Anda di halaman 1dari 10

BAB I

STUDI PRAFORMULASI/
PENDAHULUAN

I. Emulsi
Emulsi (emulsion) adalah suatu sistem koloid yang dimana fase
terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat
bercampur. Misalnya, benzena dalam air, minyak dalam air dan air
dalam susu.Mengingat kedua bahan tersebut tidak dapat bercampur,
keduanya akan memisah untuk menjaga emulsi tersebut, mantap dan
stabil.Perlu ditambah zat ketiga yakni emulgator atau pengemulsi.
(Pengantar kimia, hal 547)

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau


cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa yang distabilkan dengan
zar pengemulsi atau surfaktan yang cocok. (FI III, hal 9)

Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal maupun
eksternal maka emulsi digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Emulsi tipe O/W (Oil in Water) atau M/A (Minyak dalam Air)
Merupakan emulsi yang tediri dari butiran minyak yang tersebar
didalam air. Minyak sebagai fasa internal dan eksternalnya adalah
air.
2. Emulsi tipe W/O (Water in Oil) atau A/M (Air dalam Minyak)
Merupakan emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar
dalam minyak. Air sebagai fase internal, fasa minyak sebagai fasa
eksternal.

Tujuan digunakkannya emulsi :

1. Emulsi tipe O/W : Biasanya digunakan sebagai obat dalam atau


peroral yang umumnya tipe yang digunakan
adalah O/W.
2. Emulsi tipe O/W dan W/O : Biasanya digunakan juga untuk topikal
atau pemakaian eksternal.

II. Syarat-syarat Sediaan Emulsi yang baik :


a. Memiliki stabilitas fisik tertentu. (Tidak ada fase yang tidak
homogen atau memisah).
b. Kemudahan mengalir dari emulsi atau cream harus memiliki
kemudahan untuk dipindahkan dari wadah jika didesain untuk
pemakaian secara eksternal. Bisa didistribusi secara merata
c. Harus cocok dalam penggunaanya misalnya, untuk oral rasanya
harus bisa tersebar secara homogen.
(Fast Track Pharmaceutics Page 46-47)

III. Keuntungan Sediaan Emulsi :

a. Emulsi farmasetik dapat mendistribusikan obat dengan kelarutan


dalam air yang rendah.
b. Emulsi farmasetik dapat menutupi rasa tidak enak pada sediaan
obat.
c. Dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menelan obat dalam
bentuk capsule, pill dan tablet.
d. Dapat diberikan secara parenteral.
e. Dapat digunakan untuk mendistribusikan cairan minyak agar
memiliki efek teraupeutik yang dikehendaki.
f. Jika agen teraupetik bersifat irritant, dapat dikurangi efek
sampingnya dengan pemberian secara internal melaluo bentuk
O/W emulsi.
(Fast Track Pharmaceutics Page 47-48)

IV. Kerugian Sediaan Emulsi :


1. Emulsi dapat sulit untuk dibuat, tergantung dari bahan-bahannya.
2. Beberapa emulsi secara termodinamik tidak stabil dan harus
diformulasikan untuk menstabilkan emulsi agar tidak terjadi
perpisahan 2 fase. (Fast track 49)
V. Oleum Lecoris Aselli (Minyak Ikan)
Minyak Ikan merupakan minyak lemak hasil desterisasi sebagian dari
minyak lemak hati segar dari ikan Gadus morrhua L. dan spesies lain
dari familia Gadidae. Mengandung tidak kurang dari 2,125 mg (85 Unit
FI) vitamin D/g minyak ikan. Minyak ikan dapat ditambah penyedap
tungggal atau campuran yang sesuai tidak lebih dari 1%. (FI V ; 867 )

1. Karakteristik
Nama Bahan Aktif : Oleum Lecoris Aselli, Levertraan,
Minyak Ikan.
Pemerian Bahan : Cairan minyak,encer, berbau khas, tidak tengik
rasa dan bau seperti ikan.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam eter,
dalam kloroform, dalam karbondisulfida, dan dalam etil asetat.
Bobot jenis : Antara 0,978 dan 0,992.
2. Organoleptis

Warna : Jika diamati dalam bobot spesimen dari kaca tidak


berwarna berbentuk silindris panjang,dengan kapasitas lebih
kurang 120 ml.

