Anda di halaman 1dari 196

PROSIDING PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Penelitian Bidang Ekonomi - Bisnis Serta Pembangunan Masyarakat, Dalam Upaya


MANAJEMEN EKSPOR IMPOR
MANAJEMEN EKSPOR IMPOR
Meningkatkan Publikasi Internasional
INDONESIA
INDONESIA
MANAJEMEN
R. Weddie Andriyanto,EKSPOR IMPOR
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
karya: S.E., M.Si., CPA., Akt.
INDONESIA
karya: R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA., Akt.
Fakultas Ekonomi
Copyrights © ZAM-ZAM dan Bisnis
TOWER, 2017 Universitas Lampung, 2017
karya:
Hak ciptaR. Weddie oleh
dilindungi Andriyanto, S.E., M.Si., CPA., Akt.
undang-undang
Copyrights © ZAM-ZAM TOWER, 2017
All rights reserved
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Copyrights © ZAM-ZAM TOWER, 2017
All rights
Editor: Megareserved
Metalia S.E. M.S.Ak. Akt.
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Desain Sampul : Zam-Zam Design
All rights reserved
Editor:
Tata LetakMega Metalia S.E.
Isi : Zam-Zam M.S.Ak. Akt.
Design
Desain Sampul : Zam-Zam Design
Editor:
ISBN: Mega Metalia S.E. M.S.Ak. Akt.
978-602-5548-05-5
Tata Letak Isi : Zam-Zam Design
Desain Sampul : Zam-Zam Design
Cetakan I, November
Tata Letak 2017 Design
Isi : Zam-Zam
ISBN: 978-602-5548-05-5
978-602-5548-15-4
Diterbitkan oleh:
ISBN: 978-602-5548-05-5
Cetakan Desember 2017
I, November
ZAM-ZAM TOWER
Jl. Flamboyan III No. 35, Enggal, Bandar Lampung
Cetakan I, oleh:
Diterbitkan November 2017
ZAM-ZAM TOWER
Diterbitkan oleh:
Jl. Flamboyan III No. 35, Enggal, Bandar Lampung
ZAM-ZAM TOWER
(Anggota IKAPI)
Jl. Flamboyan III No. 35, Enggal, Bandar Lampung

ii

Manageman Ekspor impor indonesia.indd 2 11/27/2017 12:54:57 PM

ii

ii
II
Manageman Ekspor impor indonesia.indd 2 11/27/2017 12:54:57 PM
PELAKSANA

Penanggung Jawab Prof Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si


Pengarah Dr. Mahrinasari, S.E., M.SBA
Dr. Fajar Gustiawati Dewi, S.E., M.Si., Akt
Dr. Ambya, S.E., M.Si
Dr. Nairobi, S.E, M.Si
Dr. Farichah, S.E, M.Si
Dr. RRErlina, S.E, M.Si
Pelaksana
Ketua Dr. Marselina, S.E., MPM
Sekretaris Prayudha Ananta, S.E,M.Si
Bendahara Emi Maimunah, S.E, M.Si
Penyunting Dr. Toto Gunarto, S.E. M.Si
Dr. Erni Hendrawati, S.E, M.Si
Dr I Wayan Suparta, S.E, M.Si
Dr. Lies Maria Hamzah, S.E., M.E.
Forum Pengabdian Pada Masyarakat
Bidang Kajian Ekonomi Pembangunan
Koordinator Nurbetty Herlina Sitorus, S.E, M.Si
Anggota Irma Febriana, S.E,M.Si.
Bidang Kajian Manajemen
Koordinator Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E, M.Si
Anggota Dina Safitri, S.E., Mlntl. Bus
Bidang Kajian Akuntansi
Koordinator Ade Widayanti, S.E., M.Si, Akt
Anggota Chara PT Tubarat, S.E.,M.Acc., Akt

III
Kata Pengantar

Prosiding pengabdian pada masyarakat ini disusun berdasarkan hasil Call For Paper dan
Seminar Nasional, FEB Unila 2017 yang mengangkat Tema “Peran Publikasi Hasil Riset dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Terhadap Pembangunan Berkelanjutan“.

Salah satu bentuk penyebaran dan penggunaan hasil-hasil penelitian adalah melalui
pengabdian pada masyarakat. Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat ini
memerlukan kedalaman berpikir, kesungguhan hati dan kemauan bertindak. Pengabdian
pada masyarakat yang berkualitas mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi
masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan. Dengan
terselenggaranya Call For Paper dan Seminar Nasional 2017 ini, kami berharap setelahnya
akan muncul ide-ide kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berkualitas, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang diselesaikan dengan bidang ilmu yang relevan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, para presenter, narasumber, editor
serta seluruh panitia pelaksana Call For Paper dan Seminar Nasional, FEB 2017 ini, atas
jerih payahnya sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik sampai tersusunnya
prosiding pada masyarakat ini. Akhir kata, semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Bandar Lampung, 11 Desember 2017

Ketua Pelaksana

Dr. Marselina, S.E., M.P.M

IV
Daftar Isi
Pelaksana....................................................................................................................................................... III

Kata Pengantar ........................................................................................................................................... IV

Daftar Isi ........................................................................................................................................................ V

• Workshop Kewirausahan Bagi Pengusaha Pemula Berbasis Komunitas


Di Bandar Lampung .......................................................................................................................... 1

• Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Komunitas


Pengusaha Kecil Di Desa Kali Sari Kecamatan Natar ............................................................. 7

• Penyuluhan Komunikasi Pemasaran Produk-Produk Hasil Pertanian


Di Desa Mulyosari Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran ..................................... 14

• Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan


Ekonomi Masyarakat Lingkungan Tpa Kecamatan Sukarami Palembang .................... 21

• Pelatihan Pembuatan Proposal Kredit Usaha Mandiri Pada Kelompok Usaha


Tani Di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan ........................... 30

• Edukasi Literasi Keuangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengakses


Pendanaan Bagi Umkm Di Desa Pancasila Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan ............................................................................................................................... 45

• Pelatihan Kewirausahaan Dan Akuntansi Sebagai Daya Dukung Sustainability


Dan Pengembangan Usaha Kecil “Keripik Pisang” Di Kota Bandar Lampung .............. 52

• Pelatihan Dan Penyusunan Data Dikampung Sendangretno Kecamatan


Sendangagung Kabupaten Lampung Tengah ........................................................................ 63

• Pelatihan Pengelolaan Kas Untuk Umkm Dan Bisnis Kecil Keluarga Di


Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan .......................................... 67
• Promosi Panti Asuhan Pelangi Palembang Melalui Pembuatan Web ............................. 72

• Pemampudayaan Kelompok Wanita Tani (Kwt) Dalam Membangun Kemandirian


Ekonomi Sebagai Kader Pembangunan Yang Responsif Gender Di Kota Metro ....... 78

V
• Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Desa Berdasarkan
Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014 Kepada Aparat Pemerintah Desa
Pancasila Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. ............................................... 84

• Edukasi Rupiah Sebagai Simbol Kedaulatan Nkri Di Kampung Rengas


Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah....................................................................... 95

• Peningkatan Kemampuan Manajemen Keuangan, Teknik Pengemasan Serta


Penggunaan Model E-Bisnis Untuk Meningkatkan Volume Usaha Umkm
Pengolahan Makanan Ringan Di Desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan................................................................................................................................. 99

• Kewirausahaan Sosial Dan Pengembangan Usaha Lokal Pada Kelompok


Petani Budidaya Perikanan Di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati Agung Kabupaten
Lampung Selatan ................................................................................................................................ 112

• Pelatihan Pendidikan Integritas Untuk Guru Smp Melalui Metode Living Values
Education (Lve) Di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat ....... 120

• Sosialisasi Dan Pendampingan Masyarakat Desa Sumur Kumbang Untuk


Mewujudkan Gunung Rajabasa Sebagai Destinasi Voluntourism .................................... 127

• Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual


Di Puskesmas Rajabasa Indah, Kecamatan Rajabasa ............................................................. 135

• Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Pendidikan Menengah Bagi Masyarakat


Di Desa Sumberjaya, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran ............................... 141

• Sosialisasi Kebijakan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Anak (Penyuluhan


Di SMPN 1 Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat) ............................................... 148

• Pembuatan Aplikasi Pelaporan Database Organisasi Nir Laba ......................................... 156

• Perintisan Wirausaha Baru Bagi Generasi Muda Di Desa Kali Sari Kecamatan
Natar Lampung Selatan ................................................................................................................... 161

• Pengembangan Bum Desa Berbasis Potensi Ekonomi Desa Di Desa


Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan .................................................... 168

• Pelatihan Kiat Sukses Umkm Dalam Menjalin Hubungan Dengan Pihak Perbankan
Di Kelurahan Pematangwangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung ........... 175

• Pelatihan Dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan


Berpedoman Pada Akuntansi Keuangan Desa Di Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan ......................................................................................................... 181

VI
WORKSHOP KEWIRAUSAHAN BAGI PENGUSAHA PEMULA
BERBASIS KOMUNITAS DI BANDAR LAMPUNG
Agrianti Komalasari, Fajar Gustiawaty Dewi, Reni Oktavia, Dewi Sukmasari
Universitas Lampung , Indonesia

ABSTRAK
Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan workshop kepada pelaku usaha yang tergabung dalam
komunitas bisnis. Sebagian besar pelaku usaha dalam komunitas bisnis ini adalah para pemula yang
sedang mencari usaha yang paling tepat bagi mereka. Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama 2 hari,
dengan terlebih dahulu dilakukan survey kebutuhan materi kepada beberapa anggota komuntas melalui
media sosial. Materi yang diberikan berupa dasar-dasar kewirausahaan dan manajemen keuangan
sederhana. Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok wirausahawan pemula yang tergabung
dalam komunitas yang ada di Bandar lampung.

Keywords: Motivasi, Kewirausahaan, Pengusaha UMKM

A. LATAR BELAKANG perkumpulan dari sekelompok orang


yang memiliki kesamaan nilai-nilai dalam
Penggunaan media tehnologi dalam
hal berbisnis. Para anggota komunitas
berkomunikasi 10 tahun terakhir ini telah
bisnis membentuk komunitas untuk saling
mendorong lahir dan berkembangnya
berinteraksi antara satu sama lain demi
kelompok-kelompok berbasis komunitas.
kemajuan bisnisnya. Sebelum trend internet
Dimana sejumlah masyarakat yang
meningkat, komunitas bisnis biasanya
memiliki kesamaan dan kepentingan
bertemu secara offline dalam skala regional
tertentu berkumpul dalam suatu ikatan
atau lokal. Namun, saat ini komunitas bisnis
atau hubungan, dan membentuk satu
sudah menjamur di dunia maya sehingga
gerakan berdasarkan kesamaan visi yang
komunitas bisa terdiri dari orang-orang
mereka bangun. Sebagian besar komunitas
antar wilayah bahkan negara. Komunitas
ini dibentuk dari komunikasi melalui media
bisnis dalam jangka panjang akan
social, seperti Facebook, twitter, WhatsApp,
mendorong kemajuan usaha, sehingga
Line dan media social lainnya. Dengan
akan berdampak pada peningkatan omzet
adanya media social berbasis internet
perusahaan. Selain itu lima tahun terakhir
ini memudahkan mereka untuk saling
ini, telah terjadi peningkatan jumlah UMKM
berhubungan dan bergerak menjalankan
yang cukup tinggi, hal ini menunjukkan
komunitas mereka.
bahwa animo masyarakat terhadap
Salah satu yang cukup berkembang pengembangan usaha kecil dan menengah
adalah komunitas Bisnis, yaitu adalah

1
semakin meningkat. Bidang usaha UMK B. METODOLOGI
ini sebagian besar bergerak dibidang
Menurut Waringin (2015) terdapat
perdagangan, produksi dan jasa. Dan
beberapa langkah-langkah yang dapat
salah satu gerakan berbasis komunitas ini
dilakukan apabila seorang mahasiswa ingin
digerakkan oleh para pelaku bisnis UMKM
memulai wirausaha.
ini.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati
Namun didalam perjalanannya, tidak
dan memiliki hasrat dan pengetahuan
sedikit pelaku usaha kecil dan menengah
di dalamnya.
tersebut mengalami kegagalan dalam
pengelolaan usaha mereka. Sebagian 2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis
dari kegagalan UKMK disebabkan karena dan pertemanan.
lemahnya kemampuan manajerial 3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul
dalam pengelolaan keuangan, dan dalam produk/jasa anda.
disamping itu juga lemahnya modal
4. Jaga kredibilitas dan brand image.
serta ketidakmampuan mereka dalam
mengakses dana pembiayaan dari 5. Berhemat dalam operasional secara
lembaga perbangkan atau dana lainnya terencana serta sisihkan uang untuk
yang disediakan bagi mereka. Disisi lain modal kerja dan penambahan investasi
dukungan pemerintah dan dunia usaha alat-alat produksi/jasa.
bagi berkembangnya UMKM, makin
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari semakin
Berikut ini adalah langkah-langkah
meningkatnya jumlah bantuan pemerintah
teknis yang dapat dilakukan untuk memulai
kepada pelaku UMKM, baik berupa bantuan
bisnis :
finansial dan Non Finansial.
a. Bangun Ide bisnis dengan menulis
Salah satu bentuk bantuan non finansial
Impian dan hobby kita.
ini adalah berupa pelatihan, workshop
atau bentuk kegiatan lainnya berupa b. Berikan alasan yang sangat kuat untuk
peningkatan kemampuan berwirausaha mewujudkan mimpi tersebut.
bagi para penggerak UMKM yang berbasis c. Mulai lah untuk mewujudkan mimpi
komunitas ini, sehingga mereka memiliki tersebut dengan bertindak dan cari
kemampuan managerial yang mumpuni tema yang tepat dan tulis misi / Langkah
untuk menjalankan usahanya. pencapaian dan tuangkan menjadi
Dengan pertimbangan hal ini, maka konsep usaha yang jelas
dilakukanlah kegiatan pengabdian berupa d. Lakukan riset baik di internet maupun
workshop kewirausahaan kepada para di kenyataan sehari-hari, Visi dan Misi
pengusaha pemula yang tergabung yang kita tulis harus terdefinisi dengan
dalam suatu komunitas sebagai salah jelas, specific dan marketabel sesuai
bentuk pengabdian kami sebagai pengajar bidangnya.
akuntansi kepada masyarakat.

2
e. Tuliskan dan rancang strategi yang akan Sebagaian besar dari mereka memutuskan
dijalankan untuk menjalankan usaha dengan cara
f. Gunakan faktor pengungkit coba-coba, tanpa terlebih dahulu mencari
tahu tentang ilmu kewirausahaan.
1. OPM (Other People’s Money)
Tingginya semangat para pelaku
2. OPE (Other People’s Experience)
usaha membuka usaha juga seringkali
3. OPI (Other People Idea) tidak dibarengi dengan persiapan dalam
4. OPT (Other People’s Time) manajemen keuangan yang layak,
begitupula persiapan SDM ataupun sistem
5. OPW (other People’s Work)
yang dapat mendukung manajemen
g. Cari pembimbing (pilih yang sudah keuangan mereka, sehingga seringkali
sukses di bidang tersebut), untuk usaha yang mereka jalani tidak memiliki
pembanding dan mengurangi resiko panduan keuangan yang baik. Maka hal
kegagalan dalam melakukan langkah- ini akan berdampak pada tidak tepatnya
langkah pencapaian goal tersebut. penetapan harga pokok produksi atas jasa
h. Buatlah sebuah tim yang kompak untuk yang mereka berikan, lebih lanjut para
membantu mewujudkan goal tersebut pelaku usaha ini tidak dapat mengetahui
berapa sesunggunya tingkat pendapatan
i. Optimalkan jaringan, relasi dan network
mereka secara tepat.
yang kita punya untuk mencapai goal/
visi kita tersebut. Selain itu, seringkali terjadi perusahaan
kecil-kecil mengalami kegagalan bukan
j. Buat jaringan baru yang tak terhingga
diakibatkan karena dagangan atau jasanya
dengan membuat relasi dan silaturahmi
tidak laku namun karena ketidak mampuan
sebanyak-banyaknya.
perusahaan mengatur cash flow usaha
k. Gunakan alat bantu untuk mempercepat mereka. Hal ini bisa saja terjadi karena
pencapaian misal website, jejaring tingginya tingkat piutang yang tidak
sosial, advertisement, promosi, dll diantisipasi. Sehingga seringkali seuatu
l. Buat system yang ideal untuak bisnis ketika perusahaan tidak mampu membeli
tersebut. persediaan karena tidak memiliki uang kas.
Dari permasahan di atas maka salah
satu hal yang harus dilakukan oleh para
Dari masalah yang berhasil diidentifi-
wirausaha pemula ini adalah segera
kasikan dari kegiatan pengabdian se-
memahami tentang bagaimana menjadi
belumnya diketahui bahwa salah satu
seorang pelaku usaha dan hal-hal apa saja
permasalah yang cukup mendasar yang
yang perlu dilakukan untuk menjalankan
menjadi penyebab lambatnya per-
usaha mereka. Dan bagi yang telah
kembangan pengusaha muda adalah
menjalankan usaha maka segera sebaiknya
ka-rena keterbatasan pengetahuan ten-
segera memperbaiki sistem keuangan
tang bagaimana memulai berwirausaha.
mereka. Maka sebagai bentuk pengabdian

3
masyarakat maka akan dilakukan pen- dari seseorang yang mampu memberi nilai
dampingan kepada para wirausahawan terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
pemula ini yang bergerak berbasis Adapun kewirausahaan merupakan
komunitas, sehingga mereka dapat juga sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
menshare pengetahuan mereka kepada aktif dalam berusaha untuk memajukan
anggota komunitas yang lain. karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam
Kegiatan ini bertujuan untuk kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan
a) Membekali para pelaku usaha khususnya adalah kemampuan kreatif dan inovatif
para pemula yang bergerak dalam yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
komunitas bisnis, berupa pengetahuan untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
dasar tentang kewirausahaan. dari kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan seuatu yang baru dan
b) Mengajari pelaku usaha pemula untuk
berbeda (create new and different) melaui
membuat laporan keuangan seder-
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
hana.
menciptakan peluang dalam menghadapi
Keberhasilan dari kegiatan workshop tantangan hidup.
ini ditunjukkan oleh adanya kemampuan
Secara ringkas kewirausahaan dapat
peserta dalam memetakan jenis kegiatan
didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan
dan usaha yang akan atau telah mereka
kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat,
jalani dengan baik, selain itu juga diharap-
dasar, sumber daya, proses dan perjuangan
kan mereka memiliki pengetahuan ba-
untuk menciptakan nilai tambah barang
gaimana membuat laporan keuangan
dan jasa yang dilakukan dengan keberanian
sederhana. Adanya peningkatan kete-
untuk menghadapi risiko. Dari segi
rampilan dan pembuatan laporam ke-
karakteristik perilaku, wirausaha adalah
uangan sederhana ini diharapkan dapat
mereka yang mendirikan, mengelola,
diterapkan dalam perusahaan mereka se-
mengembangkan, dan melembagakan
hingga dapat memberikan manfaat yang
perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha
banyak bagi usaha.
adalah mereka yang bisa menciptakan
kerja bagi orang lain dengan berswadaya.
Definisi ini mengandung asumsi bahwa
setiap orang yang mempunyai kemampuan
C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
normal, bisa menjadi wirausaha asal mau
Secara esensi pengertian entrepre- dan mempunyai kesempatan untuk belajar
neurship adalah suatu sikap mental, pan- dan berusaha.
dangan, wawasan serta pola pikir dan pola
Berwirausaha melibatkan dua unsur
tindak seseorang terhadap tugastugas yang
pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan
menjadi tanggungjawabnya dan selalu
menanggapi peluang. Berdasarkan hal
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat
tersebut, maka definisi kewirausahaan
juga diartikan sebagai semua tindakan

4
adalah tanggapan terhadap peluang 1) Persiapan Materi Kewirausahaam
usaha yang terungkap dalam seperangkat 2) Persiapan materi laporan keuangan
tindakan serta membuahkan hasil berupa
3) Pelaksanaan peningkatan pemahaman
organisasi usaha yang melembaga,
materi secara langsung.
produktif dan inovatif.
4) Latihan studi kasus dilaksanakan pada
Kerangka pemecahan masalah yang
tahap ini dengan materi penyusunan
dianggap relevan untuk kegiatan ini disusun
proposal
sedemikian rupa sehingga pemecahan
masalah yang dianggap relevan untuk
kegiatan Peningkatan pemahaman dan Untuk mengetahui keberhasilan
kemampuan penyusunan Laporan Arus Kas kegiatan pelatihan ini maka pada akhir
ini adalah: Diskusi dan brainstorm tentang pelatihan telah dilakukan evaluasi yang
bagaimana menjalankan sebuah usaha terukur dengan melakukan pre test dan
Pembekalan mengenai teori keuangan post test.
sederhana, merancang sistem keuangan
sederhana bagi persyaratan pengajuan
kredit
Sasaran dari pelatihan ini adalah D. KESIMPULAN
pengusaha pemula, para wirausahawan/ Kegiatan ini dilaksanakan dengan
wati yang bergerak berbasis komunitas melibatkan sembilan orang pengusaha
yang ada dibandar lampung dalam muda yang ada dalam komunitas bisnis
skala kecil yang belum memiliki sistem investor “Es Krim Kingdom”. Komunitas
laporan keuangan yang baik. Kegiatan ini in merupakan komunitas dari beberapa
memfokuskan pada peningkatan penge- orang pengusaha yang berinvestasi pada
tahuan dasar tentang kewirausahaan dan perusahaan esk krim King Dom yang
penyusunan laporan keuangan sederhana. berada di Kelurahan Kemiling. Pengabdian
Sebagai salah satu pusat pengem- ini dilakukan dengan memberikan materi
bangan ilmu akuntansi, Jurusan Akuntansi mengenai spirit kewirausahawan dan
mempunyai kepentingan untuk peman- pengetahuan mengenai pembukuan
faatan penerapan ilmu tersebut di ma- serta manajemen keuangan sederhana.
syarakat. Kegiatan pengabdian ini akan Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini
menjadi bagian penting bagi keberadaan adalah meningkatnya pemahaman dan
Fakultas Ekonomi (khususnya Jurusan kompetensi dari pengusaha muda yang
Akuntansi) di tengah masyarakat Lampung. mengikuti workshop ini.

Kegiatan dilakukan adalah pelatihan Pengabdian ini dinilai sangat perlu


dengan metoda pemberian materi secara dilaksanakan mengingat masih lemahnya
langsung dan pendampingan dengan kemampuan pengusaha muda yang berada
tahapan sebagai berikut: dalam komunitas investor“Es Krim Kingdom”.
Ada pun tujuan pengabdian ini adalah untuk

5
meningkatkan pengetahuan komunitas 0.0.0.303.694.0j1j1j1.3.0....0...1c.1.64.
investor Es Kingdom tentang pentingnya serp..1.3.684...0i22i30k1.G_0scait3zU.
pengetahuan dasar kewirausahawan dan
Waringin, Tung Desem, 2015, Buku Financial
manajemen keuangan untuk pengambilan
Revolution. Gramedia Pustaka Utama
keputusan yang penting bagi kemajuan
dan manajemen perusahaan.

E. REFERENSI
Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting,
Edisi ke tujuh, BPFE Yogyakarta, 1997.

N. Lapoliwa, Akuntansi Perbankan (Jilid 1),


Edisi Kelima, Institut Bankir Indonesia
Jakarta, 2000.

Ruddy Tri Santoso, Prinsip Dasar Akuntansi


Perbankan, Edisi Kedua, Andi
Yogyakarta, 1997.

Simorangkir, O.P, .Pengantar Lembaga


Keuangan Bank dan Non-Bank, Edisi
Perdana, Ghalia Indonesia Jakarta, 2000.

Skousen, Stice & Stice, Intermediate


Accounting, Edisi Pertama, Thomson
learning Asia, Singapore, 2005.

Subramanyam, K.R dan Wild, Jhon J, Analisa


Laporan Keuangan, Edisi 10, Salemba
Jakarta, 2010

Manajemen Keuangan dan Pembiaya-


an Usaha. https://www.google.com/
search? Sclient =psy-ab&client=firefox-
b&biw=1366&bih=657&noj=1&q=
manajemen + keuangan + wirausahawan
+ ppt&oq = manajemen + keuangan
+ wirausahawan + ppt&gs_l = serp.3
..0i8i13i30k1.1527.3210.1.3757.4.4.0.

6
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAGI KOMUNITAS
PENGUSAHA KECIL DI DESA KALI SARI KECAMATAN NATAR

Agrianti Komalasari, Ki Agus Andi, Agus Zahron Idris, Doni Satria Warganegara
Universitas Lampung , Indonesia

Abstrak
Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan penyusunan laporan keuangan bagi
komunitas pengusaha kecil di desa Kali Sari Kecamatan Natar Lampung Selatan. Sebagian besar pelaku
usaha dalam komunitas pengusaha kecil ini adalah para pengusaha yang sudah melakukan usahanya
paing tidak 5 tahun terakhir. Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama 12 hari, dengan terlebih dahulu
dilakukan survey kebutuhan materi kepada beberapa anggota komuntas melalui media sosial dan survey
langsung. Materi yang diberikan berupa dasar-dasar penyusunan laporan keuangan sederhana. Khalayak
sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok pengusaha kecil yang tergabung dalam komunitas pengusaha
kecil di desa Kali Sari kecamatan Natar Lampung Selatan.
KeyWords: Pendampingan, Laporan keuangan, Pengusaha Kecil

A. LATAR BELAKANG yang tidak percaya bahwa UMK bisa ber-


kembang menjadi perusahaan yang mam-
Salah satu alat efektif yang dipercaya
pu menjamin kesejahteraan manajer atau
dapat mengatasi kemiskinan yaitu keuangan
karyawannya.
mikro. Skema keuangan mikro diharapkan
dapat mengentaskan kemiskinan dan Pengabdian ini dinilai sangat perlu
secara simultan mampi menciptakan dilaksanakan mengingat masih lemah-
masyarakat yang memiliki tanggung nya sumber daya manusia pada dalam
jawab, produktifitas tinggi, kemandirian perencanaan, pelaksanaan sistem akun-
dan martabat. Kehadiran sektor Usaha tansi sederhana pada UMKM di desa Kali
Mikro dan Kecil (UMK) menjadi salah satu Sari Natar Lampung Selatan. Beberapa
fakta adanya semangat wirausahaan di permasalahan yang dapat kami rinci adalah
tengah masyarakat. Menyadari realitas ini, sebagai berikut:
memfokuskan pengembangan ekonomi 1. Latar belakang pendidikan pengusaha
rakyat, melalui UMK, merupakan hal yang dari UMKM yang umumnya masih
sangat strategis dan masuk akal guna rendah.
mewujudkan pemerataan ekonomi dan
2. Belum adanya pengalaman dari UMKM
pengentasan kemiskinan. Banyak orang
dalam pembuatan laporan keuangan.

7
Kegiatan ini bertujuan untuk me- mempunyai kepentingan untuk pe-
nyediakan suatu panduan yang dapat manfaatan penerapan ilmu tersebut di
digunakan oleh setiap UMKM untuk masyarakat. Kegiatan pengabdian ini akan
membuat laporan keuangan. Panduan menjadi bagian penting bagi keberadaan
sistem akuntansi dan pembuatan laporan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (khususnya
keuangan ini akan disusun secara Jurusan Akuntansi) di tengah masyarakat
sederhana dan mudah dipahami kalangan Lampung.
umum, dengan tujuan semua pengguna Metode kegiatan yang dilakukan pada
dapat dengan mudah memanfaatkan pengabdian ini adalah:
panduan penyusunan sistem akuntansi
1) Penyusunan Proposal, pada tahap ini
dan penyusunan laporan keuangan khusus
tim akan melakukan rancangan ke-
untuk UMKM. Melalui perancangan ini,
giatan pengabdian berupa rancangan
diharapkan akan mempermudah UMKM
pembukuan dan format laporan
untuk mengetahui posisi kekayaan dan sisa
keuangan serta evaluasi yang akan
hasil usaha mereka secara tepat.
dilakukan nanti.
2) Penyusuna Modul dan buku pedoman
untuk proses pendampingan.
B. METODOLOGI 3) Pelaksanaan Simulasi. Simulasi ini
Sasaran dari pelatihan ini adalah akan dilakukan untuk mengetahui
pengusaha pemula, para wirausahawan/ keterbatasan dari penerapan pem-
wati yang bergerak berbasis komunitas bukuan dan penyusunan laporan
yang ada dibandar lampung dalam skala keuangan.
kecil yang belum memiliki sistem laporan 4) Pendampingan dilaksanakan pada
keuangan yang baik. Untuk tahap awal tahap ini dengan materi pembukuan
pelaksanaan akan dilaksanakan pada. dan penyusunan sistem akuntansi
1. Komunitas peternak telur dan keuangan pada pengusaha
kecil, kegiatan ini diharapkan dapat
2. Komunitas pedagang kecil
mensosialisasikan hasil dari simulasi
3. Komunitas ternak sapi pembukuan dan penyusunan laporan
keuangan sebagai wujud langsung
Kegiatan ini memfokuskan pada pe- pengabdian pada masyarakat.
ningkatan pengetahuan dasar tentang
penyusunan laporan keuangan sederhana. Untuk mengetahui keberhasilan pe-
Sasaran kegiatan ini adalah para komunitas ngabdian ini, indikasi keberhasilannya
pengusaha kecil yang telah ada di Desa Kali adalah jika pengusaha kecil dapat membuat
Sari Kecamatan Natar Lampung Selatan. pembukuan yang baik dan menyusun
Sebagai salah satu pusat pengem- laporan keuangan sesuai dengan format
bangan ilmu akuntansi, Jurusan Akuntansi yang ada.

8
C. ANALISIS DAN Pengertian Laporan Keuangan

PEMBAHASAN 1. Laporan keuangan meliputi : Laporan


posisi keuangan, perhitungan rugi laba,
Laporan keuangan pengusaha kecil
laporan perubahan posisi keuangan
merupakan bagian dari laporan per-
dan catatan atas laporan keuangan.
tanggungjawaban pengusaha yang juga
2. Untuk lebih dekat menggambarkan
merupakan bagian dari system pelapor-an
secara jelas sifat dan perkembangan
keuangan. Dalam kegiatan usaha pengu-
perubahan yang dialami perusahaan
saha kecil agar berkembang dengan
dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan
baik dituntut untuk menyusun laporan
agar perusahaan mengatur menyusun
keuangan yang terdiri dari laporan posisi
laporan keuangan komperatif, seti-
keuangan dan rugi laba. Untuk mengetahui daknya untuk dua tahun terakhir.
apakah usaha yang dilakukan pengusaha
kecil mengalami perkembangan, diadakan
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
analisa mengenai faktor-faktor yang
mendukung pencapaian usaha. Laporan posisi keuangan adalah laporan
yang menunjukkan posissi keuangan dari
Standar Akuntansi Keuangan untuk suatu perusahaan pada saat tertentu.
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK Posisi keuangan ini meliputi keadaan
ETAP) adalah ketetapan yang dihasilkan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan perusahaan. Dengan cara menghubungkan
diterbitkan pada 17 Juli 2009 yang mulai pos-pos tertentu dlam laporan posisi
berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011. keuangan, kita dapat menilai keadaan
Standar tersebut dibuat untuk pelaku likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin keuangan perusahaan. Oleh karena itu,
laporan posisi keuangan harus disusun
menggunakan prinsip-prinsip laporan
secara sistematis dengan menggunakan
keuangan untuk menyediakan informasi
klasifikasi yang sesuai dengan prinsip
tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
akuntansi yang berlaku umum.
laporan arus kas, dan sebagainya.
Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam
SAK ETAP ini disusun tanpa harus laporan posisi keuangan dilakukan sebagai
mempertimbangkan akuntabilitas publik. berikut.
Artinya, laporan keuangan tersebut tidak
Aset Lancar. Disajikan sesuai dengan
diterbitkan untuk tujuan umum bagi
urutan likuiditasnya, artinya pos yang
pengguna di luar usaha/perusahaan/ segera dapat dicairkan menjadi uang tunai
eksternal. Oleh karena itu, para pelaku disajikan di urutan paling atas. Investasi.
UKM bisa membatasi diri dalam menyusun Investasi perusahaan pada perusahaan
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. anak atau pada perusahaan afiliasi harus
disajikan secara terpisah.

9
Aset tetap. Dapat dibedakan menjadi disusun secara vertikal (dari atas ke bawah).
aset tetap berwujud dan aset tidak Bentuk laporan ini lebih populer karena
berwujud. Pos-pos aset tetap disajikan dapat membandingkan 2 buah laporan
dalam laporan posisi keuangan menurut posisi keuangan atau lebih untuk tahun-
kekekalannya. Aset tetap yang umurnya tahun yang berurutan.
paling panjang disajikan paling atas,
sedangkan aset tetap yang umurnya lebih
Catatan Atas Laporan Keuangan
pendek disajikan di bawahnya. Aset lain-
lain. Klasifikasi aset lain-lain digunakan Selain pos-pos yang terdapat dalam
untuk menampung pos-pos aset tidak buku besar perusahaan, dalam laporan
lancar yang tidak dapat dikelompokkan posisi keuangan juga perlu disajikan
dalam klasifikasi di atas. informasi tambahan yang dapat berupa
peristiwa bersyarat, kebijaksanaan
Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban
penilaian dan kebijaksanaan akuntansi
lancar disajikan sesuai dengan urutan
yang digunakan, kontrak-kontrak jangka
likuditasnya. Utang lancar yang segera
panjang dan peristiwa kemudian. Teknik
dibayar disajikan dalam urutan teratas.
penyajian informasi tambahan dapat
Kewajiban jangka panjang. Penyajian
dilakukan dalam bentuk tanda kurung,
kewajiban jangka panjang harus
catatan kaki, skedul pendukung, referensi
mengungkapkan ikatan-ikatan yang ada
silang dan rekening kontra.
dalam kontrak utang jangka panjang yang
bersangkutan, seperti tingkat bunga,
tanggal jatuh tempo, aset yang dijadikan Ruang Lingkup Laporan Arus Kas
jaminan dan sebagainya. Ekuitas pemilik.
Laporan arus kas adalah laporan
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik
keuangan yang menyajikan informasi
dalam perusahaan, yaitu hak residual
tentang penerimaan dan pengeluaran
atas aset perusahaan setelah dikurangi
kas perusahaan dalam suatu periode
semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam
akuntansi. Tujuan laporan arus kas adalah
laporan posisi keuangan berdasarkan
menyediakan informasi sumber dan
kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya
penggunaan kas dan setara kas selama
paling kekal disajikan paling atas, dan yang
periode akuntansi serta rekonsiliasi kas di
kurang kekal disajikan di bawahnya.
awal periode dengan kas di akhir periode
Laporan posisi keuangan dapat ditambah saldo setara kas. Bentuk umum
disusun dengan menggunakan bentuk dari laporan arus kas menunjukkan
akun (rekening) atau bentuk laporan. penerimaan dan pengeluaran kas yang
Dalam bentuk rekening (bentuk skontro) terbagi ke dalam tiga kategori, yakni: arus
aset dilaporkan pada sisi sebelah kiri kas yang berasal dari aktivitas operasi; arus
dan kewajiban serta modal pemilik pada kas yang berasal aktivitas investasi dan arus
sebelah kanan. Dalam bentuk laporan, kas yang berasal dari aktivitas pendanaan.
bagian aktiva, kewajiban dan modal pemilik

10
Aktivitas operasi adalah aktivitas peng- kas yang paling lengkap. Di Inggris arus kas
hasil utama pendapatan perusahaan dan dikelompokkan menjadi delapan kategori.
aktivitas lain yang bukan merupakan ak- Ada delapan pola arus kas. Arus kas
tivitas investasi dan aktivitas pendanaan. operasional yang positif menunjukkan
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi kondisi keuangan lebih baik dari pada
dapat dilaporkan dengan menggunakan di arus kas operasional yang negatif. Arus
antara dua metode baik langsung maupun kas investasi yang negatif menunjukkan
tidak langsung. Aktivitas investasi adalah perusahaan sedang melakukan perluasan
perolehan dan pelepasan aset jangka usaha, sedangkan apabila arus kas investasi
panjang serta investasi lain yang tidak negatif menggambarkan perusahaan
termasuk setara kas. Aktivitas pendanaan berusaha mencari dana untuk menutup
adalah aktivitas yang mengakibatkan defisit arus kas operasional. Arus kas
perubahan dalam jumlah serta komposisi pendanaan yang positif menunjukkan
modal dan pinjaman perusahaan. perusahaan mencari sumber pendanaan
Arus kas dari aktivitas operasi berasal dari luar untuk menutup defisit arus
dari aktivitas produksi normal perusahaan operasional atau untuk melakukan
dan penjualan barang dan jasa. Arus kas ekspansi. Sedangkan arus kas pendanaan
dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas yang negatif menunjukkan perusahaan
pembelian atau penjualan aset tetap, sedang melunasi pinjaman kepada para
bangunan, peralatan, piutang wesel dan kreditor atau mengembalikan modalnya
investasi. Arus kas dari aktivitas pendanaan kepada para pemegang saham.
berasal dari kenaikan atau penurunan Perhitungan Rugi – Laba dan Laba yang
pendanaan utang dan pendanaan ekuitas ditahan
dan dari pembayaran dividen kepada
1. Perhitungan Rugi – Laba harus disusun
pemegang saham.
sedemikian rupa sehingga dapat me-
mberikan gambaran mengenai hasil
Penggunaan Laporan Arus Kas usaha perusahaan dalkam periode
Laporan arus kas dapat disusun tertentu.
dengan menggunakan metode langsung 2. Cara penyajian perhitungan rugi – laba
atau metode tidak langsung. PSAK No.2 adalah sebagai berikut
mengimbau agar laporan arus kas disusun
a. Harus memuat secara terperinci
dengan menggunakan metode langsung.
unsur-unsur pendapatan dan
Klasifikasi arus kas bervariasi di antara
beban.
berbagai negara. Tetapi pada umumnya
b. Seyogyanya disusun dalam bentuk
terdapat 3 kategori arus kas, yaitu (1) arus
urutan kebawah (stafel)
kas dari aktivitas operasional, (2) arus kas
dari aktivitas investasi, dan (3) arus kas dari c. Harus dipisahkan antara hasil dari
aktivitas pendanaan (financing). Standar bidang usaha lain serta pos luar
akuntansi Inggris membuat klasifikasi arus biasa.

11
3. Komponen-komponen perhitungan ru- 1. Perancangan modul pembukuan dan
gi – laba adalah sebagai berikut: penyusunan laporan keuangan.
• Penjualan 2. Pembahasan pentingnya pembukuan
• Harga Pokok Penjualan dan laporan keuangan yang dibutuhkan
• Laba Bruto oleh UMK.
• Beban Usaha
3. Pembuatan format buku pendamping-
• Laba Usaha
an dan laporan keuangan.
• Pendapatan Dan Beban Lain-Lain
• Laba Bersih 4. Presentasi di Jurusan Akuntansi.
• Pendapatan Dan Beban Kompre- 5. Perbaikan format modul pembukuan
hensif dan laporan keuangan. berdasarkan
• Laba Bersih Komprehensip masukan dari rekan-rekan melalui
seminar di Jurusan dan hasil dari uji
Manfaat yang ingin dicapai dalam
coba kepada koperasi yang terpilih
pendampingan penyusunan laporan ke-
sebagai sampel.
uangan bagi pengusaha kecil di desa Kali
Sari Kecamatan Natar adalah: 6. Pendampingan pembukuan dan penyu-
sunan laporan keuangan.
1. Adanya buku panduan berupa materi
penyusunan laporan keuangan
sederhana yang dapat menjadi acuan
pengusaha dalam membuat laporan D. KESIMPULAN
keuangan usaha mereka.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan
2. Adanya peningkatan kemampuan pengabdian ini adalah tersedianya
dari pengusaha kecil dalam membuat suatu buku panduan yang memberikan
laporan keuangan tahunan. format dengan metoda sederhana untuk
3. Pengusaha kecil dapat mengetahui laba pembukuan dan penyusunan laporan
rugi usahanya sehingga mempermudah keuangan serta pendampingan langsung
penyusunan dan pembayaran pajak bagi pengusaha kecil. Hasil dari laporan
usahanya. keuangan yang disusun adalah dapat
berguna bagi pengusaha kecil untuk
4. Adanya informasi yang akurat bagi
penilaian kinerja dan sebagai salah satu
pengusaha kecil dan pihak perbankan
syarat pertanggungjawaban kepada pihak
dalam pengajuan kredit usaha karena
pihak pajak dan calon kreditur atau investor.
adanya laporan keuangan yang telah
disusun. Standar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
Kerangka pemecahan masalah yang ETAP) adalah ketetapan yang dihasilkan
dianggap relevan untuk kegiatan ini Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
disusun sedemikian rupa sehingga dapat diterbitkan pada 17 Juli 2009 yang mulai
adalah: berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011.

12
Standar tersebut dibuat untuk pelaku E. REFERENSI
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011, Pernyataan
menggunakan prinsip-prinsip laporan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
keuangan untuk menyediakan informasi
tanpa Akuntabilitas Publik, Jakarta.
tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
laporan arus kas, dan sebagainya. Ikatan Akuntan Indonesia, 2015, Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh 5 orang
pengusaha muda yang ada di komunitas Reeve, J.M., C.S. Warren, J.E. Duchac, E.T.
pengusaha desa Kali Sari Natar. Pengabdian Wahyuni, G. Suprijanto, A.A. Jusuf
ini dilakukan dengan memberikan materi dan C.D. Djakman. 2015. Principles of
mengenai pentingnya pelaporan keuangan Accounting-Indonesia Adaptation Buku
dan pengetahuan mengenai pembukuan 1. Salemba Empat. (RWD).
serta manajemen keuangan sederhana.
Suwardjono, 2011. Akuntansi Pengantar:
Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil
Proses Penciptaan Data Pendekatan
pre test dan post test dari pengabdian ini
Sistem. Edisi 5. BPFE Yogyakarta.
adalah meningkatnya pemahaman dan
kompetensi dari pengusaha muda yang
mengikuti pelatihan ini.

Sebagian besar pelaku usaha dalam


komunitas pengusaha kecil ini adalah
para pengusaha yang sudah melakukan
usahanya paling tidak 5 tahun terakhir.
Kegiatan workshop ini akan dilaksanakan
selama 3 hari, dengan terlebih dahulu
dilakukan survey kebutuhan materi kepada
beberapa anggota komuntas melalui media
sosial dan survey langsung. Materi yang
diberikan berupa dasar-dasar penyusunan
laporan keuangan sederhana. Khalayak
sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok
pengusaha kecil yang tergabung dalam
komunitas pengusaha kecil di desa Kali Sari
kecamatan Natar Lampung Selatan.

13
PENYULUHAN KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK-PRODUK
HASIL PERTANIAN DI DESA MULYOSARI KECAMATAN WAY
RATAI KABUPATEN PESAWARAN

Aida Sari, Roslina, Habibbullah Jimad, Yuniarti fihartini


University of Lampung , Indonesia

Abstract : Pendapatan masyarakat dari hasil usaha pertanian selama ini relative lebih rendah
dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.Hal ini disebabkan oleh pengetahuan petani masih
sangat rendah di dalam mengelola hasil pertanian dan resiko yang relative besar dari aspek
profitabilitas bisnis yang sulit diprediksi karena factor eksternal yang mempengaruhi usaha-
usaha pertanian.Kendala lain yang sering dihadapi petani adalah persoalan keterbatasan
kemampuan pengelolaan usaha dibidang pemasaran,keterbatasan kemampuan memasarkan
produk-produk olahan hasil. Salah satu upaya untuk mewujudkan meningkatkan pendapatan
petani adalah melakukan penyuluhan tentang pentingnya komunikasi pemasaran bagi
petani sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani mengenai komunikasi
pemasaran.Pemilihan lokasi desa Mulyosari kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran
karena desa Mulyosari sebagian besar penduduknya adalah petani dan memiliki banyak hasil
produksi pertanian.

A. LATAR BELAKANG Pembangunan pertanian berwawasan


agribisnis/agroindustri dilaksanakan de-
Agribisnis merupakan satu usaha yang
ngan memanfaatkan potensi pertanian
meliputi salah satu atau keseluruhan mata
yang ada sehingga seluruh masyara-
rantai produksi, pengolahan hasil produksi
kat dapat berpartisipasi di dalam dan
dan pemasaran, yang ada hubungan
memperoleh manfaat riil. Salah satu usa-
dengan pertanian dalam arti luas.
ha pemerintah dalam mengembangkan
Agribisnis meliputi kegiatan yang hasilnya
agribis-nis/agroindustri adalah dengan
dipergunakan sebagai masukan(input)
menggalakan program peningakatan
bagi kegiatan pertanian,seluruh kegiatan
kapasitas usaha tanaman pertanian yang
usaha di sector pertanian dan seluruh
dapat mendorong petani untuk lebih
usaha yang menggunakan hasil pertanian
mengembangkan usaha pertaniannya.
sebagai masukan (input) yang dikenal
dengan agroindustri. Kabupaten Pesawaran merupakan se-
buah kabupaten yang sangat muda dan

14
merupakan daerah pemekaran Kabupaten Desa Mulyosari memiliki luas wilayah
LampungSelatan,yang berdiri pada ta- 781,1 Ha.Luas lahan yang ada di desa
hun 2007.Secara geografis, Kabupaten Mulyosari digunakan sbb: 508,34 Ha
Pesawaran merupakan daerah tropis se- perkebunan dan persawahan,104,89Ha
bagaimana iklim propinsi Lampung pada pemukiman; 2,5Ha perkantoran dan
umumnya,yang memiliki curah hujan 165,37 Ha fasilitas umum seperti
rata-rata152,98mm3/bulan, suhu udara tempat beribadah. Jumlah Penduduk
rata-ratasebesar 26,690C/bulan, rata-rata desa Mulyosari, berjumlah 1566 orang
kelembaban udara sebesar 78,06%/ bulan, yang terdiri dari 803 KK, dengan mata
dan sebagai besar penduduknya bermata pencaharianpetani,perdagangan,jasa,guru
pencaharian disektor pertanian. dan pegawai negeri.

Kebijakan dasar pembangunan perta- Potensi yang ada di Desa Mulyosari


nian Kabupaten Pesawaran diera refor-masi untuk mendukung kemajuan desa,baik
dan lingkungan yang global saat ini, memiliki dari sumber daya alam,sumber daya
misi untuk mewujudkan masyarakat manusia,kelembagaan,sarana prasarana
yang sejahtera khususnya petani melalui maupun ekonomi dan sosial budaya,beriku
pembangunan sistem dan usaha agribisnis tini beberapa potensi unggulandesa
yang berdaya saing, berkerakyatan, Mulyosari disektor pertanian:
berkelanjutan dan desentralisasi, berperan
dalam: (1) meningkatkan pendapatan dan
1. Padi sawah
taraf hidup, (2)mengembangkan aktivitas
ekonomi pedesaan, (3) mewujudkan
sistem ketahanan panganyang berbasis
pada pangan,kelembagaan dan pakan
lokal, serta, (4) meningkatkan kesempatan
kerja dan berusah asecara adil.Pencapaian
misi ini memberikan sumbangan besar
bagi pembangunan nasional dan .
sector pertanian diharapkan mampu Gambar1.P adi sawah

sebagai sektor utama penggerak roda


perekonomian.Fokus utama pembangunan 2. Perkebunan kakao
pertanian adalah mengarahkan pada
upaya pengingkatan kesejahteraan petani
melalui pendekatan sistem agribisnis secara
utuh serta pembangunan wilayah terpadu
yang mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi pedesaan.Salah satu desa yang
berada di Kabupaten Pesawaran adalah
DesaMulyosari kecamatan Way Ratai. Gambar 2. Kakao

15
3. Pisang pengetahuan masyarakat dalam meng-
komunikasihasil-hasil pertaniannya.

B. MATERI DAN METODE


KEGIATAN
Gambar 3. Pisang
Berdasarkan permasalahan yang dih-
adapi oleh petani di desa Mulyosari keca-
4. Pala
matan Way Ratai Kabupaten Pesawaran,
kerangka pemecahan masalah kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat sebagai
berikut:

(1) Penyuluhan dilakukan dengan ce-


ramah dan diskusi tentang pentingnya
komunikasi pemasaran bagi petani serta
Gambar 4. Pala bentuk-bentuk komunikasi pemasaran
yang dapat dipakai oleh petani untuk
memasarkan produk-produk pertanian.
5. Peternakan Kambing Materi penyuluhan meliputi : Manajemen
Agribinis; Komunikasi Pemasaran; Bauran
Promosi Pemasaran; dan Mengembang-
kan komunikasi yang Efektif. Penyuluhan
akan dilakukan di balai desa Mulyosari
kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesa-
waran

(2) Pendampingan dan konsultasi.Ke-


Gambar 5. Peternakan Kambing giatan ini merupakan pasca penyuluhan
untuk melakukan pendampingan se-
cara berkesinambungan, bekerjasama
dengan penyuluh pertanian terutama
Melihat potensi pertanian yang ada penyuluh pertanian dikecamatan Way Ratai
di desa Mulyosari, untuk meningkatkan Kabupaten Pesawaran. Kegiatan penyu-
pendapatan petani agar menjadi sentra luhan, pendampingan serta konsultasi ini
produksi hasil-hasil pertanian, maka dilakukan dalam upaya mengkomunikasi
masyarakat perlu dibina untuk dapat me- hasil-hasil produksi pertanian guna me-
masarkan produksi keluar daerah, oleh ningkatkan pendapatan petani.
karena itu perlu untuk meningkatkan

16
Khalayak sasaran pengabdian ada- 1. Hasil Diskusi Penyuluhan
lah: Komunikasi Pemasaran Produk-
Produk Hasil Pertanian.
Petani di Desa Mulyosari, Kecamatan
Way Ratai,Kabupaten Pesawaran, yang Kegiatan pengabdian kepada masya-
memiliki potensi dan keinginan untuk ber- rakat tentang penyuluhan komunikasi
kembang sehingga penyuluhan ini dapa pemasaran produk-produk hasil perta-
nian di desa Mulyosari kecamatan Way
tmemberikan manfaat berupa tambahan
Ratai Kabupaten Pesawaran. Kegiatan
pengetahuan bagi petani.
ceramah dan diskusi diikuti oleh 32 orang
Disamping melakukan penyuluhan juga masyarakat desa Mulyosari.Penyampaian
mengajak petani untuk menginventarisasi materi manajemen agribisnis, kemudian
semua produk-produk hasil pertanian yang setelah ceramah dilanjutkan dengan
dimiliki petani untuk selanjutnya dilaku- diskusi kelompok untuk mengidentiikasi
kan pembinaan untuk dapat mengolah hasil-hasil pertanian yang ada di desa
hasil pertanian menjadi agroindustri dan Mulyosari. Peserta diminta untuk
membantu membuatkan komunikasi pe- membuat kelompok-kelompok kecil
masaran produknya sehingga paroduk untuk berdiskusi tentang pentingnya
yang dihasilkan dapat diinformasikan dan manajemen, fungsi-fungsi manajmen
dan manajemen agribisnis.Berdasarkan
dikenal oleh masyarakat.
hasil rekapitulasi dari diskusi kelompok,
diperoleh informasi produk-produk hasil
pertanian yang ada di desa Mulyosari
kecamatan Way Ratai, Kabupaten
Pesawaran antara lain sebagai berikut :
C. HASIL DAN
a.
PEMBAHASAN Produk hasil pertanian Padi Sawah
b. Produk hasil pertanian Kakao
Kegiatan dilakukan turun lapang ber- c. Produk hasil pertanian Kopi
sama sekretaris desa Mulyosari dengan d. Produk hasil pertanian Pala
mendata jumlah petani yang ada didesa e. Produk hasil pertanian Pisang
Mulyosari, kemudian menghubungi f. Produk hasil pertanian kelapa
kelompok-kelompok tani untuk dapat g. Produk hasil pertanian Aren
mengetahui kondisi dari pertanian yang h. Dan produk hasil peternatakan
ada disetiap kelompok tani dan selanjut- Kambing
nya mengumpulkan setiap perwakilan
kelompok tani untuk datang kebalai desa Ceramah dilakukan secara bergantian
Mulyosari untuk berdiskusi dan menyuluh oleh anggota tim. Kesempatan kedua
komunikasi pemasaran. menjelaskan tentang manfaat pemasar-
an merupakan usaha yang dilakukan
untuk memperoleh finasial. Untuk

17
meningkatkan pendapatan diperlukan 2. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan
komunikasi pemasaran sehingga daerah Komunikasi Pemasaran Produk-
lain atau perusahaan dapat mengetahui Produk Hasil Pertanian
potensi-potensi produk hasil pertanian
Evaluasi kegiatan ini dilakukan dua
sehingga perusahaan-perusahaan yang
tahap yakni dengan melakukan pre test
membutuhkan sebagai bahan baku pro-
dan post test atas uji pengetahuan peserta
duk perusahaan dapat membeli bahan
mengenai pengetahuan komunikasi
baku produk-produk hasil pertanian di
pemasaran produk-produk pertanian.
desa Mulyosari kecamatan Way Ratai
Pre test dilakukan sebelum kegiatan
kabupaten Pesawaran.
penyuluhan dimulai, dan post test dilakukan
Materi ketiga tentang bauran pe- setelah penyuluhan berakhir. Instrumen
masaran. Materi yang disampaikan pengujian berupa pemberian daftar
dilakukan untuk memberikan penge- pertanyaan, dimana peserta penyuluhan
tahuan kepada masyarakat komunikasi harus menjawab dengan memilih jawaban
pemasaran produk-produk hasil pertanian yang paling tepat dari beberapa alternatif
di desa Mulyosari kecamatan Way Ratai pilihan jawaban, sehingga dapat terukur
Kabupaten Pesawaran, dapat dilakukan seberapa besar pengetahuan para peser-
melalui media-media periklanan yang ta penyuluhan tentang pengetahuan ko-
dapat dilakukan melalui media cetak dan munikasi pemasaran produk-produk per-
elektronik, promosi penjualan, penjualan tanian. Berikut ini adalah nilai rata-rata
perorangan publisitas dan pemasaran pre-test dan post test peserta penyuluhan.
langsung yang dapat juga dilakukan
melaui pameran-pameran pembangunan
di tingkat kecamatan, kabupaten sampai Tabel 1. Hasil Uji Pengetahuan
ketingkat propinsi bahkan sampai Komunikasi Pemasaran Produk-Produk
ketingkat nasional. Hasil Pertanian

Materi terakhir tentang mengem- Nilai Nilai Rata-


bangkan komunikasi yang efektif. Peserta Rata-rata rata Post
Materi ceramah ini penting dilakukan Pre-test test
akan peserta atau masyarakat dapat
mengidentifikasi target pasar yang akan 32 orang
dituju sehingga menentukan tujuan peserta 45,5 72,5
penyuluhan
kominikasi dan merancang komunikasi
yang tepat untuk meningkatkan penda-
Sumber: data diolah
pat dari hasil produk pertanian masyara-
kat di desa Mulyosari kecamatan Way
Ratai kabupaten Pesawaran.
Berdasarkan tabel 1 diketahui pada
tahap awal dilakukan pre-test kepada
peserta di diperoleh hasil skor pre-test rata-

18
rata peserta penyuluhan adalah 45,5 setelah pengetahuan, dan (5) dukungan pamong
kegiatan penyuluhan diselenggarakan, desa dan kepala desa.
dilakukan kegiatan post test kepada
peserta penyuluh dan diperoleh skor rata-
3. Kegiatan Pendampingan.
rata post test adalah 72,5, ini menunjukkan
ada peningkatan pengetahuan peserta Setelah dilaksanakan kegiatan ceramah
penyuluhan mencapai 30 persen. Hasil dan diskusi, kemudian dilaksanakan pen-
skor rata-rata tersebut menunjukkan dampingan terhadap masyarakat yang
terjadi peningkatan pengetahuan peserta menjadi peserta pengabdian kepada ma-
tentang manajemen agribisnis, komunikasi syarakat. Pendampingan dilaksanakan
pemasaran, bauran komunikasi pemasaran dengan mengunjungi beberapa usaha
dan mengembangkan komunikasi yang kelompok tani yang ada di desa Mulyo-
efektif hal ini memberikan dampak kepada sari kecamatan Way Ratai Kabupaten
peserta penyuluhan untuk melakukan Pesawaran. Pendampingan dilakukan
mengkomunikasikan pemasaran produk- oleh tim pengabdian. Dari kegiatan ini
produk hasil pertaniannya melalui media- diharapkan dapat meningkatkan penge-
media yang efektif sehingga dapat untuk tahuan masyarakat tentang komunikasi
mengkomunikasikan produk-produk hasil pemasaran produk-produk hasil per-
pertaniannya. tanian, terutama dalam membuat komu-
nikasi pemasaran berupa brosur atau
Pelaksanaan ceramah dan pendam-
pamplet bila diadakan pameran-pameran
pingan berjalan dengan baik. Masyarakat
pembangunan baik di tingkat kecamat-
memberikan respon yang aktif dalam
an, kabupaten, propinsi bahkan sampai
menanyakan permasalahan yang dihadapi
tingkat nasional.
dalam hal pemasaran produk-produk hasil
pertanian. Diskusipun berlangsung aktif,
bahkan masyarakat saling memberikan
pendapat berdasarkan pengalaman yang
telah mereka lakukan. D. KESIMPULAN DAN
Keberhasilan penyuluhan ini telah SARAN
berjalan dengan baik, karena didukung
1. Kegiatan pengabdian kepada masya-
oleh beberpa hal yaitu (1) materi yang
rakat tentang penyuluhan komunikasi
diberikan sesuai dengan permasalahan
pemasaran produk-produk hasil per-
yang dihadapi masyarakat, (2) masyarakat
tanian di desa Mulyosari kecamatan
sudah mengetahui jenis, jumlah dan potensi
Way Ratai kabupaten Pesawaran dapat
produk-produk hasil pertanian, sehingga
dikatakan berhasil meningkatkan pe-
memudahkan masyarakat untuk menyerap
ngetahuan para peserta tentang ba-
informasi yang diberikan, (3) metode
gaimana mengkomunikasikan pema-
penyuluhan yang sesuai, (4) besarnya
saran yang efektif
minta masyarakat untuk meningkatkan

19
2. Kegiatan penyuluhan dan pendam- E. DAFTAR PUSTAKA
pingan ini sangat baik dan tepat
Arifin, B. 2009. Bank Pertanian untuk Men-
sasaran, dari kegiatan ini masyarakat
jawab Pembiayaan Usaha Pertanian?
dapat mengidentifikasi semua potensi
Makalah di sampaikan pada Seminar
produk-produk hasil pertanian dan
IPB-BI- Deptan ”Menuju Pendirian Bank
mengkomunikasi pemasarannya me-
Pertanian” . Bogor 11Mei2009.
lalui bauran komunikasi pemasaran
terutama dengan pembuatan bro- Cannon, Joseph.H; Perreault, WilliamD;
sur atau pamplet pada pameran- McCarthy, E. Jerome. 2009. Pemasaran
pameran pembangunan baik diting- Dasar: Pendekatan Manajeria lGlobal.
kat kecamatan, kabupaten, propinsi Buku2. Edisi16. Jakarta: Penerbit Sa-
maupun tingkat nasional. lemba Empat.
3. Masyarakat sebaiknya bekerjasama
Daft, RichardL. 2010. Era Baru Manajemen.
dengan aparat desa untuk dapat
Buku1. Edisi9. Jakarta: Penerbit Salem-
mengkomunikasi pemasaran produk-
ba Empat.
produk hasil pertanian di desa Mulyo-
sari kecamatan Way Ratai Kabupaten Dharmmesta, BayuSwastha. 2001.Azas-
Pesawaran. Dengan dikomunikasi azas Marketing, Edisi Kelima, Liberty,
produk hasil pertanian maka dapat Yogyakarta.
dikenal oleh masyarakat luas dengan
demkian dapat meningkatkan pen- Dharmmesta, Basu Swastha dan Handoko,
dapatan petani. Hani. 2000. Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta: BPFE.
4. Kegiatan pengabdian yang dilakukan
kepada masyarakat akan lebih efektif Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen
dan efisien jika dibarangi dengan Agribisnis. Jakarta: Penerbit Bumi
pendampingan yang dilakukan secara Aksara
kontinyu dan berkesinambungan serta
Kotler, Philip; Keller, Kevin Lane. 2009.
dapat disinergikan dengan stakeholder
Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II.
yang lain.
Edisi 13. Jakarta: Penerbit Erlangga.

20
PEMANFAATAN DAUR ULANG SAMPAH DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT
LINGKUNGAN TPA KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG
Desi Apriyanty,S.E .M.Si,Hetty Meileni, S.Kom.M.T,Nita Novita ,S.E .M.M
Politeknik Negeri Sriwijaya

Abstract: Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari masalah sampah baik itu sampah organik
maupun non organik, fakta menunjukan bahwa potensi sampah terus menerus meningkat
seiring dengan pertambahan penduduk. Maka dari itu dibutuhkan usaha dalam membina
dan melatih masyarakat dalam mengolah sampah dimana yang mana pengolahan sampah
dapat diproses dengan baik , dan membantu bagaimana cara melakukan Proses penjualannya
ke masyarakat sehingga sampah dapat berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Kegiatan
pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan
target jumlah peserta pelatihan (100%), ketercapaian tujuan pelatihan (85%), ketercapaian
target materi yang telah direncanakan (85%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan
materi (85%). Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat membantu masyarakat
bagaimana cara membuat berbagai kerajianan yang bernilai jual serta membantu mengarah-
kan untuk promosi penjualan ke masyarakat sehingga sampah kedepannya dapat berdam-
pak positif bagi lingkungan sekitar.

