Anda di halaman 1dari 120

ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI

BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA


MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI RUMAH
SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Hendrika Toi Doja
NIM : 078114059

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA
MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI RUMAH
SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Hendrika Toi Doja
NIM : 078114059

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011

i
Persetujuan Pembimbing

ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI


BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA
MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI RUMAH
SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

Skripsi yang diajukan oleh:


Hendrika Toi Doja
NIM : 078114059

Telah disetujui oleh:

tanggal 12 Januari 2011

ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata


Dharma:
Nama : Hendrika Toi Doja
NIM : 078114059
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA
MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI RUMAH
SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas


Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya
secara terbatas, dan mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 12 Januari 2011

Yang menyatakan

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plahiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 12 Januari 2011

v
PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Yang Maha Pemurah,

sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Pengobatan Antihipertensi pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi

Glomerulus dengan Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)

di Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi

(S. Farm.), Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,

bimbingan, dan pengarahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Rasa terimakasih

penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terwujudnya skripsi

ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Rumah Sakit St. Elisabeth Ganjuran khususnya bagian rekam medis yang

telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian.

2. Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul khususnya bagian

rekam medis yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan

penelitian.

3. Ipang Djunarko, S.Si, M.Sc, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

vi
4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, waktu, semangat, saran, dan kritik dalam proses

penyusunan skripsi.

5. dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan saran kepada penulis.

6. Phebe Hendra, M.Si., PhD., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran kepada penulis.

7. Orang tua saya tercinta Bapak Donatus Doja (alm.) dan Ibu Thomasine Tince

Palle, serta seluruh keluarga besar atas doa, cinta, dan dukungan yang telah

memberikan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

8. Teman-teman skripsi payung Nila, Bimo, Tika, Sano, Mayan, Dita, Olive, dan

Frissa atas kerjasama, kekompakan, dukungan, bantuan, dan kebersamaan

selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

9. Teman-teman kos Villa Agatha atas dukungan, dorongan, dan semangat

selama penyusunan skripsi.

10. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2007 kelas Farmasi Klinis

Komunitas A (FKK A) khususnya Team H-1 (Cosa, Nila, Bimo, Ari, Dama,

Hendra) terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, suka duka kita selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis ingin mengucapkan maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang

berkenan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi

vii
ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 12 Januari 2011

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………… v

PRAKATA………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….... xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xiv

INTISARI………………………………………………………………….. xv

ABSTRACT………………………………………………………………… xvi

BAB I PENGANTAR……………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

1. Rumusan Masalah………………………………………… 3

2. Keaslian Penelitian………………………………………… 4

B. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 6

BAB II PENELAHAAN PUSTAKA……………………………………… 8

A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal……………………………………… 8

B. Laju Filtrasi Glomerolus…………………………………………… 10

ix
C. Pasien Geriatri……………………………………………………... 11

D. Perubahan Fungsi Ginjal pada Pasien Geriatri………….…………. 12

E. Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)…………………... 14

F. Obat Antihipertensi……………………………………………….. 15

G. Pengaruh Obat Antihipertensi pada Pasien Geriatri………………. 18

H. Keterangan Empiris………………………………………………... 19

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………. 20

B. Variabel dan Definisi Operasional………………………………… 21

C. Subjek Penelitian…………………………………………………... 22

D. Bahan Penelitian…………………………………………………… 22

E. Tata Cara Penelitian……………………………………………….. 23

F. Tata Cara Analisis Hasil…………………………………………… 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………….. 26

A. Laju Filtrasi Glomerulus ……...…………………………………… 26

B. Profil pasien geriatri……………………………………………….. 28

C. Pengobatan Antihipertensi pada Pasien Geriatri dengan Penurunan

LFG …………………………………………......................... 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 38

A. Kesimpulan………………………………………………………… 38

B. Saran……………………………………………………………….. 39

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 40

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 44

x
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….. 103

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penyesuaian Dosis dari Obat Antihipertensi………………… 18

Tabel 2. Persentase item obat antihipertensi yang digunakan pada

pasien geriatri di rumah sakit Kabupaten Bantul periode

2009………………………………………………................... 33

Tabel 3. Persentase item obat antihipertensi yang digunakan pada 34

pasien geriatri dengan penurunan LFG………………………

Tabel 4. Pengobatan Antihipertensi pada Pasien Geriatri dengan

Penurunan LFG di RS Bantul Periode 2009…………………. 35

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Anatomi Ginjal………………………………………………… 8

