Anda di halaman 1dari 8

128

PROSES SERTIFIKASI PESAWAT TERBANG

Oleh: Hendarrnin Djarab *) _ _ _ _ _ _ _ _ _--1

Keharusan sertifikasi bagi pesawat-pesawat terbang dil1Ulksudkan sebagai


usaha penanggulangan dini kecelakaan penerbangan. Sertifikasi adalah suatu
proses yang harus dilewati oleh pesawat terbang untuk penentuan laik-tidak
laik terbang, yang berupa pengujian pesawat. Proses sertifikasi - yang dilaksana-
kan oleh Badan Pemerintah yang bertanggung jawab mengenai I1Ulsalah pener-
bangan - wajib dijalankan oleh setiap pesawat terbang yang baru selesai dide-
sain dan diproduksi untuk pertal1Ulkali. Hendarmin Djarab, melalui tulisan ini,
mencoba mengungkapkan arti penting ,dari I1Ulsalah sertifikasi pesawat terbang
dan prosesnya.

Redaksi
,

Dunia transportasi adalah dunia portasi seperti: mobil, kereta api, ka-
yang berhubungan erat dengan kepen- pal laut ataupun pesawat terbang yang
tingan manusia, karena berkat trans- kurang memadai dari segi kualitas
portasi rnelalui darat , laut maupun dan jaminan keselamatan.
udara, manusia dapat berternu dan Untuk menghindari atau minimal
berhubungan satu sarna lain dalam mengurangi kecelakaan-kecelakaan di
rangka keperluan bisnis, dinas atau atas, pihak yang berwenang (pemerin-
pribadL Namun kelancaran arus trans- tah) mewajibkan kepada setiap pihak
portasi ini kadang-kadang atau sering- pembuat kendaraan-kendaraan terse-
kali rnenimbulkan kerugian atau rnala- but untuk menjalani suatu proses
petaka bagi rnanusia, apakah kerugi- pengujian dari segi desain , produksi
an itu dalarn bentuk luka-Iuka ringan, dan lain-lain sehingga diperoleh kepas-
cacat sementara atau tetap pada bagian tian dan jaminan bahwa kendaraan
tubuh manusia, maupun kerusakan yang bersangkutan mempunyai kondisi
atau kehilangan harta benda dan nya- lain dioperasikan. Dalam dunia pener-
wa. bangan, pengujian bagi pesawat-pesa-
, Kerugian atau malapetaka itu dise- wat terbang untuk memperoleh peng-
babkan oleh kecelakaan alat-alat trans- akuan laik terbang dinamakan proses
Se rtifika si.

*) Alumnus Fakultas Hukum UNP AD be- Prosedur Sertifikasi


kerja di PT. Industri Pesawat Terbang
Nusantara, Bandung. Telah menjadi keharusan, bagi se-

,
,

Sertifikasi Pesawat Terbang 129

tiap pesawat terbang yang baru selesai yang berkepentingan berusaha dengan

di desain dan diproduksi untuk perta- sega1a upaya mempertinggi tingkat ke-
makali wajib menjalani proses sertifi- selamatan penerbangan. Salah satu
kasi dari Badan Pemerintah yang ber- upaya tersebut adalah mewajibkan pi-
tanggung jawab mengenai rna salah hak manufacturer untuk menjalani
keselamatan penerbangan. proses sertifikasi bagi setiap produk
Di Amerika Serikat (AS), badan aeronotika yang baru pertamakali di-
yang dimaksud adalah Federal Avia- buatnya, sebelum produk tersebut di-

