Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shafira Puspandari

NIM : 041770702
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
TUGAS 1

PT. Elektro merupakan produsen elektronik yang menghasilkan 3 jenis produk radio (jenis radio X, Y, dan
Z) .  Ketiga jenis radio tersebut dihasilkan melalui dua departemen, yaitu departemen spare parts dan
departemen asembling.  Pada saat ini, biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk di kedua
depeartemen tersebut masing-masing atas dasar Jam mesin dan Jan kerja langsung.  Jumlah jam mesin di
departemen spare parts adalah 10.000 Jam dan 5.500 jam kerja langsung di departemen asembling.  
Selama tahun 2002 diperkirakan volume produksi dan jam yang dikonsumsi di departemen tersebut adalah
Sbb:

Jenis Radio Volume Dept. Spare Dept. Asembling


parts
X 25.000 Unit 2.500 Jam 1.500 Jam
Y 12.500 Unit 3.200 Jam 1.700 Jam
Z 7.500 Unit 4.300 Jam 2.300 Jam
Jumlah 45.000 Unit 10.000 Jam 5.500 Jam

Anggaran Biaya overhead untuk tahun 2002 masing-masing Rp. 55 Juta, baik untuk departemen Spare
parts  maupun Assembling.  Data aktivitas lainnya adalah sebagai berikut:

Aktivitas Biaya Pemicu Biaya Jenis Radio


X Y Z
(Rp)
Set-ups 30.000.000,- No. of set up 20 40 60
Machining 38.000.000,- Machine hour 2.000 3.000 4.000
Raw materials 12.000.000,- Material requisition 20 30 40
handling
Packing 30.000.000,- Orders packed 200 350 300

Diminta:

1. Biaya overhead per unit menurut sistem konvensional maupun sistem ABC?!
2. Berikan argumentasi atas ke dua perhitungan tersebut?!
3. Apabila mekanisme sistem target costing dalam kasus ini akan diterapkan, faktor apa saja dan
bagaimana pertimbangan saudara atas activity yang digunakan untuk menghasilkan spare parts
tersebut?! Jelaskan berikut contoh.

Jawab :
Diketahui :
Jumlah Jam Mesin Dept. Spare Parts : 10.000 Jam
Jumlah Jam Mesin Dept. Asembling : 5.500 Jam
Anggaran Biaya Overhead : 55.000.000

Total Data Aktivitas :


Set-Ups : 120 (20+40+60)
Machining : 9000 (2000+3000+4000)
Raw Materials Handling : 90 (20+30+40)
Packing : 850 (200+350+300)
1. Perhitungan Biaya Overhead per Unit :
a. Sistem Konvensional
Produk
Departemen Perhitungan Total
X Y Z
Rp13.750.00
Dept. Spare X (2.500/10.000) x 55.000.000 0    
Rp55.000.000
Part (Jam Y (3.200/10.000) x 55.000.000   Rp17.600.000  
Mesin) Z (4.300/10.000) x 55.000.000     Rp23.650.000
Dept. Rp15.000.00
Asembling X (1.500/5.500) x 55.000.000 0    
Rp55.000.000
(Jam Tenaga Y (1.700/5.500) x 55.000.000   Rp17.000.000  
Kerja) Z (2.300/5.500) x 55.000.000     Rp23.000.000
Rp28.750.00
Total Biaya Overhead 0 Rp34.600.000 Rp46.650.000 Rp110.000.000
Unit Diproduksi (per unit) 25000 12500 7500  
Ket. Total Biaya
Overhead /
Biaya Overhead per Unit Rp1.150 Rp2.768 Rp6.220
Unit
Diproduksi

b. Sistem ABC
Produk
Aktivitas Perhitungan Total
X Y Z
X (20/120) x 30.000.000 Rp 5.000.000    
Set-Ups Y (40/120) x 30.000.000   Rp 10.000.000   Rp 30.000.000
Z (60/120) x 30.000.000     Rp 15.000.000
X (2000/9000) x 38.000.000 Rp 8.444.444    
Machining Y (3000/9000) x 38.000.000   Rp 12.666.667   Rp 38.000.000
Z (4000/9000) x 38.000.000     Rp 16.888.889
Raw X (20/90) x 12.000.000 Rp 2.666.667    
Materials Y (30/90) x 12.000.000   Rp 4.000.000   Rp 12.000.000
Handling Z (40/90) x 12.000.000     Rp 5.333.333
X (200/850) x 30.000.000 Rp 7.058.824    
Packing Y (350/850) x 30.000.000   Rp 12.352.941   Rp 30.000.000
Z (300/850) x 30.000.000     Rp 10.588.235
Total Biaya Overhead Rp 23.169.935 Rp 39.019.608 Rp 47.810.458 Rp 110.000.000
Unit Diproduksi (per Unit) 25000 12500 7500  
Ket. Total Biaya
Biaya Overhead per Unit Rp 926,80 Rp 3.121,57 Rp 6.374,73 Overhead / Unit
Diproduksi

2. Argumentasi atas dua perhitungan diatas :

Produk
Departemen Perhitungan Total
X Y Z
Total Biaya Overhead Rp 28.750.000 Rp 34.600.000 Rp 46.650.000
Sistem
Unit Diproduksi (per Unit) 25000 12500 7500 Rp 110.000.000
Konvensional
Biaya Overhead per Unit Rp 1.150 Rp 2.768 Rp 6.220
Total Biaya Overhead Rp 23.169.935 Rp 39.019.608 Rp 47.810.458
Sistem ABC Unit Diproduksi (per Unit) 25000 12500 7500 Rp 110.000.000
Biaya Overhead per Unit Rp 926,80 Rp 3.121,57 Rp 6.374,73
3. Sistem Target Costing adalah sistem perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan
kepada produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur sehingga sistem ini dapat
digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses desain dilakukan untuk mencapai tujuan
perbaikan usaha pada pengurangan biaya operasional produk di masa depan. Apabila sistem target
costing akan diterapkan pada contoh soal kasus diatas ada beberapa langkah yang harus dilakukan
yaitu :
a. Menentukan Harga Pasar
Pada departemen assembling sebelum memproduksi sparetpart harus membuat perencanaan
harga pasar produk sparepart yang akan dijual nantinya. Harga yang ditetapkan harus paling
tidak mendekati harga yang sudah ada dipasar. Contoh : harga kampas rem mobil dipasaran
Rp. 500.00,- nantinya departemen assembling harus terlebih dahulu menetapkan harga
kampas rem yang tidak jauh dari harga dipasar.
b. Menetapkan keuntungan
Ketika sudah mengetahui harga pasar dari produk yang akan kita jual, tentu dari hal tersebut
kita bisa menghitung berapa keuntungan yang ingin kita cari, sehingga nanti produk yang
terjual biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar daripada harga jual produk.
c. Menghitung Target Costing
Setelah itu baru kita menghitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan ketika kita melakukan
produksi. Dari biaya tersebut kita kalkulasi agar biaya yang ada tidak lebih besar dari laba yang
diharapkan.
- Dari contoh soal diatas agar ketika kita menggunakan sistem target costing, untuk mengurangi
biaya, kita bisa mengurangi biaya dari kegiatan set ups. Kegiatan set up memang penting tetapi
bisa lebih diefisienkan lagi jam kerja nya agar menjadi lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai