BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Makanan biasa
2. Makanan lunak
3. Makanan saring
4. Makanan cair
5. Makanan khusus
2
BAB III
TATA LAKSANA
1. Makanan Biasa
Diberikan pada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan
penyakitnya, makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna dan tidak merangsang saluran
cerna
2. Makanan Lunak
Diberikan pada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan
kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan
menelan. Serta sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan lunak.
Bentuk makanan : Nasi Tim (NT), Bubur Kasar (BK), Bubur Halus (BH)
Makanan yang dianjurkan : sumber karbohidrat yang ditim/dibubur/direbus, lauk
hewani dan nabati yang diolah dengan cara selain digoreng, sayuran rendah serat,
buah yang dihaluskan atau dijus
Makanan yang tidak dianjurkan : nasi digoreng, ketan, ubi, singkong, tales, lauk
yang digoreng, sayur dan buah yang tinggi serat, bumbu yang merangsang (cabe,
merica), teh/kopi kental, minuman bersoda, snack dan kue yang terlalu manis ataupun
terlalu gurih
3. Makanan Saring
Diberikan pada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, keadaan mual muntah, dan
sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna
Bentuk makanan : makanan lunak Bubur Halus yang diblender/disaring dengan lauk
dan sayur
Makanan yang dianjurkan : sumber karbohidrat yang ditim/dibubur/direbus, lauk
hewani dan nabati yang diolah dengan cara selain digoreng, sayuran rendah serat,
buah yang dihaluskan atau dijus, teh kopi encer
3
Makanan yang tidak dianjurkan : nasi digoreng, ketan, ubi, singkong, tales, lauk
yang digoreng, sayur dan buah yang tinggi serat, bumbu yang merangsang (cabe,
merica), teh kopi kental, minuman bersoda
4. Makanan Cair
Diberikan pada pasien pra dan pasca operasi tertentu, keadaan mual muntah, dan
sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna
Bentuk makanan yang boleh diberikan : teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih
Diberikan pada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah, menelan, atau
mencernakan makanan padat, missal pada operasi mulut atau tenggorokan, dan atau
pada kesadaran menurun. Makanan ini dapat diberikan melalui oral, NGT, dan
bolus/drip (tetes)
Bentuk makanan : FRS (Formula Rumah Sakit)dan FK (Formula Komersial)
a. Formula Rumah Sakit (FRS) :dengan bahan susu, telur ayam, gula pasir, tepung
beras, air
b. Formula Komersial (FK), antara lain :
4
c. Makanan Cair Kental
Diberikan pada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan, sertapada
penyakit yang disertai peradangan, ulkus peptikum, atau gangguan structural
atau motorik pada rongga mulut
Bentuk makanan : mempunyai konsistensi kental/semi padat pada suhu kamar
yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan, seperti :
kentang pure, jus buah, pudding, susu
Bahan makanan yang dianjurkan :
5
- karbohidrat kompleks (nasi, jagung, dll)
- lauk yang rendah lemak dan diolah dengan selain digoreng dan tanpa santan
kental
- sayuran yang tinggi serat dan diolah tanpa banyak minyak dan santan kental
- buah diutamakan yang tinggi serat
- minyak tak jenuh ganda (minyak jagung, minyak kedelai, dll)yang tidak
digunakan untuk menggoreng
Makanan yang tidak dianjurkan :
- Karbohidrat sederhana (gula, sirup, kue manis)
- Daging berlemak, yang diolah dengan santan kental, susu full cream,
gorengan
- Sayuran yang rendah serat dan yang dimasak dengan santan kental
6
Kacang-kacangan yang dikonsomsi dengan kulit arinya (kacang hijau, kacang
tanah, dll)
Sayuran tinggi serat (daun singkong, daun kacang panjang, daun papaya,
brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis, ketimun)
Buah tinggi serat (jeruk dimakan sama selaputnya, mangga, salak, pisang, papaya,
sirsak, apel, anggur, belimbing, pir, jambu biji)
Makanan yang tidak dianjurkan : makanan yang rendah serat
Diberikan pada pasien dengan diare berat, peradangan saluran cerna akut,
diverticulitis akut, obstipasi spastic, penyumbatan sebagian saluran cerna,
hemoroid berat, serta diet pra dan pasca bedah.
