Pendahuluan Oleum Lecoris Aselli
Pendahuluan Oleum Lecoris Aselli
STUDI PRAFORMULASI/
PENDAHULUAN
I. Emulsi
Emulsi (emulsion) adalah suatu sistem koloid yang dimana fase
terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat
bercampur. Misalnya, benzena dalam air, minyak dalam air dan air
dalam susu.Mengingat kedua bahan tersebut tidak dapat bercampur,
keduanya akan memisah untuk menjaga emulsi tersebut, mantap dan
stabil.Perlu ditambah zat ketiga yakni emulgator atau pengemulsi.
(Pengantar kimia, hal 547)
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal maupun
eksternal maka emulsi digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Emulsi tipe O/W (Oil in Water) atau M/A (Minyak dalam Air)
Merupakan emulsi yang tediri dari butiran minyak yang tersebar
didalam air. Minyak sebagai fasa internal dan eksternalnya adalah
air.
2. Emulsi tipe W/O (Water in Oil) atau A/M (Air dalam Minyak)
Merupakan emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar
dalam minyak. Air sebagai fase internal, fasa minyak sebagai fasa
eksternal.
1. Karakteristik
Nama Bahan Aktif : Oleum Lecoris Aselli, Levertraan,
Minyak Ikan.
Pemerian Bahan : Cairan minyak,encer, berbau khas, tidak tengik
rasa dan bau seperti ikan.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam eter,
dalam kloroform, dalam karbondisulfida, dan dalam etil asetat.
Bobot jenis : Antara 0,978 dan 0,992.
2. Organoleptis
C. Indikasi
Membantu meningkatkan dan memelihara ketahanan tubuh serta
memenuhi kebutuhan A dan D. Memvantu perkembangan
kesehatan anak, Penyerapan vitamin A dan D kurang lancar pada
bayi, wanita hamil dan menyusui, keadaan cacat dan usia lanjut.
D. Kontraindikasi
Mungkin perdarahan yang berlebihan pada orang yang mungkin
mengambil pengencer darah dan minyak ikan mungkin tidak
dianjurkan pada penderita tekanan darah tinggi yang parah
( Kemungkinan bsia meningkatkan resiko dari strok
hemorrologis.)
E. Efek Samping
Mengkonsumsi setiap haro dalam dosis tinggi bisa terjadi
akumulasi akan menggambarkan keracunan. Keracunan seperti
keracunan vitamin A dan D atau biasanya disebut
hipervitaminosis. Konsumsi Minyak Ikan yang berlebihan akan
membuat sel-sel tubuh yang banyak mengandung omega 3 cepat
teroksidasi radikal bebas. Proses ini akan menghabiskan vitamin
E di dalam tubuh. Padahal tubuh sangat membutuhkan vitamin E
untuk metabolisme, konsumsi minyak ikan yang berlebihan dapat
menyebabkan penggumpalan darah menjadi lambat.
VII. TEMULAWAK
Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia dan termasuk salah satu
jenis temu-temuan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional. Tanaman ini lebih produktif ditempat terbuka yang
terkena sinar matahari yang tumbuh dari dataran rendah sampao tinggi
sebagai ramuan obat tradisional, temulawak digunakan sebagai bahan
obat utama (remedium cardinale), bahan obat penunjang (remedium
adjuvants), pemberian warna (corrigen odoris), secara empiris
temulawak, digunakan untuk bentuk tunggal maupun campuran.
Temulawak dapat digunakan untuk mengatasi gangguan hati dan
penyakit kuning. Kandungan kimia temulawak terdiri dari fraksi pati,
kurkuminoid dan minyak atsiri (3-12%) (Atlas Tumbuhan Obat-
Obat,2006).
A. Karaksteristik Temulawak (Curcuma Xanthorriza roxb.)
Nama Bahan Obat : Curcuma, Curcumin
Struktur Kimia :
BM : 368,37.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dan dalam eter, tetapi larut
dalam alkohol.
Kemurnian: Mengandung kadar minyak atsiri tidak kurang dari
8,0 % v/b.
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa tajam dan agak pahit.
Efek teraupeutik : Kolagogum (FI III; 184).
C. Mikroskopis
Berbentuk jarum kristal.
C. Efek Samping
Temulawak tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil dan
menyusui karena dapat menyebabkan iritasi lambung dan
mual.Temulawak bekerja merangsang produksi empedu sehingga
penderita gangguan empedu beresiko mengakami kondisi lebih
parah jika mengkonsumsi temulawak.
D. Indikasi
Rimpang temulawak dalam pengobatan digunakan untuk :
1. Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice)
2. Radang ginjal
3. Radang kronis
4. Rading kronis kandung empedu (Kolesitis kronik)
5. Perut kembung
6. Tidak Nafsu makan (Anoerksia), akibat kekurangan cairan
empedu.
7. Demam
8. Wasir
9. Produksi Asi sedikit
10. Diare, sembelit
11. Batu Empedu (kolesitasis)
E. Kontraindikasi
Hipersensitif, Gangguan saluran empedu, hamil dan menyusui.
F. Efek Samping
Pada dosis biasa belum dilaporkan.Tidak boleh diminum pada
penyakit hati serius. Bagi lansi perlu dikurangi dosisnya
berhubung berdaya antikoagulan terbattas.
Alir Pemilihan Bahan Aktif
Kelarutan :
Sukar larut dalam air, Bau Amis Rasa Seperti Ikan
mengandung minyak
Diberi Corrigen
Odoris Diberi Pemanis
Perlu Emulgator
Sorbitol
Diberi Essence Saccharin Na
PGA Orange,Melon
Tween 80 Sukrosa
Span 20