Anda di halaman 1dari 4

Diet Bentuk Makanan Indikasi pemberian Cara

memesan
diet
Makanan Dalam bentuk nasi Diberikan kepada pasien yang Makanan
Biasa berdasarkan penyakitnya tidak Biasa (MB)
memerlukan makanan khusus
Makanan Bentuk makanan lunak - Pasien sesudah operasi tertentu Makanan
Lunak (Tim/Bubur) - Pasien dengan penyakit infeksi Lunak (ML)
yang kenaikan suhu tidak terlalu
tinggi
- Pasien yang kesulitan
mengunyah dan menelan
- Sebagai perpindahan dari
makanan saring ke makanan
biasa
Makanan Tekstur lebih halus - pasien dewasa dan anak Makanan
Saring daripada makanan lunak sesudah mengalami operasi Saring I/II
tertentu (MS I/II)
- pada infeksi akut termasuk
infeksi saluran cerna seperti
gastro enteritis
- pasien dengan kesulitan
mengunyah dan menelan
- tetanus
- sebagai perpindahan dari
makanan cair kental ke
makanan lunak
Makanan - Konsistensi cair yang - Diberikan kepada pasien anak > 1 Makanan
Cair bisa diberikan oral tahun dan pasien dewasa Cair
maupun lewat pipa - Diberikan kepada pasien yang
(NGT/NSV, Gastronomy tidak dapat menerima bentuk
feeding, jejunustomy makanan padat (saring s/d biasa)
feeding) - Diberikan pada pasien sebelum
- Makanan diberikan dan sesudah operasi tertentu,
berupa the, sari buah, keadaan mual dan muntah,
sirup, air gula, kaldu prekoma, anorexia, kelumpuhan
jernih, dan makanan otot menelan, sesudah operasi
cair yang dibuat dari mulut, tenggorokan dan saluran
susu, gula dan minyak pencernaan, sebelum
pemeriksaan kolonoscopy
- Tetanus dengan keadaan belum
dapat membuka mulut dg lebar
Diet TETP - Diet diberikan dalam - Kurang energi protein (KEP) TETP I/II
bentuk makanan biasa - Sebelum dan sesudah operasi
atau lunak (tim/bubur) tertentu, multi trauma, serta
ditambah bahan selama radio terapi dan
makanan sumber kemoterapi
protein tinggi seperti - Luka bakar berat dan baru
susu, telur, dan daging, sembuh dari penyakit dengan
atau dalam bentuk panas tinggi
minuman enteral Tinggi - Hipertiroid, hamil, post partum
Energi Tinggi Protein. dimana kebutuhan energi dan
- Diet ini diberikan bila protein meningkat
pasien telah - Hepatitis
mempunyai cukup - HIV/AIDS
nafsu makan dan dapat
menerima makanan
lengkap
Diet Diet ini membatasi Diberikan kepada pasien yang R.Energi I/II
Rendah makanan padat energi, berdasarkan perhitungan mempunyai
Energi seperti kue-kue yang IMT > 25 kg/m 2
banyak mengandung
karbohidrat sederhana dan
lemak, serta goring-
gorengan
Diet Diberikan pada pasien dengan odema RG
Rendah atau acites dan atau hipertensi
Garam seperti pada penyakit:
Dekompensasio Kordis, Sirosis hati,
penyakit ginjal tertentu dan
hipertensi
Sindrom Nephrotik
Diet Diet Lambung I bentuk 1. Diet Lambung I DL I/II/III
Lambung makanan cair - Penderita Ulkus Peptikum
Diet Lambung II bentuk pasca perdarahan
makanan saring - Oesophagitis dan gastritis
Diet Lambung III bentuk akut
makanan lunak - Penderita typus abdominalis
berat
- Pasca hematemesis melena
atau setelah fase akut
teratasi
2. Diet Lambung II
- Pada fase akut dapat diatasi
- Pada thypus abdominalis
dengan suhu tubuh tinggi
3. Diet Lambung III
- Penderita Ulkus Peptikum
ringan
- Pada thypus abdominalis
yang suhu tubuhnya sudah
kembali normal
Diet Diet Rendah sisa I dalam Pre-post operasi tertentu, hemoroid, R. Sisa I/II
Rendah Sisa bentuk saring bowel sterilisasi
Diet Rendah Sisa II dalam
bentuk lunak
Diet Tinggi Penderita obstipasi dan penyakit T. Serat
Serat divertikular
