Anda di halaman 1dari 4

Akses Mudah Informasi Hukum Covid-19

Login Sign Up

Berita · Pusat Data · Jurnal · Klinik · Events · Produk · Pro

Search

Seluk Beluk Hukum Keluarga


Kamis, 13 May 2021 Tanggapan

Hati-hati! Mengingkari Janji Menikah Sebagai PMH


Aida Mardatillah
Bagi muda-mudi yang saat ini sedang menjalin hubungan (berpacaran) berhati-hatilah membuat janji
menikahi yang diingkari disertai dengan unsur-unsur perbuatan yang merugikan salah satu pihak sebagai
perbuatan melawan hukum, bahkan bisa dipidana dengan pasal penipuan.

Ilustrasi

Di zaman saat ini seringkali terjadi Ghosting (mengakhiri sebuah hubungan secara mendadak),
istilah viral yang sedang trend di kalangan anak muda. Nah, Ghosting ini tidak jarang dialami
muda-mudi yang menjalin hubungan atau pacaran. Kemudian berjanji untuk menikahi, tetapi
tidak menepati janjinya. Tahukah kamu bahwa memberi janji menikah, lalu mengingkari janji
tersebut dapat digugat perdata dan terjerat  pidana. Sebab, perkara seperti ini sudah ada
yurisprudensinya.

Persoalan janji menikahi ini banyak terjadi pada pasangan, mulai dari janji menikahi, salah satu
pasangannya menyerahkan keperawanannya, atau melakukan hubungan layaknya suami istri,
5 hamil. Lalu, membatalkan rencana pernikahan begitu saja, padahal persiapan pernikahan
hingga
Shares
sudah 90 persen, mulai biaya catering hingga sewa gedung. Ternyata kejadian seperti ini sudah
banyak terjadi dari dahulu hingga saat ini.

Anda Bosan Baca Berita Biasa?

Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme hukum


terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang
komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan
diriset secara mendalam.

Hanya Rp 42.000/bulan

Berlangganan Sekarang

Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengenal istilah “perjanjian perkawinan”.


Sebelum melangsungkan perkawinan, pasangan boleh mengadakan perjanjian sepanjang
substansi perjanjian tidak melanggar batas hukum, agama, dan kesusilaan. Perjanjian
perkawinan dibuat secara tertulis dan berlaku sejak perkawinan dilangsungkan.

Tapi, tidak demikian halnya dengan janji menikahi. Pada umumnya, janji menikahi disampaikan
secara lisan, bahkan mungkin sebagai bagian dari upaya merayu pasangan.  Ada  yang berhasil
merayu, ada pula yang tidak berhasil. Berhasil merayu pasangan berkat iming-iming janji untuk
dinikahi, bukan berarti bebas melaksanakan tindakan melanggar hukum.

Belum lama ini, Mahkamah Agung (MA) menghukum seorang pria dari Banyumas, Jawa Tengah
(Jateng), berinisial AS (34) sebesar Rp 150 juta. Sebab, AS dianggap ingkar janji karena tidak jadi
menikahi kekasihnya, berinisial SSL. Mengutip website MA, perkara ini tertuang dalam putusan
kasasi MA No. 1644 K/Pdt/2020. (Baca Juga: Perjanjian Pra Nikah Demi Melindungi Pasangan
Suami-Istri)

5
Shares
Dalam berkas gugatan perkara ini, diceritakan kasus itu bermula saat AS dan SSL menjalin
hubungan pacaran. Pada 14 Februari 2018, AS melamar SSL sesuai dengan adat istiadat Jawa.
AS bersama orang tua dan kerabatnya datang ke rumah SSL membawa cincin pertunangan dan
barang hantaran. Dalam acara lamaran itu, disepakati pernikahan akan digelar pada September
2018.

Setelah lamaran, AS membawa SSL jalan-jalan ke Cilacap dan  check in  di hotel. Di kamar
tersebut, AS merayu dan membujuk SSL untuk berhubungan layaknya suami-istri. SSL menolak
dengan alasan belum sah sebagai suami-istri. AS merajuk, mengungkit bahwa keduanya sudah
lamaran dan tinggal menunggu waktu untuk menikah. SSL akhirnya terbujuk rayuan maut AS
hingga SSL menyerahkan keperawanannya kepada AS malam itu juga.

Halaman Selanjutnya

Baru berjalan dua bulan,...

Halaman

1 2 3 4 5 >

Tanggapan
Comment Disclaimer
Seluruh isi komentar adalah tanggung jawab masing-masing pengguna. Berkomentarlah secara
bijaksana dan bertanggung jawab. Redaksi Hukumonline berhak untuk menayangkan atau tidak
menayangkan komentar, dengan mempertimbangkan kepatutan serta norma-norma yang berlaku.
Login

Add a comment

M ↓   MARKDOWN ADD COMMENT

BERITA TERKAIT:
Seluk Beluk Hukum Keluarga
Hak Asuh Anak Belum Mumayyiz Tak Selamanya Jatuh ke Tangan Ibu
Perjanjian Pra Nikah Demi Melindungi Pasangan Suami-Istri

5 Back »
Shares
Ke Atas · Berita · Search
Lihat Versi Desktop
Home · Tentang Kami · Redaksi · Pedoman Media Siber · Kode Etik · Syarat Penggunaan Layanan · Bantuan
dan FAQ · Karir ·
Copyright © 2021 PT Justika Siar Publika, All Rights Reserved
 

5
Shares

Anda mungkin juga menyukai