i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PENILAIAN
iii
LEMBAR ASISTENSI
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat-Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman dan
kesempatan kedapa penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek
kerja lapangan dengan judul : “TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
RANGKA ATAP BAJA DI PEMBANGUNAN ARENA SEPATU RODA,
BUPER WAENA KOTA JAYAPURA” ini dengan baik. Laporan praktek kerja
lapangan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dan menyelesaikan mata kuliah
Peraktek Kerja Lapangan.
6. Seluruh Staf dan Tata Usaha PT. YODYA KARYA yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan Kerja Praktek
pada Proyek Pembangunan Arena Sepatu Roda Buper Waena Jayapura.
vii
7. Kaka Yerymias, Kaka Win, Kaka Fajar, dan Kaka Mario yang telah
banyak membimbing selama Pelaksanaan Kerja Praktek.
9. Rekan kami Nomen dan Riski yang turut membantu dalam penyelesaian
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dan semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu per satu.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PENILAIAN.......................................................................................iii
LEMBAR ASISTENSI.........................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisn...........................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
LANDASAN TEORI..............................................................................................4
2.1 Pengertian Atap.................................................................................................4
2.2 Bentuk -Bentuk Atap.........................................................................................4
2.3 BAGIAN-BAGIAN ATAP................................................................................8
3. Bentuk Kuda-Kuda...........................................................................................12
BAB III..................................................................................................................15
3.1 Data Proyek......................................................................................................15
3.2 Pengelola Proyek..............................................................................................16
3.4 Pelaksanaan Pekerjaan.....................................................................................22
BAB IV..................................................................................................................24
PELAKSANAAN PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA..............................24
4.1 Pengamatan Material........................................................................................24
ix
4.2 Pekerjaan Rangka Atap Baja............................................................................24
BAB V....................................................................................................................29
PENUTUP.............................................................................................................29
5.1 Kesimpulan......................................................................................................29
5.2 Saran................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................32
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu arena sepatu roda yang dibangun di buper waena, kota jayapura
merupakan persiapan Pemerintah untuk hajatan Pekan Olahraga Nasional (PON)
XX yang dikerjakan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres), pada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun Anggaran 2020 secara
umum tujuan dari penyelenggaraan PON yaitu pembinaan atlet menuju sejumlah
event Internasional yang diikuti oleh Indonesia.
Menurut (Gubernur Papua) Lukas Enembe pembangunan Sarana dan
Prasarana olahraga dan infrastruktur dasar di papua masih tertinggal oleh sebab itu
pekan olahraga nasional (PON) akan menjadi momentum yang sangat baik untuk
papua memperoleh banyak keuntungan dari event olahraga terbesar di tanah air
itu. Dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana cabang-cabang olahraga
diberbagai titik daerah, tentu diikuti oleh dukungan pembangunan infrastruktur
dasar lain, yang akan mendukung pembangunan wilayah papua seperti
perumahan, jalan dan jembatan, jaringan air bersih, daya listrik dan
telekomunikasi maupun ruang terbuka hijau yang tertata.
1
Venue cabang olahraga sepatu roda yang menjalang hajatan PON XX
tahun 2021 diklaim akan menjadi yang terbesar di Benua Asia. Hal ini
disampaikan Delegasi Teknis (TD) PB Perserosi, Jefri Abel
Berdasarkan latar belakang di atas, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Pembangunan Perumahan Rakyat (PUPR) khususnya Pembangunan Arena Sepatu
Roda di buper waena, kota jayapura guna untuk ajang PON XX yang akan
dilaksanakan pada tahun ini 2021. Oleh sebab itu, kami melakukan kerja praktek
di kantor konsultan manajemen konstruksi dan ditempatkan untuk mengawasi
pekerjaan pemasangan rangka atap baja pada Proyek pembangunan Arena Sepatu
Roda Buper Waena, kota Jayapura.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui kendala pekerjaan rangka atap baja pada proyek
pembangunan arena sepatu roda buper waena.
b. Untuk mengetahui kendala pekerjaan rangka atab baja pada proyek
pembangunan arena sepatu roda buper waena.
2
Sitematika penulisan pekerjaan pembangunan arena sepatu roda buper
waena kota jayapura adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang proyek, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
BAB V PENUTUP
BAB II
3
LANDASAN TEORI
4
Sumber. Pabrik baja indonesia bentuk-bentuk atap
b. Atap Joglo
Rumah joglo ialah rumah tradisional Jawa yang umumnya
dibuat dari kayu jati. Atap joglo berbentuk tajug, semacam atap piramida
yang mengacu pada format gunung. Dari sinilah nama joglo itu muncul.