Kata Kunci : Pemanfaatan Sampah, pengelolaan, sampah anorganik, aneka kreasi daur ulang

A. LATAR BELAKANG sembarangan di tempat umum yang


akhirnya menimbulkan banjir, mudahnya
Sampah merupakan sisa benda atau
terserang penyakit dan ketidaknyamanan
barang manusia yang telah di pergunakan
para pengguna fasilitas umum seperti
dan merupakan kosekuensi dari aktivitas
dilingkungan rumah, sekolah, toilet umum,
manusia .Kehidupan manusia tidak pernah
jalan raya dll. Maka dari itu dibutuhkan
terlepas dari masalah sampah baik itu
wadah atau tempat dimana proses
sampah organik maupun non organik,
pengolahan sampah dapat diproses
fakta menunjukan bahwa potensi sampah
dengan baik sehingga berdampak positif
terus menerus meningkat seiring dengan
bagi lingkungan sekitar.
pertambahan penduduk. Padatnya jumlah
penduduk yang semakin meningkat Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
serta budaya atau kebiasaan masyarakat adalah  sarana fisik untuk berlangsungnya
yang cenderung tidak peduli terhadap kegiatan pembuangan akhir sampah.
lingkungan dengan membuang sampah TPA merupakan mata rantai terakhir dari

21
pembuangan sampah dan sebagian minuman bekas dan bungkus kopi , kotak
dari sampah tersebut dapat dilakukan tisu, Tempat Pensil dari koran bekas dll.
pengolahan mulai dari jumlah sampah Dalam hal ini teknologi yang semakin
yang masuk, Sampah yang dibuang ke hari semakin berkembang seperti yang
lingkungan dapat menjadi beban bagi berberan penting dalam memudahkan
lingkungan. Secara umum jenis sampah masyarakat untuk mendapatkan berbagai
dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu informasi.
sampah organik/basah dan sampah
Sesuai dengan ketetapan Undang-
anorganik/kering. pemanfaatan sampah
Undang Dasar Pasal 5 tentang Pengelolan
organik dan anorganik yang dapat
Lingkungan Hidup No.23 Th.1997, bahwa
dijadikan sebuah karya yang memunyai
masyarakat berhak atas lingkungan hidup
nilai jual. Metode kegiatan Pengabdian
yang baik dan sehat. Untuk mendapat-
pada Masyarakat menggunakan metode
kan hak tersebut, pada pasal 6 dinyatakan
ceramah dan demonstrasi. Langkah-
bahwa masyarakat dan pengusaha ber-
langkah kegiatan PPM ceramah untuk
kewajiban untuk berpartisipasi dalam
menjelaskan kajian sampah, jenis sampah,
memelihara kelestarian fungsi lingkungan,
dan sumber sampah pengelolaan sampah
mencegah dan menaggulangi pencemaran
dan 3 R ( Reduce, reuse, recycle), serta
dan kerusakan lingkungan. Terkait dengan
pengelolaan sampah menjadi berbagai
ketentuan tersebut, dalam UU NO. 18
macam kreasi daur ulang dan di dukung
Tahun 2008 secara eksplisit juga dinyatakan,
oleh masyarakat sekitar wilayah kecamatan
bahwa setiap orang mempunyai hak dan
Sukarami Palembang , dengan begitu
kewajiban dalam pengelolaan sampah.
proses pengolahan sampah dapat dikelola
Dalam hal pengelolaan sampah pasal 12
dengan baik. Akan tetapi masih banyak
dinyatakan, setiap orang wajib mengurangi
kendala dan kekurangan dalam melakukan
dan menangani sampah dengan cara
pengolahan sampah seperti informasi
berwawasan lingkungan Berdasarkan
bagaimana teknik pengolahan sampah
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008,
yang baik sehingga masih banyak sampah
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
yang seharusnya dapat di kelola menjadi
manusia dan/atau proses alam yang
sumber pendapatan keluarga terbuang
berbentuk padat. Pelatihan pengabdian
percuma sabagai sampah yang basah yang
pada Masyarakat ini bertujuan disamping
menggunung dan tidak termanfaatkan.
untuk meningkatkan pengetahuan ma-
Pentingnya informasi dalam menjaga syarakat tentang pengelolaan sampah
lingkungan bebas sampah sangat di- anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang,
butuhkan masyarakat terutama bagi ma- juga sekaligus untuk memberdayakan
syarakat yang tidak tahu sampah dapat masyarakat dalam pengelolaan sampah
dimanfaatkan menjadi sebuah karya yang anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang.
mempunyai nilai jual seperti pot bunga
Maka dari itu, dibutuhkan kegiatan
dari botol bekas minuman, tas dari cup
penyuluhan pemanfaatan sampah agar

22
masyarakat dapat memanfaatkan sampah video pengolahan sampah anorganik men-
sehingga dapat benilai jual dan dapat di jadi aneka kerajinan tangan daur ulang.
manfaatkan pengelolaannya oleh ibu-
ibu rumah tanggga sebagai sarana untuk 2. Demonstrasi
menambah pendapatan keluarga seka- Metode demonstrasi dipilih untuk
ligus dapat dijadikan sebuah karya yang menunjukkan suatu proses kerja sehingga
mempunyai nilai jual. Oleh karena itu dapat memberikan kemudahan bagi
penulis mengambil judul “Pemanfaatan peserta pelatihan. Demonstrasi dilakukan
Daur Ulang Sampah Dalam Upaya Me- oleh tim pengabdi sebagai nara sumber
ningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Ma- dengan harapan peserta pe pengolahan
syarakat lingkungan kecamatan Sukarami sampah anorganik menjadi aneka kreasi
Palembang”. Penyuluhan ini diharapkan daur ulang sesuai dengan petunjuk
dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang telah diberikan oleh nara sumber.
dalam pengolahan sampah demi menjaga pengolahan sampah anorganik menjadi
kebersihan lingkungan bebas sampah aneka kreasi daur ulang sesuai dengan
dan memanfaatkan sampah sehingga petunjuk yang telah diberikan oleh nara
mempunyai nilai jual. sumber.

3. Langkah-Langkah Kegiatan PPM


Langkah-langkah kegiatan dalam pe-
ngabdian ini dengan tahapan sebagai
B. METODOLOGI berikut :
Metode Metode kegiatan pengabdian
a. Ceramah tentang sampah, jenis sam-
yang digunakan, antara lain:
pah, dan sumber sampah serta penge-
1. Ceramah lolaan sampah melalui 3R (reduce, reuse,
Metode ceramah dipilih untuk me- recycle).
nyampaikan konsep mengenai sampah,
b. Ceramah tentang pengelolaan sampah
jenis sampah, sumber sampah, pengelolaan
anorganik menjadi berbagai kerajinan
sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), serta
tangan.
pengelolaan sampah anorganik menjadi
kreasi daur ulang. Dan bila memungkinkan c. Diskusi atau tanya jawab mengenai hal-
peserta dapat memberikan pertanyaan hal yang berkaitan dengan pemanfaat-
secara langsung. an sampah , penetapan harga jual dan
pemasaran hasil kerajianan.
Penggunaan metode ceramah dikom-
binasikan dengan menggunakan notebook d. Demonstrasi tentang pengelolaan sam-
untuk menayangkan materi powerpoint pah anorganik menjadi kerajinan ta-
yang dilengkapi dengan gambar-gambar ngan.
agar mempermudah peserta memahami e. Latihan membuat kerajinan tangan
isi dari penyuluhan , termasuk penayangan daur ulang.

23
4. Faktor Pendukung dan Penghambat C. HASIL DAN
Kegiatan
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
PEMBAHASAN
kegiatan pengabdian pada masyarakat,
dapat diidentifikasi beberapa faktor Kegiatan Saat Survey
pendukung dan penghambat dalam pe-
Pelaksanaan survey program pengab-
laksanaan program ini,yaitu:
dian pada masyarakat di lakukan terhadap
66 Faktor Pendukung masyarakat di Lingkungan kecamatan
–– warga sekitar kecamatan Sukarami Sukarami Palembang khususnya di se-
Palembang mau diajak kerja sama kitar telah berjalan dengan baik. Progr-
dan mendukung pelaksanaan ke- am pengabdian berupa penyuluhan
giatan pengabdian. pengelolaan sampah anorganik menjadi
–– Ibu rumah tangga dan an rema- berbagai macam kerajinan tangan daur
ja putri peserta pelatihan dalam ulang perlu terus diupayakan mengingat
mengikuti program pengabdian produksi sampah rumah tangga semakin
yang diberikan. banyak disamping itu masih sangat
66 Faktor Penghambat rendahnya kesadaran 3R, yaitu reuse
–– Keterbatasan waktu pelaksanaan (memakai kembali barang bekas yang
pengabdian. masih bisa dipakai), reduce (berusaha
mengurangi sampah), dan recycle (mendaur
ulang sampah agar dapat dimanfaatkan).
5. Kerangka Pemecahan Masalah Hal ini menjadi pertimbangan bagi Tim
Pemecahan masalah pada kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Manajemen
Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah Informatika Polsri untuk mencari cara yang
dengan mengadakan penyuluhan bagai- tepat dalam mengelola sampah anorganik
mana cara memanfaatkan limbah sam- sehingga tidak mencemari lingkungan,
pah ke dalam proses produksi kerajianan bahkan mampu memberikan manfaat
tangan. Membantu menjelaskan cara-cara positif bagi masyarakat, yaitu dengan
membuat kerajian tangan dari sambah menjadikan sampah anorganik (botol
yang bernilai jual seperti dari kain perca, plastik bekas) menjadi berbagai kerajinan
botol plastik, plastik, kardus, koran bekas, tangan yang mempunyai nilai ekonomis,
stik es dan lain-lain. seperti bunga, bros, maupun hiasan tas
ataupun jenis sampah unorganik lainnya
seperti kain perca, tali pengikat peralatan
4.2. Realisasi Pemecahan Masalah
elektronik dll.
Proses pembuatan
Team ÖÖ ÖÖ Pada tahap awal program pengabdian,
kerajianan tangan Mitra
Pelaksana ÖÖ dan teknik Penjualan ÖÖ para peserta pelatihan diberikan
pengetahuan tentang apa itu sampah, jenis
Gambar 1. Alur Kegiatan program iptek yang di usulkan sampah, dan sumber sampah, bagaimana

24
pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, tujuannya dan bagaimana mengelolanya,
recycle),. Dimana, ika kemarin barang bekas sampah sampah apa saja yang bernilai
langsung kita buang dan menjadi tumpukan ekonomis, harga jualnya dan apa saja bahan
sampah , maka saat ini mindsetnya beru- dan alat yang diperlukan, hingga susunan
bah menjadi sampah dapat dirubah se- pengurus inti sebagai awal kegiatan bank
demikian rupa sehingga dapat menjadi sampah dimulai. Beberapa kesepakatan
sesuatu benda yang berguna dan bernilai juga dibuat lseperti waktu penimbangan,
. Pada tahap menerapkan prinsip recycle, pembagian tugas dll,
bebrapa barang bekas dapat diolah kem-
(3) Tahap Pelatihan dan Tahap
bali menjadi suatu bentuk yang memiliki
Pendampingan. Pada tahap ini dimulailah
daya guna melalui kreatifitas yang dimiliki
kegiatan percontohan penimbangan
sampah dan pembentukan bank sampah.
Yang dihadiri oleh warga dari 5 RT.
Kegiatan Sosialisasi
Tujuan untuk memberikan pengetahuan
kegiatan dalam pengabdian ini melalui danpraktek cara mendirikan penimbangan
beberapa tahap sbb. sampah menimbangnya dan membukukan
(1) Tahap survey.Tahap ini diawali de- hasilnya, hingga persiapan pendirian bank
ngan berdiskusi dengan Lurah Gunung Ter- sampah.
ang untuk menjelaskan tujuan kegiatan (4) Tahap Evaluasi dan Monitoring, Tahap
pengabdian ini serta mendiskusikan lokasi ini merupakan tahapan penting. Karena
penyuluhan yang tepat, agar bisa dijangkau kegiatan yang baru tidak bisa langsung
dengan mudah oleh seluruh warga. Dalam dilepaskan tetapi perlu pendampingan
survey awal itu juga langsung dicatat data khusus. Tahapan evaluasi dan monev
warga yang akan dibina dan dilatih, antara dilakukan di berbagai tahap, yaitu pada saat
lain para ibu yang aktif di RT nya, ibu ibu dilakukan penimbangan untuk melihat apa
di Majelis Taklim,Ketua pengurus arisan saja kendala dan kesulitan yang dihadapi
RT, serta ibu-ibu yang memang ingin saat penimbangan. Evaluasi juga dilakukan
berkontribusi dalam menjaga kebersihan pada saat penjualan bank sampah ke
lingkungan. Setiap RT dimintakan 6 orang penyalur. Hal lain yang masuk dalam
yang akan mengikuti pelatihan. Survey evaluasi adalah tahap saat penyimpanan
berikutnya mendatangi beberapa pengepul uang hasil timbangan sampah warga ke
barang bekas dan melihat perbandingan bank sampah.
harganya,lalu ditentukan pengepulyang
akan mengambil dan membuat perjanjian
kesepakatan. Target Sasaran Pengabdian

(2) Tahap persiapan pelatihan dan 1. Warga masyarakat di Kelurahan Gunung


pendampingan, dilakukan sebagai tahap Terang sebanyak 5 RT yang berjumlah
penyuluhan bank sampah, pengenalan sekitar 30 orang, dan yang hadir
tentang apa itu bank sampah , manfaat dan memenuhi undangan 25 orang

25
2. Instansi Pemerintah Kota ( Pak Lurah gulung koran bekas tersebut. Lalu, susun
Gunung Terang dan Pak Camat Kemiling, membentuk tempat tisu lalu Berikan
Dalam pertemuan itu juga akan di- lem untuk merekatkan gulungan koran
sampaikan usulan-usulan kegiatan- tersebut.
kegiatan pengembangan lainnya
2. Cara Membuat bros dari Kain Perca
dari kegiatan bank sampah, misalkan
Alat dan bahan
membentuk arisan, membentu koperasi
Gunting
simpan pinjam,memanggil beberapa
Kain perca (gratis)
orang yang termapil membuat
2 Lem tembak @Rp.1.500 = Rp.3.000,-
kerajinan tangan dari sampah plastik
(untuk 20 bros)
Peniti Bros @ Rp.1.000x 2 =Rp.20.000,-
Manik-Manik 20 Butir =Rp.3000,-
Materi Tentang : Jenis sampah
________________________________
Pemanfaatan sampah di perlukan agar
dapat mengurangi masalah sampah dalam = Rp.26.000 /20 bros =Rp. 1.300
kehidupan sehari-hari. Sampah di pisahkan
Jadi Harga Pokok Per Unit Rp. 1.300
antara sampah Organic dan sampah Un
organic. Sampah unorganik dapat di pisah- Harga Jual Per Unit Rp. 5.000,-
pisah seperti:

Botol plastik, Kertas Koran bekas,stik es Manfaatkan menjadi kerajinan tangan.


krim, pipet ,botol kaca, dll. Salah satu jenis kain yang cukup bagus
digunakan sebagai kerajinan tangan adalah
kain perca. Kain pera ini bisa kamu jadikan
Proses Pembuatan Kerajinan Tangan
bahan untuk membuat bross. Nah, dengan
Berbahan dasar Sampah
sedikit sentuhan, kain perca tersebut bisa
1. Cara Membuat Tempat tisu dari koran
di jadikan bros. Jadi, kamu tidak perlu lagi
bekas
mengeluarkan banyak uang untuk membeli
Alat dan Bahan
bros. Karena kamu juga bisa membuat
Gunting
sendiri di rumah dengan memanfaatkan
Koran Bekas
kain perca bekas.
Lem Tembak 2 @Rp.1500 = Rp.3000,-
Harga Jual Per Unit = Rp.15.000
3. Tempat buah
langkah pertama yang perlu dilakukan Alat dan Bahan
adalah mengumpulkan bahan yang Gunting
dibutuhkan. Bahan-bahan tersebut antara Stik Es Krim
lain: koran bekas, gunting, dan lem. Hanya Lem Tembak 3 @Rp.1.500 = Rp.4.500,-
tiga bahan tersebut, kamu bisa memiliki ________________________________
tempat tisu yang unik dan menarik serta Harga Pokok Per Unit Rp.4500
hemat biaya. Caranya adalah gulung- Harga Jual Per Unit Rp.15.000

26
Tempat Buah yang bagus dan menarik kerajinan tangan dari stik es krim menjadi
sangat cocok dan pantas dijadikan tempat tempat pensil berikut ini:
buah untuk suguhan para tamu. Nah, jika
1) susunlah 2 buah stik dengan renggang
kamu menginginkan hal demikian, kamu
dan letakan 4 stik di atasnya secara
tidak perlu mencari di pasaran. Karena
berdempet. Berikan garis pada ujung-
kamu juga bisa membuat sendiri di rumah.
ujung stik es krim di bagian bawah
Cara embuatnya juga sangat mudah. Kamu
sesuai dengan sisi terluar yang tersisa
cukup meyediakan stik es krim, gunting,
dan lem. Langkah pertama adalah susun 2) gunting 2 stik tersebut mengikuti garis
stik es krim sesuai pada gambar. Kemudian, yang telah dibuat.
gunakan lem untuk merekatkannya. Ada 3) tambahkan lem pada kedua stik
bagian tertentu yang membutuhkan stik es tersebut dan rekatkan pada 4 stik yang
krim lebih pendek. Nah, gunakan gunting sudah tersusun.
untuk memotongnya. Keranjang buah dari
4) lakukan langkah pertama sd langkah
stik es krim sudah bisa kamu gunakan.
ketiga berulang-ulang sebanyak 4 kali
sehingga hasilnya menjadi seperti
4. Tempat pensil dari stik es krim yang terlihat pada gambar 4. Keempat
Alat dan Bahan sisi stik ini nantinya akan kita gunakan
Gunting sebagai sisi-sisi dari tempat pensil yang
Sti Es Krim akan dibentuk.
Lem Tembak 2 @Rp. 1.500 = Rp.3.000,- 5) setelah semua sisinya siap berikutnya
Manik-manik = Rp.3000,- kita akan membuat alas. Caranya hampir
________________________________ sama dengan langkah pembuatan sisi,
Harha Pokok Per Unit = Rp.6000,- hanya saja bagian stik yang dipotong
Harga Jual Per Unit = Rp.15.000,- lebih banyak.

6) alas tersebut dibentuk menjadi persegi
Langkah awal yang harus dilakukan
yang lebarnya sama dengan lebar sisi
untuk mempraktekan cara membuat
bagian bawah tempat pensil.
tempat pensil dari stik es krim adalah
mempersiapkan alat dan bahan. Alat yang 7) rekatkan keempat sisi yang sudah
diperlukan di antaranya pensil dan gunting, dibuat di awal dengan bagain alas stik
sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu es krim.
stik es krim, cat warna, kertas karton, dan
8) jika sudah cukup kering lemnya,
lem tembak atau lem uhu.
berikan warna tambahan pada sisi luar
tempat pensil sesuai dengan warna
Cara Membuat
kesukaanmu.
Setelah semua alat dan bahan tersebut
siap, selanjutnya kamu bisa langsung 9) siapkan 2 kertas berwarna dan bentuk
melakukan step by step cara membuat pola hiasan sesuai kesukaan.

27
10) gunting kertas tersebut sesuai pola D. KESIMPULAN DAN
yang dibuat lalu tambahkan lem.
SARAN
11) rekatkan pada salah satu sisi tempat
pensil dari stik es krim yang sudah • Kesimpulan
dibuat. Sampah Merupakan material sisa yang
tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Pada penerapan pemanfaatan
Tahap Evaluasi dan Monitoring sampah saat ini sudah dapat menjadi
Tahap evaluasi dan monev merupakan salah satu barang yang bernilai jual.
tahapan yang penting dalam kegiatan Untuk menjadi barang yang bernialai jual
Pengabdian pada masyarakat. Karena perlu di lakukan beberapa tahap mulai
suatu kegiatan yang sifatnya baru tidak dari pemisahan jenis sampah , mencuci
bisa langsung dilepaskan dan berjalan atau membersihkan bahan baku sampah
akan tetapi perlu pendampingan. Tahapan dari kotoran lalu di lakukan proses
evaluasi dan monev dilakukan di berbagai penyuluhan selanjutnya yaitu dengan
tahap, yaitu pada saat dilakukan pemilahan mendemonstrasikan cara pembuatan
sampah un organik ,pembersihan bahan kerajinan tangan yang bernilai seni dan
baku sampah un organik . ini dilakukan memiliki nilai jual. Hal ini tentu saja dapat
untuk melihat apa saja kendala dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan
kesulitan yang dihadapi saat mendapatkan keahlian masyarakat tentang bagaimana
bahan baku ataupun pembersihan bahan mengolah sampah rumahan serta Proses
baku itu sendiri dan penyediaan alat Penjualannya yang dapat di lakukan secara
pembantu proses pembuatan kerajinan langsung baik secara manual maupun
tangan secara on line dengan harga jual yang sudah
di tetapkan dengan harga yang pantas.
Diharapkan dengan adanya penyuluhan
Tahap Proses Pendampingan ini masyarakan dapat mandiri melakukan
proses pembuatan kerajinan tangan yang
Setelah diberikan sosialisasi,
pada akhirnya produk yang mereka buat
penyuluhan dan praktek langsung taat
dapat di jual di pasaran.
cara pemilahan sampah unorganik serta
pembuatan kerajian tangan berbahan
• Saran
baku sampah, maka Para penyuluh siap
Dalam kaitannya dengan bahan baku
melakukan penyuluhan dan pelatihan
yang akan di pakai dalam suatu produk
pembuatan berbagai kerajinan tangan
perlu adanya Ilmu Pengetahuan yang mana
dapat memberikan informasi mengenai
sampah yang akan di olah. Serta perlu
selalu di lakukannya penyuluhan kepada
masyarakat tentang sisi positif manfaat

28
sampah dan di harapkan di lakukannya Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi.
pemantauan terhadap peluang pemasaran Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
produk sampah tersebut.
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.


18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
E. DAFTAR PUSTAKA Sampah.

Alma Buchari, Kewirausahaan Cetakan Ke 3. Wibowo.2014. Manajemen Kinerja Edisi


Bandung :Alfabeta Bandung Keempat. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Damanhuri, E., dkk. 2004. Diktat Kuliah
Pengelolaan Sampah. Edisi Semester I Undang-Undang Republik Indonesia No.
2004/2005. Bandung: ITB. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah.
Ida Yuliati. 2011. Aksesori dari Kertas:
Memanfaatkan Kertas Menjadi Berbagai
Macam Aksesori Cantik. Surabaya: Tiara
Aksa.

Kharisma Widia Prastiwi dan Yuyun


Widihastuti. 2010. Recycle Bottle: Ragam
Kreasi Limbah Botol Plastik. Surabaya:
Tiara Aksa.

Kuncoro Sejati. 2009. Pengolahan Sampah


Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.

Kasmir, Kewirausahaan Cetakan ke


11.Jakarta: Rajawali; 2016

Philip Kotler, The principles of Marketing;


Edisi ke-3 ; Prentice Hall Englewood,
New Jersey,07632; 1986

Sunyoto, Danang. 2014.Sistem Informasi


Manajemen (perspektif Organisasi).
Yogyakarta : CAPS (Center of Academic
Publishing Service).

29
PELATIHAN PEMBUATAN PROPOSAL KREDIT USAHA
MANDIRI PADA KELOMPOK USAHA TANI DI DESA KALISARI
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Dr. Dorothy Pandjaitan. S.E., M.Si., Prof Dr. Satria Bangsawan S.E.,M.Si,
Prakarsa Panji N., S.E., M.E., Driya Wiryawan, S.E., M.M.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

RINGKASAN

Sektor pertanian dan pedesaan memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai
sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk, penyumbang bagi PDRB, berkontribusi terhadap
ekspor (devisa), serta penyedia bahan pangan dan gizi. Sektor pertanian juga terbukti mampu menjadi
penyangga perekonomian nasional saat terjadi krisis ekonomi. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
kementerian pertanian melakukan strategi revitalisasi pertanian dengan fokus tujuh aspek dasar yang
dinamakan dengan Tujuh Gema Revitalisasi, yang terdiri atas: (1) lahan; (2) perbenihan dan perbibitan;
(3) infrastruktur dan sarana; (4) sumber daya manusia, (5) pembiayaan petani; (6) kelembagaan petani
dan (7) teknologi dan industri hilir. Sejalan dengan revitalisasi pertanian pada aspek pembiayaan,
pemerintah mendorong agar dunia perbankan dapat memberikan kredit murah dengan suku bunga
yang rendah kepada petani dan peternak kecil.
Permasalahan yang terbesar dihadapai para petani adalah mengenai keterbatasan permodalan, meski
berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan bantuan modal, namun upaya itu tidak
sepenuhnya dapat mengatasi kesulitan modal bagi petani. Di sektor perbankan juga tidak memberikan
kontribusi yang begitu berarti kepada para petani. Hal ini ditunjukkan dengan rumitnya persyaratan yang
harus dipenuhi dalam pengajuan kredit, tingginya suku bunga, informasi yang masih sukar dijangkau,
panjangnya birokrasi, kurangnya penyuluhan dari pemerintah serta persyaratan agunan yang dinilai
memberatkan petani.
Untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan, ketersediaan sumber pembiayaan yang murah dan mudah
diakses di pedesaan untuk meningkatkan produksi, membeli bibit unggul, obat-obatan, pupuk, dan
alat pertanian, kelompok tani di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dilakukan
pelatihan kepada kelompok tani mengenai kredit usaha tani dan tata cara pembuatan proposal usaha
tani agar mereka mampu membuat proposal kredit yang baik untuk mendapatkan pinjaman dana dari
pemerintah maupun lembaga keuangan lainnya.
Kata Kunci: Kredit Usaha Mandiri, modal, pelatihan usaha tani

30
A. pendahuluan (bottom-up approach). Hal ini ditujukan
dalam rangka mendukung realisasi dan
Jumlah penduduk Indonesia saat ini
memberikan arah pembangunan yang
mencapai sekitar 240 juta dengan laju
sejalan dengan rencana pelaksanaan
pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 %
otonomi daerah dan desentralisasi.
pertahun. Ini berarti sekitar tahun 2017
jumlah penduduk Indonesia diperkirakan Input merupakan faktor yang harus
lebih dari 250 juta orang. Dengan jumlah terpenuhi dalam melakukan kegiatan
penduduk yang cukup besar seperti ini, pertanian usaha tani yang berupa lahan,
tentu diperlukan strategi dan langkah tenaga kerja, dan modal. Sedangkan
yang baik dalam menghadapi ancaman modal merupakan faktor input yang
kelaparan dan krisis energi yang sudah sangat penting karena dibutuhkan untuk
mulai dapat dirasakan oleh masyarakat menyewa lahan, membayar tenaga
Indonesia saat ini.Untuk mengantisipasi kerja maupun membeli sarana produksi.
hal tersebut, kementerian pertanian Bagi petani umumnya modal identik
melakukan strategi revitalisasi pertanian dengan pembiayaan yang sangat sulit
dengan fokus tujuh aspek dasar yang untuk ditanggulangi, khususnya dalam
dinamakan dengan Tujuh Gema Revitalisasi, mengembangkan usaha tani di perdesaan.
yang terdiri atas: (1) lahan; (2) perbenihan Akses petani terhadap sumber-sumber
dan perbibitan; (3) infrastruktur dan sarana; permodalan resmi masih sangat terbatas,
(4) sumber daya manusia, (5) pembiayaan dan petani lebih mudah mendapatkan
petani; (6) kelembagaan petani dan modal dari para pelepas uang dengan
(7) teknologi dan industri hilir.Sejalan bunga tinggi. Sehingga dapat dikatakan
dengan revitalisasi pertanian pada aspek modal menjadi faktor penghambat bagi
pembiayaan, pemerintah mendorong agar petani dalam mengelola usahanya.
dunia perbankan dapat memberikan kredit Sebagian besar petani Indonesia
murah dengan suku bunga yang rendah masih sangat lemah dalam mengakses
kepada petani dan peternak kecil. sumber-sumber permodalan formal.
Sektor pertanian dan pedesaan memiliki Lemahnya kepemilikan modal disebabkan
peran strategis dalam pembangunan oleh kecilnya skala usaha sehingga tidak
nasional, yaitu sebagai sumber mata mempunyai kemampuan untuk melakukan
pencaharian sebagian besar penduduk, akumulasi modal. Setiap selesai panen, hasil
penyumbang bagi PDRB, berkontribusi penjualan digunakan untuk membayar
terhadap ekspor (devisa), serta penyedia pinjaman sarana produksi dan kebutuhan
bahan pangan dan gizi. Di samping itu, hidup sehari-hari. Sementara itu, lemahnya
sektor pertanian juga terbukti mampu akses petani kecil terhadap sumber-
menjadi penyangga perekonomian nasional sumber permodalan formal disebabkan
saat terjadi krisis ekonomi.Kebijakan oleh prosedur yang tidak sederhana dan
umum pembangunan pertanian dewasa persyaratan kolateral yang harus dipenuhi
ini mengacu pada pendekatan dari bawah oleh petani.

31
Jika lahan usaha tani yang dijadikan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
agunan untuk mendapatkan kredit (KKP-E), Kredit Usaha Mikro dan Kecil
modal dari perbankan, maka hampir (KUMK-SUP 05), Kredit Usaha Rakyat (KUR),
dapat dipastikan bahwa sebagian besar dan Program Kemitraan Bina Lingkungan
petani tidak layak mendapatkan modal (PKBL). Disamping itu juga ada pembiayaan
yang bersumber dari lembaga keuangan syariah yang meliputi (i) pengembangan
formal. Hal ini karena petani pemilik skema pembiayaan berbasis syariah; dan
penggarap umumnya tidak mempunyai (ii) pengembangan kelembagaan usaha
sertifikat tanah, apalagi jika mereka adalah petani yang berasal dari kelompok usaha
penggarap lahan petani lain. Umumnya tani. Juga ada program tambahan, yaitu
hanya petani yang lahannya luas yang (i) Program fasilitasi Skim Pelayanan
lebih mudah mendapatkan modal dari Pembiayaan Pertanian (SP-3); dan (ii)
sumber-sumber keuangan formal karena Kerjasama pemanfaatan Bantuan Luar
mempunyai agunan dalam bentuk bukan Negeri.
hanya lahan.
Secara umum kebijakan pembiayaan
Sementara itu, di kalangan petani kecil pertanian oleh Pemerintah dibagi menjadi
terdapat sumber-sumber permodalan empat sesuai karakteristik kelompok yang
non-formal yang mudah mereka akses akan dibiayai. Kelompok pertama adalah
karena prosedurnya sangat sederhana dan yang feasible dan bankable. Kelompok
persyaratannya mudah dipenuhi petani kedua adalah sudah feasible tetapi belum
karena hanya mengandalkan kepercayaan. bankable diberi fasilitas skim Kredit Usaha
Walaupun tingkat bunga yang dikenakan Rakyat (KUR). Kelompok ketiga sudah
terhadap petani debitur sangat tinggi, bankable tetapi belum feasible dengan
petani kecil merasa lebih nyaman dengan bunga komersial memperoleh kredit KKP-E
memanfaatkan sumber-sumber modal (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi), Kredit
non-formal. Pengembangan Energi Nabati-Revitalisasi
Perkebunan (KPEN-RP), dan Kredit Usaha
Melihat permasalahan yang dihadapi
Pembibitan Sapi (KUPS). Kelompok
petani dalam permodalan tersebut,
keempat adalah tidak feasible dan tidak
maka pemerintah berupaya membantu
bankable tetapi usahanya potensial untuk
meringankan beban petani dengan
berkembang diberi dana BLM (Bantuan
menetapkan berbagai skim pembiayaan
Langsung Masyarakat) yang berasal dari
bagi petani kecil yang lebih mudah diakses
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
oleh petani kecil. Kebijakan ini diharapkan
Negara), misalnya PUAP (Pengembangan
dapat memberikan dampak positif bagi
Usaha Agribisnis Perdesaan). Usaha layak
perkembangan usahatani bagi petani kecil
(feasible) adalah usaha calon debitur
di Indonesia.
yang menguntungkan sehingga mampu
Jenis-jenis kredit program untuk membayar bunga dan seluruh kewajiban
pembiayaan pertanian yang saat ini pokok. Belum bankable adalah debitur
diluncurkan Kementerian Pertanian adalah

32
yang belum dapat memenuhi persyaratan konvensional dengan menggunakan
perkreditan dari perbankan antara lain peralatan yang sederhana seperti alat
dalam hal penyediaan agunan. memasak warga desa pada umumnya
yaitu wajan/penggorengan, panci,
penggilingan, alu, sutil, serok, centong,
Analisis Situasi dan lainnya, dengan plastik sebagai
Desa Kali Sari berada di Kecamatan Natar pembungkus yang menjadi kemasan
Kabupaten Lampung Selatan. Menurut data produk yang akan dipasarkan. Pemasaran
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung produk yang dihasilkan oleh usaha industri
Selatan (2015), Luas wilayah Desa Kali Sari rumah tangga dan industri kecil di Desa
7.15 km2. Luas wilayah menurut jenis lahan Kalisari adalah pasar tradisional, warung-
18.47 hektar terdiri dari 13.47 hektar lahan warung, rumah makan, bahkan dengan
sawah dan 5.00 hektar lahan bukan sawah. cara berkeliling menjajakan langsung ke
Desa Kali Sari memiliki 7 dusun dengan 25 masyarakat sekitar di Kecamatan Natar. Hal
RT. Jumlah penduduk 7.124 jiwa, kepadatan ini berarti Desa Kalisari Kecamatan Natar
penduduk 996,36 orang/ km2. Jumlah Kabupaten Lampung Selatan tidak terlepas
penduduk 7.011 jiwa, laki-laki 3.652 jiwa dari pertanian dimana sebagian besar
dan perempuan 3.472 jiwa. penduduk bermata pencaharian petani.
Struktur mata pencaharian penduduk
Keluarga prasejahtera 223 keluarga,
Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten
194 keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera
Lampung Selatan seperti pada Tabel 1.1
II sebanyak 22 keluarga, dan keluarga
berikut.
sejahtera III sebanyak 2 keluarga. Banyaknya
Industri Mikro dan Kecil menurut bahan Tabel 1.1 Struktur Mata Pencaharian
baku utama industri industri dari kayu Penduduk di Desa Kalisari Kecamatan
ada 5, Industri gerabah/keramik ada 7, Natar Kabupaten Lampung Selatan
industri makanan/minuman ada 3 usaha.
No. Jenis Pekerjaan Jumlah
Secara umum masyarakat di Desa Kalisari
1 Petani 355
bermata pencaharian sebagai petani
2 Pedagang 158
ladang,sawah,kebun dan sebagian bermata 3 PNS 201
pencaharian dengan membuka usaha 4 Tukang 111
agroindustri, antara lain: 5 Guru 11
6 Bidan 2
a. usaha pengolahan singkong menjadi 7 Perawat 4
produk makanan yaitu klanting, keripik 8 TNI/POLRI 10
dan tiwul 9 Angkutan (Supir) 27
10 Buruh 255
b. usaha pengolahan gerabah dan
11 Pensiunan 20
pengolahan kayu.
12 Jasa Persewaan 5
13 Swasta 308
Kegiatan produksi yang dilakukan
Sumber: Profil Desa Desa Kalisari Kecamatan Natar
oleh usaha agroindustri tersebut masih Kabupaten Lampung Selatan,2017.

33
Kendala yang dihadapi para petani dan pinjaman seperti perbankan, modal
kelompok tani di Desa Kalisari Kecamatan ventura atau lembaga-lembaga keuangan
Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah lainnya yang dapat memberikan bantuan
mengenai keterbatasan permodalan, pinjaman penambahan modal. Selain itu,
meski berbagai upaya dilakukan oleh mereka juga akan dilatih untuk membuat
pemerintah untuk memberikan bantuan proposal usaha sebagai syarat dalam
modal, namun upaya itu tidak sepenuhnya proses peminjaman dan pengelolaan kredit
dapat mengatasi kesulitan modal bagi tersebut apabila sudah dapat diperoleh.
petani. Untuk mewujudkan kondisi
Pembangunan pertanian menghadapi
yang diharapkan salah satunya adalah
permasalahan yang cukup kompleks, hal ini
ketersediaan sumber pembiayaan yang
disebabkan masih menghadapi berbagai
murah dan mudah diakses di pedesaan
hambatan dan kendala, baik yang bersifat
untuk meningkatkan produksi, membeli
eksternal maupun internal, dalam bidang
bibit unggul, obat-obatan, pupuk, dan alat
produksi dan pengolahan, pemasaran,
pertanian, kelompok tani di Desa Kalisari
permodalan, sumber daya manusia dan
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
teknologi, serta iklim usaha yang belum
Selatan perlu dilakukan pembinaan
mendukung bagi perkembangnya.
dengan cara memberikan pelatihan
kepada kelompok tani agar mereka mampu Secara spesifik setidaknya terdapat
membuat proposal guna mengembangkan (tiga) permasalahan internal yang dihadapi
usahanya dengan mendapatkan pinjaman kelompok taniyaitu: (1) terbatasnya
dari pemerintah. penguasaan dan pemilikan asset produksi
terutama permodalan; (2) rendahnya
Pelatihan ditujukan untuk mem-
kemampuan SDM dan (3) kelembagaan
beritahukan kepada kelompok tani yang
usaha belum berkembang secara optimal
berada Desa Kalisari Kecamatan Natar
dalam penyediaan fasilitas bagi kegiatan
Kabupaten Lampung Selatan tentang
ekonomi rakyat. Sedangkan permasalahan
pentingnya proposal sebagai salah satu
eksternal terdapat 6 (enam) permasalahan
syarat untuk mendapatkan pinjaman dana
yaitu: (1) terbatasnya pengakuan dan
dari pemerintah, serta pembinaan yang
jaminan keberadaan petani; (2) alokasi
diarahkan pada pemberian solusi terhadap
kredit sebagai aspek pembiayaan masih
permasalahan permodalan yang dihadapi
sangat timpang, baik antar golongan, antar
kelompok tani tersebut.
wilayah dan antar desa-kota; (3) sebagian
Berkenaan dengan fenomena tersebut besar produk pertanian dan peternakan
maka menjadi perhatian kita pihak memiliki ciri sebagai produk masal dengan
akademisi yang berada di Unila khususnya lifetime yang pendek; (4) rendahnya nilai
Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk komoditi yang dihasilkan; (5) terbatasnya
memberikan pelatihan kepada kelompok akses pasar; (6) terdapatnya pungutan-
tani mandiri tentang sumber-sumber pungutan siluman yang tidak proporsio-
permodalan yang dapat memberikan nal.

34
Dari berbagai permasalahan di atas, perkreditan, serta dapat merumuskan
permasalahan yang terbesar dihadapai proposal pengajuan kredit dengan
para petani adalah mengenai keterbatasan baik. Keterampilan menyusun proposal
permodalan, meski berbagai upaya pengajuan kredit ini penting untuk dikuasai
dilakukan oleh pemerintah untuk bagi para petani atau kelompok tani yang
memberikan bantuan modal, namun ingin mengajukan pinjaman agarvisible dan
upaya itu tidak sepenuhnya dapat bankable.
mengatasi kesulitan modal bagipetani. Di
sektor perbankan juga tidak memberikan
kontribusi yang begitu berarti kepada Skim Kredit Program yang Dikeluar-
para petani. Hal ini ditunjukkan dengan kan Pemerintah
rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi Keberhasilan Usaha Mikro, Kecil,
dalam pengajuan kredit, tingginya dan Menengah (UMKM) di Indonesia
suku bunga, informasi yang masih tidak terlepas dari dukungan dan peran
sukar dijangkau, panjangnya birokrasi, pemerintah dalam mendorong penyaluran
kurangnya penyuluhan daripemerintah kredit kepada UMKM. Berbagai skim Kredit/
serta persyaratan agunan yang dinilai pembiayaan UMKM diluncurkan oleh
memberatkan petani. Sehingga hal ini pemerintah dikaitkan dengan tugas dan
berdampak pada lemahnya posisi tawar program pembangunan ekonomi pada
para petani. Petani masih menjadi “anak tiri” sektor-sektor usaha tertentu, misalnya
dalam dunia perbankan nasional. Dimana ketahanan pangan, perternakan dan
para petani masih sulit untuk mengakses perkebunan. Peran pemerintah dalam
kredit perbankan. Perbankan masih skim-skim kredit UMKM ini adalah pada
dianggap belum bersahabat dengan para sisi penyediaan dana APBN untuk subsidi
petani, tingginya resiko kegagalan usaha bunga skim kredit dimaksud, sementara
dan agunan yang sulit dipenuhi para petani dana kredit/pembiayaan seluruhnya (100%)
menjadi kendala. berasal dari bank-bank yang ditunjuk
Dalam upaya mengatasi permasalahan pemerintah sebagai bank pelaksana. Selain
diatas, peranan penyuluhan pertanian dan itu pemerintah berperan dalam penyiapan
pelatihan sangat penting dan strategis. UMKM agar dapat dibiayai dengan skim
Penyelenggaraan pelatihan pertanian dimaksud, menetapkan kebijakan dan
ditujukan untuk memberdayakan prioritas usaha yang akan menerima kredit,
petani dan kelompok tani agar mampu melakukan pembinaan dan pendampingan
memecahkan sendiri masalah yang selama masa kredit, dan memfasilitasi
dihadapinya. Untuk mendapatkan kredit hubungan antara UMKM dengan pihak lain.
yang ditawarkan baik yang berasal dari Dewasa ini skim kredit yang sangat
pemerintah maupun lembaga keuangan familiar di masyarakat adalah Kredit Usaha
lainnya, para petani atau kelompok tani Rakyat (KUR), yang khusus diperuntukkan
harus memiliki pengetahuan tentang bagi UMKM dengan kategori usaha

35
layak, namun tidak mempunyai agunan ubikayu, ubijalar, kacangtanah, koro,
yang cukup dalam rangka persyaratan perbenihan, (padi, jagung dan /atau
Perbankan. KUR adalah Kredit/pembiayaan kedelai);
kepada UMKM dan Koperasi yang tidak
2. Petani, dalam rangka pengembangan
sedang menerima Kredit/ Pembiayaan dari
hortikultura: bawang merah, cabai,
Perbankan dan/atau yang tidak sedang
kentang, bawang putih, tomat, jahe
menerima Kredit Program dari Pemerintah
kunyit, kencur, pisang, salak, nenas,
pada saat permohonan Kredit/Pembiayaan
buah naga, melon, semangka, pepaya,
diajukan. Tujuan akhir diluncurkan Program
strawberi, pemeliharaan manggis,
KUR adalah meningkatkan perekonomian,
mangga, durian, jeruk dan/ atau apel;
pengentasan kemiskinan dan penyerapan
tenaga kerja. 3. Petani, dalam rangka pengembangan
perkebunan: budi daya tebu.

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi 4. Peternak, dalam rangka pengembangan


(KKPE) peternakan: sapi potong, sapi perah,
pembibitan sapi, kerbau, kambing /
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
domba, ayam ras, ayam buras, itik,
(KKP-E) adalah kredit investasi dan atau
burung puyuh, dan / kelinci;
modal kerja yang diberikan oleh Bank
Pelaksana kepada petani dan peternak 5. Koperasi dalam rangka Pengadaan
melalui kelompok tani dan atau koperasi. pangan: gabah, jagung dan/atau
Pola penyaluran KKP-E adalah Executing, kedelai; dan/atau;
sumber dana 100 % dari dana perbankan 6. Kelompok tani dalam rangka
dan resiko kredit seluruhnya ditanggung pengadaan /peremajaan alat dan mesin
oleh perbankan. Pemerintah menyediakan untuk mendukung usaha tersebut
subsidi suku bunga. diatas meliputi traktor, powerthreser,
Tujuan penyelenggaraan KKP-E adalah cornsheller, pompa air, dryer, vacuum
(1) meningkatkan ketahanan pangan fryer, chopper, mesin tetas, pendingin
nasional dan mendukung program susu, dan/atau biogester B
pengembangan tanaman bahan baku
Suku bunga yang dibayar petani
bahan bakar nabati,dan (2) membantu
peserta KKP-E adalah sebesar suku bunga
petani/peternak dibidang permodalan
komesial dikurangi subsidi yang dibayar
untuk dapat menerapkan teknologi
oleh pemerintah. Suku bunga bersubsidi
rekomendasi sehingga produktivitas dan
yang dibayar oleh petani Tebu sebesar
pendapatan petani menjadi lebih baik
7% pertahun dan untuk petani Tanaman
Berikut ini adalah sasaran KKPE, antara Pangan, Hortikultura, Peternakan dan
lain: Pengadaan Pangan, dan kelompok tani
1. Petani, dalam rangka pengembangan alsintan sebesar 6% pertahun. Jangka
tanaman pangan: padi, jagung, kedelai, waktu kredit disesuaikan dengan siklus

36
usaha, paling lama 5 tahun. Besarnya Permohonan Kredit
plafon kredit per petani paling banyak Rp.
Untuk mendapatkan kredit maka harus
50 juta, dan untuk koperasi dalam rangka
membuat permohonan atau proposal
pengadaan pangan (padi, jagung, kedelai)
pengajuan kredit kepada bank atau
paling banyak Rp.500 juta.
lembaga keuangan lainnya, kemudian
Program Kredit Ketahanan Pangan dan permohonan yang diajukan kan diseleksi
Energi (KKPE) bagi sektor pertanian kurang oleh lembaga keuangan atau bank asesuai
mendapat respon dari kalangan petani. dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
Hingga Desember 2011, dari total plafon pada lembaga keuangan atau bank tersebut.
kredit sebesar Rp 8,7 triliun, hanya terserap Hal ini disebabkan analisis kredit harus
sekitar 20% atau Rp 1,7 triliun. Rendahnya benar-benar menseleksi permohonan yang
penyerapan KKPE disebabkan program ini masuk. Beberapa analisis yang biasanya
belum tersosialisasi dengan baik, sehingga dilakukan oleh lembaga keuangan atau
banyak dari petani-petani di daerah yang bank dalam memberikan kredit adalah :
belum mengetahui adanya program ini.
a. Apakah benar usaha yang dilakukan
Sosisialisi program ini dapat dilakukan
dalam kondisi sehat ?
dengan melibatkan pemerintah daerah,
baik itu tingkat propinsi, kabupaten/kota, b. Apakah manajemen usaha dapat
kecamatan ataupun kelurahan. dipercaya ?

Masalah lain adalah penyaluran KKP-E c. Apakah usaha memiliki laporan


hingga saat ini sulit menyentuh petani- keuangan ?
petani kecil, karena permasalahan utama d. Apakah laporan keuangan telah disusun
terletak pada proses penyaluran, yang dengan benar dan jujur ?
kebanyakan disalurkan ke plasma inti dan
e. Bagaimana rencana pemakaian dana
sulit mencapai petani kecil, Permasalahan
apabila kredit disetujui ?
tersebut terkait dengan tingkat produksi
petani yang tidak memenuhi persyratan-
Apabila permohonan kredit diterima
persyaratan tentang kelayakan suatu
maka bank akan memberitahukan lewat
usaha. Berdasarkan paparan diatas
surat balasan secara resmi. Dalam surat
permasalahan utama KUPS dan KKPE
tersebut dijelaskan berapa besar kredit
adalah penyerapannya yang masih kecil.
yang dapat kita peroleh, besaran bunga dan
Factor penyebab rendahnya penyerapan
jangka waktu pengembaliannya, sebalik-
perlu dianalisis dan dievaluasi karena itu
nya apabila permohonan kredit ditolak
workshop evaluasi keberhasilan KUPS dan
pihak bank juga akan memberitahukan
KKPE perlu diadakan agar target dan tujuan
melalui surat yang akan menjelaskan alasan
KUPS dan KKPE dapat tercapai.
ditolak.

Atas penolakan tersebut pemohon da-


pat meminta penjelasan lebih lanjut untuk

37
memungkinkan memperbaiki proposal karena proposal mendeskripsikan usaha
pengajuan kredit. Apabila proposal viable prospektif atau tidak.
perbaikan kita diterima biasanya pihak
Keuntungan yang akan diperoleh jika
bank akan melukan survei ke lokasi dan
mampu menyusun proposal dengan baik
melakukan wawancara dengan sipemohon.
adalah:
Biasanya isi dari wawancara tersebut adalah
a. Kreditur akan memprioritaskan pin-
seputar usaha pemohon, diantaranya
jaman yang diajukan
adalah
b. Memperoleh kesempatan untuk me-
a. Kondisi si pemohon, jenis usahanya
ngembangkan usaha ke skala yang lebih
b. Lokasi usaha pemohon besar
c. Keadaan usaha sipemohon c. Akan mendapat penghargaan jika
usaha yang dimiliki menjadi besar dan
d. Apakah kredit yang diajukan sesuai
teladan
dengan usaha pemohon
d. Mempunyai relasi yang lebih luas.
e. Rencana pemakaian kredit, dan rencana
pembayaran angsuran

f. Syarat dan kondisi pinjaman yang Berikut ini adalah susunan dari suatu
diajukan. Proposal:

1. COVER
Halaman pertama yang memuat
Cara Membuat Proposal Kredit Usaha
nama usaha/koperasi (di atas / tengah
Banyak kalangan pengusaha ingin halaman), tempat usaha, bulan dan
mengajukan pinjaman ke bank ataupun tahun pembuatan proposal (biasanya
lembaga keuangan lainnya tapi bingung di bawah).
bagaimana membuat proposal kredit yang
bankable atau mungkin sering membuat 2. HALAMAN KEDUA
proposal, tetapi masih ragu apakah Memuat profil singkat usaha dan
proposal yang disusun sudah visible dan identitas pemilik:
bankable. Kemampuan untuk menyusun a. Nama, alamat dan telepon koperasi/
proposal kredit akan memberi banyak perusahaan
manfaat dalam suatu usaha. Karena pihak b. Nama pengurus, karyawan, dan
lain tidak mungkin langsung menerima manajer
permohonan pinjaman tanpa mempelajari c. Lokasi usaha
proposal yang diajukan. d. Jumlah anggota koperasi

Proposal merupakan komplemen dalam 3. RINGKASAN PROPOSAL


mengajukan kredit ke bank. Proposal juga Isi proposal sebaiknya diringkas da-
sangat penting untuk menarik perhatian lam bentuk ringkasan proposal yang
pihak bank sebagai pihak pemberi kredit, memuat :

38
a. Profil singkat usaha dan identitas d. Informasi Pasar Mengenai Produk dan
pemilik Jasa Spesifik Menggunakan fakta yang
b. Total kredit yang diminta ada, dalam bentuk angka- angka dan
nama-nama, misalnya:
c. Paket kredit bagi setiap anggota
(bagi koperasi) - Apa saja produk dan jasa yang
d. Jangka waktu pengembalian kredit ditawarkan (yang telah dan akan
e. Grace period (tenggang waktu) dihasilkan)
f. Alternatif jaminan beserta nilai - Siapakah para pembeli produk dan
taksirannya dan kapan usaha akan saingannya
dimulai.
- Apakah ada perusahaan mem-
g. Klasifikasi dan kemandirian koperasi
punyai spesialisasi pada satu atau
h. Kapan rencana usaha/proyek akan
dua macam produk, atau memang
dijalankan
menawarkan berbagai macam
4. ISI PROPOSAL produk untuk dipasarkan
a. Pendahuluan, dapat berisi latar - Apa yang dilakukan oleh pemilik
belakang pendirian usaha, alasan usaha dalam menjaga atau me-
mengenai perlunya investasi dan ningkatkan bagiannya dalam pasar
modal kerja, dan iklim usaha secara (market share)
umum dan rencana usaha ke depan.
- Permintaan-penawaran, identifikasi
b. Tujuan Penggunaan Dana Pembia- berbagai indikator umum yang ada
yaan dan Jumlah Yang Diperlukan kaitannya dengan permintaan dan
Disini Anda perlu menuliskan tujuan penawaran produk seperti data
penggunaan dana pembiayaan dan kependudukan, pendapatan per
jumlah dana pembiayaan yang di- kapita suatu wilayah, pemasaran
perlukan. Bagaimana Anda akan produk dan data lainnya yang
menggunakan dana tersebut secara berhubungan dengan permintaan
spesifik dan jelas. penawaran.
c. Sejarah dan Eksplanasi Mengenai - Analisa persaingan, diuraikan posisi
Usaha Koperasi (Informatif , Fak-tual, dan upaya pesaing dalam mema-
Tanpa emosi), menyangkut kapan sarkan produk sejenis, terutama
usaha didirikan, lokasi awal usaha perbandingan dalam mutu, harga,
didirikan, teknologi dan peralatan dan pelayanan.
yang digunakan awal pendirian
- Saluran distribusi, terangkan me-
usaha, perkembangan jumlah kar-
tode saluran distribusi pemasaran
yawan/pengurus, perkembangan
serta jelaskan kelebihan saluran
jumlah produksi, permintaan dari
distribusi pemasaran yang digu-
mana saja, dan pemasaran ke mana
nakan.
saja

39
- Rencana pemasaran, mengenai Mudah tidaknya pengadaan
produk apa yang akan dipasarkan bahan baku dan bahan pembantu,
di lokal, antar kota, propinsi, dan termasuk sumber, ketersediaan
eksport. pasokan, volume, mobilisasi bahan
baku, sistem pembelian (tunai/
- Perkembangan harga di tingkat
kredit)
lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir.

f. Aspek Sosial Ekonomi


e. Aspek Produksi
- Terhadap Lapangan Kerja. Jelaskan
- Proses produksi dan teknologi apakah usaha tersebut mampu
- Untuk usaha produksi, dijelaskan menyerap tenaga kerja, dan berapa
teknologi yang diterapkan, mesin jumlah tenaga kerja yang terserap
dan peralatan serta spesifikasi usaha
harga, proses produksi secara - Keterkaitan Usaha. Jelaskan keter-
singkat, bagan dan arus produksi. kaitan usaha dengan usaha besar,
- Untuk bidang perdagangan, ditulis dengan usaha kecil menengah lain,
proses pengadaan barang terjadinya dengan koperasi dan lainnya.
transaksi hingga penyerahan - Pendapatan. Penjelasan mengenai
barang. usaha Anda akan memberi
- Kapasitas produksi, Untuk Jenis peningkatan
usaha produksi perlu dicantumkan
kapasitas produksi dan rencana g. Sejarah Keuangan Usaha/Koperasi
produksi per tahun. - Laporan keuangan usaha minimal
selama 2 tahun terakhir berupa:
- Lokasi Usaha, dengan membuat
peta dalam bentuk gambaran  Neraca
tangan. Dijelaskan dimana lokasi  Laporan laba/rugi
usaha berada. Yang penting lokasi  Jenis, jumlah, dan penggunaan
usaha tidak terkena larangan kredit
pemerintah  Cashflow (arus kas) penerimaan
- Lahan dan bangunan, Jelaskan dan pengeluaran dilengkapi faktor-
rincian lahan/tanah dengan ukuran faktor yang mempengaruhinya.
baku (hektar/m) apakah lahan  Administrasi dan laporan-laporan
tersebut merupakan hak milik,  Pembelian, produksi, dan penjualan/
sewa atau bentuk kepemilikan ekspor
lainnya. Jelaskan apakah ada  Data-data menyangkut SDM, modal,
bangunan yang diperlukan untuk dan material
usaha.
- Laporan keuangan yang diserahkan
- Bahan baku dan Bahan Pembantu, sebaiknya lengkap dan tepat.

40
h. Proyeksi Keuangan e. Pendirian Usaha, Identitas Pengurus
dan catatan-catatan penting
- Bentuk proyeksi keuangan:
f. Data sensus dan data demografi
 Kapasitas usaha, pembelian, dan
produksi

 Biaya proyek dan rencana pem-


biayaan
B. Metode
 Anggaran uang tunai (cash budget)
Berdasarkan identifikasi dan per-
 Laporan pendapatan (laba/rugi) masalahan yang dihadapi oleh para petani
proforma dan kelompok tani mandiri di Desa Kalisari
 Neraca pro forma untuk satu tahun Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
fiskal mendatang Selatan, kerangka pemecahan masalah
yang diajukan sebagai berikut:
 Sumber dan penggunaan dana
a. Melakukan pelatihan yang mening-
i. Sifat Proyeksi Keuangan: Realistik katkan pengetahuan kelompok tani
didasarkan atas asumsi-asumsi yang dalam hal perkreditan.
wajar dan dapat memberikan deskripsi b. Menyusun proposal pengajuan kredit.
tentang kemungkinan profit. Daftar
c. Konseling kepada kelompok tani dalam
Jaminan yang mungkin diberikan wujud
hal pengelolaaan kredit apabila sudah
jaminan berupa barang yang dibiayai
dapat diperoleh.
serta jaminan lain bila dipandang perlu
Misalnya: tanah dan bangunan/mesin,
tanah kosong, persediaan barang, dll.
Metode yang digunakan dalam pe-
j. Penutup, harapan dan ucapan ngabdian ini adalah:
terimakasih pada pihak bank
1. Penyuluhan:
a. Ceramah
Pada kegiatan ini, tim pengabdian
5. LAMPIRAN
yang ada akan melakukan ceramah
Informasi tambahan lain yang men- dengan materi yang disusun dalam format
dukung dalam bentuk lampiran antara pelatihan. Tujuannya untuk memperluas
lain : pengetahuan dan wawasan yang terkait
a. Fotokopi KTP, SIM dengan kreditdanpembuatan proposal
kredit
b. Rencana-rencana dalam blueprint
b. Praktek Penyusunan.
c. Gambar-gambar atau foto-foto
Kegiatan ini akan diikuti oleh kelompok
d. Fotocopy dokumen-dokumen resmi peternak sapi perah di DesaKali Sari
seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

41
Selatan. Pelatihan-pelatihan yang ter- C. HASIL DAN
kait dengan kegiatan terutama untuk
pembuatan proposal dalam pengajuan
PEMBAHASAN
permohonan kredit. Evaluasi Kegiatan
Setelah kegiatan penyuluhan dila-
kukan, maka akan diadakan tahap
2. Bimbingan/Konseling evaluasi yang berguna untuk mengukur
Kegiatan ini merupakan pasca pelatihan tingkat keberhasilan kegiatan. Evaluasi
dan tim pengabdian memiliki tanggung dilakukan dengan cara memberikan
jawab untuk melakukan bimbingan/ simulasi pertanyaan kepada peserta dan
konseling pada proses pendampingan menilai jawaban mereka sebagi bentuk
lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk pemahaman mereka terhadap materi
membantu kelompok ternak dalam penyuluhan yang diberikan.
pengunaan kredit agar dapat mengunakan Pemilihan sampel dilakukan dengan
dana yang diberikan dengan benar agar melihat petani dan kelompok tani mandiri
usahanya berkembang menjadi lebih besar. yang ada di daerah Kalisari Kecamatan
Pengetahuan dan keterampilan peserta Natar Kabupaten Lampung Selatan. Setiap
pelatihan juga dievaluasi sebelum dan masyarakat yang bermata pencaharian
sesudah pelatihan. sebagai petani yang ada di daerah ini
mempunyai kesempatan untuk mengikuti
a. Evaluasi sebelum pelatihan dilakukan
penyuluhan. Pemberian materi dilakukan
dengan memberikan pertanyaan-
dalam waktu 1 hari kegiatan. Dimana
pertanyaan umum mengenai kredit
peserta memperoleh modul-modul materi
dan proposal kredit. Evaluasi ini disebut
penyuluhan.
dengan pretest.

b. Evaluasi setelah pelatihan kredit dan


proposal kredit dilakukan dengan Hasil yang dicapai
memberikan pertanyaan-pertanyaan Kegiatan pengabdian ini dikatakan
umum mengenai. Evaluasi ini disebut berhasil dengan baik, hal ini dapat terlihat
dengan posttest. dari sikap kehadiran peserta dalam
mengikuti setiap sesi yang disampaikan, di
Kegiatan dikatakan berhasil jika terjadi samping itu juga sikap para peserta yang
peningkatan skor peserta sebelum dan antusias terhadap materi yang disampaikan.
sesudah penyuluhan dilaksanakan. Suasana kekeluargaan selama kegiatan
berlangsung sangat terbuka sehingga
peserta menyampaikan pertanyaan-
pertanyaan yang langsung dijawab oleh
pemateri dan pertanyaan yang diberikan
peserta tidak terbatas pada materi yang
diberikan, tetapi juga hal-hal di luar materi.

42
Penilaian yang dilakukan oleh tim peserta menjawab pertanyaan tentang
pelaksanaan kegiatan pengabdian konsep kredit usaha mandiri yang
kepada kelompok usaha tani ini dengan terdiri dari Pengertian Kredit, Program
memberikan evaluasi awal dan evaluasi kredit yang dikeluarkan Pemerintah,
akhir kepada para peserta kegiatan. Evaluasi cara mengajukan kredit, macam-
awal diadakan dengan memberikan pre-test macam kredit yang bias didapatkan,
dengan diajukan pertanyaan-pertanyaan serta persentase bunga dari kredit yang
mengenai materi yang diberikan, yang diambil.
bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan mengenai kredit usaha
Hasil evaluasi akhir menunjukkan
mandiri. Evaluasi akhir diadakan sesudah
bahwa:
berakhirnya kegiatan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang sama. 1. Pengetahuan peserta mengenai
kredit usaha mandiri dapat dikatakan
cukup baik karena hampir seluruh
Hasil evaluasi seperti di bawah ini: pengetahuan peserta di atas 50 persen,
dengan mencapai nilai rata-rata pada
Peserta Kurang Cukup = Baik ≥
(24 orang) ≤20% 50% 90%
saat post-test hampir 60 persen dapat
menjawab pertanyaan dengan benar.
3
Evaluasi awal 11 orang 10 orang
orang 2. Pemahaman peserta cukup baik karena
Evaluasi 5
sudah dapat mengerti bagaimana
6 orang 13 orang
akhir orang kredit usaha mandiri umtuk kelompok
tani.

Hasil evaluasi awal dilakukan oleh Pengukuran perubahan sikap yang


tim pelaksana kegiatan terhadap peserta sebenarnya, baru dapat dilakukan beberapa
diketahui bahwa: waktu kemudian terutama untuk melihat
1. Pengetahuan peserta mengenai kredit sikap peserta dalam melakukan pembuatan
usaha mandiri masih sangat rendah, hal proposal, hal ini diperlukan monitoring dan
ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan pembinaan lebih lanjut baik oleh perguuan
mengenai pengetahuan kredit usaha tinggi maupun pemerintah. Waktu yang
mandiri yang diberian pemateri dan tepat untuk evaluasi ini adalah pada saat
hanya setengah dari peserta yang monitoring dan pembinaan.
mempunyai pengetahuan di bawah
atau sama dengan 20 persen tentang
kredit usaha mandiri.

2. Pemahaman peserta mengenai kredit


usaha mandiri masih sangat rendah, hal
ini terlihat dari kurangnya kemampuan

43
D. SIMPULAN DAN SARAN 3. Perlu mengevaluasi proposal kredit
usaha yang telah dibuat agar dapat
Simpulan
mengetahui kesesuaian isi proposal
Simpulan dari kegiatan pengabdian dengan kriteria yang ada.
berupa penyuluhan mengedukasi
Masyarakat dalam pembuatan proposal
kredit usaha tani di Desa Kalisari Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan,
E. DAFTAR PUSTAKA
sehingga terbentuk kelompok tani yang
dapat membuat proposal pengajuan kredit Basu Swastha, dan Ibnu Sukotjo, Pengantar
dengan baik dan tepat sehingga kegiatan Bisnis Modern, Edisi ketiga, Penerbit
ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai Liberty Yogyakarta.
rencana. Hasil dari penyuluhan dapat
Hadiwidjaja, dan Rivai Wirasasmita, Analisis
dilihat dari hasil post-test yang dilakukan
Kredit, Penerbit Pioner Jaya Bandung.
setelah diadakannya penyuluhan dan
hasil yang ada menunjukkan peningkatan
Hadori Yunus, Pengantar Akuntansi, Edisi
pengetahuan dari para peserta tentang
ketiga, BPFE Yogyakarta.
kredit usaha tani. Hal ini memberikan
optimisme dari para penyuluh bahwa Mulyadi, Pemeriksaan Laporan keuangan,
para peserta dapat meningkatkan kualitas BPFE Yogyakarta, 1997
pembuatan proposal pengajuan kredit dan
setelah acara ini terselenggara. N. Lapoliwa, Akuntansi Perbankan Jilid I,
Edisi kelima, Institut Bankir Indonesia
Jakarta 2000.
Saran
O.P Simorangkir, Pengantar Lembaga
Saran yang diberikan kepada kelompok
Keuangan Bank dan Non Bank. Edisi
tani di Desa Kalisari Kecamatan Natar
Perdana, Ghalia Indonesia Jakarta 2000.
Kabupaten Lampung Selatan adalah:

1. Kepada kepada kelompok tani di Desa Tandelilin ED. Investasi Manajmen dan
Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Analisis. Pusat Antar Universitas, srudi
Lampung Selatan perlu meningkatkan Ekonomi UGM.
pengetahuan tentang pembuatan
proposal kredit usaha agar memenuhi Zaki Baridwan, Intermediate Accounting,
kriteria yang telah ditetapkan oleh Edisi ketujuh, BPFE Yogyakarta 1997
suatu Instansi.
http://www.bi.go.id/id/umkm/kredit/skim/
2. Perlu melakukan praktek pembuatan Contents/Default.aspx
proposal kredit usaha sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan oleh
suatu Instansi.

