TENTANG PROPERTI
ii
DAFTAR ISI
TENTANG PROPERTI i
DAFTAR ISI ii
Menuai Laba dari Properti 1
MEMBACA PELUANG PASAR BISNIS
APARTEMEN DI KOTA DEPOK 5
Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi 10
Ekspansi Bisnis / Pengembang Lokal Siap
Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
2015, Sektor Properti Pulih 20
Menerawang Bisnis Properti Tahun 2014 34
Sektor Properti Sumbang 28 Persen
Pertumbuhan Ekonomi 42
2015, Sektor Properti Makin Mempesona 44
Investasi Properti pada 2015 Menggiurkan 48
Sektor Properti Masih Seksi, Belum Terdapat
Indikasi Bubble 54
PROSPEK INDONESIA MENJADI TUJUAN
UTAMA INVESTASI PROPERTI DI DUNIA 59
2014: Satu Tahun Di Batas Real Estate 68
Tahun 2015 Pasar Properti Bakal Terjerembab? 73
Tahun 2015 Pasar Properti Bakal Terjerembab? 78
Ekonomi Lesu, Pengembang Tetap Luncurkan
Proyek Baru 83
Pasca-Pemilu, Sentimen Pasar Properti Tetap
iii
Positif 87
Tahun Depan Pasar Perkantoran Jakarta
Cenderung "Flat" 91
QE Berakhir, Pasar Properti Tetap Menarik 94
Apartemen Supermewah di Jakarta Tembus
Rp 33 Miliar per Unit 97
Tahun Depan, Bisnis Properti Hadapi
Penyesuaian Harga BBM 101
AFTA 2015 Menguntungkan Pengembang
Lokal 104
Tahun Depan, Pertumbuhan Properti
Mencapai 10 - 15 Persen 107
Jatuhnya Harga Minyak Dunia Berkah Buat
Bisnis Properti Indonesia 112
Tahun Depan, Prospek Properti Jauh dari
Suram 117
Harga Properti Singapura 10 Kali Lebih Tinggi
Dibanding Indonesia 121
Tren Properti 2015: Positif di Semua
Subsektor! 124
Surabaya Makin Diperhitungkan! 129
Puncak Group Kuasai Pasar Apartemen
Surabaya 136
Pertumbuhan Hotel Berbintang di Bogor Dua
Kali Lipat! 139
Apartemen Mahasiswa Makin "Nge-tren" di
Surabaya 143
iv
Harga Minyak Anjlok, Bisnis Ritel dan Logistik
Paling Diuntungkan 147
Kapitalisasi Pasar Properti Tahun Ini Naik 8
Persen 151
"Di Mana Ada Bank Asing, di Situ Properti
Tumbuh Pesat" 157
Transaksi Rumah Jadebotabek Stabil 161
Harga Perkantoran Premium Jakarta Termahal
Kedua di Asia Tenggara 164
Harga Tanah dan Properti di Dua Kawasan Ini
Bakal Meroket 168
Pasar Menggiurkan, 7.956 Kondotel Sesaki
Bali 173
Nih, Tiga Daerah Paling "Hot" untuk Investasi
Properti! 176
Investasi di Sektor Properti Tahun Ini Meroket
Tajam 181
Jakarta, Jabar, Jatim, dan Bali Masih Favorit
Investasi 184
Apartemen Makin Digandrungi, Ini
Sebabnya... 188
Kalau Mau Maju, Bangun "One City One
Factory"! 191
CEO Jababeka: Kawasan Industri Itu Properti
Emas 195
Kawasan Industri di Koridor Timur Jakarta
Mendominasi Pasar 200
Dampak Moratorium, Pasokan Mal Jakarta
v
Seret 203
Kelangkaan Lahan Picu Harga Apartemen
Terus Meroket 207
Menggiurkan... Kondominium Sewa
Mendominasi Pasar 80 Persen! 211
Apartemen Menengah Laku Keras 214
Harga Lahan Kawasan Industri Stabil 217
Bangun 159 Hotel, Indonesia Nomor Dua di
Asia 221
Tak Hanya Yogyakarta, Bandung Pun Disesaki
Pusat Belanja 227
Bisnis Properti di Indonesia "Enggak Ada
Matinya"... 231
Indonesia, "Investor Darling" Tahun Ini 237
Catat, "Daerah Mati" untuk Investasi Properti 243
Sepuluh Tahun Lagi, yang Tinggal di Rumah
Hanya Kalangan Berduit 249
Ini Kawasan yang Masuk Kategori "Sunrise" 254
Rupiah Terjengkang, Bisnis Properti Jalan
Terus 262
Perhatian, "Kepala Naga" sedang Menghadap
ke Barat! 266
