Anda di halaman 1dari 4

Apakah setelah pemberian obat B2-agonist kepada pasien, pasien harus

diberikan suplemen fluoride? Mengingat bahwa salah satu efek samping nya
adalah kandidiasis dan aliran saliva juga dapat berkurang.
Jawaban:
B2 agonis merupakan tipe obat asma reliever seperti salbutamol, terbutalin,
feboterol, dan prokaterol. Pemakaian B2 agonis jika terus menerus dan dalam
jangka waktu lama akan menyebabkan aliran saliva berkurang dimana hal ini
akan mengakibatkan jumlah bakteri kariogenik meningkat dan meningkatkan
insidensi karies, maka pemberian fluoride diperlukan untuk mengurangi
terjadinya karies tersebut.

Jika penyakit asma sedang kambuh di saat tidak membawa obat apakah yang
harus di lakukan?
Jawaban:
Pertolongan pertama untuk penderita asma jika tidak membawa apapun
adalah tetap tenang, duduk tegak, tarik nafas panjang dan dalam, hindari hal
yg menyebabkan asma tsb kambuh misal asap rokok dll, minum teh atau
kopi, setelah sedikit tenang minta bantuan medis, dan perlu diingat bahwa
penderita asma harus selalu bawa obat pereda asma supaya tidak terjadi hal
yg tidak diinginkan.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat asma kambuh adalah:


1. Duduk dengan posisi tegak
2. Tarik napas dalam dan panjang
3. Tetap tenang
4. Hindari zat pencetus (debu, asap, dll)
5. Minum teh/kopi hangat (karena Kafein bekerja mirip dengan obat asma,
yaitu teofilin, yang dapat membuka saluran napas)
6. Cari pertolongan medis
Umumnya penderita asma memburuk pada malam hari, mengapa ini dapat
terjadi? Dan bagaimana penanganan nya?
Jawaban:
Penyebab asma kambuh dimalam hari dapat disebabkan ooleh beberapa
faktor, seperti : perubahan suhu, perubahan emosi dan stres, adanya faktor
pemicu alergi, posisi tidur, gangguan lambung.
Cara penangan asma yang bisa di lakukan : Duduk dengan postur tegak , tarik
naas dalam dan panjang ,menggunakan obat pelega saluran pernapasan
seperti inhaler dan nebulizer.

Pada saat pandemi seperti saat ini penggunaan masker menjadi hal yang wajib
terutama untuk semua orang yang ingin pergi keluar tak terkecuali dengan
orang yang memiliki riwayat penyakit asma. Apakah dengan pemakaian
masker terus menerus akan menyebabkan orang dengan penyakit asma akan
lebih mudah kambuh? Bagaimana cara membuat orang tersebut lebih nyaman
menggunakan masker?
Jawaban:
Orang dengan asma yang sangat ringan atau asma yang terkontrol dengan
baik, tidak ada larangan tertentu mengenai penggunaan alat penyangga
masker selama masih menggunakan masker yang layak dan nyaman di pakai
oleh si penderita asma. Jika asma kambuh lepas masker terlebih dahulu lalu
redakan asma nya sampai napas kembali normal setelah itu boleh di gunakan
kembali.
Para penderita asma atau kondisi paru- paru lainnya tidak boleh memakai
masker jika itu membuat mereka sulit bernapas. Penggunaan masker bagi
penderita asma justru dapat membuat lebih sulit untuk menarik udara ke
paru- paru, kemudian dapat memicu asma untuk beberapa pasien. Selain
itu, juga bisa menyebabkan kecemasan karena mengubah pola pernapasan
mereka. sulit untuk menarik udara ke paru- paru, kemudian dapat memicu
asma untuk beberapa pasien. Selain itu, juga bisa menyebabkan kecemasan
karena mengubah pola pernapasan mereka. Di sisi lain, orang-orang yang
menderita asma juga lebih berisiko tinggi untuk menjadi sakit parah jika
benar-benar tertular virus, sehingga inilah yang cukup menjadi dilema.
Maka dari itu disarankan bagi penderita asma cara mereka untuk
melindungi diri dari virus corona yaitu dengan melakukan langkah-langkah
berikut :

- - Hindari interaksi yang tidak perlu dengan orang lain termasuk


pertemuan besar, berjabat tangan dengan orang atau memeluk orang
lain, serta menghindari perjalanan yang tidak perlu, terutama
menggunakan transportasi umum.

- - Hindari pergi ke tempat-tempat umum seperti bar, restoran, dan


bioskop.

- - Jika memungkinkan, bekerja dari rumah.

- - Tidak perlu mengisolasi diri sendiri, tetapi jaga kontak dengan orang
lain seminimal mungkin.

- Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko serangan


asma yang dipicu oleh virus adalah memastikan asma terkelola sebaik
mungkin, yang berarti menggunakan inhaler setiap hari seperti yang
diresepkan, dan jaga inhaler Anda dalam jangkauan sehingga dapat
menggunakannya jika gejala asma memburuk.

Obat bronkodilator B2 agonist terbagi menjadi SABA (yang memberikan


bantuan cepat) dan LABA yang di indikasikan sebagai obat terapi regular
untuk PPOK yang dimaksudkan untuk mengontrol dan mencegah gejala.
Apakah dalam penggunaannya kedua jenis obat tersebut dikombinasikan?
Dan apa efek jangka panjang dalam pemakaian kedua obat tersebut?
Jawaban:
Obat golongan LABA (jangka panjang) sendiri digunakan agar asma dapat
terkendali dan jumlah serta tingkat keparahan serangan asma berkurang,
berbeda dengan obat golongan SABA (jangka pendek) dimana penderita
mengalami serangan asma mendadak sehingga butuh pertolongan cepat sama
halnya pada PPOK. Obat jangka pendek dikonsumsi saat terjadi serangan saja
sedangkan obat jangka panjang harus tetap dikonsumsi setiap hari walaupun
tidak ada keluhan. Untuk itu bagi pengguna obat jangka pendek pun dapat
mengonsumsi obat jangka panjang juga untuk membantu mengurangi
kambuh tetapi konsumsinya perlu disesuaikan dengan anjuran dokter karena
keduanya merupakan obat keras.

Anda mungkin juga menyukai