Anda di halaman 1dari 16

TRANSCULTURAL NURSING

“Trend, Issue, dan Tantangan Dalam Keperawatan Transkultural”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Della Ramadhani(1811312042)
2. Fuja Rahimna (1911311001)
3. Febrina Nurul Aini (1911311007)
4. Nerianti (1911311028)
5. Zahratul ‘Alini (1911312004)
6. Annisa Listyanti (1911312016)
7. Yolanda Nadisti (1911312022)
8. Miftahul Khairah (1911313015)

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Trend, Issue, dan
Tantangan Dalam Keperawatan Transkultural” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Transcultural
Nursing”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Trend
dan Issue Dalam Keperawatan Transkultural” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Sovia Susanti, M. Kep, selaku
dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkaitan
dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan dinantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 5 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ 2

Daftar Isi ........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

I.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4


I.2 Tujuan...................................................................................................................... 4
I.3 Manfaat.................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 6

2.1 Pengertian Tren, issue, dan tantangan dalam Keperawatan Transkultural............... 6


2.2 Tren dan Isu dalam keperawatan Transkultural........................................................ 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 14


3.2 Saran......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transcultural Nursing merupakan suatu area yang berkaitandengan perbedaan
maupun kesamaan nilai–nilai budaya (nilai budayayang berbeda,ras,
yangmempengaruhipada seorang perawat saatmelakukan asuhan keperawatan kepada
klien/pasien) menurut Leininger(1991).
Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikankeanekaragaman
budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien.Transkultural
Nursingadalahsuatu area/wilayahkeilmuwanbudaya pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokusmemandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargaiasuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaandan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhankeperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia(Leininger, 2002).
Keperawatan transkultural merupakanarea keperawatan yangmenekankan
pentingnya budaya terhadap pelayanan keperawatan. Aplikasiteori dalam keperawatan
transkultural mengharapkan adanya kesadaranterhadap perbedaan budaya. Perbedaan
budaya memberikan pengaruhdalam pemberian asuhan keperawatan yang menuntut pada
kemungkinanvariasi pendekatan keperawatan dengan menghargai nilai budaya individu.
Asumsi mendasar dari teori transkultural keperawatan adalah perilaku caring.
Tindakan caring adalah tindakan yang dilakukan dalammemberikan dukungan kepada
individu secara utuh. Perilaku iniseharusnya sudah tertanam di dalam diri manusia sejak
lahir, dalamperkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai individutersebut
meninggal.Kesehatan fisik selalu berkolaborasi dengan kondisimanusia sebagai makhluk
psikologis.
B. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Tren, issue, dan tantangan dalam Keperawatan


Transkultural

2. Untuk Mengetahui Tren dan Isu dalam keperawatan Transkultura

C. Manfaat

1. Memahami Pengertian Tren, issue, dan tantangan dalam Keperawatan


Transkultural

4
2. Mengetahui Tren dan Isu dalam keperawatan Transkultura

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TREND DAN ISU TRANSKULTURAL NURSING

1. Pengertian Tren, issue, dan tantangan dalam Keperawatan Transkultural

Dalam transkultural keperawatan mengandung makna pemberian asuhan


keperawatan lintas budaya yang saling mempengaruhi. Leininger (1991) ,
mengatakan bahwa transcultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang
berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya yang mempengaruh
seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien atau klien.
Namun, di dalam keperawatan transkultural terdapat tren, issue, dan tantangan yang
harus dihadapi oleh perawat. Tren atau trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan dengan fakta. sedangkan isu
adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun belum jelas
faktanya atau buktinya. Dan tangangan diartikan sebagai suatu hal/upaya yang
bersifat/bertujuan menggugah kemampuan.

