Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PELAKSANAAN OJT

4.1 Ruang Lingkup Pelaksanaan OJT


4.1.1 Aerodrome Control Tower
Pelayanan Pemanduan lalu lintas penerbangan di sekitar Bandar Udara
Sam Ratulangi dilaksanakan oleh Sam Ratulangi Tower (TWR).

Call Sign Radio Frequency

Sam Ratulangi Tower 118.10 Mhz

Tabel 4.8 Frekuensi Sam Ratulangi Tower

4.1.2 Fungsi Aerodrome Control Tower


Fungsi pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan di sekitar
Bandar udara yang dilaksanakan oleh TWR Kantor Cabang Manado
adalah memberikan informasi dan izin kepada pesawat udara yang
berada dalam tanggung jawabnya untuk menjamin keselamatan,
keteraturan, serta kelancaran Lalu Lintas Penerbangan disekitar Bandar
Udara Sam Ratulangi dengan tujuan mencegah tabrakan antar:
1) Pesawat udara yang terbang didalam area yang telah ditetapkan
untuk aerodrome control tower Bandar Udara Sam Ratulangi dan
daerah pergerakannya termasuk aerodrome traffic circuit.
2) Pesawat udara yang beroperasi di Manoeuvring Area.
3) Pesawat udara yang mendarat dan lepas landas.
4) Pesawat udara dengan kendaraan di Manoeuvring Area.
5) Pesawat udara dengan rintangan di Manoeuvring Area.

34
4.1.3 Wilayah tanggung Jawab TWR
a. Taxiway dan Runway (Manoeuvering Area).
b. Lower limit : GND/WTR.
c. Upper limit : 2.500 feet.
d. Lateral limit : 5 NM center of MNO VOR/DME.
e. Aerodrome Traffic Circuit
- Runway 36 : Left Hand Circuit.
- Runway 18 : Right Hand Circuit.

4.1.4 Gambar Circuit Pattern:

Gambar 4.3 Circuit pattern

4.2 Jadwal Pelaksanaan On the Job Training


On the Job Training untuk peserta didik Diploma III Manajemen Lalu Lintas
Udara Angkatan ke-XIII Poltekbang Makassar dilaksanakan selama 6 bulan yakni
September 2020 – Februari 2021 di Perum LPPNPI Kantor Cabang Manado
(Airnav Manado). Selama melaksanakan OJT di Perum LPPNPI Cabang Manado
waktu pembagian jam kerja diberikan sesuai dengan Standard Operating
Procedure yang berlaku. Untuk pelayanan Lalu Lintas Penerbangan di Perum
LPPNPI Cabang Manado dibagi menjadi :
a. Shift pagi : 06.45 – 13.00 WITA (22.45 – 05.00 UTC)
b. Shift siang : 12.45 – 19.00 WITA (04.45 – 11.00 UTC)
c. Shift malam : 18.45 – 07.00 WITA (10.45 – 23.00 UTC)

35
Tabel Pelaksanaan On the Job Training
No Tanggal Kegiatan Keterangan

1 04 September 2020 Tiba di lokasi OJT

Penyerahan Taruna dari pihak


2 07 September 2020 POLTEKBANG kepada GM
Airnav Cabang Manado

Taruna melaksanakan isolasi


3 07 - 17 September 2020
mandiri

Pembekalan materi mengenai


4 SOP ADC LPPNPI Sam
18 – 19 September 2020
Ratulangi Manado

Taruna melaksanakan dinas Sesuai dengan


5 20 September 2020
harian secara normal jadwal harian

Taruna telah selesai


6 06 Februari 2021
melaksanakan OJT

Tabel 4.9 Jadwal Pelaksanaan OJT

4.3 Permasalahan
Terciptanya keamanan, keselamatan serta efektif dan efisiensi dalam
operasional penerbangan menjadi syarat wajib yang harus terpenuhi dalam
memberikan pelayanan lalu lintas udara, sehingga tidak ada ruang untuk
kesalahan sekecil apapun terutama bagi Air Traffic Controller (ATC) yang
memiliki peranan penting yang berpegang teguh pada Standard Operating
Procedure (SOP) yang telah ditetapkan secara internasional dan berdasarkan
kepentingan bandara masing-masing.
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado dulunya memiliki jumlah
traffic yang dapat mencapai 70 – 80 pergerakan pesawat per hari. Namun, setelah