Gambar 2. Diagram Persentase Pasien Geriatri yang Mendapatkan 27

Pengobatan Antihipertensi Berdasarkan Tingkat LFG…………

Gambar 3. Diagram Persentase pasien geriatri dengan LFG normal dan 28

LFG tidak normal………………………………………………

Gambar 4. Diagram Persentase Jenis Kelamin Pasien Geriatri yang

Telah Mengalami Penurunan LFG…………………………….. 29

Gambar 5. Diagram Persentase Umur Pasien Geriatri yang

Telah Mengalami Penurunan LFG…………………………….. 30

Gambar 6. Diagram Persentase Ketepatan dan Ketidaktepatan

Dosis Obat Antihipertensi pada Pasien Geriatri dengan

Penurunan LFG………………………………………… 31

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tabel Data Sampel berdasarkan tingkat LFG di Rumah

Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 ……………………… 44

Lampiran 2. Tabel Data Sampel berdasarkan tingkatan umur di

Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 ……………... 54

Lampiran 3. Tabel Data Sampel berdasarkan Jenis kelamin di Rumah

Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 ……………………… 65

Lampiran 4. Tabel Data Sampel berdasarkan normal dan tidak normal

LFG di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009…….. 75

Lampiran 5. Tabel Data Sampel yang tepat dan tidak tepat dosis di

Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 ……………... 86

Lampiran 6. Guidline Obat Antihipertensi………………………………. 91

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian………………………………………… 101

xiv
INTISARI

Hipertensi merupakan salah satu masalah utama penyakit geriatri dan


selalu menyertai gangguan fungsi ginjal, sehingga diperlukan perhatian dan
penanganan yang khusus dalam pemberian obat yang mengalami eliminasi di
ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengobatan antihipertensi pada
pasien geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus yang dihitung dengan formula
MDRD di Rumah sakit Kabupaten Bantul Periode 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif evaluatif
dengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif. Tata cara analisis hasil
dengan membahas data kualitatif yang diperoleh dalam bentuk uraian serta bentuk
tabel dan atau gambar diagram.
Dari penelitian ini diketahui 270 pasien di rumah sakit Kabupaten Bantul
mendapatkan pengobatan antihipertensi dengan jumlah laki-laki 126 dan
perempuan 144. Laju filtrasi glomerulus pada tingkat 1 (34,4%), tingkat 2
(27,0%), tingkat 3A (14,4%), tingkat 3B (12,6%), tingkat 4 (9,6%), dan tingkat 5
(1,9%). Kelompok umur yang mengalami penurunan LFG elderly (23,7%), old
(13,3%), dan very old (1,48%). Sejumlah 117 penderita yang mengalami
penurunan laju filtrasi glomerulus terdiri dari 42 laki-laki (15,5%) dan 62
perempuan (23,0%). Sebanyak 14,4% obat antihipertensi yang diberikan kepada
pasien geriatri di instalasi rawat inap rumah sakit Kabupaten Bantul
membutuhkan penyesuaian dosis, yaitu amlodipin (3,9%), captopril (8,7%), dan
furosemid injeksi (1,9%).

Kata kunci: pasien geriatri, antihipertensi, laju filtrasi glomerulus, Modification of


Diet in Renal Disease (MDRD)

xv
ABSTRACT

Hypertension is one of the main problems in geriatric diseases and is


always along with renal failure; requiring special attention and handling the
administration of drugs that have eliminated in the kidney. This study aims to
determine antihypertensive treatment of geriatric patients who experienced a
decrease glomerular filtration rate based on the formula of Modification of Diet in
Renal Disease (MDRD) in Bantul District Hospital in 2009.
This study was an observational study using retrospectively evaluative
descriptive with cross sectional design. The procedure for analysis of the results
by discussing the qualitative data obtained in the form of the description and the
form of tables and diagrams or pictures
The study result was 270 patients (126 men and 144 women) in Bantul
District Hospital obtained antihypertensive treatment. The glomerular filtration
rate were in level 1 (34.44%), level 2 (27.04%), level 3A (14.44%), level 3
(12.59%), level 4 (9.63%), and level 5 (1.85%). The age groups suffering from a
decrease of GFR were elderly group (23.70%), old group (13.33%), and very old
group (1.48%). There were 117 patients who suffered from decline in glomerular
filtration rate; consisted of 42 men (15.55%) and 62 women (22.96%). There was
14.42% of antihypertensive drugs being given to geriatric patients who were in
hospital inpatient installation of Bantul District Hospital required a dose
adjustment; the medicines are amlodipine (3.85%), captopril (8.65%), and
furosemide injection (1.92%).

Keywords: geriatric patients, antihypertensive, glomerular filtration rate,


Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)

xvi
BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Laju filtrasi glomerulus (LFG) digunakan secara luas sebagai indeks

fungsi ginjal yaitu dengan mengukur secara tidak langsung kapasitas filtrasi

glomerulus berdasarkan pengukuran klirens ginjal (Sennang, Sulina, Badji, dan

Hardjoeno, 2005).

