Abstract -- Flight Safety at Halim Perdanakusuma Air Force Base has not been optimally anticipated
because of the understanding of Airmanship and the awareness of the aviation Safety Authority of
the aviator is still lacking so that efforts are needed to improve it in order to realize Flight Safety at
Halim Perdanakusuma Air Force Base. The purpose of this study is to analyze the influence of
Airmanship and Safety Culture on aviation safety. This research design using quantitative descriptive
approach. The data used in this study comes from the primary data obtained on the basis of the
distribution of questionnaires distributed to the research samples of Air Force personnel in the Air
1
Sunar Adi Wibowo adalah mahasiswa program studi Strategi Perang Udara, Fakultas Strategi Pertahanan,
Universitas Pertahanan Indonesia.
Pengaruh Airmanship dan Safety Culture Terhadap Keselamatan … | Sunar Adi Wibowo | 1
Force Base Halim Perdanakusuma as many as 62 people with multiple data regression analysis
techniques. The result showed that partially Airmanship had positive and significant effect on Flight
Safety by 39.5%. Partially Safety Culture has positive and significant effect on Flight Safety of 37.3%.
Simultaneously it is found that there is a significant influence between Airmanship and Safety Culture
on Aviation Safety at Halim Perdanakusuma Air Force Base with a big influence of 50%. While the
remaining 50% is explained by other causes beyond the model. Based on these results, the Halim
Perdanakusuma Air Force Base needs to provide an opportunity to all the Aviator personnel to join
Suspa Lambangja, CRM courses and safety-related seminars, establish rules/SOP on risk calculations
related to flight missions, provide rewards to crew that can cope with emergency conditions well
and provide proportional punishment to crew who violate safety rules, optimize safety meeting
activities, optimize flight training and training simulator training.
Keywords: Airmanship, Safety Culture and Aviation Safety.
D
unia Penerbangan dan mengoperasikan pesawat terbang sipil
keselamatan merupakan dua maupun pesawat terbang militer dapat
hal yang tidak dapat di menimbulkan resiko yang tidak diinginkan
pisahkan seperti halnya dua sisi keping yaitu berupa kecelakaan pesawat.
mata uang. Keselamatan merupakan Menurut FAA (Federal Aviation
prioritas utama dalam dunia penerbangan Administration) terdapat tiga faktor
sehingga perlu adanya suatu standar penyebab kecelakaan yaitu faktor cuaca
keselamatan yang optimal sesuai dengan (weather) sebesar 13,2 %, faktor pesawat
perkembangan teknologi penerbangan. sebesar 27,1 % dan hampir 66% dari
Setiap individu maupun instansi harus keseluruhan kecelakaan (accidents)
mengikuti standar atau aturan yang maupun insiden (incidents) penerbangan
dikeluarkan oleh badan internasional disebabkan karena faktor kesalahan
seperti International Civil Aviation manusia (human error)3. Dari berbagai
Organization (ICAO), Federal Aviation laporan resmi penyelidikan tentang
Administration (FAA), the European penyebab kecelakaan pesawat dapat
Aviation Safety Agency (EASA) dimana digambarkan bahwa masih relatif
tanggung jawabnya dilaksanakan oleh tingginya angka kecelakaan pesawat yang
Joint Aviation Authority (JAA) yang disebabkan oleh faktor kesalahan
merupakan anggota dari Masyarakat manusia.
Ekonomi Eropa (MEE) 2
proposed by EASA Part-145. Safety Science, Vol.
43, pp. 559–570. (2005).
3
Susetyadi, A., Nasrifah, S., & Yuliawati, E.
2
Pérezgonzález, J.D., McDonald, N. and Smith, E. Pengkajian Kinerja Pilot Dalam Menunjang
A review of the occurrence reporting system Keselamatan Penerbangan, LIPI, Jakarta. (2008).