Menurut Kalender Tiongkok, Memulai Bisnis
Properti Tahun Ini Akan Menguntungkan 271
Pengembang Indonesia Tahan Banting, Dollar
Menguat Tak Masalah 275
Dollar Perkasa, Harga Properti Komersial
vi
Melonjak 30 Persen 278
Gelombang Investasi Asia "Hantam" Eropa 281
Harga Minyak Anjlok Tak Pengaruhi Bisnis
Properti Indonesia 285
Bisnis Perkantoran Belum "Over Supply" 289
Rupiah Terjerembab Bikin Ongkos Konstruksi
Membengkak 20 Persen 294
Perbedaan Kelas Pusat Belanja Hanya Isi Perut
dan Gaya Hidup 298
Lampu Kuning Bisnis Properti! 304
Indonesia, Negara Favorit Investasi Properti 310
Bisnis Properti Bakal Terpuruk? Nanti Dulu... 315
Nasib Sektor Properti Kuncinya Ada di Jokowi 324
Perhotelan Jabodebek Alami Kontraksi 29,17
Persen 329
Harga Apartemen di Jakarta, Bogor, Depok,
dan Bekasi Turun! 333
1
OCTOBER 9, 2011
Perkembangan Apartemen di Kota
Depok
Sudah tidak asing lagi kita melihat
apartemen di lingkungan kota
Depok.Menjamurnya apartemen-
apartemen tersebut mungkin
disebabkan oleh beberapa hal. Banyak
yang melihat peluang atau hasil yang
menjanjikan jika membangun
apartemen khususnya untuk kota
penyannga Jakarta yakni Depok. Pasar
bisnis apartemen mungkin memiliki
suatu strategi khusus dalam
memasarkan apartemen. Mungkin
bisnis apartemen memiliki nilai jual
yang tinggi apalagi ditengah kondisi
sosial yang telah berubah. Berikut hal-
hal perubahan yang terjadi mengapa
apartemen laris diminati banyak
6
OCTOBER 3, 2012
A. Pengertian segmentasi
pasar menurut ahli
Menurut Hermawan Kartajaya dkk
(2003) dalam bukunya Rethinking
Marketing segmentasi berarti „melihat
pasar secara kreatif‟. Segmentasi
merupakan seni mengidentifikasikan
serta memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul di pasar. Segmentasi
memungkinkan pemasar menghindari
persaingan langsung. Ini
dimungkinkan karena mereka bisa
“tampil beda” dengan kompetitornya,
melalui perbedaan harga, corak,
kemasan, daya tarik promosi, cara
distribusi dan service memadai.
Pride & Ferrel (1995) Mengatakan
bahwa segmentasi pasar adalah suatu
proses membagi pasar ke dalam
segmen-segmen pelanggan potensial
11
psikografis.
B. Manfaat dan Kelemahan
Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang
melakukan segmentasi pasar atas
dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan
atau mensegmentasikan pasar seperti
itu, dapat dikatakan bahwa secara
umum perusahaan mempunyai
motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan
yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang
dapat berkelanjutan dan kompetitif
(Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukan-
nya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat
mendeteksi secara dini dan
tepat mengenai
kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar
yang senantiasa berubah.
13
Ekspansi Bisnis /
Pengembang Lokal Siap
Bersaing di Era Masyarakat
Ekonomi ASEAN. 2015, Sektor
Properti Pulih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Asosiasi pengembang Real Estat
Indonesia (REI) yang telah
bekerjasama dengan Universitas
Indonesia, mendapatkan data sektor
properti menyumbang pertumbuhan
ekonomi sebesar 28 persen.
Pertumbuhan dari sektor properti di
Indonesia ditinjau dari pengeluaran
konsumsi sektor bangunan.
