Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2022/2023

Jalan Zainal Abidin Pagar Alam No 14 Kompleks Muhammadiyah Labuhan Ratu

MATA KULIAH : PSIKOLOGI SOSIAL 2 NAMA:TIARA ANJANI


HARI / TANGGAL : Jum’at / 7 JULI 2023 NPM :21732010051
WAKTU : 7– 16 Juli 2023
SEMESTER : IV (empat)
KELAS :B
PENGAMPU : Dr. SULASTRI. S.Psi.,M.HI

PETUNJUK
1. Sebelum mengerjakan soal dibawah ini, awali dengan membaca Basmallah dan
akhiri dengan membaca Hamdalah.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda benar dan jangan lupa mengisi lembar
jawaban
3. Gunakan teori Psikologi Sosial 2 untuk membahasa setiap jawaban yang diberikan
4. Gunakan waktu semaksimal mungkin, dikarenakan waktu sangat terbatas
5. Jika telah selesai mengerjakan soal maka periksalah kembali, dan pastikan bahwa
semua soal telah dikerjakan .
6. Jangan lupa mengisi indentitas anda pada lembar jawaban
7. Trimakasih atas kejujuran anda dalam mengerjakan soal

SOAL
A. Soal umum
a. Apa yang ada ketahui tentang Konformitas, kerumunan, kesepakatan. dan
kelompok
b. Apa perbedaan antara kerumunan dan kelompok. berikan contoh
c. Apa yang ada ketahui tentang masalah sosial. Jelaskan
d. terdapat 4 faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial, sebut dan jelaskan

JAWABAN

a. - Konformitas adalah proses dalam diri anggota kelompok untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma yang ada dalam kelompok (Riggio, 2009). Hal ini dilakukan
sebagai gambaran kepatuhan anggota terhadap norma kelompok dan hal tersebut akan
sangat membantu mempertahankan keteraturan dan keseragaman dalam kelompok.

Misal, seorang kpopers akan menyembunyikan kesukaannya tentang kpop selama


berada dalam pertemuan dengan keluarga besarnya yang tidak mengetahui apapun
soal kpop. Contoh lain yaitu ketika ada satu orang dari kelompok A bermusuhan
dengan orang dari kelompok B, maka ada kecenderungan seluruh anggota kelompok
A membenci orang dari kelompok B. Hal ini terjadi karena mereka merasa harus
memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama kelompoknya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konformitas yaitu: pengaruh dari
orang-orang yang disukai; kekompakan kelompok; ukuran kelompok, konformitas
akan meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota kelompok; dan norma
sosial deskriptif dan norma sosial injungtif, norma injungtif yaitu hal apa yang
seharusnya dilakukan sedangkan norma deskriptif adalah apa yang kebanyakan orang
lakukan. Norma injungtif biasanya dinyatakan secara eksplisit dan cenderung
diabaikan, sementara yang deskriptif bersifat implisit dan cenderung diikuti. Contoh:
semua orang tahu bahwa melanggar lampu merah itu tidak boleh, namun banyak
orang yang melakukannya sehingga sekarang dapat ditemui banyak pengendara yang
melanggar lampu merah.

Bukan tanpa alasan orang-orang melakukan konformitas, sejatinya setiap manusia


memiliki keinginan untuk disukai dan dipuji, salah satu caranya yaitu dengan
melakukan konformitas terhadap kelompok sosialnya; alasan lain yaitu takut terhadap
penolakan, orang akan cenderung melakukan konformitas agar bisa diterima oleh
kelompok sosialnya; keinginan untuk merasa benar, jika ada orang lain dalam
kelompok atau kelompok ternyata mampu mengambil keputusan yang dirasa benar
maka dirinya akan ikut serta agar dianggap benar.

Maka dapat disimpulkan Konformitas merupakan perubahan perilaku, persepsi, dan


opini sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok dengan atau
tanpa tekanan secara langsung dari kelompok tersebut. Konformitas muncul ketika
individu mengikuti perilaku, persepsi, maupun opini orang lain, dikarenakan oleh
tekanan orang lain, baik yang nyata maupun yang dibayangkan. Hasil dari proses
konformitas bisa positif bisa juga negatif. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi konformitas yaitu: pengaruh dari orang-orang yang disukai;
kekompakan kelompok; ukuran kelompok; dan norma sosial deskriptif dan norma
sosial injungtif. Individu yang ingin tampil beda, unik, serta berkeinginan untuk bebas
mempertahankan kontrol terhadap hidupnya cenderung memilih untuk tidak
melakukan konformitas, sebaliknya, individu yang melakukan konformitas memiliki
motif ingin disukai, dipuji, diterima oleh kelompoknya, dan berkeinginan untuk
merasa benar.

-Kerumunan adalah kumpulan masyarakat yang berada di satu tempat dan kejadian
karena sadar atas kehadiran atau pengaruh orang lain. Dikutip dari buku Pengantar
Sosiologi (2004) oleh Kamanto Sunarto, Kornblum menjelaskan bahwa kerumunan
merupakan sejumlah besar orang yang berkumpul dalam jarak dekat.

-Kesepakatan adalah persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau atau
lebih dengan pihak lainnya.

-Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang


berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
dengan yang lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut
(Mulyana, 2007).

b. Perbedaan kelompok dengan kerumunan Kelompok sosial adalah kumpulan


individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan
tumbuhnya rasa kebersamaan dan saling memiliki. Sedangkan kerumunan adalah
orang-orang yang secara tidak sengaja berkumpul karena adanya suatu pusat perhatian
yang sama.

c. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara


unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat.

d. Masalah sosial dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara
lain:
1.Faktor Ekonomi: Kemiskinan, pengangguran, dll.
2.Faktor Budaya: Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.Faktor Biologis: keharusan makan, kependudukan, mempertahankan diri, dll.
4. Faktor Psikologis: penyakit syaraf, aliran sesat, dll.

