Anda di halaman 1dari 14

FADIA RAKHMALIA

(P27834118012)
KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis)
UJI MAKROSKOPIS DAN ORGANOLEPTIS
KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis)

A. TUJUAN
Untuk mengetahui uji organoleptik dan makroskopis
B. PRINSIP
Pengujian meggunakan indra manusia dalam pengukuran dan penerimaan produk
C. UJI ORGANOLEPTIS
Bau : Bau khas aromatik
Warna : Merah
Rasa : Sedikit pahit dan Lengket
Bentuk Bunga : Lima mahkota yang tersusun berbentuk terompet atau lonceng
D. UJI MAKROSKOPIS
a. Klasifikasi Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : H. rosa-sinensis
b. Nama Simplisia
Hibisci Rosae Flos
c. Nama Latin
H. rosa-sinensis
d. Nama Asli
Kembang Sepatu
e. Manfaat untuk Kesehatan
 Obat Gondongan
 Keputihan
 Sariawan
 Batuk berlendir
 Radang saluran nafas
 Demam malaria
 Antifertilitas
f. Komposisi / Kandungan
Manfaat dan fungsi bunga sepatu sebagai obat herbal dapat diperoleh karena bunga
sepatu mengandung berbagai senyawa seperti flavonoida, hibisetine glikoside, cyanidin
diglucosid, taraxeryl acetat, polifenol, tanin, saponin, Ca-oksalat, zat pahit dan
peroxidase. Senyawa-senyawa ini pada penyakit tertentu dapat membantu melemahkan
berbagai jenis organisme penyebab penyakit. Senyawa flavonoid yang memiliki berbagai
macam bioaktivitas, seperti antiinflamasi, antikanker, antifertilitas, antiviral,
antidiabetes, antidepresant, diuretic, dll.
g. Dokumentasi

Kembang Sepatu
E. PEMBAHASAN
Kembang sepatu adalah tumbuhan asli daerah tropis di dataran Asia, kemudian
tanaman ini menyebar di berbagai negara sampai ke Eropa. Kembang sepatu termasuk
tanaman perdu dengan ketinggian antara 4–8 m. Memiliki batang yang berstruktur keras,
serta bercabang banyak. Cukup dalam dan kuat perakarannya sehingga batang tumbuh
tegak dan kokoh.
Kembang sepatu berbunga tunggal yang keluar dari ketiak daun, 1–4 cm panjang
tangkai bunganya, serta menjurai dengan lima mahkota yang tersusun berbentuk terompet
atau lonceng. Helaian mahkota bunga tunggal atau ganda, Memiliki warna bunga yang
bervariasi, seperti putih, merah muda, kuning, jingga dan kombinasi warna–warna tersebut.
Pembungaan berlangsung sepanjang tahun, bunga hanya bertahan mekar 1–2 hari. Bunga
tersusun atas 5 mahkota, 5 calyx, 15 tangkai sari dan 1 buah bakal buah yang memiliki
banyak ruang. Kembang sepatu merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi luas
terhadap lingkungan tumbuh baik di daerah subtropis maupun tropis.
F. KESIMPULAN

Kembang Sepatu dengan warna merah yang cerah yang sering digunakan sebagai tanaman
hias juga memiliki berbagai manfaat dan fungsi dalam bidang kesehatan.
PEMBUATAN HAKSEL DAN SIMPLISIA
KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis)

