Anda di halaman 1dari 11

KONFORMITAS DAN PENGARUH

SOSIAL
☆Moh Farid Dwi Andrian (30701900110)
☆Muhammad Maulana Aryadillah (30701900116)
☆Monita Elivian Fadila (30701900111)
☆Nadia Tasya Syahida (30701900121)
☆Nisrina Isna Maulida(30701900129)
☆Fadil (NIM)

KELOMPOK 1
PENGERTIAN KONFORMITAS

 Konformitas merupakan salah satu bentuk pengaruh sosial di mana seseorang mengubah sikap dan cara berperilakunya
agar sesuai dengan norma sosial (Baron, Byne, dan Branscome, 2008 dalam Sarwono & Meinamo 2009). Misal ketika
seseorang berada dalam suatu kelompok, ia akan cenderung mengikuti norma sosial yang berlaku dalam kelompok
tersebut. Norma sosial merupakan aturan yang mengatur bagaimana seorang individu berperilaku. (Sarwono & Meinamo
2009).
 Norma sosial terdapat dua jenis : 1.) Injuctive norms> dikemukakan secara tegas, tertulis dan terdapat sanksi ba tidak
dipatuhi seperti kepemilikan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Sedangkan, 2.) descriptive norms> tidak ada pernyataan tegas
ataupun tertulis seperti saat menhadiri acara pengajian maka seseorang dituntut untuk memakai pakaian yang Islami.
Dasar dasar konformitas
 1. Pengaruh Sosial Normatif
 Alasan penting mengapa seseorang melakukan kepatuhan adalah bahwa seseorang
mengetahui bahwa memulai kepatuhan dapat membantu mencapai persetujuan dan
penerimaan yang diinginkan. Sumber kepatuhan ini disebut sebagai pengaruh
pengaturan sosial, karena pengaruh sosial ini mencakup perubahan perilaku untuk
memenuhi harapan orang lain.
 Misalnya, jika seseorang dan teman-teman lainnya benar-benar memahami pentingnya
kesehatan, orang itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar menyukai buah dan ikan
segar dan tidak merokok, meskipun sesungguhnya jamaah tersebut tidak begitu hobi
pada makanan itu.
 Di situasi ini, jika seseorang mengubah perilakunya agar serasi dengan norma
kelompok, boleh jadi juga dapat mengubah keyakinannya.
Dasar dasar konformitas
 2. Pengaruh Sosial Informasional
 Dasar dari konformitas yang 2 adalah pengaruh sosial dari informasi, yaitu
Kecenderungan seseorang untuk mengandalkan penyembah lain sebagai sumber berita
tentang berbagai aspek lingkungan sosial.
 Salah satu contoh adalah bahwa turis Malaysia yang mencari tahu cara membeli tiket
kereta api di Surabaya, dapat memantau dengan seksama perilaku para peziarah di
Surabaya, dapat memperhatikan di mana membeli tiket, bagaimana mereka melewati
peron dan bagaimana trik mereka mencari gerbong kereta.
 Dengan mengikuti langkah-langkah untuk orang lain yang jauh tahu, turis itu dapat
menguasai dasar-dasar pembelian tiket kereta api di natural. Kecenderungan untuk
beradaptasi tergantung pada dua arah situasiseberapa besar kepercayaan seseorang
terhadap kelompok dan seberapa yakin mereka dalam penilaian diri.
Allen, Kelman dan Mascovici (dalam Brehm & Kassim, 1990) mengemukakan dua
jenis kepatuhan, yaitu:
 1. Private Conformity (acceptance)
Yaitu perilaku kepatuhan yang terjadi tidak hanya dengan mengubah perilaku
eksternal, tetapi juga dengan mengubah pola pikir. Kepatuhan adalah hasil dari
pengaruh informasi.
 2. Public Conformity (compliance)
Artinya, perilaku kepatuhan yang hanya bisa dicapai dengan mengubah perilaku
eksternal tanpa mengubah pola pikir. Jenis perilaku ini adalah hasil dari pengaruh
sosial normatif.

