Mata Kuliah:
Keperawatan Holistik 2
Dosen Pembimbing:
Suhartini, S.Kp.,MNS.,Ph.D.
Disusun oleh:
Kelompol 7 - A19.2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Terapi Tai Chi"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Holistik. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang terapi thai chi bagi para
pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Kesimpulan............................................................................... 12
3.2. Saran......................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
diharapkan dapat mempercepat kesembuhan pasien disamping pengobatan
medis saja.
1.3. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
(misalnya, kurang aerobik dan tidak ada pelatihan yang lebih rendah dari
anggota atau kekuatan dasar (Uffoura dan Waluyo, 2019).
1. Chen-style
Tai Chi aliran Chen merupakan jenis aliran yang paling tua dalam bela
diri Tai Chi yang diwariskan oleh Chen Wangting. Hal yang mencolok
dari aliran Chen adalah kecepatan dan kekuatan eksplosif secara tiba-tiba,
dibanding dengan beberapa aliran lainnya karena pada awalnya, aliran
Chen dikhususkan untuk melawan para musuh yang menggunakan armor
saat bertempur.
2. Yang-style
Aliran Yang adalah aliran Tai Chi yang paling populer dan paling
banyak dipraktikkan sekarang, ini adalah aliran kedua tertua setelah Chen
yang dibawa oleh Yang Lu-ch’an. Aliran ini menghilangkan juga sifat
eksplosif dari aliran Chen karena penggunaan armor pada prajurit mulai
berkurang.
3. Wu (hao)-style
Aliran ini sebenarnya sudah cukup jarang ditemui, jika diberi peringkat,
aliran ini menempati posisi kelima dalam hal popularitas. Aliran Wu (Hao)
menekankan pada gerakan-gerakan kecil yang berfokus pada
keseimbangan.
4. Wu-style
Aliran ini berbeda dengan aliran Wu yang sebelumnya. Aliran Wu
merupakan aliran terpopuler kedua setelah Yang. aliran Wu berfokus pada
teknik membanting, melempar, melompat, teknik sapu, dan kuncian sendi,
yang diajarkan sebagai tambahan jika sudah sampai pada tingkat advance.
5. Sun-style
Aliran Sun adalah aliran Tai Chi yang terkenal dengan kehalusan
gerakannya yang mengalir, menghilangkan gerakan merunduk, dan
4
loncatan penuh tenaga dari aliran-aliran sebelumnya. Posturnya yang
lembut dan kuda-kuda yang tinggi membuatnya sesuai sebagai bela diri
untuk terapi.
5
Terapi Tai Chi yang merupakan bagian terapi komplementer memiliki
manfaat untuk membina tubuh, kaki, tangan melalui gerakan, juga
memperkuat organ dalam dan sistem syaraf pusat menggunakan pernapasan
perut yang lambat dan berpusat pada pikiran ini salah satu manfaat yang
berguna bagi tubuh (Olyverdi & Miadona, 2019). Sehingga dengan
memberikan intervensi oleh perawat kepada pasien karena dapat
meningkatkan derajat kesehatan pasien.
6
2.6. Dasar Taksonomi Keperawatan
7
Informasi informasi
mengenai mengenai Terapi
alternatif terapi Tai Chi
seperti terapi Tai 3. Sudah dapat
Chi mengetahui
3. Diskusikan faktor-faktor
faktor-faktor penyebab yang
penyebab mempengaruhi
mempengaruhi pasien untuk
untuk Terapi Tai latihan Terapi
Chi Tai Chi
4. Bantu pasien 4. Pasien sudah
untuk dalam dapat melakukan
melakukan sendiri gerakan
gerakan terapi Terapi Tai Chi
Tai Chi
8
2) Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 ayat
(16) menjelaskan terkait penggunaan Terapi Komplementer dan
Alternatif. “Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.”
9
g. Posisi kaki kembali ke posisi sejajar. Lalu, mengayunkan
tangan kanan menghadap ke wajah dari atas dan tangan kiri
menghadap ke wajah dari bawah.
h. Menarik salah satu tangan ke atas dan tangan lain ke bawah
menjauhi tubuh selama 3 menit.
i. Membentangkan kaki selebar bahu kemudian mengayunkan
kedua tangan disaming tubuh dengan gerakan melingkar
selama 3 menit.
j. Meregangkan kaki kiri menjauhi tubuh dan kaki kanan sebagai
tumpuan dengan menekuk lutut. Kemudian kedua tangan
diayunkan ke samping tubuh melakukan gerakan seperti
mendorong selama 3 menit.
k. Kaki kanan diarahkan lurus ke samping dan menekuk kaki kiri
sebagai tumpuan, lalu tangan kiri diayunkan ke depan dan
tangan kanan diayunkan ke belakang.
l. Melakukan gerakan diiringi langkah kaki maju bergantian ke
depan lalu ke samping selama 3 menit.
m. Kaki kanan diposisikan lurus ke belakang dan lutut kaki kanan
menekuk menjadi tumpuan. Sementara posisikan kedua tangan
ke depan dada.
n. Mendorong tangan kanan ke depan dan tangan kiri rileks ke
bawah
o. Melakukan gerakan kaki maju ke depan dan bergantian pindah
ke arah samping selama 3 menit.
p. Kembali tubuh ke posisi awal menghadap depan
q. Posisi tetap, lalu mengarahkan kedua tangan di samping tubuh
dan tarik napas dalam selama 3 menit.
