Anda di halaman 1dari 4

mencari tingkat assurance yang tepat bahwa salah saji aktual dalam populasi tidak melebihi salah saji

yang dapat ditoleransi. Dalam prosedur sampling, ukuran sampel yang diperlukan akan meningkat jika
salah saji yang dapat ditoleransi menurun.

Menetapkan Risiko yang Dapat Diterima atas Penerimaan yang Salah

Bagi semua penerapan sampling statistik dan nonstatistik, auditor berisiko membuat kesimpulan
kuantitatif yang tidak tepat mengenai populasi. Hal ini akan selalu terjadi kecuali auditor menguji 100
persen populasi.

Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (acceptable risk of incorrect acceptance = ARIA)
adalah risiko sampel yang dipilih mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang tercatat tidak
mengandung salah sai material ketika dinyatakan salah suji yang secara material. ARIA mengukur
kepastian yang diinginkan auditor atas suatu saldo akun. Untuk memperoleh kepastian yang lebih besar
ketika mengaudit suatu saldo, auditor akan menetapkan ARIA yang lebih rendah, Perhatikan bahwa
ARIA adalah istilah yang ekuivalen dengan (acceptable risk of overreliance untuk pengujian
pengendalian dan ARO pengujian substantif atas transaksi. Seperti ARAH, ARIA dapat ditetapkan secara
kuantitatif 5% atau 10%), atau secara kualitatif (seperti rendah, sedang, atau tinggi).

Ada hubungan terbalik antara ARIA dan ukuran sampel yang diperlukan. Sebagai contoh, jika auditor
memutuskan untuk mengurangi ARIA dari 10 persen menjadi 5 persen, ukuran sampel yang diperlukan
akan meningkat. Dengan kata lain, jika auditor hanya bersedia mengambil risiko yang kecil, akan
diperlukan ukuran sampel yang lebih besar.

Faktor penting yang mempengaruhi keputusan auditor mengenal ARIA adalah penilalan risiko
pengendalian dalam model risiko audit. Jika pengendalian internal sudah efektif, risiko pengendalian
dapat dikurangi sehingga memungkinkan auditor untuk meningkatkan ARIA. Pada gilirannya, hal ini akan
mengurangi ukuran sampel yang diperlukan untuk pengujian atas rincian saldo akun yang berkaitan.

Anda harus memahami bagaimana ARO dan ARIA berinteraksi untuk mempengaruhi akumulasi bukti.
Anda telah mengetahui dari bab-bab sebelumnya bahwa pengujian atas rincian saldo bagi salah saji
moneter dapat dikurangi jika setelah menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian
pengendalian, auditor menemukan bahwa pengendalian internal sudah efektif. Pengaruh ARO dan ARIA
selaras dengan kesimpulan tersebut. Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian Internal mungkin
akan efektif, risiko pengendalian pendahuluan dapat dikurangi. Risiko pengendalian yang lebih rendah
akan memerlukan ARO yang juga lebih rendah dalam pengujian pengendalian, yang selanjutnya
memerlukan ukuran sampel yang lebih besar. Jika pengendalian dianggap sudah efektif, risiko
pengendalian akan tetap rendah, yang memungkinkan auditor meningkatkan ARIA (melalui penggunaan
model risiko audit) sehingga memerlukan ukuran sampel yaas lebih kecil dalam pengujian substantif atas
rincian saldo yang berkaitan. Gambar 17-1 menunjukkan pengaruh ARO dan ARIA terhadap pengujian
substantif apabila pengendalian dianggap tidak efektif dan ketika dianggap efektif.

Selain risiko pengendalian, ARIA juga dipengaruhi secara langsung oleh fha audit yang dapat diterima
dan sebaliknya dipengaruhi oleh pengujian subia lainnya yang telah dilaksanakan (atau direncanakan)
atas saldo akun. Jika mengurang risiko audit yang dapat diterima, auditor juga harus mengurangi ARIA.
Like prosedur analitis menunjukkan bahwa saldo akun telah dinyatakan dengan w ARIA dapat
ditingkatkan. Dengan kata lain, prosedur analitis merupakan bukti yang mendukung saldo akun, yang
berarti auditor memerlukan ukuran sampel yang lebih kecil dalam pengujian atas rincian saldo untuk
mencapai risiko audit yang dapat diterima yang diinginkan. Kesimpulan yang sama juga berlaku untuk

hubungan antara pengujian substantif atas transaksi, ARIĄ, dan ukuran sampel hagi pengujian atas
rincian saldo. Berbagai hubungan yang mempengaruhi ARIA diikhtisarkan pada Tabel 17-2.

Mengestimasi Salah Saji dalam Populasi

Bahasanya auditor membuat estimasi ini berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan ilien dan menilai
risiko inheren, dengan mempertimbangkan hasil pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan prosedur analitis yang telah dilaksanakan Ukuran sampel yang direncanakan akan
meningkat apabila jumlah salah saji yang diharapkan dalam populasi mendekati salah saji yang dapat
ditoleransi.