Minyak ikan tidak tersesterisasi : Masukkan zat uji kedalam botol


sama seperti saat penetapan warna pada suhu antara 23°C dan
28°C, tutup rendaman botol dalam campuran es dan air selama 3
jam. Minyak ikan tetap jernih dan tidak terbentuk endapan
stearin.

Rasa dan Bau : Seperti ikan.


3. Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah terututup rapat,
digunakan botol atau wadah lain yang telah dikeluarkan udaranya
dengan cara hampa udara.
4. Khasiat : Sebagai sumber vitamin A dan D
5. Pka : Tidak lebih dari 1,2.
6. Indeks bias : 1,477-1,484
7. Dosis :
Supplemen diet bagi bayi (mencegah rakhitis) = 10mg/hari 3-4dd
500mg asam.
Untuk Pemeliharaan : 1 x 5 ml
Defisiensi : 2 x 15 ml ( Obat-obat penting)
Digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa
1 x P : 5ml
1x H : 15-30 ml .

Setiap 15 ml Emulsi Oleum Lecoris Aselli mengandung 3 gram


lecoris aselli.Tujuan penggunaan emulsi Lecoris Aselli adalah untuk
meningkatkan dan memelihara ketahanan tubuh, memenuhi kebutuhan
viramin A,D dan membantu tumbuh kembang anak. (ISO edisi 46 ,
2011)
 Anak usia ( 1- 6 tahun) = 1 x sehari 1 sendok makan.
 Anak usia ( 7-12 tahun) = 2 x sehari 1 sendok makan.
 Anak usia lebih dari 12 tahun = 3 s sehari 1 semdok makan.
VI. Tinjauan Bahan Obat
A. Farmakologi
Oleum lecoris aselli atau Levertraan diperoleh dari hati segar ikan
Gadus morrhua, Mengandung viramin A dan D yang agak tinggi.
Minyak ikan mengandung asam lemak-omega (EPHA,DHA)
yang bekerja sebagai anti tumor karena dapat mendesak
arachidonat dari membran sel membentuk prostaglandin (E1 dan
E3) tanpa efek stimulasi tumor.Oleh karena itu, dianjurkan untuk
konsumsi beberapa kali dalam seminggu. (Obat-obat penting)
Mekanisme kerja berdasarkan asam archidonat dati membran sel
hingga terbentuk prostaglandin E2 dengan efek stimulasi
pertumbuhan (tumor).
B. Farmakodinamik
1. Anti trombosit
Menfhambat agregasi trombosit dengan inhalsi produk
TxA (Tromboksan) bersifat mendorong
penggumpalannya.
2. Anti radang
Mencegah sintesa prostaglandin dari seri 2 dan leukotrin
dari seri 4 yang bersifat meradang, kuat dan menstimulir
pertumbuhan tumor. Pembentukan TNF dan
Interleuklotrin (radang) oleh lekosit dan makrofag
dihambat.
3. Anti tumor
Pada perkembangan obat diabetes baru dan kelompok
mazokrodion ditemukan bahwa ppar-gamma
(peroxisosme) Proliferator activated reseptor memegang
oeranan penting pada mekanisme anti tumornya.
Pasien diabetes yang kebetulan menderita kanker, ternyata
tidak hanya diperbaiki regulasi glukosanya oleh glitazon,
melainkan juga proliferasi sel-sel kankernya dihambat.
4. Menurunkan trigliserida darah
Dengan 25-30%, sifat anti trombosit bekerja mencegah
arterosklerose dan PDD.
5. Menurunkan glukosa darah
Sangat berguna bagi diabetes tipe 2 sebagai zat
(komplementer).
6. Memperbaiki saraf otak dan fungsinya
Terutama pada janin, bayi, otak tersiri dari lemak untuk
KI 60% dengan DHA sebagai asam yang terbanyak.ASI
mengandung DHA dan enzim delta-6-desaturase sebagai
zat yang penting untuk sintesa asam omega dan sering
kali belum ada pada bayi. Susu formula maupun botol
sekarang diperkaya dengan EPA dan DHA. EPA dan
DHA mempengaruhi dengan baik gejala ADHD,
digunakan pada terapi alternatif.
7. Memperkuat sistem imun dimana akan memperkuat
aktivitas limfosit.
8. Dengan Cod liver Oil yang mengandung
EPA,DHA,Vitamin A,D,E dan Vitamin serta mineral.