Bentuk makanan : disaring/diblender, cincang atau lunak
Makanan yang dianjurkan :
- Beras, roti, kentang, biscuit, tepung-tepungan diolah sesuai dengan dietnya
- Daging yang empuk atau digiling, telor ceplok air, susu maks 2 gelas
perhari
- Tahu tempe ditim, direbus, dikukus, susu kedelai
- Sayuran rendah serat
- Sari buah
Makanan yang tidak dianjurkan :
- Beras ketan, jagung, ubi-ubian, kue yang terlalu manis
- Daging berserat kasar, lauk hewani yang diawetkan
- Sayuran yang berserat tinggi
- Buah-buahan yang dimakan sama kulitnya
- Kopi, teh kental, susu
- Bumbu yang merangsang
Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, diet pra bedah diberikan dengan indikasi
sbb :
7
psien yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomy, dsb
diberikan diet rendah sisa 1 hari sebelumnya
b) Prabedah mayor atau besar elektif, seperti :
Prabedah besar saluran cerna diberikan diet rendah sisa selama 4-5 hari, dengan
tahapan :
- Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan lunak
- Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan saring
- Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberi formula enteral rendah sisa
Prabedah besar diluar saluran cerna diberi formula enteral rendah sisa selama 2-3
hari. Pemberian makanan terakhir pada prabedah besar dilakukan 12-18 jam
sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.
Bentuk makanan : makanan lunak, saring, atau cair
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan : dapat dilihat pada mak lunak,
saring, dan cair
8
Diet Pasca Bedah IV
Diberikan kepada :
- Pasien Pasca bedah kecil, setelah diet pasca bedah I
- Pasien pasca bedah besar, setelah diet pasca bedah III
Cara memberikan makanan : makanan diberikan berupa makanan lunak
yang dibagi dalam 3 kali makan dan 1 kali makanan selingan
Makanan yang tidak dianjurkan : makanan dengan bumbu tajam dan
minuman yang mengandung karbon dioksida
9
Jika mual muntah sudah mulai berkurang secara berangsur diberikan bahan
makanan bernilai gizi lebih tinggi sesuai kesanggupan pasien.
- Makanan yang dianjurkan: roti panggang, biscuit, krekers, buah segar, sari
buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh, kopi encer
- Makanan yang tidak dianjurkan : makanan yang merangsang saluran cerna
dan berbumbu tajam, Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan
mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan penyedap)
Diet Pre eklampsia
Macam diet dan indikasi pemberian
- Diet pre eklampsia I : untuk pasien dengan pre eklampsia berat. makanan
diberikan dalam bentuk cair yang terdiri dari susu dan sari buah. Jumlah cairan
diberikan 1500 per oral, sisanya diberikan secara parenteral
- Diet Pre eklampsia II : sebagai perpindahan dari diet pre eklampsia I atau
pasien dengan Pre eklampsia tidak terlalu berat. Makanan berbentuk saring atau
lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I
- Diet Pre eklampsia III : sebagai perpindahan dari diet pre eklampsia II atau
untuk pasien dengan pre eklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein
tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
10
Diet penyakit divertikular
Diet penyakit divertikulosis
Diberikan makanan tinggi serat dan tinggi cairan (2-2,5 liter/hari)
Diet penyakit diverticulitis
- Sesuai dengan gejala penyakit, dapat diberikan makanan cair jernih, diet sisa
rendah I atau diet sisa rendah II dalam bentuk cair kental atau penuh, saring,
lunak, atau biasa
- Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil yang dapat
menumpuk dalam divertikular (misal : tomat, jambu biji, strawberry)
- Minum minimal 8 gelas/hari
11
13. Diet penyakit kandung empedu
Jenis diet dan indikasi pemberian :
Diet lemak rendah I
Diberikan pada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut.Makanan
yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis.