Menentukan Ukuran Sampel Awal

Jika menggunakan sampling nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel aval dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang telah kita bahas sejauh ini. Tabel 17-3 mengikhtisarkan faktor-
faktor tersebut. termasuk pengaruh perubahan setiap faktor terhadap ukutan sampel. Jadi tidaklah
mengejutkan jika mempertimbunghan semua faktor tersebut akan memerlukan pertimbangan yang
mendalam. Ukuran sampel antara sampling nonstatistik dan statistik harus sama. Jadi, auditor siput
menentukan ukuran sampel untuk sampling non statistik dengan menggunakan tabel sampling unit
moneter, T, yang dibahas pada bagian selanjutnya, Gambar 17-2 menyajikan rumus sampel untuk
menghitung ukuran sampel berdasarkan Audit Sampling Auditing Guide AICPA.

Asumsikan auditor menerapkan rumus ini bagi populasi pada Tabel 17- dan salah saji yang dapat
ditoleransi adalah $15.000. Auditor memutuskan untuk mengeliminasi tiga item yang membentuk strata
pertama dari populasi yang tercati karena melampaui salah saji yang dapat ditoleransi. Ketiga ukun yang
tersebut akan diuji secara terpisah. Populasi yang tersisa yang akan dijadikan sampel adalah $118.340,
yang merupakan jumlah gabungan dari strata 2 dan 3 Lebih lanjut, asumsikan bahwa penilain risiko
pengendalian dan inheren gabungkan berjumlah sedang dan ada risiko yang sedang bahwa pengujian
substantif atat transaksi dan prosedur analitis substantif tidak akan mendeteksi salah satu yang material.
Dengan menipertimbangkan faktor-faktor tersebut, auditor menentu bahwa risiko penerimaan yang
salah sebesar 14% (assurance 86%) salah Dengan menggunakan tabel pada Gambar 17-2, auditor
menerapkan faktor kevakinan sebesar 2, dan ukuran sampel yang dihitung adalah 16
((S118.340/S15.000) x 2 = 15,8).

Jika menggunakan sampling berstratifikasi, auditor harus mengalokackan ukuran sampel di antara strata
yang ada, biasanya dengan mengalokasikan bagian Item sampel yang lebih besar ke item populasi yang
lebih hesar. Dalam contoh dari Tabel 17-1, auditor harus menguji semua item pada strata I, yang bukan
merupakan sampling audit. Auditor memutuskan untuk mengalokasikan ukuran sampel sebanyak 16,
sembilan dari strata 2 dan tujuh dari strata 3.

Memilih Sampel

Untuk sampling nonstatistik, standar auditing mengizinkan auditor untuk meng gunakan metode
pemilihan mana pun yang dibahas pada Bab 15, Auditor baru akan membuat keputusan setelah
mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan setiap metode, termasuk pertimbangan biaya.

Untuk sampling berstratifikasi, auditor akan memilih sampel secara independen dari setiap strata.
Dalam contoh kita pada Tabel 17-1, auditor akan memilih 9 item sampel dari 10 item populasi pada
strata 2 dan tujuh dari 27 itern pada strata 3.

Melaksanakan Prosedur Audit

Untuk melaksanakan prosedur audit, auditor menerapkan prosedur audit yang tepat pada setiap item
sampel untuk menentukan apakah item tersebut mengandung salah saji. Dalam konfirmasi piutang
usaha, auditor mengirimkan sampel konfirmasi positif dengan cara seperti yang digambarkan pada Bab
16 dan menentukan jumlah salah saji dalam setiap akun yang dikonfirmasi. Jika terjadi nonrespons,
mereka akan menggunakan prosedur alternatif untuk menentukan salah saji.

Dengan merujuk kembali contoh kita pada Tabel 17-1, asumsikan auditor mengirimkan permintaan
konfirmasi pertama dan kedua serta melaksanakan prosedur alternatif. Juga asumsikan auditor
mencapai kesimpulan berikut mengenai sampel setelah merekonsiliasi semua perbedaan waktu:

Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi dan Memutuskan Akseptabilitas Populasi


Auditor harus menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan (1) memproyeksikan salah saji dari hasil
sampel ke populasi dan (2) mempertimbangkan kesalahan Sampling serta risiko sampling (ARIA). Dalam
contoh kita, apakah auditor akan menyimpulkan bahwa piutang usaha lebih saji sebesar $389? Tidak,
auditor berkepentingan dengan hasil populasi, bukan hasil sampel. Karena itu, auditor harus
memproyeksikan dari sampel ke populasi untuk mengestimasi salah saji populasi.

Anda mungkin juga menyukai