36
pandemi COVID-19 menyerang, jumlah traffic per hari berkurang secara drastis
yaitu sekitar 25-40 jumlah traffic per hari.
Dengan memerhatikan letak bandara ini yang tidak jauh dari pemukiman
warga, sehingga kemungkinan akan timbulnya bahaya yang dapat mengancam
keselamatan penerbangan. Bahkan pada akhir tahun yang bertepatan dengan libur
natal dan tahun baru, intensitas gangguan/bahaya menjadi sangat tinggi terjadi.
Hari biasa hingga menjelang akhir tahun pun banyak event yang diselenggarakan
oleh masyarakat sekitar dan sebagai tanda pembuka serta tanda suksesnya event
tersebut, mereka melepaskan 1 hingga beberapa kumpulan balon. Kasus layangan
pun sering terjadi mengingat akhir tahun menjadi salah satu hal yang paling
dinantikan bagi anak sekolah, sehingga tidak jarang terdapat beberapa layangan
tersasar di area KKOP bandara. Bahkan beberapa individu dan komunitas yang
menyalurkan hobinya dengan mengoperasikan drone secara liar.
Bagi masyarakat awam, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dan tidak akan
merugikan atau membahayakan. Padahal, berdasarkan kacamata penerbangan, hal
ini berdampak negatif yang dapat mengancam keselamatan penerbangan sehingga
menimbulkan kecelakaan terhadap pesawat yang tentunya akan merugikan pihak
bandara, airlines, pemerintah dan bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan hal tersebut masalah yang penulis angkat, yaitu:
“TINJAUAN PERLUNYA PEMBUATAN LOCA DENGAN PIHAK LAIN
YANG BERKAITAN DENGAN PENEGASAN PELAKSANAAN
PERATURAN BALON, LAYANGAN SERTA DRONE YANG
BEROPERASI DI SEKITAR BANDAR UDARA SAM RATULANGI
MANADO”
Dengan demikian, penulisan laporan On the Job Training ini sebagai dasar
untuk mengulas kembali mengenai regulasi penerbangan yang telah ditetapkan
sebelumnya yang telah dibahas pada BAB III TINJAUAN TEORI dan perlunya
kesadaran bersama agar terciptanya keselamatan penerbangan di lingkungan
bandar udara khususnya pada Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.

37
Berikut adalah beberapa kasus yang dapat mengancam keselamatan
penerbangan:
 Pada tanggal 30 Oktober 2020, bundelan balon yang terdiri dari belasan
balon yang terikat menjadi satu di overhead “MD” NDB Manado. Hal
tersebut berdasarkan report dari Pilot GIA 672/PKGPQ/A332/WAAA-
WAMM.

Gambar 4.4 Trip Report dari Pilot yang Bersangkutan

38
Gambar 4.5 EFFORT yang diterbitkan oleh ATC on Duty

 Pada tanggal 17 Agustus 2019, balon berwarna merah dan putih berada
di over Manado Town atau pada posisi R225 “MNO” VOR. Hal tersebut
berdasarkan report dari pilot CTV300/PKGTH/A320/WIII-WAMM.

39
Gambar 4.6 EFFORT yang diterbitkan oleh ATC on Duty

 Pada tanggal 23 Oktober 2020, di Yogyakarta. Kasus layangan


tersangkut terjadi pada CTV1107/WIHH-WAHH. Peristiwa ini terjadi
ketika pesawat berada pada posisi final approach dan ATC on Duty saat itu
sudah memberikan peringatan jika terdapat banyak layang-layang sekitar
area approach tersebut. Pilot juga menyatakan hal demikian, jika memang
dia melihat layangan beterbangan di sekitar 1000 feet atau 300 meter dari
permukaan bandara (fly over Janti sisi barat). Setelah pendaratan berhasil
dilakukan, tenyata saat pemeriksaan ada layangan yang berukuran kurang

40
lebih memiliki lebar 50 cm yang tersangkut di landing gear sebelah kiri
pesawat.