Leininger dan Mc Farland, mengatakan bahwa pada tahun 2015, semua tenaga
parmedis termasuk perawat sudah siap secara adekuat pada setiap tindakan
keperawatan antara pengetahuan maupun konsep keperawatan dengan nilai-nilai
lintas budaya pada setiap pasien yang dilayaninya, karena tantangan terhadap lintas
nilai-nilai budaya pada era globalisasi akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan,
kualitas pelayanan yaitu intervensi kepada pasien berupa asuhan keperawatan yang
baik dan benar serta pemenuhan kebutuhan pasien secara keseluruhan atau holistic.

2. Tren dan Isu dalam keperawatan Transkultural

Banyak hal dalam budaya Indonesia termasuk dalam cara mereka mempercayai
dan mengobati diri mereka untuk membuat hidup mereka mampu menangani sakit
yang mereka alami, sebagai contoh:

2.1 Kerokkan

Dalam budaya Jawa, mereka memrcayai untuk mengobati diri saat sakit adalah
dengan kerokan, kerokan bukan hal yang asing bagi budaya jawa, lebih dari banyak
orang jawa yang masih menggunakan kerokan untuk mengobati sakit mereka sampai

6
saat ini. Mereka mempercayai adat dan budaya secara turun temurun. Mereka
meyakini bahwa dengan kerokan dapat mengeluarkan angin yang ada didalam tubuh,
serta dapat menghilangkan nyeri atau sakit badan yang dialami dan dengan hal
tersebut dapat membantu penyembuhan yang mungkin telah dirasakan sebelumnya,
hal tersebut banyak dilakukan oleh suku jawa. Hal tersebut tidak menutup
kemungkinan akan muncul dan berada didalam rumah sakit, meski mereka telah
mendapatkan penangan dari tim kesehatan ada saja yang melakukan tradisi tersebut,
Telah diketahui akibat dari kerokan yaitu penyebabkan pori-pori kulit semakin
melebar, lalu warna kulit memerah menujukkan adanya pembuluh darah dibawah
permukaan kulit pecah, sehingga menambah arus darah kepermukaan kulit.

Ketika melakukan komunikasi untuk memberikan informasi tentang akibat yang


terjadi dari kerokan tidak membuat para klien atau pasien tidak berhenti melakukan
tradisi seperti hal tersebut karena itu telah menjadi kebiasaan yang secara terus
menerus dilakukan. Sehingga asuhan keperawat yang mungkin akan diberikan kepada
klien tidak dapat dilakukan karena adanya penolakan yang terjadi terhadap anggapan
akan hal tersebut. Disini kita tidak dapat mengkritik keyakinan dan praktik budaya
kesehatan tradisional yang dilakuakan. Budaya merupakan factor yang dapat
mempengaruhi asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan harus terus dilakukan
bagaimana caranya menagani klien tanpa menyinggung perasaan klien dan mengkritik
tradisi yang telah ada yang mungkin sulit untuk kita tentang dan ubah. Karena tujuan
kita bukanlah untuk mengubah atau mengkritik tradisi tersebut, namun bagaimana
perawat mampu melakukan semua tugasnya dalam memenuhi kebutuhan pasien.

2.2 Tradisi Pijat Urut Oyog Pada Ibu Hamil

Kematian ibu masih menjadi masalah besar yang dihadapi di berbagai negara
termasuk Indonesia.Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dan
kematian bayi (AKB) adalah rendahnya pemanfaatan persalinan dengan tenaga
kesehatan. .

Menurut WHO setiap tahunnya sebanyak 529,000 perempuan meninggal


selama periode kehamilan dan persalinan.Hal tersebut terjadi karena banyaknya
persalinan yang dilakukan dirumah tanpa dibantu oleh penolong yang terlatih
(Titaley, 2010).Kabupaten Brebes memiliki kasus kematian ibu tertinggi di Jawa
Tengah selama 3 taun terakhir. Tahun 2015 terdapat kematian ibu sebanyak 52 kasus

7
dimana 3 kasus kematian saat bersalin dengan dukun bayi. tahun 2016, persalinan
dukun di Kabupaten masih banyak ditemukan. Hingga bulan April 2016 terdapat
11,143 persalinan di fasilitas kesehatan, 147 persalinan di luar fasilitas kesehatan
dengan tenaga kesehatan dan 67 dengan dukun bayi. Berdasarkan data Dinkes
Kabupaten Brebes, terdapat dukun bayi sebanyak 1275 orang.