"Dari data itu, pusat penelitian
Universitas Indonesia menyimpulkan
bahwa peranan dan kontribusi sektor
perumahan di Indonesia terhadap
pertumbuhan ekonomi cukup tinggi,"
ujar Ketua REI Setyo Maharso saat
memberikan sambutan di Musyawarah
Nasional Real Estat Indonesia XIV,
Senin (25/11/2013).
43
26 September 2013
Jakarta – Besarnya pangsa pasar
menengah ke atas terus mengerek
tingginya permintaan maupun harga
dari sektor properti. Konsultan
properti internasional yang berbasis di
Amerika Serikat Jones Lang Las-Salle
mencatat adanya kenaikan
permintaan dan harga sepanjang
semester pertama tahun ini.
Perningkatan tersebut terjadi di
segmen komersial maupun
resindesial.
Head of Research Jones LangLaSalle
Anton Sitorus mengemukakan, di
sektor perkantoran komersial,
penyerapan ruang kantor di kawasan
central business district (CBD) selama
kuartal kedua 2013 menapai 93.400
meter persegi.
55
internasional,” terangnya.
Rowe menjelaskan, selama kuartal
kedua para pengembang telah
meluncurkan proyek 4ribu unit
kondominium strata. Sedangkan total
proyek yang dibangun saat ini lebih
dari 37.800 unit dengan catatan 70
persen telah terserap oleh pasar.
“Kami memproyeksikan peluncuran
proyek kondominium baru terus
berlangsung dalam beberapa triwulan
ke depan. Namun, ini cenderung
melambat pada periode pemilu tahun
depan,” katanya.
Di sisi lain, Country Head Jones Lang
LaSalle Todd Lauchlan mengatakan,
perkembangan positif sektor properti
di Indonesia masih akan berlanjut.
Bahkan perkembangan tidak akan
hanya dinikmati oleh pasar Jakarta,
namun juga sejumlah kota besar di
tanah air. “Pasar properti Indoensia
masih relatif aman dari dampak
kemungkinan crash atau bubble.
Situasi sekarang berbeda jauh jika
58
PROSPEK INDONESIA
MENJADI TUJUAN UTAMA
INVESTASI PROPERTI DI
DUNIA
1. Perkembangan Investasi
Properti di Indonesia
Indonesia saat ini tengah menikmati
pesatnya pertumbuhan ekonomi
disaat pada umumnya negara-negara
di dunia sedang dilanda krisis
keuangan, terutama negara-negara
Eropa dan Amerika. Dengan
pertumbuhan ekonomi diatas 6
persen, saat ini Indonesia merupakan
termasuk negara triliuner dari segi
PDB dan tergabung dalam kelompok
20 negara terkaya didunia dari sektor
PDB. Dengan total PDB sebesar 1
triliun USD dan pendapatan perkapita
sebesar 3000 USD lebih, menjadikan
Indonesia masuk dalam negara
60
pasar Indonesia.
"Fenomena kemerosotan kinerja
sektor properti terutama perkantoran
komersial sebetulnya sudah terlihat
sejak awal 2014. Terjadi koreksi harga
sewa akibat permintaan mengalami
kontraksi. Pasar perkantoran yang
sebelumnya diprediksi pulih setelah
mengalami perlambatan penyerapan
pada 2013, ternyata berjalan tidak
sesuai ekspektasi," papar Sutrisno,
Selasa (7/10/2014).
Kenyataannya, lanjut dia, tingkat
serapan tidak mengalami kenaikan.
Sejak awal tahun sampai September
2014 tingkat serapan hanya pada level
200.000 meter persegi, sementara
proyeksi 400.000 meter persegi.
Beberapa pemilik dan pengelola
gedung perkantoran, baik yang
bertarif dollar AS maupun rupiah,
sudah mulai menyesuaikan harga
sewa sejak awal semester dua ini. Tak
hanya mengoreksi harga sewa
transaksi, melainkan juga harga sewa
75
penawaran.
Konsultan properti global lainnya,
Knight Frank Indonesia bahkan
mencatat, tingkat serapan
perkantoran pada kuartal III tahun ini
hanya seluas 1.008 meter persegi. Ini
artinya, rekor terendah dalam sepuluh
tahun terakhir.