Usia lanjut merupakan usia di mana seseorang telah mengalami penurunan

fungsi berbagai organ tubuh. Berdasarkan Depsos (1999), di Indonesia batasan

usia lanjut yang tercantum dalam undang-undang No.12/1998 tentang

Kesejahteraan Usia Lanjut adalah seorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke

atas (Dinkes Sulsel, 2010). Pasien geriatri yang telah berumur 60 tahun ke atas

mengalami penurunan fungsi ginjal dengan nilai laju filtrasi glomerulus kurang

dari 60 ml/min/1,73 m2 (Kurtal, Schwenger, Azzaro, Abdollahnia, Steinhagen-

Thiessen, Nieczaj, et al., 2008). Pemilihan pasien geriatri pada penelitian ini

dikarenakan pasien tersebut merupakan pasien yang sering mengalami penurunan

fungsi organ tubuh khususnya fungsi ginjal yaitu penurunan LFG. Adapun 52%

pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG perlu adanya penyesuaian dosis

obat (Kurtal, Schwenger, Azzaro, Abdollahnia, Steinhagen-Thiessen, Nieczaj, et

al., 2008).

Hipertensi merupakan gejala yang paling sering ditemui pada orang lanjut

usia dan menjadi faktor risiko utama insiden penyakit kardiovaskular (Anonim,

2007). Menurut Porter dan Sica (cit., Nasution, 2001) hipertensi selalu menyertai

1
2

gagal ginjal/gangguan fungsi ginjal; diperkirakan ± 85% penyakit gagal ginjal disertai

hipertensi akan memperburuk fungsi ginjal penderita bersangkutan, sehingga morbiditas

dan mortalitas akan meningkat. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan penanganan

yang khusus, terutama pemilihan obat antihipertensi (OAH).

Sica (cit., Nasution, 2001) mengemukakan beberapa penelitian yang

menunjukkan OAH yang seluruhnya dieliminasi melalui ginjal akan menumpuk pada

penderita dengan gangguan fungsi ginjal, sehingga akan lebih memperberat fungsi ginjal,

oleh karena itu diperlukan penyesuaian dosis, sedangkan OAH yang tidak seluruhnya

dieliminasi melalui ginjal dapat bersifat lebih renoprotektif. Dalam penelitian tentang

Atherosclerotic Renal Artery Stenosis (ARAS), 108 pasien yang beresiko ARAS yang

menerima pengobatan antihipertensi berupa ACE inhibitor mengalami kenaikan kreatinin

serum sebesar 20% (Mactier, 2006).

National Service Framework (NSF) for Coronary Heart Disease (CHD)

merekomendasikan pengukuran fungsi ginjal dan urin dalam penilaian awal pasien

dengan tekanan darah yang meningkat, dan merekomendasikan bahwa pengukuran fungsi

ginjal harus diulang setiap tahun untuk semua pasien yang mengkonsumsi diuretik atau

ACEIs dan setiap lima tahun pada semua pasien dengan hipertensi (Mactier, 2006).

National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF

KDOQI) merekomendasikan persamaan tes klirens kreatinin (TKK) yang menggunakan

kadar kreatinin serum pada orang dewasa yaitu persamaan Cockcroft and Gault (CG)

yang dengan faktor koreksi umur, berat badan, dan jenis kelamin, dan Modification of

Diet in Renal Disease (MDRD) Study atau studi MDRD yang memperhitungkan faktor

usia, berat badan, jenis kelamin, dan ras (Sennang, Sulina, Badji, dan Hardjoeno, 2005).

Menurut MacGrego (cit., Afiatin dan Roesli, 2009), formula LFG dari

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) yang telah divalidasi merupakan formula
3

yang saat ini mulai dipakai luas oleh kalangan medis untuk memperkirakan LFG.

Perhitungan nilai LFG dengan menggunakan formula MDRD lebih akurat bila

dibandingkan dengan formula CG atau nilai klirens kreatinin dari urin 24 jam (National

Kidney Foundation KDOQI, 2010). Penentuan LFG menurut persamaan CG tanpa

standarisasi mempunyai bias 10%, sedangkan dengan standarisasi 3% dan persamaan

studi MDRD mempunyai bias 1% (Sennang, Sulina, Badji, dan Hardjoeno, 2005).

Berdasarkan informasi yang tertera di atas, pengukuran LFG sangat dibutuhkan

untuk mengetahui fungsi ginjal, terutama pada geriatri yang telah mengalami penurunan

LFG dalam pengobatan antihipertensi. Pemberian obat antihipertensi dengan dosis tidak

sesuai pada pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG akan semakin memperparah

keadaannya dan meningkatkan risiko chronic kidney disease (CKD).

Penelitian ini dilakukan pada pasien geriatri yang menerima obat antihipertensi

dan memiliki data kreatinin serum di daerah Kabupaten Bantul. Pemilihan RSUD

Panembahan Senopati dan RS St. Elisabeth Ganjuran dikarenakan kedua rumah sakit ini

memiliki data laboratorium berupa kreatinin serum dan menyanggupi untuk dijadikan

sebagai tempat penelitian.