B. Soal yang disesuaikan dengan terapa psikologi sosial


1. Terapan Psikologi Sosial di Bidang Organisasi
a. Sikap-sikap terhadap suatu perusahaan disebut dengan Komitmen organisasi.
Bagaimana menurut anda tentang sikap ini, jelaskan dan berikan contoh

Jawab: komitmen adalah suatu keadaan individu, dimana individu tersebut


menjadi terikat atas tindakannya. Melalui tindakannya tersebut, nantinya akan
menimbulkan keyakinan yang dapat menunjang aktivitas dan keterlibatannya
dalam organisasi. Contohnya: usaha dan kerja keras seseorang dalam rangka
membantu organisasi tersebut bersama-sama dapat mencapai tujuan.

b. Terdapat kepuasan kerja pada karyawan, apa yang menyebabkan karyawan tidak
puab karyawan menjadi puas. Jelaskan dan berikan contoh

Jawab: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja yakni


Kepuasan kerja terkait dengan psikologi seorang karyawan. Karyawan yang
bahagia dan puas di suatu pekerjaan selalu termotivasi untuk berkontribusi lebih
banyak. Di sisi lain, karyawan yang tidak puas akan menjadi lesu, melakukan
kesalahan dan menjadi beban bagi perusahaan. Elemen dan faktor yang
berkontribusi terhadap kepuasan kerja ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kompensasi dan Kondisi kerja : Salah satu faktor terbesar dari kepuasan kerja
adalah kompensasi dan tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada seorang
karyawan. Seorang karyawan dengan gaji yang baik, insentif, bonus, perawatan
kesehatan dan lain-lainya akan lebih bahagia dan puas dengan pekerjaannya
dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dengan fasilitas
yang sama. Lingkungan tempat kerja yang sehat juga menambah nilai bagi
seorang karyawan.

2. Keseimbangan kehidupan kerja : Setiap individu ingin memiliki tempat kerja


yang baik serta pekerjaan yang dapat memungkinkan mereka menyisakan waktu
yang cukup bersama keluarga dan teman. Kepuasan kerja bagi karyawan sering
kali juga disebabkan oleh kebijakan keseimbangan hidup dan kerja (work life
balance) yang baik, yang memastikan bahwa karyawan menghabiskan waktu
berkualitas bersama keluarga di samping melakukan pekerjaannya. Dengan
keseimbangan hidup dan kerja yang baik, kualitas hidup karyawan dapat
ditingkatkan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja seorang karyawan.

3. Dihormati dan Diakui (Respect & Recognition) : Setiap individu menghargai


dan merasa termotivasi jika mereka dihormati di tempat kerja mereka. Seorang
karyawan tentunya akan semakin termotivasi apabila diberikan penghargaan atas
kerja kerasnya. Karenanya, pengakuan merupakan salah satu faktor kepuasan
kerja.

4. Keamanan kerja: Jika seorang karyawan yakin bahwa perusahaan akan


berusaha mempertahankan mereka meskipun dalam kondisi pasar sedang
bergejolak, itu akan memberi kepercayaan yang sangat besar. Keamanan kerja
adalah salah satu alasan utama kepuasan kerja bagi karyawan.

5. Tantangan : Aktivitas kerja yang monoton dapat menyebabkan karyawan


tidak puas. Oleh karena itu, hal-hal seperti rotasi pekerjaan, memberikan
kesempatan untuk bekerja di proyek baru dan lain sebagainya dapat membantu
meningkatkan kepuasan kerja karyawan juga.

6. Pertumbuhan Karir : Karyawan juga selalu berharap dan berusaha untuk


mendapatkan pertumbuhan karir yang dapat membawa mereka ke tingkatan ke
lebih tinggi. Oleh karena itu, jika sebuah perusahaan memberikan peran pekerjaan
yang lebih baru, tentunya juga akan meningkatkan kepuasan kerja karena
karyawan tersebut tahu bahwa mereka akan mendapatkan kesempatan untuk
peningkatan dalam karirnya.

c. Terdapat berapa tipe kepemimpinan dalam sebuah organisasi, jelaskan dan berikan
contoh.
Jawab : lima tipe kepemimpinan
Tipe Otokratis

Tipe pemimpin yang seperti menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.
Dengan menganggap bahwa dia adalah segalanya dalam organisasi tersebut,
pemimpin jenis ini sering memperlakukan bawahan sebagai alat saja. Tidak heran
jika kemudian dalam menggerakkan bawahan sering memaksa dan mengancam.
Untuk menghadapi orang seperti ini, Anda dituntut untuk dapat bersikap sabar.
Coba lakukan pekerjaanmu sedetail mungkin untuk mengurangi kesalahan. Agar
mental Anda tidak turun, jangan didengar seutuhnya apa yang diucapkannya
karena bisa jadi apa yang keluar dari mulutnya menyakitkan buat Anda. Jangan
lupa untuk sering-sering berbagi cerita kepada rekan seperjuangan.

