Result
Result
KATA PENGANTAR
Dokumen rencana pengelolaan bahaya hewan liar ini dipersiapkan untuk kewajiban pengoperasian
Bandar Udara sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 262 Tahun 2017
tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil — Bagian 139 (Manual of
Standard CASR — Part 139) Volume I Bandar Udara (Aerodrome) dan ditetapkan Dokumen Rencana
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar ini terdiri dari rincian prosedur yang sepenuhnya
terkait dengan keselamatan dan hukum lainnya sebagai persyaratan operasional dan kewajiban lainnya.
Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar disusun untuk melengkapi dokumen-dokumen yang
ada pada Aerodrome Manual. Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar ini akan terus
dilakukan evaluasi dan diterbitkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Aerodrome Manual Bandar
Udara Internasional Sam Ratulangi Manado,
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mensyaratkan pengelola Bandar udara untuk melaksanakan
management bahaya hewan liar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen Rencana
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar ini.
Untuk menghindari duplikasi yang tidak perlu dalam Dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar
ini Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, agar mengacu pada panduan teknis dan publikasi
AR ISI
DAFTAR IS!
Fungsi...
Kebijakan
Data Pendukung
32 3.2 3.3
Identifikasi Hazard Penilaian risiko (Risk Assessment: Rencana Pengelolaan Hewan Liar (Wildlife
Management Plan)
4.1 4.2 4.3 4.4
Komunikasi ....
51 5.2 33 5.4
LAMPIRAN
1.1 Fungsi
Fungsi dari Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) ini adalah
untuk menentukan risiko yang ditimbulkan oleh hewan liar terhadap lalu lintas udara dan menetapkan
tujuan, indikator kinerja serta pelaksanaan prosedur dalam rangka pengelolaan risiko yang sistematis di
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Dokumen ini juga bertujuan untuk memenuhi
ketentuan sebagaimana disebutkan pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 55
tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety
Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) bagian 139.073 Manajemen Bahaya Hewan Liar
(Wildlife Hazard Management Plan) dan lingkungan yang diterjemahkan di dalam Aerodrome Manual
Bab IV Prosedur Pengoperasian Bandar Udara sub bagian 4.12 Manajemen Hewan Liar (Wildlife Hazard
Management) serta merupakan bagian dari Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management
System) Bandar Udara Internasional
1.2 Kebijakan
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado berkomitmen untuk memastikan keselamatan
penerbangan yang beroperasi di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Walaupun
keselamatan pesawat yang beroperasi di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado merupakan
hal terpenting , namun tidak mungkin untuk mencegah semua serangan hewan liar. Rencana Pengelolaan
Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan
tingkat keparahan serangan hewan liar dengan memfokuskan pada pengelolaan species dan habitat yang
merupakan potential hazard bagi penerbangan yang beroperasi di Bandar Udara Internasional Sam
Ratulangi Manado.
Tujuan dari Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) adalah untuk
meminimalkan risiko kepada penumpang dan awak pesawat dengan
mengurangi gangguan hewan liar (wildlife hazard) dan risiko lain yang berhubungan
sekitar bandara.
Sasaran Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) adalah untuk : =
Menargetkan spesies berisiko tinggi dan sedang serta habitat yang mendukungnya baik di dalam maupun
Iuar bandara. Memastikan kepatuhan dengan peraturan perundang undangan terkait dengan operational
bandara dan lingkungan. Memastikan bahwa sistem yang memadai tersedia untuk menentukan tanggung
jawab peran dan prosedur pengelolaan risiko satwa liar di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi
Manado. Menentukan metode bagaimana cara mengelola bahaya hewan liar di Bandar Udara
Internasional Sam Ratulangi Manado. Mengembangkan tujuan dan sasaran kinerja pengelolaan bahaya
hewan liar serta
1.4 Bandara
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado berlokasi di wilayah Manado Provinsi
Sulawesi Utara. Deskripsi singkat dari bandara terdapat pada Table 1 di bawah ini.