TIPE-TIPE KONFORMITAS
PENGARUH ADANYA
KONFORMITAS
Konformitas akan meningkat Ketika ; Muncul tekanan dari kelompok ; Percaya pada
kelompok ; Takut pada Celaan social ; Takut dianggap menyimpang.
Efek positif konformitas antara lain ; Membentuk aturan dan koordinasi perilaku ;
Mengerti apaa Harapan social Individu dan kelompok.
Efek negative konformitas antara lain ; Menghilangkan individualitas ; membatasi
kreatifitas ; mengurangi peran anggota menjadi Mediokritis
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERJADINYA KONFORMITAS
( Baron, Branscombe, dan Byme,2008 dalam Saworno & Meinarno,2009) menjelaskantiga faktor
yang mempengaruhi terjadinya konformitas;
• 1. Kohesivitas kelompok adalah sejauh Mana Kita tertarik terhadap suatu kelompok sosial
tertentu dan ingin menjadi bagian dari kelompok sosial tertentu
• 2. Besar kelompok menunjukkan berapa banyak orang yang berprilaku dengan Norma tertentu
yang Ada dalam kelompok sehingga semakin banyak yang mau mengikutinya.
• 3.norma yang bersifat injunctive cenderung di abaikan. Sedangkan yang bersifat descriptive
cenderung di ikuti
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONFORMITAS
• 1. Kohesivitas dan Konformitas> sebagai ketertarikan yang dirasakan oleh seseorang terhadap sebuah kelompok yaitu
ketika seseorang mengagumi suatu kelompok tertentu maka tekanan bagi melakukan konformitas meningkat besar
• 2. Konformitas dan Ukuran Kelompok> konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota
sekelompok yaitu jika semakin besar jumlah kelompok, maka semakin besar juga kecenderungan seseorang untuk turut
meskipun perilakunya bertolak belakang dengan keinginannya.
• 3. Normal Sosial Deskriptif dan Injungtif> norma deskriptif hanya memberikan apa yang sebagian besar orang lakukan
pada situasi tertentu. Seseorang diberitahu apa yang efektif di dalam situasi tersebut. Sebaliknya injungtif menetapkan
tingkah laku apa yang diterima/tidak pada situasi tertentu yaitu ketika seseorang membuang sampah sembarangan,
maka mereka harus segera mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah  seseorang melakukan motif sosial
untuk melakukan hal yang benar pada situasi tertentu tanpa mengindahkan yang orang lain lakukan.
Faktor Pendorong Tidak Melakukan Konformitas

• Pranandari (2005) menjelaskan ada pula faktor yang mendorong


seseorang untuk tidak melakukan konformitas, antara lain:
• 1. Deindividuasi
• Deindividuasi terjadi ketika seseorang ingin dibedakan dari orang
lain. Orang akan menolak konformasi karena mereka tidak ingin
diperlakukan seperti orang lain. Misalnya, blackberry menjadi
tren di kalangan banyak orang. Dengan fitur BlackBerry Messenger
yang nyaman, banyak orang memilih untuk menggunakan BB. Ada
alasan lain mengapa orang memilih BB karena itu trendi dan
mereka tidak ingin ketinggalan zaman. Namun, ada juga orang
yang tidak ingin menggunakan BB karena mereka pikir BB terlalu
berharga untuk tetap menggunakan ponsel mereka sendiri.
Faktor Pendorong Tidak Melakukan Konformitas

• 2. Merasa Menjadi Orang Bebas


• Seseorang juga menolak untuk konform karena dirinya memang
tidak ingin konform dengan orang lain. Menurutnya, tidak ada yang
bisa memaksanya untuk mengikuti norma sosial yang ada.
Misalnya, wanita umumnya mengenakan pakaian di pesta-pesta.
Orang-orang yang merasa bahwa mereka tidak ingin beradaptasi
dengan orang lain merasa baik ketika mereka mengenakan
pakaian, jika ia menggunakan baju lain selain dress dia akan
merasa nyaman-nyaman saja walaupun pada akhirnya ia akan
dilihat orang sebagai orang yang aneh.
TERIMA • <3

KASIH

Anda mungkin juga menyukai