Diet Lemak rendah II
Diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan perasaan mual
sudah berkurang atau kepada pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu
gemuk. Makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa
Diet Lemak rendah III
Diberikan pada pasien penyakit kandung empedu yang tidak terlalu gemuk
dan cukup mempunyai nafsu makan.makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan : semua makanan dan daging yang
mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti
ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, nangka.
12
- Tahap II : diet lanjutan yang diterapkan bagi yang sudah menjalani diet
dislipidemia tahap I, dengan komposisi lemak jenuh <7%, lemak tak jenuh 10-
15%, kolesterol <200 mg
Makanan yang dianjurkan :
- beras tumbuk/beras merah, roti tinggi serat, kue buatan sendiri yang
menggunakan sedikit minyak.
- lauk hewani rendah lemak (ikan, ayam tanpa kulit, dll)
- tempe, tahu, dan kacang-kacangan
- sayur segar yang dimasak tanpa minyak, dengan sedikit minyak, atau
santan encer.
- Semua buah dalam bentuk segar atau dibuat jus
- Minyak tak jenuh (minyak jagung, kedelai, kacang tanah, dll)
Makanan yang tidak dianjurkan :
- produk makanan jadi dan kue-kue yang berlemak
- daging berlemak, telur (dibatasi 3 btr/minggu), susu penuh, keju,dll
- lauk nabati yang diolah dengan digoreng atau santan kental
- buah yang diawetkan dengan gula(buah kaleng dan buah kering)
- minyak kelapa, minyak kelapa sawit, kelapa, santan, lemak hewan.
13
Makanan yang dianjurkan :
- beras tumbuk/beras merah, roti tinggi serat, kue buatan sendiri yang
menggunakan sedikit minyak.
- lauk hewani rendah lemak (ikan, ayam tanpa kulit, dll)
- tempe, tahu, dan kacang-kacangan
- sayur segar yang dimasak tanpa minyak, dengan sedikit minyak, atau
santan encer.
- Semua buah dalam bentuk segar atau dibuat jus
- Minyak tak jenuh (minyak jagung, kedelai, kacang tanah, dll)
Makanan yang tidak dianjurkan :
- produk makanan jadi dan kue-kue yang berlemak
- daging berlemak, telur (dibatasi 3 btr/minggu), susu penuh, keju,dll
- lauk nabati yang diolah dengan digoreng atau santan kental
- buah yang diawetkan dengan gula(buah kaleng dan buah kering)
- minyak kelapa, minyak kelapa sawit, kelapa, santan, lemak hewan.
14
Makanan yang dianjurkan :
- Semua karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks yang tidak banyak
mengandunggas
- Daging rendah lemak, ikan, telur, susu rendah lemak
- Kacang dan hasil olahannya
- Sayuran yang tidak mengandung gas (bayam, kangkung, buncis, kacang
panjang, wortel,tomat, labu siam, tauge)
- Semua buah-buahan segar
- Minyak tak jenuh (minyak jagung,minyak kedelai) mentega dan santan
encer dalam jumlah terbatas
- Teh encer, coklat, sirup
- Bumbu yang tidak berbau tajam
Makanan yang tidak dianjurkan :
- Makanan yang mengandung gas atau alkohol (ubi, singkong, tape
singkong, tape ketan)
- Daging berlemak, jerohan, keju, susu penuh
- Kacang yang mengandung lemak cukup tinggi : kacang tanah, kacang
mete, kacang bogor
- Semua sayur yang mengandung gas, seperti kol, sawi, nangka muda, dll
- Buah segar yang mengandung gas atau alcohol, seperti durian dan nangka
matang
- Minyak kelapa, minyak kelapa sawit, santan kental
- Bumbu yang tajam
b. Fase pemulihan
Makanan diberikan per oral secara bertahap dalam bentuk makanan cair, makanan
saring, makanan lunak, makanan biasa. Bila ada disfagia makanan diberikan
secara bertahap dengan gabungan NPO, per oral, dan NGT.