tion Authorization (FAA), di Inggris: pergunakan secara luas oleh para ope-
Civil Aviation Authority (CAA) dan rator pesawat terbang.
di Jerman Barat: Luftfahrt Bundes Masing-masing ketiga unsur di atas,
Amt (LBA). Sedangkan di Indonesia, mempunyai pengaruh dan hubungan
badan yang bertanggung jawab untuk timbal-balik yang erat satu sarna lain,
masalah itu adalah Direktorat Jende- sehingga agar ketiganya efektif, unsur-
ral Perhubungan Udara c/q Sub Direk- unsur tersebut harus merupakan satu •
torat Keselamatan Penerbangan atau kesatuan yang tidak terpisahkan dan
Directorate
- General Air Communica- merupakan suatu sistem yang terpadu.
tion (DGAC). Untuk memenuhi per- Dengan demikian, untuk mencapai ke-
syaratan-persyaratan sertifikasi dan selamatan penerbangan, satu unsur
melaksanakan proses tersebut sebaik- pun tidak boleh diabaikan peranannya.
-
baiknya, pihak Industri Pesawat Ter- Dalam rangka mempertinggi kesela-
bang (manufacturer) perlu menentu- matan penerbangan ini, ada tiga unsur
kan wadah dan sifat organisasi agar se- yang sangat berperan sehingga wajib
suai dengan ketentuan yang berlaku. diperhatikan: Pertama, kualitas suatu
Mengingat sertifikasi merupakan pesawat terbang beserta segala keleng-
proses yang sangat penting, seperti ju- kapannya; kedua, kualitas manusia
ga halnya proses produksi, pengem- yang secara langsung maupun tidak
bangan desain, pengoperasian dan pro- Iangsung ikut mengoperasikan pesawat
ses pemeliharaan produk-produk aero- terbang tersebut; ketiga, peranan pihak
notika, maka pelaksanaannya harus di- berwenang (pemerintah) beserta apa-
lakukan secara ketat sesuai dengan ratnya yang terkait, yang berkewajib-
prosedur yang berlaku. Sebab bila an memelihara dan menjamin keaman-
tidak, hal itu dapat menimbulkan aki- an penerbangan di wilayahnya.
bat fatal terhadap keselamatan pener- Pada prinsipnya, prosedur sertifika-
bangan, yaitu: Jatuhnya pesawat ter- si untuk melaksanakan proses desain,
bang (Crash) di mana hal itu menim- .manufacturing dan uji terbang dalam
bulkan dampak yang sangat luas, yai- rangka kelaikan penerbangan bagi se-

tu timbulnya kerugian terhadap harta, tiap negara yang menghasilkan produk


benda dan tubuh/nyawa dari para aeronotika adalah sarna. Hal ini dise-
penumpang (passengers), awak pesa- babkan karena masalah keselamatan
wat (operator) maupun pihak ketiga penerbangan merupakan suatu tuntut-
(third party). Oleh karena itu, guna an manusiawi yang bersifat universal
mengurangi atau mencegah timbulnya di mana setiap orang yang melakukan
kecelakaan penerbangan, semua pihak penerbangah kemana pun, kapan pun

April 1988
130 Hukum dan pflmbangunan

dan dengan pesawat apa pun pastilah internasional yang sarna dan setaraf,
menuntut jaminan keselamatan atas namun dalam kenyataannya, karena
satu diln lain hal kesamaan pengatur-
nyawa dan hart a benda yang dibawa- .
an secara internasional sampai sa at
nya. Oleh karena itu, dalam rangka
menciptakan suatu jaminan yang me- ini belum terwujud. Sehingga tidak