Tropis ( 2 musim)
Lainnya
Dokumen berikut merupakan dokumen pendukung Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife
Hazard Management Plan) :
Surat Keputusan dan Pertemuan Bird Strike Committee Log Book Kejadian Birdstrike
Prosedur Mutu Pendataan & Pemantauan Pergerakan Burung dan Hewan Liar di Airside (PM/MDC-
OM/MK-09)
Instruksi Kerja Pengumpulan Data, Analisa & Rekomendasi Terkait Keberadaan Burung & Hewan Liar
di Airside (IK/MDC-OM/MK-09-01)
2 Struktur
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado menggunakan pendekatan berbasis risiko yang ketat
untuk mengembangkan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan)
dan membuat prosedur untuk memastikan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard
Management Plan) dilaksanakan dengan
Figure 1 — Struktur Wild Life Hazard Managemen Plan untuk Bandar Udara Internasional Sam
Ratulangi Manado
4 ! SAM RATULANGI INTERNATIONAL AIRPORT MANADO Wildlife Management Plan 2017
3 Perencanaan
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado menggunakan pendekatan tiga langkah untuk
melakukan penilaian/asses dan menggurangi risiko yang disebabkan hewan liar
1. Identifikasi Hazard — Penilaian secara menyeluruh terhadap profil hazard bandara, termasuk
pergerakan pesawat, habitat dan kegiatan yang menarik hewan liar baik di dalam maupun Iuar airport,
spesies yang paling banyak terobservasi dan
Risk Assessment — Sebuah penilaian risiko berdasarkan informasi yang tersedia mengenai jumlah hewan
liar, tingkah laku, karakteristik dan atau serangan dari masing
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) — Sebuah rencana yang
terdiri dari tindakan untuk masing-masing spesies dengan risiko tertinggi, didukung oleh ringkasan
karakteristik hewan, identifikasi oleh personil bandara, yang akan membantu bandara mengurangi tingkat
risiko dan memenuhi tujuan dan sasaran Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard
Management Plan) .
Pada umumnya, semakin banyak pergerakan pesawat pada suatu bandara semakin besar
Setiap jenis pesawat memiliki kerentanan yang berbeda terhadap serangan hewan liar. Pesawat besar rata
rata bermesin turbofan didesain untuk terbang cepat, memiliki permukaan depan yang besar, dan
memiliki daya hisap yang besar melalui mesin mereka hal ini menyebabkan pesawat dengan mesin
turbofan lebih rentan mendapat serangan hewan liar apabila dibandingkan pesawat bermesin baling
baling. Disebabkan hal tersebut penting untuk mengidentifikasi trend dan proyeksi pergerakan pesawat
sebagaimana Tabel
2 di bawah ini.
Table 2 Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Informasi pergerakan Pesawat
Trend Pergerakan
Tingkat Pergerakan Pesawat Klasifikasi pesawat Kerentanan Catatan Lain Pesawat (Meningkat, Serangan
Other 0
Habitat Jenis habitat di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado yang dapat menarik
Aktifitas
Aktifitas di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado yang dapat menarik hewan liar:
® Pemotongan rumput di sisi udara pada siang hari. Pekerjaan pembuatan fillet radius putar akses
kendaraan AFFR di depan Gedung AFFR Sungai/saluran pembuangan di sekitar runway Pekerjaan
pengurugan tanah galian di sekitar parkir kendaraan roda 4 (empat)
Jenis dan aktivitas habitat yang sedang berlangsung di sekitar Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi
Manado yang dapat menarik hewan liar diidentifikasi pada Gambar 3 berikut
ini:
Catatan serangan hewan liar merupakan sumber informasi penting untuk menentukan bahaya hewan liar
yang ada di bandara, Informasi yang dikumpulkan memungkinkan penilaian terhadap jenis, tipe serangan
dan trend per
tahun, bulan dan waktu dalam sehari.
Pada Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado sudah terdapat total 1 (satu) serangan
terkonfirmasi dan 1 (satu) diduga serangan hewan liar tercatat pada 21 September 2016, total serangan
yang dilaporkan per 10.000 pergerakan adalah 1 (satu). Serangan yang menimbulkan kerusakan
berdampak kepada timbulnya biaya bagi operator dan berpotensi membahayakan keselamatan
penerbangan. Oleh karena itu perlu diwaspadai terjadinya serangan pada periode waktu antara 13.00 —
