama 3 menit.
k. Kaki kanan diarahkan lurus ke samping dan menekuk kaki kiri
sebagai tumpuan, lalu tangan kiri diayunkan ke depan dan
tangan kanan diayunkan ke belakang.
l. Melakukan gerakan diiringi langkah kaki maju bergantian ke
depan lalu ke samping selama 3 menit.
m. Kaki kanan diposisikan lurus ke belakang dan lutut kaki kanan
menekuk menjadi tumpuan. Sementara posisikan kedua tangan
ke depan dada.
n. Mendorong tangan kanan ke depan dan tangan kiri rileks ke
bawah
o. Melakukan gerakan kaki maju ke depan dan bergantian pindah
ke arah samping selama 3 menit.
p. Kembali tubuh ke posisi awal menghadap depan
q. Posisi tetap, lalu mengarahkan kedua tangan di samping tubuh
dan tarik napas dalam selama 3 menit.

2.9. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Tai Chi

Terdapat indikasi dan kontraindikasi dari Terapi Tai Chi sebagai berikut.
1. Indikasi.
Menurut Sutanto (2013), indikasi untuk Terapi Tai Chi adalah berikut.

10
1) Lansia yang ingin berolahraga sebab dalam gerakan Tai Chi ini ringan
dan perlahan.
2) Seseorang yang mengalami cedera lutut karena tidak ada unsur
gerakan meloncat.
3) Dapat diaplikasikan pada tuna netra, rungu dan daksa sebab dapat
memberikan motivasi serta kemampuan dalam hidup.
4) Membantu meningkatkan kesehatan buruh yaitu sebagai salah satu
pencegahan penyakit
2. Kontraindikasi.
Kontraindikasi dari senam tai chi adalah klien pasca stroke dan klien
hipertensi yang tidak terkontrol (Departemen Keperawatan Gerontik,
2012).

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tai Chi merupakan ilmu bela diri yang berasal dari Cina
menggunakan teknik kuno latihan mind-body yang melibatkan gerakan
tubuh dengan gerakan lambat, menenangkan, sangat mudah dilakukan, dan
memberikan stimulasi motorik dan sensorik pada tubuh. Jenis Tai Chi
menurut Chan et al (2013) yaitu Chen-style, Yang-style, Wu (hao)-style, Wu-
style, dan Sun-style. Manfaat dari Tai Chi menurut pernyataan Uffoura dan
Waluyo (2019) yaitu dapat mengurangi sesak, meningkatkan kemampuan
lebih dari 6 menit berjalan kaki (6MWD), peningkatan skor sgrq, dan
meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien dengan PPOK, serta berguna
pada kapasitas pelatihan dan kualitas kesehatan hidup pada pasien dengan
COPD. Kaitan terapi Tai Chi dengan beberapa teori seperti teori Florence
Nightingale dan Teori Unitary Human Being oleh Martha E. Roger yaitu
dengan Terapi Tai Chi yaitu bahwa terapi Tai Chi dengan gerakan-gerakan
lembut dan luwes tanpa menggunakan alat ini memberikan ruang bagi
seseorang untuk menikmati linkungan sehingga dapat membuat rileks dan
memberi unsur positif dalam diri seseorang. Untuk indikasi terapi Tai Chi
sendiri ini seperti lansia yang ingin berolahraga sebab dalam gerakan Tai
Chi ini ringan dan perlahan atau juga terapi Tai Chi Dapat diaplikasikan
pada tuna netra, rungu, dan daksa sebab dapat memberikan motivasi serta
kemampuan dalam hidup.

3.2.Saran
Terapi Tai Chi bagus diterapkan pada lansia karena selain
gerakannya ringan Terapi Tai Chi juga dapat meningkatkan keseimbangan
dinamis pada orang tua memberikan stimulasi motorik dan sensorik pada
tubuh.

12
DAFTAR PUSTAKA

Biyanti, R.Y. (2018). Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Nyeri Persendian Dan
Fleksibilitas Sendi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Keniten
Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi (Doctoral dissertation, STIKES
BHAKTI HUSADA MULIA).
Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan (edisi ke-1). Jakarta: Kemenkes RI.

Chan A.W.K., Lee A, Lee DTF, et al. (2013). The sustaining effects of Tai chi
Qigong on physiological health for COPD patients : A randomized
controlled trial ଝ. Complement Ther Med, 21(6):585-594.

Departemen Kperawatan Gerontik. 2012. Buku Penuntun Praktik Keperawatan


Gerontik. Jember : Program Studi Ilmu Kperawatan Universitas
Jember.

Hakim, A. (2011). Neo-Tai Chi: Teknik Praktis Meningkatkan Kecerdasan &


Kesehatan. Jakarta Selatan: Visimedia.
Kemenkes RI. Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009.

Nanda Interansional. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi


2018-2020. Jakarta : Mecomedia.
NIC. (2018). Nursing Interventions Classiication. Edisi ketujuh. Jakarta :
Mecomedia.
NOC. (2018). Klasifikasi Luaran Keperawatan/ Nursing Outcomes
Classification.. Jakarta : Mecomedia.
Olyverdi, R. & Miadona, Y. (2019). Pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap
peningkatan activity of daily living pada lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Ksi Batusangkar tahun 2018. Menara ilmu, 13(4), 99-104.

Q. Uffoura dan A. Waluyo. (2019). Manfaat Tai-Chi Terhadap Pasien Penyakit


Paru Obstruksi Kronis. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
10(3). 208-214.

Sutanto, J. 2013. The Dancing Leader 3.0 : Tai Chi untuk perawat membangun
keluarga dan Rumah Sehat. Kompas : Jakarta.

13
Swandari, A., B. Purwanto dan Sulistiawati. (2016). Pengaruh Senam Tai-Chi
Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah., 1(1). 7-12.

Syaefullah, R., Fitrianto, E.J., & Setiakarnawijaya, Y. (2015). Pengaruh latihan


Tai Chi Chuan terhadap keseimbangan statis pada lansia di Klub Ying
Yang Wushu Cabang Monas Jakarta Pusat. Jurnal SEGAR, 4(1), 8-12.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang


Keperawatan.
Widyatuti. (2017). Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Researchgate,53-
57.

Yulianti, A. Febilia, AW & Herowati, RE. (2019). Senam Tai Chi efektif
menurunkan tekanan darah, kadar gula, dan meningkatkan kualitas
tidur pada lansia. Physiotherapy & Health Science (PhysioHS), 1(2),
65-72.

14

Anda mungkin juga menyukai