madai, dibentuklah suatu peraturan dapat diingkari di seluruh dunia bahwa
keselamatan penerbangan di setiap ne- ketentuan FARs dari Amerika Seri-
gara yang diharapkan memenuhi ke- kat (di samping pula ketentuan-keten-
tentuan-ketentuan Internasional yang tuan dari Annexes International. Civil
sarna dan setaraf (equivalent regula- Aviation Organization, ICAO yaitu Or-
tions). Sehingga pada pokoknya, per- ganisasi Penerbangan Sipil Internasio-
aturan-peraturan tentang keselamatan nal) merupakan kumpulan peraturan
penerbangan yang menyangkut peran- yang teriengkap yang dijadikan pedo-
cangan dan pembuatan pesawat ter- man (referensi), baik oleh semua ma-
bang dapat dikelompokkan dalam lima nufacturer di Amerika Serikat maupun
masalah yang utama, yaitu: (1) Masa- manufacturer di luar Arnerika Serikat
lah produksi, yang menyangkut desain, ataupun oleh DGAC dari banyak ne-
kelaikan penerbangan, pemeliharaan gara di dunia dalam rangka penyusun-
(perawatan/maintenance) dan pembe- an perangkat peraturan penerbangan-
rian tanda-tanda aeronotika (marking); nya.
(2) Masalah perizinan bagi awak pe- Di Arnerika Serikat sendiri, F ARs
sawat (personnel licensing); (3) Per- ini mempunyai kedudukan hukum se-
aturan-peraturan penerbangan (rules of bagai legal regulations dan absolute
the air); (4) Pengoperasian pesawat minimum safety standards. Sehingga
(operation of air craft); (5) Masalah setiap produk aeronotika buatan Arne-
organisasi yang disetujui (approved or- rika dan lebih-Iebih produk dari luar
ganization). . yang akan dipergunakan di wilayah
Di Indonesia Pengaturan Keselamat- Amerika Serikat, diwajibkan meme-
an Penerbangan ini, telah diawali nuhi ketentuan F ARs inL Bila tidak ,
dengan keluarnya Undang-undang No. jangan harap produk-produk asing itu
83 Tahun 1958 tentang Penerbangan dapat masuk ke pasaran Amerika Se-
pada tanggal 27 Desember 1958 (Lem- rikat dan dioperasikan secara legal
baran Negara No. 159 tahun 1958) di sana.
yang selanjutnya disusul dengan terbit- Mengingat pelaksanaan proses serti-
nya Keputusan Menteri Perhubungan fikasi (maupun proses lainnya) harus
Udara No. T 11/2/4 U pada tanggal dilakukan secara ketat sesuai dengan
30 November 1960 yang mendasari prosedur yang beriaku karena me-
keluarnya CASRs (Civil Aviation Safe- nyangkut keselamatan penerbangan,
ty Regulations) at au Peraturan-per- maka untuk itu FAA menetapkan ta-
aturan ten tang keselamatan penerbang- hapan proses sertifikasi sebagai beri-
an sipil. kut: Pertama, untuk memperoleh type
Meskipun semua peratuian-peratur- . certificate dari FAA, manufacturer wa-
an keselamatan penerbangan diharap- jib memberikan blue prints dan de-
kan memenuhi ketentuan-ketentuan sign drawings dari tipe desain pesawat