16.30 LT. Ringkasan dari serangan hewan liar pertahun pada Tabel 3,
Tabel 3 Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Ringkasan dari serangan hewan liar pertahun
1(satu) 1 (satu) Ditemukan bangkai burung di main wheel pesawat B737-800 Registrasi PK-GFP GA 600
Tabel 4 Ringkasan detail serangan hewan liar di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado
Total serangan Kapan/Dimana serangan terjadi Total Serangan / 10,000 2016 pergerakan
2016
—0— Kejadian
Penilaian risiko dilakukan untuk mengetahui dampak serangan hewan liar terhadap keselamatan
penerbangan, terdapat beberapa metode yang dilakukan diantaranya dengan menargetkan pada spesies
tertentu yang memiliki potensi terbesar menjadi serangan
Hasil penilaian risiko berdasarkan jenis mapun species hewan liar dimasukan pada table 5
sebagai berikut :
Table 5 — Penilaian risiko serangan di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado
Probability/Likelihood
Uo4sNBuad UDYNDJaW NUN unNY (0430 uDYNYOJaW UDP JOUUOW — Yapuad DYBUDF
UpJjsnBuad UPyNYDjaW yNZUN URN [0430d UDYNYDJaW UOp JOUUOW — yapuad DYBUDF
uawafeueIN ueNEPULL
ewjn8 ynuad 3ueA Je ueuje uep neuep ‘eX3uep ue‚eJad ‘Yemes “aA0JBUEN IP IPUSAUAW BULaS
"nequax Suluny ewemuag Sun88und uep 4aya| ’ejeday eped ning-NINg “Ulmey Wwisnw ewejas ıdeza3
‘yıand EUWEM3Q EÄUNING YnUNjaS ESaQ 4ıga| 8ueA [nzuny-Inaunx Burdweias ep undpjsawı
(esopads ejoapıy) yemes y0yajg epeduep 3udwes 4198| eAuyngn3 ynzuag JWweueIip neje Yefeqıp nueq
3ueA ueyemessad eaJe YeJ9ep Ip VEUEYEW
OS Je3pas) UeINJUNY-INJUNy ESSUeQ Hep [paxI83 Sunung ueyednuaw (s/q! snajngng) nequay
INzunNy
eAusaya| Buefuedas WEJY SUES UESUap UEYLIBWOY ewJem3q Buldwe. uep Buefued eAuJay37
Yezun[uaw INqwef ueBuap UeWeHYax JEpjoD EAUejeday eped EJOHYEIA "WD S6-6Z JEIDOS
Yngn3 Buefued ue8uap (88u1 uep Jesaq Ueunynuaq BueA Sunung veyednuaw (oaundınd Dapıy) YeIaIN
YeBUED
ısdusag
Jofop/snopJDzOH
sıqı snandINg
14do4350309
sapads Ayanas
"ueandwnuau UDJ/snBuad UDYNXOJaW NUN URNY '0-UWoyDSTIaX ednuaq ‘Indwny 3ueped (0420
UDYNYDJAW UDP JOUWOW — Yapuad DyBUDr UoyqogaAuUaW BUDA UOBUDIaS YeJ8ep Ip
BÄUUEYEW LEIUW 22185 ‘YdWojay1aq eEAUdNpIY UBESEIG8)| "JOX3 07-5 JEIM3S O0
UYND483 UNYDI S UDBUDI3S andwn4 3uepd ‘40dwojax3q SUeQua} UEESEIQaX yeJaep Ip
eAUUeYEW — MijIWaW U BUnuNg "WI 8-S EINES MeIU8W B1J85 BUEIESISq 198 UEINAMISG
VE BEpIPILSLISE uep [e88uR Xnzun eijlWed uep 3unung YodwojaX
UVeuoyodJad eaJe |( Uueyednuawı ("ds 0/nyaU07) JOpuUOg ds ounyauo7 — 3Iqı6lBaN/LOUNN
4 IMPLEMENTASI
General Manager bertanggungjawab atas keseluruhan koordinasi, pengawasan dan pengelolaan Rencana
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan), termasuk didalamnya
mengalokasikan sumber daya, menetapkan tanggung jawab, mengkoordinasikan pelatihan, dan meninjau
kinerja pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Airport Operation & Services Department dan Airport Security & Safety Department akan bertanggung
jawab atas pelaksanaan Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) di
lapangan termasuk mendapatkan izin, memberikan pelatihan, memantau jumlah burung dan hewan liar,
mengumpulkan data serangan hewan liar, pemenuhan audit terhadap Rencana Pengelolaan Bahaya
Hewan Liar (Wildlife Hazard
Management Plan), dan menyusun laporan untuk diperiksa oleh General Manager.
4.2 Pelatihan
Pengembangan dan implementasi program pelatihan bagi staff inti Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan
Liar (Wildlife Hazard Management Plan) merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku, karena pengelolaan hewan liar yang efektif sangat bergantung pada
staf yang dilengkapi dengan alat, pengetahuan dan motivasi untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan) Bandar Udara
Internasional Sam Ratulangi
Manado.
Frekuensi
jawab
Identifikasi, ekologi, dan tingkah laku SMS & OSH Section, Airport Rescue &
spesies tertentu Fire Fighting Section, Non Terminal Airside Section
Teknik penanganan hewan liar, metode Birdstrike Committee, ARO pelaporan serta penggunaan alat
pengusir hewan liar dan burung
4.3 Komunikasi 4.3.1 Pelaporan bahaya hewan liar Jika terjadi risiko yang teridentifikasi di atau Iluar
bandara akan dilakukan langkah untuk
(Tabel 8).
Apabila terjadi gangguan hewan liar yang tidak dapat dikelola secara efektif, Air Traffic Control
menginformasikan tingkat risiko kepada pilot, namun apabila terdapat peningkatan risiko wajib
mengeluarkan NOTAM yang menginformasikan yang spesifik terkait dengan species, jangka waktu
risiko, lokasi dan jalur penerbangan yang kemungkinan terdampak
Melaporkan hazard Notifikasi ATC untuk memberti Sesuaiyang ARFF (segera) tahu pilot terkait
peningkatan dipersyaratkan
Melaporkan hazard Menerbitkan NOTAM apabila Sesuai yang melaui NOTAM terjadi peningkatan
risiko dipersyaratkan
Laporan serangan burung dan hewan liar sangat penting untuk memahami dan mengelola risiko. Serangan
dilaporkan tanpa memperdulikan konfirmasi terhadapa serangan, lokasi atau kerusakan. Semua serangan
dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan tersimpan di dalam database serangan
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Langkah-langkah dalam memproses dan melaporkan
serangan hewan
Untuk membantu mengidentifikasi spesies yang terlibat pada serangan hewan liar, bangkai atau sisa (bulu
atau bagian tubuh ) dikumpulkan, jika memungkinkan, dan disimpan untuk analisis lebih lanjut sehingga
dapat memberikan informasi yang relevan dengan program
manajemen.
Birdstrike Committee merupakan wadah penting untuk melakukan pertukaran informasi, identifikasi
risiko, dan memastikan pemangku kepentingan secara kolaboratif terlibat dalam pengelolaan risiko.
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado melakukan pertemuan birdstrike committee secara
periodik minimal 1 x dalam setahun. Agenda pertemuan adalah terkait dengan isu hewan liar dan
pengelolaannya, pihak pihak yang relevan di maupun luar airport dapat diundang untuk mengikuti
pertemuan Birdstrike
Airport Security & Safety Department Airport Operation & Services Department Airport Readiness
Department
Terminal Landside & Environment Section Airport Rescue & Fire Fighting Section Airport Operation
Airside Section
Strategi untuk mengurangi risiko serangan hewan liar di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi
Manado berfokus pada pengelolaan populasi hewan liar di sekitar bandara.
1. Pemantauan Terhadap Bahaya yang Ditimbulkan Oleh Burung dan Hewan Liar a. Pemeriksaan Bahaya
Burung atau Hewan Liar
1) Petugas Airport Security Protection melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas yang diperkirakan
sebagai jalan masuk hewan liar ke daerah sisi udara.
2) Untuk pengawasan terhadap burung yang ada di sekitar Bandar udara maka harus dilakukan pencatatan
tentang jumlah masing-masing species yang ada di bandar udara.
b. Pengawasan Burung atau Hewan Liar 1) Aktivitas burung di Bandar udara akan dimonitor dengan
pengawasan rutin harian oleh ARFF, AMC, Non Terminal Airside serta SMS & OSH Section. 2) Semua
bird strike atau yang diduga sebagai bird strike akan dicatat
2. Manajemen Lingkungan a. Petugas AMC, Non Terminal Airside Section dan ARFF yang menemukan
hal-hal
yang menarik perhatian burung-burung untuk berkumpul, seperti tempat pembuangan sampah (baik
berijin ataupun tidak), daerah basah, dIl harus melaporkannya kepada Non Terminal Airside
Section/Terminal, Landside & Environment Section dan Airport Operation Airside Section yang akan
menentukan tindakan yang akan diambil. Rekanan yang melakukan tugas pemungutan sampah di sisi
darat dapat dimintai bantuan untuk memindahan tumpukan sampah yang menarik perhatian burung.
sepanjang runway strips) dilakukan untuk mengantisipasi serangan burung di bandar udara Sam Ratulangi
Manado.
3. Kontrol Burung
1) ARFF melaksanakan penghalauan dan pengusiran burung dengan menggunakan kendaraan birdstrike.
2) Setiap burung yang terlihat berdekatan dengan runway dan runway strip dan berpotensi mengancam
keselamatan pengoperasian pesawat udara akan segera dihalau dengan menggunakan mobil patroli atau
tepukan tangan maupun teriakan. Membunuh jenis burung yang dilindungi adalah pilihan terakhir yang
dapat dilakukan. Secara umum semua burung yang ditemukan di sisi udara dan tidak menghiraukan usaha
penghalauan, akan dimusnahkan dan bangkainya dikubur.
Jumlah burung yang terlalu banyak pada bagian-bagian tertentu runway atau dalam wilayah
approach/take off memungkinkan untuk dilakukannya penutupan runway atau diterbitkan NOTAM yang
menginformasikan peningkatan aktifitas burung. Bila memungkinkan dalam NOTAM disebutkan bagian
dari runway yang terpengaruh.
1) Senjata api digunakan sebagai pilihan terakhir untuk menghalau burung keluar dari daerah pergerakan.
Senjata api tidak diperbolehkan ditembakkan di apron, dekat area publik atau
daerah perkantoran staff di bandar udara, di luar batas pagar atau mengarah ke
pesawat udara. Senjata api harus dikosongkan saat dibawa dalam kendaraan atau disimpan di loker.
4. Kontrol Hewan
a. Pencegahan masuknya binatang ke dalam sisi udara akan dilakukan penutupan pintu-pintu dan menjaga
keutuhan pagar-pagar pembatas oleh Non Terminal Airside Section. Namun bila binatang tersebut tetap
dapat masuk ke dalam sisi
udara, petugas AMC dan ARFF harus diberitahu secepatnya dan binatang
dipindahkan secepat mungkin. Apabila bermasalahan berada di Iuar jangkauan, maka dimungkinkan
menggunakan jasa dari instansi lain yang ahli dalam menangani binatang.