Director Commercial Knight Frank
Indonesia, Sindiani Surya Adinata,
menyebutkan, rendahnya tingkat
serapan perkantoran ini bukan karena
terbatasnya pasokan, melainkan
melemahnya permintaan.
"Banyak perusahaan skala
multinasional yang sebelumnya
berencana ekspansi untuk
memperluas bisnisnya, justru
menundanya dan lebih memilih wait
and see. Mereka sebelumnya
menunggu Pemilihan Presiden hingga
Joko Widodo (Jokowi) terpilih, tapi
setelah itu menunggu lagi hingga
kemudian kabinet yang sesuai
preferensi pasar terpilih sampai
76
pasar Indonesia.
"Fenomena kemerosotan kinerja
sektor properti terutama perkantoran
komersial sebetulnya sudah terlihat
sejak awal 2014. Terjadi koreksi harga
sewa akibat permintaan mengalami
kontraksi. Pasar perkantoran yang
sebelumnya diprediksi pulih setelah
mengalami perlambatan penyerapan
pada 2013, ternyata berjalan tidak
sesuai ekspektasi," papar Sutrisno,
Selasa (7/10/2014).
Kenyataannya, lanjut dia, tingkat
serapan tidak mengalami kenaikan.
Sejak awal tahun sampai September
2014 tingkat serapan hanya pada level
200.000 meter persegi, sementara
proyeksi 400.000 meter persegi.
Beberapa pemilik dan pengelola
gedung perkantoran, baik yang
bertarif dollar AS maupun rupiah,
sudah mulai menyesuaikan harga
sewa sejak awal semester dua ini. Tak
hanya mengoreksi harga sewa
transaksi, melainkan juga harga sewa
80
penawaran.
Konsultan properti global lainnya,
Knight Frank Indonesia bahkan
mencatat, tingkat serapan
perkantoran pada kuartal III tahun ini
hanya seluas 1.008 meter persegi. Ini
artinya, rekor terendah dalam sepuluh
tahun terakhir.
Director Commercial Knight Frank
Indonesia, Sindiani Surya Adinata,
menyebutkan, rendahnya tingkat
serapan perkantoran ini bukan karena
terbatasnya pasokan, melainkan
melemahnya permintaan.
"Banyak perusahaan skala
multinasional yang sebelumnya
berencana ekspansi untuk
memperluas bisnisnya, justru
menundanya dan lebih memilih wait
and see. Mereka sebelumnya
menunggu Pemilihan Presiden hingga
Joko Widodo (Jokowi) terpilih, tapi
setelah itu menunggu lagi hingga
kemudian kabinet yang sesuai
preferensi pasar terpilih sampai
81
Pasca-Pemilu, Sentimen
Pasar Properti Tetap Positif
(15/10/2014).
Herully menambahkan, hal itu juga
berlaku pada tingkat hunian
perkantoran di luar kawasan CBD
yang juga masih stabil, yakni
mencapai 90 persen. Sementara itu,
untuk apartemen strata, menurut
Head of Residential JLL, Luke Rowe,
menampilkan kinerja pertumbuhan
paling signifikan dalam tiga kuartal
terakhir ini.
"Penyerapan apartemen strata
melonjak 20 persen dari kuartal
sebelumnya atau menembus angka
4.900 unit sehingga secara umum
jumlah penyerapan apartemen strata
dalam tiga kuartal mencapai 12.000
unit," jelas Luke.
Sentimen positif, tambah luke, akan
terus berlanjut hingga 2017
mendatang, saat sejumlah 56.000
apartemen strata telah mencapai
tingkat penjualan sebesar 78 persen
pada kuartal III 2014. Adapun di
subsektor ritel, tingkat hunian relatif
89
Apartemen Supermewah di
Jakarta Tembus Rp 33 Miliar
per Unit
Singapura.
"Harga properti kita masih sangat
rendah jika dikomparasikan dengan
harga properti di pasar-pasar utama
dunia. Tapi, potensi kenaikan dan
pertumbuhan justru tinggi. Hal ini
mempertimbangkan tingginya
kebutuhan akan hunian berkualitas,
berkelas, di lokasi premium dan juga
potensi investasi," ujar Todd.