2 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Udara | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3
Berikut ini akan di sajikan data menjamin dan menjaga keutuhan wilayah
persentase penyebab kecelakaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
pesawat terbang di Dunia: Untuk meningkatkan keselamatan
Tabel 1 Penyebab kecelakaan pesawat penerbangan di Indonesia, pemerintah
terbang di dunia melalui menteri perhubungan
ACCIDENTS BY CAUSE
mengeluarkan peraturan penerbangan
Cause 1960s 1970s 1980s 1990s 2000s All
IATA.4 N
Persentase Faktor Penyebab Utama
TH Investigasi Faktor
Rendahnya indeks keselamatan O Teknis Lingkungan Fasilitas
Manusia
6
Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan
7
Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Sugiyono.Metode Penelitian Administrasi.
Penelitian. UMM Press. Malang.2004. Alfabeta. Bandung.2001.
Pengaruh Airmanship dan Safety Culture Terhadap Keselamatan … | Sunar Adi Wibowo | 7
Berdasarkan rumus diatas, dengan b. Pengaruh safety culture personel
populasi adalah personel Penerbang di Penerbang dengan keselamatan
Pangkalan TNI AU Halim penerbangan.
Perdanakusumaberjumlah 73 orang dan
dengan tingkat presentasi kelonggaran Safety Culture Keselamatan
Airmanship
Penerbang Penerbang Penerbangan
atau kesalahan sebesar 5 %, maka akan
diperoleh jumlah sampel:
Teori: Teori: Teori:
Tony Kern Arjen Balk James Reason
n = 61,7 = 62 orang
Pengambilan sampel dilakukan secara 6 PilarAirmanship: SHEL:
6Charactersitics
- Self SafetyCulture: - Shoftware
stratified random sampling cara - Team - Commitment - Hardware
- Aircraft - Behaviour - Environment
pengambilan sampel dengan - Environment - Awareness - Lifeware
- Risk - Adaptability
- Mission - Information
memperhatikan strata (tingkatan) di - Justness
dalam populasi.
KerangkaBerpikir:
Keselamatan Penerbangan ditentukan oleh
Kerangka Pemikiran faktor Airmanship dan Safety Culture
X2_Safety_ .331 .114 .373 2.91 .00 maka di dapat pengaruh variabel
Culture 4 5
independen secara individu terhadap
a. Dependent Variable:
variabel dependen yang dapat diuraikan
Y_Keselamatan_Penerbangan
sebagai berikut:
Airmanship (X1) berpengaruh
Tabel 9 Hasil Pengolahan data Pengaruh X2
secara parsial terhadap Keselamatan
Terhadap Y
Penerbangan Penerbang (Y).Untuk
Coefficientsa
menguji bahwa Airmanship (X1) Model Unstandardize Standardize t Sig.
Pengaruh Airmanship dan Safety Culture Terhadap Keselamatan … | Sunar Adi Wibowo | 13
a. Dependent Variable: Uji Pengaruh Airmanship dan Safety
Y_Keselamatan_Penerbangan Culture Terhadap Keselamatan
Penerbangan (Uji Multivariat)
ANOVAa
Uji F (Multivariat) digunakan untuk
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square mengetahui apakah variabel
Regression 405.373 2 202.686 29.503 .000b
independen(Airmanship dan Safety
1 Residual 405.337 59 6.870
Total 810.710 61
Culture) secara serentak berpangaruh
Pengaruh Airmanship dan Safety Culture Terhadap Keselamatan … | Sunar Adi Wibowo | 21
a. Melalui penelitian ini dapat diupayakan pelaporan secara rutin di tingkat
peningkatan pemahaman terhadap Skadron maupun Lanud untuk
Airmanship dengan penugasan membahas kejadian insident/accident
personel Penerbang untuk mengikuti yang sebelumnya pernah terjadi
kursus Perwira keselamatan terbang sebagai bahan evaluasi dalam
dan kerja (Suspa Lambangja), kursus menentukan tindakaan pencegahan di
Crew Resource Manajement (CRM) dan masa yang akan datang.