44
EDUKASI LITERASI KEUANGAN UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENGAKSES PENDANAAN BAGI UMKM DI DESA
PANCASILA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Ernie Hendrawaty, Igo Febrianto, Prakarsa Panjinegara, R.A Fiska Huzaimah


Universitas Lampung, Bandar Lampung

Abstrak: Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat di Desa Pancasila, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan tentang literasi
keuangan untuk meningkatkan kemampuan mengakses pendanaan bagi UMKM. Metode
pengabdian terdiri dari penjajakan pengetahuan peserta dengan pre-test, pemberian materi
ceramah dialogis, dan pengukuran pemahaman akhir dengan post-test. Pengabdian ini diikuti
oleh peserta perwakilan usaha kecil dan menengah di di Desa Pancasila, Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 34 orang. Berdasarkan hasil
pre-test menunjukkan tingkat pengetahuan peserta dengan nilai di atas 50% hanya 52,94%
peserta yang memiliki pemahaman literasi keuangan dan akses dana kredit. Kemudian hasil
post-test menunjukkan sebesar 79,41 peserta yang tingkat pengetahuannya lebih dari 50%.
Hal ini menunjukkan adanya efek positif edukasi literasi dalam meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan peserta. Hasil evaluasi dan pembahasan menyimpulkan pelatihan berjalan dengan
baik namun bahwa masih perlu dilakukan penguatan dan pendampingan bagi masyarakat untuk
dapat menyusun sebuah rencana bisnis yang layak untuk diajukan kepada lembaga keuangan
sebagai sebuah syarat pengajuan bantuan kredit permodalan

A. PENDAHULUAN Natar adalah ± 15 km. Penduduk Desa


Pancasila berjumlah ± 2.777 orang terdiri
1.1 Analisis Situasi
dari laki-laki berjumlah 1.411 orang
Desa Pancasila adalah desa yang terdiri sedangkan wanita/perempuan berjumlah
dari 6 Dusun/Blok (Dusun 1,2,3,4,5,& 6). 1.366 orang. Jumlah KK (Kepala Keluarga)
Terletak di kecamatan Natar Kabupaten sebanyak ±719 Kepala Keluarga. Secara
Lampung Selatan Provinsi Lampung. administratif batas wilayah Desa Pancasila
Indonesia. Desa Pancasila memiliki luas sebagai berikSut :
wilayah ± 11.088 ha. Jarak Desa Pancasila
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa
dengan Ibukota Kabupaten Lampung
Bandar Rejo
Selatan (Kalianda) adalah ± 90 km
sedangkan dengan Ibukota Kecamatan • Sebelah Selatan berbatasan dengan
Desa Krawang Sari

45
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa produk simpanan, asuransi, dan lain-lain
Muara Putih juga rendah.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bank Indonesia melaporakan bahwa
Rejomulyo Kecamatan Jati Agung 50% UMKM masih belum tersentuh jasa
perbankan. Perlu kerja sama dan kerja
keras semua pihak terkait untuk terus
Berdasarkan hasil observasi awal dan
membuka kemudahan akses pembiayaan
teknik dokumentasi, terdapat sejumlah
bagi UMKM demi mendorong kemajuan
pelaku UMKM di Desa Pancasila Kecamatan
UMKM Nasional sebagai pilar terdepan
Natar Kabupaten Lampung Selatan
ekonomi kerakyatan. Masalah yang
yang menghasilkan produk makanan hasil
hingga kini masih menjadi kendala
olahan pertanian (Bank Indonesia, 2015).
dalam pengembangan usaha UMKM
Usaha agroindustri dan usaha jasa yang adalah keterbatasan modal yang dimiliki
ada di Desa Pancasila antara lain : dan sulitnya UMKM mengakses sumber
• Usaha pengolahan singkong menjadi permodalan. Menurut hasil survei terakhir
produk makanan yaitu klanting, keripik OJK kepada 80.000 responden di Indonesia,
dan tiwul tingkat pemahaman dan keyakinan
keuangan masyaraka masih sangat rendah
• Usaha pengolahan kedelai menjadi tahu
yaitu 22% dan bervariasi antar sektor,
putih, tahu kuning, dan tahu goring,
Tingkat utilitanya juga masih kurang dari
• Usaha pengolahan kedelai yang 60%.
dijadikan tempe.
• Usaha bengkel, konveksi, dan lain-lain.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah utama UMKM di Desa Pancasila
Namun demikian, permasalahan pe-
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
ngusaha UMKM tercermin dari struktur
Selatan adalah kemampuan pengambilan
modal nya hampir sebagian besar berdasar
keputusan keuangan masih buruk. Hal ini
pada investasi pribadi. Sangat sedikit,
tercermin dari struktur pendanaan UMKM
mereka yang berhubungan dengan
yang masih mengandalkan pada sumber
pihak ketiga untuk mendapatkan dana.
dana internal (modal sendiri) dan belum
Jika mereka membutuhkan suntikan dana
memiliki kemampuan dalam melakukan
dari pihak luar, justru pihak-pihak penyedia
pengelolaan risiko. Hal ini tercermin dari
dana selain bank, yang sangat berperan,
tingkat penggunaan produk-produk
seperti rentenir yang mengenakan bunga
keuangan, seperti tabungan, asuransi
yang sangat- sangat tinggi. Akibatnya, risiko
masih rendah.
kebangkrutan UMKM menjadi sangat inggi.
Sejalan dengan kendala akses pendanaan Terdapat bermacam-macam alasan
tersebut, maka tingkat penggunaan yang menyebabkan masalah tersebut.
produk-produk keuangan, seperti produk- Hasil penelitian menunjukkan bahwa

46
faktor karakteristik individu seperti suku b. Meningkatkan jumlah pengguna
bangsa (ethnic), jenis kelamin (gender) produk dan layanan jasa keuangan.
dan pendidikan (education) memengaruhi
individu pelaku usaha mikro, kecil dan
1.4. Manfaat
menengah dalam mengakses sumber
pendanaan (Irwin dan Scott, 2010). Selain Manfaar bagi pasar keuangan adalah
itu, hasil telaah pustaka menunjukkan dengan edukasi literasi keuangan,
bahwa tingkat literasi keuangan juga dapat maka pasar keuangan akan semakin
memengaruhi pelaku usaha mikro, kecil dan berkembang, karena tingkat permintaan
menengah dalam mengakses keuangan. terhadap produk-produk keuangan akan
Literasi keuangan adalah kemampuan meningkat.
mengelola uang secara efisien dan efektif Manfaat bagi pelaku UMKM aalah
dalam proses pengambulan keputusan dengan edukasi literasi keuangan, maka
keuangan (Mrcolin dan Abraham, 2006). masalah pendanan atau penentuan struktur
Kondisi keterbatasan yang dialami modal menjadi lebih optimal, simpanan
usaha mikro kecil menengah (UMKM) meningkat, memiliki kemampuan untuk
ini memerlukan peran serta dari pihak mengelola risiko dan lain-lain.
lain agar terjadi pengembangan usaha
yang signifikan. Dengan demikian,
melalui pelaksanaan kegiatan yang diberi
judul EDUKASI LITERASI KEUANGAN B. TINJAUAN PUSTAKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
2.1. Definisi UMKM
MENGAKSES PENDANAAN BAGI UMKM
DI DESA PANCASILA KECAMATAN NATAR Menurut UU Republik Indonesia
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. No. 20 tahun 2008, usaha UMKM dapat
dikategorikan menurut kekayaan bersih
(tidak termasuk tanah dan bangunan) dan
1.3. Tujuan menurut penjualan per tahun. Mengacu
Dengan demikian, tujuan pelaksanaan pada UU tersebut, maka usaha mikro
kegiatan ini adalah : diartikan sebagai usaha yang memiliki
penjualan kurang dari Rp300 juta per
a. Meningkatkan literasi pelaku usaha
tahun atau kekayaan bersih maksimal Rp50
UMKM yang sebelumnya less literate
juta per tahun. Usaha kecil adalah usaha
atau not literate menjadi well literate
yang memiliki penjualan Rp300 juta – Rp2,5
sehingga kemampuan pelaku UMKM
milyar atau kekayaan bersih Rp50 juta –
dalam pengambilan keputusan
Rp500 juta per tahun. Usaha menengah
keuangan menjadi lebih meningkat,
merupakan usaha yang memiliki penjualan
terutama dalam hal memutuskan
per tahun Rp2,5 milyar – Rp500 milyar
struktur pendanaan dan pengelolaan
atau kekayaan bersih antara Rp500 juta
risiko.
– Rp10 milyar.

47
2.2. Literasi Keuangan 2.3. Pengaruh Literasi Keuangan ter-
Otoritas Jasa keuangan (2013) men- hadap Keputusan Keuangan
definisikan literasi keuangan sebagai Pada umumnya para pengusaha dalam
tingkat pengetahuan, keterampilan dan menentukan struktur modal, mengim-
keyakinan masyarakat terkait lembaga plementasikan strategi keuangan yang
keuangan serta produk dan jasanya, yang tepat serta sukses dalam strategi pendanaan
dituangkan dalam parameter atau ukuran membutuhkan sejumlah tingkat literasi
indeks. Pengungkapan indeks literasi keuangan (Berger and Udell, 2006).
keuangan ini sangat penting dalam melihat Setiap UMKM dikelola oleh pemilik yang
peta sesungguhnya mengenai tingkat memiliki tingkat literasi keuangan yang
pengetahuan masyarakat terhadap fitur, berbeda-beda. Pelaku usaha yang memiliki
manfaat dan risiko, hak dan kewajiban tingkat literasi keuangan yang baik,
mereka sebagai pengguna produk dan lebih menyukai instrument keuangan
jasa keuangan. Indeks literasi keuangan yang memberikan premi yang lebih baik.
tersebut dibagi dalam 4 tingkatan sebagai Menurut Lusardi (2008) kegagalan pelaku
berikut: usaha dalam melakukan perencanaan
keuangan, perilaku meminjam yang
Tabel 2.1 Tingkatan Indeks Literasi buruk dan kurangnya partisipasi di pasar
Keuangan keuangan dapat diatasi dengan pelatihan
dasar literasi keuangan.
Tingkat
No Keterangan
Literasi Hendriks (2010) mengindikasikan
memiliki pengetahuan dan
bahwa edikasi keuangan dapat membantu
keyakinan tentang lembaga jasa
keuangan serta produk dan memulai perencanaan simpanan (tabung-
jasa keuangan, termasuk fitur,
an), mengelola utang dan membuat stra-
1 Literate manfaat dan risiko, hak dan
kewajiban keuangan, serta tegi investasi bagi masa depan. Terkait
memiliki keterampilan dalam
masalah asimetri informasi antara lender
menggunakan terkait produk dan
jasa produk dan jasa keuangan. dengan UMKM dan kurangnya literasi
memiliki pengetahuan dan keuangan UMKM, maka umumnya UMKM
keyakinan tentang lembaga
jasa keuangan serta produk dan dituntut oleh lender untuk memberikan
Sufficient
2 jasa keuangan, termasuk fitur, collateral sehingga biaya pinajman
Literate
manfaat dan risiko, hak dan
kewajiban terkait produk dan jasa menjadi mahal. Untuk mengatasinya,
keuangan. maka Poonpatpibul dan Limthammahisorn
hanya memiliki pengetahuan (2005) menyarankan untuk meningkatkan
3 Less Literate tentang lembaga jasa keuangan,
produk dan jasa keuangan. literasi keuangan UMKM.
tidak memiliki pengetahuan dan
keyakinan tentang lembaga jasa
keuangan serta produk dan jasa
4 Not Literate keuangan, serta tidak memiliki
keuangan.keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (2013)

48
C. MATERI DAN METODA 3.3. Khalayak Sasaran

3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Khalayak sasaran yang dituju dalam


kegiatan PkM ini pelaku usaha UMKM yang
Dalam rangka memecahkan masalah
berada di Desa Pancasila Kecamatan Natar
dalam masyarakat, maka langkah yang
Kabupaten Lampung Selatan. Desa ini
akan ditempuh dapat dilihat pada Gambar
terdiri dari enam dusun. Jumlah target
3.1.
khalayak sasaran adalah sebanyak 3-4
pelaku usaha UMKM dari setiap dusun
Jumlah keseluruhan target khalayak
sasaran adalah 18-24 pelaku UMKM.
Potensi UMKM di Desa Pancasila sangat
besar untuk menjadi industri pengolahan
maupun jasa yang memiliki tingkat daya
saing yang tinggi sehingga sangat
Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah
penting untuk diberikan penyuluhan/
edukasi literasi keuangan agar pengelolaan
keuangannya menjadi semakin baik.
3.2. M
 ateri yang diberikan dalam
kegiatan
3.4. Metode yang Digunakan
Materi yang diberikan mengacu
Metode yang digunakan untuk kegiatan
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ini adalah adalah metode penyuluhan,
No. 1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan
Metode ini bisa dilaksanakan dalam waktu
Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
yang singkat dan waktu pelaksanaannya
• Pengenalan Pelaku Pelaku Usaha mengikuti kesediaan waktu khalayak
Jasa Keuangan dan produk dan/ sasaran. Metode ini dinilai lebih cocok
atau layanan usaha Jasa Keuangan diterapkan untuk pembelajaran bagi
• Hak dan kewajiban Konsumen Usaha pelaku UMKM karena pada umumnya
Jasa Keuangan pengusaha kecil dan menengah merupakan
perusahaan perorangan yang melakukan
• Aspek kehati-hatian dalam melakukan
fungsi sebagai pemilik sekaligus sebagai
transaksi keuangan (risk awareness),
pengelola UMKM.
yaitu manfaat, risiko, dan biaya
produk dan/atau layanan dan syarat Setelah kegiatan penyuluhan dila-
dan ketentuannya kukan, maka akan diadakan tahap
evaluasi yang berguna untuk mengukur
• Pengelolaan Keuangan Usaha yang
tingkat keberhasilan kegiatan. Evaluasi
Baik.
dapat dilakukan dengan cara memberi-
kan kuesioner kepada peserta dan
menilai jawaban mereka sebagai bentuk

49
pemahaman mereka terhadap materi 66 Pentingnya
 Literasi Keuangan bagi
penyuluhan yang diberikan. Pemberian Bisnis
materi akan dilakukan dalam waktu 1 Materi ini disampaikan oleh Dr. Ernie
hari untuk tiap kegiatan. Masing-masing Hendrawaty, S.E.,M.Si. Materi ini berisi
peserta akan memperoleh modul materi tentang pentingya memahami proses
penyuluhan/edukasi. dan alur pengelolaan dan peluang-
peluang keuangan dalam sebuah bisnis,
terutama UMKM.

D. HASIL DAN 66 Akses Dana bagi UMKM


PEMBAHASAN Materi ini disampaikan oleh Igo
Febrianto, S.E.,M.Sc. Materi ini
4.1 Pelaksanaan Edukasi Literasi
membahas tentang peluang-peluang
Keuangan Untuk Meningkatkan
akses dana bagi UMKM dan kiat-kiat
Kemampuan Megakses Pendanaan
mendapatkannya.
Bagi UMKM
Kegiatan edukasi literasi keuang- 66 Pengelolaan Keuangan UMKM
an untuk meningkatkan kemampuan Materi ini disampaikan oleh Prakarsa
mengakses pendanaan bagi UMKM Panji Utama, S.E., M.Si. Materi ini
bertujuan meningkatkan kemampuan menjelaskan tentang proses penge-
dan pemahaman sumber daya manusia lolaan keuangan dalam UMKM.
pelaku UMKM telah dilaksanakan pada
hari Minggu, 30 Oktober 2016, bertempat 66 Dokumen dan Data Keuangan
di Desa Pancasila, Kecamatan Natar, UMKM
Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan Materi ini disampaikan oleh R.A.
penyuluhan ini dihadiri oleh 34 peserta. Fiska Huzaimah, S.E.,M.Si.. Materi ini
Sebelum sesi materi dimulai, ter- menyampaikan pentingnya memiliki
lebih dahulu dilakukan pre-test untuk data dan dokumen dalam pengelolaan
mengetahui pemahaman peserta edukasi keuangan UMKM
literasi keuangan. Setelah itu, materi inti
edukasi literasi keuangan disampaikan
oleh masing-masing pemateri. Post-test
dilakukan untuk mengetahui pemahaman 4.2.Pelaksanaan Evaluasi Pretest
peserta terhadap sesi materi yang telah dan Posttest
diberikan oleh pemateri. Penjelasan Evaluasi keberhasilan pelaksanaan
masing-masing materi adalah sebagai pe-latihan dilakukan dengan cara
berikut. memban-dingkan hasil tes sebelum dan
sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan
peng-gunaan internet secara positif.

50
Tes awal (pretest) dilakukan sebelum E. KESIMPULAN DAN
pelaksanaan pemberian materi dengan
tujuan untuk mengetahui pengetahuan
SARAN
dan pemahaman peserta terkait materi 5.1 Kesimpulan
tentang literasi keuangan. Kemudian, Berdasarkan hasil kegiatan edukasi
pada sesi terakhir, sebelum acara literasi keuangan untuk meningkatkan
penutupan dilakukan, peserta mengikuti kemampuan mengakses pendanaan
posttest untuk mengetahui perubahan bagi UMKM di sebagai salah satu upaya
pengetahuan yang dimiliki peserta setelah mewujudkan sumber daya manusia
mendapatkan materi pelatihan. Alat tes yang berkualitas bagi masyarakat di desa
berupa pertanyaan pilihan berganda yang Pancasila, kecamatan Natar, kabupaten
materinya diambil dari materi pelatihan Lampung Selatan, telah berjalan lancar
sebanyak 20 pertanyaan. Perbandingan dan diikuti peserta dengan baik dan
hasil tes terdapat dalam tabel 1 berikut ini. antusias. Setelah mengikuti edukasi
literasi keuangan untuk meningkatkan
kemampuan mengakses pendanaan
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pretest dan
bagi UMKM, semakin meningkatkan
Posttest
pengetahuan dan pemahaman peserta
tentang literasi keuangan yang meliputi
Pre-test Post-test
pemahaman, pengelolaan dan peluang
Jumlah peserta pendanaan UMKM. Sehingga, dengan
yang menjawab 18 27 adanya edukasi ini dapat membantu pelaku
benar di atas 50%
UMKM untuk dapat memahami alur, proses
Jumlah peserta dan manfaat dari memahami pengelolaan
yang menjawab keuangan dalam bisnis dan mengetahui
16 7
benar di bawah
peluang akses pendanaan bagi UMKM.
50%
Secara umum, terjadi peningkatan
pengetahuan peserta dengan nilai di
Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 1
atas 50% dari 18 menjadi 27 orang atau
menunjukkan tingkat pengetahuan peserta
terjadi peningkatan sebesar 50%. Dengan
dengan nilai di atas 50% hanya 52,94%
demikian edukasi literasi keuangan ini
peserta yang memiliki pemahaman literasi
dapat dikatakan berhasil karena peserta
keuangan dan akses dana kredit. Kemudian
mampu menyerap materi dengan baik.
hasil post-test menunjukkan sebesar 79,41
peserta yang tingkat pengetahuannya
lebih dari 50%. Hal ini menunjukkan adanya
efek positif pelatihan dalam meningkatkan
pengetahuan peserta. Secara umum,
kegiatan pengabdian ini berjalan sukses
dan lancar.

51
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN AKUNTANSI SEBAGAI
DAYA DUKUNG SUSTAINABILITY DAN PENGEMBANGAN
USAHA KECIL “KERIPIK PISANG” DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh
Farichah, Yuztitya Asmaranti, Widya Rizki Eka Puti, dan Basuki Wibowo
Universitas Lampung , Indonesia

ABSTRAK

Kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat pengusaha kecil keripik pisang dalam meningkatkan
kemampuan kewirausahaan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan
sistem akuntansi berkaitan dengan usaha yang dijalankan. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan
pelatihan kewirausahaan dan akuntansi secara sederhana, agar anggota kelompok pengusaha kecil
keripik pisang di wilayah kecamatan Tanjungkarang Barat, kota Bandar Lampung, memiliki kemampuan
kewirausahaan dan menerapkan pencatatan secara manual dan sederhana, sehingga mampu menyusun
laporan keuangan yang dibutuhkan untuk mempermudah pengelolaan usaha. Tahapan awal kegiatan
adalah melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pengetahuan kewirausahaan dan proses akuntansi
sederhana. Keluaran pertama yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan peserta dalam kewirausahaan seta terciptanya sistem akuntansi manual untuk kegiatan
produksi dan perdagangan. Keluaran kedua dari kegiatan ini bagi mitra adalah kemampuan menyusun
laporan keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi manual tersebut.

1. LATAR BELAKANG melakukan pengembangan usaha di


masa depan. Seorang pengusaha harus
Kemampuan dan pengetahuan para
mempunyai strategi yang baik, layaknya
pelaku usaha kecil khususnya dalam bidang
seorang manajer untuk memanfaatkan
kewirausahaan dan pengelolaan keuangan
kekuatan dan peluang yang ada, serta
saat ini masih sangat kurang. Meskipun
menutupi kelemahan dan mengatasi
kebanyakan para wirausahawan tersebut
hambatan yang dihadapi dalam dunia usaha.
sudah menempuh pendidikan formal,
Kunci kesuksesan dalam melaksanakan
namun tidak semua memiliki kemampuan
kegiatan usaha, salah satunya adalah
dalam pengelolaan bisnis yang memadai.
pengetahuan tentang informasi keuangan
Kondisi ini akan menyebabkan timbulnya
sebagai dasar pengambilan keputusan
berbagai kendala dalam mempertahankan
strategis.
keberlangsungan usaha, alih-alih untuk

52
Akuntansi merupakan salah satu alat bersifat eksternal maupun internal. Dilihat
yang dapat digunakan untuk menghasilkan dari sisi internal, pengelolaan usaha
informasi keuangan yang dibutuhkan kecil masih menganggap bahwa proses
tersebut, melalui siklus kegiatan yang akuntansi masih tidak terlalu penting untuk
meliputi proses identifikasi, pengumpulan, diterapkan. Dari sisi eksternal, kemampuan
pemprosesan, dan pengkomunikasian kewirausahaan juga tidak kalah pentingnya.
informasi ekonomi khususnya informasi Sementara para pengusaha kecil
keuangan. Laporan yang dihasilkan mengangap bahwa pengalaman yang telah
antara lain adalah neraca, laporan laba/ dialami dan melihat contoh pengusaha
rugi, laporan perubahan modal, dan kecil lainnya sudah cukup. Sementara
laporan arus kas. Menurut Wolk, et al., kemampuan kewirausahaan sangat
(2006) informasi akuntansi mempunyai diperlukan untuk menghadapi berbagai
peranan penting dalam dunia usaha dalam kendala, seperti keterbatasan pendanaan,
kaitannya dengan keberhasilan usaha, bahan pokok untuk produksi, maupun
termasuk bagi usaha kecil. Menurut Martani, kondisi persaingan usaha yang dihadapi,
dkk. (2012) fungsi akuntansi pada usaha baik antar sesama pengusaha kecil maupun
kecil adalah menyelenggarakan catatan- persaiangan dengan pengusaha menengah
catatan tentang aktivitas usaha dan maupun pengusaha besar.
menyajikan laporan sehubungan dengan
aktivitas usaha yang dilakukan tersebut.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari 1.2. ANALISIS SITUASI
adanya catatan akuntansi tersebut antara Makanan ringan keripik merupakan
lain: mempermudah pelaksanaan usaha, salah satu produk andalan kota Bandar
evaluasi kinerja usaha, penyusunan rencana Lampung. Makanan ini sangat disukai
dan strategi usaha, serta memungkinkan oleh para pengunjung dari atau dibawa
jika ada pemeriksaan dari pihak luar terkait sebagai buah tangan ke luar propinsi. Jika
dengan kegiatan usaha kecil tersebut. pengelolaan produksi tidak dilakukan
Di samping itu, pada praktiknya, dengan baik, maka makanan khas ini akan
kebanyakan pelaku usaha kecil tidak terganggu ketersediaannya, sehingga kota
memiliki kemampuan kewirausahaan dan Bandar Lampung akan kehilangan salah
tidak menyelenggarakan dan menggunakan satu kekhasannya yang dapat mengurangi
informasi akuntansi dalam pengelolaan ketertarikan pengunjung, baik wisatawan
usaha. Pengelolaan usaha yang dilakukan domestik maupun wisatawan dari manca
hanya sebagai penopang yang bisa dipakai negara.
untuk bertahan hidup sehari-hari tanpa Perkembangan usaha kecil makanan
bermaksud untuk mengembangkan usaha ringan keripik di kota Bandar Lampung
di masa depan. Penerapan sistem akuntansi mengalami pasang surut dari waktu ke
sangat diperlukan untuk mengembangkan waktu. Perkembangan jumlah usaha
usaha kecil, baik pengembangan yang kecil dari tahun ke tahun semakin

53
bertambah. Perkembangannya dapat mendukung kemajuan usaha khususnya
dilihat dari sisi jumlahnya. Akan tetapi dalam hal keuangan. Pengetahuan dan
secara umum, hanya sedikit usaha kecil peningkatan laba juga dapat direncanakan
yang mengalami perkembangan dalam dengan menggunakan akuntansi. Dengan
hal kinerja keuangan. Hal ini tak lepas dari besaran laba yang semakin meningkat,
ketidaksadaran pelaku usaha kecil terhadap perkembangan usaha akan menjadi lebih
pentingnya kemampuan kewirausahaan baik sehingga kelompok usaha kecil akan
dan pengelolaan keuangan, khususnya benar-benar menjadi salah satu solusi
dalam penerapan sistem akuntansi. bagi masalah perekonomian di Indonesia.
Akan tetapi, masih banyak pelaku usaha
Kemampuan kewirausahaan dan
kecil yang belum memiliki kemampuan
pengelolaan keuangan menjadi salah
kewirausahaan dan menggunakan
satu aspek penting bagi kemajuan usaha.
akuntansi dalam menunjang kegiatan
Kemampuan kwirausahaan diperlukan
usahanya dengan alasan sulit untuk dikuasai
untuk mengatasi berbagai kendala usaha,
dan tidak penting untuk diterapkan.
misalnya menumbuhkan iniasi untuk
menghadapi keterbatasan bahan baku Beberapa pelaku usaha kecil ber-
ataupun menghadapi persaingan dalam pendapat bahwa tanpa kemampuan
dunia usaha. Pengelolaan keuangan kewirausahaan dan akuntansi pun
dapat dilakukan melalui penerapan usaha tetap berjalan lancar dan selalu
sistem akuntansi. Akuntansi merupakan memperoleh laba. Akan tetapi, sebaliknya,
proses sistematis untuk menghasilkan walaupun usaha berjalan normal
informasi keuangan yang dapat namun sebenarnya usaha tersebut tidak
digunakan untuk pengambilan keputusan mengalami perkembangan. Pada saat
bagi penggunanya. Akuntansi akan menghadapi pertanyaan mengenai laba
memberikan beberapa manfaat bagi yang didapatkan setiap periode, mereka
pelaku usaha kecil, antara lain: (1) dapat tidak bisa menunjukkan dengan nominal
mengetahui kinerja keuangan, (2) dapat angka yang pasti. Tanpa mereka sadari,
mengetahui, memilah, dan membedakan seringkali modal usaha juga digunakan
pendapatan dan laba usaha dan modal untuk untuk kepentingan pribadi dan tidak
pemilik, (3) dapat mengetahui posisi dana terdapat pencatatan ataupun pemisahan
baik sumber maupun penggunaannya, di antara modal usaha dan harta pribadi.
(4) dapat membuat anggaran secara tepat, Hal ini menyebabkan perkembangan
dan (5) dapat mengetahui aliran uang tunai perusahaan khususnya dalam hal kinerja
selama periode tertentu. keuangan tidak dapat diketahui secara
jelas.
Melihat manfaat yang dihasilkan oleh
kemampuan kewirausahaan dan akuntansi, Kondisi yang telah diuraikan di atas
pelaku usaha kecil seharusnya sadar juga dialami oleh para pelaku usaha
bahwa akuntansi penting bagi usaha kecil keripik yang berada di kota Bandar
mereka. Penggunaan akuntansi dapat Lampung, khususnya di sepanjang

54
jalan Pagar Alam di wilayah kecamatan meyimpang dari standar dan peraturan
Tanjungkarang Barat. Para pengusaha yang ada. Pelatihan ini diharapkan dapat
kecil di wilayah tersebut juga mengalami meningkatkan kemampuan kewirausaha-
kesulitan dalam menghadapi persaingan an dan pengetahuan perkembangan usaha
antar sesama pengusaha kecil maupun serta mampu memanfaatkan akuntansi
persaingan dengan pengusaha yang lebih guna mendukung pengembangan dan
besar. Di samping itu, mereka juga merasa keberlangsung-an usaha di masa depan.
kesulitan dalam mengembangkan usaha
yang akan mengancam keberlangsungan
(sustainability) usaha di masa depan. 1.3. RUMUSAN MASALAH

Menurut kesaksian para pengusaha Berdasarkan uraian dalam penjelasan


kecil keripik pisang, pada tahap awal usaha, latar belakang di atas, maka permasalahan
pengusaha kecil pernah mendapatkan dapat dirumuskan sebagai berikut:
pembinaan dari departemen perindustrian 1. Bagaimana cara meningkatkan kemam-
dan perdagangan. Akan tetapi, pembinaan puan kewirausahaan untuk mengha-
tersebut sudah lama sekali tidak diberikan dapi keterbatasan sumber dana, bahan
lagi. Situasi ini juga menimbulkan perasaan baku produksi dan persaingan usaha?
seperti anak ayam kehilangan induk pada
2. Bagaimana cara meningkatkan kemam-
diri pengusaha kecil tersebut. Mereka
puan dalam menerapkan akuntansi
mengkhawatirkan keberlangsungan usaha
untuk mencatat transaksi ekonomi
yang dijalani di masa depan.
yang terjadi dalam pengelolaan usaha?
Berdasarkan situasi dan kondisi
yang ada, perlu diadakan kegiatan
pelatihan bagi pelaku usaha kecil untuk 1.4. TUJUAN KEGIATAN
meningkatkan kemampuan kewirausahaan
Kegiatan pelatihan kewirausahaan dan
dan pengelolaan keuangan dengan
akuntansi bagi kelompok pengusaha kecil
menerapkan sistem akuntansi. Program
ini dilakukan dengan tujuan:
pelatihan yang ditawarkan berupa
tutorial yang berkaitan dengan kiat-kiat 1. Meningkatkan pengetahuan dan
untuk menghadapi kendala usaha, seperti kemampuan kewirausahaan pengusaha
keterbatasan bahan baku dan kiat-kiat kecil keripik pisang, sehingga mampu
untuk menghadapi persaingan dalam mengatasi semua kendala dan mampu
dunia usaha. Sedangkan untuk penerapan mempertahankan keberlangsungan
akuntansi, akan diberikan program dan pengembangan usaha di masa
pelatihan penerapan akuntansi sederhana depan.
bagi usaha kecil. Akuntansi yang diajarkan 2. Meningkatkan pengetahuan pengu-
adalah akuntansi sederhana yang saha kecil keripik pisang dalam penge-
disesuaikan dengan transaksi yang terjadi lolaan keuangan dengan melaku-
dalam “usaha kecil keripik” namun tidak kan pelatihan akuntansi sederhana

55
sehingga mampu mengetahui laba langkah-langkah yang dilakukan dalam
yang diperoleh pada periode sekarang kegiatan pengabdian tersebut diuraikan
dan mampu melihat prospek produksi, pada tahap-tahap berikut.
penjualan dan laba usaha di masa
depan.
2.1 TAHAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
KEWIRAUSAHAAN
1.5. MANFAAT KEGIATAN
Langkah-langkah untuk meningkatkan
Manfaat yang ingin dicapai dalam kemampuan kewirausahaan dapat dilihat
pelatihan kewirausahaan dan akuntansi seperti tampak pada Gambar 3. Pada tahap
bagi pengusaha kecil keripik pisang di ini dilakukan beberapa sub kegiatan antara
kota Bandar Lampung adalah untuk lain:
membantu pengusaha kecil keripik pisang
a. Melakukan evaluasi awal untuk
dengan meningkatkan kemampuan
mengetahui kemampuan peserta
kewirausahaan dan kemampuan dalam
tentang kewirausahaan. Kegiatan ini
menjalankan proses pencatatan sesuai
dimulai dengan melakukan semacam
dengan pedoman akuntansi yang baik
pre-test, untuk mengetahui sejauh
dan benar. Dengan demikian diharapkan
mana pengetahuan dan pemahaman
para pengusaha kecil tersebut mampu
peserta.
menghasilkan laba memadai dan mampu
menyusun perencanaan sehingga memiliki b. Pemberian materi akuntansi
kemampuan dalam mempertahankan sederhana dengan cara ceramah,
keberlangsungan hidup dan melakukan latihan soal dan studi kasus kepada
pengembangan usaha di masa depan. seluruh peserta. Ceramah umum
untuk melakukan pemaparan singkat
mengenai pentingnya pengetahuan
kewirausahaan

2. METODOLOGI c. Melakukan evaluasi akhir. Pada tahap


ini peserta diminta menjawab beberapa
Berdasarkan permasalahan yang
pertanyaan terkait pengetahuan
dihadapi mitra, maka solusi yang
peserta mengenai kewirausahaan.
ditawarkan adalah penyuluhan berkaitan
dengan kewirausahaan, penyuluhan
berkaitan dengan pengetahuan akuntansi, 2.2 T
 AHAP PENINGKATAN PENGETA-
perancangan sistem akuntansi akuntansi HUAN AKUNTANSI
untuk produksi dan jasa perdagangan
Pada tahap ini dilakukan beberapa sub
keripik pisang, memperkenalkan dan
kegiatan antara lain:
melakukan demonstrasi, serta pelatihan
dengan melakukan pendampingan dalam a. Melakukan evaluasi awal untuk
penyusunan laporan keuangan. Adapun mengetahui pengetahuan peserta

56
tentang akuntansi sederhana. Kegiatan b. Menentukan permintaan penggunaan
ini dimulai dengan melakukan semacam sistem akuntansi. Pada tahap ini
pre-test, untuk mengetahui sejauh dilakukan diskusi dengan pengusaha
mana pengetahuan dan pemahaman untuk mengetahui apa yang diharapkan
peserta. Kemudian melihat apakah berkaitan dengan sistem akuntansi.
proses akuntansi sudah dilaksanakan Secara umum keinginan para pemakai
dan sejauh mana proses akuntansi meliputi data (input), pemrosesan
tersebut sudah konsisten dilaksanakan. (processing), dan hasil (output). Para
Kuesioner menjadi alat yang digunakan pengusaha membantu menentukan
untuk memperoleh data tersebut. bagaimana sebaiknya sistem akuntansi
dioperasikan agar sesuai dengan
b. Pemberian materi akuntansi sederhana
kebutuhan.
dengan cara ceramah, latihan soal dan
studi kasus kepada seluruh peserta. c. Merancang sistem akuntansi. Pada
Ceramah umum untuk melakukan tahap ini dilakukan perancangan
pemaparan singkat mengenai proses keluaran yang akan dihasilkan oleh
akuntansi, pemisahan kekayaan sistem akuntansi, seperti, laporan harga
perusahaan dengan kekayaan pribadi, pokok produksi, laporan harga pokok
kemudian pentingnya menyusun penjualan, dan laporan keuangan
laporan keuangan (proses akuntansi secara umum.
secara manual).
d. Menentukan alur dokumen sistem
c. Melakukan evaluasi akhir. Pada tahap akuntansi. Pada tahap ini dilakukan
ini peserta diminta menjawab beberapa penyusunan alur dokumen dari siklus
pertanyaan terkait pengetahuan akuntansi mulai dari awal operasi hingga
peserta mengenai proses akuntansi menghasilkan laporan keuangan.
sederhana.
e. Mengadakan perangkat untuk
pembukuan. Pada tahap ini dilakukan
perancangan kebutuhan perangkat,
seperti buku jurnal umum, buku besar,
2.3 T
 AHAP PENERAPAN SISTEM atau buku pembantu yang diperlukan
AKUNTANSI untuk melakukan pencatatan transaksi
Langkah-langkah yang digunakan pada keuangan hingga menghasilkan
tahapan ini adalah sebagai berikut: laporan keuangan.

a. Mempelajari dan menganalisis sistem f. Memperkenalkan sistem akuntansi.


pencatatan akuntansi yang sedang Sistem yang telah selesai dibuat,
berjalan. Pada tahap ini dilakukan selanjutnya diperkenalkan untuk
analisis untuk mengetahui apakah dioperasikan. Pada tahap ini pelatihan
sistem akuntansi sudah dijalankan oleh pengoperasian sistem dilakukan baik
pengusaha kecil keripik pisang. secara tertulis maupun praktek.

57
g. Memelihara sistem akuntansi yang untuk mengambil risiko dengan penuh
telah dibuat. Pemeliharaan dilakukan perhitungan. Wirausahawan adalah orang
dalam rangka melakukan perbaikan- yang pandai atau berbakat mengenai
perbaikan pada kesalahan-kesalahan produk baru, menyusun operasi untuk
yang timbul dalam penggunaan sistem produk baru, menentukan cara produksi
akuntansi, memelihara perangkat yang baru, menyusun operasi untuk pengadaan
digunakan sehingga dapat digunakan produk baru, memasarkannya, serta
secara berkelanjutan di masa depan. mengatur permodalan operasinya.
Muhandri (2002) menjelaskan bahwa
seorang entrepreneur (usahawan) adalah
seseorang yang menyukai perubahan,
melakukan berbagai temuan yang
3. LANDASAN TEORI
membedakan dirinya dengan orang lain,
3.1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN menciptakan nilai tambah, memberikan
KEWIRAUSAHAAN manfaat bagi dirinya dan orang lain,
Banyak faktor positif yang mendorong karyanya dibangun berkelanjutan (bukan
seseorang terjun ke dunia wirausaha. Akan ledakan sesaat) dan dilembagakan agar
tetapi pada kenyataannya perkembangan kelak dapat bekerja dengan efektif di
kondisi usaha mikro, kecil dan menengah tangan orang lain.
(UMKM) tetap belum menggembirakan, Dalam menjalankan UMKM seringkai
khususnya usaha kecil. UMKM masih sering seorang pengusaha menghadapi berbagai
diidentifikasikan sebagai usaha yang sulit permasalahan yang dapat dikelompokkan
berkembang dan banyak menghadapi sebagai berikut :
permasalahan bisnis, seperti lemahnya
1. Permasalahan di bidang Manajemen/
manajemen/SDM, produk yang dihasilkan,
SDM, berkaitan dengan tingkat
pasar yang terbatas, teknologi yang
pendidikan yang rendah, motivasi
ketinggalan dan kurangnya permodalan
rendah, penguasaan teknologi,
dari yang dibutuhkan. Di sisi lain, persaingan
usaha yang sangat kompetitif sehingga 2. Permasalahan di bidang Produksi,
untuk dapat tetap bertahan, maupun meliputi sejak bahan baku, proses
untuk bisa berkembang, diperlukan suatu produksi, maupun ketika output (hasil
kemampuan untuk memahami berbagai produksi).
situasi dan kondisi dunia usaha, yang
3. Permasalahan penguasaan pasar atau
memerlukan pengetahuan dan ketrampilan
pemasaran, meliputi keterbatasan
dalam pengelolaan usaha.
pasar, distribusi maupun luas pasar
Kewirausahaan merupakan proses yang dituju.
untuk menangkap dan mewujudkan
4. Permasalahan Keuangan, berkaitan
suatu peluang terlepas dari sumber daya
dengan keterbatasan modal, sulit
yang ada, serta membutuhkan keberanian
mencari tambahan modal dan juga

58
keterbatasan dalam administrasi pem- 1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
bukuan/keuangan. Neraca memiliki beberapa unsur yang
dapat dibagi menjadi tiga: harta, kewajiban,
5. Permasalahan iklim usaha yang kurang
dan modal. Harta merupakan seluruh
kondusif, berkaitan dengan peran
kekayaan yang dimiliki UMKM, terdiri dari
pemerintah, regulasi dan sebagainya.
harta lancar, harta tetap, serta harta tidak
berwujud, seperti merek dagang, hak
paten, dan lain sebagainya. Sementara
kewajiban bisa meliputi hutang lancar dan
3.2 MENINGKATKAN PENGETAHUAN
hutang jangka panjang. Modal merupakan
DAN PENERAPAN AKUNTANSI
selisih keduanya yaitu harta setelah
Salah satu permasalahan yang dikurangi dengan hutang.
dihadapi oleh pengusaha UMKM adalah
kurangnya pengetahuan manajemen, 2. Laporan Laba Rugi
termasuk pengetahuan akuntansi untuk Laporan laba/rugi memuat laporan
diterapkan dalam pengelolaan unit UMKM. tentang selisih pendapatan setelah
Pengetahuan akuntansi merupakan salah dikurangi dengan biaya-biaya atau beban.
satu faktor yang dapat memperlancar Laporan laba/rugi dapat digunakan untuk
dan mendukung pengembangan UMKM, mengambil kebijakan atau sebagai dasar
karena dengan penerapan sistem akuntansi ukuran seperti untuk mengukur tingkat
sederhana, setidaknya dapat melakukan pengembalian investasi atau laba per
pencatatan terhadap transaksi yang terjadi saham.
hingga mampu melakukan penyusunan
laporan keuangan, berdasarkan Standar 3. Catatan atas Laporan Keuangan
Akuntansi Keuangan untuk Entits Tanpa Buku catatan atas laporan keuangan
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP untuk diperlukan sebagai wadah mencatat
UMKM), yaitu ketetapan yang dihasilkan informasi tambahan atas laporan keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Penjelasan dalam catatan tersebut bisa
diterbitkan pada 17 Juli 2009 yang mulai bersifat naratif atau rincian jumlah serta
berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011. informasi lainnya.

Jenis-jenis Laporan Keuangan Me-


nurut SAK ETAP Proses Pencatatan dengan Penerapan
Sistem Akuntansi Sederhana
Dalam SAK ETAP Tahun 2009 yang
ditetapkan IAI, laporan keuangan adalah 1. Identifikasi Transaksi dan Penggo-
bagian dari proses pelaporan keuangan longan Akun
serta laporan keuangan lengkap yang Sebelum membuat laporan keuangan,
meliputi: terlebih dahulu harus menggolongkan
transaksi-transaksi yang sudah dilakukan

59
ke dalam suatu akun tertentu, ini berguna ana saja yang memberikan pinjaman, siapa
untuk memisahkan dan membedakan jenis saja perusahaan yang menjadi klien, dan
transaksi yang terjadi. Setelah paham dalam informasi-informasi lainnya.
menggolongkan setiap transaksi, yang
akan dilakukan adalah mengidentifikasi
asset, hutang, dan modal yang dimiliki saat
ini, hal ini dilakukan untuk membuat neraca
4. PELAKSANAAN KEGIATAN
awal terlebih dahulu sebelum mulai belajar
membuat laporan keuangan lebih lanjut. DAN PEMBAHASAN
4.1 TAHAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
2. Membuat jurnal KEWIRAUSAHAAN
Setelah membuat neraca awal, kini
Kegiatan untuk meningkatkan ke-
saatnya mulai belajar bagaimana cara
mampuan wirausaha dari pengusaha
membuat laporan keuangan UKM. Langkah
UMKM “Keripik Pisang” dilakukan de-
pertama adalah dengan menjurnal semua
ngan memberikan penyuluhan materi
transaksi yang dilakukan, jurnal ini dibuat
kewirausahaan. Kegiatan dilaksanakan pada
pada setiap terjadinya transaksi (bukan di
tanggal 5 sampai dengan 8 Agustus 2017
akhir bulan).
dari pukul 10.00-13.00 bertempat di Kios
UD. Rona Jaya di Kelurahan Gunung Terang,
3. Memposting Jurnal ke Buku Besar
Kecamatan Segala Mider, Tanjung Karang
Setelah menjurnal transaksi, langkah
Barat. Metode kegiatan yang digunakan
selanjutnya adalah memposting jurnal
untuk menyampaikan materi kepada
tersebut ke dalam buku besar. Masing-
pengusaha kecil (kelompok Wirausaha
masing akun/rekening yang ada dalam
Kripik Pisang) adalah dengan memberikan
jurnal tersebut harus diposting satu per
ceramah dan tanya jawab. Metode ini dipilih
satu.
untuk menyampaikan konsep-konsep yang
penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh
4. Membuat Laporan Keuangan
peserta. Penggunaan metode ini dengan
Setelah mencatat semua transaksi yang
pertimbangan bahwa metode ceramah
terjadi dan mempostingnya ke buku besar,
yang dikombinasikan dengan tanya jawab
maka langkah selanjutnya adalah membuat
dapat memberikan materi yang relative
laporan keuangan. Laporan keuangan
banyak secara padat, cepat dan mudah.
terdiri dari laporan laba rugi, laporan posisi
keuangan, dan juga catatan atas laporan Sebelum penyuluhan dilakukan, tim
keuangan.Untuk selanjutnya, harus dibuat pelaksana kegiatan mengadakan pre-
catatan atas laporan keuangan. Isi dari test untuk mengetahui seberapa paham
catatan tersebut adalah apa saj yang dapat peserta dengan kewirausahaan. Setelah
memberikan informasi lebih lanjut seputar penyuluhan dilakukan, diadakan post-test
keuangan perusahaan. Seperti metode apa dengan tujuan untuk mengetahui apakah
yang digunakan dalam penyustan, bank terdapat peningkatan pengetahuan dari

60
peserta penyuluhan terhadap kiat-kiat buku besar, pembuatan jurnal penyesuaian
sukses dalam menggeluti dunia usaha. dan jurnal penutup, selanjutnya pering-
Khalayak sasaran kegiatan pengabdian kasan ke dalam ikhtisar laba rugi, untuk
ini adalah pengusaha UMKM Kripik akun laba rugi, penghitungan saldo akhir
pisang yang berada di wilayah Kelurahan untuk akun neraca. Langkah selanjutnya
Gunung Terang, Kecamatan Segala adalah menyusun laporan keuangan,
Mider, Tanjung Karang Barat. Rata-rata yang terdiri atas; neraca (laporan posisi
terjai peningkatan pemahaman materi keuangan), laporan laba rugi, laporan
penyuluhan peningkatan kemampuan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan
kewirausahaan yang signifikan. Hal ini catatan atas laporan keuangan.
berarti bahwa peserta memiliki keseriusan
Dasar penyusunan laporan keuangan
dalam keikutsertaannya dalam penyuluhan
untuk usaha kecil dan menengah (UKM)
tersebut.
adalah dengan menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan untuk Entits Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP untuk
4.2 TAHAP PENINGKATAN
EMKM), yaitu ketetapan yang dihasilkan
PENGETAHUAN AKUNTANSI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Pada tahap peningkatan pengetahuan diterbitkan pada 17 Juli 2009 yang mulai
akuntansi, mitra dibekali dengan materi berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011.
yang diperlukan untuk meningkatkan Standar tersebut dibuat untuk pelaku
pengetahuan akuntansi yang dimiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin
sebelumnya. Materi tersebut diberikan menggunakan prinsip-prinsip laporan
melalui penyuluhan yang diberikan kepada keuangan untuk menyediakan informasi
mitra. Sebelum penyuluhan dilakukan, tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
kepada mitra dilakukan pre-test untuk laporan arus kas, dan sebagainya. Sebelum
mengetahui seberapa pengetahuan melakukan penyusunan laporan keuangan,
akuntansi yang dimiliki oleh mitra. Setelah terlebih dahulu kita mengetahui akun-akun
tahap penyuluhan dilakukan post-test untuk yang digunakan untuk mencatat transaksi
mengetahui apakah materi yang diberikan yang terjadi pada UMKM.
dalam penyuluhan dapat dicerna dengan
baik oleh mitra. Materi yang diberikan
untuk meningkatkan pengetahuan mitra
di bidang akuntansi, meliputi pengetahuan
siklus akuntansi sederhana sampai dengan 5. KESIMPULAN
penyusunan laporan keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan meli-
batkan mitra pengusaha keripik pisang di
Siklus akuntansi meliputi siklus ke-
wilayah Segala Mider, kelurahan Tanjung
giatan pencatatan akuntansi mulai dari
Karang Barat. Pengabdian ini dilakukan
kegiatan identifikasi transaksi keuangan,
dengan memberikan materi menge-
penjurnalan, pencatatan (posting) ke dalam
nai kewirausahawan dan pengetahuan

61
akuntansi keuangan sederhana. Hasil
yang diperoleh dari pengabdian ini
adalah meningkatnya pemahaman dan
kompetensi dari pengusaha kripik pisang
yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan.
Pengabdian ini dinilai perlu dilaksanakan
mengingat masih lemahnya kemampuan
pengusaha keripik pisang di wilayah Segala
Mider, kelurahan Tanjung Karang Barat.
Pengetahuan tentang kewirausahaan dan
akuntansi keuangan diperlukan untuk
mengambilan keputusan bisnis.

6. REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar
Akuntansi Keuangan. Dewan Standar
Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Mardiasmo, 2000. Akuntansi Keuangan


Dasar. BPFE. Yogyakarta.

Martani, Dwi, Silvia Veronica, Ratna


Wardhani, Aria Farahmita, dan Edward
Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan
Menengah. Salemba Empat. Jakarta.

Muhandri, T. 2002. Strategi Penciptaan


Wirausaha (Pengusaha) Kecil Menengah
Yang Tangguh. Bogor : Falsafah Sain IPB

Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta :


Salemba Empat.

62
PELATIHAN DAN PENYUSUNAN DATA DIKAMPUNG
SENDANGRETNO KECAMATAN SENDANGAGUNG KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
Dr. Ida Budiarty,S.E., M.Si, Muhiddin Sirat, S.E., M.P, Emi Maimunah, S.E., M.Si. Irma Febriana M.K.,S.E, M.Si.

University of Lampung , Indonesia

Abstract: S alah satu hal penting di setiap wilayah adalah mengetahui bagaimana keadaan di wilayah
tersebut baik jumlah penduduk, taraf kesejahteraan penduduk, dan lain-lain. Untuk
mengetahui keadaan-keadaan tersebut perlu dilakukan pengumpulan data melalui penyajian
data setatistik. Pada kampung Sendangretno, Lampung Tengah, penyajian data statistic terhenti
pada tahun 2009 sehingga tidak dapat ditemukan data terbaru mengenai perkembangan
kampung tersebut. Terkait hal itu, dilakukan pelatihan dan penyusunan data statistic di
Kampung Sendangretno Kecamatan Sendangagung Kabupaten Lampung Tengah. Pelatihan
ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap penyuluhan dan tahapan yang sanm dengan tujuan
masyarakat akan menyadari pentingnya data statistic, memahami pembuatan kuisioner dan
pengolahan data serta teknik penyajian data statistic. Setelah pelatihan tersebut dilakukan,
warga Sendangretno mengetahui cara dan pentingnya penyajian data statistic. Kampung
Sendangretno perlu didampingi secara keberlanjutan untuk memastikan bahwa data statistic
selalu diperbarui.

A. LATAR BELAKANG 2,5 Km, jarak dari ibukota kabupaten 63


Km, jarak dari ibukota provinsi 72 Km,
Kampung Sendangretno Kecamatan
dan jarak dari ibukota negara 400 Km.
Sendangagung Kabupaten Lampung
Kampung Sendangretno termasuk dalam
Tengah berada tepat di bawah bukit
daerah dataran rendah yang berada pada
barisan. Berdasarkan data monografi
ketinggian 300 mdpl dengan curah hujan
kampung Tahun 2013, Kampung
rata-rata 570 mm/tahun dan suhu udara
Sendangretno memiliki luas wilayah 449
rata-rata 32oC.
Ha. Kampung ini berbatasan dengan
Kampung Sendangasih di sebelah Utara, Status pertanahan di kampung
Register 22 Way Waya di sebelah Selatan, ini adalah sertifikat hak milik, tanah
Kampung Sendangbaru di sebelah Barat, bersertifikat melalui PRONA, dan tanah
dan Kampung Sendangagung di sebelah bersertifikat melalui PRODA. Namun masih
Timur. Jarak kampung Sendangretno dari banyak pula tanah di kampung ini yang
pusat pemerintahan kecamatan sekitar berstatus belum bersertifikat. Tanah-tanah

63
tersebut diperuntukan untuk jalan, sawah Kampung Sendangretno memiliki
dan ladang, pemukiman perumahan, potensi yang besar untuk berkembang,
perkuburan, dan penggunaan lainnya.. karena budaya masyarakatnya yang mau
Kampung Sendangretno dihuni 2803 bekerja, dan terbuka dengan pendatang.
orang, dengan jumlah kepala keluarga Penggalian data Kampung Sendangretno
di kampung ini adalah sebanyak 973 KK. sangat penting untuk mengetahui kondisi
Semua penduduk di kampung ini beragama saat ini dan potensi pengembangan
Islam. Berdasarkan tingkat pendidikannya pemanfaatan sumberdaya dan penduduk.
sudah cukup beragam mulai dari TK sampai Data desa juga bermanfaat bagi perangkat
jenjang sarjana, tetapi banyak pula yang pemerintah kampung untuk mengetahui
masuk pondok pesantren. kondisi wilayah kampungnya
Sebagian besar penduduk kampung Berdasarkan kondisi di atas, Tim
Sendangretno bekerja sebagai karyawan Pengabdian Masyarakat Universitas Lam-
swasta, PNS, pedangang, petani, buruh tani pung memandang perlu dan penting
dan yang lainnya. Kampung Sendangretno
dilakukan pembinaan melalui program
dipimpin oleh seorang kepala kampung,
pelatihan dan penyusunan data Kampung
5 orang kepala urusan, 4 orang kepala
Sendangretno berupa dokumentasi,
dusun, dan 8 orang staf. Kampung
penyusunan data dan Kuisioner, sehingga
Sendangretno terdiri atas 4 RW dan 12 RT
dapat membantu perangkat kampung
yang dipimpin oleh 16 orang pengurus
khususnya dan Pemerintah Kabupaten
RT/RW. Pemisahan RW didasarkan pada
jalan dan lahan persawahan. Sedangkan Lampung Tengah pada umumnya.
jumlah pengurus LKMK terdapat sebanyak pengertian a adalah ilmu mengum-
15 orang dan jumlah anggota DPK (Dewan pulkan, menata, menyajikan, menganalisa,
Perwakilan Kampung) sebanyak 5 orang. dan menginterpretasikan data menjadi
Seperti kampung lain pada umumnya, informasi yang dapat digunakan untuk
kampung Sendangretno juga mengadakan
membantu pengambilan keputusan yang
pelayanan umum, kependudukan, dan
efektif.
legalisasi kepada masyarakat.
Teknik-teknik a yang digunakan da-
Sarana dan prasarana dalam kampung
lam pengambilan keputusan secara
ini cukup memadai. Untuk sarana ke-
luas oleh berbagai bidang ilmu seperti
agamaan, sarana kesehatan, sarana
pemasaran, akuntansi, produksi, dan lain-
olahraga dan sarana perhubungan yang
cukup baik. Kampung ini memiliki industri lain. Tetapi secara umum pemahaman dan
kecil dan industri rumah tangga. Sebagian penggunaan alat-alat a diperlukan untuk
wilayah kampung Sendangretno terdiri membantu menjabarkan dan memahami
atas daerah pertanian dengan penggunaan suatu hubungan, mengambil keputusan
lahan untuk pertanaman padi dan yang lebih baik dan mengukur tingkat
perkebunan. perubahan.

64
Rumusan masalah yang dapat di- 2. Instansi Pemerintah Kota (Pak Lurah
identifikasi dan dirumuskan adalah, dan Pak Camat Sendangretno)
bagamana menyusun kuisioner dengan
baik dan kebutuhan data yang penting, Dalam pertemuan itu juga akan
bagaimana mengolah data yang diperoleh disampaikan usulan-usulan kegiatan-
dengan menggunakan teknik statistic kegiatan pengembangan lainnya dari ke-
sederhana, bagaimana menyusun dan giatan bank sampah, misalkan memben-
mendokumentasikan data statistic tuk arisan, membentuk koperasi simpan
kampong yang telah diolah. pinjam, memanggil beberapa orang yang
termapil membuat kerajinan tangan dari
sampah plastik.

B. METODOLOGI
Metode kegiatan dalam pengabdian
ini melalui beberapa taha psbb. (1) Tahap C. HASIL DAN PEMBAHASAN
penyuluhan. Tahap ini meliputi kegiatan • Tahap Penyuluhan
ceramah, demonstrasi dan diskusi sesuai
1. Kegiatan Saat Survey
dengan topic yang diberikan. Kondisi
Survey dilakukan dengan langsung
data statistic di kampong sudah ada
terjun ke lapangan untuk mencari
pada tahun 2009, tetapi setelahnya
data. Survey lokasi dan perizinan
tidak ada data terbaru lagi sehingga
dilakukan pada hari pertama di desa
penyuluhan ini dimanfaatkan untuk
Sendangretno, Lampung Tengah.
menyampaikan pentingnya data statistic,
Setelah survey, tim melanjutkan
menyusun kuisioner, mengolah data
penyusunan materi dan modul
dan teknis dokumentasi data,. (2) Tahap
sosialisasi dan penyuluhan yang
Angjangsana, dilakukan untuk memantau
akan digunakan.
tingkat penerapan materi yang diberikan
waktu penyukuhan dan memecahkan 2. Kegiatan Sosialisasi
persoalan yang ada di lapangan. Materi Pada tahap awal ini, warga sasaran
yang telah disampaikan pada penyuluhan di Sendangretno dikumpulkan dan
akan dipantau apakah masyarakat sudah diberikan sosialisasi yang diawali
menyadari pentingnya kegunaan data dengan sambutan Pak Camat. Se-
statistic, memahami pembuatan kuisioner telah itu dilanjutkan dengan pe-
dan mengolah data sertacara penyajian nyampaian materi seperti:
dokumen data. a. Pentingnya penggunaan data
statistic
b. Pembuatan kuisioner sederhana
Target Sasaran Pengabdian
c. Pengolahan data
1. Warga masyarakat di kampong Sen-
d. Teknis dokumentasi data statistic
dangretno.

65
Tahap Angjangsana E. DAFTAR PUSTAKA
Tahap angjangsana merupakan tahapan
Dajan Anto, 1975. Pengantar Metode Jilid 1
yang penting karena pada tahapan ini
dan 2, LP3ES, Jakarta
dilakukan pemantauan terkait penyuluhan
yang sudah dilakukan sebelumnya. Gujarati N Damodardan Porter C Dawn,
Selain itu juga untuk memastikan apakah 2010. Dasar-dasar Ekonometrika Buku 1
masyarakat telah mampu menyajikan dan 2, Edisi 5 Penerbit Salemba Empat,
dokumen data dikampungnya. Jakarta

Kuncoro Mudrajad, Ph.D. 2003, Metode


Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit
Erlangga, Jakarta
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang Suharyadi dan Purwanto S.K. a Untuk
diberikan: Ekonomi dan Keuangan Modern. Penerbit
Salemba Empat, Buku I, Jakarta.
1. Masyarakat di kampung Sendangretno
sebelumnya masih belum menyadari
Supranto, Johanes. 2008. : Teori dan Aplikasi.
pentingnya data statistic sehingga
Edisi ketujuh. Jilid 1. Penerbit Erlangga,
penyajian data terhenti padatahun
Jakarta
2009. Setelah dilakukan sosialisasi,
warga menyadari pentingnya data
statistic.

2. Terhentinya data statistic di tahun 2009


dikarenakan warga belum mengetahui
bagaimana cara mengumpulkan dan
memproses data. Setelah penyuluhan
ini, masyarakat mengetahui dasar awal
mengumpulkan data melalui kuisioner
dan mengolah serta menyajikan data.

3. Untuk seterusnya, warga Sendangretno


perlu pendampingan yang berlanjut
sehingga penyajian data statistic akan
terus diperbarui.

66
PELATIHAN PENGELOLAAN KAS UNTUK UMKM DAN BISNIS
KECIL KELUARGA DI DESA KALISARI KECAMATAN NATAR
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Igo Febrianto, Hidayah Wiweko, Sri Hasnawati, Afri Aripin


University of Lampung , Indonesia

Abstract: Aspek keuangan adalah salah satu aspek penting dalam pengelolaan sebuah usaha, termasuk
dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tanpa pengelolaan keuangan yang baik
maka pemilik usaha tidak dapat menilai kinerja keuangan usaha dan tidak dapat membuat
perencanaan pengembangan usahanya di masa yang akan datang. Salah satu permasalahan
pengelolaan kas dalam usaha dengan model seperti ini adalah tercampurnya keuangan
usaha dan keuangan keluarga. Hal ini membuat pemilik usaha tidak mampu menilai kinerja
keuangan usahanya dengan baik. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan
wawasan dan kemampuan masyarakat Desa Kalisari, Natar, Lampung Selatan dalam mengelola
keuangan, terutama pengelolaan kas, dalam menjalankan usahanya. Metode pengabdian
terdiri dari penjajakan pengetahuan peserta dengan pre-test, pemberian materi ceramah
dialogis, dan pengukuran pemahaman akhir dengan post-test. Pengabdian ini diikuti oleh
peserta masyarakat yang memiliki usaha kecil dan usaha keluarga di Desa Kalisari, Kecamatan
Natar, Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 31 orang. Berdasarkan
hasil pre-test pada tabel 1 menunjukkan tingkat pengetahuan peserta. Sejumlah 48,38%
peserta yang memiliki pengetahuan tentang pengelolaan kas usaha di atas 50%. Kemudian
hasil post-test menunjukkan sebesar 87,09% peserta yang tingkat pengetahuannya lebih dari
50%. Hal ini menunjukkan adanya efek positif pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan peserta.

A. LATAR BELAKANG berupa usaha dagang, misalnya membuka


warung, manufaktur, misalnya pengolahan
Desa Kalisari terletak di Kecamatan
keripik pisang, maupun perusahaan jasa,
Natar Kabupaten Lampung Selatan dan
misalnya bengkel. Desa Kalisari memiliki
merupakan salah satu program desa binaan
potensi pengembangan usaha mikro
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
dan kecil yang dapat dioptimalkan untuk
Lampung. Sebagian besar masyarakat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kalisari adalah petani. Untuk mendukung
kegiatan ekonomi keluarga, sebagian dari Bentuk usaha yang paling banyak
mereka kemudian berusaha membuka terdapat di desa Kalisari adalah perusahaan
usaha skala mikro dan kecil, baik yang perseorangan dan dimiliki oleh keluarga.