C. Indikasi
Membantu meningkatkan dan memelihara ketahanan tubuh serta
memenuhi kebutuhan A dan D. Memvantu perkembangan
kesehatan anak, Penyerapan vitamin A dan D kurang lancar pada
bayi, wanita hamil dan menyusui, keadaan cacat dan usia lanjut.
D. Kontraindikasi
Mungkin perdarahan yang berlebihan pada orang yang mungkin
mengambil pengencer darah dan minyak ikan mungkin tidak
dianjurkan pada penderita tekanan darah tinggi yang parah
( Kemungkinan bsia meningkatkan resiko dari strok
hemorrologis.)
E. Efek Samping
Mengkonsumsi setiap haro dalam dosis tinggi bisa terjadi
akumulasi akan menggambarkan keracunan. Keracunan seperti
keracunan vitamin A dan D atau biasanya disebut
hipervitaminosis. Konsumsi Minyak Ikan yang berlebihan akan
membuat sel-sel tubuh yang banyak mengandung omega 3 cepat
teroksidasi radikal bebas. Proses ini akan menghabiskan vitamin
E di dalam tubuh. Padahal tubuh sangat membutuhkan vitamin E
untuk metabolisme, konsumsi minyak ikan yang berlebihan dapat
menyebabkan penggumpalan darah menjadi lambat.
VII. TEMULAWAK
Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia dan termasuk salah satu
jenis temu-temuan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional. Tanaman ini lebih produktif ditempat terbuka yang
terkena sinar matahari yang tumbuh dari dataran rendah sampao tinggi
sebagai ramuan obat tradisional, temulawak digunakan sebagai bahan
obat utama (remedium cardinale), bahan obat penunjang (remedium
adjuvants), pemberian warna (corrigen odoris), secara empiris
temulawak, digunakan untuk bentuk tunggal maupun campuran.
Temulawak dapat digunakan untuk mengatasi gangguan hati dan
penyakit kuning. Kandungan kimia temulawak terdiri dari fraksi pati,
kurkuminoid dan minyak atsiri (3-12%) (Atlas Tumbuhan Obat-
Obat,2006).
A. Karaksteristik Temulawak (Curcuma Xanthorriza roxb.)
Nama Bahan Obat : Curcuma, Curcumin
Struktur Kimia :

BM : 368,37.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dan dalam eter, tetapi larut
dalam alkohol.
Kemurnian: Mengandung kadar minyak atsiri tidak kurang dari
8,0 % v/b.
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa tajam dan agak pahit.
Efek teraupeutik : Kolagogum (FI III; 184).

B. Organoleptis Bahan Obat


Warna : Kuning
Rasa : Tajam dan Pahit
Bau : Aromatik

C. Mikroskopis
Berbentuk jarum kristal.

D. Karakteristik Fisika Mekanik


Titik lebur : 183 °C (Pubchem.com)
PH : Pada PH < 7 lebih dari 7 kurkumin, tidak stabil bisa
terdisosiasi.
E. Karakteristik Fisika Kimia
Kelarutan : Tidak dapat larut dalam eter dan air,tetapi larut dalam
alkohol.
F. Stabilitas
Stabil dalam PH 1-7. Pada PH 7, akan terdisosiasi dan mengalami
degradasi. Jika terjadi degradasi, maka akan menyebabkan asam
ferulat, aldehidferulat vanilin dan asam vanilat.Degradasi terjadi
pada Ph 8,8-10. Menyebabkan perubahan warna dari kuning
menjadi kuning pucat,
G. Khasiat : Kolagogum, antioksidan, pewarna.
H. Penyimpanan : Wadah tertutup baik.