Gambar 4.7 Posisi layangan pada Landing Gear pesawat

 Pada tanggal 25 Mei 2020, di Semarang. Sebuah balon udara tanpa


awak terjatuh di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada pukul
17.30 WIB. Balon tersebut langsung diamankan oleh petugas patrol
gabungan Airport Security dan BKO TNI AD. Telah dikonfirmasi jika
pada saat kejadian, tidak ada penerbangan komersial di bandara tersebut.

Gambar 4.8 Balon udara tanpak awak yang terjatuh

41
 Pada tanggal 14 Februari 2018, Amerika Serikat
Sebuah helikopter yang diterbangkan pilot dan mahasiswa sekolah
penerbangan, dikabarkan jatuh di negara bagian South Carolina, AS.
Berdasarkan laporan, sang instruktur tengah membimbing muridnya untuk
melakukan atihan terbang menggunakan Robinson R22. Latihan dilakukan
di kawasan tanah lapang yang terletak di Pulau Daniel. Saat terbang di
ketinggian 15 meter di atas pepohonan, sebuah drone jenis DJI Phanthom
Quadcopter tampak melesat menuju arah mereka. Sang instruktur pun
mengambil alih kemudi helikopter untuk menghindari drone. Tak
terhindarkan, helikopter pun mulai bermanuver. Saat itu, baling-baling
yang terdapat pada ekor helikopter menabrak pohon. Helikopter pun lantas
kehilangan kendali dan akhirnya jatuh ke tanah pada pukul 2 siang waktu
setempat. Tidak ada korban jiwa atas insiden ini.

4.3.1 Kemungkinan Risiko yang Terjadi


Berdasarkan fakta di lapangan, terkhusus sekitar Bandar Udara
Internasional Sam Ratulangi Manado, beberapa peristiwa yang telah
disebutkan, memiliki kemungkinan yang tergolong sangat minim terjadi
di hari biasa tetapi intensitasnya akan meningkat di penghujung akhir
tahun. Hal ini tentunya bukan hal yang dapat dipandang sebelah mata
karena jika terjadi tingkat risikonya sangat tinggi. Berikut adalah
beberapa kemungkinan risiko yang akan terjadi:

1) Benda tersebut dapat tersangkut di sayap atau ekor pesawat


mengakibatkan pesawat susah untuk dikendalikan atau bahkan
dapat hilang kendali.
2) Benda tersebut menghalangi pandangan pilot sehingga pilot
mengalami kesulitan dalam berkendali.
3) Benda tersebut dapat masuk ke dalam mesin pesawat dan
tentunya sangat berbahaya karna dapat menyebabkan

42
timbulnya percikan api hingga terjadi kegagalan fungsi mesin
hingga meledak.

Jika seandainya beberapa poin diatas terjadi, tentunya akan


menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap pihak maskapai,
otoritas bandar udara Manado, dan bahkan dapat menimbulkan korban
jiwa. Jika kejadian tersebut terjadi, bukan hanya masyarakat yang
disalahkan karena dianggap lalai sehingga membahayakan keselamatan
penerbangan, melainkan juga pihak otoritas bandara dan pihak
pemerintah yang dinilai gagal dalam memberikan penyuluhan dan
penegasan atas aturan-aturan yang telah diberlakukan.