Istilah joglo berasal dari dua kata, ‘tajug’ dan ‘loro’ yang bermakna
penggabungan dua tajug.
5
Gambar 2. 4. Atap Limas
Sumber. Pabrik baja indonesia bentuk-bentuk atap
e. Atap Datar
Atap datar adalah atap yang paling sederhana berbentuk datar atau
rata.
6
Gambar 2. 7. Atap Kombinasi
Sumber. Pabrik baja indonesia bentuk-bentuk atap
h. Atap Mansard
Bentuk atap ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terliat
bersusun atau bertingkat
7
Model atap ini berbentuk melengkung setengah bola.
8
serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda – kuda satu
sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus
merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda
diletakkan diatas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan
bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun
momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja.
Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam
satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati
(yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban
hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).
haunch
(c) rafter stiffener
(d) (e)
column
(b)
Base plate
(a)
Gambar 2. 11. Bagian kuda-kuda
a) Base plate adalah pelat baja yang bera da diantara kolom baja dengan
pedestal yang terbuat dari beton. Sambungan ini merupakan salah satu komponen
9
paling penting dalam struktur baja, karena berfungsi mentransfer beban dari
seluruh struktur bagian atas ke pondasi. b) Column merupakan struktur utama
yang digunakan pada posisi vertical pada bangunan yang berfungsi sebagai
penahan beban vertical dari rafter/kuda-kuda ke pondasi. c) haunch berada
pada pertemuan kolom dan rafter, berfungsi sebagai tambahan ketahanan letur
rafter di area momen tertinggi, memungkinkan penggunaan rafter yang lebih
kecil dan memberikan kedalaman yang memadai ditampilan rafter/kolom untuk
mencapai sambungan yang efisien. base plate plat baja yang berada diantara
kolom baja dengan pedestal yang terbuat dari beton. Sambungan ini merupakan
komponen paling penting dalam struktur baja, karena berfungsi mentransfer beban
dari seluruh struktur bagian atas ke pondasi. d) Rafter Yaitu batang miring
yang membentuk sudut kemiringan atap, berfungsi sebagai tumpuan balok
gording dan beban diatasnya. Pada kaki kuda-kuda bagian bawah akan timbul
gaya horizontal dan gaya vertical yang harus ditahan oleh tembok pendukungnya.
e) stiffener bantalan pengaku (pelat) yang digunakan pada titik tumpuan
suatu balok ketika balok tidak memiliki kemampuan pada profil untuk
mendukung reaksi akhir atau beban terpusat.
2. Tipe Kuda-Kuda
Berikut ini merupakan tipe kuda kuda yang biasa digunakan pada
konstruksi bangunan.
a) Tipe Prit
b) Tipe Fink
10
Gambar 2 .3. Tipe Fink
Sumber. Moses hadun Kuda-kuda dan Atap
c) Tipe howe
d) Tipe Bowstring
e) Tipe Sawtooth
11
f) Tipe Waren
Gambar 2 .15.
Sumber. Bentuk
Moses kuda-kuda
hadun bentang
Kuda-kuda 3-4m
dan Atap
12
Untuk bentang 9 s/d 16 meter, bahan dari baja (double angle).
d) Bentang 20 Meter
Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle)
dan Kuda-kuda atap sebagai loteng, Bahan dari kayu
5. Gording Baja
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih
kecil pada proyek horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup
atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul
13
kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus
dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan
posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia.
Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda
kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Bahan-
bahan untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF.
Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan
dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya
pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga
mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording.
Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m,
tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5
m. Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan
mempunyi dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi
antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memiliki
panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal
sekitar 0,5 cm.
7. Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan
kedua ujunnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser
(diperpanjang/diperpendek).
BAB III
TINJAUAN UMUM PROYEK
14
3.1 Data Proyek
Sebagai gambaran umum untuk proyek pembangunan Arena sepatu roda
PON Papua 2021 adalah sebagai berikut:
Perumahan Rakyat
15
Kalender
Hari Kelender
1. Pemilik Proyek
Pada proyek Pembangunan Arena Sepatu Roda yang
berkedudukan Sebagai Pemilik Proyek adalah Direktorat Jendral Cipta
Karya Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II
Provinsi Papua (Jayapura), yang beralamat Jalan Sumatera No.5 Dok IV,
Jayapura, Papua sebagai Kuasa Pengguna Anggaran adalah PT.NINDYA
KARYA (Persero) sebagai Pelaksana Teknis PT. YODYA KARYA
(Persero).