Dukun merupakan sosok yang familiar dengan adat budaya dalam suatu
masyarakat.Dukun bayi merupakan sosok yang dikenal dan dipercaya masyarakat
menjaga kesehatan ibu dan bayi. Dukun di wilayah Kemurang merupakan Dukun
yang tidak terlatih, yaitu dukun yang tidak mendapatkan atau belum lulus pelatihan
persalinan aman bagi bayi yang dibuktikan dalam bentuk sertifikat dukun terlatih.
Pelatihan dukun hanya dilakukan pada tahun 1985, dukun diajarkan bagaimana
menolong persalinan yang aman, menjaga kebersihan alat yang akan digunakan serta
perawatan bayi. Sedangkan dukun yang saat ini aktif belum mengikuti pelatihan.
Pelatihan dukun saat ini telah dihentikan dengan pertimbangan angka persalinan
dengan dukun masih ditemukan dan ditakutkan akan meningkat.

Adat yang tumbuh seputar ibu hamil salah satunya “Oyog” atau pijat perut
untuk membenarkan posisi janin. Pijat perut ini dipercaya masyarakat
akanmemudahkan ibu saat bersalin serta menurunkan rasa tidak nyaman di area perut
dan punggung. Pijat perut ini dilakukan pada usia kehamilan memasuki 4 bulan dan
dihentikan saat usia kehamilan 8 bulan. Pijat perut ini hanya dilakukan oleh dukun
saja, Oleh karena itu masih banyak ditemukan masyarakat mencari jasa dukun untuk
melakukan pijat perut ( et al., 2016)

Perilaku tradisional lain ditunjukkan dari pantangan, anjuran dan ritual yang masih
dilakukan oleh masyarakat.Pantangan, anjuran dan ritual tersebut didapatkan secara
turun temurun dan dipercaya menjamin kesehatan ibu dan anak. Bentuk ritual yang
dilakukan di masyarakat, yaitu:

1. Membaca ayat Al-quran khusus saat usia kehamilan 4 bulan. Dalam upacara
ini masyarakat dan keluarga membaca surat Yusuf dan Maryam dengan
harapan anak yang dilahirkan memiliki wajah yangtampan atau cantik.
2. Penentuan weton merupakan ritual yang dilaksanakan saat mitoni. Dalam
ritual tersebut, tamu undangan yang memiliki weton yang sama dengan arapan
keluarga akan menduduki tikar yang akan di tarik keluar oleh ibu hamil.

8
3. Tebus bayi merupakan ritual yang dilakukan pada upacara mitoni. Ritual
dilakukan dengan memutar kelapa yang telah diukir wayang dari tangan satu
ke tangan lain hingga di akhir kelapa tersebut dijatuh kan agar ditangkap oleh
pemimpin upacara.
4. Menggantung ari-ari didalam rumah selama 40 hari atau hingga plasenta
hancur dengan sendirinya. Ritual ini dipercaya dapat menghindarkan ibu dan
bayi dari gangguan roh halus. Memasangkan gelang di tangan dan kaki bayi
menggunakan tali ikat tali pusat yang telah dibacakan mantra hingga usia bayi
40 hari

Pijat perut (oyog) merupakan adat yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Pijat perut
dalam ilmu medis dilarang karena dapat membahayakan janin dan ibunya terutama
jika dilakukan di rumah jauh dari fasilitas kesehatan. Resiko pemijatan perut pada ibu
dapat menyebabkan adanya rupture uteri dan pada bayi terjadi lilitan tali pusat (Agus
dan Horiuchi, 2012; Ipaet al., 2016; Sari et al., 2016).