67
Salah satu kendala utama dalam perusahaan pengembangan usaha di masa yang akan
perorangan keluarga adalah bercampurnya datang. Upaya pengembangan tersebut
antara pengelolaan keuangan usaha membutuhkan dukungan dari berbagai
dengan pengelolaan keuangan keluarga. pihak yang berkepentingan terhadap
Hal ini menyebabkan sering kali, pemilik kemajuan masyarakat petani. Oleh karena
usaha tidak dapat melakukan menilai itu, rumusan masalah dari kegiatan
perkembangan usahanya. Salah satu pengabdian yang akan dilakukan ini adalah:
aspek pengelolaan keuangan yang paling “Apakah komunitas pengusaha skala mikro
penting dalam menjalankan usaha skala dan kecil di Desa Kalisari dapat melakukan
mikro dan kecil dalam sebuah perusahaan pencatatan keuangan (kas) usaha mereka
perseorangan adalah pengelolaan kas untuk mendukung perkembangan usaha
usaha, karena sebagian besar transaksi yang dan peningkatan kesejahteraannya?”.
terjadi di dalam usaha tersebut dilakukan
secara tunai atau setara tunai. Kelebihan kas
adalah dari sisi likuiditasnya, sehingga kas B. METODOLOGI
adalah asset yang paling mudah dan cepat Metode kegiatan dalam pengabdian
menyelesaikan transaksi usaha, namun dari ini melalui beberapa tahap sbb. (1) Tahap
sisi lain tingkat likuiditas yang tinggi juga survey. Tim melakukan koordinasi dan
membuat kas menjadi salah satu asset yang komunikasi dengan tim aparat Desa Kalisari
paling sulit dimonitor dan dikendalikan. dalam rangka penyiapan peserta pelatihan
Dalam skala usaha mikro dan kecil, yang terlibat serta mendiskusikan lokasi
apalagi yang dimiliki secara perorangan penyuluhan yang tepat, agar bisa dijangkau
berbasiskan kepemilikan keluarga, dengan mudah oleh seluruh warga.
pemasukan dan pengeluaran kas usaha
(2) Tahap persiapan kegiatan, tim
seringkali bercampur dengan pengeluaran
melakukan rapat pertemuan pembagian
keluarga, Tidak tercatatnya transaksi yang
tugas antar tim, termasuk penyiapan
bercampur tersebut membuat pemilik
penjadualan pelaksanaan pelatihan,
usaha tidak mampu memonitoring dan
penyiapan materi, penyiapan soal tes awal
mengevaluasi perkembangan usahanya.
dan tes akhir, serta penyiapan ATK dan
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, fasilitas perlengkapan pelatihan untuk
dalam upaya peningkatan kesejahteraan kepentingan peserta. (3) Pelaksanaan
masyarakat desa Kalisari maka dipandang pelatihan yang dikordinasikan dengan
sangat penting untuk dilaksanakan panitia dan peserta pelatihan
sebuah program pengembangan wawasan
dan keterampilan sebuah pengelolaan Target Sasaran Pengabdian
keuangan (kas) usaha skala mikro dan kecil Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan
dan keuangan keluarga, agar para pemilik ini adalah komunitas pengusaha UMKM
usaha dapat menilai kemajuan usaha dan bisnis kecil keluarga yang tinggal di
mereka dan mampu menyusun rencana Desa Kalisari. Komunitas masyarakat petani

68
tersebut adalah masyarakat yang tinggal keuangan usaha skala mikro dan kecil
dan berusaha di Desa Kalisari yang terdiri melalui pengeloaan arus kas. Instrument
dari para petani dan masyarakat. teknis tersebut memuat materi yang terdiri
dari:

Metode yang dipergunakan dalam a. Aspek pengelolaan keuangan usaha


kegiatan ini dilakukan melalui: b. Aspek pengelolaan kas usaha
1. Ceramah c. Aspek penyusunan laporan kas
Ceramah dilakukan melalui pemberian d. Aspek penilaian kinerja keuangan usaha
materi pelatihan kepada peserta yang
terlibat dalam kegiatan ini. Materi-materi
yang diberikan terkait dengan pengelolaan
keuangan praktis untuk UMKM dan bisnis
kecil keluarga
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian tentang pelatihan
2. Curah Pendapat (Brainstorming) pengelolaan kas untuk UMKM dan bisnis
Curah pendapat ini dilakukan untuk kecil keluarga di desa Kalisari, Kecamatan
melakukan pemetaan masalah terkait Natar, Kabupaten Lampung Selatan telah
dengan pengelolaan keuangan praktis dilaksanakan pada Sabtu, 23 September
untuk UMKM dan bisnis kecil keluarga. 2017, bertempat di Desa Kalisari,
Melalui curah pendapat ini diharapkan Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
dapat dirumuskan usaha-usaha yang dapat Selatan. Kegiatan penyuluhan ini diikuti
dilakukan agar pengelolaan keuangan oleh 31 peserta yang terdiri dari 12 laki-laki
usaha dapat dilaksanakan dengan baik. dan 19 wanita.

3. Demonstrasi Sebelum sesi materi dimulai, terlebih


Demonstrasi merupakan metode dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
pelatihan dengan jalan menunjukan atau pemahaman peserta rencana bisnis
merencanakan bagaimana suatu pekerjaan dan peluangnya. Setelah itu, materi inti
dikerjakan. Dalam konteks pelatihan ini, mengenai penyusunan rencana bisnis
demontrasi dilakukan kepada para peserta disampaikan oleh masing-masing pemateri.
pelatihan. Peserta pelatihan akan ditunjukan Posttest dilakukan untuk mengetahui
bagaimana melakukan pencatatan arus pemahaman peserta terhadap sesi materi
kas dan membuat laporan sederha untuk yang telah diberikan oleh pemateri.
digunakan dalam penilaian kinerja usaha Penjelasan masing-masing materi adalah
dan perencaan pengembangan usaha. sebagai berikut.
1. Pentingnya Pengelolaan Keuangan
4. Materi Pelatihan
Usaha
Pelatihan dilakukan selama 1 (satu)
hari. Materi-materi pelatihan pada sesi ini Materi ini berisi tentang definisi,
menekankan pada bagaimana mengelola manfaat pengelolaan keuangan usaha,

69
proses pengelolaan keuangan usaha dan mendapatkan materi pelatihan. Alat tes
peluang pengembangannya berbasis pada berupa pertanyaan pilihan berganda yang
usaha kecil dan usaha keluarga. materinya diambil dari materi pelatihan
sebanyak 25 pertanyaan. Perbandingan
2. Aspek Pengelolaan Kas Usaha
hasil tes terdapat dalam tabel 1 berikut ini.’
Materi ini membahas tentang
perencanaan dan pengelolaan aspek kas
dalam usaha kecil dan usaha keluarga Pretest Posttest
serta peluang pengembangannya dalam
Persentase
membuat perencanaan dan evaluasi
peserta yang 15 27
keuangan.
nilai di atas 50%
3. Aspek Pencatatan Arus Kas dan Pe-
Tabel 1
nyusunan Laporan Kas
Materi ini menjelaskan tentang proses
pencatatan arus kas dan penyusunan arus Hasil Evaluasi Pretest dan Posttest
kas usaha kecil dan usaha keluarga. Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 1
menunjukkan tingkat pengetahuan peserta.
4. Aspek Penilaian Kinerja Keuangan
Sejumlah 48,38% peserta yang memiliki
Usaha
pengetahuan tentang pengelolaan kas
Materi ini menjelaskan cara mengana- usaha di atas 50%. Kemudian hasil post-
lisis laporan kas usaha kecil secara test menunjukkan sebesar 87,09% peserta
sederhana untuk dapat digunakan dalam yang tingkat pengetahuannya lebih dari
perencanaan dan pengelolaan kas usaha di 50%. Hal ini menunjukkan adanya efek
masa yang akan datang. positif pelatihan dalam meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan peserta.
Pelaksanaan Evaluasi Pretest dan
Posttest
Evaluasi keberhasilan pelaksanaan
pelatihan dilakukan dengan cara
D. KESIMPULAN DAN SARAN
membandingkan hasil tes sebelum dan
sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan Simpulan
penggunaan internet secara positif. Tes awal Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan
(pretest) dilakukan sebelum pelaksanaan pengelolaan kas untuk UMKM dan bisnis
pemberian materi dengan tujuan untuk kecil keluarga di desa Kalisari, Kecamatan
mengetahui pengetahuan dan pemahaman Natar, Kabupaten Lampung Selatan
peserta terkait materi tentang internet. sebagai salah satu upaya mewujudkan
Kemudian, pada sesi terakhir, sebelum acara sumber daya manusia yang berkualitas
penutupan dilakukan, peserta mengikuti bagi masyarakat, telah berjalan lancar dan
posttest untuk mengetahui perubahan diikuti peserta dengan baik dan antusias.
pengetahuan yang dimiliki peserta setelah Setelah mengikuti penyuluhan mengenai

70
pelatihan pengelolaan kas untuk UMKM E. DAFTAR PUSTAKA
dan bisnis kecil keluarga, pengetahuan serta
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate
keterampilan peserta tentang pentingnya
Accounting. Yogyakarta: BPFE Damador,
pengelolaan keuangan usaha, aspek
pengelolaan kas usaha, aspek pencatatan Husnan, Suad. 1998. Manajemen keuangan
arus kas dan penyusunan laporan kas, teori dan penerapan. Yogyakarta: BPFE
aspek penilaian kinerja keuangan usaha.
Sehingga, dengan adanya pelatihan Indriyo. 2000. Manajemen Keuangan.
ini dapat membantu petani untuk dapat Yogyakarta : BPFE
melakukan pencatatan arus kas, menyusun
Ishak, Effendi. 2005. Artikel : Peranan
laporan kas dan melakukan pengeloaan
Informasi Bagi Kemajuan UKM.
kas pada usaha mereka sebagai landasan
Yogyakarta : Kedaulatan Rakyat.
perencanaan dan pengelolaan keuangan
usaha mereka di masa yang akan datang.
Rahmana, Arief. 2008. Usaha Kecil dan
Secara umum, terjadi peningkatan Menengah (UKM), Informasi Terdepan
pengetahuan peserta dengan nilai di atas tentang Usaha Kecil Menengah.
50% dari 15 menjadi 27 orang atau terjadi
peningkatan sebesar 87,09%. Dengan Sudaryanto. 2011. The Need for
demikian pelatihan ini dapat dikatakan ICT-Education for Manager or
berhasil karena peserta mampu menyerap Agribusinessman to Increasing Farm
materi dengan baik. Income : Study of Factor Influences on
Computer Adoption in East Java Farm
Agribusiness. International Journal of
Saran Education and Development, JEDICT,
Perkembangan teknologi dan sarana Vol 7 No 1 halm. 56-67
transportasi, serta pengaruh globalisasi,
telah mendorong bisnis ke level yang Sudaryanto dan Hanim, Anifatul. 2002.
lebih tinggi. Para petani di pedesaan juga Evaluasi kesiapan UKM Menyongsong
dapat memanfaatkan peluang tersebut. Pasar Bebas Asean (AFTA) : Analisis
Kebutuhan modal usaha dalam rangka Perspektif dan Tinjauan Teoritis. Jurnal
menangkap peluang pasar adalah salah Ekonomi Akuntansi dan Manajemen,
satu faktor yang sangat mendukung Vol 1 No 2, Desember 2002.
keberlangsungan dan kemajuan usaha.
Dibutuhkan kerjasama, koordinasi, secara
intensif dan berkesinambungan oleh
seluruh stakeholder dalam mendukung
usaha peningkatan kesejahteraan
masyarakat di desa melalui pengembangan
usaha.

71
PROMOSI PANTI ASUHAN PELANGI PALEMBANG
MELALUI PEMBUATAN WEB

Indri Ariyanti, M. Aris Ganiardi, Dedy Rusdyanto


Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Indonesia

Abstract: Visi Panti Asuhan Pelangi Palembang adalah “ Mengasuh dan Menyayangi”, sedangkan Misinya
adalah “ Membina, dan Mendidik Anak Asuh Agar Mendapatkan Pendidikan yang Layak dan
Berakhlakul Karima untuk Hidup Mandiri ”. Melalui internet (interconnection networking)
sebagai   jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran
jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi
seperti telepon, satelit dan lain sebagainya. Maka perlu diberikan penyuluhan bagaimana cara
mempromosikan panti Asuhan Pelangi Palembang dan kegiatannya.

Kata Kunci : Internet, Promosi, Panti Asuhan, Penyuluhan

A. LATAR BELAKANG yang Layak dan Berakhlakul Karima untuk


Hidup Mandiri ” Anak-anak di Panti Asuhan
Panti Asuhan di Kota Palembang harus
Pelangi berjumlah 20 orang, dimana 12
terdaftar di Dinas Sosial Kota Palembang.
orang sekolah SD, SMP 3 orang, MTs N 1
Salah satu Panti Asuhan tersebut adalah
orang, dan SMK ada 3 orang dan satu orang
Panti Asuhan Pelangi Palembang yang
yang belum bersekolah.
beralamat di Jl. Way Hitam Lrg. Famili I Rt.02
Rw.07 No.K 27 Kode Pos 30138 Palembang. Edgar Dale yang dikutip Mulyadi
Panti Asuhan Pelangi Palembang berdiri (2010), mengungkapkan bahwa bila media
pertama kali pada tahun 2008 bernama pembelajaran digunakan dengan baik
Yayasan Panti Asuhan Pelangi kemudian dalam suatu proses belajar mengajar, maka
sesuai dengan akta notaris No. 01 tanggal manfaatnya antara lain perhatian anak
03 Desember 2012 berubah menjadi Panti didik terhadap materi pengajaran akan
Asuhan Pelangi pada tanggal 13-12-2012. jauh lebih tinggi, anak didik mendapatkan
Visi Panti Asuhan Pelangi Palembang adalah pengalaman yang konkrit dan hasil yang
“ Mengasuh dan Menyayangi”, sedangkan diperoleh/dipelajari oleh anak didik akan
Misinya adalah “ Membina, dan Mendidik sulit dilupakan, dan mendorong anak didik
Anak Asuh Agar Mendapatkan Pendidikan untuk berani bekerja secara mandiri.

72
Reeves (1998) dalam Suryadi (2007), panti Asuhan Pelangi Palembang dan
juga memaparkan hasil investigasi 10 kegiatannya.
tahun oleh proyek Apple Classrooms of
2. Luaran yang diharapkan adalah berupa
Tomorrow (ACOT), dan menyimpulkan
jasa/penyuluhan agar pengurus
bahwa inovasi- inovasi pedagogis dan
hasil-hasil positif pembelajaran dapat terutama anak-anak di Panti Asuhan
diperoleh dengan penerapan teknologi Pelangi Palembang dapat lebih
ICT di sekolah. Dalam mengintegrasikan memahami dan mempraktekkan cara
teknologi ke dalam proses pembelajaran, mempromosikan panti Asuhan Pelangi
teknologi ICT berperan pada, (1) Pertama, Palembang dan kegiatannya.
menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan dan mengasyikan (efek Dalam pertemuan itu juga akan di-
emosi). (2) Kedua, membekali kecakapan sampaikan usulan-usulan kegiatan-ke-
siswa untuk menggunakan teknologi. giatan pengembangan lainnya. Setiap
Learning environment framework (DLE) langkah-langkah dalam kegiatan pengab-
mendukung hal ini karena memberikan dian ini akan selalu didiskusikan antara
kemampuan pada pengajar dalam team pelaksana (ketua pelaksana) dangan
konteks apa kelas mereka harus terlihat pihak Pengurus Panti Asuhan.
dan terasa seperti sebuah kemauan untuk
mendorong siswa untuk menggunakan
teknologi sebagai alat belajar yang kuat.
C. HASIL DAN
Hasil ini menunjukkan bahwa DLE
berharga bagi keberhasilan penerapan ICT PEMBAHASAN
dalam pelatihan guru, di sekolah-sekolah Halaman Tampilan Sistem
(Steketee, 2006). Halaman Home
Halaman home merupakan tampilan
awal pada saat pertama kali membuka
website media informasi promosi panti
B. METODOLOGI asuhan Pelangi Palembang.
Secara diagram alur kegiatan program
iptek yang diusulkan team pelaksana dapat
digambarkan sebagai berikut:

Target Sasaran dan Luaran Pengab-


dian
Dari hasil observasi lapangan serta
diskusi dengan pihak terkait yaitu
pengurus panti asuhan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :

1. Perlu memberikan penyuluhan tentang


bagaimana cara mempromosikan Gambar 1 Tampilan Halaman Home

73
Gambar 2 Tampilan Halaman Info Visi Misi Panti Asuhan Gambar 5 Tampilan Halaman Info Foto Kegiatan Panti
Pelangi. Asuhan Pelangi Palembang

.
Gambar 3 Tampilan Halaman Info Status Terdaftar Panti
Asuhan Pelangi Palembang. Gambar 6 Tampilan Halaman Login

Gambar 4 Tampilan Halaman Info Sertifikat Pengelolah Gambar 7 Tampilan Halaman SignUp Panti Asuhan
Panti Asuhan Pelangi Palembang Pelangi Palembang

74
halnya black box testing ini, kita hanya bisa
mengamati dari luar (interface). Pada media
informasi ini semua fungsi perangkat lunak
berjalan dengan baik sesuai kebutuhan
fungsional yang sudah dirancang. Pengujian
dilakukan dengan Black Box Testing seperti
ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Pengujian Black Box Testing

Gambar 8 Tampilan Halaman Profile Panti Asuhan Pelangi


Palembang Jenis Teknik
Nama Kelas Butir
Pengu- Pengu- Hasil
Pemakai Uji Uji
jian jian

Pengujian Sistem
Verifikasi
Pengujian sistem merupakan Halaman username
Sistem Black Box Ok
tahapan penting setelah implementasi. Login dan
password
Dengan melakukan uji sistem ini maka
jika terdapat kesalahan pada sistem itu
Admin
dapat diidentifikasi. Dengan begitu dapat Penge-
Add, Edit,
lolaan
dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap Info Panti
Delete
Info Panti Black
media informasi yang telah dibuat baik Asuhan
Asuhan
Sistem
Box
Ok
Pelangi
dari kode program maupun dari interface. Palem-
Pelangi
Palembang
Setelah dilakukan perbaikan akan kembali bang

diuji dan jika sudah tidak ada kesalahan


maka sistem atau media informasi itu siap Sig Up Data User Sistem Black Box Ok
diberikan kepada user.

Verifikasi
Halaman username Black
Black box testing Login dan
Sistem
Box
Ok

password
Black box testing adalah pengujian
User
yang dilakukan untuk mengetahui apakah
Halaman
media informasi ini berjalan sesuai dengan Data Info Menam-
kebutuhan fungsional. Pengujian ini hanya Profile pilkan Data
Panti Info Panti Black
mengamati hasil eksekusi. Black box testing Asuhan Asuhan
Sistem
Box
Ok

dapat dianalogikan sebagai kotak hitam Pelangi Pelangi


Palem- Palembang
dari pesawat. Kita hanya bisa mengetahui bang
bagian luarnya saja tanpa mengetahui
apa yang terjadi didalamnya. Sama seperti

75
Secara lebih rinci dapat dijelaskan Tabel 2
sebagai berikut: Test Case Info Panti Asuhan Pelangi

1. Test Case Login

a. Function: Membedakan setiap user State Awal


Hasil Yang
yang login No Aksi Atau Tampilan Data
Diharapkan
Awal

b. Deskripsi: Halaman Login

Aplikasi Tampilan Tampilan


1. di jalan- halaman utama Tidak ada halaman utama
kan admin admin

State
Awal Atau Hasil Yang
No Aksi Data
Tampilan Diharapkan
Data info
Awal
Panti
Asuhan
Pelangi Halaman
yang data info
Add data info
terdiri dari Panti Asuhan
Aplikasi di Halaman Pilih Menu Panti Asuhan
1. Halaman Login Visi Misi, Pelangi yang
jalankan Utama Login Pelangi
Sertifikat, telah berhasil
Status disimpan.
Terdaftar,
Foto
Masukan Pilihan Kegiatan
username dan info Panti
2.
password yang Asuhan
Username,
sudah terdata Halaman Utama Pelangi Halaman data
password
di database Edit data info info Panti
pada halaman Panti Asuhan Asuhan Pelangi
Login login Pelangi yang telah
2. Sebagai
diubah.
Admin

Masukan Muncul
Halaman data
username dan peringatan
Username, Delete data info info Panti
password yang berupa pesan
password Panti Asuhan Asuhan Pelangi
salah pada bahwa username/
Pelangi yang telah
halaman login password salah
hapus.

Masukan
username dan
password yang
Username,
sudah terdata Halaman Utama
password
di database
pada halaman
Login
login
3. Sebagai
User

Masukan Muncul
username dan peringatan
Username,
password yang berupa pesan
password
salah pada bahwa username/
halaman login password salah

76
D. KESIMPULAN DAN E. DAFTAR PUSTAKA
SARAN Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet.
Jakarta : Mediakita.
Kesimpulan dan saran yang dibe-
rikan: Arsyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran.
Jakarta:Rajawali Pers
1. Penyuluhan cara mempromosikan
Boyd, Happer W, Walker, Orville  C, dan Larreche,
panti Asuhan Pelangi Palembang dan Jean-Claude, Manajemen Pemasaran: Suatu
kegiatannya di Panti Asuhan Pelangi pendekatan Strategi Dengan Orientasi
Palembang sangat bermanfaat dan Global, Alih Bahasa Iman Nurmawan,
berguna karena perkembangan Erlangga, 2000. 
Teknologi Informasi khususnya internet Kismono, Gugup,  Pengantar Bisnis, Edisi I,
semakin berkembang dengan pesat. Cetakan I, BPFE, Yogyakarta, 2001. 

2. Disamping itu penyuluhan cara- Madura, Jeff,  Pengantar Bisnis, Introduction to


cara mempromosikan panti Asuhan Business, Alih Bahasa Saroyini W.R. Salib,
Salemba Empat, Jakarta, 2001. 
Pelangi Palembang dan kegiatannya
anak-anak di Panti Asuhan Pelangi Mulyadi.2010. “Persepsi Mahasiswa JPTE FT
Palembang juga membantu dalam UNM Terhadap Aplikasi MULTISIM Dalam
Pembelajaran Elektronika Daya. Skripsi.
tugas-tugas sekolah anak-anak yang
Tidak Dipublikasikan. Makassar : Fakultas
ada di panti asuhan Pelangi Palembang.
Teknik Universitas Negeri Makassar.
3. Penyuluhan cara mempromosikan Swasta, Busu, dan Irawan,   Manajemen
panti Asuhan Pelangi Palembang Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta,
dan kegiatannya kepada anak-anak 1997.
di Panti Asuhan Pelangi Palembang  Steketee, Carole. 2006. Modelling ICT integration
diharapkan dapat lebih rutin karena in teacher education courses using distributed
sangat membantu dalam proses belajar cognition as a framework. University of
di sekolah. Menginggat perkembangan Notre Dame Australia: Australasian Journal
dalam teknologi informasi khususnya of Educational Technology

internet yang semakin pesat, sehingga Suryadi, Ace. 2007. Jurnal Pendidikan Terbuka
perlu dilakukan pengawasan dan dan Jarak Jauh, Volume 8, Nomor 1, Maret
pendampingan dalam penggunaannya. 2007, 83-98.Pemamfaatn ICT dalam
pembelajaran.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar.
2011. “Metodologi Penelitian Sosial”.
Jakarta: Bumi Aksara.
Zakaria, Muhammad, http://www.nesabame-
dia.com/2015/04/pengertian-dan-
manfaat-dari-internet.html diakses tanggal
7 Juli 2015.

77
PEMAMPUDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DALAM
MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI SEBAGAI KADER
PEMBANGUNAN YANG RESPONSIF GENDER DI KOTA METRO

Ita Prihantika,Yunita Kesuma,Yunia Amelia


University of Lampung , Indonesia

Abstract: Selain persoalan internal tentang manajemen keuangan dan pemasaran, sebagai agen/kader
pembangunan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) juga belum maksimal dalam peran dan
kesadarannya sebagai kader pembangunan. KWT pada hakikatnya adalah bentuk pemberdayaan
perempuan, dimana dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kemampuan wanita dalam
mengembangkan kapasitas dan ketrampilannya untuk meraih akses dan penguasaan terhadap,
antara lain: posisi pengambil keputusan, sumber-sumber, dan struktur atau jalur penunjang.
Pemberdayaan wanita dapat dilakukan melalui proses penyadaran sehingga diharapkan
wanita mampu menganalisis secara krits situasi masyarakat dan dapat memahami praktek-
praktek diskriminasi yang merupakan kosntruksi sosial (Aslichati, 2011: 2). Untuk itu, kegiatan
ini dilaksanakan sebagai upaya dalam rangka membangun model pemampudayaan kelompok
wanita tani melalui pelatihan peningkatan kemampuan teknis dan kemampuan konseptual
agar dapat berperan maksimal sebagai kader pembangunan yang responsif gender di Kota
Metro. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman
sebesar 12,50 persen. Masukan dan saran yang dapat disampaikan untuk kegiatan pengabdian
di masa mendatang adalah perlunya pelatihan teknis disain kemasan yang diberikan kepada
kelompok karang taruna. Sehingga kolaborasi antara anggota KWT dan pemuda-pemudi dapat
membuka lapangan pekerjaan.

A. LATAR BELAKANG 2) Minimnya keterlibatan anggota KWT


dalam Musyawarah Pembangunan
Secara umum, mitra (dalam hal ini KWT
Desa/Kelurahan. Sebagai agen
di Kota Metro) menghadapi permasalahan
pembangunan yang memperjuangkan
yang hampir serupa, yaitu:
hak-hak perempuan, maka perlu untuk
1) Masih minimnya kesadaran KWT terlibat aktif dalam Musrembangkel.
sebagai organisasi sosial yang mampu
3) Masih minimnya wawasan dan
terlibat secara aktif dalam perumusan
pengetahuan anggota KWT terhadap
kebijakan pembangunan yang berpihak
masalah manajemen keuangan.
kepada perempuan dan anak-anak.

78
4) Masih minimnya wawasan dan penge- kelompok rintisan yang belum ajeg
tahuan anggota KWT terhadap masalah dalam kegiatan ekonomi. Dilain pihak,
pemasaran, baik offline maupun online ada beberapa kelompok tani yang juga
(pemanfaatan sosial media). telah menuai prestasi tingkat daerah
dan nasional, sehingga dapat kegiatan
Minimnya pengetahuan tentang desain
pengabdian ini dapat dijadikan benchmark
ruangan produksi yang sesuai dengan
bagi kelompok lain.
standar kesehatan dan keselamatan.

Tujuan kegiatan pengabdian kepada


masyarakat ini adalah:

a. Meningkatnya kesadaran anggota


KWT bahwa mereka adalah kader pem-
bangunan yang harus terlibat dalam B. METODOLOGI
perumusan kebijakan pembangunan di Kegiatan peningkatan kapasitas ang-
Kota Metro yang responsif gender dan gota KWT anggota organisasi perempuan
anak; sebagai kader pembangunan yang responsif
gender akan dilaksanakan pada minggu
b. Meningkatnya keterlibatan anggota
ke-2 dan ke-3 Agustus 2016, bertempat di
KWT dalam Musyawarah Pembangunan
Aula Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro
Desa/Kelurahan.
Timur, Kota Metro dengan narasumber
c. Meningkatnya kemampuan anggota Tim Dosen Pengabdian dari FISIP, Faktultas
KWT Kota Metro dalam hal manajemen Teknik dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
keuangan; pemasaran; disain produk Universitas Lampung. Adapun materi yang
d. Meningkatnya pemahaman disain tata akan disampaikan adalah
ruang tempat produksi yang sesuai 1. Peran kader KWT dalam pembangunan
standar kesehatan dan keselamatan. responsif gender dan anak

2. Manajemen keuangan dan pemasaran


Sasaran kegiatan ini adalah seluruh
3. Disain kemasan produk dan ruang
Kelompok Wanita Tani yang ada di Kota
produksi yang sesuai standar kesehatan
Metro yang berjumlah 30 kelompok. Setiap
dan keselamatan
kelompok ada diwakilkan oleh Ketua
atau yang mewakilinya. Peserta kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan dengan
diharapkan dapat menjadi focal point yang menggunakan metode :
dapat membagi informasi dan membangun
1. Ceramah
kesadaran masyarakat yang lain.
2. Focus Group Discussion
Pemilihan KWT di Kota Metro karena
secara umum KWT yang ada sudah 3. Simulasi peran kader KWT dalam
melakukan produksi dan kegiatan ekonomi Musrembangkel
lainnya secara berkesinambungan, bukan

79
Pihak-pihak yang terkait dengan pengabdian dilakukan pada tanggal
kegiatan pengabdian kepada masyarakat 28 Agustus 2017 bertempat di Kampus
ini adalah Walikota, ketua tim penggerak FISIP UNILA.
PKK, Satker, tokoh masyarakat. Hasil dari
2. Tahap selanjutnya, masing-masing ang-
kegiatan ini dapat diterapkan langsung
gota tim mempersiapkan materi sesuai
oleh para anggota organisasi dan kader
dengan bidangnya masing-masing.
pembangunan bagi proses perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kegiatan 3. Melakukan kontak awal dengan pem-
pembangunan di desa yang responsif bina Kelompok Wanita Tani Kecamatan
gender serta manajemen KWT yang Metro Timur yang dilakukan 10 Oktober
bersangkutan. Sehingga diharapkan ke- 2017. Setelah melakukan beberapa kali
giatan pembangunan yang akan diren- kontak melalui sambungan pribadi,
canakan setelah kegiatan ini nantinya akan akhirnya disepakati pelaksanaan ke-
lebih baik. giatan pengabdian ditujukan pada
Kelompok Wanita Tani Metro Timur
Dengan adanya kegiatan pengabdian
dengan mengundang 30 anggota.
ini masalah kesenjangan akses, partisipasi,
Penyesuain ini dilakukan karena Ke-
kontrol dan manfaat antara laki-laki dan
lompok Wanita Tani Metro Timur pada
perempuan dalam pembangunan dapat
tahun 2017 ini mendapat beberapa
dikurangi hingga pada akhirnya bukan
penghargaan dan memenangkan
hanya mendorong tercapainya kesetaraan
lomba.
dan keadilan gender dalam masyarakat,
tetapi juga dapat memperkuat peranan Penyesuaian jadwal antara anggota tim
dan akses serta kontrol perempuan sebagai pengabdian dengan waktu yang dimiliki
salah satu aktor pembangunan . oleh anggota Kelompok Wanita Tani.
Akhirnya disepakati pelaksanaan kegiatan
Sementara itu, karena berhubungan
pada tanggal 04 November 2017.
dengan aspek intelektualitas dan skill
maka kegiatan ini dilaksanakan melalui Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada
Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan hari Sabtu, tanggal 04 November 2017
kapasitas kader pembangunan yang pukul 09.00 – 16.00 WIB dihadiri oleh peserta
responsif gender dengan pendekatan sejumlah 30 orang. Kegiatan ini dibantu
teoritik sebagai dasar pengetahuan oleh dua orang panitia dari mahasiswa dan
tentang kader yang responsif gender dan narasumber seluruh tim penelitian yaitu
juga secara praktik, yaitu dengan studi tiga orang
kasus dan simulasi.

Kegiatan pengabdian kepada masya-


rakat ini direncanakan melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut:
1. Rapat perencanaan kegiatan yang
dihadiri oleh seluruh anggota tim

80
C. HASIL DAN ada peningkatan sebesar 12,22 persen
kemampuan konseptual kader KWT yang
PEMBAHASAN dialami oleh 12 orang anggota KWT.
Rendahnya kemampuan konseptual
Rendahnya kemampuan konseptual
kader KWT (Conceptual Skill) yaitu
dalam perumusan disain kemasan,
kemampuan intelektual untuk
permasalahan ini dipecahkan melalui
mengkoordinasi dan mengintegrasikan pemberian materi tentang “Perancangan
kepentingan dan kegiatan organisasi Kemasan Produk dan Pemasaran
dalam perencanaan, pelaksanaan, Sederhana”. Kondisi akhir yang terjadi
pemantauan, pembangunan berperspektif berdasarkan hasil pre test dan post
gender. Permasalahan ini dipecahkan test menunjukkan secara keseluruhan
dengan pemberian materi tentang “Peran ada peningkatan sebesar 12,22 persen
Perempuan dalam Pembangunan”. kemampuan konseptual kader KWT yang
Kondisi akhir yang terjadi berdasarkan hasil dialami oleh 11 orang anggota KWT.
pre test dan post test menunjukkan secara Hasil pengabdian yang dilaksanakan
keseluruhan ada peningkatan sebesar 15,56 pada tanggal 04 November 2017
persen kemampuan konseptual kader KWT Secara keseluruhan, terdapat kenaikan
yang dialami oleh 14 orang anggota KWT. pengetahuan dan pemahaman peserta
pelatihan rata-rata 12,50 persen. Dengan
Rendahnya kemampuan teknis
kenaikan tertinggi sebesar 33,33 persen
(Technicall Skill) kader KWT dalam
yang dialami oleh 8 peserta. Sedangkan
manajemen keuangan, permasalahan ini
kenaikan sebesar 0 persen dialami oleh 12
dipecahkan melalui pemberian materi
perserta. Jika ditilik lebih jauh, ke 12 peserta
tentang “Laporan Keuangan untuk
ini rata-rata sudah pernah mengikuti
Perusahaan Perseorangan”. Kondisi akhir
pelatihan sejenis, baik yang dilakukan oleh
yang terjadi berdasarkan hasil pre test dan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
post test menunjukkan secara keseluruhan Kota Metro atau Dinas Koperasi, Usaha Kecil
ada peningkatan sebesar 14,44 persen dan Menengah Kota Metro
kemampuan konseptual kader KWT yang
dialami oleh 13 orang anggota KWT.

Rendahnya kemampuan teknis


(Technicall Skill) kader KWT dalam D. KESIMPULAN DAN
manajemen pemasaran, permasalahan SARAN
ini dipecahkan melalui pemberian materi Kesimpulan dan saran yang diberi-
tentang “Perancangan Kemasan Produk kan:
dan Pemasaran Sederhana”. Kondisi akhir
Selain persoalan internal tentang ma-
yang terjadi berdasarkan hasil pre test dan
najemen keuangan dan pemasaran, seba-
post test menunjukkan secara keseluruhan gai agen/kader pembangunan anggota

81
Kelompok Wanita Tani (KWT) juga belum E. DAFTAR PUSTAKA
maksimal dalam peran dan kesadarannya
sebagai kader pembangunan. KWT pada
hakikatnya adalah bentuk pemberdayaan • Buku
perempuan, dimana dimaksudkan sebagai
Badan Pusat Statistik, 2015. Metro dalam
upaya peningkatan kemampuan wanita
Angka 2015. Metro: Badan Pusat
dalam mengembangkan kapasitas dan
Statistik.
ketrampilannya untuk meraih akses dan
penguasaan terhadap, antara lain: posisi Bapeda Kota Metro, 2011. Peta Rencana
pengambil keputusan, sumber-sumber, Tata Ruang Wilayah.
dan struktur atau jalur penunjang.
Bappenas. 2011. Laporan Millenium
Pemberdayaan wanita dapat dilakukan
Development Goals. Bappenas.
melalui proses penyadaran sehingga
Jakarta
diharapkan wanita mampu menganalisis
secara kritis situasi masyarakat dan dapat Zimmerer, Thomas W., Norman M.
memahami praktek-praktek diskriminasi Scarborough, Doug Wilson, 2008.
yang merupakan kosntruksi sosial (Aslichati, Kewirausahaan dan Manajemen
2011: 2). Untuk itu, kegiatan ini dilaksanakan Usaha Kecil (Edisi 5, Buku 1 (terj. Denny
sebagai upaya dalam rangka membangun Arnos Kwary dan Dewi Fitriasari).
model pemampudayaan kelompok Jakarta: Penerbit Salemba Empat
wanita tani melalui pelatihan peningkatan
Mardiyanto, Handoyo, 2009. Inti Sari
kemampuan teknis dan kemampuan
Manajemen Keuangan, Jakarta:
konseptual agar dapat berperan maksimal
Grasindo
sebagai kader pembangunan yang
responsif gender di Kota Metro. Hubeis, Aida Vitayala, 2010. Pember-
Hasil pengabdian menunjukkan terja- dayaan Perempuan dari Masa ke
di peningkatan pengetahuan dan pema- Masa. Bogor: IPB Press.
haman sebesar 12,50 persen. Masukan Milen, Anneli. 2001. What do We Know
dan saran yang dapat disampaikan untuk about Capacity Building. An Overview
kegiatan pengabdian di masa mendatang of Existing Knowladge and Good
adalah perlunya pelatihan teknis disain Practice. Geneva.
kemasan yang diberikan kepada kelompok
karang taruna. Sehingga kolaborasi antara Kotler, Philip, 2000, Manajemen
anggota KWT dan pemuda-pemudi dapat Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta:
membuka lapangan pekerjaan. Prehallindo

Shinta, Agustina, 2011. Manajemen


Pemasaran. Malang: UB Press

82
• Artikel Jurnal dan Makalah

Aslichati, Lilik, 2011. “Organisasi


Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga sebagai Sarana
Pemberdayaan Perempuan”. Jurnal
Organisasi dan Manajemen, Volume
7, Nomor 1, Maret 2011, hal 1-7.

Aini, Fauziah Noor, et all., 2013.


“Partisipasi Anggota Kelompok
Wanita Tani dalam Industri Olahan
Pisang Uter (Studi Kasus di KWT
Seruni Dusun Gamelan, Desa
Sendangtirto, Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman)”. Makalah tidak
diterbitkan.

Solihin, Dadang, “Perencanaan


Partisipasi”diakses pada http://www.
slideshare.net/DadangSolihin/
perencanaan-partisipatif ).

• Artikel Website

Kementan, 2014. “WIRAUSAHA KREATIF:


Ketika Olahan LELE, Bukan Lagi
Wirausaha SEPELE” diakses pada
ht t p : / / c y b e x . p e r t a n i a n . g o. i d /
materilokalita/detail/10747

Kementan, 2016. “PROVINSI LAMPUNG


BP3K KECAMATAN METRO TIMUR
BALAI PENYULUHAN KECAMATAN
BERPRESTASI KOTA METRO” diakses
pada http://cybex.pertanian.go.id/
profilkita/detail/9077/provinsi-
lampung-bp3k-kecamatan-
metro-timur-balai-penyuluhan-
kecamatan-berprestasi-kota-metro

83
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DESA BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG DESA NO. 6 TAHUN 2014 KEPADA APARAT PEMERINTAH
DESA PANCASILA KECAMATAN NATAR, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN.

Lego Waspodo, Doni Sagitarian Warganegara, Agus Zahron


University of Lampung , Indonesia

Abstract: Pada tahun 2014, pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undang-Undang No. 6 tentang
Desa. Salah satu poin yang paling krusial dalam pembahasan UU Desa, adalah terkait alokasi
anggaran untuk desa, di dalam penjelasan Pasal 72 Ayat 2 tentang Keuangan Desa. Jumlah
alokasi anggaran yang langsung ke desa, ditetapkan sebesar 10 persen dari dan di luar dana
transfer daerah. Kemudian dipertimbangkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah,
kesulitan geografi. Pelaksanaan UU Desa tersebut dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah
No. 43 untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan Desa. Kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada aparat
pemerintah desa Pancasila Natar di wilayah Lampung Selatan terkait dengan penyusunan
laporan keuangan desa sesuai dengan prinsip akuntansi dan peraturan perundangan yang
berlaku, yaitu UU Desa No. 6 tahun 2014. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan tersebut,
diharapkan aparat pemerintah desa sebagai pengelola keuangan di desa dapat memahami
dan mampu untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku sehingga dapat menciptakan good corporate goverrnance pada pemerintahan
desa di wilayah Desa Pancasila Natar , Kabupaten Lampung Selatan.

Keywords: Dana Desa, Aparatur Desa, UU Desa No. 6 tahun 2014

A. Pendahuluan dapat menciptakan landasan yang kuat


dalam melaksanakan pemerintahan
Pada tahun 2014, pemerintah Republik
dan pembangunan menuju masyarakat
Indonesia menerbitkan Undang-Undang
yang adil, makmur, dan sejahtera.  UU
No. 6 tentang Desa. UU Desa  adalah
ini juga mengatur materi mengenai
seperangkat aturan mengenai penye-
Asas Pengaturan, Kedudukan dan Jenis
lenggaran pemerintah desa dengan
Desa, Penataan Desa, Kewenangan Desa,
pertimbangan telah berkembang dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi
Hak dan Kewajiban Desa dan Masyarakat
dan diberdayakan agar menjadi kuat,
Desa, Peraturan Desa, Keuangan Desa
maju, mandiri, dan demokratis sehingga
dan Aset Desa, Pembangunan Desa dan

84
Pembangunan Kawasan Perdesaan, Badan Kantor Pemerintahan berpusat di Kota
Usaha Milik Desa (BUM Des), Kerja Sama Kalianda. Terdiri dari 17 Kecamatan, 248
Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan desa dan 3 kelurahan. Sebanyak 38 desa
Lembaga Adat Desa, serta Pembinaan merupakan wilayah pesisir, selebihnya
dan Pengawasan.  Selain itu, UU ini juga 84,8 persen desa tidak berbatasan secara
mengatur dengan ketentuan khusus langsung dengan laut. Batas-batas wilayah
yang hanya berlaku untuk Desa Adat administrasi Kabupaten Lampung Selatan
sebagaimana diatur dalam Bab XIII. sebagai berikut:

Salah satu poin yang paling krusial • Sebelah Utara   : Kabupaten Lampung
dalam pembahasan UU Desa, adalah Tengah dan Lampung Timur
terkait alokasi anggaran untuk desa, di
• Sebelah Selatan  : Selat Sunda
dalam penjelasan Pasal 72 Ayat 2 tentang
Keuangan Desa.  Jumlah alokasi anggaran • Sebelah Barat  : Kabupaten Pesawaran
yang langsung ke desa, ditetapkan sebesar • Sebelah Timur  : Laut Jawa
10 persen dari dan di luar dana transfer
daerah.  Kemudian dipertimbangkan
jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas Desa Pancasila Kecamatan Natar adalah
wilayah, kesulitan geografi. Pelaksanaan sebuah desa yang Terdiri Dari 6 Dusun/Blok
UU Desa tersebut dilengkapi dengan (Dusun 1,2,3,4,5,dan 6)Terletak Di Kecamatan
Peraturan Pemerintah No. 43 berdasarkan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi
pertimbangan untuk melaksanakan Lampung.Indonesia Desa Pancasila yang
sejumlah ketentuan dalam Undang-Undang memiliki luas wilayah  ±  11.088 ha. Jarak
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, serta Desa Pancasila dengan Ibu kota Kabupaten
untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Lampung Selatan (Kalianda) adalah  ±  90
pemerintahan Desa. km sedangkan dengan Ibukota Kecamatan
Natar adalah  ±  15 km.Penduduk Desa
Kabupaten Lampung Selatan
Pancasilaberjumlah  ±  2.777 orang  terdiri
merupakan satu dari 14 kabupaten di
dari  laki-laki berjumlah 1.411 orang,
Propinsi Lampung, dengan letak paling
sedangkan wanita/perempuan berjumlah
selatan di Pulau Sumatera. Memiliki
1.366 orang.Dengan jumlah KK (Kepala
Pelabuhan Bakauheni, menjadikan
Keluarga) sebanyak ±719 Kepala Keluarga
Lampung Selatan sebagai pintu gerbang
Pulau Sumatera. Jarak antara pelabuhan Tingkat pendidikan merupakan
Bakauheni (Lampung Selatan) dengan komponen penting dalam menentukan
Pelabuhan Merak (Propinsi Banten) kurang potensi demografi suatu wilayah. Semakin
lebih 30 kilometer, dengan waktu tempuh tinggi tingkat pendidikan maka, proses
kapal penyeberangan sekitar 3 jam. penerimaan informasi dapat dilakukan
Luas wilayah daratan mencapai 2.007,01 dengan baik. Sebaran jumlah penduduk
km2 (sumber  : Bagian Otonomi Daerah Desa Pancasila berdasarkan tingkat
Kabupaten Lampung Selatan), dengan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.

85
Tabel 1. dibandingkan dengan masyarakat yang
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat sudah mencapai tingkat pendidikan yang
pendidikan di Desa Pancasila tahun 2011 tinggi..

Kegiatan Pengabdian Kepada Masya-


No Tingkat Jumlah Persentase
Pendidikan Jiwa
rakat yang dilakukan ini bertujuan untuk
1 Belum Sekolah 209 7,53
memberikan sosialisasi serta pelatihan
2 Usia 7-56 tahun 310 11,16 kepada aparat pemerintah desa Pancasila
3 tidak pernah 200 7,20 Kecamatan Natar di wilayah Kabupaten
sekolah
Lampung Selatan terkait dengan penyu-
4 Tidak tamat SD 489 17,61
5 Tamat SD 808 29,10 sunan laporan keuangan desa sesuai
6 Tamat SLTP 718 25,86 dengan prinsip akuntansi dan peraturan
7 Tamat SLTA 30 1,08 perundangan yang berlaku, yaitu UU Desa
Diploma 13 0,47
8 Sarjana (S1)
No. 6 tahun 2014. Dengan adanya sosialisasi
Jumlah 2.777 100
dan pendampingan tersebut, diharapkan
aparat pemerintah desa sebagai pengelola
sumber: Monografi Desa Pancasila 2012 keuangan di desa dapat memahami
dan mampu untuk menyusun laporan
keuangan yang sesuai dengan peraturan
Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Belum
perundangan yang berlaku sehingga dapat
sekolah 209 7,53 2 Usia 7-56 tahun tidak
menciptakan good corporate goverrnance
pernah sekolah 310 11,16 3 Tidak tamat
pada pemerintahan desa di wilayah Desa
SD 200 7,20 4 Tamat SD 489 17,61 5 Tamat
Pancasila Kecamatan Natar Kabupaten
SLTP 808 29,10 6 Tamat SLTA 718 25,86
Lampung Selatan.
7 Diploma 30 1,08 8 Sarjana (S1) 13 0,47
Jumlah 2777 100,00 Sumber: Monografi
Desa Pancasila, 2012 Tabel 1 menunjukkan
bahwa sebagian besar penduduk Desa
Pancasila berpendidikan SLTP yaitu B. Perumusan Masalah
sebanyak 29,10 persen dan berpendidikan Perumusan masalah pada program
SLTA sebanyak 25,86 persen. Tingkat Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis
pendidikan di Desa Pancasila sudah cukup ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) ini
baik, walaupun masih ada penduduk yang adalah sebagai berikut:
tidak pernah mengenyam pendidikan yaitu
1. UU Desa No. 6 tahun 2014 belum
sebanyak 11,16 persen dari keseluruhan
sepenuhnya tersosialisasi kepada
jumlah penduduk. Akan tetapi, penduduk
pengelola atau aparat pemerintahan
Desa Pancasila juga sudah ada yang
desa di wilayah Kabupaten Lampung
mencapai jenjang pendidikan universitas.
Selatan.
Tingkat pendidikan yang hanya sampai
SLTP membuat masyarakat setempat tidak 2. Dengan adanya UU Desa, pihak
mempunyai peluang perkerjaan yang luas pemerintah desa di wilayah Kabupaten

86
Lampung Selatan, khususnya Desa disesuaikan oleh pemerintah daerah
Pancasila Kecamatan Natar diharap- dengan potensi dan kekhasan daerah
kan mampu untuk menyusun lapor- masing-masing. Otonomi daerah diber-
an keuangan yang sesuai dengan lakukan di Indonesia melalui Undang-
peraturan perundang-undangan yang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
berlaku. Untuk dapat menyusun la- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
poran keuangan tersebut, diperlukan Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
kemampuan untuk memahami proses 60, Tambahan Lembaran Negara Republik
penyusunan laporan keuangan dan Indonesia Nomor 3839). Pada tahun 2004,
perlu untuk dilakukan sosialisasi dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
pendampingan. tentang Pemerintahan Daerah dianggap
tidak sesuai lagi dengan perkembangan
keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan
penyelenggaraan otonomi daerah
sehingga digantikan dengan Undang-
C. Tinjauan Pustaka
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Otonomi Daerah Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Otonomi daerah  adalah hak, wewe- Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
nang, dan kewajiban daerah otonom 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
untuk mengatur dan mengurus sendiri Indonesia Nomor 4437). Selanjutnya,
urusan pemerintahan dan kepentingan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
masyarakat setempat sesuai dengan per- tentang Pemerintahan Daerah hingga
aturan perundang-undangan. Sedang- saat ini telah mengalami beberapa
kan daerah adalah kesatuan masya- kali perubahan, terakhir kali dengan
rakat hukum yang mempunyai batas- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
batas wilayah. Pelaksanaan otonomi tentang Perubahan Kedua atas Undang-
daerah selain berlandaskan pada Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
acuan  hukum, juga sebagai implemen- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
tasi tuntutan  globalisasi  yang harus Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
diberdayakan dengan cara memberikan 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
daerah kewenangan yang lebih luas, lebih Indonesia Nomor 4844).
nyata dan bertanggung jawab, terutama Otonomi daerah memberikan kesem-
dalam mengatur, memanfaatkan dan patan yang sangat baik bagi peme-
menggali sumber-sumber potensi yang rintah daerah untuk membuktikan ke-
ada di daerah masing-masing. mampuannya dalam melaksanakan ke-
Pelaksanaan otonomi daerah meru- wenangan yang menjadi hak daerah.
pakan titik fokus yang penting dalam Maju atau tidaknya suatu daerah sangat
rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
Pengembangan suatu daerah dapat untuk melaksanakan yaitu pemerintah

87
daerah. Pemerintah daerah bebas ber- pemerintahan di daerah. Sedangkan tu-
kreasi dan berekspresi dalam rangka juan ekonomi yang ingin dicapai dalam
membangun daerahnya, tentu saja dengan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia
tidak melanggar ketentuan perundang- adalah terwujudnya peningkatan indeks
undangan. pembangunan manusia sebagai indikator
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Adapun tujuan pemberian otonomi
Indonesia.
daerah adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan pelayanan masyarakat


yang semakin baik. Pemerintah Desa

2. Pengembangan kehidupan demokrasi. Dalam ke­ ten­


tuan umum UU No 32
Tahun 2004 tentang pe­ m­

rintah daerah
3. Keadilan nasional.
menyatakan, desa atau yang disebut
4. Pemerataan wilayah daerah. nama lain, selanjutnya disebut desa adalah
5. Pemeliharaan hubungan yang serasi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
antara pusat dan daerah serta antar batas wilayah yang berwenang un­ tuk
daerah dalam rangka keutuhan NKRI. mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat se­tem­pat, berdasarkan
6. Mendorong pemberdayaaan masyara-
asal usul dan adat istiadat setempat
kat.
yang diakui dan dihormati dalam
7. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, sistem pemerintahan negara kesatuan
meningkatkan peran serta masyarakat, Republik Indonesia.  Dalam UU tersebut
mengembangkan peran dan fungsi juga ditegaskan desa adalah kesa­ tuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus uru­ san pe­merintahan,
Secara konseptual, Indonesia dilandasi kepen­tingan ma­syarakat setempat berda­
oleh tiga tujuan utama yang meliputi: sar­kan prakarsa masyarakat, hak-asal usul
tujuan politik, tujuan administratif dan dan atau hak tradisional yang diakui dan
tujuan ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan dihormati dalam sistem pe­ me­
rintahan
melalui tujuan politik dalam pelaksanaan negara kesatuan Republik Indonesia. Lebih
otonomi daerah adalah upaya untuk lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor
mewujudkan demokratisasi politik melalui 72 Tahun 2005, pembentukan desa ha­nya
partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan indikator jumlah penduduk
Daerah. Perwujudan tujuan administratif dibedakan menurut pulau dan langsung
yang ingin dicapai melalui pelaksanaan menjadi desa definitif. Dalam UU Desa yang
otonomi daerah adalah adanya pembagian baru, indikator jumlah penduduk tidak
urusan pemerintahan antara pusat dan lagi hanya menurut pulau, namun lebih
daerah, termasuk sumber keuangan, terperinci seperti syarat jumlah penduduk
serta pembaharuan manajemen birokrasi lebih besar dibandingkan sebelumnya. Jika

88
sebelumnya cukup de­ ngan jumlah mengatur dan mengurus kepenting-
penduduk 2.500 orang, dengan UU Desa an masyarakat berperan mewujudkan
wajib 4.500 orang dan dalam un­ dang- cita-cita kemerdekaan berdasarkan Un-
undang tersebut ada­
nya desa persiapan dang-Undang Dasar Negara Republik
selama 1-3 tahun. Indonesia Tahun 1945 perlu dilindungi
dan diberdayakan agar menjadi kuat,
Selain itu juga terdapat ketentuan
maju, mandiri, dan demokratis sehingga
umum terkait desa adat, yaitu sebagai
dapat menciptakan landasan yang kukuh
kesatuan masyarakat hukum adat beserta
dalam melaksanakan pemerintahan
hak tradisionalnya secara nyata masih hidup,
dan pembangunan menuju masyarakat
baik yang bersifat teritorial, genealogis,
yang adil, makmur, dan sejahtera.
maupun yang bersifat fungsional.
Dengan demikian, tujuan ditetapkannya
Dimaksudkan sebagai kesatuan masyarakat
pengaturan Desa dalam Undang-Undang
hukum adat beserta hak tradisionalnya
ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari
dipandang sesuai dengan perkembangan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
masyarakat dan suatu kesatuan masyarakat
Pasal 18 ayat (7) dan Pasal 18B ayat (2)
hukum adat beserta hak tradisionalnya
Undang-Undang Dasar Negara Republik
sesuai dengan prinsip Negara Kesatuan
Indonesia Tahun 1945, yaitu:
Republik Indonesia.  Tentunya terdapat
ketentuan khusus yang mendefinisikan a. memberikan pengakuan dan peng-
keberadaan desa. hormatan atas Desa yang sudah ada
dengan keberagamannya sebelum dan

sesudah terbentuknya Negara Kesatuan
Tujuan Desa Republik Indonesia;
Pemerintah negara Republik Indonesia b. memberikan kejelasan status dan ke-
dibentuk untuk melindungi segenap pastian hukum atas Desa dalam sis-
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah tem ketatanegaraan Republik Indo-
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan nesia demi mewujudkan keadilan bagi
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa seluruh rakyat Indonesia;
dan ikut melaksanakan ketertiban
c. melestarikan dan memajukan adat,
dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
tradisi, dan budaya masyarakat Desa;
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
d. mendorong prakarsa, gerakan, dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
partisipasi masyarakat Desa untuk
2004 tentang Sistem Perencanaan
pengembangan potensi dan Aset Desa
Pembangunan Nasional telah menetapkan
guna kesejahteraan bersama;
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional yang merupakan penjabaran e. membentuk Pemerintahan Desa yang
dari tujuan dibentuknya pemerintahan profesional, efisien dan efektif, terbuka,
negara Indonesia.  Desa yang memiliki serta bertanggung jawab;
hak asal usul dan hak tradisional dalam

89
f. meningkatkan pelayanan publik bagi UU Desa, adanya ketentuan khusus me­
warga masyarakat Desa guna mem- ngenai desa adat, penataan desa adat,
percepat perwujudan kesejahteraan kewenangan desa adat, pemerintah desa
umum; adat dan peraturan desa adat.  Ar­ ti­
nya
dalam UU Desa ini, di­ hormati kekhasan
g. meningkatkan ketahanan sosial buda-
masing –masing daerah dimana dalam
ya masyarakat Desa guna mewujud-
atu­ran sebelumnya itu tidak di­atur secara
kan masyarakat Desa yang mampu
tegas.
memelihara kesatuan sosial sebagai
bagian dari ketahanan nasional; Lebih lanjut, dalam atu­ran se­belumnya
kewenangan peme­rintahan yang menjadi
h. memajukan perekonomian masyarakat
kewenangan desa mencakup urusan
Desa serta mengatasi kesenjangan
pemerintahan yang sudah ada berdasarkan
pembangunan nasional; dan
hak asal–usul desa, urusan peme­rintahan
i. memperkuat masyarakat Desa sebagai yang menjadi kewe­ nangan kabupaten/
subjek pembangunan. kota yang diserahkan pengaturannya
kepada desa, tugas pemban­ tuan dari
pemerintah, peme­ rintah provinsi dan
Kewenangan Desa
atau pe­merintah kabupaten/desa, urusan
Dalam undang-undang tersebut juga
pemerintahan lain­nya yang oleh peraturan
diatur mandat dan kewenangan desa
per­un­dang-undangan dise­ra­h­kan kepala
antara lain kewenangan berdasarkan
desa.  Dalam UU Desa, kewe­ nangan
hak asal usul, kewenangan lokal berskala
desa meliputi kewe­ nangan berdasarkan
Desa, kewenangan yang ditugaskan oleh
hak asal usul, kewenangan lokal ber­
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
kala desa, kewenangan yang ditugaskan
atau Pemerintah Daerah Kabupaten/
pemerintahan daerah provinsi, pemerintah
Kota.  Serta kewenangan lain yang
kota/kabupaten dan ke­we­nangan lain yang
ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah
ditugaskan oleh pemerintah kabupaten/
Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
kota sesuai dengan peraturan perundang-
Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan
undangan.
peraturan perundang-undangan.  Selain
itu, jika dalam UU No 32 Tahun 2004, masa Pemerintah Desa juga diberikan ke-
jabatan kepala desa 6 tahun dan dapat wenangan untuk mendirikan Badan
dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Usaha Milik Desa yang dikelola dengan
Namun, pada UU Desa masa jabatan 6 semangat kekeluargaan dan gotong-
tahun, dapat menjabat paling banyak 3 royong.  BUMD itu bisa bergerak dibidang
kali masa jabatan secara berturut-turut ekonomi, pedagangan, pelayanan jasa
atau tidak ber­turut-turut. Dalam UU No 32 maupun pelayanan umum lainnya sesuai
Tahun 2004, desa adat ha­nya menyebutkan ketentuan umum peraturan perundang-
ma­syarakat hukum adat, tidak secara tegas undangan.  Dalam penjelasannya, disebut-
menyebut desa adat.  Sedangkan, dalam kan bahwa BUM Desa ini secara spesifik

90
tidak bisa disamakan dengan badan Manfaat dari kegiatan Pengabdian
hukum seperti perseroan terbatas, CV Kepada Masyarakat ini adalah:
atau koperasi karena tujuan dibentuknya
1. Meningkatkan pemahaman UU Desa
adalah untuk mendayagunakan segala
No. 6 tahun 2014 kepada aparat
potensi ekonomi, sumber daya alam dan
pemerintah Desa Pancasila Kecamatan
sumber daya manusia untuk kesejahteraan
Natar Kabupaten Lampung Selatan.
masyarakat desa. Dengan kata lain, orientasi
BUM Desa tidak hanya berorientasi pada 2. Membantu terwujudnya pemerintahan
keuntungan keuangan.  Melainkan juga desa yang baik, sesuai dengan peraturan
mendukung peningkatan kesejahteraan perundang-undangan yang berlaku.
masyarakat desa.  Sumber pendanaan
BUM Desa juga dibantu oleh pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, pemerintah
daerah kabupaten/kota, dan pemerintah E. Pemecahan Masalah
desa.  Pemerintah mendorong BUM
Untuk mengatasi permasalahan yang
Desa dengan memberikan hibah dan
ada, maka diperlukan adanya tindakan
atau akses permodalan, melakukan
berupa kegiatan sosialisasi kepada aparat
pendampingan teknis dan akses ke pasar,
desa, khususnya di Pancasila Kecamatan
dan memprioritaskan BUM Desa dalam
Natar Kabupaten Lampung Selatan sebagai
pengelolaan sumber daya alam di desa.
pelaksana teknis implementasi UU Desa
No. 6 tahun 2014. Kegiatan sosialisasi
dilakukan oleh tim kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat dengan aparat desa
D. Tujuan dan Manfaat sebagai sasarannya. Selain sosialisasi,
Tujuan dari kegiatan Pengabdian kegiatan juga berupa pendampingan
Kepada Masyarakat ini adalah: terhadap penyusunan laporan keuangan
desa agar tercipta pemerintahan desa yang
1. Untuk mensosialisasikan UU Desa No. 6
baik sesuai dengan peraturan perundang-
tahun 2014 kepada aparat pemerintah
undangan yang berlaku.
Desa Pancasila Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan.

2. Untuk meningkatkan pemahaman


tentang UU Desa No. 6 tahun 2014, F. Khalayak Sasaran
terutama yang terkait dengan
Khalayak sasaran kegiatan Pengabdian
penyusunan laporan keuangan desa
Kepada Masyarakat ini adalah para aparat
sesuai dengan peraturan perundang-
desa di Desa Pancasila Kecamatan Natar
undangan yang berlaku di Desa
Kabupaten Lampung Selatan sebagai
Pancasila Kecamatan Natar Kabupaten
pelaksana teknis implementasi UU Desa No.
Lampung Selatan.
6 tahun 2014.

91
G. Metode • Terdapat laporan keuangan di desa
mitra yang disusun dengan tujuan untuk
Metode yang dilakukan adalah dengan
menciptakan tata kelola pemerintahan
melakukan sosialiasi serta focused group
desa yang baik.
discussion (FGD) dengan para aparat
pemerintah Desa Pancasila Kecamatan • Luaran kegiatan pengabdian kepada
Natar Kabupaten Lampung selatan, terkait masyarakat ini adalah berupa publikasi
dengan implementasi UU Desa No. 6 tahun dalam jurnal.
2014.