Petugas yang mengejar binatang yang berdekatan dengan daerah pergerakan pesawat udara harus
mengambil langkah-langkah tepat sehingga tindakan mereka tidak menakuti binatang sehingga berlari
menuju pesawat udara yang melakukan approach.
Senjata api digunakan sebagai pilihan terakhir untuk menghalau binatang keluar dari daerah pergerakan.
petugas harus mempertimbangkan agar tidak membunuh hewan kecuali ada bahaya langsung ke fasilitas
penting atau
5.1 Monitoring
Pemantauan adalah tool yang sangat penting didalam Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar di Bandar
Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Pemantauan yang efektif dapat memberikan informasi
penting yang akan membantu staff bandara untuk menyesuaikan program sesuai dengan kebutuhan guna
mengurangi hazard maupun risiko yang ditimbulkan oleh serangan hewan liar. Pemantauan yang efektif
merupakan bukti pemenuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan efektifitas dari program
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi
Manado.
Pemantauan rutin terhadap hazard dicapai melalui pemeriksaan landasan, runway strip selama periode
pengawasan terhadap gangguan hewan liar. Semua aspek tersebut penting untuk memastikan deteksi dini
terhadap hazard serangan hewan liar di sisi udara terutama
di dalam runway strip.
Frekuensi pemantauan hewan liar (diluar kegiatan yang diuraikan dalam Tabel 10 di bawah) adalah
masalah pertimbangan profesional oleh Airport Operation & Servicer Department Head dan Airport
Security & Safety Department Head serta bergantung pada
jumlah satwa liar, komposisi spesies, cuaca dan aktivitas pesawat pada saat itu.
Pengelolaan hewan liar dan patroli pengawasan dilakukan Non Terminal Airside, Airport Rescue & Fire
Fighting, Safety Management System & Occupational Safety Health, & Airport Operation Airside
Section setiap hari serta apabila ada pelaporan terjadinya serangan hewan liar. Data kegiatan tersebut
dicatat dalam log book termasuk area patroli, jumlah , lokasi dan species burung/hewan liar yang terlihat,
tindakan yang dilakukan untuk mengusir burung/hewan liar serta hasil dari tindakan tersebut. Informasi
umum seperti nama petugas, mulai dan selesai waktu dinas, kondisi cuaca , dan lainnya catatan di mulai
Data serangan hewan liar dicatat seperti yang dijelaskan pada bagian 5.3.1 Pelaporan
Standard perhitungan jumlah hewan liar dilakukan oleh Safety Management System & Occupational
Safety Health Section dengan frekuensi seminggu sekali dan digunakan untuk memonitor trend jangka
pendek terkait dengan hazard dan jumlah hewan liar . Data dimasukkan ke dalam data base perhitungan
jumlah burung oleh Safety Management System & Occupational Safety Health Officer dan analisa
dilakukan setiap sebulan sekali untuk memonitor trend jangka pendek dan menengah serta musiman.
Dalam rangka melakukan analisa trend terutama terkait dengan hazard dan risiko yang disebabkan oleh
hewan liar dapat melakukan konsultasi kepada ahli ecologist/ornithologist, hasil dari konsultansi tersebut
dapat juga digunakan untuk evaluasi terhadapa efektifitas Rencana
mengakibatkan munculnya atau berubahnya habitat sehingga menarik bagi hewan liar
Ratulangi Manado.
Proses penilaian terhadap rencana pengembangan area dan perubahan peruntukan lahan di maupun Iuar
bandara yang menimbulkan risiko penerbangan di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado
melibatkan stake holder baik internal maupun eksternal dan apabila diperlukan dapat menggunakan jasa
konsultan lihat pada bagian
Pengembangan di Penilaian pengembangan di Bandar Sesuai kebutuhan Konsultan Bandar Udara Udara
Internasional Sam Ratulangi
Pengembangan di sekitar Melakukan koordinasi dengan Sesuai kebutuhan Konsultan Bandar Udara
Pemda/pemilik lahan untuk Internasional Sam memastikan operasional bandara Ratulangi Manado
terutama terkait dengan aspek keselamatan tidak terdampak
Indikator kinerja ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas Rencana Pengelolaan Bahaya
Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado
sehingga dapat dilakukan evaluasi dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan terhadap Rencana
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) tersebut agar lebih efektif.
Indikator kinerja keselamatan terkait hewan liar di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado
ditetapkan dengan toleransi sebagai berikut : 1. 1{(satu) kejadian Bird-strike dari 10.000 (sepuluh ribu)
pergerakan pesawat.
2. 1 (satu) kejadian wildlife animal hazard dari 10.000 (sepuluh ribu) pergerakan pesawat.