4.4. Penyelesaian Masalah


Berdasarkan uraian masalah dan risiko yang dapat terjadi, maka penulis
memberikan alternatif solusi agar dapat meminimalisir terjadinya bahaya yang
dapat mengancam keselamatan dunia penerbangan dalam jangka waktu yang
pendek hingga dapat diterapkan di masa yang akan datang. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1) Meningkatkan sistem koordinasi yang baik dengan cara pembuatan Letter
of Operational Coordination (LOCA)
LOCA merupakan pedoman pelaksanaan koordinasi operasional
penerbangan dan merupakan peraturan pelengkap yang mengatur secara
teknis segala ketentuan yang sudah disepakati serta bertujuan untuk
menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan pelayanan navigasi
penerbangan dan jasa kebandarudaraan sebagai penunjang keselamatan
dan keamanan penerbangan di Bandara Udara Sam Ratulangi Manado.
Dalam LOCA tersebut nantinya akan membahas mengenai tugas dan
kewajiban masing-masing pihak terkait, antara lain pihak Perum LPPNPI
Cabang Manado, pihak Otoritas Bandara sebagai regulator dan juga PT
Angkasa Pura I sebagai pihak pengelola bandara.

43
Dalam hal ini Perum LPPNPI diharuskan memberikan masukan
kepada pihak otoritas bandara terkait kegiatan penanganan, pencegahan,
pengawasan, dan pengendalian gangguan benda asing yang beroperasi di
sekitar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) bandara. Hal
yang dapat dilakukan salah satunya yakni membuat laporan tertulis berupa
trip report yang telah dibuat oleh pilot yang bersangkutan dan juga
EFFORT yang dibuat oleh ATC on Duty. Dengan demikian, pihak otoritas
bandara tersebut akan mengkaji mengenai kebijakan yang ditetapkan dan
juga sistem prosedur yang akan diberlakukan nantinya. Disisi lain, pihak
PT Angkasa Pura I yang dalam hal ini sebagai pihak pengelola bandara
berkewajban untuk meningkatkan segala fasilitas sebagai salah satu
penunjang demi tercapainya keamanan dan keselamatan penerbangan di
sekitar Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.

2) Memberikan sosialisasi terhadap masyarakat di sekitar bandara.


Berdasarkan poin 1, dalam LOCA tersebut nantinya juga akan
membahas langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai bentuk
penanganan, pencegahan, pengawasan dan juga penanggulangan bahaya
dari kemungkinan risiko yang terjadi. Di zaman modern ini, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat.
Pertama, dengan cara melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat
menggunakan metode pendekatan yang unik sehingga masyarakat tertarik
untuk menggali lebih dalam mengenai apa yang telah disampaikan oleh
pihak terkait. Kedua, yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dengan
memanfaatkan sistem teknologi yang berkembang saat ini, seperti
membuat ilustrasi yang mengandung unsur menarik dan informatif yang
nantinya akan dipublikasikan bukan hanya di akun media sosial AIRNAV
atau PT Angkasa Pura saja melainkan semua akun media sosial pihak yang
tergabung dalam kedua perusahaan tersebut. Hal ini bertujan agar lebih
banyak masyarakat yang paham mengenai dunia penerbangan.

44
Beikut adalah ilustrasi campaign yang disarankan oleh penulis:
 Campaign ini sekaligus mengajak masyarakat agar dapat
meningkatkan kemampuan membaca

Gambar 4.9 Ilustrasi Campaign yang Disarankan Penulis

 Campaign ini memberikan informasi bahwa terdapat berbagai macam


risiko yang dapat terjadi

Gambar 4.10 Ilustrasi Campaign yang Disarankan Penulis

45
 Campaign ini memberikan informasi kepada masyarakat bahwa sanksi
pelanggaran akan diberikan hukuman sesuai yang berlaku pada
peraturan perundang-undangan

Gambar 4.11 Ilustrasi Campaign yang Disarankan Penulis

3) Mempertegas aturan dan sanksi yang telah ditetapkan.


Dalam hal ini, pihak pemerintah setempat, pihak kementrian
perhubungan, pihak bandara dan juga pihak lain yang terkait harus
mempertegas kembali mengenai aturan-aturan yang telah ditetapkan pada
LOCA tersebut dan jika perlu aturan ini harus dikaji kembali mengenai
sistem kebijakannya. Bukan hanya itu, sanksi juga harus diterapkan sesuai
aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan agar aturan bukan hanya sekedar
aturan tertulis tetapi perlu tindakan yang tegas agar terciptanya keamanan
dan keselamatan dalam penerbangan.

46

Anda mungkin juga menyukai