1. Rumusan Masalah

a. Bagaimana profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi

glomerulus berdasarkan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)

di rumah sakit Kabupaten Bantul Periode 2009 meliputi jenis kelamin dan umur?

b. Berapa banyak pasien geriatri yang mendapatkan pengobatan antihipertensi yang

belum disesuaikan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan

formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit

Kabupaten Bantul periode 2009?


4

c. Bagaimana penyesuaian dosis dan frekuensi obat antihipertensi yang diberikan

pada pasien geriatri dengan perhitungan nilai LFG menggunakan formula

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit Kabupaten Bantul

periode 2009?

2. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan pengobatan antihipertensi

terhadap penurunan laju filtrasi glomerolus yang pernah dilakukan, antara lain:

a. Renal Function in The Oldest-Old on an Acute Geriatric Ward (Noortgate,

2004): Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan hubungan

faktor resiko terhadap gagal ginjal pada pasien sangat tua. Jenis penelitiannya

adalah retrospektif dengan mengambil data pasien berusia 80 tahun ke atas,

dirawat di bangsal geriatri akut dari bulan Agustus 1998 sampai Agustus 1999.

Data yang diambil adalah usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan sebelumnya,

diagnosis primer, penggunaan obat, berat badan, kreatinin serum, BUN, natrium,

kalium, kolesterol, urin dan USG ginjal. Klirens kreatinin diperkirakan dengan

rumus Cockcroft-Gault, dan laju filtrasi glomerulus dihitung dengan

menggunakan persamaan MDRD. Hasil dari penelitian ini adalah persentase

pasien geriatri dengan gagal ginjal (nilai Clcr < 30 ml/menit) sebesar 26,4%.

b. Studi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik:

Penelitian dilakukan di IRNA I RS Saiful Anwar Malang (Widyariningsih,

2006): Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat

antihipertensi pada pasien GGK meliputi macam/jenis obat, kombinasi obat,

dosis, aturan pakai dan interaksi obat juga untuk mengetahui

komplikasi/manifestasi klinik yang terjadi pada pasien GGK. Jenis penelitian

yang dilakukan adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif


5

prospektif dengan sampel berupa data rekam medik dan pasien GGK yang

mendapat tetapi antihipertensi di IRNA I RSSA, Malang pada periode 21 Maret

sampai 31 Mei 2005. Hasil penelitiannya adalah dari beberapa kelas obat

antihipertensi tersebut yang paling banyak digunakan adalah kelas ACEI sebesar

95,24%, sedangkan kombinasi obat yang paling sering digunakan adalah

kombinasi ACEI dan diuretik sebesar 61,90%. Dosis obat antihipertensi yang

digunakan (khususnya ACEI, furosemid dan bisoprolol) sesuai dengan dosis yang

direkomendasikan pada pasien GGK berdasarkan klirens kreatinin dan kondisi

klinik pasien.

c. Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial Kategori Ketidaktepatan

Dosis pada Pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Inap Rumah sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta (Widianingrum, 2009): Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi DRPs kategori ketidaktepatan dosis pada penatalaksanaan

pasien hipertensi geriatri di instalasi rawat inap rumah sakit PKU

Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif

dengan pengambilan data secara retrospektif, sampel diambil dengan metode

purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktepatan dosis

terjadi pada 21 pasien (55,26%) dari 38 pasien sebanyak 27 kasus. Obat

antihipertensi yang paling banyak obat antihipertensi yang paling banyak

diberikan adalah captopril (17,65%) dari golongan ACEI (25,88%) dan obat

antihipertensi yang paling banyak obat antihipertensi yang paling mengalami

ketidaktepatan dosis (besaran tinggi) adalah amlodipin sebanyak 6 kasus besaran

tinggi (22,22%) dan nifedipin sebanyak 6 kasus besaran rendah (22,22%).

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai “Analisis

Pengobatan Antihipertensi pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus


6

dengan Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di Rumah sakit

Kabupaten Bantul Periode 2009” belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai analisis

pengobatan antihipertensi pada geriatri berdasarkan LFG yang dihitung dengan

formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dalam pengambilan

keputusan oleh farmasis dan tenaga kesehatan lain dalam mempraktekkan pelayanan

kesehatan, sehingga dapat mencegah terjadinya pengobatan antihipertensi yang tidak

sesuai.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum:

Untuk menganalisis pengobatan antihipertensi pada pasien geriatri berdasarkan laju

filtrasi glomerulus yang dihitung dengan formula MDRD di Rumah sakit Kabupaten

Bantul Periode 2009.