2.3. Nanas dan Pisang

Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi pisang dan nanas. Mitos ini sangat
dipercaya oleh sebagian masyarakat di Jawa, karena bisa mengakibatkan keputihan.
Konsumsi pisang dan nanas justru disarankan karena kaya akan vitamin C dan serat
yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan
sisa – sisa pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu membahayakan. Saat hamil
maupun setelah melahirkan adalah normal apabila ibu mengalami keputihan. Kecuali
jika keputihan tersebut terinfeksi bakteri, jamur, & virus yang biasanya dengan
keluhan gatal, bau, dan warnanya kekuningan atau kecoklatan.Mungkin pernah
mendengar bahwa nanas dan pisang menyebabkan keputihan? Padahal, tak ada bukti
ilmiahnya. Jadi, sama sekali tidak beralasan karena takut dan membatasi diri untuk
menyantapnya. Apalagi, tidak ada kaitan jelas antara mengonsumsi buah-buahan
tersebut dan kerja organ-organ seksual, baik pria maupun wanita. Nanas dan pisang
justru mengandung zat-zat tertentu yang dibutuhkan tubuh, terutama vitamin C dan
kalium dalam pisang yang justru berkhasiat menahan cairan tubuh. Lagi pula kondisi
basah sebetulnya merupakan pertanda alamiah bahwa pihak istri telah siap menerima
kehangatan dari suaminya. Sementara kondisi kering malah akan menimbulkan lecet
dan rasa sakit yang bakal menyiksa keduanya. Boleh dibilang yang paling berperan
dalam hal ini adalah sensitivitas dan kekencangan otot-otot tubuh, terutama otot-otot
dasar panggul yang melingkari tulang organ kelamin.

Kedua hal inilah yang amat berperan menentukan daya cengkeram sekaligus
meningkatkan kualitas hubungan suami-istri. Jadi, pada mereka yang sensitivitasnya
tidak mengalami gangguan, tersentuh sedikit saja sudah akan terbangkitkan

9
gairahnya. Jika pun menurun tingkat kepekaannya, entah pada bagian-bagian tertentu
atau justru seluruh tubuh, masih memungkinkan untuk diterapi lewat pengobatan dan
pelatihan. Sambil tak lupa menggali akar permasalahannya kenapa bisa terjadi
demikian, mengingat akibatnya dirasakan secara fisik, meski awalnya bersifat
psikis.“Nanas mengakibatkan keguguran“ Pendapat ini belum dibuktikan secara
medis. Tetapi bagi beberapa orang, nanas bisa menyebabkan gangguan lambung,
terlebih asam lambung memang meningkat dikala hamil. Tentu orang yang sensitive
lambungnya terhadap nanas, sebaiknya menghindari buah ini dikala hamil. Tetapi
bagi mereka yang aman-aman saja terhadap nanas justru baik menyantap buah ini.
Tak lain karena nanas mengandung vitamin A dan C serta mengandung enzim
bromelin yang baik untuk mencerna protein. Apalagi bila nanas ada pada acar dan
beberapa masakan dengan variasi olahan menggunakan nanas.

Pisang bisa membuat gemuk. Mungkin pernyataan ini sudah akrab di telinga
Anda. Tetapi, apakah pernyataan ini benar? Pisang merupakan buah yang sarat gizi,
hampir tidak mengandung lemak dan mudah dicerna. Karbohidrat didalam pisang
sekitar 23-35%, lemak 0,2% dan seperti bahan nabati lainnya, pisang bebas kolesterol.
Sebanyak 100 gram pisang akan memberikan kalori sebesar 120 kalori.Buah ini juga
kaya kalium dan mengandung magnesium, selenium, besi dan vitamin – vitamin serta
bebas Natrium. Pisang kaya dengan vitamin B-6 yang dibutuhkan untuk kesehatan
mental seseorang. Kekurangan vitamin B-6 ini dapat menyebabkan seseorang mudah
lelah dan marah serta susah tidur.

Mengkonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari akan mencukupi


kebutuhan tubuh terhadap vitamin B-6 ini. Menyantap makanan kaya kalium dan
vitamin B6, khususnya pisang segar (bukan pisang rebus atau pisang goreng) juga
dapat mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian. Mengkonsumsi pisang
3-4 kali sehari bahkan dipercaya dapat membantu mengurangi gejala radang sendi
(arthritis). Pisang merupakan makanan kaya kalium. Satu buah pisang berukuran
sedang mengandung 467 mg kalium, yang memberikan 13% kebutuhan kalium
harian. Data penelitian menunjukkan bahwa pengambilan kalium oleh tubuh
berhubungan dengan efek penurunan tekanan darah.Pada tahun 2001, FDA (Food and
Drug Administration; semacam Badan POM di USA), menyetujui bahwa makanan
yang merupakan sumber kalium dan rendah natrium barangkali dapat mengurangi
resiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan stroke. Sebagai sumber kalium,
pisang dapat membantu mengurangi resiko peningkatan tekanan darah.

Di dalam New England Journal of Medicine bahkan disebutkan, bahwa


mengkonsumsi satu buah pisang sehari dapat menurunkan resiko stroke sampai 40%.
Jika anda merasa lesu di antara waktu makan, ambil saja pisang. Gula buah yang
terkandung di dalamnya (yang tergolong karbohidrat sederhana), akan mudah dicerna
dan masuk ke aliran darah sehingga menghasilkan energi instant. Selain itu, dengan
pasokan kalium dari pisang, jaringan otot akan bertenaga kembali selama beberapa
saat sebelum tubuh mendapatkan pasokan energi darurat dari makanan utama. Karena

10
hal ini pula, tidak heran jika para atlet terutama atlet tennis seringkali mengkonsumsi
pisang sebelum dan pada saat bertanding untuk pengusir lelah dan pemberi tenaga.

Didalam The Food Pharmacy oleh Jean Carper, pisang bahkan disebut sebagai
makanan mujarab bagi penderita penyakit mag. Barangkali sifat spasmolitik pisang,
yang menurunkan kerja lambung dan mengurangi sekresi enzim serta asam lambung,
turut berperan dalam menghasilkan khasiat ini.Kandungan pektin yang tinggi didalam
pisang juga dapat melindungi selaput lendir lambung terhadap pengaruh asam
lambung dan enzim (pepsin). Pisang juga kaya serat makanan atau karbohidrat
kompleks yang akan membantu memperlancar buang air besar dan sangat baik untuk
mencegah kanker usus besar.

2.4. Telur

Ibu hamil dilarang mengkonsumsi telur, karena dikhawatirkan ASI-nya berbau


amis. Mitos tersebut tidak benar. Telur mengandung protein hewani yang sangat
dibutuhkan ibu hamil. Selain itu, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
akan bahaya kolesterol, selain daging, kuning telur kini termasuk makanan yang
dihindari. Padahal, para ahli kini menyimpulkan bahwa telur tidak mempengaruhi
kadar kolesterol secara signifikan. Bukan kolesterol yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur diketahui hanya mengandung sedikit
lemak jenuh. Mengkonsumsi telur bisa memperbaiki kadar lipid (kolesterol)
seseorang yang kolesterolnya naik saat mengkonsumsi makanan kaya kolesterol.

Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Sebut saja choline, yang
sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung
lebih dari 25 persen kebutuhan choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425
gram choline per hari, sedangkan anak balita butuh 250 gram per hari. Sebuah
penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bias menurunkan risiko
kanker payudara.Telur juga mengandung antioksidan serta lutein yang membantu
mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur
bahkan lebih banyak dibanding pada sayuran berdaun hijau. Telur mempunyai
kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino
esensial yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu, telur juga
mengandung mineral selenium (Se). Pria membutuhkan asupan selenium untuk
pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10
persen dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga mengandung vitamin
D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu,
telur juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan
sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal
bebas.Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang
dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel – sel saraf. Kekurangan vitamin
B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel – sel saraf. Wanita hamil yang
kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada
sistem saraf.