H. Keterkaitan
J. Hasil Dan Pembahasan
Desa sebagai pelaksana utama UU
Sosialisasi UU Desa No. 6 tahun 2014
Desa No. 6 tahun 2014 diharapkan
dana desa dimaksudan supaya aparatur
mampu mengimplementasikan peraturan
desa memahami peraturan-peraturan yang
perundangan tersebut dan dapat
berkaitan dengan pengelolaan dana desa.
meningkatkan kinerjanya sesuai dengan
Untuk mengetahu pemahaman aparatur
tujuan pemerintah. Desa-desa di wilayah
desa terhadap UU Desa No. 6 tahun 2014
Kabupaten Lampung selatan juga akan
tentang dana desa sebelim dilakukan
mengimplementasikan undang-undang
sosialisasi, peserta sosialisasi diberi
tersebut. Dengan demikian, kegiatan
kuesioner yang bertujuan mengetahui
Pengabdian Kepada Masayarakat ini
pemahaman aparatur desa terhadap
diharapkan mampu menjembatani tujuan
UU Desa No. 6 tahun 2014 tentang dana
pemerintah pusat yang dituangkan
desa tersebut. Untuk meningkatkan
dalam UU Desa No. 6 tahun 2014 dengan
pemahaman aparatur desa pengabdian
pemerintah desa yang menjadi pelaksana
ini di bagi menjadi dua bagian. Bagian
teknis dari peraturan perundang-undangan
pertama menjelaskan peraturan-peraturan
tersebut.
yang tercantum dalam UU Desa No. 6 tahun
2014 dana desa. Bagian kedua mengadakan
diskusi dengan peserta sosialisasi tentang
I. Rancangan Evaluasi
permasalahan-permasalahan yang
Tolok ukur keberhasilan kegiatan berhubungan dengan pengelolaan dana
Pengabdian Kepada Masyarakat ini yang desa yang masih dihadapi oleh perangkat
akan menjadi dari bahan evaluasi adalah: desa dalam mengelola dana desa. Pada
• Pemahaman aparat desa mitra menjadi akhir waktu pengabdian tim pengabdian
lebih baik setelah mendapat sosialisasi memberikan kembali kuesioner yang
dari tim kegiatan Pengabdian Kepada diberikan di wawal pengabdian untuk diisi
Masyarakat, terutama yang terkait oleh peserta sosialisasi UU Desa No. 6 tahun
dengan penyusunan laporan keuangan 2014 tentang dana desa.
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

92
K. Kesimpulan dan Saran desa untuk saling bertukar pendapat
tentang permasalahan-permasalahan
Setelah dilakukan analisis pada
yang belum terselesaikan oleh aparatur
kuesioner yang dibagikan pada awal
desa.
pengabdian yang dilakukan dapat di ambil
kesimpulan pemahaman perangkat desa 2. Lebih sering diadakan sosialisasi atau
terhadap pengelolaan dana desa yang pelatihan-pealitah tentang pengelolaan
diatur dalam UU Desa No. 6 tahun 2014 dana desa.
tentang dana desa masih belum mamahami 3. Pihak perguruan tinggi meluangkan
sepenuhnya. Setelah dilakukan sosialisasi waktu untuk mengadakan sosialisasi,
dan diskusi tentang permasalahan- pelatihan-pelatihan atau mengadakan
permasalahan yang dihadapi oleh pendampingan terhadap pengelolaan
perangkat desa dalam mengelola dana dana desa yang dilakukan oleh
desa, perangkat desa semakin memahami perangkat desa
peraturan-peraturan yang tertuang dalam
UU Desa No. 6 tahun 2014 dana desa.
Meningkatnya pemahaman peratngkat
desa terhadap peraturan UU Desa No. 6
tahun 2014 tentang dana desa setelah
dilakukan sosialisasi dan diskusi selama
pengabdian berjalan dibuktikan dengan
L. DAFTAR PUSTAKA
jawaban yang ditulis pada kuesioner yang
dibagikan diakhir waktu pengabdian Aini, Reni Nur. 2014. Desentralisasi Fiskal
setelah dilakukan analisis terhadap pada Otonomi Desa. http://www.
jawaban-jawaban aperangkat desa academia.edu/
semakin membaik hal ini membuktikan
Bird, Richard M. dan Francois Vaillancourt.
pemahaman aparatur desa terhadap UU
1999. Desentralisasi Fiskal di Negara-
Desa No. 6 tahun 2014 tentang dana desa
negara Berkembang: Tinjauan Umum
semakin mengingkat.
dalam Desentralisasi Fiskal di Negara-
negara Berkembang (terjemahan).
Saran Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Setelah melakukan sosialisasi dan Diantha, Pasek. 2014. Analisis Yuridis


diskusi mengenai pengelolaan dana desa Penerapan Undang-Undang No. 6
maka tim pengabdian menyarankan Tahun 2014 Tentang Desa. Isu Strategis
sebagai berikut: Triwulan IV
1. Untuk lebih meningkatkan pemahaman
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen
dan keterampilan aparat desa dalam
Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi
mengelola dana desa sebaiknya
Offset
dibentuk forum diskusi antar aparat

93
Mulyana, Budi, Subkha., dan Slamet Kuwat.
2006. Keuangan Daerah-Perspektif
Desentralisasi Fiskal dan Pengelolaan
APBD di Indonesia. Jakarta : LPKPAP

Sucipto, Yenny. 2014. Desentralisasi Fiskal


Desa: Budget Analysis. http://www.kpa.
or.id/

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

http://digilib.unila.ac.id/1035/6/BAB%204.
pdf

94
EDUKASI RUPIAH SEBAGAI SIMBOL KEDAULATAN NKRI DI
KAMPUNG RENGAS
KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Lies Maria Hamzah, Muhamad Husaini, Nurbetty Herlina Sitorus, Zulfa Emalia
University of Lampung , Indonesia

Abstract: Rupiah merupakan mata uang Negara Indonesia. Bank Indonesia merupakan instansi yang
mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah. Pengedaran uang rupiah ini mengalami
perubahan pada periode waktu tertentu. Pada tahun 2016, Bank Indonesia mengeluarkan uang
Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016. Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016 memiliki beberapa perbedaan
dengan versi sebelumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi terkait uang rupiah
ini. Salah satu kegiatan sosialisasi dilakukan di Kampung Rengas, Kecamatan Bekri. Setelah
kegiatan sosialisasi ini dilakukan, warga mengetahui uang Rupiah TE 2016 dan mengetahui
cara-cara memperlakukan uang rupiah.

A. LATAR BELAKANG Dengan batas wilayah sebagai berikut :

Analisis Situasi - Sebelah Utara berbatasan dengan :


Kampung Keumadadi.
Kampung Rengas merupakan salah satu
dari 8 kampung yang berada di Kecamatan - Sebelah Timur berbatasan dengan:
Bekri, yang terletak 3 Km kearah Utara Kampung Suka Jawa Kec.Bumi Ratu
kecamatan, 20 Km kearah Kota Kabupaten Nuban.
(Gunung Sugih), dan 45 Km kearah Kota - Sebelah Selatan berbatasan dengan :
Propinsi (Bandar Lampung). Luas wilayah Desa Margo Mulyo Kab. Pesawaran.
Kampung Rengas adalah 863 Ha, yang
- Sebelah Barat berbatasan dengan :
terdiri dari :
Kampung Bangun Sari
- Luas Peladangan : 246 Ha.

- Luas Areal Sawah Tadah Hujan : 315 Ha.


Iklim Kampung Rengas, sebagaimana
- Luas Areal Sawah Irigasi : 202 Ha. kampung-kampung lain di wilayah Indo-
- Luas Areal Pemukiman : 97 Ha. nesia yaitu mempunyai iklim kemarau

95
dan penghujan, hal tersebut mempunyai 1.830 ekor, itik 366 ekor, sapi 183 ekor,
pengaruh langsung terhadap pola tanam kambing 610 ekor, dan kerbau 10 ekor.
yang ada di Kampung Rengas Kecamatan
Bekri.
Rumusan Masalah
Kampung Rengas mempunyai jumlah
Pada akhir tahun 2016 BI mengeluarkan
penduduk 4.464 Jiwa berdasarkan data
dan mengedarkan uang Rupiah Tahun
penduduk tahun 2014, dengan jumlah
Emisi (TE) 2016 pun merupakan salah
Kepala Keluarga 931 KK yang tersebar dalam
satu pelaksanaan amanat UU Mata Uang.
8 dusun yang terdiri dari 34 Rukun Tetangga
Dengan berlakunya uang Rupiah TE 2016
(RT). Sebagian besar pendidikan penduduk
ini, uang Rupiah yang beredar saat ini masih
Kampung Rengas adalah Sekolah Dasar
tetap berlaku sebagai alat pembayaran
yaitu sebanyak 549 Jiwa, pendidikan SMP
yang sah sepanjang belum dicabut dan
247 Jiwa, pendidikan SMA 57 Jiwa, Sarjana
ditarik dari peredaran. Seperti yang telah
9 Jiwa, dan Pra Sekolah 25 Jiwa. Sebagian
dibahas dalam analisis situasi, sebagian
penduduk Kampung Rengas ada juga yang
besar masyarakat Kampung Rengas
tidak sekolah yaitu 104 Jiwa.
berpendidikan SD dan SMP serta bermata
Kampung Rengas merupakan kam- pencaharian sebagai petani, buruh dan
pong pertanian, maka sebagian besar pedagang. Sehubungan dengan hal inilah
penduduknya bermata pencaharian sebagai dianggap perlu adanya “Edukasi Rupiah
petani, dengan jumlah penduduk usia Sebagai Simbol Kedaulatan NKRI” bagi
belum/tidak produktif 696 Jiwa. Sedangkan masyarakat khususnya di Kampung Rengas
penduduk usia produktif sebagian besar Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung
berprofesi sebagai petani yaitu 560 Jiwa, Tengah.
pedagang 72 Jiwa, wiraswasta 26 Jiwa, PNS
20 Jiwa, dan buruh 253 Jiwa.
Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Penggunaan tanah di Kampung Rengas Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
sebagian besar dipergunakan untuk lahan
1. Memberi pemahaman kepada masya-
pertanian berupa sawah tadah hujan,
rakat khususnya di Kampung Rengas
sawah irigasi dan kolam ikan, serta sisanya
tentang kewajiban penggunaan Rupiah
merupakan perkebunan dan perumahan
dalam setiap trransaksi pembayaran di
penduduk. Penduduk Kampung Rengas
wilayah NKRI.
selain bermata pencaharian sebagai petani
juga beternak sebagai usaha sampingan 2. Mendorong kepercayaan masyarakat
keluarga. Jenis ternak yang dipelihara Indonesia khususnya warga Kampung
merupakan ternak yang umum dipelihara Rengas terhadap Rupiah sehingga
merupakan ternak yang umum dipelihara pada akhirnya akan berdampak pada
oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. kepercayaan masyarakat internasional
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh terhadap Rupiah dan perekonomian
penduduk adalah sebagai berikut : ayam nasional.

96
B. METODE KEGIATAN b. Ceramah, demonstrasi dan praktik
tentang uang Rupiah Baru tahun emisi
Materi
2016.
Materi yang akan diberikan pada
c. Ceramah, demonstrasi dan praktik
kegiatan tersebut adalah :
tentang cara-cara memperlakukan
1. Edukasi Rupiah sebagai Simbol uang Rupiah yang baik.
Kedaulatan NKRI.

2. Pengenalan Uang Rupiah Baru Tahun


Emisi 2016.

3. Edukasi Perlakuan yang Baik terhadap C. HASIL DAN


Uang Rupiah. PEMBAHASAN
Kegiatan Saat Survey
Kondisi saat ini Upaya yang Dilakukan Kondisi yang Diharapkan
Survey dilakukan dengan langsung
terjun ke lapangan untuk melihat lokasi
dan mengurus perizinan kegiatan. Setelah
tahap survey diikuti dengan penyusunan
materi sosialisasi dan penyuluhan yang
akan digunakan.

Kegiatan Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dilakukan di


Kampung Rengas yang merupakan salah
Khalayak Sasaran satu dari 8 kampung di Kecamatan Bekri.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan berkaitan
Khalayak sasaran kegiatan Edukasi
dengan BI yang mengeluarkan dan
Rupiah sebagai Simbol Kedaulatan NKRI
mengedarkan uang Rupiah Tahun Emisi
adalah masyarakat Kampung Rengas
(TE) 2016 dan juga merupakan pelaksanaan
Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung
amanat UU mata uang.
Tengah.
Kegiatan sosialisasi dilakukan
dengan memberikan edukasi tentang
Metode yang Digunakan rupiah sebagai symbol kedaulatan NKRI
Kegiatan pengabdian kepada masya- baik dengan ceramah maupun praktik.
rakat ini akan dilakukan dengan metode : Dilanjutkan dengan ceramah, demonstrasi
dan praktik tentang uang rupiah baru
a. Edukasi tentang Rupiah sebagai Simbol
tahun emisi 201 serta cara memperlakukan
Kedaulatan NKRI baik dengan ceramah
uang rupiah yang baik.
maupun praktik.

97
D. KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan dan saran yang dibe-
rikan:

1. Masyarakat dan warga di Kampung


Rengas telah medapatkan edukasi
tentang uang rupiah. Selanjutnya
diharapkan edukasi tersebut akan
membuat warga setempat mengerti
uang rupiah tahun emis (TE) 2016.

2. Saran yang dapat diberikan dalam


kegiatan ini adalah, kegiatan sosialisasi
ini baik untuk tetap dilanjutkan di
wilayah lain.

E. DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia, 2011. Buku Panduan Uang
Rupiah, Direktorat Pengedaran Uang
Bank Indonesia, Cetakan Kedua, Jakarta.

Undang – undang Nomor 7 Tahun 2011


Tentang Mata Uang.

http://www.bi.go.id/web/id/
Info+dan+Edukasi+Konsumen/
Mengenal+Rupiah/

98
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN KEUANGAN, TEKNIK PENGEMASAN
SERTA PENGGUNAAN MODEL E-BISNIS UNTUK MENINGKATKAN VOLUME
USAHA UMKM PENGOLAHAN MAKANAN RINGAN DI DESA KALI SARI
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Lis Andriani, Mahrinasari, Ernie Hendrawaty, R.A Fiska Huzaimah


Universitas Lampung, Bandar Lampung

Abstrak: Perkembangan usaha mikro yang meningkat dari segi kuantitas belum diimbangi oleh meratanya
peningkatan kualitas usaha mikro. Permasalahan klasik yang dihadapi usaha mikro di di Desa Kalisari,
Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan adalah rendahnya produktivitas produk makanan hasil
olahan pertanian seperti keripik singkong, keripik pisang, emping, marning jagung, dan beberapa produk
makanan hasil olahan pertanian lainnya. Penyebabnya adalah masalah klasik internal yang dihadapi
UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM usaha mikro dalam manajemen, keuangan dan pemasaran,
lemahnya kewirausahaan dari para pelaku usaha mikro, dan terbatasnya akses usaha mikro terhadap
permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Program pengabdian kepada
masyarakat dilakukan pelatihan tentang manajemen/pengelolaan keuangan usaha mikro pelatihan
teknik packaging produk dan pemberian merk produk serta pembuatan blog / akun di media sosial untuk
media promosi di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Perbandingan hasil pre-
test dan post-test pelatihan, peserta menunjukkan peningkatan 50 % pengetahuan dan pemahaman
tentang manajemen keuangan yang meliputi pemahaman pengelolaan keuangan dan penyusunan
proposal kredit, serta mengetahui teknik pengemasan produk dan promosi penjualan dengan model
e-business. Output pelatihan ini adalah pelaku usah mikro dapat menerapkan pengetahuan yang
diperolehnya untuk menyusun laporan keuangan usaha, proposal kredit serta menghasilkan produk
dengan kemasan (packaging) serta dibubuhi merk. Untuk kegiatan promosi, pelaku usaha menggunakan
blog / akun di media sosial yang lebih komprehensif dan intensif yang pada gilirannya, volume usaha
pelaku usaha mikro di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung akan meningkat. Pada masa
yang akan datang perlu kegiatan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan motivasi serta kesadaran
pelaku usaha akan pentingnya mengelola usaha secara profesional.

Kata Kunci : Manajemen keuangan, manajemen pemasaran, UMKM pengolahan makanan

A. PENDAHULUAN lapangan kerja dan mengurangi kesen-


jangan dan tingkat kemiskinan adalah
1.1 Analisis Situasi
melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil
Langkah strategis dalam meningkat- dan menengah (UMKM). Usaha mikro, kecil
kan dan memperkuat dasar kehidupan per- dan menengah (UMKM) berkontribusi
ekonomian dari sebagian terbesar rakyat terhadap pendapatan nasional dan penye-
Indonesia, khususnya melalui penyediaan diaan lapangan kerja. Perkembangan

99
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Berdasarkan hasil observasi awal dan
diimbangi dengan perkembangan tekno- teknik dokumentasi, jumlah penduduk di
logi informasi. Perkembangan teknologi Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten
informasi yang diikuti dengan tren Lampung Selatan 7.011 jiwa, terdri dari
peningkatan penggunaan internet di laki-laki 3.652 jiwa dan perempuan 3.472
masyarakat, membuka peluang bagi usaha jiwa. Keluarga prasejahtera 223 keluarga,
mikro kecil menengah (UMKM) untuk 194 keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera
memperkenalkan usahanya kepada para II sebanyak 22 keluarga, dan keluarga
pemangku kepentingan, seperti dunia sejahhtera III sebanyak 2 keluarga. Jumlah
perbankan, pemerintah daerah, akademisi industi makanan/minuman sangat sedikit
calon investor, dan lain-lain. yaitu hanya ada 3 usaha yang menghasilkan
produk makanan berupa keripik pisang,
Salah satu jenis usaha mikro kecil
singkong/ubi, emping, marning jagung, dan
menengah (UMKM) adalah di bidang
beberapa produk makanan hasil olahan
pengolahan makanan dari bahan berbasis
pertanian lainnya (Bank Indonesia, 2015).
pertanian, seperti keripik singkong, keripik
Namun demikian, adanya keterbatasan
ubi, emping, marning jagung, dan beberapa
akan pengelolaan atau manajemen usaha,
produk makanan hasil olahan pertanian
membuat jumlah usaha sangat sedikit dan
lainnya. Usaha pengolahan makanan
volume usaha usaha sulit untuk meningkat.
berbasis pertanian tersebut cukup
memiliki potensi untuk dikembangkan Terdapat beberapa kendala perkem-
di Desa Kalisari mengingat jenis tanaman bangan UMKM yang ada di Desa Kalisari
yang banyak ditanam di Kecamatan Natar, saat ini. Keterbatasan pengusaha UMKM
khususnya di Desa Kalisari antara lain untuk mengakses sektor keuangan, mes-
adalah pisang, ubi kayu, ubi jalar. Bahkan, kipun mereka memiliki kelayakan usaha
luas panen tanaman ubi kayu (singkong) untuk mendapat pembiayaan. Faktor
di Kecamatan Natar seluas 517 hektar keterbatasan dalam mengakses sektor
menempati peringkat dua setelah padi. keuangan dapat disebabkan tingkat pe-
ngetahuan dan pemahaman pengusaha
UMKM terhadap keuangan masih rendah.
Selain itu, masih banyak UMKM yang be-
lum memiliki pengetahuan manajemen
keuangan usaha yang baik. Berikutnya
adalah keterbatasan penguasaan teknologi
dan kapasitas produksi. Jumlah tenaga
kerjanya masih minim sehingga menjadi
hambatan pengembangan usaha, sehingga
pendapatan usaha pun terbatas. Disamping
itu, kegiatan pemasaran produknya pun
Gambar 1.1 Salah satu usaha produksi makanan keripik singkong masih dalam skala wilayah pemasaran
dari hasil olahan pertanian di Desa Kalisari, Kecamatan Natar

100
lokal dengan sistem pengemasan produk Kondisi usaha yang dialami usaha mikro
yang sederhana dan tanpa dibubuhi merk kecil menengah (UMKM) ini memerlukan
maupun perijinan pangan industri rumah peran serta dari pihak lain agar terjadi
tangga (PIRT). pengembangan usaha yang signifikan.
Dengan demikian, melalui pelaksanaan
Masyarakat dan pelaku UMKM di Desa
kegiatan ini diharapkan diperoleh
Kalisari tersebut sangat menginginkan
sebuah model pengelolaan keuangan dan
pemasarannya meluas ke daerah-
pemasaran produk UMKM yang lebih baik
daerah lain, tetapi karena keterbatasan
dalam rangka mengembangkan UMKM di
kemampuan manajemen usaha, khususnya
Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten
manajemen keuangan dan manajemen
Lampung Selatan.
pemasaran maka keinginan tersebut
belum dapat terwujud sampai saat ini.
Jika pemasaran produk dapat meluas
maka akan otomatis produksi meningkat 1.2 Perumusan Masalah
dan hal ini akan membawa kesejahteraan
Berdasarkan analisis situasi tersebut
bagi masyarakat pelaku UMKM tersebut.
muncul permasalahan-permasalahan di
Lebih lanjut, oleh karena tidak memiliki
usaha mikro kecil menengah (UMKM) bi-
kesempatan untuk berkembang, beberapa
dang pengolahan makanan hasil per-
UMKM akhirnya mengalami kebangkrutan
tanian seperti keripik singkong, emping,
dan pada akhirnya tutup. Aspek manajemen
marning jagung, dan beberapa produk
keuangan dan manajemen pemasaran
makanan hasil olahan pertanian lainnya di
produk merupakan hal yang penting dalam
Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten
pengembangan usaha UMKM dalam rangka
Lampung Selatan yaitu:
meningkatkan pertumbuhan pendapatan
usaha. Dengan tumbuhnya pendapatan A. Kurangnya permodalan untuk
usaha maka potensi pengembangan usaha ekspansi usaha. Hal ini disebabkan tingkat
pun akan semakin tinggi sehingga kegiatan pengtahuan dan pemahanan (literasi)
usaha akan semakin berkembang. keuangan yang sangat rendah., termasuk
pengetahuan penyusunan laporan ke-
Salah satu cara terbaik untuk me-
uangan dengan standar akuntansi UMKM
ningkatkan skill atau kemampuan dalam
yang dibutuhkan ketika ingin mengakses
pengelolaan keuangan usaha dan pe-
pendanaan
masaran produk harus dilakukan dengan
upaya pendidikan dan penyuluhan B. Pelaku usaha UMKM tidak memiliki
secara berkelanjutan kepada para pela- strategi pemasaran, dalam hal ini kegiatan
ku usaha. Dengan adanya pendidikan pelaksanaan pemasaran produknya masih
dan penyuluhan ini, diharapkan dapat dalam skala wilayah pemasaran lokal
meningkatkan pengetahuan pengusaha dengan sistem pengemasan produk yang
dalam mengelola keuangan usaha dan sederhana dan tanpa merk, sehingga
meningkatkan pemasaran produk usaha. produksi usaha sulit untuk berkembang.

101
Beberapa kendala yang diidentifikasi pencantuman merk serta menciptakan
tersebut menjadikan motivasi bisnis blog atau akun media sosial untuk media
untuk pengembangan usaha menjadi promosi yang lebih komprehensif dan
berkurang. Hal ini berakibat kegiatan usaha intensif untuk kegiatan pemasaran.
berjalan secara stagnan dan tidak dapat
berkembang.

1.3. Tujuan B. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi UMKM
Berdasarkan analisis masalah di atas,
maka Tujuan dan Manfaat pelaksanaaan Kriteria usaha mikro, kecil dan mene-
pengabdian bagi masyarakat ini adalah : ngah mengacu pada Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro
1. Meningkatkan pengetahuan dan
Kecil dan Menengah Bab IV Pasal 6 yang
pemahaman pelaku usaha UMKM
berbunyi :
tentang manajemen keuangan.
(1) 
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai
2. Meningkatkan pengetahuan,
berikut:
pemahaman tentang media promosi
dan strategi pemasaran, selanjutnya a. Memiliki kekayaan bersih paling
mampu menciptakan model media banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh
promosi baik cetak maupun online juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
terutama dalam memanfaatkan bangunan tempat usaha; atau
software-software untuk keperluan
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling
desain kreatif promosi serta
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
penggunaan media sosial untuk
juta rupiah).
promosi.
(2) 
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai

berikut:
Manfaat pelaksanaaan pengabdian
bagi masyarakat ini adalah : a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
1. Usaha mikro pengolahan makanan
rupiah) sampai dengan paling banyak
ringjat di Desa Kalisari mampu
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
melakukan pencatatan keuangan usaha
rupiah) tidak termasuk tanah dan
yang memenuhi standar akuntansi
bangunan tempat usaha; atau
UMKM.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
2. Usaha mikro pengolahan makanan
dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
ringjat di Desa Kalisari Menghasilkan
rupiah) sampai dengan paling banyak
beberapa disain kreatif untuk
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
pembuatan packaging produk dan
ratus juta rupiah).

102
(3) K
 riteria Usaha Menengah adalah sebagai tetapi banyak yang menyebabkan matinya
berikut: usaha. Meskipun ada pengusaha kecil
yang menderita penyakit ini tetapi tetap
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari
dapat besar dan sukses, namun umumnya
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
mangalami banyak persoalan yang harus
rupiah) sampai dengan paling banyak
segera diatasi.
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan Penyakit yang banyak menjangkit para
bangunan tempat usaha; atau pengusaha kecil :

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih Masalah Pemasaran.


dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
1. Pengusaha yang hanya memiliki satu
lima ratus juta rupiah) sampai dengan
atau dua pembeli saja. Untuk lebih
paling banyak Rp50.000.000.000,00
jelasnya diberikan contoh-contoh di
(lima puluh milyar rupiah).
bawah :

o Pada kontraktor, perusahaan kecil


2.2 Penyakit UMKM biasanya hanya mampu mengerjakan
proyek kecil saja. Setelah mengerjakan
Pada saat ini, suatu saat kita suka
proyek tersebut, seluruh kapasitasnya
atau tidak suka akan segera menghadapi
habis terkuras. Proyek lain tidak ada
masa era globalisasi perdagangan be-
lagi, sehingga pembelinya hanya satu,
bas,sehingga pengusaha dituntut untuk
itupun untuk dapat satu proyek harus
mengetahui kekuatan dan kelemahan
berusaha dan bekerja dengan susah
(penyakit) perusahaannya secara menye-
payah.
luruh. Alternatif pengobatan/ peme-
cahan masalah yang diuraikan diatas o Catering juga mengalami hal yang
mungkin dapat menjadi acuan bagi sama, setelah menerima order, misalnya
para pengusaha, namun hal yang lebih selama tiga bulan, suatu kantor atau
penting adalah kemauan dan kerja keras pabrik, sudah sukar untuk jualan lagi di
pengusaha kecil untuk meningkatkan serta akntor lain karena kapasitasnya sudah
mengembangkan usahanya, karena masa habis.
depan suatu usaha sangatlah ditentukan
oleh pengusaha kecil itu sendiri. Dunia Kadang kala dalam kasus subcontrac-
entrepreneur adalah dunia yang sangat tor, produsen hanya satu perusahaan besar
menarik serta penuh tantangan. Masa lain, dan sudah habis tenaganya. Dan masih
depan dunia entrepreneur adalah juga masa banyak lagi contoh lain, kelemahan utama
depan perekonomian Indonesia. Pengusaha dari penyakit ini adalah :
kecil dalam menjalankan operasinya Harga jual dikuasai oleh pembeli,
banyak menghadapi permasalahan berupa pengusaha kecil tidak berani menawar,
penyakit yang menyerang usahanya. takut kalau batal ordernya, yang berarti
Penyakit ini terkadang dianggap sepele, perusahaan tidak dapat penghasilan karena

103
tidak memiliki pembeli lain. Ø Sering order lagi pada hari yang ditentukan. Ternyata
yang diperoleh tidak kontinyu, karena jasnya belum selesai, sedangkan jas
pengusaha jenis ini banyak yang mengantri tersebut harus segera dipakai untuk
pekerjaan, sehingga diterapkan asas giliran pertunangan,tentu hal ini akan
atau arisan pekerjaan. membuat keributan.

Bila satu-satunya pembeli tidak membeli


perusahaan akan bangkrut. Kadang kala
3. Pengusaha sebagai penjual tidak
ada perusahaan yang menderita penyakit
melakukan nilai tambah apa-apa,
ini tapi tetap sukses, tetapi tidak banyak, dan
barang yang dijual persis seperti yang
biasanya mereka memiliki suatu hubungan
dibeli. Untuk jelasnya diberikan contoh
yang khusus dengan pembeli, tetapi
di bawah :
hubungan ini putus setelah perusahaan
menderita/ mengalami masalah. o Penjual cabe, hanya menjual cabe saja
tanpa proses. Waktu produksi sedikit,
harga jual baik, tetapi harga beli cabenya
2. Pengusaha sering kurang perhatian juga naik, waktu kelebuhan produksi
terhadap pembelinya, pelayanan yang harga jual, pengusaha menderita
tidak baik, sering “Mengecewakan kerugian. Masalah yang dihadapi oleh
Pembeli” dapat menyebabkan pembeli pengusaha ini antara lain adalah :
lari ke tempat lain . Diberikan beberapa
o Laba yang diperoleh tidak banyak,
contoh di bawah ini :
karena pengusaha tidak melakukan
o Seorang calon pembeli menanyakan proses tambahan. Karena tidak diproses
harga produk yang ditawarkan, tetapi maka produknyya bersifat umum dan
salesman tidak dapat menjawab dan biasa, sehingga mudah direbut pesaing.
mempersilahkan pembelinya langsung Harga tidak stabil cenderung merugikan
telepon ke pemilik perusahaan karena pengusaha.
masalah harga menjadi wewenang
pemilik. Calon pembeli marah dan
berkata, kalau jualan tidak tahu harga
produk maka jangan jualan, pemiliknya Masalah Produksi
saja yang disuruh menjadi salesman.
1. Banyak perusahaan hanya memiliki satu
Kamu duduk-duduk dikantor saja,
pemasok. Karena mereka menganggap
ini pemilik tidak mau sampai anak
pemasok tersebut sebagai langganan,
buahnya berhasil menjual, karena dapat
mereka percaya penuh, sehingga tidak
merongrong kewibawaan, meskipun
pernah membandingkan dengan
karyawan ikut memajukan perusahaan.
pemasok lain, sedangkan pemasok
o Seseorang menjahitkan setelan jas untuk lain harganya dan syaratnya bisa lebih
resepsi, setelah disepakati tentang lama baik. Akibat pengusaha tidak memiliki
pemesanan (order), pemesan datang hubungan dengan pemasok lain,

104
sehingga kalau terjadi masalah dengan tikar karena tidak mencoba melakukan
pemasok tersebut, maka pengusaha diversifikasi usaha dan menuruti selera
akan menghadapi masalah besar. pasar konsumen yang berkembang.
Bahkan banyak pengusaha hanya
memiliki satu pemasok bahan baku
sekaligus pemasok tersebut menjadi Masalah yang dijumpai oleh pengusaha
satu-satunya pembeli. Contohnya yang hanya memiliki satu output produk
sebagai berikut : antara lain :

Seorang pengusaha sepatu membeli • Perusahaan yang hanya memiliki


kulit dari pemasok kulit, yang ternyata output satu produk mudah disaingi oleh
adalah sekaligus juga pembeli dari kompetitor lain, karena tidak memiliki
seluruh produk sepatu. produk potensial yang lain.

• Perusahaan yang hanya memiliki


satu output produk bisa mengalami
Masalah yang dihadapi oleh pengusaha
bangkrut, karena produk yang dihasilkan
ini adalah :
memiliki usia kejenuhan suatu produk
o Harga beli dikuasai oleh pemasok. dan apabila sudah tidak laku pengusaha
tidak dapat menyesuaikan diri untuk
o Bila pasokan berhenti maka perusahaan
beralih ke produk lain.
dalam masalah karena tidak ada
alternatif dari pemasok lain. • Pengusaha yang demikian biasanya
tidak memiliki daya kreatif dan tidak
o Akan muncul masalah komplek yang
mau diberi saran.
lain.

2. Barang tunggal dan ketinggalan


model juga sering dijumpai diberbagai Masalah organisasi
pengusaha. Sampai pengusaha itu akan
Banyak pengusaha memasuki bisnis
bangkrut namun tetap mampertahan-
tanpa memiliki ketrampilan yang baik dan hal
kan produk yang dihasilkan walaupun
ini tetap terus dipertahankan selama usaha.
sudah tidak sesuai lagi dengan selera
Pengusaha enggan untuk meningkatkan
pasardan tidak melakukan diversifikasi
kemampuan ketrampilan, lebih-lebih untuk
produk usahanya. Contoh yang dapat
meningkatkan kemampuan bawahannya,
diberikan :
karena dianggap hanya akan menambah
• Pengrajin lurik dengan ATBM (Alat Tenun biaya operasional perusahaan. Contoh
Bukam Mesin) banyak yang bangkrut di sebagai berikut :
daerah Delanggu, Pengrajin gerabah
• Pengusaha mebel, yang tidak pernah
yang memproduksi kendi, celengan
meningkatkan ketrampilannya untuk
sederhana yang mengalami gulung
dapat membuat mebel knock down.

105
Pengusaha ini secara perlahan-lahan perusahaan adalah anggota keluarga
akan mengalami kehabisan pasar alias dan orang luar disingkirkan. Sebenar-
tidak ada pembeli yang ingin membeli nya dibandingkan dengan penyakit
produknya. sebelumnya, penyakit ini merupakan
penyakit yang dibuat sendiri.
• Pengrajin kompor, selalu memperta-
hankan tehnologinya meskipun sudah
banyak keluhan dari pembeli kalau
2.3 Solusi yang ditawarkan
kompor tersebut sering meledak saat
digunakan. Melalui kegiatan pengabdian ini akan
ditawarkan solusi bagi permasalahan-
Masaslah yang sering dijumpai oleh permasalahan yang telah dirumuskan di
pengusaha tersebut antara lain : atas. Pelaksanaan program pengabdian ni
dilaksanakan sebagai upaya membentuk
• Pengusaha tidak mau meningkatkan
pelaku usaha UMKM yang mandiri secara
kemampuan untuk perkembangan
ekonomi melalui kegiatan pelatihan yang
usahanya.
menitikberatkan kepada pengembangan
• Pengusaha tidak mau meningkatkan usaha.
kemampuan bawahannya, sehingga
Aspek Keuangan Usaha
mutu/kualitas produknya kurang sesuai
dengan keinginan konsumen. Terdapat beberapa hal yang diperlu-
kan untuk meningkatkan pengelolaan ke-
uangan usaha, diantaranya adalah :
Masalah keuangan • Analisis Keuangan Saat ini
Penyakit ini adalah penyakit yang paling • Neraca Rugi Laba
parah dan paling banyak dijumpai oleh • Proyeksi Keuangan Jangka Panjang
pengusaha kecil. Memang dalam usaha Ketiga hal ini menjadi poin penting
kecil, usaha dan keluarga tercampur, tetapi dalam menentukan keberlangsungan
kalau hal ini terus dilestarikan, banyak usaha. Baik buruknya keuangan usaha
pengusaha kecil justru tidak berkembang harus mampu direkam oleh pengusaha
atau mengalami kebangkrutan. untuk mengetahui besaran jumlah dana
Faktor yang tercampur biasanya dan modal yang dikeluarkan dengan hasil
meliputi keuangan yaitu membeli pendapatan yang diterima. Disamping
keperluan keluarga yang dibebankan pada itu, pengusaha juga diharapkan mampu
perusahan dan masalah keputusan, dimana menganalisis proyeksi keberlangsungan
istri dan anak yang tidak memiliki keahlian usahanya sendiri sehingga pengusaha
ikut campur dalam keputusan perusahaan nantinya akan dapat memutuskan langkah-
yang berarti. Perusahaan seperti ini langkah apa yang dapat dilakukan untuk
dalam perkembangannya justru semakin meningkatkan pendapatan usahanya.
menyempit, dimana yang berperan dalam

106
Aspek Pemasaran Produk Usaha 1. Pengelolaan Keuangan Usaha yang Baik
melalui pencatatan keuangan bisnis dan
Terdapat beberapa hal yang diperlukan
untuk meningkatkan Pemasaran Produk pencatatan keuangan keluarga yang
usaha, diantaranya adalah : terpisah sehingga laporan keuangan
usaha dapat disusun dengan bak sesuai
• Analisis Wilayah Pemasaran Saat ini
standar akuntansi sederhana
• Analisis Tingkat Persaingan Usaha
2. Penyusunan proposal kredit untuk
• Strategi Pemasaran (Packaging, Merk, mengakses dana eksternal
Promosi) untuk meningkatkan Volume
3. Teknik pengemasan (packaging) dan
Usaha
pembubuhan merk pada produk untuk
meningkatkan volume penjualan

4. Pemanfaatan media blog / akun di


media sosial untuk media promosi yang
lebih komprehensif dan intensif untuk
C. MATERI DAN METODA
kegiatan pemasaran
3.1. Kerangka Pemecahan Masalah

Dalam rangka memecahkan masalah


yang dihadapi oleh masyarakat, maka 3.3 Khalayak Sasaran
langkah yang ditempuh dapat dilihat pada
Khalayak sasaran yang dituju dalam
Gambar 3.1.
kegiatan PkM ini pelaku usaha UMKM
maupun masyarakat dari keluarga
Prasehtera dan Sejahtera I yang berada di
Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan. Jumlah target khalayak
sasaran adalah sebanyak 3-4 orang dari
setiap dusun Jumlah keseluruhan target
khalayak sasaran adalah 18-24 orang.
Potensi UMKM di Desa Kalisari sangat
Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah
besar untuk menjadi industri pengolahan
yang memiliki tingkat daya saing yang
3.2Materi yang Diberikan dalam tinggi sehingga sangat penting untuk
kegiatan diberikan penyuluhan/edukasi keuangan
dan pemasaran agar pengelolaan usahanya
Materi yang diberikan mengacu
menjadi semakin baik.
pada kebutuhan pelaku usaha mikro di
Desa Kalisari sebagaimana tergambar di
kerangka pemecahan masalah.

107
3.4. Metode yang Digunakan pengolahan makanan ringan di Desa
Kalisari menggunakan packaging dan merk
Metode yang digunakan untuk kegiatan
pada produk makanan ringan yang dijual 3)
ini adalah adalah metode penyuluhan
usaha mikro pengolahan makanan ringan
dan praktik. Metode ini bisa dilaksanakan
di Desa Kalisari menggunakan secara aktif
dalam waktu yang singkat dan waktu
blog atau sosial media sebagai saluran
pelaksanaannya mengikuti kesediaan
pemasaran.
waktu khalayak sasaran. Metode ini dinilai
lebih cocok diterapkan untuk pembelajaran
bagi pelaku UMKM karena pada umumnya
pengusaha mikro merupakan perusahaan
perorangan yang melakukan fungsi sebagai D. HASIL DAN
pemilik sekaligus sebagai pengelola UMKM.
PEMBAHASAN
• Pelatihan manajemen usaha dengan 4.1 P
 elaksanaan Pelatihan Manajemen
metode ceramah, demonstrasi penyu- Keuangan, Teknik Pengemasan
sunan laporan keuangan serta Penggunaan Model E-Business
• Praktik pengemasan produk makanan untuk Meningkatkan Volume Usaha
ringan dan pembubuhan merk pada Kegiatan pelatihan manajemen ke-
produk makanan ringan serta uangan, teknik pengemasan serta peng-
• Praktik pembuatan blog/pembuatan gunaan model e-business untuk mening-
akun di media sosial katkan volume usaha bagi usaha mikro
telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 16
Setelah kegiatan penyuluhan dilaku- September 2017, bertempat di Desa
kan, diadakan tahap evaluasi yang bergu- Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten
na untuk mengukur tingkat keberhasilan Lampung Selatan. Kegiatan penyuluhan
kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan cara ini dihadiri oleh 31 peserta yang terdiri
memberikan kuesioner kepada peserta dan dari pelaku usaha mikro, ibu rumah tangga
menilai jawaban mereka sebagai bentuk yang berasal dari keluarga Prasejahtera dan
pemahaman mereka terhadap materi Sejahtera I.
penyuluhan yang diberikan. Sebelum sesi materi dimulai, terlebih da-
Pemberian materi akan dilakukan hulu dilakukan pre-test untuk mengetahui
dalam waktu 1 hari untuk tiap kegiatan. pemahaman peserta edukasi manajemen
Masing-masing peserta akan memperoleh keuangan. Setelah itu, materi inti edukasi
modul materi penyuluhan/edukasi. Dalam manajemen keuangan disampaikan oleh
jangka panjang, diharapkan: 1) usaha mikro masing-masing pemateri. Post-test dilaku-
pengolahan makanan ringan di Desa Kalisari kan untuk mengetahui pemahaman pe-
mampu melakukan penyusunan laporan serta terhadap sesi materi yang telah
keuangan sederhana namun memenuhi dibe-rikan oleh pemateri. Penjelasan ma-
standar akuntansi UMKM 2) usaha mikro sing-masing materi adalah sebagai berikut.

108
a. Pengelolaan Keuangan UMKM. Materi ini terkait materi tentang manajemen
disampaikan oleh Dr. Ernie Hendrawaty, keuangan dan manajemen pemasaran.
S.E.,M.Si. Materi ini menjelaskan tentang Pada sesi terakhir, peserta mengikuti
proses penyusunan laporan keuangan posttest untuk mengetahui perubahan
usaha yang benar dan pencatatan pengetahuan yang dimiliki peserta setelah
serta pengelolaannya terpisah dengan mendapatkan materi pelatihan. Alat tes
keuangan keluarga. berupa kuesioner yang berisi duapuluh
pertanyaan dengan pilihan berganda yang
b. Penyusunan Proposal Kredit. Materi ini
materinya diambil dari materi pelatihan.
disampaikan oleh R.A. Fiska Huzaimah,
Perbandingan hasil tes terdapat dalam
S.E.,M.Si.. Materi ini menyampaikan
tabel 1 berikut ini.
bagaimana mempersiapkan proposal
kredit untuk mendapatkan akses
pendanaan.
Tabel 4.1
c. Pentingnya Merek dan Packaging. Materi Hasil Evaluasi Pretest dan Posttest
ini disampaikan oleh Dr. Mahrinasari
M.S., S.E., M.B.A Materi ini membahas
Pretest Posttest
tentang pentingya pemberikan merek
pada sebuah produk serta packaging
Jumlah
yang menarik dalam sebuah bisnis,
peserta
terutama UMKM.
yang
10 22
d. Pentingnya Penggunaan E-Business. menjawab
Materi ini disampaikan oleh Lis benar di
atas 50%
Andriani, S.E., M.Si. Materi ini berisi
tentang pentingya penggunaan media
Jumlah
elektronik seperti blog dan media sosial peserta
dalam memasarkan produk UMKM. yang
21 9
menjawab
benar di
bawah 50%
4.2 Pelaksanaan Evaluasi Pretest dan
Posttest

Evaluasi keberhasilan pelaksanaan Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 1


pelatihan dilakukan dengan cara mem- menunjukkan tingkat pengetahuan peserta
bandingkan hasil tes sebelum dan dengan nilai di atas 50% hanya 32% peserta
sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan yang memiliki pemahaman manajemen
penggunaan. Tes awal (pretest) dilakukan keuangan dan akses dana kredit. Kemudian
sebelum pelaksanaan pemberian materi hasil post-test menunjukkan sebesar 71%
dengan tujuan untuk mengetahui peserta yang tingkat pengetahuannya
pengetahuan dan pemahaman peserta lebih dari 50%. Hal ini menunjukkan adanya

109
efek positif pelatihan dalam meningkatkan Output pelatihan ini adalah pelaku usah
pengetahuan peserta. Secara umum, mikro dapat menerapkan pengetahuan
kegiatan pengabdian ini mampu memenuhi yang diperolehnya untuk menyusun
indikator keberhasilan (jangka pendek). laporan keuangan usaha dan proposal
kredit serta menghasilkan produk dengan
kemasan (packaging) serta dibubuhi
merk. Untuk kegiatan promosi, pelaku
usaha menggunakan blog / akun di media
sosial untuk media promosi yang lebih
E. KESIMPULAN komprehensif dan intensif untuk kegiatan
5.1 Kesimpulan pemasaran. Dari capaian tersebut, volume
usaha pelaku usaha mikro di Desa Kalisari,
Hasil kegiatan pelatihan manajemen
Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
keuangan memiliki target untuk me-
akan meningkat.
ningkatkan pengetahuan dan pema-
haman tentang manajemen keuangan
dan meningkatkan pengetahuan, tentang
strategi pemasaran, dalam hal pemanfaatan 5.2. Saran
software-software untuk keperluan desain 1. Penerapan praktik pencatatan ke-
kreatif packaging/merk serta penggunaan uangan usaha harus dilakukan de-
teknologi internet untuk media promosi ngan itikat serta niat yang kuat untuk
bagi usaha mikro dan masyarakat di Desa disiplin dalam mengelola keuangan
Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten usaha sehingga memerlukan kegiatan
Lampung Selatan. Kegiatan pelatihan ini pelatihan lanjutan untuk meningkatkan
diikuti oleh 31 peserta dengan lancar dan motivasi serta kesadaran pelaku usaha
antusias. akan pentingnya mengelola usaha
Berdasarkan perbandingan hasil pre- secara profesional.
test dan post-test pelatihan, peserta 2. Dalam rangka mempercepat akses
pelatihan menunjukkan peningkatan pendanaan pelaku usaha mikro yang
pengetahuan dan pemahaman tentang membutuhkan bantuan pendanaan,
manajemen keuangan yang meliputi tim pengabdian kelompok dosen dapat
pemahaman pengelolaan dan keuangan bermitra dengan lembaga keuangan
dan penyusunan proposal kredit, serta mikro untuk memberikan edukasi
mengetahui teknik pengemasan produk keuangan agar masyarakat, khususnya
dan promosi penjualan dengan model pelaku usaha mikro melek keuangan
e-business. Keberhasilan kegiatan pelatihan baik dari aspek produk-produknya
ini ditunjukkan melalui peningkatan maupun prosedurnya.
pengetahuan peserta dengan nilai di atas
50% dari 10 menjadi 22 orang atau terjadi
peningkatan sebesar 50%.

110
F. DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia 2015. Laporan Penyediaan
Informasi Database UMKM di Provinsi
Lampung, BI, Bandarlampung

Otoritas Jasa Keuangan Januari 2016,


Masterplan Sektor Jasa Keuangan
Indonesia 2015-2019, OJK, Jakarta

Sidik Pratiknyo, Yanto. Tujuh Hambatan


Usaha Kecil. Founding Member of
International CEFE Association for
Entrepreneurship, Frankfurt Germany

Sulistiyani, A.T., 2004. Kemitraan dan model-


modeL pemberdayaan. Gava Media

111
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN PENGEMBANGAN USAHA LOKAL
PADA KELOMPOK PETANI BUDIDAYA PERIKANAN DI DESA FAJAR
BARU KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Muslimin, Sri Hasnawati, Mahatma Kufepaksi, Lis Andriani


Universitas Lampung

Abstract: The purpose of this community development acivity is to enhance the understanding of
social entrepreneurship among the farmer community by aquaculture business in Fajar Baru
Village, Lampung Selatan Regency. The perpective of social entrepreneurship emphasizes
the social mission which expressed on the social transformation to solve social problems and
creating economic value-added, not only the private, but also the community. This social
entrepreneurship activity combines local resources by using the new way to create social
and economic values. Social entrepreneurship has stong relationship with local development.
Tradition and entrepreneurship education are key factors to boost local economy and social
community development. To be more accelerative, the goverment policy is a crucial factor to
facilititate the social entrepreneurship as the foundation of local economic development. This
factor needs to be more implemented because there is a empirical fact that the goverment
policy contradicts to social entrepreneurship development. Institutional factors often become
the obstacle of local economic development and social entrepreneurship. According to the local
economic development, this activity is important to be held in Fajar Baru Village. Compared
to other villages which has direct borden to Bandar Lampung City, the development progress
in Fajar Baru Village seems to be lower than Jati Mulyo and Way Huwi Villages. Based on the
Village Progress Index 2016, Fajar Baru is catagorized as undeveloped village, different with Jati
Mulyo and Way Huwi Villages which catagorized as developing ones. Beside of that difference,
Fajar Baru Village also has a sharp social discrepancy compared to the both villages. All of the
factors above become the motivation of this community developmnet activy.

Key words: Social Entrepreneurship, Local Economic Development

A. PENDAHULUAN definisi terkait dengan kewirausahaan


sosial. Secara umum, kewirausahaan sosial
Bonfanti (2016) menyebutkan bahwa
dapat didefinisikan sebagai proses dimana
kewirausahaan sosial telah menjadi topik
entrepreneur mengkuti sebuah misi
yang cukup pending dalam dunia akademik
sosial yang diekspresikan dalam bentuk
selama tiga dekade terakhir. Walaupun
perubahan sosial, transformasi sosial,
demikian, masih terdapat kelemahan
kreasi nilai sosial atau dampak sosial, yang
terkait dengan kesatuan dan kejelasan

112
ditujukan untuk memecahkan masalah- Kabupaten Lampung Selatan merupakan
masalah dan kebutuhan-kebutuhan sosial, wilayah atau desa sasaran sebagai bentuk
atau menghasilkan nilai tambah sosial implementasi teoritis akdemis. Desa Fajar
dibandingkan dengan nilai tambah pribadi Baru merupakan salah satu desa yang
ataupun pemilik saham. Olehkarena ada di Kecamatan Jati Agung Kabupaten
aktivitas-aktivitas proses ini memiliki Lampung Selatan dengan luas 6,4 Km2
kombinasi pemanfaatan sumberdaya dan kepadatan penduduk sebanyak 926
dengan cara baru, pengembangan solusi Jiwa/Km2. Dari sisi luas wilayah, Desa
baru untuk menghasilkan peluang-peluang Fajar Baru memiliki luas dibawah rata-rata
yang bernilai sosial. wilayah di Kecamatan Jati Agung, namun
dengan kepadatan penduduk diatas rata-
Fayolle dan Kyrö (2008) menyebutkan
rata kepadatan wilayah desa lainnya. Dari
bahwa isu kewirausahaan sosial dalam
aspek pemanfaatan lahan, desa Fajar Baru
bidang akademik merupakan isu yang
memiliki kharakteristik pemanfaatan lahan
menantang dan membutuhkan revitalisasi.
untuk pertanian yang cukup besar; yaitu
Beberapa akademisi yang membahas
sebesar 63,13%. Kharakteristik ini cukup
masalah ini adalah Dees (1998); yang
unik jika dibandingkan dengan desa-desa
menyebutkan kebutuhan adanya kewi-
yang berbatasan langsung dengan Kota
rausahaan sosial untuk membantu mene-
Bandar Lampung semisal dengan Desa Way
mukan hal-hal baru untuk melakukan
Huwi dan Desa Jati Mulyo. Dibandingkan
perbaikan-perbaikan sosial dalam meng-
dengan kedua desa tersebut, Desa Fajar
hadapi peradaban baru. Mort (2003);
Baru memiliki proporsi penggunaan lahan
mendefinisikan kewirausahaan sosial se-
pertanian yang lebih besar yaitu sebesar
bagai entrepreneurship yang mengarah-
63,13%, sedangkan desa Way Huwi memiliki
kan pembangunan-pembangunan peru-
penggunaan lahan untuk pertanian sebesar
sahaan-perusahaan sosial dan secara
20,89% dan Desa Jati Mulyo sebesar 52,69%.
terus menerus melakukan inovasi. Lebih
jauh lagi Dees (2001) menyatakan bahwa Masalah mendasar dari Desa Fajar
wirausahawan sosial terus berjuang untuk Baru adalah tingkat kemajuan desa
menemukan solusi-solusi yang inovatif dibandingkan dengan desa-desa yang
yang mendorong perbaikan-perbaikan berbatasan langsung dengan Kota Bandar
yang berkelanjutan untuk meningkatkan Lampung. Dari aspek indeks prasarana
penyerapan eksperiment dengan berbagai dasar dan sarana desa, Desa Fajar Baru
metode dalam sektor-sektor sosial. Gedron terlihat tertinggal dibandingkan dengan
(1996) juga menyebutkan bahwa Peter F. Desa Jati Mulyo dan Desa Way Huwi. Hal
Drucker mengakui bahwa kewirausahaan ini terlihat dari skor Indeks Kemajuan Desa
sosial dapat merubah kapasitas kinerja dari (IKD) aspek prasarana dasar, skor Desa Fajar
masyarakat yang ada. Baru adalah sebesar 44,44%, sedangkan
Desa Jati Mulyo dan Desa Way Huwi masing-
Dalam konteks pengembangan ke-
masing memiliki skor 55,56%. Untuk indeks
wirausahaan sosial, Desa Fajar Baru di

113
kemajuan desa dari aspek sarana desa, desa Berdasarkan katagori BKKBN, jumlah
Fajar Baru memiliki skor 63,22%, sedangkan masyarakat dalam kelompok Sejahtera
untuk Desa Jati Mulyo dan Desa Way Huwi III di Desa Fajar Baru terlihat lebih tinggi
memiliki skor masing-masing sebesar dibandingkan dengan desa Jati Mulyo
83,91% dan 81,61%. dan desa Way Huwi. Proporsi jumlah
keluarga sejahtera III di Desa Fajar Baru
Masalah lainnya yang ada pada
adalah sebesar 22,83%, jauh lebih besar
Desa Fajar Baru adalah pada IKD aspek
dibandingkan dengan desa Jati Mulyo
Lingkungan dimana skornya lebih rendah
yang berjumlah sebesar 20,46% dan desa
dibandingkan dengan kedua desa lainnya
Way Huwi dengan jumlah sebesar 14,25%.
tersebut. Skor IKD aspek lingkungan
Aspek kesenjangan terlihat pada jumlah
Desa Fajar Baru adalah sebesar 36,67%,
penduduk yang masih dalam katagori
sedangkan desa Jati Mulyo dan Desa Way
Keluarga Pra-Sejahtera dimana jumlah
Huwi masing-masing adalah sebesar
penduduk Prasejahtera di Desa Fajar Baru
56,67%. Dengan kondisi IKD aspek
adalah sebesar 39,75%, sedangkan pada
kelembagaan desa yang memiliki skor
Desa Jati Mulyo adalah sebesar 27,43% dan
yang sama sebesar 100%, Desa Fajar Baru
Desa Way Huwi sebesar 17,53%.
kurang dapat mengarahkan pembangunan
dan pengembangan lingkungan yang lebih Berdasarkan analisis situasi wilayah,
baik dibandingkan dengan ketiga desa dibandingkan dengan desa-desa yang
yang berbatasan langsung dengan Kota berbatasan langsung dengan Kota Bandar
Bandar Lampung tersebut. Dibandingkan Lampung, Desa Fajar Baru memiliki kondisi
dengan dua desa lainnya tersebut, Desa pembangunan yang relatif terlambat
Fajar Baru memiliki keunggulan IKD pada dibandingkan dengan dua desa lainnya,
aspek Sosial dan Ekonomi dibandingkan yaitu Desa Jati Mulyo dan Desa Way Huwi.
dengan Desa Way Huwi. Skor IKD aspek Dari nilai total IKD yang dimiliki, Desa
sosial ekonomi Desa Fajar Baru memiliki Fajar Baru masuk dalam katagori Desa
kesamaan dengan desa Jati Mulyo; yaitu Kurang Berkembang, sedangkan dua desa
sebesar 65,38%, sedangkan desa Way Huwi lainnya tersebut masuk dalam katagori
memiliki skor 57,69%. Desa Berkembang. Tidak berkembangnya
Desa Fajar Baru tersebut juga terlihat dari
Walaupun Desa Fajar Baru memiliki skor
adanya kesenjangan kesejahteraan yang
yang relatif cukup baik pada IKD Aspek
lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Jati
Sosial Ekonomi, struktur kesejahteraan
Mulyo dan Desa Way Huwi.
masyarakat di Desa Fajar Baru terlihat
memiliki kesenjangan yang lebih tinggi Dalam konteks demikian, upaya pe-
dibandingkan dengan kedua desa lainnya. ningkatan dan pemerataan kesejahteraan
Hal ini dapat dilihat dari jumlah katagori di Desa Fajar Baru menjadi cukup penting.
masyarakat berdasarkan katagori yang Salah satu aspek keunggulan dibandingkan
dikeluarkan oleh Badan Kependudukan dengan dua desa lainnya yang berbatasan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). dengan Kota Bandar Lampung, Desa Fajar

114
Baru memiliki keunggulan dari aspek Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Ke-
penggunaan lahan pertanian dan kondisi uangan pada Kelompok Petani Budidaya
sosial ekonomi yang relatif kondusif. Upa- Perikanan di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati
ya sinergi potensi pertanian dan kohesi- Agung Kabupaten Lampung Selatan.
vitas masyarakat tersebut merupakan
strategi yang dapat dikembangkan guna
peningkatan dan pemerataan kesejah-
teraan masyarakat. Upaya tersebut seti-
daknya telah dilakukan oleh Kelompok
Budidaya Perikanan Sejahtera Bersama B. METODE
(KBPSB) yang difasilitasi oleh pengurus Metode yang dipergunakan dalam
desa setempat. Dengan memanfaatkan kegiatan ini adalah melalui ceramah,
lahan pertanian dan pekarangan yang ada, curah pendapat (brainstorming) dan
kelompok tersebut secara bersama-sama demonstrasi. Materi-materi yang diberikan
mengempangkan pertanian dalam arti pada pelatihan ini adalah Aspek - Aspek
luas, yang secara spesifik menyinergikannya Kewirausahaan Sosial, Kewirausahaan
dengan perikanan darat. Sosial dan Pengembangan Usaha Lokal,
Kelompok ini memiliki anggota sekitar Aspek pengelolaan pemasaran, Aspek
60 orang yang terbagi dalam sub-sub pengelolaan produksi, Aspek pengelolaan
kelompok. Potensi budidaya perikanan sumberdaya manusia dan Aspek
relatif cukup potensial mengingat hasil pengelolaan keuangan. Untuk mengukur
panen terserap secara baik oleh pasar, sejauhmana penyerapan materi melatihan,
mengingat posisi Desa Fajar Baru yang dilakukan pre-test dan post-test pada
berbatasan langsung dengan Kota proses pelatihan.
Bandar Lampung. Melihat adanya potensi
budidaya perikanan darat yang dikelola
oleh kelompok tersebut, upaya penguatan
kapasitas pengelolaan dari aspek C. HASIL
kewirausahaan sosial menjadi penting
Pelatihan Kewirausahaan Sosial dan
untuk dilakukan. Selain itu, pengembangan
Pengembangan Usaha Lokal ini dilaksa-
usaha melalui kewirausahaan sosial
nakan pada Kelompok Petani Budidaya
dapat lebih mendorong pengembang-
Perikanan di Desa Fajar Baru Kecamatan
an kesejahteraan masyarakat melalui pe-
Jati Agung Kabupaten Lampung Sela-
ningkatan pendapatan secara bersama-
tan. Peserta pelatihan merupakan ma-
sama, sehingga dapat berdampak dan
syarakat pembudidaya perikanan yang
meningkatkan kohesivitas ekonomi dan
mengusahakan pembidudayaan perikan-
sosial di Desa Fajar Baru. Hal inilah yang
an sebagai sumber mata pencaharian-
menjadi dasar dibutuhkannya kegiatan
nya. Selain sebagai sumber utama pen-
Pelatihan Kewirausahaan Sosial dan
dapatan, anggota kelompok ini juga

115
mengusahakannya sebagai sumber penda- rata-rata pemahaman peserta terhadap
patan tambahan yang hasil budidayanya materi adalah sebesar 57,65% atau
dijual secara berkelompok. Dari pelak- meningkat sebesar 39% dibandingkan
sanaan pelatihan yang dilakukan, jumlah dengan hasil pre-tets, sedangkan materi
peserta yang hadir adalah sebanyak 18 aspek pengelolaan Keuangan dan SDM,
orang pada hari pertama dan 19 orang masing-masing memiliki nilai pemahaman
pada hari kedua. peserta sebesar 58,82% dan 56,47%. Untuk
materi rencana bisnis, tingkat pemahaman
Hasil pre-test peserta pelatihan secara
peserta adalah sebesar 52,94% atau
umum menunjukan pemahaman yang
meningkat sebesar 28% dari hasil pre-
masih kurang dimana skor total pelatihan
test. Secara keseluruhan, rata-rata kelas
adalah sebesar 5,06 point atau sebesar
menunjukan peningkatan dengan rata-
27,78% akurasi jawaban benar. Dari
rata pemahaman sebesar 71,47% atau
katagorisasi submateri pelatihan, materi
meningkat sebesar 47,35% dibandingkan
kewirausahaan sosial merupakan materi
dengan nilai rata-rata pre-test sebesar
dengan pemahaman tertinggi yang dimiliki
47,35%.
oleh para peserta, dengan nilai rata-rata
sebesar 27,78% peserta. Untuk materi aspek
keuangan dan aspek SDM, masing-masing
memiliki tingkat pemahaman rata-rata
sebesar 27,06%, materi aspek pemasaran
sebesar 12,96% dan materi rencana bisnis D. PEMBAHASAN
sebesar 24,44%. Terkait dengan hasil pelatihan yang
Peserta pelatihan relatif memiliki respon dilakukan tersebut, pemahaman peserta
yang baik dalam pelaksanaan pegabdian pelatihan pada aspek-aspek teknis pelatihan
yang dilakukan. Hal ini ditunjukan dengan membutuhkan upaya-upaya penguatan
perbandingan hasil pre-test dan hasil secara kontinyu. Dengan basis potensi
post-test yang dilakukan dimana nilai pedesaan yang ada, upaya pengembangan
rata-rata kelas menunjukan kenaikan yang kewirausahaan dengan basis potensi lokal
cukup besar pada tiap aspek materi yang ini dapat menjadi sentra pengembangan
disampaikan. Pada materi kewirausahaan ekonomi wilayah mengingat kharakteristik
dan pengembangan usaha lokal, rata-rata pedesaan yang cenderung lebih memiliki
kelas menunjukan peningkatan dengan kohesivitas masyarakat yang kuat.
skor sebesar 70,59%%, atau naik sebesar Penguatan tersebut dapat dilakukan
42,18 % dibandingkan dengan hasil pre- secara kontinyu melalui pendataan dan
test. Untuk materi aspek pengelolaan pengembangan potensi lokal yang ada
pemasaran, rata-rata kelas peserta sebesar serta dengan memanfaatkan instrumen-
67,65% atau meningkat sebesar 55% instrumen kebijakan pemerintah yang
dibandingkan dengan hasil pre-test. Untuk mendorong pengembangan wilayah
materi aspek pengelolaan produksi, skor pedesaan.