Sertifikasi Pesawat Terbang 131

yang bersangkutan. Kedua, manufac- laku di dunia penerbangan, setiap pe-


turer harus memperoleh production sawat yang diproduksi harus melalui
certificate berdasarkan kemampuan- proses s~rtifikasi terlebih dahulu. Sete-
nya menetapkan kesesuaian model lah menjalani proses' tersebut, pihak
produksi dari type atau prototype. manufacturer antara lain akan mem-
Ketiga, setelah model produksi dan peroleh: type certificate of registra-
proses final assembly dan prosedur tion, certificate of engine service
pendistribusian pesawat terbang dise- ability ' dan certificate of airwothi-
tujui pemerintah melalui persetujuan· ness (sertifikat kelaikan udara). Jika
persetujuan resmi, tahap terakhir dari suatu pesawat tidak menjalani proses
proses sertifikasi adalah perlu diper· sertifikasi sehingga tidak memperoleh
olehnya sertifikasi kelaikan udara sertifikat kelaikan lldara (certificate
(airworthiness certificate), producti of airwothiness) dari DGAC negara-
certifica te serta persyara tan ·persyarat· nya atau negara di mana pesawat ter-
an' lain tentang keselamatan pener- sebut akan dioperasikan, maka pesa-
bangan yang ditetapkan dalam FARs wat tersebut dilarang terbang demi ke-
tersebut. selamatan penerbangan. Dengan memi-
Apabila pesawat terbang terse but liki sertifikat ini berarti kondisi pesa-
mengalami perubahan substansial se- wat yang bersangkutan adalah laik
hingga mempengaruhi perfonnance udara. Kondisi demikian antara lain
atau kondisinya tidak sesuai lagi de- didasarkan atas tiga hal: Pertama, de-
ngan type design yang disetujui dalam sain dan proses prodllksi yang dapat
type certificate, industri pesawat ter- dipertanggungjawabkan, dalam arti pro-
bang perlu memperoleh supplemental.
- dllk yang bersangkutan harus meme-
type certificate sebagai izin modifika- nuhi konfigllrasi sebagaimana telah di-
si tersebu t. tentllkan oleh desain. Konfigurasi yang
Dalam suatu sertifikasi ditetapkan telah diirnplementasikan pada pesawat
bahwa manufacturer pertama-tama ha- merupakan konfigllrasi riel di mana
rus dapat menunjukkan data-data ten- konfigurasi riel ini harus sesllai de-
tang desain dan pelaksanaannya kepa- ngan konfigurasi dasar (basic confi-
da FAA bahwa desain pesawat sudah guration). Pelaksanaan konfigurasi
memenuhi standar-standar minimal itu sendiri dikontrol sedemikian rupa
yang ditetapkan dalam FAA. Setelah oleh Inspektor QA (Quality Assuran-
data-data tersebu t dievaluasi, adminis- ce) sehingga status akhir dari pesawat
tratur FAA at au orang yang menerima sudah dapat ditentukan. Apabila ter-
pelimpahan wewenang darinya, mem- jadi kelainan, maka hal ini akan ter-
buat keputusan terakhir tentang stan- catat dalam suatu record document
dar-standar minimal keselamatan pe- yang baik. Selanjutnya melalui record
nerbangan sehingga atas dasar itu di- ini, setiap ku alitas dapat diketahui
keluarkan lisensi-lisensi dalam bentuk tingkat keandalannya. Kedua, perawat-
sertifikat-sertifikat di atas. an (maintenance) atas pesawat yang
bersangkutan dilaksanakan sesuai de-
Kelaikan Udara (Airworthiness) ngan prosedur yang berlaku. Dalam hal
Sesuai dengan ketentuan yang ber- ini, perawatan yang dimaksud ber-

April 1988
Hukum dan Pembangunan
132

dasarkan pada petunjuk-petunjuk da- ra banyak.


