Teori Transmisi
Teori Transmisi
Tujuan Pembelajaran.
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi transmisi
2. siswa dapat menyebutkan macam – macam transmisi
3. Siswa dapat membedakan konstruksi transmisi
4. Siswa dapat menyebutkan komponen – komponen transmisi dan fungsinya.
5. Siswa dapat menjelaskan cara kerja transmisi
6. Siswa dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada transmisi
7. Siswa dapat menganalisa gangguan yang terjadi pada transmisi
1. URAIAN UMUM
Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment / tenaga yang besar, untuk itu kita
memerlukan beberapa bentuk mekanisme untuk perubahan moment.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi sesuai dengan fungsi
transmisi yaitu :
Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementera tenaga bertambah sesuai dengan putaran
mesin. Bagaimanapun juga kendaraan memerlukan momen yang besar untuk mulai berjalan atau melewati
jalan tanjakan seperti terlihat pada gambar di bawah.
Pada jalan yang mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga kita harus memiliki
beberapa bentuk perubahan momen.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk
merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memin- dahkan
momen tersebut ke roda – roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum
dipindahkan ke roda – roda.
Transmisi merubah kecepatan dan moment dengan gigi – gigi dalam berbagai kombinasi
Perbandingan gigi – gigi dapat dinyatakan dengan persamaan di bawah ini :
Putaran Mesin
Perbandingan gigi =
Putaran Propeller Shaft
B D
Perbandingan roda gigi = -------- x ---------
A C
b. Transmisi Overdrive
- Synchromesh type
- Planetari gear transmision
c. Automatic transmision
- Fluid type
- Electrik type
Pada type ini shift arm menggerakkan gigi – gigi percepatan yang terpasang pada spline main
shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter
gear. Sekarang type ini digunakan untuk roda gigi mundur.
3. SYNCHROMESH TYPE
- Insert ( Shifting Key ) terpasang pada clutch hub dan dipegang oleh insert spring ( Key spring ) dan
kedua ujung shifting key masuk ke dalam celah bloking ring ( synchronizer ring ).
- Bloking ring ( synchronizer ring ) terletak di antara clutch hub dan dog gear yang berbentuk kerucut
dan bloking ring mempunyai tiga alur untuk penempatan shifting key.
1. Posisi Netral
Pada saat berputar posisi netral, gigi percepatan juga berputar tetapi main shaft tidak berputar karena
terdapat celah antara bloking ring dengan dog gear.
1. Tahap pertama.
2. Tahap kedua.
1. Synchronizer ring / bloking ring berfungsi untuk menyesuaikan / menyamakan putaran antara gigi
percepatan dengan unit synchromesh / out put shaft dengan jalan mengadakan pengereman.
2. Insert spring / Key spring berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap tertekan terhadap hub
sleeve.
3. insert / Shifting key dipasangkan pada 3 tempat yang terdapat pada synchronizer ring dan clutch
hub. Fungsi shifting key adalah untuk meneruskan gaya tekan hub sleeve yang selanjutnya
diteruskan ke synchronizer ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus pada gigi
percepatan.
5. Sleeve / Clutch hub sleeve dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedang –
kan bagian luar pada clutch hub sleeve berhubungan dengan shift fork.
Fungsi clutch hub sleeve adalah untuk menghubngkan gigi percepatan dengan clutch hub.
6. Input shaft transmisi berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari kopling ke transmisi.
7. Output shaft transmisi berfungsi untuk meneruskan tenaga putar yang keluar dari transmisi yang
selanjutnya ke propeller shaft.
8. Counter gear dan shaft berfungsi untuk memindahkan t enaga putar dari input shaft ke gigi
percepatan yang terdapat pada output shaft transmisi.
9. Gigi percepatan, terdapat pada output shaft transmisi dan dapat berputar bebas terhadap output
shaft transmisi. Fungsi roda gigi percepatan adalah untuk menentukan gear ratio yang terjadi
pada transmisi yang akan merubah kecepatan atau momen yang keluar dari transmisi.
10. Reverse idler gear dan shaft berfungsi untuk merubah arah putaran output shaft agar berlawanan
dengan input shaft sehingga kendaraan berjalan mundur.
11. Interlocking pin berfungsi untuk mencegah agar supaya shift fork shaft / poros garpu pemindah
tidak bergerak maju bersamaan pada saat memasukkan gigi percepatan.
12. Detent selector terdapat pada shift fork shaft berfungsi untuk mencegah agar supaya shift fork
Tidak kembali ke posisi netral setelah memasukkan gigi percepatan.
Mekanisme pengontrol roda gigi / gear shift control mekanism ada dua type yaitu :
- Type remote control
- Type direct control.
Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah (shift lever) yang dioperasikan oleh pengemudi.
Pada tipe remote control terdiri dari dua tipe, yaitu :
a. Type coulumn shift. Pada tipe ini tuas pemindah terletak pada steering coulumn dan terdapat
pada kendaraan tipe FR (untuk mesin di depan dan penggerak roda belakang).
b. Type floor shift. Pada tipe ini tuas pemindah terletak pada lantai dan terdapat pada ken –
daraan tipe FF (untuk mesin di depan dan penggerak roda depan).
Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ke tuas pemindah, maka digunakan insulator –
insulator karet.
Transmisi jenis FF yang digabung menjadi satu dengan defferensial biasa disebut dengan Transaxle.
Transaxle mempunyai bagian – bagian utama sebagai berikut :
Mekanisme bagian dalam transmisi tipe FF hampir sama dengan transmisi tipe FR, seperti terlihat pada
gambar di atas. Transmisi tipe FF tidak mempunyai counter gear dan poros outputnya langsung meng –
gerakkan defferensial.
TRANSMISI Standart
Disusun oleh :
SUPRAPTO. ST. MT
19650604 198902 1 003