Terdapat indikasi dan kontraindikasi dari Terapi Tai Chi sebagai berikut.
1. Indikasi.
Menurut Sutanto (2013), indikasi untuk Terapi Tai Chi adalah berikut.
10
1) Lansia yang ingin berolahraga sebab dalam gerakan Tai Chi ini ringan
dan perlahan.
2) Seseorang yang mengalami cedera lutut karena tidak ada unsur
gerakan meloncat.
3) Dapat diaplikasikan pada tuna netra, rungu dan daksa sebab dapat
memberikan motivasi serta kemampuan dalam hidup.
4) Membantu meningkatkan kesehatan buruh yaitu sebagai salah satu
pencegahan penyakit
2. Kontraindikasi.
Kontraindikasi dari senam tai chi adalah klien pasca stroke dan klien
hipertensi yang tidak terkontrol (Departemen Keperawatan Gerontik,
2012).
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tai Chi merupakan ilmu bela diri yang berasal dari Cina
menggunakan teknik kuno latihan mind-body yang melibatkan gerakan
tubuh dengan gerakan lambat, menenangkan, sangat mudah dilakukan, dan
memberikan stimulasi motorik dan sensorik pada tubuh. Jenis Tai Chi
menurut Chan et al (2013) yaitu Chen-style, Yang-style, Wu (hao)-style, Wu-
style, dan Sun-style. Manfaat dari Tai Chi menurut pernyataan Uffoura dan
Waluyo (2019) yaitu dapat mengurangi sesak, meningkatkan kemampuan
lebih dari 6 menit berjalan kaki (6MWD), peningkatan skor sgrq, dan
meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien dengan PPOK, serta berguna
pada kapasitas pelatihan dan kualitas kesehatan hidup pada pasien dengan
COPD. Kaitan terapi Tai Chi dengan beberapa teori seperti teori Florence
Nightingale dan Teori Unitary Human Being oleh Martha E. Roger yaitu
dengan Terapi Tai Chi yaitu bahwa terapi Tai Chi dengan gerakan-gerakan
lembut dan luwes tanpa menggunakan alat ini memberikan ruang bagi
seseorang untuk menikmati linkungan sehingga dapat membuat rileks dan
memberi unsur positif dalam diri seseorang. Untuk indikasi terapi Tai Chi
sendiri ini seperti lansia yang ingin berolahraga sebab dalam gerakan Tai
Chi ini ringan dan perlahan atau juga terapi Tai Chi Dapat diaplikasikan
pada tuna netra, rungu, dan daksa sebab dapat memberikan motivasi serta
kemampuan dalam hidup.
3.2.Saran
Terapi Tai Chi bagus diterapkan pada lansia karena selain
gerakannya ringan Terapi Tai Chi juga dapat meningkatkan keseimbangan
dinamis pada orang tua memberikan stimulasi motorik dan sensorik pada
tubuh.
12
DAFTAR PUSTAKA
Biyanti, R.Y. (2018). Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Nyeri Persendian Dan
Fleksibilitas Sendi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Keniten
Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi (Doctoral dissertation, STIKES
BHAKTI HUSADA MULIA).
Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan (edisi ke-1). Jakarta: Kemenkes RI.
Chan A.W.K., Lee A, Lee DTF, et al. (2013). The sustaining effects of Tai chi
Qigong on physiological health for COPD patients : A randomized
controlled trial ଝ. Complement Ther Med, 21(6):585-594.
Sutanto, J. 2013. The Dancing Leader 3.0 : Tai Chi untuk perawat membangun
keluarga dan Rumah Sehat. Kompas : Jakarta.
13
Swandari, A., B. Purwanto dan Sulistiawati. (2016). Pengaruh Senam Tai-Chi
Terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah., 1(1). 7-12.
Yulianti, A. Febilia, AW & Herowati, RE. (2019). Senam Tai Chi efektif
menurunkan tekanan darah, kadar gula, dan meningkatkan kualitas
tidur pada lansia. Physiotherapy & Health Science (PhysioHS), 1(2),
65-72.
14