seminar-seminar tentang safety secara c. Dalam meningkatkan persepsi atau
merata sehingga semua personel penilaian yang baik bagi personel
Penerbang mempunyai pengetahuan Penerbang terhadap keselamatan
dan kemampuan yang sama sesuai penerbangan di Pangkalan TNI AU
kursus yang telah di ikutinya tersebut. Halim Perdanakusuma terutama dalam
Selanjutnya menetapkan pemahaman terhadap pesawat yang di
aturan/Standar Operasional Procedure awakinya, kondisi cuaca dan medan
berupa perhitungan resiko terkait yang dihadapi pada saat misi, maka
beban misi yang akan di laksanakan. dapat di upayakan dengan
b. Melalui hasil penelitian ini dapat mengoptimalkan penyelenggaraan
diupayakan peningkatan kesadaran latihan secara bertahap, berjenjang
akan Safety Culture/Budaya dan berkelanjutan berupa flight
Keselamatan dengan melakukan training maupun simulator training
pengawasan dalam pelaksanaan yang dapat memenuhi perolehan jam
terkait prosedur dan aturan terbang masing-masing personel
penerbangan, memberikan reward Penerbang sesuai dengan Buku
terhadap personel-personel yang Pentunjuk Teknis Perwira Penerbang,
berhasil menyelamatkan alutsista disertai pengawasan yang ketat
dalam misi penerbangan maupun terhadap pelaksanaan kegiatan
memberikan punishment secara tersebut.
proporsional terhadap personel yang
melanggar aturan hingga Saran Akademis/Teoritis
menyebabkan timbulnya korban serta a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kerugian materiil, mengoptimalkan dijadikan sebagai bahan kajian maupun
kegiatan safety meeting yangdi sertai bahan referensi yang dapat
22 | Jurnal Prodi Strategi Pertahanan Udara | Desember 2017 | Volume 3 Nomor 3
memperkaya khasanah keilmuan di Bandura A. (1986). Social Foundation of
Thought and Action: A Social
Universitas Pertahanan terutama di
Cognitive Theory. Prentice-Hall,
bidang manajemen sumber daya Englewood Cliffs, NJ.
New York.
manusia yang meneliti pada aspek
Danim, S. (2000). Metode Penelitian Untuk
safety/keselamatan terbang dan kerja. Ilmu-ilmu Perilaku. Bumi
Aksara.Jakarta.
b. Disarankan kepada peneliti selanjutnya
Ghozali dan Fuad.(2011).Structural
untuk dapat memperkaya indikator Equation Modeling: Teori, Konsep,
danAplikasidengan Program Lisrel
variabel maupun mengembangkan
8.54.Semarang:
variabel yang ada, sehingga UniversitasDiponegoro.
Guldenmund,F. W. (2010). Understanding
diharapkan hasil signifikansi dalam
and Exploring Safety Culture.
penelitian berikutnya akan lebih Hamidi.(2004). Metode Penelitian
Kualitatif Pendekatan Praktis
meningkat serta adanya rekomendasi-
Penulisan Proposal dan Laporan
rekomendasi baru yang dapat Penelitian. UMM Press.Malang
Hayes, T. (2002). Airmanship & Flight
mendukung dalam mewujudkan safety
Dicipline. http://wwww.auf.asn.au
khususnya di dunia penerbangan. Kern,T.(2010). Foundations of Professional
Airmanship and Flight Dicipline.
Convergent Performance. Colorado
Daftar Pustaka Springs, Colorado.
Buku-buku dan Jurnal Mustopo,W.I.(2011).Keselamatan
Alsowayigh, M. (2014).Assessing Safety Penerbangan dan Aspek Psikologis
Culture Among Pilots In Saudi Airlines “Fatique”. Jurnal Psikobuana Vol. 3,
: A Quantitatif Study Approach. No. 2. Tahun 2011.
Florida: Departement of Industrial Nrangwesti, A.(2011). Aspek Yuridis
Engineering and Management Normatif Tentang Pilot Pesawat
System in the Collage of Udara. Jurnal Hukum FH.UNISBA
Engineering and Computer Science XII(1):14. Tahun 2011.
at the University of Central Florida Pakan,W. (2008). Faktor Penyebab
Orlando.Dissertation Document Kecelakaan Penerbangan di Indonesia
Alsowayigh Mohammad. Tahun 2000-2006. Pusat Penelitian
Anto dayan. (2000). Pengantar llmu dan Pengembangan Perhubungan
Statistik, Jilid I, II, LP3ES, Jakarta. Udara. Kementrian Perhubungan.
