Anda di halaman 1dari 10

TEORI KONFORMITAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Psikologi Sosial


Dosen Pengampu: Onny Fransinata Anggara, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Nama KELOMPOK :
1. Dinda Roro Irijayanti 190541100018
2. Amanda Aidilla fitriani 190541100026
3. Nur Lailatul Rohmah 190541100034
4. Fadila Cahyani pertiwi 190541100036
5. Sintia Niken Ralasati 190541100029

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Rasa syukur dihaturkan kehadiratnya,
karena atas karunia dan izin-Nya semata akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Psikologi sosial dengan judul “Teori Comformity”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Psikolgi Sosial. Namum,
tidak dapat dipungkiri dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran dari pembaca, untuk
menjadikan makalah ini lebih baik kedepanya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Teori Conformity................................................................................3
2.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi Konformitas..............................................4
2.3 Manfaat Teori Konformitas..................................................................................5
BAB III...................................................................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................6
3.2 Saran.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konformitas ialah keadaan dan pengaruh sosial ketika seseorang merubah
sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang wujud.
Konformita ini bisa dilihat ketika ada seseorang yang sakit akan di jenguk
secara bersama-sama, dan akan membawa buah atau makanan. Konformitas
yaitu bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan
sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan
hal yang sama. Ketika hendak mengambil dollar di ATM atau menaruh uang
di Bank, orang-orang akan menggu giliran atau mengantri. Kuatnya pengaruh
pengaruh sosial yang terdapat dalam konformitas dibuktikan secara ilmiah
pada penelitian yang dilakukan dengan Solomon Asch pada tahun 1951.
Pada penelitian indonesia menunjukan bahwa orang menggarah menggunakan
konformitas, mendapati penilian dari orang lain karena tekanan kelompok
yang dirasakan. Penelitian lain tentang konformitas pun dilakukan oleh
Muzafer Sherif psda tahun 1936. Pengaruh sosial adalah usaha untuk merubah
sikap, kepercayaan, persepsi ataupun tingkah laku satu atau beberapa orang
lainnya (caldini, 1994 dalam sarwono & Meinarno, 2012). Pada dasarnya
setiap individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat terlepas dari pengaruh
sosial yang akan mempengaruhi bagaimana dia bertingkah laku dalam
lingkunganya. Seperti definisi di atas, dapat dilakukan bahwa pengaruh sosial
sangat berpengaruh terhadap diri individu dan dapat membuat individu
mengubah sikap, kepercayaan, persepsi atau tingkah lakunya agar dapat
diterima oleh lingkunganya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Teori Comformity ?
2. Apa Saja faktor yang Mempengaruhi Teori Conformity ?
3. Apa Manfaat dari Teori Conformity ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Teori Conformity.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi teori conformity.
3. Untuk menegtahui manfaat dari teori conformity.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Conformity

Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah


sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada.
Adanya acuan baik ada maupun tidak ada tekanan secara langsung yang berupa
suatu tuntutan tidak tertulis dari kelompok sebaya terhadap anggotanya namun
memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya prilaku-prilaku
tertentu pada individu atau pada anggota kelompok tersebut. Hasil dari proses
konformitas bisa positif bisa juga negatif. Dalam proses perkembangannya
remaja yang melakukan konformitas mempunyai masalah dalam hal pergaulan
dan penyesuain diri. Berikut pengetian Comformity menurut para ahli :

1. Menurut Baron da Byrne, konformitas adalah suatu bentuk pengaruh


sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka sesuai
dengan norma sosial yang ada.
2. Menurut David W.J. & Frank P.J, 2003 konformitas adalah perubahan
perilaku sebagai hasil dari tekanan kelompok.
3. Menurut Prayitno, konformitas merupakan pengaruh sosial dalam bentuk
penyamaan pendapat atau pola tingkah laku seseorang terhadap orang lain
yang mempengaruhinya.
4. Menurut Rashotte, 2008 konformitas terjadidisaat individu berperilaku
atau memberikan sebuah opini supaya sesuai dengan kondisi tertentu atau
untuk memenuhi harapan yang diinginkan oleh kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dimaknai bahwasanya konformitas adalah


perubahan sikap dan prilaku yang terjadi pada diri seseorang karena adanya
tekanan untuk menyesuaikan dirinya dengan norma dan etika sosial yang ada
pada orang lain atau pada sebuah kelompok sehingga dirinya dapat diterima
sebagai salah satu dari anggota kelompok dan merasa tidak diasingkan.