116
Hal ini searah dengan hasil riset Castaño Upaya penguatan masyarakat me-
et al (2015); yang menunjukan variabel- lalui kewirausahaan sosial ini sebagai
variabel sosial, ekonomi dan budaya bagian upaya penguatan pembangunan
dimoderasi oleh faktor kewirausahaan ekonomi. Tomaa (2014) menunjukan
dalam meningkatkan pertumbuhan eko- bahwa pembangunan ekonomi dan
nomi. Melalui pengelompokan dua group kewirausahaan memiliki interkoneksi yang
negara; yaitu group negara-negara Eropa kuat. Tradisi dan pendidikan kewirausahaan
dan group negara-negara Amerika Latin merupakan pendorong yang potensial
dan Karibia, hasil penelitian menunjukan bagi pengembangan kewirausahaan. Pe-
bahwa faktor kewirausahaan memoderasi ran kebijakan pemerintah ini memang
variabel-variabel ekonomi, yang diproxy terlihat ambigu sebagaimana yang ditun-
dengan kebijakan ekonomi, keterbukaan, jukan Dau (2014), yang secara empiris
inovasi dan kinerja perekonomian. menunjukan implementasi tata kelola dan
kebijakan negara memiliki dampak yang
Penguatan kewirausahaan sosial de-
positif bagi kewirausahaan formal, namun
ngan memunculkan wirausahawan-wira-
memiliki dampak yang negatif terhadap
usahawan baru menjadi cukup urgen dalam
kewirausahaan non formal. Kewirausahaan
nasional. Bornstein (1998) mencirikan formal didefinisikan sebagai usaha baru
wirausahawan sosial sebagai pemecah yang teregistrasi secara legal, sedangkan
kebuntuan melalui ide-ide barunya, yang kewriausahaan non-formal adalah usaha
mengkombinasikan visi yang dimilikinya baru yang tidak teregistrasi secara legal.
dengan kapasitas pemecahan dunia
Dengan demikian, peran pemerintah
nyata, yang memiliki basis etika yang
harus diformulasikan agar berdampak positif
kuat, yang secara total mewujudkan
baik pada usaha formal maupun informal.
visinya untuk perubahan. Wirausahawan
Studi Cho (2014), yang menganalisis
sosial dapat dideskripsikan sebagai orang
program-program kewirausahaan di negara
yang mewujudkan peluang yang dapat
berkembang melalui meta-analisis 37 studi
memecahkan kebutuhan-kebutuhan yang
yang ada pada domain pemerintah pada
tidak dapat dipenuhi oleh sistem kese-
bulan maret 2012, menunjukan bahwa
jahteraan yang ada, dan yang secara
program-program kewirausahaan memiliki
bersama-sama mengelola sumberdaya
dampak positif terhadap para pemuda
yang dibutuhkan (yang umumnya adalah
terkait dengan pengetahuan dan praktik
sukarelawan, uang dan lingkungan) dan
bisnis, namun tidak berdampak secara
mengunakannya dengan cara yang ber-
lansung pada pendirian dan perluasan
beda. Dengan demikian, wirausahawan
usaha dan peningkatan pendapatan. Dalam
sosial memiliki ambisi dan potensi untuk
konteks perluasan usaha dan peningkatan
melakukan revitalisasi persoalan-persoalan
pendapatan, pengembangan ekonomi
masyarakat yang selaras dengan peme-
lokal menjadi cukup penting sebagai basis
cahan masalah-masalah pengangguran
peningkatan dan pemerataan pendapatan
dan segregasi sosial yang ada di Indonesia.
masyarakat melalui kewirausahaan sosial.

117
E. SIMPULAN F. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil dan pembahasan, 1. Bonfanti, Angelo and E. Battisti, L. Pas-
pemahaman masyarakat masih cenderung qualino. 2016. Social entrepreneurship
kurang terkait dengan kewirausahaan and corporate architecture: evidence
sosial, walaupun secara praktik, aspek-aspek from Italy. Management Decision, Vol.
keorganisasian bisnis sudah dijalankan pada 54(2). http://dx.doi.org/10.1108/MD-
kelompok masyarakat yang terlibat dalam 08-2014-0532
pelatihan. Hal yang perlu dilakukan adalah
penguatan institusional kelembagaan dan 2. Bornstein, D. 1998. Changing the world
aspek nonteknis usaha. Aspek nonteknis on a shoestring. The Atlantic Monthly,
usaha yang perlu menjadi prioritas adalah Vol. 281 (1), pp. 34-39.
terkait dengan aspek pemasaran dan
3. Castaño, María-Soledad and M.-T.
aspek keuangan. Peran pemerintah dalam
M., Miguel-Ángel Galindo. 2015. The
penguatan institusional kelpmpok usaha
effect of social, cultural, and economic
ini menjadi cukup penting. Walaupun
factors on entrepreneurship. Journal
dalam beberapa hal pengaruh kebijakan
of Business Research, Vol. 68, pp.1496–
pemerintah terlihat ambigu terhadap
1500.
kewirausahaan, dengan adanya kebijakan
pemerintah saat ini yang menjadikan
4. Cho, Yoonyoung M. H. 2014. Entre-
desa sebagai pusat-pusat pertumbuhan
preneurship programs in developing
ekonomi baru, diharapkan hal tersebut
countries: A meta regression analysis.
dapat memperkuat peran institusional
Labour Economics, Vol. 28, pp. 110–130.
kelompok usaha ini.
5. Dau, Luis Alfonso. 2014. To formalize
or not to formalize: Entrepreneurship
and pro-market institutions. Journal of
Business Venturing. Vol. 29, pp. 668–686.

6. Dees, J.G. 1998. The meaning of “social


entrepreneurship, Stanford University:
draft report for the Kauffman Center
for Entrepreneurial Leadership, 6 pp,
available at: http://www.fntc.info/
files/documents/The%20meaning%20
of%20Social
%20Entreneurship.pdf.

118
7. Dees, J.G., and J. Emerson, P. Economy.
2001. Enterprising Nonprofits. A Toolkit
for Social Entrepreneurs, New York: John
Wiley

8. Fayolle , Alain and Kyrö, Paula.


2008. The Dynamics between
Entrepreneurship,
Environment and Education, MPG
Books Ltd, Bodmin, Cornwall

9. Gendron, George. 1996. Flashes of


genius: interview with Peter Drucker,
Inc., 16
May, 18(7), 30–37.

10. Mort, Sullivan and G., J. Weerawardena,


K. Carnegie. 2003. Social entrepreuship:
towards conceptualisation’,
International Journal of Nonprofit and
Voluntary
Sector Marketing, Vol. 8(1), pp. 76–88.

11. Tomaa, Sorin-George and A.-M. G.,


Paul Marinescu. 2014. Economic
Development And Entrepreneurship.
Procedia Economics And Finance, Vol. 8,
pp. 436 – 443.

12. ---------,Data Pokok Desa/Kelurahan,


Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

13. ---------, Indeks Kemajuan Desa Provinsi


Lampung. Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Desa.

14. ----------,Jati Agung Dalam Angka 2015.


BPS Kabupaten Lampung Selatan.

119
PELATIHAN PENDIDIKAN INTEGRITAS UNTUK GURU SMP MELALUI
METODE LIVING VALUES EDUCATION (LVE) DI KECAMATAN LUMBOK
SEMINUNG, KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Rahayu Sulistiowati, Meiliyana, Eko Budi Sulistio, Ita Prihantika


University of Lampung , Indonesia

Abstract: R
 endahnya minat anak untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi merupakan
fenomena xx, kepada masyarakat desa. Secara umum, peningkatan kesadaran pendidikan
sebesar 10 persen.

A. LATAR BELAKANG mencontek temannya dari pada melihat


kunci jawaban. Alasannya takut ketahuan
Selain kesehatan, pendidikan merupa-
guru pengawas (sumber: Koran Tempo,
kan dasar membangun kualitas manusia.
2017).
Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi
oleh kualitas kesehatan dan pendidikannya. Mencermati peristiwa tersebut maka
Pendidikan tidak dimaksudkan hanya pada perlu dilakukan suatu aksi yang, barang-
kecerdasan otak dan keterampilan dalam kali, sederhana tetapi dilangsungkan
mengerjakan tugas-tugas tetapi lebih terus menerus dan semakin luas, yaitu
dari itu adalah pada tingginya kualitas pengenalan tentang nilai-nilai moral.
moral peserta didik dengan kata lain Pengenalan sebaiknya diperkenalkan sejak
mereka memliki karakter yang baik. Dari usia anak-anak, yaitu pada usia 6-12 tahun,
tahun ketahun persoalan-persoalan yang sebab pada usia tersebut mereka secara
berkaitan dengan moralitas (nilai-nilai) alamiah memiliki rasa ingin tahu yang
berlangsung di sekolah-sekolah bahkan di kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang
sekolah dasar. mengelilingi mereka sendiri; mereka senang
bermain dan lebih suka bergembira; mereka
Salah satu contoh fenomena di ling-
suka mengatur dirinya untuk menangani
kungan pendidikan yang berkaitan
berbagai hal, mengeksplorasi sesuatu
dengan moralitas peserta didik terjadi
situasi dan mencobakan hal-hal yang baru;
saat pelaksanaan ujian di SD di Kawasan
mereka bisa tergetar perasaannya dan
Srengseng, Jakarta Barat. Seorang peserta
terdorong untuk berprestasi sebagaimana
didik mengaku telah memiliki kunci
mereka mengalami ketidak puasan dan
jawaban untuk mata pelajaran Bahasa
menolak kegagalan-kegagalan; mereka
Indonesia. Namun ia lebih memilih

120
belajar secara efektif ketika mereka merasa • Damai
puas dengan situasi yang terjadi; mereka • Menghargai
belajar dengan cara bekerja, mengobserasi, • Cinta
berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya • Toleransi
(Kusrahmadi, 2007: 120). • Jujur
• Rendahhati
Mengingat pentingnya mereka me-
• Kerjasama
ngenal nilai/moral sejak anak-anak, maka
• Bahagia
menjadi penting para guru di Sekolah Dasar
• Tanggungjawab
(SD) bahkan pengurus yayasan (untuk
• Sederhana
sekolah swasta) atau pengurus komite
• Kebebasan
sekolah mengetahui dan memahaminya. • Persatuan (Sumber: Materi Training Of
Diharapkan, ketikapara guru dan pengelola Trainer LVE, 2012)
sekolah mengenal dan memahami
nilai-nilai yang dapat mendukung iklim
Menurut L. Kohlberg, seorang psikolog
pembelajaran sekaligus bekal bagi para
moral, pendekatan ini “kurang moralis,” dan
murid maka contoh-contoh seperti
memang menjauhkan pendekatan moralis
yang terjadi di SD IT Arrayan pada tahun
(menggurui) dalam mengembangkan
2011 ini dapat secara umum kita jumpai
karakter siswa. Pendekatan yang dilakukan
dihampir semua sekolah. Alif salah seorang
adalah fasilitasi. Guru dilatih menjadi
murid menjawab dengan spontan meski
fasilitator (materi TOT LVE). Sebagai
terlihat malu-malu bahwa ia senang (tidak
fasilitator para guru didorong untuk
mencontek) seperti fenomena yang terjadi
membantu siswa mengeksplorasi nilai-
saat Ujian Nasional.
nilai, untuk menumbuhkan karakternya,
Guru sebagai pendidik utama, panutan dan membantu mereka bisa memilih ni-
dan role model bagi siswa dirasa perlu laiyang sesuai dengan keyakinan mereka.
mendapatkan pelatihan tentang Living Pendidikan karakter/integritas memperda-
Values Educational Program (LVEP). LVE lam pemahaman, motivasi dan tanggung-
merupakan program pendidikan nilai yang jawab siswa berkaitan dengan pembuatan
komprehensif. Program ini menyediakan pilihan pribadi dan sosial yang positif. Pen-
metode-metode dan kegiatan-kegiatan didikan ini juga mendorong guru untuk
untuk peserta agar dapat terlibat secara mampu melihat:
aktif dan member kesempatan kepada 1. Pendidikan sebagai penyedia filosofi
peserta menggali dan mengalami 12 nilai- kehidupan bagi siswa.
nilai universal. Para peserta mendapatkan
2. Pendidikan sebagai media pertumbuh-
manfaat melalui pengembangan skills
an dan perkembangan pribadi. Sehing-
untuk bereksplorasi secara kognitif,
ga siswa dapat berintegrasi dalam ma-
memahami dan menerapkan nilai-nilai.
syarakat dengan karakter yang kuat.
Kedua belas nilai tersebut adalah :
Intinya: Berintegritas!

121
Pendidikan karakter/ integritas ber- B. METODOLOGI
asumsi bahwa :
Kegiatan penyuluhan ini dibagi menjadi
1. Nilai-nilai universal mengajarkan tiga tahap yaitu:
menghargai sesame siswa, dan bahwa
a) Tahap pra-pelaksanaan
tiap siswa memiliki hargadiri.
Pada tahap ini dilakukan rancang
2. Belajar menikmati nilai-nilaite rsebut kegiatan, pembuatan instrument kegiatan
dapat menciptakan kesejahteraan (well yang meliputi proposal, kuesioner pre-
being) bagi siswa dan masyarakat luas. test, perizinan, koordinasi lapangan dan
penentuan pelaksanaan kegiatan kegiatan
3. Siswa peduli akan nilai-nilai dan ini diharapkan selesai dalam waktu 1 bulan.
memiliki kapasitas untuk berkarya dan
belajar secara positif bila disediakan b) Tahap pelaksanaan
kesempatan. Pada tahap ini kegiatan penyuluhan di
laksanakan dengan menggunakan metode
4. Siswa akan tumbuh berkembang
pembelajaran sebagai berikut
dalam suasana bermuatan nilai di
• Penyampaian materi oleh fasilitator
lingkungan positif dan aman yang
disertai kesempatan tanya jawab.
saling menghargai dan memperhatikan.
Dalam lingkungan seperti itu siswa • Games, digunakan untuk mengantar
dipandang mampu belajar membuat sekaligus menguatkan materi yang
disampaikan
pilihan-pilihan sosial.
• Diskusi kelompok, berguna untuk
membahas pandangan-pandangan
Guru, terutama, merupakan model atau persoalan-persoalan yang
ideal dari seorang yang berkarakter atau dihadapi para peserta.
menghidupkan nilai-nilai. Oleh karena itu
mutlak menghidupkan nilai/karakter mulai c) Tahap pasca-pelaksanaan
dari pribadi guru melalui pengenalan yang Pada tahap ini hasil dari pertemuan-
akan dilakukan pada pelatihan ini. Kegiatan pertemuan dan kegiatan dievaluasi
pengabdian kepada masyarakat (guru) untuk mengetahui tingkat keberhasilan
kali ini merupakan yang keempat kalinya, pelaksanaan kegiatan. Setelah evaluasi
sebelumnya diselenggarakan di Desa selesai dilakukan kemudian dilakukan
penyusunan laporan kegiatan hingga
Jatiagung (2013) dan Kelurahan Pringsewu
penyerahan laporan kegiatan.
Timur pada tahun 2014, SD Neger1 1
Gading Rejo (2015). Tahun 2016 kegiatan ini Sasaran kegiatan pengabdian ini
dilaksanakan di SMP N 1 Lumbok Seminung, adalah para pendidik/guru dari Sekolah
Kabupaten Lampung Barat. Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan
Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung
Barat. Peserta direncanakan berjumlah 24

122
orang, namun yang memenuhi undangan Tabel 1.
berjumlah 20 orang. Kepesertaan mem- Kegiatan Pengabdian
pertimbangkan keterwakilan perempuan
dan laki-laki, SMP swasta dan negeri. No. Waktu Kegiatan Metode

Adapun kerangka pemecahan masalah 1 08.00 – 08.45 Pembukaan Permainan


dalam kegaitan ini adalah sebagai berikut: Perkenalan

2 08.50 – 09.50 Tujuan Kegiatan Diskusi


Pendidikan Pemutaran film
Gambar 1. Integritas NS: Meiliyana.

Kerangka Pemecahan Masalah


3 11.00 – 12.00 Kesadaran Nilai, Permainan
Integritas dan Diskusi
Nilai-nilai Budaya NS: Meiliyana & Eko
Budi Sulistio

4 12.00 – 13.00 Ishoma

5 13.00 – 15.00 Pendidikan Permainan


Integritas dan 12 Pemutaran film
Nilai LVE Diskusi
NS: Rahayu
Sumber: diolah oleh tim pengabdian, 2016. Sulistiowati & Ita
Prihantika

6 15.10 – 15.40 Rencana Tindak Rahayu Sulsitiowati


Lanjut Evaluasi
Penutup

Sumber: Tim pengabdian, 2016


C. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Materi 1: Kesadaran Nilai, Integritas,
Kegiatan pelatihan pendidikan inte-
dan Nilai-Nilai Budaya
gritas untuk guru SMP melalui Metode
Living Values Education (LVE) di di Pada pemaparan materi pertama ini
Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten secara pararel disampaikan oleh Meiliyana
Lampung Barat, diselenggarakan pada dan Eko Budi Sulistio. Narasumber
hari Senin, 29 Agustus 2016 pukul 08.00 – pada materi pertama ini memaparkan
15.40 bertempat di SMP Negeri 1 Lumbok kesadaran nilai, integritas dan nilai-nilai
Seminung dengan rangkaian acara sebagai budaya. Integritas menyangkut seluruh
berikut : aspek kehidupan manusia yang luhur dan
berbudi. Integritas bertalian dengan moral
yang bersih, kejujuran serta ketulusan
terhadap sesama dan Tuhan YME.Integritas
selalu berkaitan dengan yang ada di
dalam dan tidak hanya berkaitan dengan

123
yang ada di luar. Seseorang yang memiliki Sebelum dan sesudah pemaparan
integritas yang tinggi adalah pribadi yang materi, dilakukan pre test dan post test untuk
utuh, pribadi yang memiliki kesamaan dari mengukur secara kuantitatif pengetahuan
luar maupun di dalam. Seseorang yang dan pemahaman peserta sehingga dapat
memiliki integritas akan berkembang dilihat tingkat perubahannya dari sebelum
secara kognitif, afeksi dan spiritual (relasi dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hasil
dengan Tuhan), fisik, emosi, moral, sosial pre-test dan post-test dapat dilihat pada
(mereka akan berelasi baik dengan orang tabel berikut ini :
lain).

Setelah pemaparan materi pertama


Tabel 2. Hasil Pre-test dan Post-test
ini, kemudian diikuti oleh permainan dan
diskusi. Secara antusias peserta bertanya Pre Post % Naik/
NO Nama
test test Turun
dan berdiskusi seputar tema ini.
1 Elya Promika 66 80 21,21
2 Penti Maharani 70 78 11,43
Materi 2: Pendidikan Integritas dan 3 Erhan Berlian 70 75 7,14
12 Nilai LVE 4 Heli Harmoko 60 80 33,33

Materi kedua ini disampaikan secara 5 Zirwana 60 75 25,00

pararel oleh Rahayu Sulistiowati dan 6 Aria Anila 71 81 14,08


Ita Prihantika. Living Values Educational 7 Siti Rokayah 70 78 11,43
Program (LVEP) merupakan program 8 Sudiarsono 60 79 31,67
pendidikan nilai yang komprehensif. 9 Suaida 67 75 11,94
Program ini menyediakan metode-metode 10 Pairani 65 72 10,77
dan kegiatan-kegiatan untuk peserta agar 11 Edi S 50 65 30,00
dapat terlibat secara aktif dan member
12 Akhyar 65 70 7,69
kesempatan kepada peserta menggali
13 Oni Daiti 66 73 10,61
dan mengalami 12 nilai-nilai universal.
14 Hendra 73 82 12,33
Para peserta mendapatkan manfaa
15 Erwin Ardiansyah 66 75 13,64
tmelalui pengembangan skills untuk
bereksplorasi secara kognitif, memahami 16 NN (1) 63 77 22,22

dan menerapkan nilai-nilai.Kedua belas 17 NN (2) 64 79 23,44


nilai tersebut adalah : 18 NN (3) 62 73 17,74
19 NN (4) 60 70 16,67
1. Damai 7. Kerja sama 20 NN (5) 50 64 28,00
2. Menghargai 8. Bahagia
Rerata 63,9 75,05 18,02
3. Cinta 9. Tanggung jawab
Sumber: hasil pengabdian, 2016
4. Toleransi 10. Sederhana
5. Jujur 11. Kebebasan
6. Rendah hati 12. Persatuan

124
Secara umum dapat dikatakan bahwa D. KESIMPULAN DAN
kegiatan Pelatihan Pendidikan Integritas
SARAN
Melalui Metode Living Value Education
(LVE) Bagi Guru SMP di Kecamatan Lumbok Berdasarkan hasil dan evaluasi kegiatan
pelatihan ini dapat disimpulkan beberapa
Seminung, Kab Lampung Barat yang
hal sebagai berikut:
dilakukan telah memberikan peningkatan
pemahaman peserta tentang pentingnya 1. Para peserta antusias dalam mengikuti
mengembangkan nilai-nilai baik dalam diri kegiatan pelatihan ini.
peserta didik dengan cara menciptakan 2. Kemampuan peserta pelatihan pada
suasana belajar yang penuh dengan nilai- aspek kognitif meningkat, rata-rata
nilai baik tersebut. Peningkatan terendah 18,02 %.
sebesar 7,14 % dan yang tertinggi sebesar 3. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
33,3%. Rata-rata peningkatan adalah 18,02 peserta memiliki motivasi yang tinggi
%, meskipun prosentase kenaikan kecil untuk mengaplikasikan poin-poin
tetapi rentang nilai cukup besar yaitu post pelatihan ini.
test 64 - 82 dari nilai awal 50 - 71. 4. Peserta berharap ada tindak lanjut dari
kegiatan pelatihan ini berupa pelatiha-
Peserta yang nilai dasarnya cukup tinggi,
pelatihan lanjutan dalam rangka
berkaitan dengan tingkat pendidikan yang
meningkatkan nilai integritas peserta
dimiliki dan lama masa kerjanya sebagai
didik.
guru. Pada umumnya peserta telah pernah
mengikuti pelatihan sejenis sehingga
Berdasarkan pelaksanaan yang telah
mereka mengerti tentang pentingnya
dilakukan, disarankan agar pelatihan-
pendidikan integritas dalam kaitannya pelatihan dasar semacam ini terus dilakukan
untuk mengatasi degradasi moral anak kepada guru-guru dan kepada peserta didik
muda saat ini yang dipengaruhi oleh banyak langsung. Setelah mereka mendapatkan
hal, diantaranya kemajuan teknologi. pelatihan dasar ini, perlu dilanjutkan
Oleh karena itu, diharapkan melalui dengan pelatihan-pelatihan lanjutan yang
lebih dalam atau khusus; misalnya dilakukan
pelatihan ini mereka menjadi lebih paham
dalam waktu yang lebih lama dan dilakukan
dan semakin giat dalam mendidik anak
evaluasi bertahap terhadap pelaksanaan
didik nya dengan mengembangkan nilai-
hasil dari pelatihan ini. Karena kegiatan
nilai baik (Living Value Education). Sehingga
semacam ini membantu guru-guru dalam
pada akhirnya peserta didik tersebut
mempersiapkan generasi penerus bangsa
memiliki integritas yang baik ketika mereka
yang tangguh dan memiliki integritas yang
sudah terjun ke tengah masyarakat dan tinggi. Generasi penerus bangsa adalah
ikut serta melaksanakan pembangunan ne- modal dasar yang sangat potensial untuk
gara. melaksanakan pembangunan yang lebih
baik di masa depan..

125
E. DAFTAR PUSTAKA
Kusrahmadi, Sigit Owi., 2007. “Pentingnya
Pendidikan Moral Bagi Anak Sekolah
Dasar” dalam Jurnal Dinamika
Pendidikan, No. 1/Th. XIV/Mei 2007,
Universitas Negeri Yogyakarta.

Koran Tempo, Selasa 20 Mei 2014.


“Siswa SD Memilih Menyontek
Jawaban Ujian Nasional” diakses
pada http://www.tempo.co/read/
news/2014/05/20/079578898/Siswa-
SD-Memilih-Menyontek-Jawaban-
Ujian-Nasional, tanggal 18 Maret 2015.

Modul Trainning of Trainner Living Values


Education di Universitas Lampung
2012.

126
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
SUMUR KUMBANG UNTUK MEWUJUDKAN GUNUNG
RAJABASA SEBAGAI DESTINASI VOLUNTOURISM

Riduan, Maria Anna ASR, Susilawati


STIE Muhammadiyah Kalianda, Lampung Selatan

Abstrak: Pergeseran pola konsumsi dalam ekonomi dari sebelumnya bersifat konsumsi barang dan
jasa ke konsumsi pengalaman baru berpotensi besar untuk tumbuh kembang berbagai
industri, termasuk industri pariwisata. Salah satu lokasi kunjungan wisata yang berpotensi
adalah Gunung Rajabasa. Gunung Rajabasa menawarkan pengalaman baru mendaki gunung
sekaligus menikmati air terjun dan pemandangan kebun cokelat. Namun sampah di Puncak
Gunung Rajabasa serta pembalakan liar menjadi tantangan sendiri dalam memaksimalkan
potensi gunung ini sebagai tempat wisata. STIE Muhammadiyah Kalianda melakukan sosialisasi
dan pendampingan ke masyarakat Desa Sumur Kumbang selaku desa yang paling dekat
dengan lokasi untuk mulai berbenah diri dan merancang Gunung Rajabasa sebagai destinasi
voluntourism yang tidak hanya menawarkan pengalaman eksotis mendaki gunung namun juga
berkontribusi positif terhadap lingkungan.

Kata kunci: gunung rajabasa, voluntourism, rapid rural appraisal, pengabdian masyarakat

A. Latar Belakang Transisi dari menjual barang dan jasa ke


menjual pengalaman mungkin akan sulit
Perkembangan masyarakat serta kema-
dilakukan bagi industri yang bersifat ajeg.
juan teknologi menyebabkan disrupsi pola
Akan tetapi, experience based consumption
konsumsi dari goods-based consumption
menyimpan beragam potensi yang dapat
(konsumsi barang) ke experience-based
menguntungkan untuk masyarakat Indo-
consumption (konsumsi pengalaman baru).
nesia, terutama dari segi pariwisata. Se-
Pergeseran ini menyebabkan masyarakat
bagai salah satu model experience based
khususnya kelas menengah mulai me-
consumption, industri pariwisata saat ini
ngurangi membeli barang seperti baju,
merupakan penyumbang kedua devisa
gawai, serta perkakas lainnya dan mulai
terbesar setelah minyak sawit. Dengan laju
menghabiskan uangnya untuk berlibur,
pertumbuhan yang sepesat ini, pariwisata
menonton konser musik, dan hal yang
diprediksi pada tahun 2017 akan menjadi
dapat menambah pengalaman dirinya.

127
penyumbang devisa terbesar di Indonesia1. Data dari Dinas Kebudayaan dan
Beranjak dari sini transisi ini perlu Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan
dimanfaatkan secara masif oleh masyarakat juga memperlihatkan bahwa pengunjung
Indonesia. Gunung Rajabasa tersebut naik terus me-
nerus. Meskipun jumlahnya masih kalah
Provinsi Lampung menyimpan
apabila dibandingkan dengan Pulau Se-
potensi pariwisata yang menarik untuk
besi yang berlokasi di kabupaten Lam-
dikembangkan. Kondisi geografis Lampung
pung Selatan dan sama-sama menawar-
yang unik menawarkan aneka ragam
kan pengalaman mendaki dataran tinggi.
wisata mulai dari wisata bahari, agrowisata,
Namun terlihat dari data ini bahwa Gu-
wisata alam, bahkan wisata budaya. Potensi
nung Rajabasa mulai dilirik sebagai salah
ini perlu dimaksimalkan sehingga dapat
satu titik wisata alam alternatif di Lampung
membantu roda pembangunan masyarakat
Selatan.
Lampung.

Salah satu lokasi kunjungan wisata


yang berpotensi baik untuk dikembangkan Tabel 1.
adalah Gunung Rajabasa di Kabupaten Pengunjung Gunung Rajabasa
Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Gunung Rajabasa merupakan gunung Pengunjung Pengunjung Pulau
Tahun
berapi berjenis stratovolcano dengan Gunung Rajabasa Sebesi
ketinggian 1,281 m. Gunung rajabasa
2011 385 1.400
memiliki kawah puncak seluas 500 x 700
m dengan lantai yang ditutupi oleh rawa2. 2012 550 2.000

Selain puncak gunung, kawasan ini juga 2013 655 1.000


menawarkan penampakan berbagai flora
2014 852 1.500
dan fauna serta titik wisata lain seperti
sumber mata air, kebun coklat, dan air terjun. 2015 1.107 1.950

Untuk mencapai puncak Gunung Rajabasa, Sumber: Dokumentasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
diperlukan waktu tempuh selama 6 jam Lampung Selatan (2017)

dan melewati 5 pos di mana pengunjung


dapat beristirahat sejenak atau berkemah.
Beragam keunikan ini menjadikan Gunung Permasalahan terjadi ketika naiknya
Rajabasa sebagai tempat wisata yang jumlah pengunjung berbanding lurus
memiliki potensi experience based economy dengan mulai menggunungnya sampah
yang baik untuk dikembangkan. di Puncak Gunung Rajabasa. Sampah
yang ditemukan bervariatif mulai dari
1
Kompas. 2017. Pariwisata Diprediksi akan jadi Penyumbang
terbesar Devisa di Indonesia. http://ekonomi.kompas.com/
bungkus mi instan, sisa-sisa makanan,
read/2017/10/17/052923826/pariwisata-diprediksi-akan-jadi-penyum- bungkus makanan ringan, botol air
bang-terbesar-devisa-indonesia
mineral dan peralatan yang kerap dipakai
2
Global Volcanism Program. 2013. Global Volcanism Program: Rajabasa.
http://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=261290 oleh para pendaki gunung. Sampah ini

128
tidak hanya dapat merusak nilai estetika Masalah ini dapat dikaitkan dengan
namun jika dibiarkan terus menerus dapat pembahasan mengenai experience based
menghambat daya serap tanah terhadap air economy di awal. Di sini industri dapat
karena timbunan plastik dan menyebabkan menawarkan sebuah wisata voluntourism
kerusakan pada ekosistem alami yang ada yang secara sederhana diartikan sebagai
di Gunung Rajabasa karena banyak fauna ‘ikut serta dalam kegiatan sukarelawan
yang memakan sisa-sisa makanan yang sebagai turis’ (Alexander dan Bakir,
tertinggal di Gunung Rajabasa. 2011). Voluntourism merupakan sebuah
pengalaman perjalanan yang bersifat
Selain permasalahan sampah, data
partisipatif atau terjun langsung ke
dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
masyarakat yang dapat melibatkan
(KPHL) pada tahun 2012 ditemukan bahwa
pembinaan atau pengurangan kemiskinan,
di Gunung Rajabasa terdapat 124 hektar
pemulihan lingkungan tertentu, atau
lahan yang bersifat agak kritis. Lahan ini
penelitian terhadap aspek masyarakat
memerlukan perawatan intensif agar dapat
atau lingkungan namun tidak menihilkan
menjadi subur sehingga dapat digunakan
pengalaman sebagai turis.
untuk keperluan perkebunan dan lain
sebagainya. Dengan berdasarkan pada pemaparan
di atas, segenap civitas academica STIE
Muhammadiyah Kalianda Lampung
Gambar 1. Selatan bekerja sama dengan masyarakat
Kondisi Lahan di Gunung Rajabasa Desa Sumur Kumbang, Lampung Selatan
sebagai desa yang memiliki jarak paling
dekat dengan gunung tersebut untuk sama-
sama berpartisipasi dalam memaksimalkan
potensi wisata Gunung Rajabasa terutama
potensi voluntourism. Dengan pendekatan
voluntourism diharapkan pengunjung
tidak hanya menjadi turis namun dapat
turut membantu permasalahan yang
ada di Gunung Rajabasa. Apabila wisata
Dengan potensi yang dimiliki Gunung
Gunung Rajabasa dipadati pengunjung
Rajabasa, permasalahan sampah serta
maka diharapkan hal ini dapat membantu
lahan kritis di Gunung Rajabasa ini harus
pembangunan desa Sumur Kumbang.
segera diatasi agar tidak menumpuk dan
menimbulkan beragam polemik baru. Proses pengembangan masyarakat
Penanganannya tidak dapat dilaksanakan dilaksanakan mulai dari Agustus 2017
secara terputus namun perlu penanganan sampai Nopember 2017. Tujuan dari
yang bersifat struktural dan berkelanjutan pengembangan masyarakat pedesaan ini
sehingga permasalahan dapat diselesaikan adalah sebagai berikut: mengidentifikasi
dengan tuntas. potensi wisata serta mengembangkan

129
kerangka perencanaan yang partisipatif berinteraksi langsung dengan wisatawan
untuk mengatasi permasalahan lahan kritis yang ingin mendaki Gunung Rajabasa,
dan sampah di kawasan wisata Gunung wisatawan yang mendaki gunung rajabasa,
Rajabasa. dan penjaga pons yang ada di Gunung
Rajabasa. Pemilihan informan kunci yang
beragam diharapkan dapat meminimalisir
bias data yang diperoleh.

B. Metodologi Selain wawancara dengan informan


kunci, agar lebih memahami Identifikasi
Metode yang dipakai dalam kegiatan
kondisi lapangan ditujukan untuk mencari
pengabdian masyarakat ini adalah metode
sumber dari permasalahan sampah dan
Rapid Rural Appraisal (Chambers, 2007).
lahan kritis yang ditemukan di Gunung
Secara sederhana metode ini ditujukan
Rajabasa. Selain itu, kegiatan ini juga
agar pendapat dan pengetahuan masya-
bertujuan untuk menggali potensi Gu-
rakat dilibatkan dalam perencaan dan
nung Rajabasa yang belum terdeteksi
manajemen suatu program atau proyek
keberadaannya. Pemetaan potensi desa ini
tertentu. Keterlibatan itu dimulai dari
diharapkan dapat menarik minat masya-
tahapan identifikasi permasalahan, pene-
rakat Desa Sumur Kumbang untuk dapat
tapan tujuan, serta evaluasi kemajuan
berpartisipasi dalam mengembangkan
program tersebut. Penulis menilai metode
Gunung Rajabasa sebagai tempat wisata.
ini tepat digunakan dalam pengembangan
masyarakat Desa Sumur Kumbang karena Tahapan kedua adalah analisis keadaaan
tidak hanya dapat mengidentifikasi per- lapangan. Dalam menganalisis keadaan,
masalahan serta perumusan solusi yang data yang ditemukan ketika identifikasi
tepat namun juga melibatkan partisipasi didokumentasikan untuk diverifikasikan
dari berbagai pihak. bersama-sama dengan masyarakat melalui
focus group discussion. Pada diskusi ini
Dengan dipandu metode rapid rural
dipaparkan potensi-potensi yang dimiliki
appraisal maka tahapan pengembangan
oleh Gunung Rajabasa serta permasalahan
pedesaan ini dibagi menjadi tiga kompo-
yang dihadapi oleh kawasan wisata
nen besar yaitu: mengidentifikasi kondisi
tersebut. Keterlibatan warga dalam dua
lapangan, menganalisis keadaan, dan
tahapan ini ditujukan untuk menumbuhkan
merencanakan serta mulai melaksanakan
semangat perbaikan dari warga sehingga
kegiatan di mana semua pihak dapat
pembangunan akan berlangsung secara
berpartisipasi secara berkelanjutan.
berkelanjutan.
Dalam tahapan identifikasi kondisi la-
Tahapan ketiga merupakan tahap di-
pangan, kegiatan yang dilakukan antara lain
mana kegiatan mulai dilaksanakan. Ta-
adalah mewawancarai beberapa informan
hapan ini mengacu pada manajemen
kunci yang di antara lainnya adalah: warga
prioritas, indikator, lini masa dan ran-
desa Sumur Kumbang sebagai warga yang
cangan anggaran yang telah ditetapkan

130
sebelumnya. Pendampingan juga dilakukan Dari informan kunci diketahui bahwa
agar menumbuhkan semangat partisipasi karena Gunung Rajabasa memiliki medan
warga sekitar. Karena pada dasarnya RRA yang cukup terjal, sehingga pendaki banyak
merupakan metode yang berusaha untuk membawa stok makanan dan minuman.
menumbuhkan partisipasi masyarakat Maka, yang membuang sampah umumnya
secara sadar. Seiring dengan berjalannya merupakan pendaki yang disayangkan
waktu, prioritas, indikator, lini masa yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan
telah dibuat akan dikembangkan sesuai yang rendah. Selain itu, dari hasil observasi
dengan hasil pengawasan dan evaluasi dari juga diketahui bahwa fasilitas penunjang
kegiatan yang telah dilaksanakan. seperti tempat sampah dan papan penunjuk
jalan memang minim keberadaannya di
Gunung Rajabasa. Selain itu, beberapa
pengunjung terlihat membakar sampah
Hasil dan Kegiatan yang dibawanya, namun tidak semua benda
yang dibawa dapat terbakar sehingga
Identifikasi Permasalahan Sampah
menimbulkan bekas yang justru tidak elok
Akumulasi sampah yang ada di Gunung dipandang mata
Rajabasa dalam kurun waktu beberapa
. Kondisi ini digabungkan dengan
tahun ini terjadi setidaknya karena dua hal:
perilaku pendaki yang membawa pasokan
(1) pendaki yang tidak memiliki keperdulian
makanan dan minuman selama ekspedisi
sosial, dan (2) kurangnya fasilitas penunjang
pada akhirnya berkontribusi terhadap
kepariwisataan.
jumlah sampah yang ada di Gunung
Dalam pendakian Gunung Rajabasa, Rajabasa.
terdapat lima pos yang harus dijalani.
Pos tersebut umumnya digunakan
untuk beristirahat sebelum melanjutkan
perjalanan ke puncak Gunung Rajabasa. Identifikasi Lahan Kritis
Dalam tiap-tiap pos tersebut sering kali
Gunung Rajabasa sejatinya merupakan
ditemukan sampah plastik dan air mineral
sumber mata air bagi empat kecamatan
yang diduga milik pendaki Gunung Rajabasa
yang ada di Lampung Selatan, Penengahan,
yang sengaja ditinggalkan dengan berbagai
Rajabasa, Kalianda, dan Bakauheni. Namun
alasan mulai dari agar barang yang dibawa
banyak lahannya yang gundul karena
semakin ringan sampai lupa. Namun
perambahan hutan dan alih lahan hutan
tumpukan sampah yang paling parah ada
menjadi ladang yang dilakukan oleh
di pos kelima sebelum mencapai Puncak
masyarakat sekitar. Tantangannya tentu
Gunung Rajabasa. Di pos ini umumnya
meyakinkan masyarakat sekitar mengenai
para pendaki berkemah semalam. Berbagai
bahayanya menebang pohon sembarangan
sampah mulai dari sampah plastik, kertas,
di hutan serta alih lahan yang bukan pada
pakaian kerap ditemukan.
tempatnya.

131
Potensi Gunung Rajabasa sebagai Perencanaan
Wisata Voluntourism
Dari focus group discussion ditemukan
Tersingkirnya Gunung Rajabasa dari berbagai pencerahan menarikyang fokus
Kawasan Wisata Unggulan Provinsi Lam- pada pengembangan kegiatan voluntourism
pung sesuai dengan Rencana Strategis Di- di Gunung Rajabasa. Selain sebagai sumber
nas Pariwisata dan Ekonom Kreatif Provinsi ekologi seperti sumber mata air yang jernih,
Lampung 2015 – 2019 harus menyebabkan gunung ini juga dijadikan sebagai sumber
Gunung Rajabasa berbenah. Padahal dinilik kehidupan dengan tanaman cokelat, kopi,
dari potensi yang dimilikinya Gunung Ra- dan lain sebagainya.
jabasa dapat menawarkan pengalaman Sesuai dengan transisi konsumsi
mendaki gunung yang tidak hanya bersifat ekonomi yang terjadi maka kegiatan
rekreasi tapi juga konservasi. yang akan dilaksanakan nanti sangat
Secara geografis Gunung Rajabasa menonjolkan nilai-nilai pengalaman yang

terletak di posisi yang strategis yaitu bersifat eksploratif dan rekreasi namun
tidak meniadakan kontribusi positif bagi
Lampung Selatan, sebagai pintu gerbang
masyarakat secara berkelanjutan. Di sini
Pulau Sumatera apabila menggunakan jalur
pendekatan voluntourism tidak akan
laut dari Pulau Jawa. Dengan pengelolaan
mengganggu mata pencaharian warga
yang baik, Gunung Rajabasa berpotensi
justru dapat membantu pelestarian
untuk dapat Menarik wisatawan jalur darat
Gunung Rajabasa.
yang melintasi Trans Lampung.
Dalam mengatasi sampah STIE Muha-
Sejatinya, Gunung Rajabasa menawa-
mmadiyah Kalianda berkomitmen untuk
rkan beragam wisata, tidak hanya mendaki
membantu membersihkan Gunung Raja-
gunung, namun ada juga wisata lain seperti
basa secara rutin melalui kegiatan Maha-
mata air alami dan air terjun. Potensi yang
siwa Pecinta Alam dengan tajuk ‘Bersih-
tidak kalah menarik untuk dieksplorasi
Bersih Gunung’. Tidak hanya itu, disediakan
adalah perkebunan coklat ketika memulai
juga plastik sebagai tempat sampah yang
pendakian ke Gunung Rajabasa. Kebun
dapat menampung sampah para pendaki.
ini berpotensi digunakan sebagai wisata
memetik buah coklat. Agar tidak menjadi siklus, maka mata
rantai tumpukan sampah di gunung harus
Beberapa komunitas pecinta alam di diputus. Penjaga pos akan melakukan
Lampung Selatan telah membuka lahan pembekalan mengenai pentingnya men-
percobaan untuk ditanam berbagai pohon jaga kebersihan di pos tersebut. Di puncak
di lahan-lahan yang dianggap kritis. Hal juga akan ada tanda yang mengingatkan
ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan untuk mengambil sampah yang ada.
konservasi yang melibatkan pendaki
Perencanaan selanjutnya adalah pem-
Gunung Rajabasa.
berian penghargaan berupa stiker bagi

132
mereka yang kelompok/individu yang warga desa untuk membangun desa
membawa pulang sampah milik ang- tersebut. Sehingga diperlukan rentang
gotanya. Pemberian stiker ini diharapkan waktu yang cukup lama untuk terus
memberi dampak kesadaran bagi para membangun dukungan dan kepercayaan
pendaki lain untuk tidak membuang masyarakat desa serta menumbuhkan
sampah sembarangan ketika berada di nilai-nilai sosial bagi masyarakat desa.
jalur pendakian Gunung Rajabasa. Pendekatan ini tentu menempatkan
masyarakat desa sebagai pengambil
Sistem deposito akan diberlakukan.
keputusan pengembangan desa miliknya.
Dengan sistem deposit maka akan ada
jaminan yang diberikan pendaki kepada Berdasarkan hal tersebut maka
pemandu. Jaminan tersebut dapat diambil sosialisasi pentingnya tidak membuang
apabila mereka dapat membuktikan bahwa sampah sembarangan serta himbauan
mereka telah membuang sampah mereka untuk tidak melakukan pembalakan
pada tempatnya. liar terus diseminasikan. Pentingnya
voluntourism yang dapat memudahkan
Permasalahan lahan kritis dapat dila-
pekerjaan masyarakat juga diinformasikan.
kukan dengan kegiatan voluntourism
Masyarakat sendiri mulai diberi pembekalan
yang diharapkan dapat mengundang
mengenai tanaman apa yang cocok untuk
banyak wisatawan yaitu melalui kegiat-
ditanam di lahan kritis di Gunung Rajabasa.
an penanaman bibit tanaman. Bibit ta-
Para pendamping dari STIE Muhammadiyah
naman dijual oleh masyarakat sekitar
Kalianda membantu dalam membuat
sehingga diharapkan dapat membantu
kliping serta sosialisasi ke masyarakat.
perekonomian masyarakat sekaligus me-
lestarikan Gunung Rajabasa. Beberapa Untuk saat ini pembersihan gunung
bibit tanaman yang dijual adalah coklat, rajabasa dan penamaman lahan kritis sudah
cengkeh, dan tanaman yang tidak rutin dilaksanakan. Bekerjasama dengan
memerlukan nutrisi banyak karena lahan masyarakat agar semangat memiliki tidak
kritis. luntur. Untuk penanaman pohon juga
dilakukan dengan bekerja sama dengan
Peta lokasi yang terintegrasi, dengan
berbagai lembaga yang ada di Lampung.
adanya peta diharapkan simulasi
Jumlah lahan kritis yang luas seakan
petualangan lebih terasa. Dalam peta
menjadi undangan bagi para voluntourist
tersebut juga terdapat titik titik wisata yang
untuk datang dan merasakan menanam
dapat dikunjungi di Gunung Rajabasa,
pohon di Gunung Rajabasa.
mulai dari.
Kegiatan wisata memetik buah coklat
juga mulai diimplementasikan. Dengan
membayar tiket, maka pengunjung dapat
Pelaksanaan Kegiatan
mencoba pengalaman baru untuk memakan
Metode Rapid Rural Appraisal yang buah cokelat langsung dari pohonnya,
dilakukan memerlukan partisipasi dari untuk saat ini jumlahnya masih sangat

133
terbatas. Namun diharapkan penanaman pembangunan desa, terutama desa di
di lahan baru dapat mempercepat wisata tempat wisata. Namun tentu rasa optimis
alam ini tumbuh. ini perlu diseimbangkan dengan riset
yang mendalam mengenai kegiatan
voluntourism ini.
Monitoring dan Evaluasi
Evaluasi sejatinya dilakukan di berbagai
tahapan yang dilalui. Monitoring dan
evaluasi dilakukan dalam tiap-tiap kegiatan
yang dilalui bersama warga. Mulai dari C. Daftar Pustaka
kegiatan membersihkan gunung sampai Alexander, Z., dan Bakir, A. (2010).
dengan memetik buah coklat. Understanding voluntourism: A
Glaserian grounded theory study
dalam Benson. Volunteer tourism:
Kesimpulan Theoretical frameworks and practical
Seluruh tahapan kegiatan pemba- applications. Routledge.
ngunan desa ini bertumpu pada partisi-
pasi masyarakat desa sebagai warga yang Chambers, R. 2007. From PRA to PLA
beriteraksi utama dengan wisatawan. Oleh and pluralism: Practice and theory.
karena itu penting untuk mengidentifikasi P. Reason and H, Bradbury (eds) The
kemauan warga sebagai stakeholder utama SAGE Handbook of Action Research:
dari area wisata di Gunung Rajabasa ini. Participative Inquiry and Practice,
SAGE, 297-318.
Transisi dari konsumsi barang dan jasa
menuju konsumsi pengalaman ini justru Dinas Kebudayaan Pariwisata Lampung.
menjadi potensi yang dapat menarik 2011. Rencana dan Strategi Dinas
wisatawan untuk mencoba berbagai Kebudayaan Pariwisata Provinsi
pengalaman unik yang ditawarkan oleh Lampung.
tempat pariwisata dalam hal ini Gunung
Global Volcanism Program. 2013. Global
Rajabasa.
Volcanism Program: Rajabasa. http://
Melalui berbagai kegiatan voluntourism volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=261290
seperti membersihkan gunung, menanam diakss pada 29 November 2017.
tanaman di lahan kritis wisatawan
Kompas. 2017. Pariwisata Diprediksi akan
diajak untuk bersama-sama membantu
jadi Penyumbang terbesar Devisa di
permasalahan warga desa Sumur Kumbang
Indonesia. http://ekonomi.kompas.
sebagai desa yang paling dekat dengan
com/read/2017/10/17/052923826/
lokasi Gunug Rajabasa.
pariwisata-diprediksi-akan-jadi-
Voluntourism kemudian dapat di- penyumbang-terbesar-devisa-
kembangkan untuk menjadi jawaban indonesia diakses pada 29 November
bagi permasalahan kompleks mengenai 2017

134
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL
DI PUSKESMAS RAJABASA INDAH, KECAMATAN RAJABASA

Rindu Rika Gamayuni, Ade Widiyanti, Ninuk Dewi K.


University of Lampung, Indonesia

Abstract: Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memiliki tanggung jawab untuk
dapat mengelola keuangan secara mandiri, dan kewajiban untuk membuat laporan keuangan
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berbasis akrual. Tujuan puskesmas adalah
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Tujuan tersebut dapat
tercapai apabila puskesmas dapat mengelola keuangannya dengan baik, dan memiliki sistem
dan prosedur akuntansi yang memadai dalam menjalankan kegiatannya. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini dilaksanakan di Puskesmas Rajabasa Indah yang berlokasi di Kota
Bandar Lampung. Pokok permasalahan adalah aparat belum memiliki pengetahuan dan
keahlian yang cukup untuk menyusun laporan keuangan yang berbasis akrual, padahal saat ini
puskesmas dituntut untuk dapat menyusun laporan keuangan berbasis akrual (berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan No. 217/PMK.05/2015 tentang Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual). Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut antaralain
dengan memberikan pendampingan bagi aparat puskesmas agar terjadi peningkatan
pengetahuan dan keahlian aparat puskesmas sehingga dapat menyusun laporan keuangan
berbasis akrual. Dengan demikian maka Puskesmas akan dapat mengelola keuangan dan
assetnya dengan baik sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi
masyarakat.

A. LATAR BELAKANG BLUD (PPK-BLUD). Puskesmas merupakan


salah satu Badan Layanan Umum Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
(BLUD). Semenjak menjadi BLUD,
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
tanggung jawab dan beban puskesmas
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
dalam mengelola keuangannya menjadi
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
meningkat, karena puskesmas dituntut
menyebutkan bahwa perangkat kerja
untuk dapat mandiri dalam mengelola
daerah di lingkungan Pemerintah Daerah
keuangannya. Pengelolaan keuangan
yang secara langsung melaksanakan
yang baik bertujuan agar puskesmas
tugas operasional pelayanan publik dapat
dapat memberikan pelayanan kesehatan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
yang maksimal bagi masyarakat sekitar.

135
Puskesmas Rajabasa Indah berada di wilayah menyusun laporan keuangan yang sesuai
Kota Bandar Lampung, telah menjadi BLUD dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
sejak tahun 2014. Puskesmas Rajabasa berbasis akrual.
Indah memiliki 5 puskes pembantu (pustu),
Berikut adalah penjabaran permasa-
yang berada dalam wilayah Kecamatan
lahan yang dalam menyusun laporan
Rajabasa, antara lain: (1) Pustu Gedung
keuangan yang berkualitas sesuai dengan
Meneng, (2) Pustu Terminal, (3) Pustu Bayur,
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis
(4) Pustu Tangkil, (5) Pustu Putak.
akrual.
Berdasarkan hasil survey, wawancara
a. Kurangnya pengetahuan dan kom-
dan diskusi bersama mitra puskesmas,
petensi sumber daya manusia (aparat
dapat didentifikasi bahwa tuntutan yang
puskesmas) dalam penyusunan laporan
dihadapi puskesmas saat ini adalah:
keuangan.
Puskesmas diwajibkan menggunakan
pencatatatan akuntansi berbasis akrual, b. Kesulitan dalam menyusun laporan
semenjak dikeluarkannya Peraturan keuangan yang berdasarkan Standar
Menteri Keuangan No. 217/PMK.05/2015. Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis
Pencatatan akuntansi berbasis akrual pada Akrual.
puskesmas merupakan sesuatu yang baru c. Kesulitan dalam penyusunan Rencana
sehingga membutuhkan kompetensi dan Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis
keahlian khusus dalam menjalankannya. dan Anggaran, dikarenakan laporan
Dari hasil survey dan pengamatan keuangan yang belum memadai dan
secara langsung pada puskesmas yang belum dipahami dengan baik.
menjadi mitra pengabdian ini, aparat
puskesmas belum memahami dan memiliki
Tujuan dan Manfaat kegiatan
bekal pengetahuan yang cukup tentang
penyusunan laporan keuangan berbasis Setelah diadakan kegiatan pengab-
akrual. Kondisi ini diharapkan dapat dian ini diharapkan terjadi peningkatan
diperbaiki dengan adanya kemampuan kemampuan aparat bagian keuangan
aparat dalam menyusun laporan keuangan puskesmas dalam penyusunan laporan
yang berkualitas. keuangan berbasis akrual, karena
pentingnya Laporan keuangan sebagai
sumber informasi mengenai kondisi
Perumusan Masalah keuangan puskesmas, sebagai dasar
Berdasarkan hasil survey, wawancara, penentuan berbagai strategi dan kebijakan
dan diskusi dengan mitra puskesmas, yang harus diambil puskesmas sehubungan
permasalahan yang terjadi berdasarkan dengan pendanaan dan pengalokasian
kondisi pada puskesmas saat ini, dan yang sumber daya puskesmas dalam rangka
ingin coba diselesaikan bersama mitra mencapai tujuan meningkatkan pelayanan
puskesmas adalah: permasalahan dalam bagi masyarakat.

136
B. METODOLOGI a. Peningkatan pengetahuan, pemaham-
an dan keterampilan aparat keuangan
Metode kegiatan dalam pengabdian ini
puskesmas dalam menyusun laporan
melalui beberapa tahap sebagai berikut:
keuangan berbasis akrual yang ber-
66 Pemecahan Masalah kualitas.
Kerangka pemecahan masalah yang
b. Tersedianya laporan keuangan yang
dianggap relevan untuk kegiatan ini adalah:
telah berdasarkan Standar Akuntansi
1. Analisis situasi dan observasi ke la- Pemerintahan (SAP) berbasis akrual
pangan (puskesmas) untuk mem- sebagai dasar untuk mengambil
peroleh informasi dan data mengenai berbagai kebijakan puskesmas dalam
kebutuhan puskesmas berdasarkan rangka peningkatan pelayanan bagi
permasalahan yang ada dan ingin konsumen masyarakat sekitar
diperbaiki.
2. Penyusunan bahan (literatur) yang
dibutuhkan untuk kegiatan pendam- 66 Khalayak Sasaran
pingan penyusunan laporan keuangan Khalayak sasaran kegiatan pengab-
basis akrual. dian kepada masyarakat ini adalah aparat
bagian keuangan puskesmas yang bertug-
3. Pendampingan penyusunan laporan
as menyusun laporan keuangan puskes-
keuangan berbasis akrual kepada
mas.
aparat bagian keuangan puskesmas.
4. Pembuatan laporan dan diserahkan ke
Jurusan Akuntansi dan Fakultas Eko- 66 Metode yang digunakan
nomi Universitas Lampung. Untuk menghasilkan laporan keuangan
yang berkualitas sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual.
66 Realisasi pemecahan masalah
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Dalam hal ini dilakukan pemberian
di puskesmas ini dilakukan dengan metode:
pendampingan bagi aparat dalam me-
nyusun laporan keuangan. Pada tahap a. Memberikan pendampingan bagi apa-
ini dilakukan perencanaan penyusunan rat puskesmas tentang penyusunan
laporan keuangan berbasis akrual, laporan keuangan yang berdasarkan
pembahasan susunan laporan keuangan Standar Akuntansi Pemerintahan ber-
yang telah dibuat, dan pendampingan basis akrual.
kepada aparat puskesmas dalam menyusun b. Pemantauan dan evaluasi kegiatan
laporan keuangan. Selanjutnyan akan dilakukan evaluasi
Jenis luaran yang ditargetkan seba- apakah aparat sudah dapat mema-
gai solusi untuk permasalahan dalam hami cara prnyusunan laporan ke-
penyusunan laporan keuangan yang uangan berbasis akrual dan dapat
berkualitas: melaksanakannya dengan baik.

137
C. HASIL DAN apakah pelatihan dan pendampingan
yang diberikan sudah dapat menjawab
PEMBAHASAN kebutuhan koperasi akan pembuatan
Hasil laporan keuangan dengan menggunakan
Acara pelatihan ini dilaksanakan mulai aplikasi komputer dan sudah dapat
Rabu tanggal 18 sampai 20 Oktober 2017 dilakukan dengan tepat sesuai dengan
mulai jam 9.00 pagi sampai dengan jam peraturan BLUD.
15.00. Acara ini bertempat di Puskesmas
Rawat Jalan Rajabasa Indah, Bandar
Pembahasan
Lampung, diikuti oleh 7 orang peserta
yang terdiri dari pimpinan dan pegawai Berdasarkan respon peserta terhadap
Puskesmas Rawat Jalan Rajabasa Indah, pelatihan ini, kami melihat bahwa
Lampung. peserta tampak sungguh-sungguh dalam
menerima materi yang diberikan presenter
Pelatihan ini terdiri dari 3 sesi utama di
dan dalam mengikuti pelatihan. Hal ini
hari pertama yaitu pengenalan akuntansi
dapat dilihat dengan banyak pertanyaan,
secara umum dengan materi dasar-dasar
tanggapan yang diterima presenter serta
akuntansi, penyusunan laporan keuangan
diskusi yang terjadi selama penyajian
berbasis akrual yang dikhususkan untuk
materi. Jika dilihat dari total peserta yang
BLUD dan penyelesaian kasus, yang
mencapai 7 orang dari seluruh peserta
diharapkan dengan praktek langsung
yang menjadi sasaran pelaksanaan
penyelesaian kasus peserta pelatihan
kegiatan pelatihan akuntansi ini maka
benar-benar dapat memahami materi
dapat dinyatakan bahwa 100% atau lebih
pelatihan yang telah diberikan dan dapat
dari setengah khalayak sasaran pelatihan ini
mengaplikasikannya dengan kondisi
telah dapat mengikuti pelatihan yang kami
puskesmas.
adakan (Daftar Hadir Peserta terlampir).
Pelatihan di hari kedua yaitu pengenalan
Berdasarkan test/ evaluasi yang
akuntansi dengan menggunakan aplikasi
dirancang untuk menilai kesuksesaan
komputer, penyusunan laporan keuangan
pelaksanaan acara pelatihan ini, terlihat
berbasis akrual dengan menggunakan
ada peningkatan pengetahuan peserta
aplikasi komputer. Dengan praktek
pelatihan sebesar 34%, hasil pre-test
langsung penyelesaian kasus peserta
menunjukkan rata-rata 55% pertanyaan
pelatihan benar-benar dapat memahami
dijawab dengan benar oleh peserta
materi pelatihan yang telah diberikan.
pelatihan sedangkan hasil post-test
Pelatihan di hari ketiga membahas tentang
menunjukkan rata-rata 89% pertanyaan
laporan-laporan akuntansi, contoh-contoh
dijawaban dengan benar oleh peserta. Hasil
kasus dan penyelesaiannya.
ini dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut.
Tahapan monitoring dilakukan di bulan (Daftar pertanyaan dan rekap jawaban
ke dua tahapan ini untuk memastikan terlampir).

138
Tabel 4.1. diharapkan dapat memberikan manfaat
Hasil pre test dan post test peserta bagi puskesmas dalam menyelenggarakan
pencatatan akuntansi yang baik kede-
Pertanyaan Pre Test Post Test
pannya dan mampu menyusun laporan
keuangan yang benar.
1 57% 86%

2 43% 86% Saran

3 71% 86% Dilihat dari respon peserta pelatihan,


ada baiknya pelatihan dan pendampingan
4 57% 100% penyusunan laporan keuangan berbasis
akrual seperti ini dilanjutkan dengan materi
5 71% 100% yang lebih dalam dan diperluas cakupan
khalayak sasarannya dan tentu saja dengan
6 43% 86%
tambahan anggaran yang lebih besar. Selain
7 57% 86% itu berdasarkan masukan yang diterima,
ada baiknya pelatihan akuntansi seperti
8 43% 86% ini juga dilakukan untuk mempersiapkan
puskesmas dalam menghadapi audit
rata-rata 55% 89%
laporan keuangannya.

D. KESIMPULAN DAN
SARAN
Simpulan

Kegiatan pengabdian kepada masya-


rakat dengan topik “Pendampingan
penyusunan laporan Keuangan berbasis
akrual di Puskesmas Rajabasa” telah
dilaksanakan pada 18 - 20 Oktober
2017 bertempat di Puskesmas Rawat
Jalan Rajabasa Indah dengan total
peserta 7 orang dan berjalan lancar.
Kegiatan pelatihan yang dilatarbelakangi
kebutuhan puskesmas untuk membuat
laporan keuangan berbasis akrual ini

139
E. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Syam Kusufi. 2012. Akuntansi
Sektor Publik: Teori, Konsep dan
Aplikasi. Salemba Empat. Jakarta.

________________________. 2013.
Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba
Empat Jakarta.

Alexander, Jeffrey A., Weiner, Bryan


J., Griffith, John. 2006. Quality
improvement and hospital financial
performance. Journal of Organizational
Behaviour Vol. 27, pp.1003–1029.

Alsharayri, Majed. 2012. Evaluating


the Performance of Accounting
Information Systems in Jordanian
Private Hospitals. Journal of Social
Sciences Vol. 8 (1): 74-78, 2012, pp. 74-
78.

Deddi Nordiawan, Iswahyudi, Maulidah.


2009. Akuntansi Pemerintahan.
Salemba Empat Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun


2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual.

Peraturan Pemerintah, No. 58 Tahun


2005, tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.

Peraturan Menteri Keuangan Republik


Indonesia Nomor 217/PMK.05/2015
tentang Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual
Nomor 13 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum.

140
SOSIALISASI PENINGKATAN KESADARAN PENDIDIKAN
MENENGAH BAGI MASYARAKAT DI DESA SUMBERJAYA,
KECAMATAN WAY RATAI, KABUPATEN PESAWARAN

Simon Sumanjoyo H, Ita Prihantika, Annisa Utami, Yulianto


University of Lampung , Indonesia

Abstract: R
 endahnya minat anak untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi merupakan
fenomena yang lazim ditemukan di Desa Sumberjaya, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten
Pesawaran. Peran serta masyarakat khususnya orang tua dalam dunia pendidikan cukup
vital, karena merupakan orang yang sangat dekat dengan sang anak sehingga orang tua
dapat menumbuhkan persepsi positif terhadap pendidikan. Melalui metode penyuluhan,
kegiatan pengabdian ini menghasilkan: 1) telah dipahaminya konsep pendidikan kepada
masyarakat desa; 2) telah dipahaminya proses dan mekanisme pengelolaan pendidikan
kepada masyarakat desa; 3) telah dipahaminya pentingnya peran aktif aparatur desa dalam
pengelolaan pendidikan kepada masyarakat desa. Secara umum, peningkatan kesadaran
pendidikan sebesar 10 persen.

A. LATAR BELAKANG berimplikasi dengan persepsi yang ada di


masyarakat terhadap pendidikan. “Persepsi
Pendidikan merupakan sarana untuk
menurut Abdurrahman Saleh adalah proses
mencapai suatu perubahan dalam tatanan
yang menggabungkan dan mengorganisasi
kehidupan. Pendidikan juga dapat menjadi
data-data indera kita (penginderaan) untuk
landasan suatu bangsa untuk maju dan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga
sejahtera. Tingkat partisipasi pendidikan
kita dapat menyadari di sekeliling” (Shaleh,
masyarakat merupakan salah satu tolak ukur
2004: 110).
kecerdasan dan kemajuan suatu negara bagi
negara lain. Suatu negara dapat maju dan Kenyataan dalam kehidupan sehari-
sejahtera apabila partisipasi pendidikannya hari kita tidak lepas dari hal-hal yang
tinggi, karena dengan demikian negara berhubungan dengan pendidikan serta
tersebut akan terus berinovasi dalam hal faktor-faktor yang memengaruhi persepsi
ketahanan pangan, teknologi, pertahanan pendidikan itu sendiri. Hal tersebut juga
dan masih banyak lagi. dipengaruhi oleh persoalan-persoalan
yang terjadi dalam kehidupan. Persoalan
Kemudian untuk tinggi atau rendah-
yang sering terjadi karena persepsi yang
nya partisipasi pendidikan itu sendiri

141
bervariasinya terhadap pendidikan, ada Berdasarkan data tersebut di atas,
yang berpersepsi bahwa pendidikan dapat kita lihat bahwa tingkat partisipasi
itu tidak lebih penting dari pekerjaan. pendidikan di Desa Sumberjaya
Masyarakat berpersepsi bahwa ijazah yang cenderung rendah. Jenjang pendidikan
didapatkan dari bangku pendidikan formal yang meyumbang angka putus sekolah
hanya untuk syarat melamar pekerjaan, cukup tinggi yaitu pada jenjang SMP/
sehingga menimbulkan stereotip bahwa Sederajat, pada jenjang ini anak-anak tidak
pendidikan adalah suatu seremonial.
melanjutkan pendidikan. Untuk lulusan
Bukan hanya itu, rendahnya minat anak jenjang SMA/ Sederajat juga cukup yaitu 16
untuk melanjutkan pendidikan kejenjang orang dan ada 16 orang yang lulus D-III dan
yang lebih tinggi juga termasuk didalamnya. 5 orang sarjana.
Peran serta masyarakat khususnya orang
Jumlah masyarakat Desa Sumbe-
tua dalam dunia pendidikan cukup vital,
karena merupakan orang yang sangat rjaya, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten
dekat dengan sang anak sehingga orang Pesawaran tahun 2014 mencapai 4.464
tua dapat menumbuhkan persepsi positip jiwa dengan rincian 2.353 laki-laki dan
terhadap pendidikan. 2.111 perempuan dan terdapat 1.200 kk.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat
Latar belakang ekonomi juga men-
disana adalah sebagai petani/ pekebun
dapatkan bagiannya, masyarakat pada
dengan jumlah 1.036 jiwa. Komoditas yang
umumnya beranggapan bahwa pendidikan
hanya membuang-buang uang yang menjadi primadona di desa tersebut adalah
seharusnya digunakan untuk memenuhi pala dengan luas 5.000 ha, coklat 323
kebutuhan hidup sehari malah digunakan ha, dan kopi 75 ha (Dokumen Profil Desa
untuk membayar biaya sekolah. Sumberjaya tahun 2014).