Kebutuhan ujicoba dan penelitian mungkin dibutuhkan pada saat terjadi perubahan pada manajemen pasif
pengelolaan hewan liar seperti perubahan habitat, ketinggian rumput, komposisi species, serangan
serangga dan lainnya pada saat tersebut penelitian skala kecil dapat dilakukan untuk memberikan pilihan
terbaik pada saat penyusunan Rencana
5.1.5 Pencatatan
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado menyadari pentingnya pencatatan pada program
monitoring hewan liar. Pencatatan terkait program pengawasan hewan liar disimpan pada logbook,
lembar kerja dan database sebagai bukti tindakan manajemen telah menjalankan program Rencana
Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) secara rutin dan berkelanjutan
bahkan apabila memungkinkan
5.2 Pelaporan
Pelaporan secara rutin dilakukan untuk memastikan semua staff dan manager mendapatkan informasi
yang diperlukan terkait dengan penyesuaian metode pengelolaan hazard dan Rencana Pengelolaan
Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) Laporan rutin akan disampaikan kepada pihak
yang berkepentingan terkait Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management
Plan) oleh Safety
Audit merupakan komponen penting didalam Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar
(Wild Life Hazard Management Plan) yang efektif. Internal audit terhadap program
Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan) dilakukan 1 (satu) tahun
sekali apabila diperlukan dapat melakukan eksternala audit dengan mengundang aviation ecologist yang
memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Temuan dari audit merupakan tindakan korekti yang dicatat
dan menjadi rujukan didalam melakukan review terhadap program Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan
Liar (Wild Life
5.4 Review
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 83 tahun 2017 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar
Udara (Aerodrome) bagian 139.075 Manajemen Bahaya Hewan Liar (Wildlife Hazard Management Plan)
dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP.262 tahun 2017 tentang Standard Teknis
dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil — Bagian 139 (Manual of Standard
CASRPart139) Volume | Bandar Udara (Aerodrome) Bagian 9.4 Manajemen Bahaya Hewan Liar
((Wildlife Hazard Management Plan) , point 9.4.10 Rencana manajemen hazard burung dan hewan lain
harus ditinjau efektivitasnya secara berkala, setidaknya sebagai bagian dalam pelaksanaan inspeksi teknis.
Untuk memastikan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado program Rencana Pengelolaan
Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan ) berjalan efektif dan memenuhi persyaratan
serta ketentuan yang berlaku proses
Major review akan dilakukan apabila terjadi perubahan besar pada program Rencana Pengelolaan Bahaya
Hewan Liar (Wild Life Hazard Management Plan ) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli
yang kompeten atau ditentukan lain oleh General
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado berkewajiban untuk melakukan review terhadap
program Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life Hazard
Management Plan) secara periodik setiap satu kali setahun, dan review dilakukan dengan
melibatkan seluruh manajemen dan apabila diperlukan bekerjasama dengan konsultan yang memiliki
kompetensi di bidang tersebut. Review program Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan Liar (Wild Life
Hazard Management Plan) akan melakukan hal hal sebagai
berikut :
Memperbarui penilaian risiko menggunakan data serangan hewan liar dan pemantauan yang sudah di
update
Memastikan semua prosedur, peran dan tanggung jawab merupakan kondisi existing dan terupdate
Memastikan semua tindakan yang dilakukan manajemen Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi
Manado sesuai dengan dokumen Rencana Pengelolaan Bahaya Hewan
DAFTAR ISTILAH
Hewan Liar
Serangan Burung
Serius Insiden
Hazard/Bahaya
Probabilitas
Keparahan
Risiko
Serangkaian kegiatan untuk mengontrol atau pengendalian daya tarik bandara terhadap burung dan hewan
liar lainnya.
Hewan yang berada di wilayah operasi Bandar udara yang mengganggu / berpotensi menimbulkan bahaya
terhadap pengoperasian pesawat udara.
Suatu kumpulan burung yang berada pada area bandar udara yang dapat menyebabkan kemungkinan
bahaya atau resiko yang signifikan bagi pengoperasian pesawat udara dalam melakukan kegiatan operasi
penerbangan di wilayah bandar udara.
Berupa tabrakan antara hewan liar atau burung dengan pesawat udara yang dibuktikan dengan
ditemukannya bangkai dalam kerusakan pesawat
Berupa laporan tabrakan antara hewan liar atau burung dengan pesawat udara yang tidak ditemukan bukti
fisik
Berupa insiden yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan disebabkan karena keberadaan
hewan liar atau burung di Bandar udara dan sekitarnya udara baik ditemukan adanya serangan burung
atau tidak
Kondis,obyek atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan cider kepada personil, kerusakan perlengkapan
atau struktur, kerugian material, atau berkurangnya kemampuan untuk melaksanakan suatu fungsi
Kemungkinan konsekuensi dari situasi bahaya, dimana sebagai patokan adalah situasi terburuk yang
mungkin terjadi Kemungkinan kerugian atau cidera diukur dalam konteks tingkat kerusakan dan
probabilitas. Kemungkinan terjadinya sesuatu, dan akibat yang ditimbulkannya
LAMPIRAN
Tujuan Untuk membantu pendeteksian dan pencegahan bahaya hewan liar serta menyediakan data
perbandingan jumlah dan lokasi hewan liar Menemukan bangkai burung dan hewan lainnya
Penanggung jawab Safety Management System & Occupational Safety Health Section Airport Rescue &
Fire Fighting Section Non Terminal Airside Section Airport Operation Airside Section
Frekuensi Dua kali sehari
Peralatan Kendaraan Teropong Peralatan radio komunikasi Grid map Bandar Udara Internasional Sam
Ratulangi Manado
Pengecekan secara rutin terhadap pergerakan burung di area sisi udara harus dilakukan. Pencatatan harus
menunjukkan area Bandar udara yang dilakukan pengecekan, jumlah, spesies burung yang terlihat,
tindakan yang dilakukan pada saat melakukan pengusiran burung. Apabia saat dilakukan pengecekan
rutin tidak menemukan hewan liar, tetap dilakukan pencatatan tentang waktu, area pengecekan dan
kondisi cuaca saat itu. Informasi tersebut akan digunakan sebagai bukti pengelolaan hewan liar di bandara
saat terjadinya
Pengecekan rutin merupakan suatu tindakan pendeteksian awal terhadap serangan burung dan hewan liar.
Pengecekan/inspeksi juga dapat digunakan untuk menemukan lokasi telur, sarang atau sisa/bangkai
serangan dari burung atau hewan liar. Deteksi dan pemindahan
sisa/bangkai burung dan hewan liar akan meminimalisir Foreign Object Debris (FOD).
Waktu inspeksi disesuaikan dengan jadwal inspeksi yang telah diatur dalam dokumen
Aerodrome Manual,
Prosedur
Inspeksi Permukaan Runway, area rumput dan sisi udara lainnya dari aktivitas burung,
Pada saat terdapat aktifitas burung/hewan liar terlihat segera melakukan Prosedur
Bila ancaman bahaya terhadap serangan hewan liar tetap ada Ssegera menginformasikan kepada petugas
Air Traffic Controller (ATC) dengan mengacu
Jika tidak ada aktifitas tetap dimasukkan ke dalam formulir pengawasan hewan liar dan dimasukkan ke
dalam database untuk menunjukkan kegiatan dan area inspeksi pemantauan hewan liar. Catat semua
species dan jumlah selama proses penghitungan/observasi ke dalam Formulir Penghitungan Hewan Liar.
Informasi yang dicatat termasuk didalamnya : = Tanggal = Nama petugas = waktu dimulainya dan
selesainya penghitungan Kondisi cuaca Species dan jumlah hewan liar yang terobservasi Daerah
dilaksanakan penghitungan Catatan lain seperti pemotongan rumput, genangan air, tumpukan sampah dan
lainnya yang menarik bagi hewan liar. Bentuk form pencatatan mencakup species burung yang sering
diamati maupun yang
belum teridentifikasi serta species hewan liar lainnya
Tujuan Untuk mencatat secara akurat semua kemungkinan informasi terjadinya serangan hewan liar
Penanggungjawab Aerodrome Reporting Officer Safety Management System & Occupational Safety
Health Seciton
Equipment Kendaraan Forum Pelaporan Hewan Liar khusus untuk burung mengacu kepada Peraturan
Dirjen Nomor KP 468 tahun 2011 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 139-15 (Advisory Circular CASR Part 139 15) Prosedur Pelaporan Serangan Burung di
Bandar Udara dan Sekitarnya.
Pelaporan serangan hewan liar memberikan salah satu bagian informasi penting mengenai risiko yang
ditimbulkan oleh serangan hewan liar terhadap pesawat, sehingga pelaporan tersebut harus memuat data
data yang detail dan akurat serta dilakukan penyelidikan pada
Prosedur
1. Selalu melengkapi formulir pelaporan hewan liar dengan data lengkap dan akurat.
„ Apabila pilot melaporkan terjadinya serangan periksa area yang dilaporkan untuk memastikan apakah
terdapat bangkai atau sisa sisa hewan liar . Selalu lengkapi formulir
. Komunikasi dengan operator atau ground handling untuk melakukan pengecekan terhadap pesawat guna
menemukan bukti serangan seperti darah atau kerusakan pada pesawat .