2. Tujuan Khusus:

a) Mengetahui profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi

glomerulus berdasarkan formula MDRD di rumah sakit Kabupaten Bantul

periode 2009 meliputi jenis kelamin dan umur.

b) Mengetahui jumlah pasien geriatri yang mendapatkan pengobatan antihipertensi

yang belum disesuaikan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan

formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit

Kabupaten Bantul Periode 2009.

c) Mengetahui penyesuaian dosis dan frekuensi obat antihipertensi yang diberikan

pada pasien geriatri dengan perhitungan nilai LFG menggunakan formula


7

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di Rumah sakit Kabupaten

Bantul periode 2009


BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal

Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis

cairan tubuh. Ginjal terletak dalam rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri

dan kanan kolumna vertebralis yang dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di

belakang peritonium (Setiadi, 2007).

Gambar 1. Anatomi Ginjal

(Herbrandson, 2005)

Ginjal mendapatkan darah dari banyak arteria atau vena. Arteri renalis

membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal. Arteri renalis bercabang-

cabang dalam ginjal membentuk arteriola aferen. Arteriol aferen merupakan

cabang arteria interlobularis yang pendek dan lurus. Tiap arteriol aferen

bercabang-cabang menjadi gelung-gelung kapiler glomerulus. Kapiler – kapiler

ini kemudian bersatu membentuk aretriol aferen, yang kembali bercabang-cabang

8
9

menjadi kapiler yang memberi darah ke tubulus (kapiler peritubulus) sebelum

mengalirkan darahnya ke dalam vena interlobularis (Ganong, 2002).

Unit fungsional terkecil dari ginjal adalah nefron. Nefron tersebut terdiri

dari struktur vaskuler yaitu glomerulus dan struktur non vaskuler yaitu capsula

bowman, tubulus proximal, ansa henle pars desendens dan pars asendens, tubulus

distal, dan duktus koligentes. Tiap ginjal mengandung 1,3 juta nefron (Rasidin,

2010).

Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone (RAAS) merupakan sistem

endogen pengatur keseimbangan cairan, natrium, dan kalium, yang termasuk

dalam komponen regulasi tekanan darah di dalam tubuh. Sistem ini sendiri

dikendalikan oleh ginjal. Pada bagian arteriola ginjal terdapat sel juxtaglomerular.

Di dalamnya terdapat renin, suatu enzim yang akan disekresikan jika sel

juxtaglomerular menangkap sinyal berupa terjadinya penurunan tekanan darah

dalam tubuh. Setelah disekresikan, renin akan mengkatalisasi konversi

angintensinogen menjadi angiotensin I yang kemudian dikonversi lagi menjadi

angiotensin II oleh enzim angintensin-converting-enzyme (ACE). Enzim ini

memiliki beberapa reseptor di dalam tubuh yang dapat mempengaruhi tekanan

darah, antara lain di otak, ginjal, myocardium, pembuluh perifer, dan di kelenjar

adrenal. Dihasilkannya angiotensin II dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah

melalui beberapa mekanisme, antara lain terjadinya vasokonstriksi, peningkatan

aktivitas saraf simpatik, pelepasan katekolamin, serta pelepasan aldosterone, suatu

hormon yang mengatur keseimbangan cairan, natrium, dan kalium (Dipiro, 2008).
10

B. Laju Filtrasi Glomerolus

Darah yang masuk ke dalam nefron melalui arteriol aferen dan selanjutnya

menuju glomerulus akan mengalami filtrasi, tekanan darah pada arteriol aferen

relatif cukup tinggi sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah, sehingga

keadaan ini menimbulkan filtrasi pada glomerulus. Cairan filtrasi dari glomerulus

akan masuk menuju tubulus, dari tubulus masuk ke dalam ansa henle, tubulus

distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar

berupa urin. Membran glomerulus mempunyai ciri khas yang berbeda dengan

lapisan pembuluh darah lain, yaitu terdiri dari: lapisan endotel kapiler, membran

basalis, lapisan epitel yang melapisi permukaan kapsula bowman. Permeabilitas

membran glomerulus 100-1000 kali lebih permeabel dibandingkan dengan

permeabilitas kapiler pada jaringan lain (Rasidin, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus sebagai berikut:

a. Tekanan glomerulus: semakin tinggi tekanan glomerulus semakin tinggi laju

filtrasi, semakin tinggi tekanan osmotik koloid plasma semakin menurun laju

filtrasi, dan semakin tinggi tekanan kapsula bowman semakin menurun laju

filtrasi.

b. Aliran darah ginjal: semakin cepat aliran darah ke glomerulus semakin

meningkat laju filtrasi.

c. Perubahan arteriol aferen: apabila terjadi vasokonstriksi arteriol aferen akan

menyebabkan aliran darah ke glomerulus menurun. Keadaan ini akan

menyebabkan laju filtrasi glomerulus menurun, begitupun sebaliknya.