Diet Hati - Pasien sirosis hepatitis dengan DH I
hematemesis bila kumbah
lambung 3x negatif boleh
diberikan cair tinggi BCAA (CTB)
sampai melena negative
- Bila melena sudah negatif
diberikan diet bubur halus
(Makanan Saring)
- Bila kondisi fisik/klinis bagus
diberikan Makanan Lunak TETP
Diet Diet Rendah Lemak I a. Diet Rendah Lemak I RL
Rendah diberikan berupa buah- Diberikan kepada penderita
Lemak buahan dan minuman kolesistitis dan kolelitiasis
manis dengan kolik akut
Diet Rendah Lemak II b. Diet Rendah Lemak II
bentuk lunak atau biasa Diberikan secara berangsur bila
Diet Rendah Lemak III keadaan akut sudah teratasi dan
bentuk makanan biasa rasa mual sudah berkurang, atau
kepada penderita penyakit
saluran empedu kronis yang
terlalu gemuk
c. Diet Rendah Lemak III
Penderita penyakit empedu yang
tidak gemuk dan cukup
mempunyai nafsu makan
Diet Diet Jantung I diberikan - Diet Jantung I DJ I/II/III/IV
Jantung dalam bentuk cair Diberikan kepada pasien penyakit
Diet Jantung II diberikan jantung akut seperti myocard
dalam bentuk makanan infark (MCI) atau decompensatio
lunak kordis berat
Diet Jantung III diberikan - Diet Jantung II
dalam bentuk makanan Sebagai perpindahan dari diet
lunak jantung I, atau setelah fase akut
Diet Jantung IV diberikan dapat diatasi
dalam bentuk makanan - Diet Jantung III
biasa Sebagai perpindahan dari diet
jantung II atau kepada pasien
jantung dg kondisi pasien yang
tidak terlalu berat
- Diet Jantung IV
Sebagai perpindahan dari diet
jantung III atau kepada pasien
jantung dengan keadaan ringan
Diet D.
Dislipidemi Dislipidemia
a
Diet Stroke Diet Stroke I makanan - Diet Stroke I Cair RGRL
diberikan dalm bentuk cair Pasien dalam fase akut atau bila M. Saring I/II
secara oral atau NGT ada gangguan fungsi menelan RLRG
Diet Stroke II bentuk - Diet Stroke II
makanan merupakan Sebagai makanan perpindahan
kombinasi cair, saring dari diet stroke I/ pada pasien
Diet Stroke III-IV bentuk fase pemulihan
makanan disesuaikan - Diet Stroke III – IV
Perpindahan dari diet stroke II
Diet R. -Gagal Ginjal Akut RP
Protein -Gagal Ginjal Kronik
Diet - Batu kalsium R. Purin
Rendah - Batu asam urat D. Batu
Purin - Gout Kalsium
D. Batu
asam urat
Diet DM NP/TP
Diabetes 1500 / 1700/
Melitus 1900 / 2100
DM RP
1900/2100
Makanan  MPB I selama 6 jam a. MPB I MPB
Pasca sesudah pembedahan, Pasca bedah kecil setelah sadar I/II/III/IV
Bedah makanan yang atau rasa mual hilang. Pasca
diberikan berupa air bedah besar setelah sadar atau
putih, the manis, dan rasa mual hilang serta ada tanda-
air kaldu jernih tanda usus mulai bekerja
 MPB II dalam bentuk b. MPB II
cair kental, berupa Diberikan kepada pasien pasca
susu dan pudding bedah besar saluran cerna atau
 MPB III berupa sebagai perpindahan dari MPB I
makanan saring c. MPB III
ditambah susu Diberikan kepada pasien pasca
 MPB IV berupa bedah besar saluran cerna atau
makanan lunak sebagai perpindahan dari MPB II
d. MPB IV
Pasien pasca bedah kecil setelah
MPB I. pasien pasca bedah besar
setelah MPB III
Diet  Diet Hiperemesis I a. Diet Hiperemesis I diberikan HE I/II
Hiperemesi makanan hanya terdiri kepada pasien dengan
s dari roti kering, roti hyperemesis berat
panggang, biscuit, b. Diet Hiperemesis II diberikan bila
kreakers, kentang rasa mual dan muntah sudah
rebus, dan buah- berkurang
buahan serta sari buah
 Diet Hiperemesis II
sesuai kondisi. Bila
tidak ada mual dan
muntah dapat
diberikan diet TETP
Diet Kanker DK I/II

Anda mungkin juga menyukai