Pemeriksaan : Untuk menemukan adanya impairment (nyeri, bengkak, spasme, dan lain-lain)
Panas :
1. Vasodilatasi
2. Meningkatkan metabolisme
3. Mengurangi kejang pada otot
Dingin :
1. Vasokonstriksi
2. Memberi efek analgetik
3. Mengembangkan paru-paru dan memberi oksigen sebanyak mungkin kepada darah
4. Mengurangi peradangan fase akut
Kontraindikasi :
1. Gangguan sensasi
2. DM dan Hipertensi Hati-hati
3. Wanita hamil dan lansia
4. berpenyakit kulit dan luka terbuka
Metode :
a. Kompres
b. Rendam sebagian
c. Rendam full body
Durasi/Time :
Penerapan dingin 2 sampai 5 menit akan menyegarkan tubuh. Penerapan panas dan dingin dilakukan
silih berganti selama 5 sampai 15 menit sehingga akan terjadi proses vasodilatasi dan vasokonstriksi
secara berkelanjutan
Intensitas :
• 40,5 – < 43,3o C Sangat panas, hanya untuk waktu pendek : 5 – 15 menit
• < 18,3o C Sangat dingin. atau aplikasi lokal kompres dingin, kompres es dll.
Persiapan alat :
• Alat tes sensibilitas (bisa menggunakan tabung reaksi, atau kantong platik)
• Handuk
Persiapan pasien :
Terminasi / Akhir:
Kasus :
1. A adalah seorang laki-laki usia 16 tahun menjadi atlet sepak bola. B bertanding selama 90 menit
dilapangan dengan intesitas permainan sangat tinggi karena lawan yang dihadapi seimbang.
Selama pertandingan B harus berlari cepat dan tendangan harus kuat. Hal itu membutuhakan
kontraksi otot yang kuat. Terkadang pada saat bertanding terjadi benturan dengan lawan.
Bagaimana tatalaksana water bath yang tepat untuk B agar otot nya tidak mengalami
peradangan?
2. Ny. B adalah seorang ibu berusia 54 tahun. Pada suatu hari ia akan menghadiri acara wisuda
anaknya. Ny. B menggunakan sandal ber hak tinggi. Karena terburu-buru dan tidak biasa
menggunakan hak tinggi akhirnya pergelangan kakinya terkilir. Pergelangan kakinya bengkak
dan nyeri. Selesai acara wisuda ia memeriksakan ke klinik fisioterapi. Bagaimana aplikasi water
bath yang tepat untuk pasien tersebut?