RESPONSI
TEKNIK RADIOGRAFI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2020
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
BAB I PROSEDUR KERJA DEPARTEMEN RADIOLOGI.................................5
1.1 Prosedur dan alur pasien:............................................................................5
1.2 Status Pasien...............................................................................................5
1.3 Teknik Radiografi (Persiapan Alat, Operator, dan Pasien)........................5
1.4 Teknik Radiografi (Penejelasan lebih lanjut pada bab 2)...........................6
1.5 Posisi Duduk Pasien...................................................................................6
1.6 Sudut Vertikal dan Horizontal pada Radiografi Intra Oral.........................7
1.7 Waktu Penyinaran.......................................................................................7
1.8 Titik Penetrasi Gigi Geligi pada Radiografi Intra Oral..............................8
1.9 Proses Pencucian film.................................................................................8
1.10Alur Interpretasi Foto.................................................................................9
BAB II TEKNIK RADIOGRAFI INTRAORAL...................................................10
2.1 Teknik Radiografi Intraoral Periapikal.....................................................10
2.1.1 Teknik Paralel........................................................................................10
2.1.2 Teknik Bisektris.....................................................................................13
2.2 Teknik Radiografi Intraoral Bitewing......................................................16
2.3 Teknik Radiografi Oklusal.......................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II-1 Teknik Paralel menunjukkan kesejajaran antara sumbu panjang gigi dan reseptor.
(Whaites, 2013)............................................................................................................10
Gambar II-2 Tiga komponen dasar yang umum pada holder. (Whaites, 2013)...............................10
Gambar II-3 Prinsip Teknik Bisektris. (Whaites, 2013)..................................................................13
Gambar II-4 Berbagai angulasi horisontal sinar-X (Whaites, 2013)................................................14
Gambar II-5 Posisi menahan film dengan menggunakan ibu jari maupun telunjuk (Whaites, 2013)
......................................................................................................................................15
Gambar II-6 Posisi penempata film pada gigi anterior (a) dan gigi posterior (b)............................15
Gambar II-7 Film intraoral bitewing dengan tab / wing bagian pasien menggigit untuk mensupport
film selama eksposure..................................................................................................16
Gambar II-8 Diagram yang menunjukkan posisi reseptor gambar yang ideal untuk berbagai jenis
bitewings......................................................................................................................16
Gambar II-9 Diagram yang menunjukkan reseptor gambar yang ideal dan posisi kepala tabung
sinar-X (ditentukan oleh perangkat pengarah sinar) untuk bentuk lengkung yang
berbeda.........................................................................................................................17
Gambar II-10 Diagram yang menunjukkan posisi reseptor gambar yang ideal dan perkiraan 5–8 °
sudut vertikal dari sinar-X mengkompensasi kurva Monson.......................................18
Gambar II-11 Lapang pandang proyeksi bitewing premolar...........................................................19
Gambar II-12 Penempatan film pada proyeksi bitewing premolar..................................................19
Gambar II-13 Proyeksi pusat sinar untuk bitewing premolar..........................................................20
Gambar II-14 Titik penetrasi untuk bitewing premolar...................................................................20
Gambar II-15 Lapang pandang bitewing molar...............................................................................21
Gambar II-16 Penempatan film proyeksi bitewing molar................................................................21
Gambar II-17 Proyeksi pusat sinar untuk bitewing molar...............................................................22
Gambar II-18 Titik penetrasi bitewing molar...................................................................................22
Gambar II-19 (A) Posisi reseptor gambar terhadap lengkung rahang bawah. (B) Posisi dilihat dari
depan. Perhatikan penggunaan protectice thyroid shield. (C) Gambaran posisi dari sisi
kiri. (D) Posisi sudut tabung terhadap reseptor gambar...............................................24
Gambar II-20 (A) Posisi reseptor gambar terhadap lengkung rahang bawah untuk teknik radiografi
upper oblique occlusal kiri. (B) Posisi untuk upper oblique occlusal kiri. Perhatikan
penggunaan protective thyroid shield. (C) Gambaran posisi dari depan.....................25
Gambar II-21 Posisi Lower 90o occlusal..........................................................................................26
Gambar II-22. Posisi Lower 450 occlusal.........................................................................................27
Gambar II-23. Posisi Lower Oblique Occlusal................................................................................28
3
BAB I
4
5
1. Pada Radiografi RA
Kepala sebaiknya diposisikan agar permukaan oklusal gigi RA sejajar
dengan dataran horizontal. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan
sandaran sehingga median plane (sagittal plane) vertical dan garis dari
ala nasi ke tragus sejajar secara horizontal. 3
2. Pada radiografi RB
Kepala sebaiknya diposisikan agar permukaan oklusal gigi RB sejajar
dengan dataran horizontal pada saat membuka mulut. Hal ini dapat
dilakukan dengan menyesuaikan sandaran sehingga median plane
(sagittal plane) vertical dan garis dari ala nasi ke tragus sejajar secara
horizontal.3
I.6 Sudut Vertikal dan Horizontal pada Radiografi Intra Oral
melihat suatu gigi dan jaringan sekitar daerah apikalnya. Pada satu film kita bisa