Arikunto,S.(2006). Prosedur Penelitian: Jakarta.
Suatu Pendekatan Praktek. Rineke Pérezgonzález, J.D., McDonald, N. and
Cipta. Jakarta Smith, E. (2005). A review of the
Balk, A., Montijn, C., Piers, M. (2009). occurrence reporting system
Safety Management System and proposed by EASA Part-145.Safety
Safety Culture Working Group (SMS): Science, Vol. 43, pp. 559–570.
Safety Culture Frame Work For The Reason, J. (1990).Human Error. Camridge
ECAST SMS-WG. Dutch National University Press. UK.
Aerospace Laboratory (NLR).
Pengaruh Airmanship dan Safety Culture Terhadap Keselamatan … | Sunar Adi Wibowo | 23
Santoso, S. (2012). Analisis SPSS Pada Internet
Statistik Parametrik. PT. Elex Media Mengenal Human Error. (2012).
Komputindo. Jakarta. http://ilmuterbang.com/artikel-
Schein, Edgar H. (2004).Organizational mainmenu-29/keselamatan-
Culture and Leadership, 3rd penerbangan-mainmenu-48/661-
edition.San Fransisco: Jossey-Bass. mengenal-human-errors
Sudarmanto, R. G.(2005). Analisis Regresi Apa Artinya Airmanship. (2014).
Linier Ganda Dengan SPSS, Edisi http://ilmuterbang.com/artikel-
Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. mainmenu-29/keselamatan-
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian penerbangan-mainmenu-48/661-
Administrasi. Alfabeta. Bandung. mengenal-human-errors
Supranto. (1997). Metode Riset. Rineka Airmanship Bagi Pilot Ibarat Keimanan
Cipta. Jakarta. Orang Beragama. (2016).
Susetyadi, A., Nasrifah, S., & Yuliawati, E., http://angkasa.grid.id/komunitas/air
(2008), Pengkajian Kinerja Pilot manship-bagi-pilot-ibarat-keimanan-
Dalam Menunjang Keselamatan orang-beragama/
Penerbangan, LIPI, Jakarta.
Suyono dan Nawawinetu. (2013). Dokumen Peraturan
Hubungan Antara Faktor Pembentuk Undang-Undang Republik Indonesia
Budaya Keselamatan Kerja dengan Nomor 34 Tahun 2004 Tentang
Safety Behavior di PT DOK dan Tentara Nasional Indonesia.
Perkapalan Surabaya Unit Hull Undang-Undang Republik Indonesia
Construction. The Indonesian Nomor 1 Tahun 2009 Tentang
Journal of Occupational Safety and Penerbangan.
Healt, Vol. 2, No.1 Jan-Jun 2013: 67- Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara
74. Nomor Kep/571/X/2012 Tentang
Training Development and Support Unit Doktrin TNI Angkatan UdaraSwa
Flying Development Bhuwana Paksa.
Wing.Airmanship.TDSYU/779/1/5/TR TNI Angkatan Udara Dislambangjaau.
G 27 June 2000. Data Accident Pesawat TNI AU2004-
Wibisana, S. (2007). Berbagai Kisah 2016.
Kecelakaan Tragis Pesawat Terbang,
Plane Cras. Media Pressindo.
Yogyakarta.
Wiener, E. L., Kanki, B. G., & Helmreich, R.
L.(1993). Cockpit resource
management. San Deigo, CA:
Academic Press, Inc.
Wignjosoebroto, S. Dan Zaini, P. (2007).
Studi Aplikasi Ergonomi Kognitif
Untuk Beban Kerja Mental Pilot
Dalam Pelaksanaan Pengendalian
Pesawat. Laboratorium Ergonomi
dan Perancangan Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri ITS.
Surabaya.