Melakukan korelasi data dengan airline dan Air Traffic Controller Kategorikan serangan dan area
terjadinya hewan liar
Dirjen Nomor KP 468 tahun 2011 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 139-15 (Advisory Circular CASR Part 139 15)
Pengusiran hewan liar merupakan bagian dari aktif manajemen Program Pengelolaan Bahaya Hewan Liar
karena bandara merupakan area yang menarik bagi hewan liar untuk itu deteksi awal serta pengusiran
segera hewan liar merupakan bagian penting dari
Pengusiran dapat dilakukan pada saat dilakukannya pemantauan hewan liar. Hal hal yang perlu dicatat
adalah sebagai berikut waktu, area patroli, jumlah, lokasi dan species hewan liar yang terlihat, tindakan
yang dilakukan untuk mengusir hewan liar serta hasil dari
Beberap pedoman pada saat melakukan pengusiran burung /hewan liar sebagai berikut :
= Pengusiran lebih sering dilakukan pada saat akhir musim kawin untuk mencegah hewan liar yang masih
muda untuk mencari makan di bandara. Hewan liar yang masih muda sangat mudah terpengaruh sehingga
mereka akan mengenal bandara sebagai lingkungan yang tidak menarik dan berbahaya (catatan musim
kawin untuk masing
Jangan biarkan hewan liar berdiam untuk mencari makan agar tidak menjadi kunjungan rutin ke area
tersebut. Lebih mudah dan efektif mengusir hewan liar yang baru
Mengaktifkan kegiatan pengusiran burung pada pagi hari dan siang hari kaerna merupakan periode
mencari makan pada sebagaian besar species. Gangguan pada pagi hari akan menyebabkan hewan liar
enggan untuk berkativitas di aea tersbut sepanjang
hari.
= Perlu dilakukan patrol dan pengusiran hewan liar pada saat periode bersamaan dengan
Posisikan diri kita antara runway dan hewan liar untuk memastikan pengusiran jauh dari area manuver
pesawat.
Pilih peralatan yang sesuai untuk melakukan kegiatan pengusiran hewan liar
Pastikan terkait dengan tidak ada pergerakan pesawat terbang apabila menggunakan peralatan pengusiran
yang dapat berdampak kepada pesawat terbang .
. Aktifkan peralatan. Menentukan keefektifan kegiatan pengusiran hewan liar . Lanjutkan sampai dengan
bahaya gangguan hewan liar berhasil dilakukan.
Catat rincian kegiatan pengusiran hewan liar di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado pada
Formulir Pemantauan dan Pengusiran Hewan Liar.
"OpeuUel I8uelnzey
NS! NS! EjOJaSUaW eU3S ISEXINUaPISUaW XNzUN UeAajal BueA J39pJ0Yaye3s UEp Epwad
UeSUap ISEUIPJOOY UENNYEA dWHM eped angasıa} EueW/ESeEqas EAUSESN]
UEYEUESYEJaW Op2UeA !8UeINZeEY WES [EUOISEUBJU|
eJepN Jepueg Ip eAUZeIIqeY Uep Je UEMay UeBUap zJENJ3) ‚es Uep SJ3914O 3UNJOday
aWOJPOJaY UEYRSEWaN "dIAHM eped ueyInqgasıp SueA uadas
* ueJodejad ua} uep Sunuq uenS8ueS “Jel] UeMay uep Sunung Isey|)NuUap!
ueyzedepuawı Opeue/ |Buejnzey Wes JEUO!SEUJ3JU/ eJEpf) JEPUEg SJ3I1JO SUNJOday awoJpoJay
UEYNSEWN
dIAHM M3jn8J8W UEP UESEMESUd UEYEUESYEJVA PEaH JUaWMEdaQ Azajes 3 AzNIaS oda
(dNHM) UEld JUawaSeEUEA PJEZEH 3, PIIM !sezuawa(dwı xnzun eEÄep J3qwNS UeIP3SI3I3X
UEYNSEWEN
J819Wu9d 1eSed Injejau Jesaq uep Suepas VeINANIS 481] UeMay eAUNNSEW uapısur eAurpefia) ep,
Ne48S HeyaS
IP UEYXNSEWIP ÄSMINS {ISEH aseq eJep wejep 3) VeyXNSEWIP Uep JeJEB) UeyINdwNXIP ezep
enwas
Ne8s N8BUNwaS
OX!SIY 3UHOHUON
Ue}INSUOX
veynejad
ueynejad
PS101dW05 a
WNE UedwiSJ3) EUEUSJ UeIEJET uveunyel UeHNSUON uedwisJ33 Ipne uep Mana. UeIJeJED
‚Mmalnay uejeje) PpS39jdwo9 a
Mmalnay
4sed uawafeueN
pa3ajdwo9 a Buek 40ed vep uensnSuad 12935 YaJeoH JuelJdWOR-UON 8) ‚yadsur Sunzy8uaw
uedunsJa) A3ajes jeuonedn2320 8 UuawafeueW eyesn uep WNE n3un uedwisıp uejeze) UNYe3 £
JEWIUA W33SÄAS JUaWaBEUEIN ÄIajeS Je]] UeMay/3UNUNG SULOZIUOW JEJEIUN UejeI83)
uejeze)