sekitarnya.1,2
Indikasi
4. Melihat ada tidaknya kelainan posisi pada gigi yang belum tumbuh
6. Perawatan endodontik
8. Evaluasi secara mendetil pada kista apikal dan lesi lainnya pada tulang alveolar
9
1. Film diletakkan pada holder di dalam mulut sejajar sumbu panjang gigi.
2. Ujung tabung sinar X diarahkan pada sudut yang tepat (vertikal dan
3. Dengan menggunakan film holder beserta film packet dan posisi ujung
Gambar II-1 Teknik Paralel menunjukkan kesejajaran antara sumbu panjang gigi dan
reseptor. (Whaites, 2013)
Gambar II-2 Tiga komponen dasar yang umum pada holder. (Whaites, 2013)
11
Holder dapat bervariasi dalam harga dan desain, desain holder yang
digunakan tergantung pada gigi apakah yang akan difoto. Holder pada dasarnya
terdiri dari tiga komponen dasar (seperti yang ditunjukkan pada Gambar I-2):1,2
1. Mekanisme untuk menahan image receptors sejajar dengan gigi yang juga
mendatar.
1) Gigi seri dan kaninus rahang atas - image receptor diposisikan cukup
langit-langit mulut
rahang bawah
dapat membantu menjaga gigi dan image receptor tetap paralel dan
menyentuh wajah pasien. Hal ini untuk memastikan titik fokus yang benar
7. Spacer cone sejajar dengan locator ring. Hal ini secara otomatis mengatur
receptor.
8. Eksposur dilakukan.
1. Paket film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan diradiograf
tanpa dibengkokkan.
2. Tentukan sudut antara sumbu panjang gigi dengan sumbu panjang film
3. Ujung tabung sinar X diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris
4. Dengan prinsip geometris segitiga sama sisi, ukuran panjang sebenarnya gigi di
menarik garis dari pusat sinar sampai bertemu dengan dataran oklusal
(Gambar I-3). Catatan : sudut vertikal ini biasanya sudah ditentukan, akan
tetapi ini hanya berupa acuan perkiraan. Perbedaan posisi kepala pasien,
1) Ukuran film yang tepat diletakkan dan diarahkan pada mulut, dengan
untuk memastikan semua bagian gigi akan terradiograf dalam film. Pasien
3) Lakukan penyinaran.
15
Gambar II-5 Posisi penempata film pada gigi anterior (a) dan gigi posterior (b)
Gambar II-6 Posisi menahan film dengan menggunakan ibu jari maupun telunjuk (Whaites, 2013)
mengharuskan pasien untuk menggigit sayap kecil yang melekat pada film
alveolar di daerah interdental region rahang atas dan rahang bawah pada satu
Gambar II-7 Film intraoral bitewing dengan tab / wing bagian pasien menggigit
untuk mensupport film selama eksposure.
Gambar II-8 Diagram yang menunjukkan posisi reseptor gambar yang ideal untuk berbagai jenis
bitewings.
harus yang direkomendasikan di Inggris pada tahun 2001 Guidance Notes for
holder dengan tepi atas dan bawah reseptor gambar sejajar dengan platform
gigitan.
untuk bitewing horizontal atau vertikal untuk bitewing vertical. (Gambar I-8)
4. Gigi posterior dan reseptor gambar harus bersentuhan atau sedekat mungkin.
5. Gigi posterior dan reseptor gambar harus paralel - bentuk dari lengkung gigi
mencapai persyaratan ini untuk gigi premolar dan gigi molar. (Gambar I-9)
kepala tabung sinar-X diarahkan, sehingga tabung bertemu dengan gigi dan
reseptor gambar pada sudut yang benar, dan melewati langsung melalui
Gambar II-10 Diagram yang menunjukkan posisi reseptor gambar yang ideal dan
perkiraan 5–8 ° sudut vertikal dari sinar-X mengkompensasi kurva
Monson.