11
2.5. Jeruk

Ada mitos yang menyatakan bahwa jeruk menyebabkan meningkatkan lendir


pada paru bayi dan resiko kuning saat bayi lahir. Justru jeruk sumber vitamin C yang
tinggi. Kandungan jeruk bukan hanya vitamin C tinggi, tetapi juga potasium, folat,
kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, dan lain sebagainya. Kelebihan jeruk,
mengandung serat tinggi. Walau begitu, tidak mengandum sodium, lemak, dan
kolesterol, karena itu aman bagi yang berdiet. Serat membantu menurunkan kadar
kolesterol dalam plasma dengan cara mengganggu proses reabsorpsi asam empedu.
Vitamin C dalam jeruk berperan menyerap zat besi non-organik (zat besi dari
makanan non – hewani), sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan
penyakit. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah
kerusakan sel serta penyakit jantung dan kanker. Vitamin C berguna sekali bagi
mereka yang menderita infeksi atau penyakit yang telah berlarut – larut.

2.6. Makanan Laut

Mungkin kita sering mendengar ungkapan bahwa ibu hamil dilarang


mengkonsumsi ikan laut karena menyebabkan ASI berbau amis dan luka jahitan sulit
kering. Mitos tersebut tidak benar. Justru ikan laut mengandung protein yang sangat
dibutuhkan ibu hamil untuk mengganti sel – sel rusak.

Ada juga pernyataan bahwa salah satu cara menurunkan kolesterol dengan
pantang makanan laut. Tidak perlu menghindari makanan laut sama sekali. Kuncinya
adalah konsumsi dalam jumlah wajar karena makanan laut memang mengandung
kolesterol. Kadar kolesterol dalam tubuh sebagian besar dipengaruhi oleh lemak jenuh
dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging merah dan makanan
kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di snack kemasan, gorengan, atau margarin
yang berisi minyak hydro genated.

Protein, zat besi, serta asam lemak omega-3 dalam makanan laut bisa
membantu meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Menurut penelitian yang dilakukan
di Inggris, kekurangan konsumsi makanan laut selama masa kehamilan bisa
mengakibatkan lemahnya kemampuan verbal, gangguan perilaku, serta masalah
tumbuh kembang lain pada anak.Ikan dan kerang – kerangan saat ini sudah terbukti
merupakan makanan yang baik untuk otak. Makanan – makanan tersebut
mengandung asam lemak esensial yang bermanfaat, yakni Omega-3, serta sejumlah
vitamin, mineral,dan asam amino. Asam lemak omega-3 jenin DHA dan EPA yang
banyak ditemukan dalam ikan berminyak terbukti berperan sangat penting untuk
kesehatan dan perkembangan fungsi saraf dan otak. Minyak hati ikan cod yang
menjadi favorit pada zaman dulu, ternyata bukanlah sumber utama lemak esensial
untuk anak- anak karena sisa polutan yang tersimpan dalam hati ikan cod.

Asam lemak esensial tidak dihasilkan di dalam tubuh, karena itu kita harus
mendapatkannya dari luar, yaitu dari makanan. Ada kekhawatiran bahwa makanan
modern tidak mengandung cukup lemak Omega-3. Kekurangan zat gizi ini dikaitkan

12
dengan lemahnya konsentrasi dan memori, disleksia, masalah perilaku, kesulitan
belajar, juga hiperaktif pada beberapa anak yang sensitive.Ikan juga merupakan
sumber kolin, yaitu nutrisi yang diperlukan (bersama lesitin dan vitamin B kompleks)
untuk menghasilkan bahan kimia asetilkolin di otak, agar memori dapat bekerja cepat
dan meningkatkan kemampuan belajar. Kerang – kerangan merupakan sumber seng,
mineral penting bagi kemampuan memori dan konsentrasi otak. Penelitian
menunjukkan bahwa kekurangan sedikit saja seng dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan fungsi mental. Akibatnya, anak menjadi sensitif, suasana hati
mudah berubah, dan hilang nafsu makan. Bila kekurangan tersebut teratasi, biasanya
kemampuan memori akan membaik kembali. Hidangan laut juga mengandung asam
amino tirosin, yang dikaitkan dengan peningkatan energi mental dan kewaspadaan
jika digunakan bersama vitamin B kompleks dalam jumlah cukup, yang penting untuk
produksi energi.