15
Sesuai dengan fase penyakitnya, diet stroke dibagi menjadi 2 :
a. Diet stroke I
Diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada gangguan fungsi menelan.
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental atau kombinasi cair jernih dan cair
kental yang diberikan secara oral atau NGT sesuai dengan keadaan penyakit.
b. Diet stroke II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet stroke I atau kepada pasien
pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi cair jernih dan
cair kental, saring, lunak, dan biasa.
Karena gejala penyakit sangat individual, diet disusun secara individual pula, dengan
menyatakan banyak protein dan natrium yang dibutuhkan didalam diet
Utamakan penggunaan karbohidrat kompleks
Natrium dibatasi 1-4 g sehari, tergantung berat ringannya edema
16
Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu juga gula murni bila ada peningkatan
trigliserida darah
Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urin
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan
pernapasan
Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien dan berat ringannya
katabolisme protein. Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan makanan
per oral dalam bentuk lunak. Pada katabolik sedang (infeksi, peritonitis) serta
katabolik berat (luka bakar, sepsis) diberikan makanan formula enteral
dan/parenteral. Bentuk makanan yang diberikan adalah lunak dan cair
17
Bahan makanan yang tidak dianjurkan :
- Kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe
- Kelapa, santan, minyak kelapa, margarine, mentega biasa dan lemak hewan
- Sayur dan buah tinggi kalium jika pasien mengalami hiperkalemia
18
Kelompok 2 : kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan)
dibatasi : maksimal 50-75 g (1 - 1,5 potong) daging, ikan atau unggas, atau 1
mangkok (100g) sayuran sehari.Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat
dalam kelompok 1), ayam udang, kacang kering dan hasil olahannya (seperti tahu
tempe), aspa ragus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji mlinjo.
Kelompok 3 : kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan setiap hari
Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, cake, kue kering,
pudding, susu, keju, telur, lemak dan minyak, gula, sayuran dan buah-buahan
(kecuali sayuran dalam kelompok 2)
19
Bila mual dan muntah
a. Beri makanan kering
b. Hindari makanan yang berbau merangsang
c. Hindari makanan lemak tinggi
d. Makan dan minum perlahan-lahan
e. Hindari makanan dan minuman terlalu manis
f. Batasi cairan pada saat makan
g. Tidak tiduran setelah makan
20
Makanan yang tidak dianjurkan
- Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi jalar
- Daging dan ayam berlemak, kulit ayam
- Kacang merah
- Semua makanan yang mengandung tinggi lemak (digoreng, bersantan
kental)
- Sayuran yang menimbulkan gas seperti kol, sawi, dan ketimun
- Buah-buahan yang menimbulkan gas, seperti nangka dan durian
- Bumbu yang merangsang, seperti cabe, lada, asam, cuka, jahe
- Minuman bersoda dan mengandung alkohol
PILIHAN MENU II
21
Pembagian makanan sehari :
22
2. Bila pasien susah buang air besar, malam dapat diberikan Laxadin
sdm/dulcolax 2 tablet/ Laxoberon 20 tetes
3. Malam sebelumnya :
Pukul 19.00 : bubur sumsum (terakhir)
Pukul 20.00 : makanan enteral komersial
Obat urus-urus : 30-40 g garam inggris/30-40 ml castor oil
Sesudah pukul 20.00 : puasa, tapi boleh minum air putih atau air manis bila
tidak menderita diabetes mellitus ; tidak boleh minum susu
4. Hari kolonoskopi :
Pukul 05.00-06.00 : klisma 1-2x sampai bersih atau berikan
dulcolaxsupp atau YAL
Pukul 08.00 : pasien diantar ke ruang pemeriksaan
23
BAB IV
DOKUMENTASI
24
BAB V
PENUTUP
Demikian Panduan Diet RS Muhammadiyah Gresik ini kami buat, semoga dengan
disusunnya buku panduan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Gresik.
Panduan ini disusun agar menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik. Panduan ini juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan Rumah Sakit.
Ditetapkan di : Gresik
Pada Tanggal :
Direktur ,
25