Tipe Militeristik

Pemimpin yang bertipe militeristik senang dengan formalitas. Mereka sering


menuntut kedisiplinan yang tinggi dari bawahan untuk mencapai tujuan. Kadang,
pemimpin militeristik tidak suka menerima kritikan dan menyukai upacara-upacara
simbolis. Ketika menghadapi pimpinan yang seperti ini, jalani saja dengan suka
hati. Kedisiplinan memang diperlukan untuk mencapai target. Apalagi jika target
perusahaan Anda sangat tinggi. Tipe pemimpin yang seperti ini bisa mengarahkan
fokus pekerjaan yang Anda lakukan sesuai dengan koridor target yang hendak
dicapai.

Tipe Paternalistis

Orang jenis ini memiliki tipe yang kebapakan. Gaya menggerakkan bawahan
seperti bapak yang mengarahkan anak-anaknya. Seringkali pemimpin bergaya ini
terlalu melindungi bawahan dan jarang memberi kesempatan kepada bawahan
untuk mengambil keputusan. Karena merasa dituakan, tipe paternalistis kurang
memberi ruang inisiatif dan menganggap dirinya lebih tahu dari semua orang.
Dalam beberapa waktu barangkali Anda akan merasa nyaman karena merasa
diarahkan oleh orang terdekat. Namun jangan sampai terlena. Bisa jadi arahan-
arahan sang “Bapak” itu tidak membuatmu berkembang.

Tipe Karismatik

Pemimpin yang masuk dalam kategori ini mempunyai daya tarik yang amat besar
bagi bawahannya. Entah itu karena keramahannya, kecerdasannya, atau karena ia
dapat memanusiakan para bawahannya. Pemimpin yang seperti ini dekat dengan
bawahan dan karenanya banyak yang menyukainya. Buat Anda yang menemukan
tipe pemimpin yang seperti ini, dekatilah untuk saling berbagi saran tentang
pekerjaan. Syukur-syukur daya kharismanya bisa menular ke Anda.

Tipe Demokratis

Tipe pemimpin yang seperti ini mampu bawahannya bekerja dalam tim. Pemimpin
yang demokratis adalah orang yang terbuka terhadap kritik dan masukan dari
siapapun, selama sesuai dengan tujuan dan kemaslahatan bersama. Tidak heran jika
pemimpin demokratis selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan
dengan kepentingan individu. Sebagai seorang bawahan, Anda patut bersyukur
mendapatkan pimpinan yang seperti ini. Berbuatlah sebaik mungkin agar dapat
memberikan kontribusi yang banyak untuk kelompok Anda. Kebebasan berinovasi
perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan kualitas Anda ke depannya.

d. Menurut anda tipe pemimpin apa yang yang memiliki dampak yang sangat kuat
terhadap para pengikutnya, dan dengan dampak tersebut mampu mengubah
organisasi ataupun masyarakat. Jelaskan

Jawab :Dampak atau pengaruh Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki


peranan penting dalam mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa
adanya orang yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya
organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya.

e. Apa yang ada ketahui tentang Fasilitasi sosial dan Sosial loaping. Jelaskan sesuai
dengan teori
Jawab :- Menurut David G.Myers (2013) arti yang sebenarnya dari fasilitas sosial
adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menampilkan tugas-tugas yang
sederhana atau telah dipelajari dengan baik dan menampilkan secara lebih baik
ketika orang lain berada diantara mereka.
-Secara singkat, Audi (2014) menyebutkan bahwa social loafing adalah
pengurangan usaha yang dilakukan individu ketika bekerja di dalam kelompok.
Hagen (2015) menyebutkan bahwa social loafing merupakan fenomena psikologi
yang mana individu mengurangi kinerjanya saat berada dalam kelompok.

f. Apa yang anda ketahui tentang Teori distraksi –konflik dan Teori Zajonk
Jawab:Distraksi-konflik (juga distraksi/konflik ) adalah istilah yang digunakan
dalam psikologi sosial . Distraksi-konflik adalah alternatif dari prinsip pertama
dalamteori fasilitasi sosial Zajonc . Prinsip pertama ini saat ini tampaknya didukung
lebih luas daripada model konflik gangguan. Zajonc merumuskan bahwa kehadiran
seorang individu menghasilkan gairah, dan gairah ini memfasilitasi tugas-tugas yang
dipelajari dengan baik dan menghambat tugas-tugas kompleks. Model gangguan-
konflik menyatakan, "di hadapan orang lain ada konflik antara memperhatikan orang
tersebut dan memperhatikan tugas". Model gangguan-konflik menyebut konflik
perhatian ini, dan mengatakan bahwa itu bertanggung jawab atas gairah subjek.
Konflik perhatian terjadi antara beberapa rangsangan ketika subjek tertarik untuk
memperhatikan setiap rangsangan. Tugas yang tidak terkait dengan tujuan utama
subjek disebut sebagai gangguan. Konflik ini hanya terjadi ketika tekanan untuk
memperhatikan setiap masukan sama dan kapasitas kognitif individu untuk
melakukannya tidak memadai.
Telah dikemukakan bahwa teori gangguan-perhatian menunjukkan bahwa "gangguan
selama tugas sederhana akan meningkatkan kinerja jika memicu konflik
perhatian". Seperti teori fasilitasi sosial Zajonc, teori gangguan-konflik mengamati
bahwa kinerja individu pada tugas-tugas sederhana difasilitasi oleh gairah, sedangkan
kinerja individu pada tugas-tugas kompleks dihalangi oleh gairah yang sama. Agar hal
ini terjadi, tingkat gangguan harus dikaitkan dengan kinerja sehingga manfaat dari
peningkatan dorongan melebihi biaya gangguan. Gangguan-konflik, serta
ketidakpastian sosial dan perhatian diri, dapat "memprovokasi kelebihan sumber daya
karena menyerap kapasitas perhatian".

g. Apa saja masalah sosial yang sering terjadi pada suatu organisasi. Jelaskan

Jawab : 1. Kesalahpahaman

Kesalahpahaman merupakan penyebab utama terjadinya konflik dalam organisasi,


ketika salah satu orang yang tidak memahami tugas, peran, dan tanggung jawab
mereka dengan baik, maka akan timbulah konflik.