2.7 Kalkun

Ada mitos yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi kalkun menyebabkan


kantuk. Hal itu tidak benar, rasa kantuk seseorang disebabkan oleh kandungan
tryptophan atau asam amino dalam tubuh. Daging kalkun tidak memiliki asam yang
memungkinkan terciptanya zat – zat tersebut. Daging kalkun memiliki banyak
kelebihan karena selain bergizi tinggi, dapat menyembuhkan penyakit. Di samping
itu, daging kalkun membantu pertumbuhan dan kecerdasan anak. Masih banyak
manfaat daging kalkun seperti mencegah penuaan dini. Daging kalkun diyakini
memiliki kandungan protein 34,3 persen atau setara dengan dua kali daging sapi dan
sangat baik untuk mengganti sel tubuh yang rusak.
Selain itu, daging kalkun memiliki kandungan asam amino dan lysine yang
banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dan kecerdasan anak
mulai 3-6 tahun. Daging kalkun mempunyai kandungan rendah lemak yang bisa
menghindari kelebihan kolesterol. Daging kalkun juga mengandung energi yang lebih
tinggi dari ayam maupun telur ayam.
2.8 Kolostrum

Pada mitos yang salah disebutkan bahwa ASI pertama atau kolostrum (yang
berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi, karena ASI pertama atau kolostrum
adalah susu basi. Mitos tersebut sangat tidak benar. Kolostrum adalah zat terbaik bagi
bayi. Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting
lain yang harus dimiliki bayi. Bayi menyusu langsung akan merangsang ASI cepat
keluar.

2.9 Kedelai

Mitos bahwa jika ingin hamil hindari kedelai.mitos ini tidak benar. Anak adalah
dambaan tiap pasangan suami istri. Namun untuk memperoleh keturunan sangatlah
salah apabila menghindari kedelai agar hamil. Kacang kedelai dikenal sebagai

13
makanan terbaik kadar proteinnya, dapat mencapai 35 persen daripada beratnya.
Dikatakan bahwa kacang kedelai dibandingkan dengan beratnya dapat menghasilkan
dua kali protein daging, empat kali telur, empat kali gandum, lima atau enam kali roti
dan dua belas kali susu.
Ternyata protein kacang kedelai bukan saja jumlahnya yang banyak, tetapi juga
mempunyai kualitas yang baik. Umumnya cukup dikenal bahwa protein hewani
seperti daging, susu, dan telur adalah protein yang lengkap, sementara protein nabati
adalah protein yang tidak lengkap. Tetapi ternyata protein kacang kedelai, walaupun
termasuk protein nabati lebih mirip menggambarkan protein hewani dari pada protei
nabati.
Penggunaan minyak kacang kedelai ternyata dapat menghindarkan
penyakit jantung. Sebab utamanya adalah, oleh karena minyak kacang kedelai
adalah sumber lechitin.
Berbagai penelitian yang dibuat menunjukkan bahwa lechitin dari kacang
kedelai bila diberikan kepada binatang atau manusia dapat menurunkan kadar
kolesterolnya.
Jumlah mineral – mineral dari 100 gram kacang kedelai sebagai berikut :
1)      Kedelai memiliki mineral yang tertinggi dari semua makanan, yaitu 3261 mg,
dibandingkan dengan makanan berikut yang terbanyak hanya 2121 mg, yaitu
terdapat dalam air tebu.
2)      Kacang kedelai mempunyai mineral kalium yang tertinggi dari semua
makanan yaitu 1835 mg, sedangkan yang kedua tertinggi ialah buah apricot
kering yang mengandung 1790 mg kalium.
3)      Setelah coklat pahit 292 mg, dan kacang mente 267 mg, kacang kedelai
adalah sumber magnesium yang ketiga tertinggi dengan jumlah 225 mg.
4)      Kacang kedelai mengandung natrium yang rendah, hanya 4 mg saja.
5)      Kacang kedelai mempunyai kalsium yang kaya yaitu 227 mg, dikalahkan
hanya oleh tujuh makanan yang lainnya.
6)      Setelah hati, (12.1 mg) kacang kedelai adalah sumber besi yang kedua
tertinggi, dengan jumlah 8 mg.
Kedelai terkenal sebagai makanan antikanker. Dalam kedelai terdapat sejumlah
zat yang secara bersama – sama saling menguatkan dalam menghabisi benih kanker.
Senyawa inhibitor protease kedelai, yang punya nama khusus inhibitor Bowman-Birk,
ampuh melumpuhkan berbagai jenis kanker. Daya bunuh kanker tersebut dibantu
serat kasar kedelai, yang kadarnya lumayan tinggi (2 gram per 100 gram). Dalam hal
melawan kanker, inhibitor protease dan serat kasar bekerja sama dengan genistein.
Senyawa satu ini akan menghentikan pembentukan suatu enzim pemasok “makanan”
bagi benih kanker dan merusak lintasan penyalurannya. Karena pasokan makanannya
dihabisi, maka terhenti pulalah pertumbuhan kanker. Itulah sebabnya mengapa
kedelai dipastikan mampu mencegah dan membantu penyembuhan segala jenis
kanker. Dari kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker payudara,
kanker prostat, hingga kanker darah (leukimia).