lam service bulletin dan technical Suatu proses sertifikasi, selain me-
mannual updating. Ketiga, pesawat ter- ngandung aspek-aspek , teknis juga me-
sebut tidak mengandung unsur-unsur ngandung aspek hukum . Dikatakan de-
yang dapat membahayakan keselamat- mikian karena masalah sertifikasi ini
an penerbangan erat hubungannya dengan masalah
Sudah menjadi persyaratan yang ke- tanggung jawab, baik tanggung jawab
tat, dalam dunia penerbangan bahwa badan pemerintah yang berwenang
kuaIitas suatu produk aeronotika harus (seperti DGAC, FAA), tanggungjawab
benar-benar terjamin dan meyakinkan. manufacturer maupun tanggung jawab
Oleh karena itu, sebelum suatu pesa- owner/ operator pesawat terbang.
wat terbang beserta peralatan (kompo- Sehubungan dengan tanggung ja-
nennya) diproduksi secara banyak, ter- wab manufacturer ini, dikenal isti-
lebih dahulu harus dapat dibuktikan lah product liability (PL). Masalah
bahwa berbagai tahap pengujian, pesa- PL ini timbul apabila sebuah pesawat
wat tersebut dapat memenuhi keten- mengalami kecelakaan (crash) sehingga
tuan dan persyaratan keselamatan pe- menimbulkan kerugian, baik terhadap
nerbangan yang telah ditetapkan. penumpang maupun pihak ketiga. Ma-
Tahap-tahap pengujian tersebut meli- salah PL yang terjadi di Amerika Seri-
puti tahap desain, tahap pembuatan kat akan diselesaikan dengan mene-
bagian (part)/komponen dilanjutkan rapkan prinsip strict liability di mana
dengan tahap pemasangan (perakitan) berdasarkan prinsip ini setiap orang
dan tahap pengujian (testing) terma- yang mengalami kerugian dapat me-
suk di sini uji terbang (flight testing). nuntut ganti rugi kepada produsen
Guna keperluan pembuktian, yaitu pesawat terbang tanpa kewajiban
dengan menjalani ketiga tahapan di membuktikan ada atau tidaknya kesa-
atas, bagi sebuah produk baru yang lahan di pihak produsen/manufacturer
belum pernah diproduksi sebelumnya, tersebut.
dibuatlah sebuah model percobaan Di Amerika saat ini ada kecende-
atau prototip. Bila ketiga tahapan di rungan bahwa FAA/Government akan
atas dilalui dengan bail< (lulus), maka dilepaskan dari pertanggungjawaban
prototip itu akan memperoleh sebuah dalam hal pesawat terbang mengalami
type certificate dan selanjutnya pro- kecelakaan mengingat bahwa tingkat-
duk tersebut dapat dibuat secara ba- an keselamatan penerbangan secara
nyak. Dengan demikian , suatu type maksimal tetap berada di tangan ma-
certificate menunjukkan dua hal pen- nufacturer maupun perusahaan pener-
ting, pertama, sertifikat tersebut me- bangan yang mempunyai tugas pokok
nyatakan bahwa prototip maupun pro- untuk melakukan pemeriksaannya se-
duk-produk sejenis yang dibuat beri- cara kontinyu terhadap pesawatnya
kutnya, dijamin telah memenuhi se- selama jangka waktu pelayanan yang
mua ketentuan dan persyaratan kese- diberikan oleh pesawat tersebut.
lamatan penerbangan; kedua, sertifikaf Kenyataan ini menunjukkan bahwa
tersebut merupakan dasar serta izin pihak manufacturer dituntut untuk
untuk memproduksi prototip itu seca- menghasilkan produk yang baik dan