2. Konsultan Supervisi
16
3. Konsultan Manajemen Konstruksi
2. Ahli Arsitektur
Tugas dan tanggung jawab:
17
b) Memberikan dukungan terhadap team leader guna
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi proses–proses
pelaksanaan pekerjaan (mulai dari tahap persiapan
pekerjaan sampai pada tahap pemeliharaan bangunan)
c) Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap
material yang digunakan.
d) Memberikan rekomendasi atas usulan material bahan.
e) Melakukan kontrol kualitas pengendalian mutu.
3. Ahli Struktur
Tugas dan tanggung jawab:
4. Ahli Plumbing
Tugas dan tanggung jawab:
18
b) Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan proyek.
c) Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
d) Memberikan dukungan terhadap Team Leader guna
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi proses–proses
pelaksanaan pekerjaan (mulai dari Tahap persiapan
pekerjaan sampai pada Tahap Pemeliharaan bangunan).
e) Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan
Kontraktor dari segi disiplin ilmu yang berkaitan dengan
usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi
bagi penetapan pelaksanaan yang diajukan.
f) Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan
memberikan masukan terhadap hasil inspeksi lapangan
terutama untuk hal yang berkait dengan segi pemipian
bangunan.
5. Ahli Elektrikal
19
terutama untuk hal yang berkait dengan segi elektrikal
bangunan
f) Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap
material yang digunakan dll.
6. Ahli Mekanikal
20
a) Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi
oleh perusahaan.
b) Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam
produk dan jasa perusahaannya.
c. Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas
produk dengan bantuan parameter seperti berat badan,
tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.
8. K3 Konstruksi
4. Kontraktor Pelaksana
5. LokasiProyek
21
Kordinat. 1,880 m 2° 34’43”S 140°
Lokasi
Proyek
Pembang
unan
Arena
Sepatu
Roda
1. Lingkup Pekerjaan
Laporan kerja praktek ini membahas tentang tata cara pelaksanaan
pekerjaan Proyek Pembangunan arena sepatu roda Buper waena, kota
jayapura dengan menitik beratkan pada pekerjaan rangka atap baja. Ruang
lingkup penulisan laporan ini terbatas pada kegiatan praktik lapangan
selama ± 1 bulan setengah dilaksanakan pada 5 November 2020 s/d 21
Desember 2020, sehingga tidak dapat mengamati proses pelaksanaan
proyek secara keseluruhan.
1. Jangka Waktu Pelaksanaan
22
Proyek Pembangunan arena sepatu roda Buper waena, kota jayapura
distrik heram kota jayapura ini, dimulai pada tanggal 1Agustus 2020
dan selesai pada bulan 20 April 2021
2. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk proyek Pembangunan arena
sepatu roda Buper waena, kota jayapura ini merupakan APBN tahun
anggaran 2020.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
24
dilapangan hanya dilakukan joint dan kunci momen pada rafter. Selanjutnya
dilakukan erection dan fiting diatas atap. Selama berlangsungnya pekerjaan
tersebut kami dapat mengamati beberapa aitem pekerjaan yaitu: pekerjaan rafter
Gording, balok lateral, ikatan angin (wind bracing), dan sargod.
1. Pekerjaan Rafter
Rafter ini mengunakan profil Honeycomb 822×300×12×20mm
Pekerjaan rafter pada proyek pembangunan arena sepatu roda Buper
Waena Kota Jayapura, terdiri dari berapa aitem pekerjaan diantaranya:
joint rafter, kunci momen, pengecatan rafter, erection rafter dan fiting
rafter.
Untuk pekerjaan joint rafter pada pembangunan arena sepatu roda
ini mengunakan alat – alat sebagai berikut:
1. Profil baja Honeycomb 822×300×12×20mm.
2. Crawler crane, alat pengankat rafter dengan bobot angkut
150 ton, dan baja boom 15 ton.
3. Alat penahan rafter temporary support
4. Kunci shock 41mm
5. Kunci pas 41mm,
6. Baut D41mm.
Pekerjaan dimulai dengan dilakukan penyusunan rangka atap baja sesuai
dengan bentuk kuda-kuda yang akan dipasang, pada setiap sambungan
kuda-kuda dilakukan penyambungan dengan sistem baut. Setelah selesai
penyambungan dilakukan pembersihan dan pengecatan rafter, selesai
pengecatan selanjutnya, erection rafter ke atas atap, dan difiting di atas
atap. pekerjaan ini dapat dilihat pada gambar 4.1.