Tabel 1 berikut ini akan menunjukkan Data di atas menunjukkan bahwa


tingkat partisipasi pendidikan di Desa rendahnya angka partisipasi pendidikan
Sumberjaya, Kecamatan Way Ratai, cenderung rendah bukan karena faktor
Kabupaten Pesawaran tahun 2014: ekonomi, melainkan ada faktor lain, yaitu
persepsi para orang tua yang menganggap
Status Laki-laki Perempuan bahwa pendidikan itu tidak penting.
Sedang sekolah 551 443 Fanatisme agama menjadi salah satu yang
Tidak pernah sekolah 30 60 melatar belakangi rendahnya tingkat
Tidak tamat SD 25 26 pendidikan di desa tersebut. Terdapat dua
Tamat SD/ Sederajat 658 536 dusun yang masyarakatnya enggan untuk
Tamat SMP/ Sederajat 250 247 menyekolahkan anaknya ke pendidikan
Tamat SMA/ Sederajat 10 6 formal karena mereka berpersepsi
Tamat D-3/ Sederajat 10 6 bahwa pendidikan agama lebih penting.
Tamat S-1/ Sederajat 4 1 Masyarakat memilki fanatisme dengan
Jumlah Total 2863 agama yang mengharuskan anak-anak
mereka untuk menempuh pendidikan
Sumber: Profil Desa Sumberjaya tahun 2014

142
di pondok pesantren setelah lulus SD Tujuan kegiatan pengabdian:
bukan di pendidikan formal. Tak heran a. Para orang tua siswa memiliki penge-
fanatisme agama didesa tersebut tahuan dan pemahaman mengenai
tinggi, di desa tersebut setiap tahunnya kebijakan pentingnya pendidikan.
memberangkatkan 15 orang jemaah
b. Para orang tua siswa memiliki penge-
haji. Mereka bisa berangkat haji lantaran
tahuan dan pemahaman mengenai
hasil dari sumber daya alam bukan dari
jenjang/ tingkatan dalam pendidikan
pendidikan formal, inilah yang kemudian
menimbulkan persepsi bahwa mereka c. Salah satu upaya membantu mencer-
bisa berangkat haji (kaya) bukan karena daskan masyarakat yang dalam hal
pendidikan formal, melainkan dari hasil ini siswa SMP yang memiliki kecende-
sumber daya alamnya. rungan tidak melanjutkan sekolah.

Namun, rata-rata anak usia sekolah


berada di pondok pesantren hanya 3-5
bulan saja, setelah itu anak-anak kembali
kerumah dan tidak melanjutkan pendidikan B. METODOLOGI
formalnya. Hal tersebut kemudian menjalar Kegiatan penyuluhan ini dibagi menjadi
ke masalah yang lainnya, yaitu angka tiga tahap yaitu:
pernikahan dini yang cukup tinggi. Mereka
a) Tahap pra-pelaksanaan
yang tadi pulang dari mondok selama 3-5
Pada tahap ini dilakukan rancang
bulan tersebut akhirnya tidak memiliki
kegiatan, pembuatan instrument kegiatan
aktifitas (menganggur) sehingga mereka
yang meliputi proposal, kuesioner pre-
diminta orang tuanya untuk menikah
test, perizinan, koordinasi lapangan dan
terutamanya perempuan. Untuk laki-
penentuan pelaksanaan kegiatan kegiatan
lakinya sendiri memilih untuk keluar dari
ini diharapkan selesai dalam waktu 1 bulan.
desa tersebut dan mencari pekerjaan ke
kota, namun pada kenyataanya mereka b) Tahap pelaksanaan
sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena Pada tahap ini kegiatan penyuluhan di
keterbatasan ijazah yang dimiliki. Sehingga laksanakan dengan menggunakan metode
pekerjaan yang meraka dapatkan adalah pembelajaran sebagai berikut
menjadi buruh kasar di kota. Dalam dunia • Penyampaian materi oleh fasilitator
kerja ijazah minimal yang dibutuhkan disertai kesempatan tanya jawab.
pada saat ini adalah SMA/ Sederajat,
• Games, digunakan untuk mengantar
sedangkan mereka yang merantau
sekaligus menguatkan materi yang
ke kota hanya lulusan SD dan SMP. Ini
disampaikan
merupakan ironi yang terjadi di Desa
• Diskusi kelompok, berguna untuk mem-
Sumberjaya (wawancara dengan Sekretaris
bahas pandangan-pandangan atau per-
Desa Sumberjaya, Kecamatan Way Ratai,
soalan-persoalan yang dihadapi para
Kabupaten Pesawaran).
peserta.

143
c) Tahap pasca-pelaksanaan C. HASIL DAN
Pada tahap ini hasil dari pertemuan-
pertemuan dan kegiatan dievaluasi
PEMBAHASAN
untuk mengetahui tingkat keberhasilan Rangkaian kegiatan Pengabdian
pelaksanaan kegiatan. Setelah evaluasi Pada Masyarakat ini dimulai dengan
selesai dilakukan kemudian dilakukan pembukaan dan sambutan dari pihak
penyusunan laporan kegiatan hingga Kepala dan Sekretaris Desa di Desa Sumber
penyerahan laporan kegiatan. Jaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten
Pesawaran. Melalui sambutannya
Sasaran kegiatan pengabdian: pihak Desa memberikan respek positif
dengan adanya kegiatan yang dinisiasi
1. Warga masyarakat di Desa Sumberjaya,
oleh Sekretaris desa dan dosen Jurusan
Kecamatan Way Ratai, Kabupaten
Administrasi Negara FISIP Universitas
Pesawaran, yang ditargetkan berjumlah
Lampung ini.
20 orang, namun saat pelaksanaan
kegiatan hadir 18 orang. Usai sambutan dari Kepala Desa dan
2. Pamong Desa Sumberjaya, yaitu Kepala Tim Pengabdian Pada Masyarakat, kegiatan
Desa, Sekretaris Desa, dan aparat dilanjutkan dengan penyampaian post
pemerintah desa lainnya. test kepada seluruh peserta. Penyampaian
post test dilakukan untuk mengetahui
pengetahuan para peserta terhadap
Adapun kerangka pemecahan masalah
tema kegiatan yang hendak dilaksanakan.
dalam kegaitan ini adalah sebagai berikut:
Selanjutnya dilakukan pemaparan materi
dari para pemateri yang sudah disusun
Gambar 1.
sebelumnya. Penyampaian materi
Kerangka Pemecahan Masalah
dilakukan secara panel dengan substansi
penyampaian yang saling berkaitan. Berikut
adalah susunan materi yang disampaikan:

Tabel 2. Materi Kegiatan Pengabdian

No Materi Pemateri Sesi

1 Pendidikan dan Simon S. I


Peningkatan Hutagalung,
Kesejahteraan Keluarga M.P.A

2 Masyarakat Sosial dan Ita Prihantika,


Status Pendidikan di S.I.P, M.A
Indonesia

3 Kebijakan Pendidikan Annisa Utami, II


Indonesia S.I.P, M.A

4 Membangun Generasi Prof.Dr.


Unggul Yulianto, M.S

Sumber: dokumentasi tim pengabdian, 2017.


Sumber: diolah oleh tim pengabdian, 2017.

144
Pada materi pertama yang ber- dinikmati oleh masyarakat yang berada di
judul “Pendidikan dan Peningkatan Ke- pedesaan tanpat terkecuali.
sejahteraan Keluarga” disampaikan oleh
Pada sesi yang sama, Prof. Yulianto, MS.,
Simon S. Hutagalung, M.P.A tentang kajian
dengan materinya berjudul “Membangun
kesejahteraan keluarga yang mengalami
Generasi Unggul” memberikan pandangan
mobilitas vertikal disebabkan meningkat-
tentang pentingnya mendorong anak
nya pendidikan anggota keluarga dan
untuk menikmati pendidikan. Pada
pekerjaan yang dimilikinya. Setelah itu,
kelompok sekolah dasar anak akan
secara paralel Ita Prihantika, S.Sos., M.A.,
dikenalkan kepada diri dan lingkungannya,
yang menyampaikan materi tentang
anak yang mengenyam pendidikan pada
“Masyarakat Sosial dan Status Pendidikan
tingkat ini akan memiliki kesadaran diri dan
di Indonesia” memberikan identifikasi
kemampuan teknis dasar yang bermanfaat
point penting perubahan masyarakat di
pada tingkat dasar. Pada kelompok sekolah
Indonesia yang didorong oleh peningkatan
menengah pertama, anak dikenalkan
derajat pendidikan, perubahan tidak hanya
kepada tingkatan menengah dari
terjadi pada tingkatan individu namun
kemampuan ilmiah dan mulai memiliki
juga menyangkut kelompok masyarakat
cara berpikir logis, dengan demikian anak
dan komunitas masyarakat yang lebih
yang mengenyam pendidikan pada tingkat
luas, misalnya adalah desa. Beberapa desa
ini akan mampu berpikir logis dan ilmiah.
mengalami kemajuan sosial di dorong
Pada tingkatan sekolah atas, seorang anak
oleh peningkatan akses pendidikan para
akan ditingkatkan kemampuan logikanya
warganya, warga yang terlibat dalam
dan sikap ilmiahnya untuk mengatasi
pendidikan akan memiliki kapasitas diri
hal-hal yang lebih kompleks. Anak yang
dan organisasi yang lebih kuat sehingga
pernah mengikuti pendidikan tingkat
mampu berkompetisi dengan personal dan
ini akan memiliki kualitas berpikir dan
pihak lainnya.
bersikap yang lebih baik, si anak akan siap
Pada sesi kedua, Annisa Utami, M.A berhadapan dengan masyarakat luas secara
menyampaikan tentang “Kebijakan Pendi- bertanggung jawab.
dikan Indonesia”, memberikan identifikasi
Setelah seluruh pemateri menyampai-
hal-hal penting yang harus diperhatikan
kan materinya, acara dilanjutkan dengan
dalam pendidikan di Indonesia, termasuk
sesi tanya jawab/diskusi yang dilakukan
usia sekolah, pendidikan gratis dan
secara terpandu. Tanya jawab/diskusi
program beasiswa dari pemerintah yang
berlangsung secara aktif dan antusias.
semakin bervariasi, sehingga hambatan
Hampir sebagian besar peserta kegiatan
untuk menikmati pendidikan menjadi lebih
menyampaikan pertanyaan atau meminta
minim. Potensi positif yang dimunculkan
penjelasan lebih mendalam tentang topik
dari kebijakan tersebut adalah akses
kegiatan berdasarkan pengalaman dan
pendidikan yang semakin mudah dan tidak
permasalahan yang sudah pernah mereka
membebani. Kebijakan tersebut juga dapat
rasakan.

145
Setelah sesi tanya jawab/diskusi di- Pada akhirnya setelah post test selesai
laksanakan dan dianggap telah cukup dilaksanakan, maka kegiatan ditutup
memuaskan para peserta kegiatan maka oleh Kordinator Kegiatan Pengabdian
acara dilanjutkan dengan pemberian Pada Masyarakat dan Kepala Desa. Dari
post test kepada peserta. Post test dapat pengamatan dan analisis skoring serta
dilaksanakan secara lancar dan dijalankan secara kualitatif maka dapat dikatakan
dengan penuh antusias. Post Test ini bahwa telah lebih dikuasainya pengetahuan
bermanfaat untuk melihat perubahan tentang topic kegiatan oleh para peserta
pengetahuan yang terjadi pada peserta kegiatan.
kegiatan. Berikut adalah daftar skoring
yang membandingkan antara pre test dan
post test: Faktor Pendukung dan Penghambat

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan ter-


sebut, dapat diketahui adanya beberapa
Tabel 3.
faktor pendukung dan penghambat yang
Daftar Skoring Pre Test dan Post Test
mempengaruhi kelancaran penyeleng-
garaan kegiatan pengabdian kepada
Skor Skor % Pening
No Nama Peserta Pre Post masyarakat itu. Faktor pendukung itu
Test Test katan
adalah adanya gairah dan ekspektasi dari
1 Sukardi 60 65 5
para peserta kegiatan untuk mengikuti
2 Sukandar 65 75 10
kegiatan itu. Sehingga adanya minat
3 Dadang 62 72 10
tersebut, memudahkan pemateri untuk
4 Sulistyoko 60 70 10 melakukan pengembangan kapasitas
5 Hartono 62 70 8 pengetahuan pada masing-masing mereka.
6 Didik Suprayogi 60 70 10
Selain itu, diketahui juga adanya faktor
7 Buhani 65 75 10
penghambat yang perlu diantisipasi jika
8 Suwarto 60 70 10
hendak melaksanakan kegiatan serupa pada
9 Wahab S 65 70 5
masa yang akan datang. Diantaranya adalah
10 Untung Suwantro 60 75 15
belum dapat dilaksanakannya kegiatan
11 Japar 62 70 8
yang lebih teknis dalam bentuk tutorial
12 Sutrisno 65 75 10
kepada para peserta. Adanya kegiatan
13 Sarju 62 75 13
tutorial yang lebih teknis sebenarnya dapat
14 Dahroji 60 70 10
lebih mampu meningkatkan kemampuan
15 Muksin 60 65 5
praktis yang semestinya memang dimiliki
16 M. Sodikun 60 72 12
oleh para aparatur desa.
17 Soheka 50 60 10

18 Eko Purwanto 65 75 10

RATA-RATA PENING- 10%


  KATAN SKOR

Sumber: hasil pengabdian, 2017.

146
D. KESIMPULAN DAN E. DAFTAR PUSTAKA
SARAN Dokumen Profil Desa Sumberjaya tahun
Berdasarkan analisis terhadap kegiatan 2014.
yang dilakukan, maka dapat diperoleh
Shaleh, Abdul Rahman, 2004. Psikologi
kesimpulan sebagai berikut:
Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.
1. Telah dipahaminya konsep pendidikan Jakarta: Kencana.
kepada masyarakat desa.

2. Telah dipahaminya proses dan


mekanisme pengelolaan pendidikan
kepada masyarakat desa.

3. Telah dipahaminya pentingnya peran


aktif aparatur desa dalam pengelolaan
Pendidikan kepada masyarakat desa.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat


disimpulkan jika telah meningkatnya
pengetahuan dan pemahaman para warga
desa dalam hal urgensi pendidikan kepada
masyarakat desa.

Adapun saran yang bisa diperoleh


berdasarkan hasil dari kegiatan ini adalah:

a. Perlu dilakukan kegiatan pelatihan yang


lebih bersifat teknis operasional serta
lebih mendalam, sehingga aspek-aspek
teknis yang bersifat operasional dapat
dikuasainya secara lebih menyeluruh
menjadi bentuk kapasitas-kapasitas
yang diperlukan dalam pengelolaan
layanan administrasi desa.

b. Kegiatan seperti ini perlu dilakukan


pada target sasaran yang lebih luas
lagi, meliputi kecamatan lain ataupun
kabupaten lainnya.

147
SOSIALISASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK
(PENYULUHAN DI SMPN 1 LUMBOK SEMINUNG KABUPATEN LAMPUNG BARAT)

Yulianto, Dewi Brima Atika, Selvi Diana Meilinda Izzul Fatchu Reza
University of Lampung , Indonesia

Abstract: Ketidakmampuan orang tua secara ekonomi menjadi salah satu penyebab banyaknya anak
berhenti sekolah dan kemudian bekerja sebagai PRT. PRTA menghadapi sejumlah bahaya.
Beberapa resiko paling umum yang di hadapi anak-anak sebagai PRT meliputi, jam kerja yang
panjang dan melelahkan, penggunaan alat dan bahan berbahaya, membawa beban berat,atau
menjadi korban kekerasan fisik dan sikis serta pelecehan seksual.Anak-anak dalam pekerjaan
ini tidak memiliki hak-hak dasar seperti akses pendidikan, perawatan kesehatan, hak untuk
beristirahat, bersantai, bermain. Untuk itu kegiatan ini dilakukan guna member peningkatan
pengetahuan siswa SMP yang memiliki kemungkinan besar menjadi pekerja rumah tangga
anak. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Anak yang dilakukan
di SMP N 1 Lumbok Seminung, Lampung Barat, telah membawa peningkatan kemampuan
dasar peserta. Peningkatan terendah sebesar 5 % dan yang tertinggi sebesar 65%.

keyword: pekerja rumah tangga, anak

A. Latar Belakang umur 18 tahun. http://www.tribunnews.


com/tribunners/2016/02/17/kampanye-
Fenomena pekerja rumah tangga anak
penghapusan-pekerja-rumah-tangga-
(PRTA) di Indonesia merupakan salah satu
anak-terus-dilakukan diakses 1 Maret 2016
kelompok terbesar dari kelompok pekerja
anak dan mayoritas dilakukan oleh anak Sampai saat ini keberadaan mereka
perempuan. Berdasarkan data ILO, sekitar belum diatur secara khusus oleh pihak
15,5 juta anak di dunia, bekerja sebagai PRT yang berwenang. Ini berarti bahwa PRTA
yang melaksanakan tugas-tugas seperti  merupakan permasalahan besar yang
membersihkan,  menyetrika, memasak, dihadapi anak-anak Indonesia, mereka
mengurus anak anak dan membersihkan terjebak pada pekerjaan yang tidak
halaman. ILO memperkirakan 2,6 juta memiliki rambu-rambu dan standar
penduduk Indonesia menjadi Pekerja ketenagakerjaan yang tidak jelas, tanpa
Rumah Tangga (PRT), 90 persen perlindungan hukum, tanpa pengawasan
diantaranya adalah perempuan dan banyak pihak berwenang, tanpa ikatan kontrak
diantaranya adalah anak-anak di bawah kerja, tanpa uraian pekerjaan, tanpa aturan

148
jam kerja, tanpa upah minimum, serta di daerah tertentu atau langsung ke
tanpa hari libur. Ini menunjukkan bahwa daerah tujuan di dalam dan di luar
PRTA berada pada situasi pekerjaan yang negeri dengan menggunakan dokumen
berbahaya dan kondisinya sangat rentan palsu. Dengan proses seperti itu, maka
terjadi kekerasan dan eksploitasi. posisi anak menjadi lemah, sehingga
sangat rentan terhadap kekerasan
Data mengenai jumlah kasus
dan eksplotasi seperti gaji tidak
kekerasan dan eksploitasi yang dialami oleh
dibayar tanpa alasan yang jelas. Anak
PRT/PRTA di tempat kerja sampai saat ini
dipekerjakan sebagai PRT biasanya
belum menunjukkan data yang sebenarnya
sebagai tahapan awal pekerjaan,
tetapi hanya mewakili dari sekian banyak
beberapa kasus menunjukkan mereka
data kasus yang dialami oleh PRTA pada
dipaksa bekerja pada pekerjaan yang
umumnya. Berdasar ILO (2004) memberikan
lebih buruk seperti menjadi pelacur.
gambaran tentang kasus kehidupan para
PRTA, antara lain sebagai berikut: 3. Kerja Paksa. Biasanya kerja paksa
sering terjadi ketika anak sudah
1. Kekerasan. Kekerasan yang dialami oleh
berada di tempat kerja, dan tidak bisa
PRTA pada umumnya sangat beragam
meninggalkan pekerjaan itu meskipun
dan membutuhkan penanganan yang
mereka tidak menyukai. Sebagai
berbeda dan khusus, seperti kekerasan
contoh, misalnya melakukan semua
fisik, psikis dan seksual. Kekerasan Fisik
atau sebagian pekerjaan tetapi tidak
seperti ditendang, dipukul, ditampar,
ada imbalan gaji, jam kerja melebihi 8
dibenturkan ke tembok, dijambak
jam sehari, penahanan identitas diri dan
rambut, disiram air panas; disetrika,
berbagai bentuk pembatasan lainnya.
bahkan berakibat fatal, seperti
Pada umumnya PRTA hanya diam saja,
kecacatan, patah tulang, dll. Kekerasan
menerima, takut karena mendapat
Psikis seperti dicaci, dimarahi, dimaki,
diancam.
dihina, dibohongi, dll; Kekerasaan
seksual seperti diraba, dipeluk, dipegang
Konvensi ILO Nomor 138 mengenai batas
bagian sensitif (tangan, payudara, paha,
usia minimun anak diperbolehkan bekerja
bokong, bahu dll.), dicium, diintip ketika
dan rekomendasi No. 146 yang diratifikasi
mandi, diperkosa, dll.
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2. Perdagangan Anak. Perdagangan anak 1999 telah mendeklarasikan bahwa batas
merupakan proses pemindahan anak usia minimum anak diperbolehkan bekerja
anak dari daerah asal ke tempat tu- di Indonesia adalah 15 tahun dan “pekerjaan
juan kerja yang dilakukan dengan apapun yang membahayakan anak anak
perekrutan secara paksa dan/ atau secara fisik, mental atau kesehatan atau
penipuan atau bujuk rayu dengan moral anak tidak boleh dilakukan oleh
janji diberikan pekerjakan layak dan mereka yang berusia dibawah 18 tahun”.
gaji besar. Selanjutnya mereka dikirim Ketetapan usia minimum ini tentunya juga
ke daerah tujuan baik melalui transit menjadi acuan bagi anak yang bekerja

149
pada sektor pekerjaan rumah tangga. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28
(http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/ B menyatakan bahwa setiap anak berhak
public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/ atas kelangsungan hidup, tumbuh-
documents/presentation/wcms_220701. kembang dan perlindungan dari berbagai
pdf diakses 1 Maret 2016) bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Pernyataan ini merupakan komitmen
Keputusan Presiden Republik Indonesia
nasional untuk memenuhi dan melindungi
Nomor 59 Tahun 2002 tentang Rencana
terhadap hak anak. Komitmen itu tentunya
Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-Bentuk
dimanifestasikan dalam perundangan
Pekerjaan Terburuk Untuk Anak telah
dan kebijakan nasional, sehingga secara
mengidentifikasi Pekerja Rumah Tangga
dinamis anak mengalami kondisi yang
Anak sebagai salah satu bentuk-bentuk lebih baik.
terburuk pekerja anak. Namun dalam
Indonesia telah meratifikasi Konvesi
tahap pertama periode implementasi
Hak Anak (KHA) sebagai instrumen yang
tidak dimasukkan dalam prioritas kerja,
digunakan untuk melindungi anak. Kon-
sehingga mengalami kesulitan dalam
vensi Hak Anak merupakan suatu tonggak
menetapkan antara diperbolehkan dengan
sejarah dalam hukum internasional, karena
dilarang. Dengan demikian dibutuhkan
di dalam konvensi tersebut memuat
standar yang jelas, diharapkan standar itu
sejumlah hak anak yang perlu dilindungi
tidak terlalu rendah dan tidak juga terlalu
oleh setiap negara yang meratifikasinya.
tinggi, sehingga menjawab permalahan di
Tugas pemerintah adalah mewujudkannya
masyarakat.
dalam bentuk kebijakan dan program
Hal yang terkait dengan issu ini adalah untuk kepentingan terbaik anak.
perdagangan perempuan dan anak
Ini digariskan melalui Undang-Undang
(trafficking women an children). Untuk
Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindung-
issu perdagangan perempuan dan anak, an Anak yang secara tegas memberikan
pemerintah telah menetapkan rencana perlindungan terhadap anak dari segala
aksi bagi pemangku kepentigan yang bentuk perlakuan salah, eksploitasi
ditetapkan dengan Keputusan Presiden ekonomi, kekerasan, dan perdagangan
Republik Indonesia Nomor 88 Tahun anak. Meskipun belum ada Undang Undang
2002 tentang Rencana Aksi Nasional yang secara khusus mengatur tentang
Penghapusan Perdagangan Perempuan perlindungan terhadap pekerja rumah
dan Anak (RAN-P3A). Keppres ini merupa- tangga anak, namun jika mencermati
kan landasan dan pedoman bagi peme- substansi perundangundangan dan
rintah dan masyarakat dalam melaksana- kebijakan yang ada tentu dapat digunakan
kan penghapusan perdagangan perem- sebagai pedoman untuk memberikan
puan dana anak, sehingga menjamin anak perlindungan kepada pekerja rumah
dari praktik-pratik trafiking, salah satunya tangga anak. Pandangan yang mesti
trafiking untuk pekerja rumah tangga anak. dikedepankan adalah bahwa anak adalah

150
dalam bentuk kebijakan dan program Berdasarkan konsep dan pemahaman
untuk kepentingan terbaik anak. terhadap masalah yang dihadapi maka
Ini digariskan melalui Undang- kerangka pemikiran yang akan digunakan
Undang Nomor 23 tahun
kelompok 2002masih
umur yang tentang
berada pada dalam kegiatan ini adalah:
Gambar 1.
Perlindungan masa
Anak yang secara tegas
tumbuh kembang dan memerlukan Kerangka Pemikiran
memberikan perlindungan terhadap anak
perlindungan dari semua pihak.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
dari segala bentuk perlakuan salah,
eksploitasi ekonomi,
Tujuan yang kekerasan, dan dalam
ingin dicapai
perdagangan anak.
kegiatanMeskipun
pengabdianbelum
kepadaada
masyarakat
Undang Undang yang secara khusus
ini ini adalah:
mengatur tentang perlindungan terhadap
1. Meningkatkan pemahaman siswa ten-
pekerja rumah tangga anak, namun jika
tang kebijakan perlindungan pekerja
mencermati substansi
rumah tangga anak
perundangundangan dan kebijakan yang
ada tentu dapat digunakan
2. Meningkatkan sebagai
pengetahuan dan pema-
pedoman untuk
haman siswa memberikan
tentang potret buruk
perlindungan kepada pekerja
pekerja rumah rumah
tangga anak.
angga anak. Pandangan yang mesti
dikedepankan3. adalah
Meningkatnya
bahwapengetahuan
anak adalah dan pema-
kelompok umur haman mengenai
yang masih bentukpada
berada diskriminasi
terhadap anak

Sasaran dari kegiatan ini adalah para


siswa SMP karena mereka yang memiliki Kegiatan penyuluhan ini dibagi men-
kemungkinan besar menjadi pekerja rumah jadi tiga tahap yaitu:
tangga anak. Mengingat jumlah siswa 1. Tahap pra-pelaksanaan
SMPN 1 Lumbok Seminung cukup banyak, Pada tahap ini dilakukan rancang
maka pada kegiatan tahun 2016 kegiatan kegiatan, pembuatan instrument kegiatan
diarahkan pada siswa kelas VIII (delapan) yang meliputi proposal, kuesioner pre-
SMPN 1 Lumbok Seminung. Peserta yang test, perizinan, koordinasi lapangan dan
hadir berjumlah 30 orang. penentuan pelaksanaan kegiatan kegiatan
ini diharapkan selesai dalam waktu 1 bulan.

2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan penyuluhan di
laksanakan dengan menggunakan metode
B. METODOLOGI pembelajaran sebagai berikut

Berdasarkan konsep dan pemahaman a) Kegiatan ini diawali dengan memberi-


terhadap masalah yang dihadapi maka kan pre-test kepada siswa/siswi untuk
kerangka pemikiran yang akan digunakan pengetahui tingkat pengetahuan
dalam kegiatan ini adalah: terkait dengan kebijakan pekerja layak
anak sebelum memperoleh materi.

151
b) Penyampaian materi oleh fasilitator di- yang ideal dan operasional. PRTA yang
sertai kesempatan tanya jawab. berusia dibawah 15 tahun dilarang untuk
dipekerjakan pada sektor ini. Hal Ini
c) Games, digunakan untuk mengantar
didasarkan pada komitmen wajib belajar 9
sekaligus menguatkan materi yang
tahun dan batas usia minimum dibolehkan
disampaikan
untuk bekerja. Disamping itu pekerjaan
d) Diskusi kelompok, berguna untuk mem- ini akan banyak menganggu tumbuh-
bahas pandangan-pandangan atau kembang anak, seperti:
persoalan-persoalan yang dihadapi
1) bekerja pada usia yang sangat muda;
para peserta.
2) kebanyakan anak perempuan;
e) post-test dilakukan pada akhir kegiat-
an sebagai bahan evaluasi terhadap 3) tempat kerja jauh dari desa asal;
pelaksanaan kegiatan.
4) tempat kerja yang terisolasi atau pintu
rumah tertutup;

3. Tahap pasca-pelaksanaan 5) bekerja pada jam kerja yang sangat


Pada tahap ini hasil dari pertemuan- panjang (sampai larut malam);
pertemuan dan kegiatan dievaluasi
6) hilang kesempatan untuk mendapatkan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pendidikan dan atau pengembangan
pelaksanaan kegiatan. Setelah evaluasi
diri.
selesai dilakukan kemudian dilakukan
penyusunan laporan kegiatan hingga
penyerahan laporan kegiatan. Pekerjaan ini juga memiliki resiko,
Kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya mengalami perlakuan salah
dengan judul ” Sosialisasi Kebijakan atau kekerasan fisik dan seksual, terkadang
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Anak” bekerja sebagai pembayar utang orang
secara keseluran telah terlaksana pada hari tua, bekerja dengan gaji kecil atau bahkan
Senin, tanggal 29 Agustus 2016, di SMP N tanpa bayaran, bekerja di tempat yang
1 Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung membahayakan fisik dan kesehatan,
Barat, pada Pukul 08.00 – 16.00 WIB. menjadi korban perdagangan atau
ditrafiking.

Situasi pekerjaan seperti ini yang mem-


butuhkan langkah perlindungan, sehingga
ancaman/resiko dapat diminimalkan. Bagi
C. HASIL DAN PRTA yang berusia 15 – 18 tahun per-
PEMBAHASAN lu mendapatkan perlindungan khusus,
Dengan memperhatikan aspek legal bekerja sebagai PRT dengan persyaratan
ketegakerjaan, maka perspektif tentang bahwa pekerjaan itu tidak membahayakan
PRTA perlu diletakkan pada demensi kesehatan dan keselamatan atau moral,

152
serta diberi kesempatan untuk tumbuh Tabel 1.
kembang dan mendapatkan perlindungan.
Hasil Pre-Test Dan Post Test Peserta
Adapun persyaratan perlindungan yang
Sosialisasi Kebijakan Perlindungan
harus dipenuhi:
Pekerja Rumah Tangga Anak
1) Kontrak kerja

2) Beban kerja sesuai kapasitas anak NO Nama Pre Test Post Test
Presentase
Kenaikan

3) Jam kerja maksimal 8 jam 1 Binti Alviani 50 95 45

4) Pekerjaan dilakukan pada siang hari 2 Nur Hidayah 35 95 60

3 Vita Mertania N 40 80 40
5) Dizinkan mengikuti pendidikan dan
4 Windi Sapitri 50 95 45
latihan
5 Yesi Oktapia 30 95 65
6) Libur mingguan; dan
6 Devi Armelia 30 65 35

7) Perawatan kesehatan 7 Delsi Yunisa 65 95 30

8 Iis Naini 30 80 50

9 Putri Sentosa 70 75 5
Pengetahuan-pengetahuan tersebut di-
10 Desti Emilia 60 95 35
ataslah yang semestinya diketahui masya-
11 Sulas Tri 30 95 65
rakat, dapat dimulai dari memberikan
12 Lindia 30 80 50
pengetahuan kepada siswa SMP Negeri 1
Lumok Seminung. Keberhasilan kegiatan 13 Nadhiya Putri 65 70 5

ini ditunjukkan dengan melihat skore pre- 14 Sindi Aulia 30 95 65

test dan post-test peserta. Pre test dan post 15 Beti Nalia 30 70 30

test dilakukan untuk mengukur secara 16 Agung Setiawan 20 60 40

kuantitatif pengetahuan dan kemampuan 17 Nurmala Rohmah 35 95 60

peserta sehingga dapat dilihat tingkat 18 Ismia Fadia 35 95 60

perubahannya dari sebelum dan sesudah 19 Dea Ria Adish 75 80 5


dilakukan penyuluhan. Hasil pre-test dan 20 Lusiana 30 70 40
post-test dapat dilihat pada tabel 1.
21 Yosfa Riganda 45 95 50

22 Apriwan Lota 70 95 20

23 Esmoyo Subianto 40 95 50

24 Dwi Susanto 65 85 20

25 Rizki Sofyan Aziz 40 80 40

26 Frendi Rayasa 40 75 35

27 Triyono Saputra 35 95 60

28 Ari Yansah 40 95 55

29 Kelvin Lyharghi DJ 60 95 35

30 Hoirul Anam S 50 95 45

153
Hasil pre-test dan post-test menun- D. KESIMPULAN DAN
jukkan bahwa peserta pelatihan telah
memiliki pengetahuan dibawah 50%
SARAN
tentang kebijakan perlindungan pekerja Berdasarkan hasil dan evaluasi kegiatan
rumah tanga anak . Kegiatan Sosialisasi penyuluhan tersebut dapat disimpulkan
Kebijakan Perlindungan Pekerja Rumah beberapa hal sebagai berikut:
Tangga Anak yang dilakukan di SMP N 1 1) Para peserta antusias dalam mengikuti
Lumbok Seminung, Lampung Barat, telah kegiatan penyuluhan ini.
membawa peningkatan kemampuan dasar
2) Pengetahuan siswa/siswi terkait dengan
peserta. Peningkatan terendah sebesar 5 %
kebijakan perlindungan pekerja rumah
dan yang tertinggi sebesar 65%. Rata-rata
tangga anak meningkat, rata-rata 41,3
peningkatan adalah 41,3 %. Namun dapat
%.
dikatakan bahwa kenaikan terendah ini
dikarenakan pengetahuan dasar peserta 3) Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
sudah mencukupi sehingga meskipun peserta memahami hak-hak pekerja
prosentase kenaikan kecil tetapi nilai cukup rumah tangga anak dan bentuk-bentuk
besar yaitu 60 – 95 dari nilai awal 20 – 75. diskriminasi terhadap Pekerja Rumah
Peserta yang nilai dasarnya cukup tinggi, Tangga.
berkaitan dengan tingkat pengetahuan
dan wawasan umum yang dimiliki. Oleh
karena itu, diharapkan melalui penyuluhan Berdasarkan pelaksanaan kegiatan
ini mereka menjadi lebih paham dan Sosialisasi Kebijakan Perlindungan Pekerja
mampu meningkatkan pengetahuan dan Rumah Tangga Anak ini, disarankan
kapasitasnya. Dengan pemahaman yang agar pelatihan-pelatihan semacam ini
lebih baik, diharapkan pula, mereka dapat terus dilakukan kepada siswa/i yang lain.
meningkatkan efektivitas dan kemajuan Setelah mereka mendapatkan pelatihan
perlindungan pekerja rumah tangga ini, perlu dilanjutkan dengan pelatihan-
anak di daerah dan mendorong anak pelatihan lanjutan yang lebih dalam atau
serta pemangku kepentingan melakukan khusus; misalnya pelatihan kepemimpinan,
perlindungan untuk pekerja rumah tangga kewirausahaan, moral dan Etika dan
anak. sebagainya. Karena kegiatan semacam ini
membantu masyarakat, terutama, kaum
siswa/i memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan sebagai salah satu modal
dalam keterlibatan mereka di masyarakat.

154
E. DAFTAR PUSTAKA
ILO. (2004). Bunga-bunga Di Atas Padas:
Fenomena Pembantu Rumah Tangga
Anak. Jakarta: ILO

(http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/
public/---asia/---ro-bangkok/---ilo
jakarta/documents/presentation/
wcms_220701.pdf diakses 1 Maret
2016)

http://www.tribunnews.com/
tribunners/2016/02/17/kampanye-
penghapusan-pekerja-rumah-tangga-
anak-terus-dilakukan diakses 1 Maret
2016

155
PEMBUATAN APLIKASI PELAPORAN DATABASE
ORGANISASI NIR LABA
Yunia Amelia, Fajar Gustiawaty Dewi, Susi Sarumpaet, Niken Kusumawardhani
University of Lampung , Indonesia

Abstract: Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri Lampung salah satu organisasi nirlaba yang konsen dalam
memandirikan anak yatim dan dhuafa di Lampung. Lembaga ini memerlukan sebuah aplikasi
yang dapat membantu meningkatkan akuntabilitasnya. Oleh sebab itu diperlukan penyusunan
aplikasi pelaporan Database. Laporan Database suatu entitas diperlukan sebagai bentuk
akuntabilitas bagi organisasi. Pada organisasi nirlaba yang mulai berkembang dan transaksi
yang terjadi mulai banyak, diperlukan penerapan tekhnologi aplikasi atau software yang dapat
membantu kelancaran prosesnya banyak software komputer yang dapat digunakan mulai
dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Aplikasi yang akan dibuat merupakan
software yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan laporan Database dalam
perusahaan nirlaba secara sederhana dan dapat digunakan untuk monitoring kinerjanya.
Setelah melakukan wawancara pendahuluan pada lembaga amil zakat yatim mandiri,
maka ditemukanlah permasalahan lembaga amil zakat dalam menyusun laporan database,
sehingga mulailah dirancang desain aplikasi laporan, pada tahap perancangan awal masih
ditemukan ketidaksesuaian pada aplikasi sehingga diperpanjang waktu untuk penyempurnaan
aplikasi, lalu setelah disempurnakan aplikasi siap untuk diinstalkan di computer yang akan
digunakan untuk penyusunan database. Selanjutnya pada tahap pengimplementasian system
dilakukanlah pelatihan untuk staf administrasi di lembaga amil zakat yatim mandiri sampai
aplikasi tersebut dapat digunakan secara efektif dan dapat membantu penyelesaian masalah
pelaporan database yang selama ini menjadi kendala. Penerapan Aplikasi pelaporan dapat
diterima dengan baik oleh lembaga amil zakat dan membantu dalam proses pembuatan
laporan database yang mereka butuhkan secara cepat dan akurat dengan cara yang efektif
dan efisien.

A. LATAR BELAKANG mendapat perhatian dari masyarakat


karena dalam operasionalnya mengelola
Pada era New Public Management (NPM)
dana dari masyarakat.
sekarang ini, Laporan Database pada suatu
organisasi sector publik menjadi keharusan Penyusunan laporan Database menjadi
dalam menjamin adanya transparansi hal yang tidak mudah bagi pihak/karyawan
dan akuntabilitas. Lembaga Amil Zakat yang tidak memiliki bekal ilmu computer
Yatim Mandiri Indonesia merupakan salah maupun akuntansi. Oleh sebab itu, kegiat-
satu organisasi sector publik yang cukup an ini menjadi penting untuk dilakukan

156
dalam rangka memberikan tambahan Lembaga Amil ZakatYatim Mandiri Lampung
pengetahuan dan ketrampilan bagi masih sederhana sekali. Dampaknya
karyawan/staf Database di organisasi ini. adalah keyakinan akan keakuratan angka-
Laporan Database yang selama ini disajikan angka yang tercantum di dalamnya ma-
belum sesuai dengan yang diharapkan, sih dipertanyakan. Proses yang dilaku-
karenya dibutuhkan penerapan tekhnologi kan tidak menggunakan software, hanya
informasi yang dapat membantu dalam menggunakan beberapa buku catatan
proses pembuatan laporan database. dan excel sederhana yang tidak diupdate
setiap saat. Hal ini menimbulkan beberapa
Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim
permasalahan sebagai berikut:
Mandiri Lampung merupakan organisasi
sektor publik karena memiliki karakteristik 1. Belum tersedianya data yang akurat dan
melakukan pelayanan kepada masyarakat tepat waktu mengenai database donasi
dan tidak bertujuan mencari laba. dalam satu perioda.
Salah satu tugasnya adalah melakukan
2. Penyusunan laporan database dilaku-
pelayanan kepada masyarakat yang ingin
kan memakan waktu yang cukup lama
mendonasikan uangnya untuk membantu
(timelines), sehingga staf Database
anak-anak yatim dan kaum dhu’afa.
harus lembur pada saat diminta laporan.
Di Indonesia, setiap daerah memiliki
minimal satu lembaga yang mengurusi
penghimpunan dan penyaluran dananya.
Oleh sebab itu, masih diperlukan pelatihan
penyusunan laporan.

Laporan database pada organisasi B. METODOLOGI


ini dibutuhkan untuk menjamin adanya Kegiatan yang akan dilakukan adalah
transparansi dan akuntabilitasnya. Setelah perancangan aplikasi dan pelatihan de-
reformasi, Database di pemerintahan ngan metoda tutorial dan praktek dengan
Indonesia mulai berkembang. Perhatian tahapan sebagai berikut:
dan tuntutan masyarakat akan adanya
1) Penyusunan Proposal, pada tahap ini tim
transparansi dan akuntabilitas pada
akan melakukan rancangan kegiatan
organisasi sector public semakin meningkat
pengabdian dengan mewawancarai
pula. Tidak terkecuali terhadap Lembaga
user yang akan menggunakan aplikasi
Amil Zakat Yatim Mandiri yang mengelola
database.
dananya yang berasal dari masyarakat.
Oleh sebab itu, sudah saatnya organisasi 2) Pelaksanaan pelatihan. Pelatihan dila-
Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim kukan dengan metode workshop
Mandiri Lampung ini mulai memperhatikan mengenai pentingnya proses dalam
masalah pelaporan Databasenya. menyusun laporan Database dan
langsung mendampingi pada tahap
Selama ini, proses akuntansi dan
pengimplementasian.
pelaporan Database yang dilakukan pada

157
3) Pelaksanaan praktek dengan meng- berikut aplikasi yang diimplementasika di
gunakan aplikasi yang disiapkan tim lembaga amil zakat yang dapat dilakukan
pengabdian. Dengan diberikannya di computer lembaga amil zakat yang telah
kesempatan melakukan praktek, diha- diinstal software aplikasi pelaporannya.
rapkan para staf dapat melaksanakan Berikut printscreen bentuk halaman
sendiri proses penginputan database. aplikasinya.

Keberhasilan kegiatan pelatihan ini


dapat dilihat dari kemampuan para staf
bagian Database dalam melaksanakan
C. HASIL DAN
proses laporan Database. Beberapa
pertanyaan diberikan sebelum dilakukan PEMBAHASAN
pelatihan dan setelah dilakukan pelatihan Setelah melakukan wawancara penda-
dengan pertanyaan yang sama. Hal ini huluan pada lembaga amil zakat yatim
untuk melihat apakah terdapat perbedaan mandiri mengenai bagaimana rangkaian
sebelum dan setelah diadakan pelatihan. proses/tahapan kegiatan yang diperlukan
Karena khalayak sasarannya berpendidikan dalam menyusun laporan database de-
di level menegah (sarjana) maka pertanyaan ngan mengajukan beberapa pertanyaan
dibuat untuk mengukur kemampuan diantaranya adalah, menanyakan apakah
mereka. Adapun pertanyaan yang diajukan laporan dapat disusun seketika pada saat
adalah: dibutuhkan dan apakah proses penyusunan
laporan database yang dilakukan selama
1. 
Bagaimana rangkaian proses/tahapan
ini, dapat meyakinkan stakeholder lembaga
kegiatan yang diperlukan dalam
amil zakat nasional yatim mandiri lampung
menyusun laporan database?
keakuratan data yang ada di dalamnya.
2. Apakah laporan dapat disusun seketika
Maka ditemukanlah permasalahan lem-
pada saat dibutuhkan?
baga amil zakat dalam menyusun laporan
3. 
Apakah proses penyusunan laporan database, sehingga mulailah dirancang
database yang saudara lakukan aplikasi laporan seperti diuraikan dalam
selama ini, dapat meyakinkan saudara materi dibawah ini, pada tahap perancang-
keakuratan data yang ada di dalamnya? an awal masih ditemukan ketidaksesuaian
pada aplikasi sehingga diperpanjang
Kegiatan pengabdian dilakukan waktu untuk penyempurnaan aplikasi,
dalam beberapa tahapan, pertama lalu setelah disempurnakan aplikasi siap
mengunjungi lembaga amil zakat untuk diinstalkan di computer yang akan
untuk melakukan observasi, wawancara digunakan untuk penyusunan database.
mengenai kebutuhan database lembaga,
Berikut materi Pembuatan Aplikasi
selanjutnya mulai merancang aplikasi
Pelaporan Organisasi Nirlaba.
yang dapat digunakan oleh lembaga amil
zakat dalam memudahkan pelaporan data:

158
Sebelum membuka Aplikasi Yatim 11. Pilihan Menu Master-User akan mem-
Mandiri terlebih dahulu pastikan komputer berikan informasi mengenai pengguna
memiliki fasilitas Internet Explorer atau program aplikasi jika ingin menambah
Mozilla Firefox. Jika sudah maka ikuti pengguna maka klik Tambah User
panduan sebagai berikut:
12. Tampilan Menu Master - Lembaga
1. Aktifkan menu Mozilla Firefox dengan Yatim dalam menu ini menyediakan
mengklik icon Mozilla Firefox fasilitas untuk menambah lembaga
lain yang menjadi anggota yayasan
2. Ketikkan localhost/mandiri/login pada
Yatim Mandiri. Pada pojok kiri tampilan
kolom pencarian
ada pilihan Tambah digunakan untuk
3. Masukkan username dan password menambah jumlah dan profil anggota
dengan mengetikkan “admin” di ma- yayasan.
sing-masing kolom
13. Tampilan Menu Master-Program Bea-
4. Kemudian klik Sign in siswa dalam menu ini menyediakan
5. Kemudian muncul halaman awal fasilitas untuk menginput program
aplikasi yatim mandiri lampung beasiswa yayasan Yatim Mandiri. Pada
pojok kiri tampilan ada pilihan Tambah
6. Akan diberikan pilihan untuk mengganti
Program yang digunakan untuk
password jika YA isilah kolom-kolom
menambah jumlah program yayasan
yang tersedia seperti Old Password -
Yatim Mandiri
New Password – Confirm Password
kemudian pilih Simpan, Jika TIDAK 14. Tampilan Menu Master-Semester.
maka pilih Kembali Dalam menu ini menyediakan fasilitas
untuk menginput semester yayasan
7. Pilihan Menu ada disebelah kiri tampilan
Yatim Mandiri. Pada pojok kiri tampilan
yaitu: Dashboard- Master-Transaction
ada pilihan Tambah Semester yang
8. Menu Master berisi pilihan Yayasan- digunakan untuk menambah jumlah
User-Lembaga Yatim-Program Bea- semester yayasan Yatim Mandiri.
siswa-Semester-Jenjang Pendidikan-
15. Tampilan Menu Master-Jenjang Pen-
Status Keluarga
didikan. Dalam menu ini menyediakan
9. Klik pilihan Yayasan akan muncul profil fasilitas untuk menginput jenjang
yayasan dalam hal ini yayasan Yatim pendidikan yang difasilitasi yayasan
Mandiri: Yatim Mandiri. Pada pojok kiri tampilan
ada pilihan Tambah Jenjang Pendidikan
10. Pada tampilan kolom Action disediakan
yang digunakan untuk menambah
fasilitas untuk mengedit, klik icon action
jenjang pendidikan.
tersebut, kemudian muncul tampilan
edit yayasan. Disediakan kolom yang 16. Tampilan Menu Master-Status Keluar-
akan di update datanya, jika sudah ga. Dalam menu ini menyediakan fasi-
diupdate klik Update litas untuk menginput status keluarga

159
yang menerima fasilitas yayasan Yatim D. KESIMPULAN DAN
Mandiri. Pada pojok kiri tampilan ada
pilihan Tambah Status Keluarga
SARAN
Penerapan Aplikasi pelaporan dapat
17. Tampilan Menu Transaction-Anak
diterima dengan baik oleh lembaga
Asuh. Dalam menu ini menyediakan
amil zakat dan membantu dalam proses
fasilitas untuk menginput daftar nama
pembuatan laporan database yang
anak asuh dan lembaga yang menaungi.
mereka butuhkan secara cepat dan akurat
Pada pojok kiri tampilan ada pilihan
dengan cara yang efektif dan efisien. Saran
Tambah
sebaiknya aplikasi pelaporan database
18. Tampilan Menu Transaction-Penerima dapat digunakan dan diupdate secara rutin
Program.Dalam menu ini menyediakan penginputan data-datanya agar dapat
fasilitas untuk menginput penerima membantu dalam kerapihan pengarsipan
program yayasan Yatim Mandiri. Pada lembaga amil zakat nasional yatim mandiri
pojok kiri tampilan ada pilihan Tambah lampung.
Penerima Program Beasiswa.

19. Tampilan Menu Transaction-Daftar


Donatur. Dalam menu ini menyediakan
fasilitas untuk menginput donator
yayasan Yatim Mandiri. Pada pojok kiri
tampilan ada pilihan Tambah Donatur.
E. DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2010.
20. Pilihan Cetak pada menu Daftar Donatur
Pernyataan Standar Akuntansi
digunakan untuk menghasilkan print
Database: Jakarta.
out daftar donatur yang sudah di input
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Penerbit Andi, Yogyakarta
Selanjutnya pada tahap pengimple-
mentasian system dilakukanlah pelatihan Suwardjono. 2003. Proses Penciptaan Data.
dan pendampingan untuk staf administrasi BPFE, Yogyakarta
lembaga amil zakat yatim mandiri sampai
Yusuf, Al Haryono. 2003. Praktik Akuntansi.
aplikasi tersebut dapat digunakan secara
AA-YKPN, Yogyakarta
efektif dan dapat membantu penyelesaian
masalah pelaporan database yang selama
ini menjadi kendala di lembaga amil zakat
nasional yatim mandiri lampung.

160
PERINTISAN WIRAUSAHA BARU BAGI GENERASI MUDA DI
DESA KALI SARI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

Yuningsih, Rr.Erlina, Sri Hasnawati, Rosnelly Roesdi


University of Lampung , Indonesia

Abstract: Desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan memiliki banyak keluarga
Prasejahtera 223 keluarga, 194 keluarga sejahtera I, keluarga Sejahtera II sebanyak 22 keluarga
dan keluarga sejahtera III sebanyak 2 keluarga. Desa Kali Sari ini masih terdapat banyak potensi
desa yang dapat dikembangkan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah memotivasi
keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 khususnya pada generasi muda untuk menjadi
wirausaha baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Metode yang digunakan
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah dan tanya jawab serta
pendampingan dalam melakukan wirausaha. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini
mendorong generasi muda menjadi wirausaha baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan
keluarga.

A. LATAR BELAKANG masyarakat dalam menyalurkan ide dan


kreasinya
Negara Indonesia masih dikatakan
sebagai Negara berkembang. Hal ini dise- Jumlah wirausaha di Indonesia pada
babkan oleh berbagai masalah yang ter- saat ini masih menunjukan presentase
dapat di Indonesia. Misalnya pendapatan yang sangat kecil, yaitu belum mencapai
penduduk yang rendah, banyaknya 2%. Padahal, untuk dapat dikatakan
pengangguran,dan kondisi ekonomi dan sebagai Negara maju jumlah wirausaha
sosial yang tertinggal dibandingkan de- di suatu Negara harus berjumlah minimal
ngan Negara maju. Banyak hal yang harus 2% dari total jumlah penduduk. Indonesia
dibenahi pemerintah Indonesia untuk masih jauh tertinggal oleh Negara-
dapat meningkatkan kemakmuran dan Negara tetangga yang memiliki jumlah
kesejahteraan rakyatnya. wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura
yang merupakan Negara dengan jumlah
Kewirausahaan dikatakan sebagai salah
wirausaha tertinggi di ASEAN, kemudian
satu faktor yang dapat mendorong pening-
Malaysia. Sedangkan Indonesia memiliki
katan perekonomian Indonesia karena me-
sumder daya alam yang sangat melimpah.
miliki beberapa alasan. Diantaranya dapat
Hal ini dikarenakan kurangnya inovasi dan
meningkatkan kreatifitas dan kemampuan

161
kreativitas penduduk Negara Indonesia kecamatan Natar khususnya desa Kali Sari
dalam memanfaatkan sumber daya adalah pisang, ubi kayu, ubi jalar, kacang
tersebut. tanah, kacang hijau dan kacang kedelai.
Menurut data BPS Lampung Selatan Tahun
Wirausaha didefinisikan sebagai orang
2015 luas panen tanaman ubi kayu di
yang mampu mengolah sumber daya
kecamatan Natar seluas 517 hektar.
yang ada menjadi suatu produk yang
mempunyai nilai, kemudian mencari Kendala yang dihadapi desa Kali Sari
keuntungan dari peluang yang belum kecamatan Natar adalah masih banyak
digarap orang lain. Artinya manusia sebagai keluarga Pra sejahtera dan keluarga
seorang individu harus kreatif dalam sejahtera I yang menggambarkan masih
mengolah sumber daya yang dimilikinya, banyak penduduk miskin. Salah satu
sebab sumber daya merupakan modal awal strategi yang dapat digunakan untuk
untuk seseorang berwirausaha. Direktur menanggulangi kemiskinan adalah dengan
Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah memotivasi keluarga pra sejahtera dan
(IKM)  Kementerian Perindustrian sejahtera khususnya pada generasi muda
(Kemenperin) Gati Wibawaningsih untuk menjadi wirausaha.
menargetkan penciptakan 5.000 wirausaha
Potensi masyarakat desa Kali Sari
baru dan pengembangan 1.200 sentra IKM
adalah pada hasil pertanian yaitu pisang,
pada 2017 dan menargetkan pada tahun
singkong, kacang tanah, kacang hijau
2019 akan terdapat 20.000 wirausaha baru.
dan lain lain. Potensi masyarakat desa Kali
Karena untuk menjadi negara industri yang
Sari masih belum dimanfaatkan dengan
maju, syaratnya jumlah wirausaha harus
optimal. Berdasarkan informasi dari hasil
ada dua persen dari populasi penduduk,
wawancara dengan masyarakat setempat
dan kita baru separuhnya,” papar Gati
khususnya pada generasi muda keluarga
melalui keterangan resmi, Sabtu (4/3/2017)
pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1
(Kompas, 5 Maret 2017).
memiliki minat untuk berwirausaha akan
Desa Kali Sari merupakan bagian dari tetapi pengetahuan dan pemahaman
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung tentang kewirausahaan masih sangat
Selatan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 petani yang menjual hasil pertaniannya
menunjukkan luas wilayah Desa Kali Sari kepada pedagang pengepul.
7,15 Km2. Jumlah penduduk di desa Kali Sari
Permasalahan dalam pengabdian
ada 7.124 jiwa yang terdiri dari penduduk
ini adalah bagaimana meningkatkan
laki-laki 3.652 jiwa dan perempuan 3.472
Wirausaha Baru pada Generasi Muda Desa
jiwa. Penduduk desa Kali Sari terdiri dari
Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten
Keluarga Prasejahtera 223 keluarga, 194
Lampung Selatan.
keluarga sejahtera I, keluarga Sejahtera
II sebanyak 22 keluarga dan keluarga Tujuan dilaksanakannya pengabdian ini
sejahtera III sebanyak 2 keluarga. Potensi adalah memberikan motivasi dan semangat

162
berwirausaha dengan memanfaatkan po- Realisasi Pemecahan Masalah
tensi desa dan akhirnya meningkatkan
Kegiatan pengabdian kepada masya-
pendapatan keluarga khususnya keluarga
rakat yang dilakukan oleh tim dosen dari FEB
prasejahtera dan keluarga sejahtera I
Universitas Lampung bagi generasi muda
dari keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera 1 di desa Kali Sari Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan merupakan
B. METODOLOGI kegiatan yang saling terkait satu sama
lain. Kegiatan pengabdian ini mempunyai
Kerangka Pemecahan Masalah
kontribusi bagi pemberdayaan masyarakat
Berdasarkan rumusan masalah yang salah satunya melalui pengembangan
ada, maka kerangka pemecahan pada Wirausaha bagi para generasi muda di
kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten
ini adalah sebagai berikut : Lampung Selatan yang masih belum
banyak yang berwirausaha, sehingga,
Bagan 1. dengan adanya kegiatan pengabdian oleh
Kerangka Pemecahan Masalah Tim Dosen Universitas Lampung maka
para generasi muda termotivasi untuk
berwirausaha dengan memanfaatkan
Analisis potensi desa dan dapat merasakan manfaat
Situasi Desa
dari kegiatan tersebut, yaitu meningkatnya
Kali Sari :
kemampuan dan pengetahuan mengenai
• masih
banyaknya kewirausahaan.
keluarga
Materi yang akan disampaikan dalam
pra
sejahtera pengabdian ini adalah :
dan
- Motivasi Berwirausaha
Sejahtera 1,
Kurangnya Perintisan
• memiliki - Strategi Peluang Pasar dan Pemasaran
pember- Wirausaha
potensi
dayaan Baru bagi - Pengelolaan Keuangan
pertanian
masyarakat generasi
pisang, ÖÖ ÖÖ
ubi kayu,
dalam hal muda - Kelembagaan dan perijinan usaha
kewirausa- di desa
kacang
haan bagi Kali Sari
tanah,
generasi Kecamatan
kacang
muda Natar
Tahapan dalam pengabdian ini ada-
hijau dll
lah
yang belum
diolah 1.   Tahap survey. Tahap ini diawali dengan
menjadi
berdiskusi dengan Kades Kali Sari
makanan
jadi.
dengan menjelaskan tujuan kegiatan
pengabdian ini serta mendiskusikan

163
khalayak sasaran yaitu generasi muda C. HASIL DAN
dari keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I.
PEMBAHASAN
Kegiatan Saat Survey
2. 
Tahap Persiapan Pelatihan. Tahap ini
tim pengabdian mempersiapkan materi Kegiatan survey dilakukan dengan
yang akan disampaikan sehingga da- terjun langsung ke Desa Kali Sari Kecamatan
pat memotivasi para generasi men- Natar untuk mengetahui potensi yang
jadi wirausahawan baru dengan me- dimiliki para generasi muda dari keluarga
manfaatkan potensi desa. pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1.
Survey dilakukan pada generasi muda
3. Tahap Pelatihan. Tahap ini tim dari keluarga pra sejahtera dan keluarga
pengabdian melakukana pelatihan sejahtera 1 untuk mengetahui potensi yang
sesuai dengan waktu dan tempat yang dapat dikembangkan sehingga terjadi
sudah disepakati oleh Tim pengabdian peningkatkan pendapatan keluarga.
dan Kepala Desa Kalisari. Kegiatan ini
diikuti oleh 33 orang generasi muda.
Metode yang digunakan adalah Pelaksanaan Pengabdian
ceramah dan tanya jawab. Kegiatan pengabdian tentang pem-
4. Tahap Monitoring dan Evaluasi, Pada berdayaan ekonomi masyarakat melalui
tahap ini Tim melakukan monitoring Perintisan Wirausaha Baru bagi Genera-
dan evaluasi kelokasi untuk melihat si Muda di Desa Kali Sari Kecamatan
kesungguhan generasi muda dalam Natar Kabupaten Lampung Selatan
berwirausaha. Hasil monitoring dan telah dilaksanakan pada hari Kamis 21
evaluasi ada 5 orang yang memiliki September 2017, bertempat di Desa Kali
kesungguhan berusaha yaitu menjadi Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
pengepul hasil pertanian dari desa Selatan. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri
Kali Sari yang kemudian dijual ke pasar oleh 33 peserta.
Natar dan Bandar Lampung Sebelum sesi materi dimulai, terlebih
dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui
pemahaman peserta tentang Wirausaha.
Pretest perlu dilakukan untuk mengetahui
Target Sasaran Pengabdian pemahaman para generasi muda tentang
Wirausaha. Setelah itu, materi inti mengenai
Target sasaran pengabdian ini adalah
wirausaha disampaikan oleh masing-
para generasi muda dari keluarga Pra
masing pemateri. Posttest dilakukan
Sejahtera dan keluarga Sejahtera 1 desa
untuk mengetahui pemahaman peserta
Kali Sari Kecamatan Natar sejumlah 30
terhadap sesi materi yang telah diberikan
orang dan yang menghadiri undangan ada
oleh pemateri. Penjelasan masing-masing
33 Orang
materi adalah sebagai berikut.

164
1. Motivasi Berwirausaha ada. Dan dengan mensegmentasikannya
produk yang dipasarkan, perusahaan
Materi Motivasi Berwirausaha disam-
atau entrepreneur sendiri bisa merangkul
paikan oleh Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si. Materi
konsumen dengan pertimbangan yang
ini akan menjelaskan tentang adanya
matang. Untuk itu dalam membaca peluang
kesenjangan kebutuhan yaitu terbatasnya
ini, sebelumnya kita harus melihat dan
lapangan pekerja untuk generasi muda.
mendengar masalah yang terjadi dengan
Hal ini jika didiamkan akan menggangu
memahaminya. Karena dengan cara begitu,
masyarakat khususnya di desa Kali Sari
sekecil apapun poin yang dipahami atau
Kecamatan Natar Kabupaten Lampug
dianalisis memiliki peranan yang penting
Selatan. Oleh karena itu para generasi
dalam membuat keputusan.
muda harus dimotivasi untuk berwirausa-
ha karena dengan berwirausaha dapat
membantu perekonomian keluarga.
3. Pengelolaan Keuangan
Motivasi berwirausaha ini diharapkan
menjadi pemicu dan pemacu munculnya Materi ini disampaikan oleh Dr. Sri
para wirausaha baru khususnya di Desa Kali Hasnawati, SE., M.Si. Pengelolaan keuangan
Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung adalah perencanaan, pengorganisasian,
Selatan. dan pengendalian kegiatan keuangan
seperti pengadaan dan pemanfaatan
dana dari perusahaan yang menerapkan
2. Strategi Peluang Pasar dan Pema- prinsip-prinsip manajemen umum untuk
saran sumber daya keuangan. Tujuan Pengelola-
an Keuangan adalah untuk mencapai
Materi ini disampaikan oleh Yuningsih,
target dana tertentu di masa yang akan
S.E. M.M. Pada sesi ini peserta diberikan
datang, Melindungi dan meningkatkan
materi tentang Strategi Peluang Pasar
kekayaan yang dimiliki, Mengatur arus
dan Pemasaran. Peluang pasar menurut
kas (pemasukan dan pengeluaran uang),
Kotler (1997:72) adalah suatu bidang
Melakukan manajemen risiko dan mengatur
kebutuhan pembeli dimana perusahaan
risiko investasi dengan baik dan Mengelola
dapat beroperasi secara menguntungkan,
utang piutang
sedangkan menurut Pearce dan Robinson
(2000-230) memberikan pengertian bahwa
peluang pasar adalah situasi penting yang
4. Kelembagaan dan Perijinan Usaha
paling menguntungkan dalam lingkungan
Materi ini disampaikan oleh Rosnelly
perusahaan.
Roesdi, SE., M.Si. Dalam dunia bisnis,
Peluang pasar identik dengan dunia perizinan jelas memegang peranan yang
bisnis dan hal yang harus dilakukan bagi sangat penting, bahkan bisa dikatakan
seorang entrepreneur baik bagi pemula perizinan dan pertumbuhan dunia usaha
ataupun bagi penggelut yang akan bisa dikatakan merupakan dua sisi mata
mengembangkan usahanya yang telah uang yang saling berkaitan. Dunia usaha

165
takkan berkembang tanpa adanya izin yang rendah, hanya 30 % peserta yang memiliki
jelas menurut hukum, dan izin berfungsi pengetahuan pemberdayaan ekonomi
karena dunia usaha membutuhkannya. masyarakat melalui kewirausahaan. Ke-
Dalam masalah perizinan dunia bisnis, mudian hasil posttest menunjukkan
secara umum dapat dikatakan ada 4 peningkatan sebesar 64% peserta yang
(empat) masalah yang terkait, yaitu: Adanya tingkat pengetahuannya ≥ 50%. Hal ini
bentuk dan jenis izin, adanya bidang menunjukkan ada efek pelatihan dalam
kegiatan industri, adanya badan hukum meningkatkan pengetahuan peserta.
yang dipersyaratkan dalam perizinan,
Secara umum hasil evaluasi peserta
dibidang perdagangan pada dasarnya izin
masih rendah, mengingat selama ini peserta
diterbitkan oleh departemen perdagangan,
belum pernah mendapatkan pelatihan-
namun dipersyaratkan pula untuk
pelatihan sejenis. Keseluruhan kegiatan
mendapat rekomendasi dari departemen
pengabdian ini berjalan lancar dan berhasil
terkait, sehingga jalurnya menjadi lebih
dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari
panjang.
sikap antusiasme peserta ketika mengikuti
kegiatan pada masing-masing sesi.