11

d. Perubahan arteriol eferen: pada keadaan vasokonstriksi arteriol eferen akan

terjadi peningkatan laju filtrasi glomerulus begitupun sebaliknya (Rasidin,

2010).

LFG digunakan secara luas sebagai indeks fungsi ginjal, berikut ini adalah

gambaran nilai LFG terhadap fungsi ginjal berdasarkan NICE Clinical Guideline

Chronic Kidney Disease:

(Anonim, 2008)

C. Pasien Geriatri

Pembagian terhadap populasi berdasarkan usia meliputi tiga tingkatan

(menurut WHO), yaitu : lansia (elderly) dengan kisaran umur 60-75 tahun, tua

(old) dengan kisaran umur 75-90 tahun, Sangat tua (very old) dengan kisaran

umur > dari 90 tahun (Walker dan Edwards, 2003).

Karakteristik penderita geriatri yang pertama adalah multipatologi, yaitu

pada satu penderita terdapat lebih dari satu penyakit yang umumnya penyakit

bersifat kronik degeneratif. Kedua adalah menurunnya daya cadangan faali yang

menyebabkan penderita geriatri amat mudah jatuh dalam kondisi gagal pulih

(failure to thrive). Karakteristik kedua terjadi akibat penurunan fungsi berbagai


12

organ atau sistem organ yang walaupun normal untuk usianya namun menandakan

menipisnya daya cadangan faali tadi. Ketiga, yaitu berubahnya gejala dan tanda

penyakit dari yang klasik, misalnya pada pneumonia tidak akan dijumpai gejala

khas seperti batuk, demam, dan sesak melainkan jatuh atau terdapat perubahan

kesadaran. Keempat adalah terganggunya status fungsional penderita geriatri.

Status fungsional adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas hidup

sehari-hari. Keadaan status fungsional menggambarkan kemampuan umum

seseorang dalam memerankan fungsinya sebagai manusia yang mandiri, sekaligus

menggambarkan kondisi kesehatannya secara umum. Kelima adalah kerapnya

terdapat gangguan nutrisi, berupa gizi kurang atau gizi buruk (Soejono, 2005).

D. Perubahan Fungsi Ginjal pada Pasien Geriatri

Penurunan fungsi ginjal (filtrasi glomerulus dan sekresi tubuli) merupakan

faktor farmakokinetik yang terpenting. Penurunan glomerulus sekitar 30% pada

usia 65 tahun (Setiawati dan Muchtar, 2007).

Penurunan aliran darah ginjal, ukuran organ, filtrasi glomeruler dan fungsi

tubuler, semuanya merupakan perubahan yang terjadi dengan tingkat berbeda

pada lanjut usia. Kecepatan filtrasi glomeruler menurun sekitar 1% pertahun

dimulai pada usia 40 tahun. Perubahan tersebut mengakibatkan beberapa obat

dieliminasi lebih lambat pada pasien lanjut usia. Pada prakteknya, fungsi ginjal

sangat bervariasi pada lanjut usia. Oleh karena itu, dosis obat-obatan yang

diekskresi secara primer oleh ginjal harus disesuaikan untuk masing-masing

individu (Prest, 2002).


13

Perubahan paling berarti dalam usia lanjut ialah berkurangnya fungsi

ginjal dan menurunnya klirens kreatinin, walaupun tidak terdapat penyakit ginjal

atau kadar kreatininnya normal. Hal ini menyebabkan ekskresi obat sering

berkurang, dengan akibat perpanjangan atau intensitas kerjanya. Dalam setiap

keadaan perlu memakai dosis lebih kecil atau bila dijumpai penurunan fungsi

ginjal, khususnya bila menggunakan obat yang mempunyai batas keamanan

sempit (Darmansjah, 2006).

Pertambahan usia menyebabkan banyak jaringan yang hilang dari korteks

ginjal, glomerulus dan tubulus. Permukaan glomerulus berkurang secara progresif

setelah 40 tahun disertai penambahan jaringan sklerotik. Pada korteks ginjal, arteri

aferen dan eferen cenderung mengalami atrofi sehingga menyebabkan

pengurangan jumlah darah yang terdapat di glomerulus. Setelah usia 20 tahun

terjadi penurunan aliran darah ginjal kira-kira 10% per dekade. Fungsi hemostasis

ginjal juga berkurang sehingga merupakan predisposisi terjadinya gagal ginjal

(Darmojo, 1999).

Pada geriatri terjadi penurunan LFG karena telah terjadi pengurangan total

aliran darah ginjal, ukuran, dan jumlah glomerulus. Laju filtrasi glomerulus akan

menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73 m2/dekade setelah umur 35 tahun. Transpor

maksimal tubulus juga mengalami penurunan progresif seiring dengan

peningkatan usia dan penurunan LFG (Darmojo, 1999).


14

E. Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) merupakan salah satu

formula yang digunakan untuk menghitung nilai laju filtrasi glomerulus (National

Kidney Foundation KDOQI, 2000).