3
2.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi Konformitas

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konformitas. Faktorfaktor tersebut


adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh dari orang-orang yang disukai

Orang-orang yang disukai akan memberikan pengaruh lebih besar. Perkataan dan
prilaku mereka cenderung akan diikuti atau diamini oleh orang lain yang menyukai
dan dekat dengan mereka.

2) Kekompakan Kelompok

Kekompakan kelompok sering disebut sebagai kohesivitas. Semakin kohesif suatu


kelompok, maka akan semakin kuat pengaruhnya dalam membentuk pola pikir dan
prilaku anggota kelompoknya.

3) Ukuran kelompok dan tekanan sosial

Konformitas akan meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota


kelompok. Semakin besar kelompok tersebut, maka semakin besar pula
kecenderungan kita untuk ikut serta, walaupun mungkin kita akan menerapkan
sesuatu yang berbeda dari yang sebenarnya kita inginkan.

4) Norma sosial deskriptif dan norma sosial injungtif

Norma deskriptif adalah norma yang hanya mendeskripsikan apa yang sebagian
besar orang lakukan pada situasi tertentu. Norma ini akan mempengaruhi tingkah
laku kita dengan cara memberitahu kita mengenai apa yang umumnya dianggap
efektif atau bersifat adaptif dari situasi tertentu tersebut. Sementara itu, norma
injungtif akan mempengaruhi kita dalam menetapkan apa yang harusnya dilakukan
dan tingkah laku apa yang diterima dan tidak diterima pada situasi tertentu.

4
2.2.1 Alasan Individu Tertarik Konformitas
Disamping itu, ada beberapa alasan mengapa setiap individu tertarik untuk
melakukan konformitas, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Keinginan untuk disukai Sebagai akibat dari internalisasi dan proses
belajar di masa kecil, banyak individu melakukan konformitas untuk
membantunya mendapatkan persetujuan dengan banyak orang.
Persetujuan di perlukan agar individu mendapatkan pujian. Pada
dasarnya, kebanyakan orang senang akan pujian, yang membuatnya
berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
2) Rasa takut akan penolakan Konformitas sering dilakukan agar individu
mendapatkan penerimaan dari kelompok atau lingkungan tertentu. Jika
individu memiliki pandangan dan perilaku yang berbeda, maka dirinya
akan dianggap bukan termasuk dari anggota kelompok dan lingkungan
tersebut.
3) Keinginan untuk merasa benar Banyak keadaan yang menyebabkan
individu berada dalam posisi yang dilematis karena tidak mampu
mengambil keputusan. Jika ada orang lain dalam kelompok ternyata
mampu mengambil keputusan yang dirasa benar, maka dirinya akan ikut
serta agar dianggap benar.
4) Konsekuensi kognitif Kebanyakan individu yang berpikir melakukan
konformitas adalah konsekuensi kognitif akan keangotaan mereka
terhadap kelompok dan lingkungan di mana mereka berada.
2.3 Manfaat Teori Konformitas

Ada beberapa manfaat dari teori teori konformitas yg dapat dilihat dari segi
positif dan negative. Dari segi positifnya yaitu Membentuk aturan dan
koordinasi perilaku dan tahu apa yang diharapkan orang lain atau kelompok
terhadap dirinya. Begitu juga dari segi negatifnya yaitu Menghilangkan
individualitas, Membatasi kreativitas, Mereduksi peran anggota menjadi
mediocrity.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian mengenai sumber-sumber teori conformity maka dapat di


simpulkan, bahwa teory conformirty adalah keadaan dan pengaruh sosial
ketika seseorang merubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan
norma sosial yang wujud. Konformita ini bisa dilihat ketika ada seseorang
yang sakit akan di jenguk secara bersama-sama, dan akan membawa buah
atau makanan. Dengan adanya penjelasan mengenai teori conformity bila
sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada
kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang
sama. Ketika hendak mengambil dollar di ATM atau menaruh uang di Bank,
orang-orang akan menggu giliran atau mengantri. Kuatnya pengaruh pengaruh
sosial yang terdapat dalam konformitas dibuktikan secara ilmiah pada
penelitian yang dilakukan dengan Solomon Asch pada tahun 1951.

3.2 Saran

Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat dipaparkan,


semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, makalah ini masih jauh dari
sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa
yang akan datang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, S. (2014). Hubungan Antara Konformitas dengan Perilaku Menyontek


pada Siswa SMP N 1 Selo Boyolali (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

David G. Myers, Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika) Hal. 217-218

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial, psikologi kelompok dan Psikologi


Terapan, (Jakarta : Balai Pustaka) Hal.183

Anda mungkin juga menyukai