VIII. Tinjauan Bahan obat Temulawak


A. Farmakologi : Berkashiat sebagai anti radang yang menyerupai
sebagai NSAID dan juga diperkirakan berfungsi menurunkan
dengan kaut pembentukan plak di pembuluh sell dalam otak,
telah diketahui bahwa di negara dimana banyak digunakan
curcuma untuk prevalensi demensia jauh lebih jarang. Selain itu
curcumin dapat menghambat koagulasi dan dapat menurunkan
kolestrol plasma dengan menstimulasi pengubahannya menjadi
asam empedu di samping meningkatkan kelarutan empedu dan
demikian dapat melawan batu empedu.( Obat-obat penting
hal.276-277) Dapat juga digunakan sebagai penambah nafsu
makan. (Atlas tumbuh-tumbuhan obat)

B. Farmakodinamik dan Farmakokinetik


Rimpang temulawak mengandung curcumin yang berkhasiat
secara alami sebagai anti inflamasi (Anti radang) dan anti
hepatotoksik yang berguna untuk melindungi kesehatan
hati.Kurkumin memiliki efek yang poten sebagai anti
inflamasi,anti kanker dan anti oksidan, Kurkumin yang
dikonsumsi secara oral mempunyai kadar yang tendah dalam
plasma jaringan, karena absorbsi yang jelek, metabolisme yang
cepat dan eliminasi sistemik yang cepat. Kandungan antioksidan
pada kurkimon mampu mengurangi inflamasi dan
pembengkakann.Kurkumin mampu memperlambat penyebaran
kanker dan pertumbuhan sel tumor dalam pembuluh darah.

C. Efek Samping
Temulawak tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil dan
menyusui karena dapat menyebabkan iritasi lambung dan
mual.Temulawak bekerja merangsang produksi empedu sehingga
penderita gangguan empedu beresiko mengakami kondisi lebih
parah jika mengkonsumsi temulawak.
D. Indikasi
Rimpang temulawak dalam pengobatan digunakan untuk :
1. Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice)
2. Radang ginjal
3. Radang kronis
4. Rading kronis kandung empedu (Kolesitis kronik)
5. Perut kembung
6. Tidak Nafsu makan (Anoerksia), akibat kekurangan cairan
empedu.
7. Demam
8. Wasir
9. Produksi Asi sedikit
10. Diare, sembelit
11. Batu Empedu (kolesitasis)

E. Kontraindikasi
Hipersensitif, Gangguan saluran empedu, hamil dan menyusui.
F. Efek Samping
Pada dosis biasa belum dilaporkan.Tidak boleh diminum pada
penyakit hati serius. Bagi lansi perlu dikurangi dosisnya
berhubung berdaya antikoagulan terbattas.
Alir Pemilihan Bahan Aktif

Oleum Lecoris Aselli


Dan Media Air
Ekstrak Curcuma

Kelarutan :
Sukar larut dalam air, Bau Amis Rasa Seperti Ikan
mengandung minyak
Diberi Corrigen
Odoris Diberi Pemanis
Perlu Emulgator

Sorbitol
Diberi Essence Saccharin Na
PGA Orange,Melon
Tween 80 Sukrosa
Span 20

Sediaan terpilih yang digunakan : Emulsi


Alasan:
1. Bahan Obat berbentuk cairan minyak yang tidak larut dalam air dan mempunyai
rasa dan bau tidak enak sehingga cocok digunakan sebagai sediaan emulsi.
2. Pada sediaan emulsi rasa dan bau bisa ditutupi demgan pemberian corrigen
odoris dan corrigen saporis sehingga dalam penggunaan secara oral lebih
akseptable.

Anda mungkin juga menyukai