Hal senada juga dikatakan Direktur
Eksekutif Indonesia Property Watch
(IPW) Ali Tranghanda. Dia
berpendapat, apartemen supermewah
di Indonesia, khususnya Jakarta, masih
paling rendah harganya.
"Padahal, pasarnya terus meningkat
dan menjadi tuntutan kebutuhan
karena menawarkan prestise, praktis,
modernitas, gaya hidup dan
kebanggaan. Harga apartemen
supermewah punya potensi
meningkat lebih tinggi karena
pasokannya kurang dan pasar di
segmen ini akan terus ada, bahkan
100
(10/12/2014).
Dia membandingkan kondisi properti
Indonesia dengan Singapura. Saat
berkunjung ke Singapura, Matius
menemukan iklan pemasaran unit
apartemen Lucky Plaza. Lalu, dia
menghubungi bagian pemasaran
untuk menanyakan harga satu unit
apartemen di sana.
"Ternyata, satu unit (apartemen)
dengan dua kamar di sana (Singapura)
harganya Rp 30 miliar. Bayangkan,
satu unit harganya segitu di
Singapura. Di Indonesia apartemen
mewah dua kamar itu seharga Rp 2
sampai Rp 3 miliar," kata Matius.
Hal ini, lanjut Matius, menunjukkan
bahwa harga properti Singapura bisa
10 kali lebih tinggi dibandingkan
Indonesia. Dia memperkirakan, selisih
harga yang sangat jauh antara
Singapura dan Indonesia ini
berdasarkan penghitungan luas
ruangan atau bangunan yang
berbeda.
123
Surabaya Makin
Diperhitungkan!
Pertumbuhan Hotel
Berbintang di Bogor Dua Kali
Lipat!
Transaksi Rumah
Jadebotabek Stabil
Knight Frank
165
perkantoran.
"Sementara di wilayah pinggiran atau
sub-urban, aktif oleh pengembangan
perumahan dan fasilitas komersial
penunjang seperti pusat belanja.
Seiring perubahan gaya hidup dan
meningkatnya populasi, masyarakat
pinggiran tak harus ke pusat kota
Jakarta," ujar Karan.
Wilayah pinggiran DKI Jakarta macam
Serpong, Bintaro, Tangerang, Bekasi,
Depok, masih menjadi primadona
masyarakat untuk tinggal dan
beraktivitas. Demikian halnya dengan
wilayah Bandung, Surabaya, Malang,
dan Bali.
Dalam catatan JLL, Bali diminati untuk
pengembangan hotel, vila, dan
kondotel. Untuk hotel hingga 2018
mendatang akan masuk pasokan baru
sebanyak 15.300 kamar. 17 persen
atau 2.601 di antaranya merupakan
hotel mewah.
Sedangkan kondotel mencatat
pertumbuhan 62 persen hingga akhir
187
Apartemen Makin
Digandrungi, Ini Sebabnya...
(11/2/2015).
Anton menjelaskan, para investor
yang saat ini membeli unit dalam
jumlah banyak atau lebih dari satu
bisa memanfaatkannya dalam
beberapa waktu mendatang.
Sementara itu, senada dengan Anton,
President Director Savills PCI Jeffry
Hong, para investor membeli unit
apartemen dan menyimpannya untuk
keluarga mereka. Apartemen menjadi
invetasi keluarga.
"Orang-orang sekarang membeli
untuk masa depan. Dua, tiga unit, atau
satu lantai apartemen, dengan
harapan anak-anak mereka kembali
dari sekolahnya," jelas Hong.
Persiapan itu, lanjut dia, dimanfaatkan
selama anak-anak mereka belum bisa
menghuni unitnya. Seperti diketahui,
harga sewa unit apartemen tidak akan
turun.
"Kelak di 2015 dan seterusnya, harga
sewa apartemen bisa mengalami
peningkatan sampai 20 persen," tutur
190
Hong.
Adapun menurut Technical Advisor,
Rupert Provest, peningkatan minat
masyarakat terhadap apartemen juga
diakibatkan banyaknya fasilitas yang
ditawarkan, mulai fasilitas keamanan
hingga hiburan.
"Keamanan terjamin, ada fasilitas-
fasilitas penunjang, kolam renang,
mal. Ini seperti gaya hidup baru yang
lebih menyenangkan yang tidak
didapatkan dari rumah tapak," kata
Rupert.