25
26
(a) (b)
(c) (d)
27
Gambar 2.20. Rafter
a) pekerjaan pemasangan rafter, b) pekerjaan pengecatan, c) pekerjaan
erection, d) pekerjaan fiting.
Sumber. Dokumentasi
2. Pekerjaan Balok
(a) (b)
Gambar 2.21. Balok
a) arection balok, b) fiting balok diatas atap
Sumber. Dokumentasi
3. Pekerjaan Ikat Angin (Wind Brace)
Ikata Angin berfungsi sebagai pengikat antar kuda-kuda. Ikat angin
dipasang setelah kuda-kuda telah terpasang. Alat yang digunkan untuk
erection wind brace adalah trucek crane dan fiting wind brace di atas atap
mengunakan baut D15mm pekerjaan ini terlihat pada gambar 4.3.
28
Gambar 2.22. ikat angin (wind
brace)
Pekerjaan pengangkatan dan pemasangan ikat angin
Sumber. Dokumentasi
5. Pekerjaan Pemasangan Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih
kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup
atap, reng, usuk, beban angin, dan beban air hujan pada titik-titik buhul
kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus
dengan arah kuda-kuda. Alat yang digunakan untuk pekerjaan
mengunakan profil gording CNP 200×75×20×3.2mm adalah trucek
ctrane bobot 15 ton untuk proses erection dan proses fiting gording diatas
atap mengunakan baut D25 pekerjaan ini dapat dilihat pada gambar 4.4.
(a) (b)
Gambar 2.23. Gording
a) Erection gording, b) fiting gording diatas atap
Sumber. Dokumentasi.
29
Sag rod
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tahapan pekerjaan rangka atap baja pada proyek pembangunan
arena sepatu roda. Buper Waena, Kota Jayapura sebagai berikut :
a) Kuda-kuda (rafter) yang dilakukan secara bertahap
mulai dari joint baja setelah itu erection rafter
30
mengunakan clawller crane dan proses fiting di atas
rangka atap.
b) Balok lateral ini di lapangan langsung di angkat
mengunakan alat trucek crane dan dipasang di atas
atap, yang dipasang di antara dua rafter sehingga
menahan gaya lateral yang bekerja saat pembebanan
c) Ikat angin (wind bracing) untuk pengangkatan ikat
angin mengunakan trucek crane setelah
pengangkatan pemasangan ikat angin yang
mengaitkan antar rafter sehingga tidak dapat
bergerak saat pembebanan pada rafter
d) Gording diangkat ke atas mengunakan trucek crane
dan di pasang di atas rafter sehingga menjadi
dudukan untuk penutup atap
f) Sag rod diangkat manual dengan tali ke atas atap
lalu dilakukan proses pemasangan antara dua buah
gording. posisi sag rod tegak lurus dengan gording
sehingga dapat menahan gaya guling.
2. Proses pekerjaan pemasangan rangka atap baja pembangunan arena
sepatu roda buper waena, memiliki kendala yang dialami pada
pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja yaitu proses joint rafter
dan fiting rafteryang memakan waktu satu hari dalam
menyelesaikan satu bentang rafter sehingga hal tersebut membatasi
produktifitas pekerjaan.
5.2 Saran
1. perawatan pada kuda – kuda baja ini harus diperhatikan sehingga
baja ini dapat berfungsi dengan baik dan tidak mudah kena korosi.
31
2. Bagi kita para mahasiswa agar dalam melaksanakan kerja praktek
diharapkan melaksanakanya dengan sungguh – sungguh karena
dapat menambah wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA
32
Moslem junior, 2015. “Konstruksi Atap Bangunan”,
juniormoslem.mywbes.com/macamatap, diakses pada 10 Maret 2021.
Pabrik baja Indosia, 2020, “Bentuk – bentuk atap”,
https://www.pengadaan.web.id/2020/07/bentuk-dan-jenis-atap-rumah.html,
diakses pada 10 Maret 2021.
Seno haryo, 2015, “Analisis Konstruksi Gable dengan Rafter menggunakan Profil
Baja Honeycob dan Truss”, file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/265-
515-1-SM.pdf, diakses pada 10 Maret 2021.
Scribd. 2017. “Tipe Kuda – Kuda Atap Bangunan”, .
id.scribd.com/doc/99871921/tipe-kuda diakses pada 10 Maret 2021.
LAMPIRAN
KETERANGAN GAMBAR
33
Pengecatan Mengunakan Cat
Propan
34
Pengangkatan Gording
Mengunakan Trucek Crane
35