Karena ini pentingnya bagi ketua atau pemimpin untuk memperkenalkan tugas, peran,
dan tanggung jawab masing-masing. Jika tidak mengerti biasanya sulit untuk
mengerjakan tugas mereka, serta akan menjadi komunikasi yang buruk dari tim ke
pemimpin.

2. Perbedaan Pribadi
Perbedaan pribadi merupakan penyebab yang paling mendasar dari adanya konflik
interpersonal di dalam organisasi. Perbedaan ini biasanya terjadi ketika individu yang
memiliki berbagai alasan seperti latar belakang keluarga, nilai-nilai sikap, trasidi,
budaya, pendidikan, dan proses sosialisasi. Selain itu perbedaan kepribadian juga
akan menciptakan konflik di antara orang-orang yang akan mempengaruhi emosi
individu.

3.Kekurangan Informasi

Ganggaun komunikasi sangat berakibat buruk dalam sebuah organisasi. Kurangnya


komunikasi yang erat dan transformasi informasi yang kaku akan menciprakan
kesalahpahaman antara masyarakat.Hal ini juga akan menciptakan masalah
ketidakpercayaan dan konflik. Oleh karena itu, penting untuk mengkomunikasikan
infromasi yang tepat pada waktu yang tepat terhadap orang-orang terkait.

4. Selisih
Organisasi yang terdiri dari beberapa peran yang diisi lebih dari 3-5 orang tentu akan
memiliki pencapaian sendiri. Tentu semua kegiatan individu dalam organisasi akan
berkonsentrasi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, jika individu dalam kelompok yang lebih merasa hebat padahal
memimiliki tujuan yang berbeda dari individu lain, maka dapat menyebabkan konflik
antara anggota kelompok.

5. Kurangnya Klarifikasi Peran

Apa itu klarifikasi peran? Setiap individu dalam kelompok tentu memiliki peran.
Peran inilah yang terkadang berbeda dari satu individu dengan individu lainnya, peran
tersebut tentu memiliki tujuan yang berbeda tapi tetap satu visi dan misi. Tidak
adanya eksposisi peran di antara orang-orang akan menghasilkan konflik. Hal inilah
yang akan menimbulkan konflik peran.

2. Terapan Psikologi Sosial di Bidang Hukum


a. Studi psikologi yang berkaitan dengan persoalan psikologis terhadap proses
hukum disebut dengan apa. Jelaskan

Jawab : Psikologi forensik adalah cabang ilmu psikologi yang mencoba


menerapkan metode dan konsep psikologis dalam peradilan pidana. Psikologi
forensik terkait dengan dampak faktor afektif, kognitif dan perilaku individu
dengan proses hukum, tentu saja psikologi forensik akan sangat membantu dalam
proses peradilan pidana.

b. Terdapat berapakah kesalahan manusia yang mempengaruhi aspek-aspek dalam


bidang hukum. Sebutkan dan jelaskan
Jawab : Jenis dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan pengawas/yang
dilaporkan masyarakat :

1. Pelanggaran Kode Etik atau Pedoman Perilaku Hakim.


2. Penyalahgunaan wewenang/jabatan.
3. Pelanggaran terhadap peraturan disiplin PNS.
4. Perbuatan tercela.
5. Pelanggaran Hukum Acara.
6. Mal Administrasi.
7. Pelayanan publik yang tidak memuaskan.

c. Jelaskan Peran Psikologi di Persidangan dan berikan contoh

Jawab : terdapat empat (kemungkinan) bentuk kontribusi psikologi dalam praktek


beracara di persidangan sebagai berikut: 1. Sebagai saksi ahli, dimana psikolog
(atau orang yang memiliki keahlian dalam bidang psikologi) memberikan
keterangan ahli di depan persidangan sebagaimana dimintakan oleh hakim, jaksa
atau pengacara. 2. Sebagai pemberi nasehat ahli diluar persidangan untuk hal-hal
yang terkait dengan persidangan pada umumnya. Nasehat berupa opini atau hasil
penelitian tersebut dapat diberikan kepada majelis hakim atau badan peradilan
pada umumnya (misalnya Mahkamah Agung), tersangka atau yang mewakilinya,
demikian pula korban atau yang mewakilinya. Media massa atau kelompok LSM
tertentu dapat pula menjadi pengguna opini si psikolog tersebut 3. Sebagai hakim
ad-hoc, yakni para psikolog profesional yang karena keahliannya diminta bertugas
sebagai hakim anggota dalam majelis hakim yang menyidangkan kasus tertentu 4.
Sebagai pendidik para calon hakim atau pemberi penyegaran pada hakim senior,
yang difokuskan menjadi sebuah awareness course terkait dengan tiga hal: situasi
psikologik hakim sebagai manusia biasa saat menyidangkan perkara, proses
persidangan itu sendiri sebagai suatu teater psikologis dan saat mengambil
keputusan pidana.

d. Masalah sosial apa saja yang sering terjadi pada bidang hukum. Jelaskan

Jawab: 1.Kenakalan remaja


Kenakalan remaja merujuk pada bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang ada di masyarakat. Tingkat kenakalan remaja sendiri terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu kenakalan remaja ringan seperti berbohong,
berkelahi, dan membuang sampah sembarangan.Ada pula kenakalan remaja
sedang seperti mencuri, minum minuman keras, serta berkendara tanpa SIM.