8. Penentuan posisi harus dapat direproduksi.
2. Penempatan film
Film ditempatkan di antara lidah dan gigi, cukup jauh dari permukaan
lingual sejajar dengan sumbu panjang gigi. Batas anterior film sebaiknya
memanjang ke atas area kontak antara gigi kaninus rahang atas dan gigi
premolar pertama.Film ditempatkan sampai mulut pasien tertutup
sempurna untuk menghindari film berpindah ke distal.
19
4. Titik penetrasi
Tentukan titik penetrasi sehingga pusat sinar akan memasuki garis oklusi
pada titik kontak antara gigi premolar kedua dan gigi molar pertama.
Gambar II-14 Titik penetrasi untuk bitewing premolar.
2. Penempatan film
Film ditempatkan antara lidah dan gigi sejauh mungkin untuk menghindari
kontak dengan gusi cekat yang sensitif. Tepi distal film hendaknya 1-2
mm di atas gigi molar paling posterior yang sudah erupsi. Sudut horizontal
diatur dengan menempatkan tabung sejajar dengan arah pusat sinar untuk
membuka area kontak antara gigi molar pertama dan kedua.
21
4. Titik penetrasi
Pusat sinar hendaknya memasuki pipi di canthus lateral pada bidang
oklusal.
Gambar II-18 Titik penetrasi bitewing molar.
Teknik radiografi oklusal terbagi menjadi dua yaitu untuk rahang atas dan
rahang bawah.
Teknik Radiografi Oklusal Rahang Atas dibagi menjadi dua, yaitu Upper Standard
Proyeksi ini memperlihatkan bagian anterior dari gigi dan tulang rahang atas.
Indikasi :
(1) Melihat bagian periapical pada gigi anterior rahang atas, terutama di
anak-anak.
(3) Mengevaluasi ukuran dan perluasan dari lesi seperti kista atau tumor
(1) Pasien duduk dengan kepala tertopang dengan dataran oklusal sejajar
terhadap film.
Gambar II-19 (A) Posisi reseptor gambar terhadap lengkung rahang bawah. (B) Posisi
dilihat dari depan. Perhatikan penggunaan protectice thyroid shield. (C)
Gambaran posisi dari sisi kiri. (D) Posisi sudut tabung terhadap reseptor
gambar.
Radiografi ini menunjukkan bagian posterior dari maksila dan bagian gigi
Indikasi :
orang dewasa yang tidak bisa mentoleransi film holder pada teknik
periapikal.
(2) Evaluasi ukuran dan perluasan lesi seperti kista dan tumor atau lesi
(4) Membantu untuk menentukan posisi dari akar yang dislokasi secara
(5) Pemeriksaan fraktur gigi posterior dan tulang alveolar yang berkaitan
termasuk tuberositas.
(1) Pasien duduk dengan kepala ditopang dengan dataran oklusal sejajar
lantai.
(2) FIlm diletakkan di dataran oklusal gigi rahang bawah dengan arah
Gambar II-20 (A) Posisi reseptor gambar terhadap lengkung rahang bawah untuk teknik
radiografi upper oblique occlusal kiri. (B) Posisi untuk upper oblique occlusal
kiri. Perhatikan penggunaan protective thyroid shield. (C) Gambaran posisi
dari depan.
Teknik Radiografi Oklusal Rahang bawah dibagi menjadi tiga, yaitu Lower 90o
Posisi:
Posisi :
(1) Pasien diminta duduk dengan kepala bersandar dan bidang oklusal
horizontal serta sejajar lantai.
(2) Film dibungkus dan menghadap kebawah. Film diletakan pada tengah
mulut pada permukaan oklusal gigi bawah dan pasien diminta untuk
menggigit secara perlahan.
(3) Tabung diposisikan pada garis median, berpusat pada ujung dagu
dengan sudut 45° terhadap film.
Gambar II-22. Posisi Lower 450 occlusal
Posisi:
(1) Film dibungkus terlebih dahulu dan dimasukan pada mulut pada
permukaan oklusal gigi bawah ke daerah yang akan diambil
gambarnya. Lalu pasien diminta menggigit secara perlahan.
(2) Kepala disandarkan lalu diputar menjauhi daerah pemeriksaan dan
dagu dinaikkan.
(3) Tabung diarahkan ke atas dari bawah dan belakang sudut mandibula
dan sejajar bagian lingual dari mandibula.3
29
30