,
Sertifikasi Pesawat Terbang 133

terjamin mutunya baik dari segi de- kan oleh FAA dikategorikan sebagai
sain, proses produksi maupun pro- k~bebasan bertindak bagi FAA seba-
ses-proses lainnya sehingga atas dasar gai pengecualian terhadap FTCA (fe-
itu manufacturer dapat dirninta per- deral torts claim act) dan oleh karena
tanggungjawabannya apabila di kemu- itu kejadian tersebut di luar tanggung
dian hari produk-produk tersebut me- jawab FAA.
nirnbulkan kerugian. Dengan kat a lain, Dalam kasus United Scottish Co. vs.
manufacturer mempunyai tanggung ja- United States, pengadilan menyatakan
wab terhadap semua barang-barang bahwa sesuai dengan ketentuan FTCA,
yang diproduksinya. pengadilan tidak diperkenankan me-
Sehubungan dengan itu, banyak ka- nuntut pertanggungjawaban dari peme-
sus-kasus kecelakaan pesawat terbang rintah, tanpa mempertirnbangkan tang-
yang terjadi akibat tidak dilakukan- gung jawab perorangan. Pengadilan
nya proses sertifikasi atau sertifikasi membatalkan tuntutan tersebut dan
ulang. Kasus-kasus yang dimaksud an- menyatakan bahwa manufacturer, pe-
tara lain adalah kasus Clemente vs. milik (owner) dan operator pesawat
United States, United States Co. vs. mempunyai tugas pokok untuk mela-
United States, Garbarino vs. United kukan pemeriksaan terhadap pesawat-
States, Lloyd vs. Cessna Air Craft Co., nya sehingga wajib menjamin kesela-
Marival. Inco., vs. Planes Inc. matan pesawat tersebut. Pemerintah
Dalam kasus Garbarino vs. United tidak dapat dianggap sebagai penjamin
States yang terjadi pada bulan Juni (guarantor) atas produk yang dihasil-
1975 berupa kecelakaan (crash) pesa- kan pihak industri pesawat terbang
wat Cessna 177 di Pelabuhan Udara maupun penjamin terhadap jasa pener-
Detroit, Amerika Serikat, FAA ditun- bangan yang diberikan oleh para ope-
tut atas dasar: rator.
1. Tclah lalai rnensertifikasi pesawat . Alasan ini digunakan sebagai tang-
Cessna tersebu t. kisan dalam tuntutan hukum di mana
2. Tidak rnengurnurnkan peraturan ten- pemerintah ingin dilibatkan sebagai pi-
tang crash · airworth iness sehingga hak yang memberikan perizinan dan
masyarakat urn urn tidak rnengetahui
sertifikasi. Pada dasarnya persyaratan-
adanya cacat pada fuel tank assem-
bly pesawat. persyaratan keselamatan penerbangan
3. Lalai rnemberi petunjuk tentang air- yang ditetapkan pemerintah adalah
worthiness guna mengetahui adanya persyaratan teknis yang merupakan
problem design. standar minimal yang harus dipenuhi
4. Lalai rnelakukan test dan inspection
agar tercapai keselamatan penerbangan
ulang terhadap pesawat.
bagi masyarakat. Oleh karena itu ting-
Ternyata semua tuntutan terhadap kat keselamatan penerbangan secara
FAA tersebut ditolak oleh pengadilan maksinlal tetap terletak pada pundak
Federal dengan ala san bahwa kelalaian pihak manufacturer maupun perusaha-
dalam proses sertifikasi dan dalam an penerbangan selama jangka waktu
mengeluarkan pedoman tentang air- pelayanan (serviceable life time) yang
worthiness tidak terbukti dan bahwa diberikan oleh pesawat terbang terse-
tugas pensertifikasian yang dibeban- but. Singkatnya, kewenangan pemerin-

April 1988
134 Hukum dan Pe mbangunan

tah adalah untuk menetapkan peratur- Tidak dilaksanakannya proses serti-


an maupun kebijaksanaan teknis dan fikasi tersebut kemungkinan besar da-
administratif mengenai kebijaksanaan pat menyebabkan kerusakan at au ja-
sistem penerbangan serta pengaturan tuhnya pesawat yang bersangkutan,
tentang aspek-aspek ekonomis dan tek- sehingga mengakibatkan kerugian har-
nis penerbangan. Alasan tersebut di ta, benda dan badan (nyawa) para pe-
atas didukung oleh ketentuan dari numpang, awak pesawat dan/atau pi-
section 323 restatement yang menun- hak ketiga. Bila telah terjadi hal yang
tut dua persyaratan yang harus dipe- demikian, maka timbullah pertanyaan:
nuhi, yaitu: Siapa yang harus bertanggung jawab
1. Pelaksanaan inspeksi dan sertifikasi atas kecelakaan tersebut ?
mempunyai andil terhadap mening- Bilamana muncul masalah pertang-
katnya risiko kerugian yang diderita gungjawaban yang notabene merupa-
penuntut, atau
2. Penuntut hams berpatokan pada in- kan masalah hukum, maka ahH hukum
spection and certification dan patok- diharapkan tampil untuk berperan me-

an itu menyebabkan timbulnya keru-•


nyelesaikan permasalahan di atas .

gilln. Dengan demikian, dalam suatu proses
Apabila FAA dianggap telah lalai sertifikasi beserta dampak yang ditim-
melaksanakan inspeksi dan sertifikasi, bulkan apabila proses tersebut tidak
maka hal ini harus ditetapkan sesuai dilaksanakan dengan baik atau bahkan
dengan ketentuan section 323 di atas, tidak dilakukan samasekali, kita me-
yaitu bahwa kelalaian dalam inspeksi nemukan beberapa aspek hukum.
dan pensertifikasian turut memper- Masalah sertifIkasi ini erat hubung-
tinggi risiko kecelakaan yang ditang- annya dengan masalah tanggung ja-
gung operator atau turut berperan da- wab, baik tanggungjawab badan peme-
lam timbulnya kerugian tersebut. rintah yang berwenang (seperti DGAC,
FAA), tanggung jawab manufacturer
Kesimpulan maupun tanggung jawab pemilik/ope-
Proses sertifikasi pesawat terbang rator pesawat terbang. Sehubungan de-
merupakan suatu kewajiban yang mut- ngan tanggung jawa,b manufacturer ini,
lak dipenuhi agar sebuah pesawat ter- dikenal pertanggungjawaban berupa
bang dapat dinyatakan aman untuk produc liability (PL). Masalah PL ini
diterbangkan. Pernyataan aman untuk timbul apabila sebuah pesawat meng-
diterbangkan ini atau istilahnya laik alami kecelakaan (crash) sehingga me-
terbang, dikeluarkan oleh badan peme- nimbulkan kerugian, baik terhadap
rintah yang berwenang dalam masalah penumpang maupun pihak ketiga. Ma-
keselamatan penerbangan, yaitu dalam salah PL yang terjadi di Amerika Seri-
bentuk certificate of airwothiness, di kat akan diselesaikan dengan mene-
mana sertifikat ini dikeluarkan apabila rapkan prinsip tanggung jawab mutlak
dan seketika (strict liability) di mana
badan tersebut menilai baik (lulus)
berdasarkan prinsip ini setiap orang
atas proses sertifikasi yang dijalani
yang mengalami kerugian dapat me-
oleh manufacturer ataupun pemilik
nuntut ganti rugi kepada produsen
pesawat terbang (dalam hal sertifikasi
pesawat terbang tanpa kewajiban mem-
ulang).


Sertifikasi Pesawat Terbang 135

buktikan ada atau tidaknya kesalah- menunjukkan FAA dapat dilepaskan


an di pihak produsen/manufacturer dari pertanggungjawaban dalam hal

tersebut. Untuk menghadapi kemung- pesawat terbang mengalami kecelakaan
kinan terjadinya tuntutan hukum ini mengingat bahwa tingkatan keselamat-
pihak produsen lazim menutup polis- an penerbangan secara maksimal tetap
polis asuransi. berada di tangan manufacturer mau-
Di Amerika sa at ini ada kecende- pun perusahaan penerbangan yang
rungan bahwa FAA/government dapat mempunyai tugas pokok untuk mela-
diminta pertanggungjawaban atas ke- kukan pemeriksaan secara teratur ter-
terlibatannya proses pensertifikasian, hadap pesawatnya selama jangka wak-
walaupun kasus-kasus sampai saat ini tu pelayanan pesawat tersebut.

Daftar Pustaka
Hendarmin Djarab dan Mieke Komar Kantaatmadja, Masalah Sertifikasi Pesawat Terbang
IPTN, Journal IAA!, voL 5, Februari 1988.
Mark A. Dombroff, The Trial of Product Liability Matthew Bender dan Co., 1981.

James R. Randon, Understanding the Federal Air Regulations, tanpa tahun.
John L. Nelson, Pilot's Digest of FAA Regulations First Edition, 1977.
Keith J. Blythe, Manufacturing and Certification of Aeronautical Products in Indonesia,
kertas kerja 1984.
Advisory Circulair, AC 21-18 = August 20, 1982.
Federal Aviation Regulation.
Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Indonesia.

Salah satu pesawat produksi IPTN Nusantara. (AS)

April 1988

Anda mungkin juga menyukai