Anda di halaman 1dari 2

ekonomi.bisnis.

com

Sri Mulyani Bagikan Postur APBN 2022,


Ini Rinciannya | Ekonomi - Bisnis.com
3-4 minutes

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa melalui


akselerasi pemulihan ekonomi, reformasi struktural, dan reformasi fiskal, diharapkan
kebijakan fiskal tahun 2022 akan efektif, hati-hati, dan berkelanjutan.

Mengacu pada konsep tersebut, Sri Mulyani memaparkan estimasi postur anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.

“Pendapatan negara akan semakin meningkat ke kisaran 10,18 persen sampai 10,44 persen
dari PDB [produk domestik bruto],” katanya pada acara Penyampaian Pemerintah terhadap
Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal [KEM PPKF] RAPBN Tahun
Anggaran 2022 di Kompleks Parlemen, Kamis (20/5/2021).

Dengan persentase tersebut, maka besaran pendapatan dalam rentan Rp1.823,5 triliun sampai
Rp1.895,4 triliun.

Sedangkan belanjanya 14,69 persen (Rp2.631,8 triliun) sampai 15,29 persen (Rp2.775,3
triliun) dari PDB.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa keseimbangan primer akan mulai bergerak menuju positif
atau lebih kecil dari APBN 2021 sebesar defisit Rp633,12 triliun, yaitu di kisaran minus 2,31
persen (defisit Rp414,1 triliun) sampai 2,65 persen (defisit Rp480,5 triliun) dari PDB.

Lalu, defisit APBN akan semakin mengecil ke minus 4,51 persen sampai minus 4,85 persen
dari PDB. Rasio utang di kisaran 43,76 persen sampai 44,28 persen dari PDB.

“Di tengah kondisi pemulihan ini, kita harus tetap optimis dan tidak boleh menyerah. Kita
tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif
sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,”
jelasnya.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi, terang Sri Mulyani akan menciptakan kesempatan kerja
sehingga tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan di kisaran 5,5 persen sampai 6,2 persen.

Lalu, kemiskinan di rentang 8,5 persen 9,0 persen. Rasio gini antara 0,376 sampai 0,378.
Indeks pembangunan manusia akan meningkat di 73,44 sampai 73,48.

Sementara itu, nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan juga ditingkatkan untuk mencapai
kisaran masing-masing 102 sampai 104 dan 102 sampai 105.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Masuk /
Daftar

Anda mungkin juga menyukai