Terakhir, ada kenakalan remaja golongan berat seperti penyalahgunaan obat-


obatan terlarang, pemerkosaan atau bahkan pembunuhan. Jika tidak segera
dihentikan, masalah ini akan menimbulkan masalah sosial yang lebih besar di
kemudian hari.

2. Perselisihan agama, suku, dan ras


Indonesia terdiri atas berbagai agama, suku, dan ras. Di satu sisi hal ini merupakan
sebuah kekayaan.Di sisi yang lain, hal tersebut juga dapat menimbulkan
perselisihan atau gesekan yang terjadi antarkelompok. Karena akan terus ada
anggapan, bahwa paham mereka yang paling benar dan unggul dari kelompok
lain.Para bapak pendiri bangsa Indonesia telah berupaya untuk memperjuangkan
perdamaian di tengah perbedaan dalam Pancasila. Namun nyatanya, hal ini masih
tetap diperdebatkan dan belum menemukan titik penyelesaian.

e. Jelaskan terapa psikologi dalam bidang hukum ditinjau dari pendekatan Teori
belajar dan teori psikoanalisa

Jawab :- Dalam bidang pendidikan psikologi diterapkan terutama dalam hal


belajar dan pembelajaran dengan kata lain psikologi sangat diperlukan bagi para
pendidik dan guru dalam kerangka mendidik dan membelajarkan siswa. Salah satu
aplikasi yang dimaksudkan adalah teori belajar untuk mengembangkan teori-teori
pembelajaran.Belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku berdasarkan
pengalaman.Artinya perubahan tingkah laku yang disadari akibat praktek
pengalaman dan pelatihan.Teori belajar mengkaji mengapa perubahan-perubahan
itu terjadi. Sedangkan teori pembelajaran mengkaji bagaimana proses perubahan
tingkah laku itu terjadi. Ini berarti teori pembelajaran bersumber dari teori belajar.
Aplikasi psikologi dalam teori pembelajaran merupakan penggunaan kaidah-
kaidah psikologi dan belajar dalam praktek pendidikan dan pembelajaran .Kaidah
dalam teori belajar menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan tingkah laku
individu.Sedangkan teori pembelajaran adalah penggunaan kaidah-kaidah yang
terdapat dalam teori belajar sebagai pedoman dalam mengatur kondidi agar siswa
mencapai tujuan pendidikan.Teori pembelajaran diturunkan dan bersumber dari
teori belajar. Terdapat lima pendekatan yang digunakan dalam menyusun teori
pemeblajaran yakni pendekatan modifikasi tingkah laku, pendekatan psikologi
kognitif, pendekatan kaidah belajar, pendekatan analisis tugas, dan pendekatan
psikologi humanistik.
-Teori psikoanalisis adalah salah satu teori yang membahas tentang hakikat dan
perkembangan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Unsur utama
dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek kepribadian lainnya. Dasar teori
psikoanalisis adalah mengasumsikan bahwa kepribadian akan mulai berkembang
saat terjadi konflik- konflik dari aspek- aspek psikologis itu sendiri. Gejala
tersebut biasanya terjadi pada anak- anak atau usia dini. Kemudian pendapat
Sigmund Freud tentang kepribadian manusia ini didasarkan pada pengalaman-
pengalaman yang dialami pasiennya. Psikoanalisis adalah bentuk aliran yang
utama dalam ilmu psikologi dan memiliki teori kepribadian atau juga bisa kita
sebut dengan sebutan teori kepribadian psikoanalisis atau psychoanalytic theory of
personality. Dalam praktiknya, teori psikoanalisis banyak dihubungkan dengan
pendidikan yang sangat kompleks. Teori psikoanalisis ini sudah banyak
memperbanyak dan memodifikasi tingkat perilaku atau sikap dalam hubungan di
dunia pendidikan, yakni sebuah hubungan antara guru atau pendidik, orang tua,
dan peserta didik yang bersangkutan. Ada banyak hal yang teori psikoanalisis
sumbang untuk berbagai pemikiran dalam perkembangan dunia pendidikan.

3. Terapan Psikologi Sosial di Bidang Kesehatan


a. Sebutkan efek tidak langsung dari stress pada tingkah laku yang terkait dengan
Kesehatan
Jawab : Stres yang terjadi sesekali dan hilang setelah faktor pencetusnya teratasi,
sebenarnya merupakan hal yang normal dan wajar terjadi. Akan tetapi, Anda perlu
waspada jika gejala stres yang dirasakan sering muncul, tidak jelas apa penyebabnya,
atau jika sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Jika dibiarkan berkepanjangan, gejala stres lama-kelamaan bisa menyebabkan Anda
lebih berisiko terkena berbagai masalah kesehatan, seperti:

1. Sakit kepala dan otot kaku


Ketika gejala stres muncul, otot-otot tubuh akan menegang dan terasa kaku. Selain
itu, stres berlebihan juga sering kali dapat menimbulkan keluhan sakit kepala.
Keluhan tersebut biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah Anda rileks atau
terbebas dari stres.

2. Rambut rontok
Stres bisa menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut lebih cepat
rontok. Normalnya, rambut rontok sekitar 100 helai per hari. Saat stres, rambut rontok
bisa mencapai setengah atau tiga perempat dari keseluruhan rambut. Bahkan, rambut
Anda bisa rontok hanya karena disisir atau saat keramas.