191
Dampak Moratorium,
Pasokan Mal Jakarta Seret
penduduk di sekitarnya.
"Lihat dulu segmennya. Kalau
segmennya baik, baru
dipertimbangkan masuk di situ,"
sebut Arief.
Hal senada diungkapkan oleh
Managing Director Cushman &
Wakefield David Cheadle. Dia
menambahkan, Jakarta adalah salah
satu lokasi premium yang selalu
diincar oleh peritel internasional.
Hanya, untuk mendapatkan lokasi di
Jakarta, tidaklah mudah.
"Anda harus menunggu bertahun-
tahun untuk mendapatkan lokasi
premium yang high profile. Anda
harus memiliki hasrat tinggi dan
bersabar. Jika tidak mau menunggu,
Anda harus pertimbangkan lokasi
lainnya di sekitar Jakarta," jelas David.
Harga sewa naik
Dengan stagnansi jumlah mal di
Jakarta, sementara pemilik ritel
semakin bertambah, kenaikan harga
206
Menggiurkan... Kondominium
Sewa Mendominasi Pasar 80
Persen!
Rp 7,1 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan
BSDE, Hermawan Wijaya, menyatakan
optimistis tahun ini target pra-
penjualan dapat tercapai. Demikian
halnya dengan laba bersih yang akan
digenjot 10 persen hingga 15 persen
lebih tinggi dari pendapatan tahun
2014 sekitar Rp 5,5 triliun-Rp 5,7
triliun.
"Optimistis dapat tercapai. Karena
Indonesia masih butuh rumah,
apartemen, pusat belanja, dan ruang
komersial lainnya untuk usaha," cetus
Hermawan.
Ishak mengamini, konstelasi bisnis
dan industri properti tahun ini akan
lebih dinamis mengikuti tren global.
Tren tersebut berupa akselerasi
urbanisasi yang bergerak sangat cepat
dan melahirkan pengembangan kota
sekunder (secondary city
development), pertumbuhan
permintaan (rising development
demand), pertumbuhan permintaan
235
untuk ditinggali.
"Menurut saya idealnya dua kamar
tidur itu luas minimalnya 50 meter
persegi. Jangan lupa, untuk dapurnya
juga harus memadai. Jangan ikuti
apartemen model barat yang
dapurnya sempit," tandas dia.
254
(3/3/2015).
Properti mewah, lanjut Budi, selama
ini memang menggunakan material
impor. Tetapi, tidak seluruh gedung
properti mewah bermaterikan bahan
bangunan impor, hanya bagian-
bagian tertentu, seperti elevator, kaca
double glass, atau sistem keamanan
bangunan gedung.
Dengan demikian, menurut Budi,
bisnis properti akan jalan terus. Selain
kebutuhan masih tetap tinggi,
terutama hunian, juga terdapat
stimulus lainnya yakni turunnya BI
Rate dari 7,75 persen menjadi 7,5
persen yang berdampak pada
perubahan bunga kredit pemilikan
rumah (KPR).
"Langkah BTN yang telah menurunkan
bunga KPR, akan diikuti bank-bank
lain. Tentu saja ini kami sambut
gembira. Karena beban masyarakat
untuk mencicil KPR semakin
diringankan dengan penurunan suku
bunga ini," tutur Budi.
264
Lima proyek
Untuk itu, PT Ciputra Residences, kata
Budi, tetap optimistis. Bahkan, tahun
2015 pengembang ini akan
meluncurkan proyek-proyek baru.
Selain EcoPlaza di kawasan
perumahan skala kota CitraRaya
Tangerang, juga akan dikembangkan
beberapa proyek di sejumlah kota.
"Tahun ini kami akan mengeluarkan
lima proyek baru yakni perumahan di
Samarinda dengan luas lahan sekitar
50-70 hektar, perumahan di Malang
seluas 50 hektar, pengembangan
komersial multifungsi di Kemayoran
seluas 2 hektar, perumahan di
Banjarmasin seluas 100 hektar, dan
pengembangan komersial di kawasan
Fatmawati Jakarta Selatan seluas 4,5
hektar," beber Direktur PT Ciputra
Residences Agus Surya Widjaja.