A. TUJUAN
Untuk mengetahui langkah pembuatan haksel dapat melakukan identifikasi beberapa
macam haksel yang biasa digunakan dalam ramuan untuk pengobatan
B. PRINSIP
Pembuatan simplisia dilakukan dengan cara pengeringan agar tidak ada perubahan kimia
pada kandungan senyawa aktifnya maka simplisia yang memerlukan perajangan perlu
diatur perajangannya.
C. DASAR TEORI
 Haksel adalah simplisia dalam bentuk rajangan, irisan, fragmen, atau utuh yang
biasanya didapat dalam ramuan atau persediaan. Haksel tidak berbentuk serbuk.
 Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan.
 Proses pembuatan serbuk simplisia yaitu dengan cara haksel dikeringkan dibawah
sinar matahari dengan diberi kain hitam diatasnya agar tidak langsung terkena
matahari. Setelah kering, simplisia dihaluskan dengan mortar sehingga menjadi
serbuk simplisia.
 Untuk mengetahui kebenaran dan  mutu obat tradisional termasuk simplisia, maka
dilakukan analisis yang meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif
terdiri atas pengujian organoleptik, pengujian makroskopik, pengujian dan pengujian
mikroskopik.
- Uji Organoleptik, meliputi pemeriksaan warna, bau dan rasa dari bahan.
- Uji Makroskopik, meliputi pemeriksaan ciri-ciri bentuk luar yang spesifik dari
bahan (morfologi) maupun ciri-ciri spesifik dari bentuk anatominya.
- Uji fisika dan kimiawi, meliputi tetapan fisika (indeks bias, titik lebur, dan
kelarutan) serta reaksi-reaksi identifikasi kimiawi seperti reaksi warna dan
pengendapan.
- Uji biologi, meliputi penetapan angka kuman, pencemaran, dan percobaan
terhadapa binatang
D. ALAT DAN BAHAN
1. Nampan
2. Baskom
3. Kain hitam
4. Pisau
5. Alas untuk memotong
6. Mortir dan alu
7. Sendok dan tisu
8. Kembang Sepatu
E. LANGKAH KERJA
a. Pembuatan Haksel Kembang Sepatu
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil beberapa Kembang Sepatu yang akan diperiksa, kemudian cuci
Kembang Sepatu tersebut, melakukan identifikasi secara organoleptis
3. Kembang Sepatu dirajang atau dipotong melintang dengan lebar kurang lebih
2mm dengan pisau
4. Kembang Sepatu yang sudah dirajang dimasukkan ke dalam wadah, lalu ditutup
dengan kertas yang ada lubangnya
5. Beri etiket atau label pada wadah meliputi nama latin, nama tanaman asal, dan
nama simplisia serta identitas pemeriksa.
b. Pembuatan Simplisia Kembang Sepatu
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Haksel Kembang Sepatu yang telah dibuat sebelumnya diletakkan pada nampan,
kemudian pada atasnya ditutup dengan kain hitam agar daun tidak langsung
terkena matahari
3. Jemur atau panaskan haksel pada poin 2 di bawah sinar matahari hingga daun
mengkerut dan mengering. Periksa apakah daun sudah kering dengan meremas
daun, jika daun sudah rapuh dan mudah patah ketika diremas maka sudah cukup
dan bisa dilakukan tahap selanjutnya.
4. Daun yang sudah mengering pada poin 3 kemudian dihaluskan dengan mortar,
atau bisa menggunakan blender.
5. Jika perlu saring serbuk untuk mendapatkan serbuk simplisia yang halus
6. Masukkan serbuk simplisia ke dalam wadah dan diberi label nama pembuat,
nama latin, dan nama tanaman asal.
F. HASIL PENGAMATAN

GAMBAR KETERANGAN

KEMBANG SEPATU (Hibiscus


rosa-sinensis)

Kembang Sepatu yang telah dirajang

Proses penyimpanan Kembang


Sepatu pada pembuatan haksel, yaitu
dengan cara ditempatkan pada wadah
dengan penutup kertas yang telah
diberi lubang
Proses pegeringan Kembang Sepatu
di bawah sinar matahari dengan cara
daun melati diletakkan pada nampan
dan ditutup kain hitam di atasnya.

Kembang Sepatu yang sudah


mengering setelah dijemur

Serbuk simplisia Hibisci Rosae Flos


yang sudah jadi

G. PEMBAHASAN
Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar atau dari tanaman yang sengaja
dibudidayakan/dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai tanaman yang tumbuh
dengan sendirinya di hutan-hutan atau di tempat lain di luar hutan atau tanaman yang
sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan memperoleh simplisia untuk obat (misalnya
tanaman hias, tanaman pagar).
Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji dan lain-
lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan simplisia merupakan
bahan alami yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami proses perubahan
apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia
terbagi atas simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral.
H. KESIMPULAN
Dalam pembuatan haksel rajangan daun dikeringkan pada suhu ruang dengan ditutup
kertas yang telah dilubangi, sedangkan pembuatan simplisia rajangan daun dikeringkan
dibawah terik matahari dengan ditutup kain berwarna hitam kemudian dihaluskan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa haksel berupa rajangan dan simplisia berupa serbuk.
ANALISA ZAT AKTIF
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