3. Masalah kulit
Saat sedang stres, hormon stres di dalam tubuh Anda akan meningkat. Perubahan
hormon ini dapat membuat kulit Anda cenderung lebih berminyak, sehingga Anda
pun rentan berjerawat ketika mengalami gejala stres.
Tak hanya itu, stres juga bisa menyebabkan kambuhnya gejala penyakit kulit tertentu,
seperti eksim, psoriasis, dan rosacea.

4. Susah tidur
Salah satu gejala stres adalah susah tidur atau tidur yang terasa kurang nyenyak. Jika
Anda mengalaminya, hal ini seiring waktu bisa membuat Anda berisiko mengalami
gangguan tidur, seperti insomnia.
Akibatnya, Anda akan menjadi sering lelah, susah berkonsentrasi, hingga berisiko
mengalami berbagai gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan cemas.

5. Gangguan pencernaan
Gejala stres sering kali membuat seseorang mengalami perubahan pola makan,
misalnya menjadi kurang nafsu makan atau justru lebih banyak makan. Hal ini bisa
memicu masalah pada sistem pencernaan, misalnya sakit maag.
Tak hanya itu, stres juga bisa memengaruhi pergerakan saluran cerna dan membuat
seseorang sering kembung, sakit perut, hingga sembelit.
6. Gangguan pernapasan
Gejala stres yang dirasakan berkepanjangan bisa membuat seseorang mengalami
penurunan daya tahan tubuh. Hal ini bisa membuat mereka rentan terkena flu serta
batuk dan pilek. Tak hanya itu, penderita asma juga bisa mengalami sesak napas dan
batuk, jika ia sering stres.

7. Penyakit kronis
Stres berkepanjangan bisa membuat tubuh sering mengalami peradangan. Hal ini
diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis,
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker.

b. Jelaskan efek langsung stress secara fisiologis

Jawab : Dampak Fisik Stres

1.Sakit kepala dan dada


Sakit kepala merupakan gejala yang umum ketika Anda mengalami stres. Tegangnya
otot dan saraf di kepala yang diakibatkan oleh stres akan menyebabkan sakit di bagian
kepala, migrain hingga kesemutan di satu sisi atau kedua sisi kepala.

2.Ketegangan atau nyeri otot


Saat Anda mengalami stres, maka otot-otot akan menegang dan akan kembali normal
saat stres berlalu. Apabila Anda mengalami stres yang berkelanjutan, maka otot Anda
akan terus menegang yang bisa membuat nyeri otot dan nyeri di seluruh tubuh.

3.Kelelahan
Mungkin Anda pernah merasa cepat lelah walaupun tidak bekerja seharian dan sudah
istirahat cukup. Kemungkinan besar Anda sedang mengalami gejala stres karena
berpikir terlalu berat. Curigai bila Anda mengalami kelelahan yang tak kunjung
hilang.

4.Gangguan Pencernaan
Stres dapat mempengaruhi pergerakan makanan dalam usus Anda. Saat Anda
mengalami stres, jangan heran jika muncul reaksi di perut, karena lambung dan usus
memiliki saraf yang terhubung langsung ke otak. Sehingga Anda bisa mengalami
mual, muntah, sakit perut, diare, GERD, dan penyakit pencernaan lainnya.

5.Gangguan pada Sistem Reproduksi


Ternyata stres dapat mempengaruhi tingkat kesuburan pada pria dan wanita. Saat pria
mengalami stres berat, maka ia akan menghasilkan sedikit hormon testosteron yang
dapat mengganggu produksi sperma yang dapat menyebabkan ejakulasi dini.

Sedangkan pada wanita, stres berat dapat mengganggu siklus menstruasi. Saat Anda
stres mungkin akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, mengalami
menstruasi yang lebih berat, atau bahkan tidak mengalami menstruasi. Selain itu, stres
dapat meningkatkan resiko terjadinya kemandulan.

6. Menurunnya Sistem Imun Tubuh


Kadar hormon kortisol akan meningkat ketika Anda mengalami stres, dan mampu
melemahkan sistem imun tubuh. Sehingga, orang yang mengalami stres berat
cenderung lebih mudah terserang penyakit seperti influenza, flu, batuk, serta mampu
membuat Anda lebih lama untuk sembuh dari sakit.

Dampak Psikis Stres

1. Masalah Tidur (Insomnia)


Ketika Anda mengalami stres, otak akan dipenuhi dengan beban dan emosi yang
membuat Anda sulit tidur. Umumnya, Anda memerlukan waktu tidur 8 jam dalam
sehari supaya tubuh Anda tetap fit.

2. Gangguan Emosi
Hal yang paling mudah terlihat saat Anda mengalami stres adalah terjadinya emosi
yang tidak stabil sehingga menyebabkan Anda menjadi mudah marah karena emosi
yang tak terkendali.

3. Muncul Rasa Gelisah yang Berlebih


Munculnya rasa gelisah merupakan gejala awal ketika Anda mengalami stres, dan jika
stres tersebut berkelanjutan maka rasa gelisah tersebut akan semakin memuncak
dalam hati. Penting bagi Anda untuk tetap mengendalikan rasa gelisah yang berlebih.

4. Gampang Bersedih atau Depresi


Stres berat dapat menyerang kondisi psikis seseorang, bahkan dalam keadaan yang
parah penderita dapat mengalami depresi. Dalam hal ini penderita lebih bersikap
agresif atau melakukan hal yang beresiko.

c. Masalah sosial sering terjadi di mana-mana. sebut dan jelaskan masalah sosial apa
saja yang sering terjadi pada bidang kesehatan.
Jawab : 1. Kematian Ibu Akibat Melahirkan

Saat ini, angka kematian ibu ketika melahirkan sudah mengalami penurunan.
Namun, jumlahnya tetap masih jauh dari target yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi
ibu hamil yang tidak sehat, dan faktor-faktor lainnya.

Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi kehamilan dan
perdarahan postpartum. Selain itu, kondisi yang sering kali menyebabkan
kematian ibu adalah penanganan komplikasi, anemia, diabetes, malaria, dan umur
yang terlalu muda.
Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah tengah menggencarkan program
pembangunan puskesmas, diiringi pula dengan peningkatan kualitas pelayanannya.
Pemerintah juga sedang menciptakan pola keanekaragaman makanan untuk gizi
ibu hamil. Program KB yang dicanangkan juga digunakan untuk menurunkan
angka kematian ibu.

2. Kematian Bayi, Balita, dan Remaja

Dalam 5 tahun terakhir, angka kematian bayi dan balita memang sudah mengalami
penurunan. Namun serupa dengan angka kematian ibu akibat melahirkan, ini
masih jauh dari target. Penyebab kematian utama pada bayi dan balita adalah Intra
Uterine Fetal Death (IUFD) dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan
untuk balita, penyebab kematian utama yang dialami adalah pneumonia dan diare.

Artinya, faktor lingkungan serta kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat
memengaruhi kondisi bayi. Maka dari itu, untuk menangani tantangan ini
pemerintah akan menciptakan langkah-langkah persiapan untuk calon ibu, agar
mereka benar-benar siap menghadapi kehamilan dan persalinan.

Untuk remaja, penyebab kematian utama di samping kecelakaan transportasi


adalah DBD dan tuberkulosis. Umumnya ini disebabkan karena
penggunaan tembakau atau rokok. Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah
menetapkan pelaksanaan UKS yang diwajibkan di setiap sekolah untuk
mempromosikan masalah kesehatan. Prioritas program UKS adalah perbaikan gizi
usia sekolah, kesehatan reproduksi, dan deteksi dini penyakit tidak menular.

3. Meningkatnya Masalah Gizi Buruk

Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya
masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang
harus ditangani dengan serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan oleh
kemiskinan dan pola asuh yang tidak tepat, sehingga mengakibatkan kemampuan
kognitif tidak berkembang secara maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing
rendah.

Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan pertumbuhan


yang serius ini bisa merusak masa depan mereka. Apalagi, jika stunting terjadi
lewat dari 1.000 hari, dampak buruknya bisa sangat sulit diobati.
Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah mengadakan program sosialisasi
kepada masyarakat agar dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu dan
anak. Pemerintah menetapkan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan, terhitung
sejak konsepsi hingga anak berusia 2 tahun.
4. Meningkatnya Penyakit Menular

Masalah penyakit menular juga masih mendominasi dunia kesehatan Indonesia.


Prioritas utama pemerintah adalah membasmi HIV/AIDS, tuberkulosis, malaria,
DBD, influenza, dan flu burung. Indonesia juga masih belum sepenuhnya
mampu mengendalikan penyakit seperti kusta, filariasis, dan leptospirosis.

Strategi pemerintah dalam memberantas masalah ini adalah dengan meningkatkan


vaksin dan imunisasi, seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan
tetanus. Strategi ini terbukti ampuh, karena pada tahun 2014 Indonesia sudah
dinyatakan bebas polio.

Untuk mengendalikan penyakit HIV/AIDS, pemerintah mengadakan sejumlah


persiapan yang mencakup tata laksana penanganan pasien, tenaga kesehatan,
pelayanan kesehatan (khususnya rumah sakit), dan laboratorium kesehatan.
Selain itu, untuk menurunkan tingginya risiko penyakit menular, pemerintah juga
mengembangkan Early Warning and Respons System (EWARS) atau Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Melalui sistem EWARS ini, diharapkan
ada peningkatan dalam deteksi dini dan respons terhadap peningkatan tren kasus
penyakit tertentu.

Sistem tersebut juga semakin digencarkan karena banyaknya penyakit baru yang
bermunculan, seperti SARS dan flu burung. Penyakit-penyakit baru ini pada
umumnya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari binatang.
5. Meningkatnya Penyakit Tidak Menular

Ternyata dalam beberapa tahun ini, masalah penyakit tidak menular telah menjadi
beban utama di Indonesia, ketimbang penyakit menular. Karenanya, saat ini
Indonesia memang mengalami tantangan dua kali lipat, yaitu penyakit tidak
menular dan penyakit menular.

Penyakit tidak menular yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia


meliputi hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Selain itu, jumlah kematian akibat rokok juga terus meningkat.

Strategi pemerintah dalam menanggulangi masalah ini adalah dengan


melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(Posbindu-PTM), sebagai upaya memonitor dan deteksi dini faktor risiko penyakit
tidak menular di masyarakat.
Deteksi dini sangat penting, karena sebagian besar masyarakat Indonesia tidak
menyadari bahwa dirinya menderita penyakit tidak menular. Oleh sebab itu,
pemerintah juga berencana untuk meningkatkan sosialisasi dan program jaminan
kesehatan seperti BPJS.
6. Masalah Kesehatan Jiwa

Tanpa kita sadari, permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia itu sangat besar dan
menimbulkan beban kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data, lebih dari 14
juta jiwa masyarakat Indonesia menderita gangguan mental dan emosional.
Sementara itu, lebih dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikotis).