Rumus ini disesuaikan lagi pada tahun 2005 agar dapat digunakan dengan

standardized serum creatinine assay, sehingga diperoleh nilai kadar kreatinin

serum 5% lebih rendah (Rahman, 2010).

Persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) :

( National Kidney Foundation KDOQI, 2000)

Perhitungan nilai LFG dengan menggunakan formula MDRD lebih akurat

bila dibandingkan dengan formula CG atau nilai klirens kreatinin dari urine 24

jam (National Kidney Foundation, 2010). Penentuan LFG menurut persamaan CG

tanpa standarisasi mempunyai bias 10%, sedangkan dengan standarisasi 3% dan

persamaan studi MDRD mempunyai bias 1% (Sennang, Sulina, Badji, dan

Hardjoeno, 2005).

Pada kebanyakan kondisi formula MDRD dengan 4 faktor saja lebih

disukai karena sedikit saja mempengaruhi hasil perhitungan LFG-nya. Pendekatan


15

dengan metode ini pun memerlukan biaya yang relatif ringan karena tidak perlu

memeriksa albumin dan ureum (Afiatin dan Roesli, 2009).

F. Obat Antihipertensi

Dalam pemilihan obat anti hipertensi perlu dipertimbangkan selain untuk

menurunkan tekanan darah juga dapat mempertahankan tekanan darah secara

optimal. Pedoman dari European Society of Hypertension (ESH) tahun 2007

merekomendasikan 5 golongan obat anti hipertensi yaitu diuretic thiazide

(hydrochlorthiazide, furosemid, spironolakton), calcium antagonists (amlodipin,

nifedipin, verapamil) , ACE inhibitors (captopril, lisinopril, enalapril),

angiotensin receptor antagonists (candesartan cilexitil, eprosartan, losartan) dan

beta blockers (propanolol, metoprolol, timolol); obat-obatan itu dapat secara

setara sebagai first-line treatment : initiation and maintenance baik sebagai

monoterapi atau kombinasi (Bandiara, 2008).

Adapun golongan obat antihipertensi lainnya seperti alpha-adrenoreceptor

blockers (prazosin, terazosin, doxazosin); simpatolitik pusat (clonidine,

guanabenz, guanfacine, metildopa); peripheral neuronal antagonist (guanadrel,

reserpine); direct vasodilator (hidralazin, minoxidil) (McPhee dan Tierney,

2007).

1. Diuretika

Diuretika meningkatkan pengeluaran garam dan air oleh ginjal hingga

volume darah dan tekanan darah menurun (Tjay dan Raharja, 2007). Pada obat

antihipertensi golongan diuretik dibagi menjadi beberapa kelompok, Thiazide dan


16

diuretik terkait (hydrochlortahiazide, chlorthalidone, metolazone, indapamide),

loop diuretik (furosemide, bumetanide, torsemide) serta produk kombinasi

(hydroclorthiazide dan triamterene; hydrochlorthiazide dan amiloride;

hydrochlorthiazide dan spironolakton). Produk kombinasi penggunaannya

dibatasi pada pasien yang menunjukkan kebutuhan terhadap potassium sparing

agent (McPhee dan Tierney, 2007).

2. Beta Adrenergic Blocking Agents

Mekanisme antihipertensi obat ini adalah melalui penurunan curah jantung

dan penekanan sekresi renin. Obat-obat antihipertensi golongan beta adrenergic

blocking agents antara lain seperti acebutolol, atenolol, betaxolol, bisoprolol dan

hydroclorthiazide, carteolol, carvedilol, labetalol, metoprolol, nadolol, penbutolol,

pindolol, propanolol, dan timolol (McPhee dan Tierney, 2007).

3. ACE inhibitor dan angiotensin reseptor blocker

Obat ini menurunkan tekanan darah dengan jalan mencegah pengubahan

enzimatis angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II ini merupakan

hormon aktif dari sistem Renin-Angiotensin (RAS). Pengikatan Angiotensin II

pada reseptor Angiotensin (antara lain di ginjal, dinding pembuluh, dan jantung)

memicu beberapa mekanisme biologis, dengan efek vasokonstriksi kuat dan

pelepasan aldosteron. Penghambatan RAS menurunkan tekanan darah dengan

jalan mengurangi daya tahan pembuluh perifer dan vasodilatasi tanpa

menimbulkan refleks-tachycardia atau retensi garam (McPhee dan Tierney,

2007).
17

Contoh obat-obatan golongan ACE inhibitors antara lain benazepril,

captopril, enalapril, fosinopril, lisinopril, meoxipril, perindopril, quinapril,

ramipril, dan trandolapril. Sedangkan untuk angiotensin II blockers antara lain

candesartan cilexitil, eprosartan, irbesartan dan HCT, losartan, telmisartan,

valsartan (McPhee dan Tierney, 2007).