A. TUJUAN
Untuk mengetahui cara identifikasi zat aktif yang terkandung dalam simplisia
B. PRINSIP
Larutan simplisia dipanaskan agar zat aktif keluar, kemudian filtrate ditetesi dengan
KOH untuk uji penegasan sehingga warna yang timbul lebih terlihat untuk diidentifikasi.
C. DASAR TEORI
 Alkaloid yang disebut Yuehcukene, 1β- (3,-indolyl-7,9α,9β-trimethyl-5β,8,9,10β
tetrahydroindano-[2,3-b] didapatkan dari daun Hibiscus rosa-sinensis sedangkan,
kandungan alkaloid terdapat pada bunga Hibiscus rosa-sinensis.
 Kembang sepatu baik bunga, daun, kulit batang dan akarnya mengandung hibiscetine
glikoside, sebuah agen anti spermatogenesis yang digunakan sebagai kontrasepsi untuk
pria. Selain itu bunga nya yang mekar juga mengandung kalsium oksalat dan mengandung
flavonoid. Golongan flavonoid ini diketahui dapat mempengaruhi spermatogenesis dengan
menekan sekresi hormon-hormon yang diperlukan untuk berlangsungnya
spermatogenesis. Sebagai kontrasepsi pria, air rebusan kembang sepatu selain
mengganggu keseimbangan hormon reproduksi (progesteron), juga memberikan efek
menghambat sperma, mengganggu fungsi endokrin dan memperkecil ukuran testis.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Kaki tiga
2. Spirtus
3. Beaker glass
4. Statif
5. Thermometer
6. Tabung reaksi
7. Rak tabung reaksi
8. Matt pipet
9. Neraca analitik
10. Gelas arloji
11. Kapas kecantikan
12. Pipet tetes
Bahan
1. Serbuk simplisia Hibisci Rosae Flos
2. KOH
3. Aquadest
E. PROSEDUR
UJI PENDAHULUAN
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang serbuk simplisia Hibisci Rosae Flos sebanyak 0,2 gram, kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi
3. Tambahkan 10 mL aquadest pada tabung yang berisi serbuk simplisia
4. Panaskan pada suhu 40℃ dengan Waterbath modifikasi selama 30 menit
5. Saring dengan kapas. Kemudian filtrate dituang ke 2 tabung yang sama tebal,
tinggi, dan volume nya (tabung 1 dan tabung 2)
UJI PENEGASAN
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan filtrate simplisia dari uji pendahuluan (poin 5)
3. Filtrat pada tabung 2 saat uji pendahuluan ditetesi dengan 3 tetes KOH dan
homogenkan, hingga warna terlihat lebih kontras
4. Bandingkan warna yang terlihat antara tabung 1 dan tabung 2
5. Warna pada tabung 2 akan lebih terlihat/kontras dibandingkan tabung 1. Tabung 1
dapat digunakan sebagai pembanding.
6. Catat hasil
F. HASIL PENGAMATAN

GAMBAR KETERANGAN

Serbuk simplisia Hibisci Rosae Flos

0,2 gram serbuk simplisia Hibisci Rosae


Flos + 10 mL aquadest
Proses pemanasan serbuk simplisia +
aquadest pada waterbath 40℃selama 30
menit sehingga semua zat aktf akan keluar

Filtrate dari simplisia Hibisci Rosae Flos.


Tabung kiri : uji pendahuluan
Tabung kanan : uji penegasan.
Filtrate + KOH sehingga warna yang timbul
lebih terlihat siluet kuning

G. PEMBAHASAN
Kadar kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur tanaman,
bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya. Tanaman yang
berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-
12.00. Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah
memasuki periode matang fisiologis dan dilakukan dengan memangkas tanaman.
Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan pisau yang bersih atau gunting stek.
Pemanenan yang terlalu cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh rendah dan
kandungan bahan bahan aktifnya juga rendah. Demikian juga dengan pemanenan yang
terlambat menyebabkan daun mengalami penuaan (senescence) sehingga mutunya
rendah karena bahan aktifnya sudah terdegradasi

H. KESIMPULAN
Pada analisa zat aktif terdapat 2 uji yaitu uji pendahuluan dan uji penegasan. Pada hasil
pemeriksaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kembang Sepatu memiliki kandungan zat
aktif yang dapat dilihat pada uji penegasan dimana warna yang timbul lebih terlihat
dibanding uji pendahuluan, warna yang terlihat yaitu siluet kuning.

Anda mungkin juga menyukai