Sementara rencana pengembangan
lainnya di Balikpapan seluas 100
hektar, dan Pontianak seluas 30 hektar
akan menyusul kemudian.
265
nama Aloft.
AKR bahkan melengkapi fasilitas
museum seni Modern and
Contemporary Art di Nusantara
(MaCAN) untuk memamerkan karya-
karya seniman besar seperti Robert
Indiana dan Bernar Venet.
Widijanto mengatakan, Aloft Hotel
akan menempati lantai 34-41 Gallery
West tepatnya di atas bangunan
kantor. Hotel ini dirancang dengan
jumlah kamar 140 unit.
271
Pengembang Indonesia
Tahan Banting, Dollar
Menguat Tak Masalah
Steve.
Parameter tersebut berlaku pula untuk
menilai kelas-kelas pusat belanja di
Jadebotabek. Pasalnya, kata Steve,
pasar Indonesia masih berbentuk
piramida terbalik, di mana kelas
bawah mendominasi dibanding kelas
menengah, dan atas. Meskipun sudah
terjadi pergeseran signifikan sebagai
akibat dari tingginya pertumbuhan
ekonomi kurun 2010-2013 lalu.
"Timing"
Terkait semakin masifnya
pembangunan pusat belanja di
daerah, Steve berpandangan bahwa
hal tersebut sangat didorong oleh
jumlah populasi, dan pertumbuhan
daya beli.
"Selama populasi terus bertambah,
potensial untuk dikembangkan pusat
belanja. Selain itu masalah timing.
Itulah mengapa Sogo Department
Store, Debbenhams Department Store,
dan Metro Department Store melihat
303
pasar?
Sementara tingkat permintaan kata
Ferry, justru menurun akibat anjloknya
harga minyak dunia yang memaksa
perusahaan-perusahaan
pertambangan minyak, dan gas serta
jasa terkait menunda ekspansi,
merasionalisasi karyawan, dan
menempuh penghematan ongkos
operasional. Termasuk mengurangi
luas ruang kantor.
"Kinerja tingkat hunian sendiri,
terutama perkantoran Grade A
mengalami penurunan 3,7 persen
menjadi 92,1 persen. Masuknya
gedung-gedung baru tersebut akan
berkontribusi terhadap tingkat
kekosongan hingga akhir tahun ini,"
tandas Ferry.
Harga terkoreksi
Tantangan tersebut membuat
pengembang akan fokus pada
pertumbuhan tingkat okupansi
gedung, baik pemilik gedung yang
307
Jakarta.
Demikian halnya dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan, dana pensiun
negara Indonesia, berencana untuk
meningkatkan investasi di sektor
rumah murah untuk memenuhi
permintaan dari pekerja
berpenghasilan rendah.
Populasi Jakarta sendiri diperkirakan
naik menjadi 12,5 juta pada tahun
2030, dengan jumlah saat ini adalah
sekitar 9,7 juta. Menurut Bank Dunia,
Indonesia merupakan ketiga yang
tercepat dari sisi tingkat pertumbuhan
perkotaan di Asia setelah Thailand
dan Tiongkok.
"Ukuran populasi yang
dikombinasikan dengan tingkat
urbanisasi, akan membuat permintaan
properti terus menguat," kata
Gunawan.
315
industri.
Beberapa pengembang dan praktisi
bisnis properti justru mengungkapkan
data sebaliknya, penjualan mengalami
lonjakan tajam, pasca libur akhir tahun
2014. Bahkan, untuk produk-produk
dengan ekspektasi normal pun,
penjualan bisa melampaui target.
Direktur Keuangan, dan Sekretaris
Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk.,
Minarto Basuki, menepis anggapan
bisnis properti sedang terpuruk.
Menurut dia, anjloknya penjualan
tidak bisa digeneralisasi demikian
sederhana.
"Memang terjadi perlambatan pada
kuartal I 2015 jika dibandingkan
periode yang sama tahun
sebelumnya. Namun, penjualan tetap
tumbuh. Buktinya perumahan Grand
Pakuwon di Surabaya Barat,
berkontribusi signifikan terhadap total
pendapatan pengembangan
(development revenue) perseroan
senilai Rp 626 miliar," tutur Minarto
317