Anda di halaman 1dari 3

Jika menggunakan sampling nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel awal

dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah kita bahas sejauh ini. Tabel 17-3
mengikhtisarkan faktor-faktor tersebut, termasuk pengaruh perubahan setiap faktor
terhadap ukuran sampel. Jadi tidaklah mengejutkan jika mempertimbangkan semua
faktor tersebut akan memerlukan pertimbangan yang mendalam. Ukuran sampel
antara sampling nonstatistik dan statistic harus sama. Jadi, auditor dapat
menentukan ukuran sampel untuk sampling nonstatistik dengan menggunakan table
sampling moneter, yang dibahas pada bagian selanjutnya, Gambar 17-2 menyajikan
rumus sampel untuk menghitung ukuran sampel berdasarkan Audit Sampling
Auditing Guide AICPA.
Asumsikan auditor menerapkan rumus ini bagi populasi pada Tabel 17-1 dan
salah saji yang dapat ditoleransi adalah $15.000. Auditir memutuskan untuk
mengeliminasi tiga item yang membentuk strata pertama dari populasi yang tercatat
karena melampaui salah saji yang dapat ditoleransi. Ketiga akun yang akan dijadikan
sampel adalah $118.340, yang merupakan jumlah gabungan dari strata2 dan 3. Lebih
lanjut, asumsikan bahwa penilaian risiko pengendalian dan inheren gabungan
berjumlah sedang da nada risiko yang sedang bahwa pengujian substantive atas
transaksi dan prosedur analitis substantif tidak akan mendeteksi salah saji yang
material. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, auditor menentukan
bahwa risiko penerimaan yang salah sebesar 14% (assurance 86%) adalah tepat.
Dengan menggunakan table pada Gambar 17-2, auditor menerapkan faktor
keyakinan sebesar 2, dan ukuran sampel yang dihitung adalah 16[($118.340/$15.000)
x 2 = 15.8].

Jika menggunakan sampling berstratifikasi, auditor harus mengalokasikan


ukuran sampel di antara strata yang ada, biasanya dengan mengalokasikan bagian
item sampel yang lebih besar ke item populasi yang lebih besar. Dalam contoh dari
Tabel 17-1, auditor harus menguji semua item pada strata 1, yang bukan
GAMBAR 17-2 Rumus Penghitungan Ukuran Sampel pada Pengujian atas Rincian Saldo
Nonstatistik Berdasarkan Rumus Sampling Audit AICPA

Jumlah Populasi yang


Tercatat x Faktor Keyakinan
Ukuran sampel = Salah saji yang dapat
ditoleransi

Keyakinan
Risiko penerimaan yang Salah Faktor Keyakinan
Sampel

*item-item berisiko tinggi dan item individual yang melebihi salah saji yang dapat
ditoleransi sering kali dikecualikan dari populasi dan dipilih untuk pemeriksaan 100
persen

merupakan sampling audit. Auditor memutuskan untuk mengalokasikan ukuran sampel sebanyak 16,
Sembilan dari strata 2 dan tujuh dari strata 3.

Untuk sampling nonstatistik, standar auditing mengizinkan auditor untuk menggunakan metode
pemilihan mana pun yang di bahas pada Bab 15. Auditor baru akan membuat keputusan setelah
mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan setiap metode, termasuk pertimbangan biaya.

Untuk samping berstratifikasi, auditor akan memilih sampel secara indipenden dari setiap strata.
Dalam contoh kita pada table 17-2, auditor akan memilih Sembilan item sampel dari 10 item populasi
pada strata 2 dan tujuh dari 27 item pada strata 3.

Untuk melaksanakan prosedur audit, auditor menerapkan prosedur audit yang tepat pada setiap sampel
untuk menentukan apakah item tersebut mengandung salah saji. Dalam konfirmasi piutang usaha,
auditor mengirimkan sampel konfirmasi positif dengan cara seperti yang digambarkan pada Bab 16 dan
menentukan jumlah salah saji dalam setiap akun yang di konfirmasi. Jika terjadi nonresponse, mereka
akan menggunakan prosedur alternative untuk menentukan salah saji.

Dengan merujuk kembali contoh kita pada Tabel 17-1, asumsikan auditor mengirimkan
permintaan konfirmasi pertama dan kedua serta melaksanakan prosedur alternative. Juga asumsikan
auditor mencapai kesimpulan berikut mengenai sampel setelah merekonsiliasi semua perbedaan waktu:
Dolar yang Diaudit

Strata Ukuran Sampel Nilai yang Dicatat Nilai yang Diaudit Salah Saji Klien
1 3 $ 88.955 $ 91.695 $ (2.740)
2 9 43.995 43.024 971
3 7 13.105 10.947 2.158
Total 19 $ 146.005 $ 145.666 $ 389

Auditor harus menggenerelisasi dari sampel ke populasi dengan (1) memproyeksikan salah saji dari hasil
sampel ke populasi dan (2) mempertimbangkan kesalahan sampling serta risiko sampling (ARIA). Dalam
contoh kita, apakah auditor akan menyimpulkan bahwa piutang usaha lebih saji sebesar $389? Tidak,
auditor berkepentingan dengan hasil populasi, bukan hasil sampel. Karena itu, auditor harus
memproyeksikan dari sampel ke populasi untuk mengestimasi salah saji populasi

Anda mungkin juga menyukai