Hasil Evaluasi Pretest dan Posttest

Evaluasi keberhasilan pelaksanaan pe- Tahap Proses Pendampingan


latihan dilakukan dengan cara memban-
Setelah diberikan pelatihan maka tahap
dingkan hasil tes sebelum dan sesudah
selanjutnya adalah tahap pendampingan
dilakukan kegiatan pengabdian pem-
yang dilakukan oleh Tim dengan melakukan
berdayaan ekonomi masyarakat melalui
monitoring dan evaluasi kepada para
kewirausahaan. Test awal (pretest) dila-
generasi muda di desa Kali Sari Kecamatan
kukan sebelum pelaksanaan pemberian
Natar. Hasil monitoring ada yang
materi berlangsung, yang bertujuan untuk
melakukan kegiatan secara berkelompok
mengetahui pengetahuan dan pemahaman
dan ada yang melakukan secara mandiri.
peserta atas materi pemberdayaan ekono-
Rata rata kegiatan wirausaha yang
mi masyarakat melalui kewirausahaan
dilakukan adalah masih sederhana dengan
generasi muda. Kemudian, pada sesi
cara mengambil bahan dagangan kepada
terakhir, sebelum acara penutupan
masyarakat desa dan mereka jual ke pasar
dilakukan, peserta diminta untuk mengikuti
desa ataupun pasar yang ada di kota
posttest untuk mengetahui perubahan
Bandar Lampung. Hal ini mereka lakukan
pengetahuan yang dimiliki peserta setelah
karena keterbatasan modal yang mereka
mendapatkan materi pelatihan. Alat tes
miliki. Kedepannya dibutuhkan pelatihan
berupa pertanyaan pilihan berganda yang
membuat proses pengajuan kredit ke Bank
materinya diambil dari materi pelatihan
atau memanfaatkan dana Pinjaman dari
sebanyak 15 pertanyaan. Hasil pretest
BUMN.
menunjukkan tingkat pengetahuan peserta
yang dinilai dengan nilai ≥ 50 masih relatif

166
D. KESIMPULAN DAN E. DAFTAR PUSTAKA
SARAN Astamoen, Moko P. 2008. Entrepreneurship.
Kesimpulan dan saran yang diberi- Jakarta: Alfabeta.
kan:
Dirjen Pendidikan Nonformal dan
1. Simpulan Informal, 2010. Modul Konsep
Kegiatan pengabdian di desa Kali Sari Dasar Kewirausahaan. Kementerian
dengan judul “Perintisan Wirausaha Baru Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
bagi Generasi Muda” secara keseluruhan
berjalan dengan baik dan lancar. Hal Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran
ini terlihat dari hasil pretest dan posttest Analisis Perencanaan, Implementasi
dengan adanya peningkatan pemahaman dan Pengendalian (terjemahan Jaka
pengetahuan oleh peserta setelah Wasana). Salemba Empat. Jakarta
mengikuti sesi materi. Selain itu motivasi
para generasi muda untuk berwirausaha Pearce dan Robinson. 2000. Strategic
juga sangat baik. Management Formulation,
Implementation, and Control. 7th
Edition. McGraw-Hill.
2. Saran
Masih diperlukannya kegiatan pengab- Rencana Pembangunan Jangka Panjang,
dian pada para generasi muda dengan Kota Bandar Lampung 2005 – 2010.
kegiatan lainnya yang sejenis sebagai
Soetrisno, Loekman. 1997. Kemiskinan
peningkatan berwirausaha yang berkesi-
Perempuan dan Pemberdayaan.
nambungan, sehingga akhirnya terbentuk
Bandung: Penerbit Tarsito.
wirausahawan baru dari para generasi
muda. Oleh karena itu, diperlukan adanya Susanta, Gatut., dan Syamsuddin, M. Azrin.
monitoring yang berkelanjutan dan 2009. Cara Mudah Mendirikan dan
pendampingan bagi para Generasi Muda di Mengelola UMKM. Jakarta: Raih Asa
desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten Sukses.
Lampung Selatan.

167
PENGEMBANGAN BUM DESA BERBASIS POTENSI EKONOMI
DESA DI DESA KALI SARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN

Zainnur M. Rusdi1,Yuningsih2, Dina Safitri3, Dwi Asri Siti Ambarwati4


Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
1
zainnur@gmail.com
2
yuningsihnangwie@yahoo.com
3
jodiesafitri@gmail.com
4
dwiasrisitiambarwati@gmail.com

Abstrak: S alah satu penggerak ekonomi daerah berbasis potensi ekonomi desa adalah kelembagaan BUM Desa
(Badan Usaha Milik Desa). Di beberapa daerah di Indonesia , BUM Desa telah menjadi penggerak ekonomi
desa yang tetap menjunjung nilai kearifan lokal sehingga diharapkan menjadi stimuli PADesa (Pendapatan
Asli Desa), yang pada akhirnya mampu mensejahterakan warganya. Desa Kali Sari telah memiliki BUM
Desa yang baru berdiri di akhir tahun 2016 dan sudah memiliki usaha simpan pinjam. Keberadaan BUM
desa yang baru saja berdiri masih membutuhkan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan BUM
Desa yang telah ada, dengan tetap mempertimbangkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh Desa Kali
Sari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada “Pengembangan BUM Desa Berbasis
Potensi Ekonomi Desa di Desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan” telah dilaksanakan
bertempat di Balai Desa Kali Sari. Hasil posttest menunjukkan peningkatan pemahaman peserta
terkait materi tentang pengembangan BUM Desa dibandingkan sebelum peserta mendapatkan materi
penyuluhan. Kegiatan sejenis masih perlu dilaksanakan secara berkelanjutan di Desa Kali Sari, mengingat
BUM Desa Kali Sari baru didirikan sehingga masih diperlukan kegiatan yang sifatnya pendampingan untuk
mengembangkan dan memperluas jenis usaha BUM Desa Kali Sari, dengan harapan pendirian BUM Desa
tersebut dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi warga Desa Kali Sari.

Kata kunci: BUMDesa, pengembangan, potensi ekonomi desa

A. Latar Belakang desa adalah kelembagaan BUM Desa


(Badan Usaha Milik Desa). Di beberapa
Pengembangan ekonomi kreatif di
daerah di Indonesia , BUM Desa telah
seluruh desa yang ada di Provinsi Lampung
menjadi penggerak ekonomi desa yang
terus ditingkatkan dengan maksud supaya
tetap menjunjung nilai kearifan lokal
desa dapat mensejahterakan warganya
sehingga diharapkan menjadi stimuli
secara mandiri. Salah satu penggerak
PA Desa (Pendapatan Asli Desa), yang
ekonomi daerah berbasis potensi ekonomi

168
pada akhirnya mampu mensejahterakan Lampung Selatan. Menurut data Badan
warganya. Pembentukan BUMDesa se- Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan
masa reformasi sudah didukung oleh UU (2015), luas wilayah Desa Kali Sari 7,15 km2.
No. 32 Tahun 2004 pasal 213, PP No. 72 Tingkat kesejahteraan keluarga di Desa
Tahun 2005 tentang Desa pasal 78, dan Kali Sari terdiri dari keluarga prasejahtera
Permendagri No. 39 Tahun 2010 tentang 223 keluarga, 194 keluarga sejahtera I,
Badan Usaha Milik Desa. Dengan lahirnya keluarga sejahtera II sebanyak 22 keluarga,
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU dan keluarga sejahtera III sebanyak 2
Desa), maka landasan pendirian BUMDesa keluarga. Potensi usaha yang berkembang
semakin kuat. Landasan tersebut terdapat di Desa Kali Sari diantaranya usaha keripik
pada Bab X UU Desa dan Permendes No. 4 dan usaha kelanting, sedangkan potensi
Tahun 2015 tentang BUMDesa. Desa dapat jenis tanaman yang dapat dikembangkan
membentuk BUMDesa dan beberapa desa menjadi produk ekonomis antara lain
juga dapat mendirikan usaha desa bersama pisang, ubi kayu, ubi jalar, kacang
dalam BUMDesa antar desa. Menurut Pasal 1 tanah, kacang hijau dan kacang kedelai.
Permendes No. 4 Tahun 2015 yang dimaksud Berdasarkan informasi yang diperoleh
dengan BUMDesa adalah Badan Usaha dari Bu Martini (salah satu Kaur Desa Kali
Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDesa, Sari), bahwa Desa Kali Sari telah memiliki
adalah badan usaha yang seluruh atau BUM Desa yang baru berdiri di akhir tahun
sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa 2016 dan sudah memiliki usaha simpan
melalui penyertaan secara langsung yang pinjam, usaha keripik, dan usaha kelanting.
berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan Namun, keberadaan BUM desa yang baru
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan saja berdiri masih membutuhkan kegiatan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya yang bertujuan untuk mengembangkan
kesejahteraan masyarakat desa. BUM Desa yang telah ada, namun tetap
mempertimbangkan potensi ekonomi desa
BUM Desa mempunyai sejumlah
yang dimiliki oleh Desa Kali Sari.
manfaat bagi kesejahteraan warga desa
yaitu meningkatkan perekonomian desa, Menurut Permendes No. 4 Tahun 2015
membuka lapangan kerja, dan membuka Pasal 1, Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya
peluang pemasaran produk desa. Oleh disebut BUM Desa, adalah badan usaha
karena itu, pendirian BUM Desa sebagai yang seluruh atau sebagian besar modalnya
upaya menampung seluruh kegiatan di dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
bidang ekonomi dan/atau pelayanan secara langsung yang berasal dari kekayaan
umum yang dikelola oleh desa dan/atau Desa yang dipisahkan guna mengelola
kerja sama antar desa (Pasal 2 Permendes aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya
No. 4 Tahun 2015) harus terus dijaga dan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
dikembangkan keberadaannya agar dapat masyarakat Desa.Berdasarkan Pasal 3
terwujudnya kemandirian desa. Desa Kali Permendes Nomor 4 Tahun 2015, pendirian
Sari berada di Kecamatan Natar Kabupaten BUM Desa bertujuan:

169
a. Meningkatkan perekonomian Desa; BUM Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di masing-masing desa.
b. 
Mengoptimalkan aset Desa agar
Jenis-jenis usaha dalam klasifikasi ini jika
bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;
dikembangkan oleh BUM Desa memiliki
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam daya ungkit ekonomi bagi masyarakat yang
pengelolaan potensi ekonomi Desa; besar.
d. Mengembangkan rencana kerja sama Pertama, bisnis sosial (social business)
usaha antar desa dan/atau dengan sederhana yang memberikan pelayanan
pihak ketiga; umum (serving) kepada masyarakat
e. Menciptakan peluang dan jaringan dengan memperoleh keuntungan finansial.
pasar yang mendukung kebutuhan Peluang pengembangan jenis-jenis usaha
layanan umum warga; dalam klasifikasi ini paling menarik karena
kebutuhan dan potensi di desa relatif
f. Membuka lapangan kerja;
tersedia. Tetapi potensi keuntungannya
g. Meningkatkan kesejahteraan masya- memang relatif terbatas karena fungsi
rakat melalui perbaikan pelayanan sosialnya haruslah lebih ditonjolkan.
umum, pertumbuhan dan pemerataan Sebagai contoh unit usaha dalam BUM Desa
ekonomi sesa; dan dengan memanfaatkan sumber daya lokal
dan teknologi tepat guna, yang meliputi:

h. Meningkatkan pendapatan masyarakat
air minum Desa;
usaha listrik Desa; SPBU
desa dan pendapatan asli desa.
Desa, lumbung pangan; dan sumber daya
lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
Jenis-jenis usaha BUM Desa sebagai- Kedua, bisnis penyewaan (renting)
mana dikutip dari Sukasmanto (2015) barang untuk melayani kebutuhan
bahwa klasifikasi jenis usaha BUM Desa masyarakat Desa dan ditujukan untuk
menurut Permendesa No. 4/Tahun 2015 memperoleh Pendapatan Asli Desa,
yang dapat dipilih dan dikembangkan misalnya menjalankan kegiatan usaha
meliputi (1) bisnis sosial sederhana yang penyewaan yang meliputi: alat transportasi;
memberikan pelayanan umum kepada perkakas pesta; gedung pertemuan; 
rumah
masyarakat, (2) bisnis penyewaan barang, toko (ruko); 
tanah milik Desa; dan 
barang
(3) usaha perantara yang memberikan jasa sewaan lainnya. Peluang BUM Desa
pelayanan kepada warga, (4) bisnis yang untuk menjalankan jenis-jenis usaha ini
berproduksi dan/atau berdagang barang- juga sangat besar karena usaha ini relatif
barang tertentu, (5) bisnis keuangan yang mudah untuk dijalankan. Tetapi hati-
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala hati menyewakan fasilitas publik. Jangan
mikro, dan (6) usaha bersama sebagai induk sampai desa dapat dicap “komersil” oleh
dari unit-unit usaha yang dikembangkan warganya karena membebani biaya sewa
masyarakat Desa. Keenam klasifikasi jenis- pada fasilitas atau barang publik yang
jenis usaha tersebut dapat dipilih oleh biasanya bebas biaya sewa.

170
Ketiga, usaha perantara (brokering) yang keuangan ini lebih memprioritaskan kredit
memberikan jasa pelayanan kepada warga. untuk kebutuhan produktif.
Kegiatan usaha perantara yang dapat
Keenam, usaha bersama (holding)
dikembangkan misalnya:
jasa pembayaran
sebagai induk dari unit-unit usaha yang
listrik, jasa penyaluran pupuk bersubsidi,
dikembangkan masyarakat Desa baik
pasar Desa untuk memasarkan produk yang
dalam skala lokal Desa maupun kawasan
dihasilkan masyarakat, dan 
jasa pelayanan
perdesaan, misalnya kegiatan usaha
lainnya.
bersama meliputi:
 pengembangan kapal
Keempat, bisnis yang berproduksi dan/ Desa berskala besar untuk mengorgani-
atau berdagang (trading) barang-barang sasi 
nelayan kecil agar usahanya menjadi
tertentu untuk memenuhi kebutuhan lebih ekspansif; Desa Wisata yang
masyarakat maupun dipasarkan pada skala mengorganisir rangkaian jenis usaha dari
pasar yang lebih luas.   Sebagai contoh kelompok masyarakat; terminal agribisnis
kegiatan usaha produksi misalnya
pabrik desa/kawasan pedesaan yang mengatur
es;

pabrik pupuk organik, pabrik asap tata niaga beberapa komonditas unggul-
cair; sumur bekas tambang; dan
kegiatan an desa, dan 
kegiatan usaha bersama
bisnis produktif lainnya. Contoh untuk yang mengkonsolidasikan jenis usaha
kegiatan usaha perdagangan misalnya lokal 
lainnya.
pemasaran 
hasil pertanian;
sarana
Oleh karena itu, diperlukan kegiatan
produksi pertanian;
 produksi kerajinan
pengabdian kepada masyarakat yang ber-
desa, pemasaran komoditas atau produk
kaitan dengan “Pengembangan BUM Desa
unggulan desa, dan perdagangan lainnya.
Berbasis Potensi Ekonomi Desa di Desa
Kelima, bisnis keuangan (financial Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten
business) yang memenuhi kebutuhan Lampung Selatan”.
usaha-usaha skala mikro yang dijalankan
oleh pelaku usaha ekonomi Desa yang
dapat memberikan akses kredit dan B. Tujuan
peminjaman yang mudah diakses oleh
Tujuan dari pengembangan BUM Desa
masyarakat Desa. Pengembangan Lem-
berbasis potensi ekonomi desa di Desa Kali
baga Perkreditan Desa (LPD), Lembaga
Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Kredit Mikro (LKM), pegadaian desa,
Selatan adalah untuk:
dan lainnya merupakan contoh jenis
usaha yang dapat dikembangkan dalam a. Memberikan pengetahuan bagi pengu-
klasifikasi usaha ini. Peran bisnis keuangan rus BUM Desa terkait pemilihan dan
ini adalah menghubungkan warga yang penentuan jenis usaha yang tepat
memiliki kelebihan dana dengan warga berbasis potensi desa.
yang membutuhkan dana. Walaupun tidak b. Memberikan pengetahuan bagi pe-
ada pantangan untuk memberikan kredit ngurus BUM Desa terkait strategi
konsumsi tetapi seyogyanya lembaga pengembangan usaha BUM Desa.

171
C. METODE pengelolaannya lebih transparan. Materi
kegiatan pengabdian disampaikan oleh
Metode yang digunakan adalah pre-
tim pengabdian sebanyak 4 (empat) orang
sentasi materi, diskusi, dan tanya jawab.
dosen. Uraian materi yang disampaikan
• Presentasi materi yaitu:
Pada kegiatan ini, tim pengabdian yang
1. Mengenal BUM Desa
akan menyampaikan materi yang telah
Keberadaan BUMDes yang saat
disusun. Tujuannya untuk membuka dan
ini sedang digaungkan pendiriannya,
memperluas pengetahuan dan wawasan
mengingat prioritas alokasi dana desa yang
yang terkait dengan topik kegiatan.
dikucurkan oleh Kemendesa dan PDTT.
• Diskusi dan Tanya Jawab BUMDes didirikan atas dasar sukarela dan
Peserta kegiatan melakukan diskusi gotong royong mengalami pergeseran
terkait masalah yang dihadapi petani ke arah profesional dan transaksional.
dan cara meningkatkan pendapatan me- Didasarkan pada keinginan masyarakat
reka. Peserta juga dapat mengajukan desa yang berangkat dari adanya potensi
berbagai pertanyaan terkait dengan topik yang jika dikelola dengan tepat akan
pengabdian. Setelah itu, tim pengabdian menimbulkan permintaan di pasar.
akan memberikan tanggapan terkait
pertanyaan yang diajukan. 2. Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa
Klasifikasi jenis usaha BUM Desa
terdiri dari bisnis sosial, bisnis penyewaan,
usaha perantara, bisnis produksi atau
perdagangan, bisnis keuangan, dan
D. HASIL DAN bisnis bersama. Bisnis sosial adalah

PEMBAHASAN memberikan pelayanan umum (serving)


kepada masyarakat dengan memperoleh
Kegiatan pengabdian “Pengembangan finansial, contohnya air minum desa, usaha
BUM Desa Berbasis Potensi Ekonomi Desa di listrik desa, dan lumbung pangan. Bisnis
Desa Kali Sari Kecamatan Natar Kabupaten penyewaan adalah melayani kebutuhan
Lampung Selatan” telah dilaksanakan oleh masyarakat desa dan ditujukan untuk
tim pengabdian pada tanggal 21 September memperoleh pendapatan asli desa,
2017 bertempat di Balai Desa Kali Sari. contohnya alat transportasi, perkakas
Kegiatan ini dihadiri oleh 33 peserta yang pesta, gedung pertemuan, dan rumah
merupakan warga Desa Kali Sari. Desa Kali toko. Usaha perantara adalah memberikan
Sari memiliki BUM Desa yang bernama BUM jasa pelayanan kepada warga misalnya
Desa Kali Sari sesuai dengan nama desa jasa pembayaran listrik, dan pasar desa
tersebut. BUM Desa tersebut baru didirikan untuk memasarkan produk masyarakat.
dan belum setahun beroperasi. Pengelola Bisnis produksi atau perdagangan yaitu
BUM Desa Kali Sari terpisah dari aparatur memproduksi/berdagang barang-barang
pemerintah desa, sehingga dimungkinkan tertentu untuk memenuhi kebutuhan,

172
masyarakat maupun dipasarkan pada dijadikan pengetahuan bagi warga Desa
skala yang lebih luas. Bisnis keuangan yaitu Kali Sari. Dalam materi ini juga disampaikan
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala bagaimana BUM Desa dapat memberikan
mikro yang dijalankan oleh pelaku ekonomi kontribusi bagi kesejahteraan warga desa.
desa. Bisnis bersama yaitu induk dari usaha-
usaha yang dikembangkan masyarakat
desa baik dalam skala lokal desa mapun Pelaksanaan Evaluasi Pretest dan
kawasan pedesaan yang dapat berdiri Posttest
sendiri dan diatur/dikelola secara sinergis Evaluasi terkait materi pengabdian yang
oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha telah disampaikan dilakukan melalui pretest
bersama. dan posttest. Pretest merupakan bentuk
evaluasi kegiatan untuk mengetahui
3. Organisasi BUM Desa
pemahaman peserta sebelum materi
Pengelolaan BUM Desa terpisah
diberikan, sedangkan posttest diberikan
dari Organisasi pemerintah Desa dan
setelah peserta diberikan pemahaman
dipilih oleh masyarakat Desa melalui
materi. Tujuan pretest dan posstest adalah
Musyawarah Desa. Pelaksana operasional
untuk mengetahui tingkat pemahaman
dipilih melalui masyarakat Desa, setelah
peserta terhadap materi sebelum dan
itu dapat menunjuk anggota pengurus
sesudah diberikan pelatihan. Hasil pretest
sesuai dengan kapasitas bidang usaha
dan posstest dapat dilihat pada Tabel 1
dan harus disertai uraian tugas berkenaan
berikut ini.
dengan tanggung jawab, pembagian
peran dan aspek pembagian kerja lainnya.
Kewajiban pelaksana operasional yaitu Tabel 1
melaksanakan dan mengembangkan BUM Hasil Evaluasi Pretest dan Posttest
Desa agar menjadi lembaga yang melayani
Pretest Posttest
kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umum masyarakat desa, menggali dan Presentasi
memanfaatkan potensi usaha ekonomi peserta yang 15 23
nilai di atas 50%
desa untuk meningkatkan Pendapatan
Asli Desa (PAD), dan melakukan kerjasama Presentasi
dengan lembaga-lembaga perekonomian peserta yang
18 10
nilai di bawah
Desa lainnya.
50%

4. Kisah Sukses BUM Desa Jumlah peserta 33 33


Kisah sukses BUM Desa merupakan
contoh pengalaman BUM Desa lain yang
telah lebih dulu membentuk BUM Desa Hasil pada Tabel 1 menunjukkan
dan menjadi salah satu contoh BUM Desa tingkat pemahaman peserta terkait ma-
yang sukses. Materi ini menarik untuk teri saat pretest dengan nilai di atas 50

173
sebanyak 45,45% (15 peserta) dan peserta masih diperlukan kegiatan yang sifatnya
dengan nilai di bawah 50 sebesar 54,55% monitoring dan pendampingan untuk
(18 peserta). Hasil posttest menunjukkan mengembangkan dan memperluas jenis
peningkatan pemahaman peserta setelah usaha BUM Desa Kali Sari, dengan harapan
materi diberikan dengan nilai di atas 50 pendirian BUM Desa tersebut dapat
sebesar 69,70% (23 peserta) dan peserta memberikan manfaat dan kesejahteraan
dengan nilai di dibawah 50 mengalami bagi warga Desa Kali Sari.
penurunan saat dilakukan posttest sebesar
30,30% (10 peserta) dibandingkan saat
pretest sebesar 54,55% (18 peserta).

Dengan demikian, hasil pretest dan F. UCAPAN TERIMA KASIH


posttest menunjukkan adanya peningkatan
Tim pengabdian mengucapkan terima
pemahaman peserta terkait materi yang
kasih kepada Kepala Desa Kali Sari dan
disampaikan. Peserta sebelumnya kurang
para warga di Desa Kali Sari Kecamatan
memahami materi terkait pengembangan
Natar Kabupaten Lampung Selatan atas
BUM Desa yaitu “mengenal BUM Desa,
partisipasinya dalam kegiatan pengabdian
“klasifikasi jenis usaha BUM Desa”,
ini.
“organisasi BUM Desa”, dan “kisah sukses
BUM Desa. Kemudian, setelah tim
pengabdian memberikan penyuluhan
terkait materi-materi BUM Desa, peserta
mendapatkan pengetahuan yang lebih G. DAFTAR PUSTAKA
luas dan pemahaman yang baik tentang Badan Pusat Statistik. 2015. Natar Dalam
pengembangan BUM Desa. Secara Angka. BPS Kabupaten Lampung
keseluruhan, peserta sangat antusias untuk Selatan.
menerima dan memahami materi dengan
baik. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
E. KESIMPULAN 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan
dan Pengelolaan, dan Pembubaran
Hasil posttest menunjukkan pening-
Badan Usaha Milik Desa.
katan pemahaman peserta setelah materi
diberikan dibandingkan saat pretest, hal
Sukasmanto. 2015. http://www.
tersebut menunjukkan adanya peningkatan
berdesa.com/strategi-memilih-dan-
pemahaman peserta terkait materi
menentukan-jenis-usaha-bum-desa/,
yang disampaikan. Selain itu, kegiatan
diakses 5 April 2017 pukul 16.39.
sejenis masih perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan di Desa Kali Sari, mengingat
BUM Desa Kali Sari baru didirikan sehingga

174
PELATIHAN KIAT SUKSES UMKM DALAM MENJALIN HUBUNGAN
DENGAN PIHAK PERBANKAN DI KELURAHAN PEMATANGWANGI
KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

Zulfa Emalia, Arivina Ratih, Irma Febriana MK, Emi Maimunah


Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung

ABSTRAK

Bank merupakan lembaga keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bank mempunyai peran yang penting
bagi masyarakat yang mempunyai kelebihan dana maupun kekurangan dana. Khususnya Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya. Untuk mendapatkan kredit bank bukan hal yang mudah
bagi pengusaha kecil, hal ini disebabkan faktor persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kredit.
Pengusaha kecil membutuhkan dana dengen cepat, sedangkan Bank tidak bisa semudah itu untuk mengeluarkan
dana tersebut, dikarenakan adanya unsur persyaratan yang harus dipenuhi untuk meyakinkan pada bank, apakah
nantinya dapat membayar / mengangsur atau tidak. UMKM perlu bekerjasama baik antara pihak Bank sebagai
lembaga pemberi kredit, agar permasalahan diantara kedua belah pihak dapat diatasi dan saling menguntungkan.
Pelatihan ini telah dilaksanakan pada tanggal 6 November 2016, peserta yang hadir adalah pelaku UMKM di
Kelurahan Pematangwangi Kecamatan Lampung Tanjung Senang Bandar Lampung.
Kata kunci: Bank, Pelaku UMKM, UMKM.

A. LATAR BELAKANG ekspor, terkait erat dengan kemampuan


dari dari kelompok usaha itu untuk
Bank merupakan lembaga keuangan
internasionalisasi. Ini juga merupakan suatu
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam
faktor yang kritis yang mengukur daya
kepentingan konsumtif maupun untuk
saing globalnya. Daya saing global yang
kepentingan mengembangkan usahanya.
rendah dari UMKM secara umum di negara
Bank mempunyai peran yang penting bagi
sedang berkembang dapat menjadi suatu
masyarakat yang mempunyai kelebihan
hambatan serius bagi kelompok usaha
dana maupun kekurangan dana. Khususnya
tersebut bukan saja untuk bisa menembus
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
pasar global, tetapi juga untuk bisa
dalam mengembangkan usahanya.
memenangi persaingan dengan barang-
UMKM diharapkan tidak hanya sebagai
barang impor di pasar domestik. Menurut
sumber penting peningkatan kesempatan
laporan dari BPS (2012), sebagian besar
kerja, tetapi juga dapat mendorong
pengusaha UMKM di Indonesia mempunyai
perkembangan dan pertumbuhan ekspor
latar belakang ekonomi, yakni alasan
Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap

175
utama melakukan kegiatan tersebut adalah Senang, Perumnas Way Kandis, Labuhan
ingin memperoleh perbaikan penghasilan. Dalam dan Way Kandis. Kecamatan Tanjung
Sebagian lain mempunyai latar belakang Senang memiliki luas wilayah 11,63km
dengan melihat prospek usaha ke depan persegi dengan jumlah penduduk pada
dengan kendala modal yang terbatas. tahun 2012 sebanyak 42.279 jiwa. Sebagian
besar penduduk Kelurahan Pematangwangi
Setiap lembaga, baik berorientasi
bekerja sebagai karyawan swasta,
keuntungan maupun non profit selalu
PNS, petani, dan buruh tani. Kelurahan
membutuhkan dana dalam upaya untuk
Pematang Wangi memiliki industri kecil
dapat menjalankan aktivitasnya. Tanpa
dan industri rumah tangga. Kelurahan
ketersediaan dana, organisasi tidak akan
Pematangwangi memiliki potensi yang
dapat berjalan dengan baik. Dalam
besar untuk berkembang, karena budaya
organisasi yang berorientasi pada profit
masyarakatnya yang mau bekerja, dan
(kegiatan usaha), dalam menjalankan
terbuka dengan pendatang. Di Kelurahan
aktivitasnya selalu membutuhkan
Pematangwangi terdapat berbagai usaha
dana, guna membiayai usahanya. Dana
mulai dari produk kerajinan tangan, hasil
tersebut dapat dipenuhi dengan sumber
pertanian, peternakan, perikanan
intern perusahaan, suntikan dari pemilik
perusahaan maupun dari pinjaman ke Masalah mendasar usaha mikro kecil
Bank. Khususnya pada Usaha Mikro dan menengah yang paling menonjol
Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menyangkut menyediakan pembiayaan
memenuhi kebutuhan dana lebih banyak usaha atau modal usaha. Kebutuhan modal
mengandalkan pada pinjaman dari bank. akan menjadi hal yang paling penting
Namun, untuk mendapatkan kredit bank ketika akan memulai usaha maupun
bukan hal yang mudah bagi pengusaha pada usaha yang sudah berjalan, modal
kecil, hal ini disebabkan faktor persyaratan tetap menjadi kendala lanjutan untuk
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan berkembang. Masalah yang menghadang
kredit. Pengusaha kecil membutuhkan usaha kecil menyangkut kemampuan akses
dana dengen cepat, sedangkan Bank tidak pembiayaan, akses pasar dan pemasaran,
bisa semudah itu untuk mengeluarkan tata kelola manajemen usaha kecil serta
dana tersebut, dikarenakan adanya unsur akses informasi. Kesulitan usaha kecil
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengakses sumber-sumber modal karena
meyakinkan pada bank, apakah nantinya keterbatasan informasi dan kemampuan
dapat membayar / mengangsur atau tidak. menembus sumber modal tersebut.
UMKM perlu bekerjasama baik antara pihak Padahal pilihan sumber modal sangat
Bank sebagai lembaga pemberi kredit, agar banyak dan beragam. Lembaga keuangan
permasalahan diantara kedua belah pihak bank adalah sumber modal terbesar yang
dapat diatasi dan saling menguntungkan. dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha
kecil. Namun untuk bermitra dengan bank,
Kecamatan Tanjung Senang terdiri dari
usaha kecil dituntut menyajikan proposal
5 kelurahan yaitu Pematang Wangi,Tanjung

176
usaha yang feasible atau layak usaha dan dan nilai bunga dari kredit yang akan
menguntungkan. Disamping itu lembaga diakses.
keuangan bank mensyaratkan usaha kecil
harus bankable alias dapat memenuhi
ketentuan bank. Inilah persoalannya.
Akibat bank berlaku prudent atau hati-hati,
maka makin mempersulit usaha kecil untuk
mengakses sumber modal. Usaha kecil B. METODOLOGI
yang sulit mengakses bank akan mencari Materi yang akan diberikan pada
jalan pintas dengan meminjam kepada kegiatan tersebut adalah :
rentenir. Dengan melihat permasalahan
1. Identifikasi peluang, tantangan dan
yang ada, maka permasalahannya adalah
hambatan dalam pengembangan
“Bagaimana memberikan pelatihan strategi
UMKM.
sukses UMKM dalam menjalin hubungan
dengan pihak perbankan?” 2. Tata cara proses pengajuan pembiaya-
an kepada perbankan.
Tujuan diadakannya pengabdian ini
adalah memberikan pengetahuan kepada 3. Pembuatan proposal pengajuan kredit
pelaku UMKM tentang bagimana menjalin (permohonan kredit) dan rencana bisnis
hubuungan dengan pihak perbankan atau rencana usaha (business plan).
terutama dalam proses pengajuan
4. Perjanjian kredit, kewajiban, kemam-
pinjaman dana pada lembaga perbankan.
puan membayar dan nilai bunga dari
Manfaat yang akan diperoleh sesudah kredit.
diadakannya pengabdian ini adalah:
Dalam rangka memecahkan masalah
a. Membantu pelaku UMKM dalam meng-
yang dihadapi oleh UMKM dalam menjalin
akses permodalan atau pembiayaan
hubungan dengan pihak perbankan, maka
kepada perbankan.
langkah yang ditempuh dapat dilihat pada
b. Membantu Pelaku UMKM mengetahui gambar berikut:
tatacara proses pengajuan pembiayaan
Metode yang paling efektif untuk
kepada perbankan.
kegiatan ini adalah adalah metode belajar
c. Membantu UKM mempersiapkan pro- kelas atau metode pelatihan, mengingat
posal pengajuan kredit (permohonan metode ini bisa dilaksanakan dalam waktu
kredit) dimana dalam proposal tersebut yang singkat. Metode ini dinilai lebih
dilampirkan rencana bisnis atau rencana cocok diterapkan untuk pembelajaran
usaha (business plan) bagi pelaku UMKM karena pada umum-
nya pengusaha kecil dan menengah
d. Membantu pelaku UMKM memahami
merupakan perusahaan perorangan, yang
perjanjian kredit yaitu berkaitan dengan
mana pengambil keputusan (decision
kewajiban, kemampuan membayar
maker) hanya berada pada satu orang saja,

177
sehingga mereka mempunyai keterbatasan Dengan dilaksanakannya pelatihan
waktu. Pemberian materi akan dilakukan strategi sukses UMKM dalam menjalin
dalam waktu 1 hari kegiatan. Dimana hubungan dengan pihak perbankan di
peserta akan memperoleh modul-modul Kelurahan Pematangwangi ini, diharapkan
materi pelatihan nantinya para peserta pada khususnya dan
masyarakat Kelurahan Pematangwangi
pada umumnya dapat mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman bagaimana
cara UMKM mengajukan kredit modal
C. HASIL DAN kepada perbankan dan cara membuat
PEMBAHASAN proposal bisnis untuk pengajuan pinjaman
kepada perbankan.
Kegiatan Pelatihan Strategi Sukses
UMKM dalam Menjalin Hubungan Sebelum dilaksanakan pelatihan,
dengan Pihak Perbankan di Kelurahan terlebih dahulu diberikan tes awal (pre-
Pematangwangi Kecamatan Tanjung test) untuk mengetahui pemahaman
Senang Bandar Lampung dihadiri oleh 20 peserta pelatihan serta tes akhir (post-test)
orang peserta yang merupakan penduduk untuk melihat perubahan dari tes awal.
Kelurahan Pematangwangi. Para peserta Tabel berikut ini menunjukkan komposisi
merupakan pelaku usaha UMKM yang indikator atau tujuan instruksional khusus
datang dari berbagai bidang usaha untuk setiap bagian soal test awal dan test
misalnya usaha batagor, meubel, warung akhir
kelontong, sosis goreng, gorden.

Selama kegiatan berlangsung terlihat


bahwa peserta begitu antusias mengikuti Tabel 1. Komposisi Indikator pada pre-
penyajian materi maupun pada saat tanya test dan post-test
jawab atau diskusi mengenai strategi
Indikator/Tujuan Butir Jumlah Prosentase
dan kiat-kiat untuk menjalin hubungan No
Instruksional Khusus (TIK) Soal Soal (%)
dengan perbankan. Sebelum diberi materi Pengetahuan tentang

pelatihan, peserta terlebih dahulu mengisi 1 permasalahan yang dihadapi 1 1 20


UMK
kuesioner untuk mengetahui sejauh mana Pengetahuan tentang cara
pemahaman peserta tentang prosedur 2 pengajuan permohonan 1 1 20
kredit bank
pengajuan pembiayaan perbankan. Setelah Pengetahuan tentang cara
diberikan materi prosedur pengajuan 3 pembuatan proposal bisnis 1 1 20
atau rencana usaha
pembiayaan perbankan dan kiat-kiat
Pengetahuan tentang kiat-
agar dapat menjalin hubungan dengan 4 kiat mendapatakan pinjaman 1 1 20
dari bank
perbankan, para peserta lebih memahami
Pengetahuan tentang
dan mengetahui manfaat pelatihan strategi 5 pentingnya pendampingan 1 1 20

sukses UMKM dalam menjalin hubungan kredit bagi bisnis UMKM

Total 5 100
dengan pihak perbankan.

178
Berikut rangkuman hasil dari pre-test Saran
dan post-test
Kegiatan pengabdian masyarakat
semacam ini sebaiknya perlu dilakukan
Tabel 2. Peningkatan TIK secara berkala dan meluas ke berbagai
kelurahan di Kota dan kabupaten lain di di
Penca- Rata-
No
paian
TIK 1 TIK 2 TIK 3 TIK 4 TIK 5
rata propinsi Lampung.

TIK Pre-
1 64% 88% 88% 36% 24% 60%
Test

TIK Post-
2 96% 100% 92% 92% 88% 93%
Test

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui E. DAFTAR PUSTAKA


bahwa rata-rata nilai pencapaian tes awal
Anonim, (1995). Undang-undang Republik
sebesar 60 persen. Setelah dilakukan tes
Indonesia Nomor 20 tahun 2008 Tentang
akhir rata-rata nilai pencapaian tes akhir
Usaha Mikro Usaha Kecil dan Usaha
sebesar 93 persen. Hal ini menunjukkan
Menengah. Kementerian Negara
kenaikan sebesar 33 persen yang berarti
Koperasi dan UKM, Jakarta.
setelah dilakukan pelatihan pemahaman
peserta meningkat.
Anonim, (2003). Medium Enterprise
Dynamics: The Barriers Constraining
on The Development of Medium-Size
Enterprises. Study Report. Supported by
D. KESIMPULAN DAN The Asia Foundation.

SARAN Anonim, (2002). Strategi Pengembangan


Kesimpulan Iklim Usaha dalam Pengembangan
1. Masyarakat Kelurahan Pematangwangi Usaha Kecil Menengah di Daerah.
sangat antusias dalam menerima pe- Jurnal Ekonomi UNTAR, Vol 7 nomor 1,
latihan yang diberikan khususnya Jakarta. Jakarta.
tentang strategi sukses UMKM dalam
menjalin hubungan dengan pihak Gibb, Allan A, (1993). The Entreprise Culture
perbankan. and Education.

2. Dengan pengetahuan yang telah di- John Willey & Son. Entrepreneurship &
peroleh dari pelatihan tersebut diha- Small Business Problem Solving, 2nd ed.,
rapkan nantinya masyarakat Kelurahan Singapore.
Pematangwangi dapat memperoleh
pengetahuan bagaimana caranya agar Kewirausahaan Muslim, (1996). “ Mitra
dapat mengajukan permohonan kredit Usaha Kecil” Pemberdayaan Ekonomi
kepada perbankan. Rakyat. Majalah PINBUK.

179
Nasution Muslimin, (1991). Lembaga
Perkreditan Pedesaan. Badan Litbang
Koperasi dan PK. Departemen Koperasi
dan PPK. Jakarta.

Sondagh, Lucky. F. Penelitian Lembaga


Kredit Pedesaan di Provinsi Sulawesi
Utara dan Sulawesi Tenggara. Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia
(LPPI) Jakarta.

Surya Dharma Ali, (2007). Komitmen


Pemberdayaan UMKM dan Koperasi.

Disampaikan pada Seminar Prospek Usaha


Kecil dan Menengah, Lembaga Usaha
Pengembangan Masyarakat Jakarta.

Tambunan Mangara, (2002). Apakah Usaha


Menengah Mengalami Stagnasi. Paper
Staff, Center for Economic and Social
Studies (CESS).

Usman, Marzuki (1998). Strategi


Pengembangan Pembiayaan Pengusaha
Kecil, Menengah dan Koperasi
Menghadapi Perdagangan Bebas.

180
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN BERPEDOMAN PADA AKUNTANSI KEUANGAN DESA
DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh
Nurdiono, Rindu Rika Gamayuni, R. Weddie Andriyanto, dan Mega Metalia.

ABSTRAK

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam
penyusunan laporan keuangan dengan berpedoman pada akuntansi keuangan desa yang ditujukan bagi
aparat desa di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Beberapa permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut: (1) masih lemahnya pengetahuan aparat desa dalam mengelola
keuangan dan menyusun laporan keuangan, (2) belum ada orientasi secara komprehensif terhadap
pedoman atau standar dalam menyusun laporan keuangan desa, (3) masih kurangnya pelatihan bagi
aparat desa terkait dengan prosedur penyusunan laporan keuangan berpedoman pada akuntansi
keuangan desa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tahapan pelaksanaan yang
meliputi: (1) pengumpulan dan penyusunan materi untuk penyuluhan dan pelatihan, (2) pelaksanaan
penyuluhan dan pelatihan, (4) pembuatan laporan hasil kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat: (1)
meningkatkan pengetahuan aparat desa tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dengan
berpedoman pada akuntansi keuangan desadesa, (2) peningkatan kemampuan aparat desa yang terkait
dalam menyusun laporan keuangan yang berkualitas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
(accountable).

A. LATAR BELAKANG Tingkat 2 masih belum tuntas dalam


merevisi proses akuntansinya agar dapat
Sejak diundangkan-nya UU No.6
menghasilkan laporan keuangan berbasis
Tahun 2014 tentang Desa pada 15-Jan-
akrual seperti yang diharapkan oleh PP
2014 sampai dengan saat ini pemerintah
No. 71/2010 tentang “Standar Akuntansi
belum menerbitkan Peraturan Pemerintah
Pemerintah” (SAP). PP tersebut mengatur
yang menjadi pedoman untuk mengatur
tentang perubahan standar akuntansi dari
Keuangan Desa seperti yang diamanatkan
yang sebelumnya akuntansi berbasis kas
pada beberapa pasal dalam undang-
menjadi berbasis akrual. Saat ini masih
undang tersebut. Dalam bidang akuntansi,
diberlakukan peraturan transisi yang
Pemerintah sendiri khususnya di Pemerintan
disebut Standar Akuntansi Pemerintahan
Daerah Tingkat 1 dan Pemerintan Daerah
berbasis Kas menuju Akrual.

181
Bagaimana kesiapan aparat, prosedur (RKPDesa) merupakan penjabaran dari
dan alat bantu pengelolaan keuangan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah
tingkat desa di masa depan? Di satu sisi Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
desa diberi tugas untuk menyelenggarakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
urusan pemerintahan sehingga untuk (APBDesa) merupakan rencana keuangan
pencatatan dan pertanggung-jawaban tahunan Pemerintahan Desa. Diperlukan
pengelolaan keuangannya seharusnya Peraturan Bupati/Walikota untuk mengatur
mengikuti standar akuntansi yang mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.
dikeluarkan pemerintah yang telah diatur
Perkembangan wilayah Provinsi
dalam PP no.71/2010. Namun di sisi
Lampung yang semakin pesat mem-
lain seperti yang diungkapkan Robert
butuhkan peningkatan kemampuan
Endi Jaweng dalam diskusi “Prospek
aparat desa dalam melakukan penyajian
Implementasi UU No.6/2014″, terdapat
informasi yang berkualitas, transparan
masalah kapasitas administrasi dan tata
dan bisa dipertanggungjawabkan, tidak
kelola aparat pemerintah desa yang masih
terkecuali aparat desa yang berada di
minim. Kemudian sistem akuntabilitas dan
wilayah Kecamatan Natar, Kabupaten
pranata pengawasan yang masih lemah,
Lampung Selatan. Semakin banyak desa
termasuk belum kritisnya masyarakat atas
yang berada di wilayah kecamatan Natar
pengelolaan anggaran pendapatan dan
tersebut membutuhkan pelayanan yang
belanja desa.
semakin prima dari para aparat. Pelayanan
Desa adalah kesatuan masyarakat yang menjadi tanggungjawab aparat
hukum yang memiliki batas wilayah yang termasuk penyediaan informasi keuangan
berwenang untuk mengatur dan mengurus yang dapat dijamin keandalannya.
urusan pemerintahan, kepentingan Tuntutan ini merupakan tuntutan yang
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa dibebankan oleh pemerintah daerah
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak kabupaten dan propinsi. Dengan demikian
tradisional yang diakui dan dihormati aparat desa sangat diharapkan memiliki
dalam sistem pemerintahan Negara kemampuan menyediakan informasi yang
Kesatuan Republik Indonesia. Keuangan dibutuhkan. Hal ini mengingat kebutuhan
Desa adalah semua hak dan kewajiban pemerintah dalam melakukan penyusunan
Desa yang dapat dinilai dengan uang serta laporan keuangan sebagai bentuk
segala sesuatu berupa uang dan barang pertanggungjawaban keuangan yang harus
yang berhubungan dengan pelaksanaan dilakukan. Oleh karena itu, pengabdian
hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan ini diperlukan untuk meningkatkan
Keuangan Desa adalah keseluruhan pengetahuan dan kemampuan aparat desa
kegiatan yang meliputi perencanaan, dalam melakukan penyusunan laporan
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, keuangan. Pengetahuan dan kemampuan
dan pertanggungjawaban keuangan aparat desa diperlukan untuk mendukung
desa. Rencana Kerja Pemerintah Desa kebutuhan pemerintah daerah Kabupaten

182
Lampung Selatan dalam menghasilkan 2. peningkatan kemampuan aparat desa
laporan keuangan yang transparan dan yang terkait dalam menyusun laporan
dapat dipertanggungjawabkan berkaitan keuangan yang berkualitas, transparan
dengan pengelolaan dan pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan
keuangan daerahnya. (accountable).

Perumusan Masalah Manfaat Kegiatan

Kegiatan Pengabdian kepada Masya- Manfaat yang ingin dicapai dalam


rakat ini dinilai sangat perlu untuk pelatihan dan pendampingan dalam
dilaksanakan mengingat masih lemahnya penyusunan laporan keuangan desa
sumber daya manusia dalam mengelola ini adalah untuk membantu aparat
keuangan desa dan membuat laporan desa yang terkait di Kecamatan Natar,
keuangan desa. Beberapa permasalahan Kabupaten Lampung Selatan agar dapat
yang dapat kami rinci adalah sebagai menyusun menyusun laporan keuangan
berikut: yang berkualitas, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan (accountable).
a. Masih lemahnya pengetahuan aparat
desa dalam mengelola keuangan dan
menyusun laporan keuangan,

b. Belum adanya orientasi secara kom-


prehensif terhadap pedoman atau
standar dalam menyusun laporan B. TINJAUAN PUSTAKA
keuangan desa.
Pengelolaan Keuangan Desa
c. Masih kurangnya pelatihan bagi
Pengelolaan Keuangan Desa adalah
aparat desa terkait dengan prosedur
keseluruhan kegiatan yang meliputi pe-
penyusunan laporan keuangan ber-
rencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pedoman pada akuntansi keuangan
pelaporan, dan pertanggungjawaban ke-
desa.
uangan desa. Penyelenggaraan kewe-
nangan Desa berdasarkan hak asal usul
dan kewenangan lokal berskala Desa
Tujuan Kegiatan
didanai oleh APB Desa. Penyelenggaraan
Kegiatan Pengabdian kepada Masya- kewenangan lokal berskala Desa selain
rakat ini dilakukan dengan tujuan: didanai oleh APB Desa, juga dapat didanai
1. meningkatkan pengetahuan aparat oleh anggaran pendapatan dan belanja
desa tentang bagaimana menyusun negara dan anggaran pendapatan dan
laporan keuangan dengan berpedoman belanja daerah.
pada akuntansi keuangan desa, Penyelenggaraan kewenangan Desa
yang ditugaskan oleh Pemerintah didanai

183
oleh anggaran pendapatan dan belanja jumlah tertentu untuk memenuhi kebu-
negara. Dana anggaran pendapatan dan tuhan operasional pemerintah desa.
belanja negara dialokasikan pada bagian Pengeluaran desa tidak dapat dilakukan
anggaran kementerian/lembaga dan sebelum rancangan peraturan desa tentang
disalurkan melalui satuan kerja perangkat APB Desa ditetapkan menjadi peraturan
daerah kabupaten/kota. Penyelenggaraan desa. Pengeluaran desa untuk belanja
kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pegawai yang bersifat mengikat dan ope-
pemerintah daerah didanai oleh anggaran rasional perkantoran yang ditetapkan da-
pendapatan dan belanja daerah. lam peraturan kepala desa tetap dapat di-
keluarkan walaupun rancangan peraturan
Pencairan dana dalam rekening
desa tentang APBDesa belum ditetapkan.
kas Desa ditandatangani oleh Kepala
Pelaksana kegiatan mengajukan pen-
Desa dan Bendahara Desa. Pengelolaan
danaan untuk melaksanakan kegiatan yang
keuangan Desa meliputi: a) perencanaan;
harus disertai dengan dokumen seperti
b) pelaksanaan; c) penatausahaan; d)
Rencana Anggara Biaya (RAB). Kegiatan
pelaporan; e) pertanggung-jawaban; dan
bertanggungjawab terhadap tindakan
f ) pembinaan dan pengawasan.
yang menyebabkan pengeluaran atas
a. Perencanaan beban anggaran belanja kegiatan dengan
Proses perencanaan dimulai dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas
menyusun rancangan peraturan desa Kegiatan sebagai pertanggungjawaban
tentang APBDesa, disampaikan oleh pelaksanaan kegiatan desa.
Kepala Desa, dan dibahas dengan Badan
Permusyawaratan Desa untuk disepakati
bersama kemudian disampaikan kepada
Bupati/Walikota melalui camat. Evaluasi
Pelaksanaan Dan Penatausahaan
dilakukan oleh Bupati/Walikota melakukan
Pendapatan Desa
evaluasi. Jika ada koreksi yang disampaikan
atau penyesuaian yang harus dilakukan dari Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan
hasil evaluasi tersebut, maka Kepala Desa dan penatausahaan pendapatan desa:
harus melakukan penyempurnaan sesuai a. Semua pendapatan desa dilaksanakan
dengan waktu yang ditetapkan. melalui rekening kas desa;

b. Khusus bagi desa yang belum memili-


b. Pelaksanaan
ki pelayanan perbankan di wilayah-
Semua penerimaan dan pengeluaran
nya, pengaturannya diserahkan kepada
desa dilaksanakan melalui rekening kas
daerah;
desa, yang harus didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah. Pemerintah desa dilarang c. Program dan kegiatan yang masuk ke
melakukan pungutan selain yang ditetapkan desa merupakan sumber penerimaan
dalam peraturan desa. Bendahara dapat dan pendapatan desa dan wajib dicatat
menyimpan uang dalam Kas Desa dalam dalam APB-Desa;

184
d. Setiap pendapatan desa harus diduk- peraturan desa tentang APB-Desa
ung oleh bukti yang lengkap dan sah; ditetapkan menjadi Perdes.

e. Kepala desa wajib mengintensifkan d. Pengeluaran kas desa tidak termasuk


pemungutan pendapatan desa yang untuk belanja desa yang bersifat
menjadi wewenang dan tanggung- mengikat dan belanja desa yang bersifat
jawabnya; wajib yang ditetapkan dalam peraturan
kepala desa;
f. Pemerintah desa dilarang melakukan
pungutan selain dari yang ditetapkan e. Bendahara desa sebagai wajib pungut
dalam peraturan desa; pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh
g. Pengembalian atas kelebihan penda-
penerimaan potongan dan pajak yang
patan desa dilakukan dengan mem-
dipungutnya ke rekening kas negara
bebankan pada pendapatan desa yang
sesuai dengan ketentuan peraturan
bersangkutan untuk pengembalian
perundang-undangan.
pendapatan desa yang terjadi dalam
tahun yang sama. Untuk pengembalian
kelebihan pendapatan desa yang
Pelaksanaan Dan Penatausahaan
terjadi pada tahun-tahun sebelumnya
Pembiayaan Desa
dibebankan pada belanja tidak terduga;
Pengembalian kelebihan pendapatan Pelaksanaan dan penatausahaan pem-
desa harus didukung dengan bukti biayaan Desa dapat diuraikan sebagai
yang lengkap dan sah. berikut:

a. Sisa lebih perhitungan anggaran


(SILPA) tahun sebelumnya, merupakan
Pelaksanaan Dan Penatausahaan
penerimaan pembiayaan yang digu-
Belanja Desa
nakan untuk: (1) menutupi defisit
Pelasanaan dan penatausahaan belanja anggaran apabila realisasi pendapatan
desa dapat dijelaskan sebagai berikut: lebih kecil dari pada realisasi
belanja; (2) mendanai pelaksanaan
a. Setiap Pengeluaran belanja atas beban
kegiatanlanjutan atas beban belanja
APB-Desa harus didukung dengan bukti
langsung;(3) mendanai kewajiban
yang lengkap dan sah;
lainnya yang sampai dengan akhir
b. Bukti harus mendapat pengesahan oleh tahun anggaran belum diselesaikan.
Sekretaris Desa atas kebenaran material
b. Dana cadangan: (1) Dana cadangan
yang timbul dari penggunaan bukti
dibukukan dalam rekening tersendiri
dimaksud;
atau disimpan pada kas desa tersendiri
c. Pengeluaran kas desa yang menga- atas nama dana cadangan pemerintah
kibatkan beban APB-Desa tidak desa; (2) Dana cadangan tidak dapat
dapat dilakukan sebelum rancangan digunakan untuk membiayai kegiatan

185
lain diluar yang telah ditetapkan dalam C. MATERI DAN METODE
Perdes tentang pembentukan dana
Pemecahan Masalah
cadangan; (3) Kegiatan yang ditetapkan
Kerangka pemecahan masalah yang
berdasarkan Perdes dilaksanakan
dianggap relevan untuk melaksanakan
apabila dana cadangan telah mencukupi
kegiatan ini disusun sebagai berikut:
untuk melaksanakan kegiatan.
a. Penjelasan mengenai pentingnya pe-
ngelolaan keuangan desa
Pelaporan & Pengelolaan Keuangan b. Penjelasan mengenai penyusunan la-
Desa poran keuangan desa
Laporan Keuangan Desa terdiri atas: c. Pelatihan penyusunan laporan keuang-
a. Laporan Realisasi Anggaran an desa
b. Neraca
c. Laporan arus kas d. Pendampingan dalam penyusunan la-
d. Catatan atas laporan keuangan (yang poran keuangan desa untuk membantu
harus menggambarkan tentang menyelesaikan masalah yang ditemui
hak, kewajiban, dan kekayaan desa dalam pengelolaan keuangan desa dan
pada akhir tahun serta sumber dan dalam menyusun laporan keuangan
penggunaannya). desa.

e. Pembuatan laporan dan diserahkan ke-


Laporan keuangan desa diperiksa oleh pada Universitas melalui Jurusan Akun-
Badan Pengawas Daerah atau Bawasda tansi dan Fakultas Ekonomi Universitas
Kabupaten/Kota sebelum diajukan Lampung.
dalam bentuk rancangan Peraturan
Desa tentang perhitungan APB-Desa
kepada BPD; Peraturan Desa tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APB- Realisasi Pemecahan Masalah
Desa dan keputusan Kepala Desa tentang
keterangan pertanggungjawaban Kepala Dengan adanya penyuluhan, pelatihan,
Desa, yang disampaikan kepada Bupati pendampingan serta penciptaan sistem
atau yang mewakili melalui Camat, akuntansi keuangn desa yang akan
paling lambat 7 hari kerja setelah Perdes dilakukan diharapkan dapat membantu
ditetapkan. aparat desa dalam mengelola keuangan
desa dan menyusun laporan keuangan
desa yang berkualitas, transparan dan
akuntabel, sehingga akan memudahkan
aparat desa dalam mengelola dan menjaga
kekayaan desa secara efektif dan efisien.

186
Khalayak Sasaran dan penjelasan tentang pengelolaan
keuangan desa. Tahap selanjutnya
Sasaran kegiatan pelatihan dan
adalah memberikan pelatihan dan
pendampingan penyusunan laporan
melakukan pendampingan penyusun-
keuangan desa ini adalah aparat desa yang
an laporan keuangan desa. Kegiatan
terkait dengan pengelolaan keuangan desa
ini dimaksudkan agar peserta dapat
dan penyusunan laporan keuangan desa
memahami bagaimana pengelolaan
(Kepala Desa, Sekretaris Desa, Aparat Desa
keuangan desa dan bagaimana
lainnya yang terkait dengan pengelolaan
menyusun laporan keuangan desa
dan penyusunan laporan keuangan desa)
dengan baik.
yang berada di wilayah Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan. 4. Penyusunan laporan kegiatan pengab-
dian

Metode Yang Dipergunakan

Kegiatan pelatihan dan pendampingan


penyusunan laporan keuangan desa akan
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
D. PELAKSANAAN
1. Orientasi pada khalayak sasaran di
lapangan untuk mengumpulkan data
KEGIATAN PENGABDIAN
yang diperlukan tentang bagaimana
Tahap Orientasi Lapangan
sistem pelaporan keuangan yang
Tahap pertama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan, untuk mempersiapkan
pelatihan dan pendampingan penyusunan
materi pelatihan dan pendampingan
laporan keuangan desa dimulai dengan
pelaporan keuangan desa yang
melakukan pengamatan bagaimana sistem
diperlukan oleh aparat desa di wilayah
akuntansi keuangan yang diterapkan oleh
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
mitra kegiatan (kantor Desa Merak Batin,
Selatan.
Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
2. Penyusunan materi yang akan Selatan). Hasil yang diperoleh pada tahap
disampaikan pada pelatihan dan pengamatan ini adalah sistem akuntansi
pendampingan. Pada tahap ini tim belum diterapkan secara memadai sesuai
pelaksana akan melakukan rancangan dengan standar akuntansi keuangan desa.
kegiatan pengabdian berupa Hal ini disebabkan oleh pemahaman
penyuluhan dan pelatihan tentang dan penguasaan materi sistem akuntansi
pengelolaan keuangan desa dan yang belum memadai oleh perangkat
penyusunan laporan keuangan desa. desa. Kondisi ini disimpulkan dari laporan
yang dihasilkan oleh aparat desa dalam
3. Penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan
melakukan pencatatan transaksi keuangan
yang dilaksanakan pada tahap ini
yang terjadi.
adalah dengan pemberian materi

187
Tahap Penyusunan Materi dan karakteristik akuntansi, pengguna
akuntansi, dan prinsip-prinsip akuntansi.
Setelah pengamatan di lapangan, tahap
Kemudian pemahaman tentang persamaan
berikutnya adalah penyusunan materi yang
akuntansi daftar akun yang harus dimiiki
dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
oleh entitas desa. Pemahaman selanjutnya
pelatihan dan pendampingan penyusunan
yang harus dikuasai oleh peserta adalah
laporan keuangan. Pada tahap ini dilakukan
tentang bagaimana siklus akuntansi itu
penyusunan sistem akuntansi berdasarkan
yang berjalan dalam suatu entitas desa.
analisis kebutuhan untuk melakukan
pelaporan terhadap semua transaksi
yang terjadi. Di samping itu, materi untuk
menguatkan pengelolaan keuangan desa
juga dipersiapkan.

Tahap Pelaksanaan Penyuluhan Dan


Pelatihan

Pada tahap pelaksanaan penyuluhan


dan pelatihan, pertama-tama dilakukan
pre-test, dengan tujuan untuk mengeta-
hui seberapa besar peserta pelatihan
mengetahui dan memahami sistem
akuntansi yang seharusnya, yang akan
diberikan sebagai materi penyuluhan
dan pelatihan. Kemudian pada tahap
selanjutnya, peserta kegiatan menjalani
post-test, untuk mengetahui apakah
ada peningkatan pengetahuan dan pe-
mahaman materi yang diberikan yang
berkaitan dengan sistem akuntansi.

Pada tahap penyuluhan dan pelatihan


penyusunan laporan keuangan, peserta
kegiatan perlu mengetahui tentang kon-
sep dasar akuntansi yang menjadi dasar
penyusunan laporan keuangan. Konsep
yang dimaksudkan adalah yang berlaku
untuk melakukan pencatatan transaksi
keuangan desa. Konsep dasar akuntansi
diberikan materinya mulai dari pemahaman
tentang definisi akuntansi, aspek-aspek

188
E. DAFTAR PUSTAKA Undang-undang, No. 33 Tahun 2004,
tentang Perimbangan Keuangan antara
Abdul Halim, Syam Kusufi. 2012. Akuntansi Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Sektor Publik: Teori, Konsep dan Daerah
Aplikasi. Salemba Empat. Jakarta.
Peraturan Pemerintah, No. 58 Tahun 2005,
________________________. 2013. tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba
Empat Jakarta. Peraturan Pemerintah, No. 72 Tahun 2005,
tentang Keuangan Desa
Deddi Nordiawan, Iswahyudi, Maulidah.
2009. Akuntansi Pemerintahan.
Salemba Empat Jakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun


2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Undang-undang, No. 17, Tahun 2003,


tentang Keuangan Negara

Undang-undang, No. 1 Tahun 2004,


tentang Perbendaharaan Negara

Undang-undang, No. 15 Tahun 2004,


tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara

Undang-undang, No. 25 Tahun 2004,


tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional

Undang-undang, No. 32 Tahun 2004,


tentang Pemerintahan Daerah

189
Catatan ..............................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

190

Anda mungkin juga menyukai