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Transcultural merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan
perbedan dan persamaan nilai-nilai budaya yang mempengaruhi seorang perawat
memberikan asuhan keperawatan pada klien .namun disamping itu banyak pula
tantangan yang dihadapai dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien terlebih
lagi dengan perbedaan budaya kesehatan dari klien .

Banyak pasien yang masih memiliki kepercayaan pengobatan dan asuhan yang
diturunkan dari nenek moyang dan dari segi lain,sehingga disini perawat harus
mampu memberikan asuhan keperawatan dengan perbedaan budaya kesehatan dan
menghargai perbedaan budaya kesehatan ini dengan melakukan tindakan keperawatan
yang tepat sesuai dengan teori dan kepercayaan serta nilai budaya dan tentunya tidak
melenceng dari dunia keperawatan, bagaimana perawat profesional dapat
memecahkan suatu masalah dalam persoalan keperawatan terhadap klien-klien yang
berbeda budaya, kemudian bagaimana perawat dapat beradaptasi dengan baik
terhadap klien agar dalam pelayanan keperawatan maupun kesehatan tidak terjadi
ketidaknyamanan dari diri klien maupun perawat agar tidak terjadi hal-hal yang
diinginkan.

B. Saran
Hendaknya sebagai seorang perawat kita harus menambah wawasan seluas
mungkin karena dengan mengingat diera glonalisasi sekaranf ini semakin lama ilmu
dan teknoogi semakin maju pula terlebih lagi dibidang kesehatan ,dan untuk itu dalam
kasus trend dan issue keperawatan yang menjadi poin penting adalah perawat harus
mampu menghargai perbedaan budaya klien dengan demikian perawat akan menjadi
professional.

15
DAFTAR PUSTAKA

Prastiwi, R. S., Budihastuti, U. R., & Wijaya, M. (2016). Phenomenology


Study:Factors Associated with theChoice of Unskilled Traditional Birth
Attendants in Brebes, Central Java. Journal of Maternal and Child Health,
01(04), 242–249. https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.04.05

Novitasari,Yuli.2019.Keyakinan Makanan dalam Perspektif Keperawatan


Transkutural pada Ibu Hamil.Surakarta.Jurnal Berita Ilmu Keperawatan.No 1
Vol 12.

16

Anda mungkin juga menyukai