Masalah gangguan jiwa di Indonesia berkaitan dengan masalah perilaku, dan


sering kali berujung pada kondisi yang membahayakan diri seperti bunuh diri.
Dalam satu tahun, terdapat 1.170 kasus bunuh diri dan jumlahnya terus meningkat.

Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah memprioritaskan pengembangan Upaya


Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM) yang ujung tombaknya adalah
puskesmas. Program ini bekerja sama dengan masyarakat, untuk mencegah
meningkatnya gangguan jiwa.

d. Faktor apa saja yang menyebabkan menerima atau menolak informasi tentang
kesehatan. Jelaskan
Jawab : Faktor masalah yang mungkin akan dihadapi oleh tenaga kesehatan saat
promosi kesehatan: kedatangan mereka mungkin kurang diterima, dan didukung
oleh masyarakat, atau agak dicuekin sama mereka. akibat masih banyak
masyarakat yang percaya mitos, contohnya seperti saat ada keluarga sakit maka
langsung dibawa ke dukun.sedangkan factor diterimanya informasi Kesehatan
adalah dimana ada bukti nyata yang diperlihatkan saat penyampaian informasi
dalam Kesehatan.

e. Terdapat 13 alikasi Psikologi Sosial dalam bidang kesehatan. Jelaskan 5


diantaranya.
Jawab : 1.Penggunaan self efficacy
Self efficacy adalah sebua kepercayaan bahwa seseorang bisa melakukan suatu
tindakan untuk bisa mendapatkan tujuan tertentu. Self efficacy ini akan
mempengaruhi kualitas seseorang dalam mengambil keputusan terkait kesehatannya.

Misalnya tentang keputusan seseorang untuk berhenti merokok demi hidup yang lebih
sehat. Hal ini berbeda dengan orang yang memiliki self efficacy rendah yang tidak
melakukan usaha apapun untuk menjaga kesehatannya.

2. Social learning theory


Dalam teori ini ddipercaya bahwa setiap orang melakukan pembelajaran dan
cenderung mau meniru atau mengikuti apa yang dilakukan oleh orang di sekitarnya.
Maka, aplikasi psikologi sosial dalam bidang kesehatan terkait teori ini adalah dengan
menjadikan gaya hidup sehat menjadi tren yang dilakukan oleh banyak orang,
sehingga membuat orang lain juga termotivasi dan mengikuti gaya hidup sehat
tersebut.
3. Interaksi antara praktisi kesehatan dengan pasien
Interaksi antara dokter dengan pasien, atau perawat dengan pasien, termasuk proses
sosial yang cukup kompleks. Interaksi ini melibatkan komunikasi interpersonal,
persepsi terhadap penilaian sosial, serta pengaruh sosial lainnya.

Misalnya, asumsi pasien terhadap dokter, apakah dokter cukup kompeten atau tidak.
Asumsi mereka ini kemudian akan menentukan keputusan untuk mengikuti atau tidak
mengikuti saran kesehatan yang diberikan oleh dokter tersebut.

4. Locus of control dalam kognisi penyakit


Locus of control adalah kendali individu atas pekerjaan yang mereka lakukan untuk
membuat usaha mereka berhasil.Dalam bidang kesehatan dibutuhkan locus of control
dalam kognisi penyakit untuk meyakinkan diri mereka bahwa apa yang mereka
lakukan dapat mengendalikan atau menyembuhkan penyakit yang mereka alami. Hal
ini akan memberi mereka motivasi untuk terus melakukan pengobatan yang
diperlukan dan menjalani gaya hidup sehat.

5. Melakukan prinsip persuasi


Para praktisi kesehatan harus mengetahui prinsip persuasi yang akan bermanfaat
untuk mereka ketika mempromosikan kesehatan dan pemberantasan penyakit. Hal ini
bisa diaplikasikan saat melakukan penyuluhan hingga workshop kesehatan berupa
program latihan di masyarakat.

f. Stress dapat menyebabkan efek tidak langsung tingkah laku yang terkait denga
kesehatan,efek tidak langsung tingkah laku terhadap kebugaran dan efek langsung
secara fisiologis. Jelaskan dari masing-masing efek tersebut
Jawab : Dampak stres karena pekerjaan tidak hanya mengganggu kejiwaan, tapi
juga berdampak pada kesehatan fisik secara menyeluruh. Insomnia, sakit kepala,
gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, depresi. Penyakit kardiovaskular,
hipertensi, gangguan irama jantung. Sakit perut, sembelit, diare, tukak lambung.

g. Untuk mengatasi stress terdapat tiga cara yaitu meningkatkan kebugaran fisik,
strategi coping dan pentingnya dukungan sosial. Jelaskan asing-masing cara
tersebut.
Jawab :- Strategi coping stres merupakan suatu usaha untuk melakukan adaptasi
diri terhadap problema psikologis tersebut sehingga dapat mengurangi atau
meminimalisir kejadian atau keadaan yang penuh tekanan tersebut.
-kebugaran fisik dapat dilakukan dengan olahraga, ketika berolahraga tubuh akan
melepaskan hormon endorfin, yaitu jenis hormon yang berperan penting dalam
meredakan rasa cemas, khawatir, dan tertekan pada diri seseorang, sehingga
bermanfaat.
-Dukungan sosial yang diberikan berupa dukungan saran dan
nasehat, dukungan perhatian atau emosi berupa kehangatan, kepedulian dan
empati, dukungan instrumental berupa bantuan meteri atau finansial dan
penilaian berupa penghargaan positif terhadap gagasan atau perasaan orang lain
hal itu dapat membantu mengurangi stress pada seseorang.

Anda mungkin juga menyukai