4. Calcium Channel Blockers

Calcium Channel Blockers menghambat pemasukan ion Ca ekstrasel ke

dalam sel dan dengan demikian dapat mengurangi penyaluran impuls dan

kontraksi myocard serta dinding pembuluh. Senyawa ini tidak mempengaruhi

kadar Ca dalam plasma. Berdasarkan efek tersebut di atas, Calcium Channel

Blockers kini terutama digunakan pada hipertensi, apabila diuretika atau / dan beta

blocker kurang efektif, sebaiknya zat ini dikombinasi dengan suatu beta blocker

(Tjay dan Raharja, 2007). Golongan obat ini seperti diltiazem, verapamil,

amlodipine, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nisoldipine (McPhee

dan Tierney, 2007).

5. Antihipertensi lainnya

Adapun golongan obat antihipertensi lainnya seperti alpha-adrenoreceptor

blockers (prazosin, terazosin, doxazosin); simpatolitik pusat (clonidine,

guanabenz, guanfacine, methyidopa); peripheral neuronal antagonist (guanadrel,

reserpine); direct vasodilator (hidralazin, minoxidil) (McPhee dan Tierney, 2007).


18

Tabel 1. Penyesuaian dosis dari obat antihipertensi

Obat antihipertensi Penyesuaian Dosis Sumber


Guidline
Amlodipin 2,5 mg per hari Drug
Information
Handbook
Candesartan ClCr < 30 ml/menit: kontraindikasi Drug
Information
Handbook
Captopril max. dosis inisial 25 mg per hari (tidak boleh British
melebihi 100 mg per hari) jika eGFR 20–40 mL/ National
menit/1,73m2 ; Formularium
max. dosis inisial 12,5 mg per hari (tidak boleh
melebihi 75 mg per hari) jika eGFR 10–20
mL/menit/1,73m2 ;
max. dosis inisial 6,25 mg per hari (tidak boleh
melebihi 37,5 mg per hari) jika eGFR < 10 mL/
menit/1,73m2
Clonidine ClCr < 10 ml/menit diberikan 50% - 75% dari dosis Drug
inisial normal Information
Handbook
Hydrochlorothiazide ClCr < 10 ml/menit : perlu dihindari Drug
Biasanya tidak inefektif pada GFR < 30 ml/menit Information
Efektif pada GFR rendah dalam kombinasi dengan Handbook
diuretic rendah
Furosemid  Gagal Ginjal Akut: dosis tinggi (1-3 g/day -  Drug
(Injeksi) oral/I.V) Information
 Membutuhkan dosis tinggi Handbook
 British
National
Formularium
Furosemid tablet  Gagal Ginjal Akut: dosis tinggi (1-3 g/day -  Drug
oral/I.V) Information
 Membutuhkan dosis tinggi Handbook
 British
National
Formularium
Nifedipine Tidak ada data yang tersedia -
Spironolactone ClCr < 10 mL/min: tidak direkomendasikan, ClCr 10 - Drug
50 mL/min diberikan setiap 12 – 24 jam Information
Handbook
(Lacy, 2008 dan British National Formulary Organization, 2009)

G. Pengaruh Obat Antihipertensi pada Pasien Geriatri

Ginjal merupakan tempat ekskresi sebagian besar obat, baik dalam bentuk

aktif maupun hasil metabolitnya. Seperti halnya dengan organ-organ yang lain,
19

ginjal akan mengalami perubahan fisiologis dan anatomis dengan bertambahnya

umur. Dengan menurunnya kapasitas fungsi ginjal secara ilmiah karena usia

lanjut, maka eliminasi sebagian besar obat juga akan terpengaruh. Sementara itu

juga terdapat penurunan klirens yang konsisten dengan bertambahnya umur. Pada

keadaan ini pengukuran klirens kreatinin kadang perlu dibuat, sebelum pemberian

obat, terutama jika ada kecurigaan adanya kelainan ginjal atau gangguan

metabolisme air dan garam, sepertinya misalnya dehidrasi berat. Salah satu akibat

dari turunnya klirens adalah terjadi pemanjangan waktu paruh beberapa obat dan

kemungkinan tertumpuknya obat hingga mencapai kadar toksik, bila dosis dan

frekuensi pemberian tidak diturunkan (Bressler dan Bahl, 2003).

H. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran analisis peresepan obat

Antihipertensi pada pasien geriatri yang telah mengalami penurunan nilai LFG

saat dihitung dengan formula MDRD dalam rangka meningkatkan pelayanan

kefarmasian di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai analisis pengobatan antihipertensi pada geriatri berdasarkan

formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit Kabupaten Bantul

periode 2009 merupakan jenis penelitian observasional deskriptif evaluatif dengan desain

cross sectional yang bersifat retrospektif.

Penelitian observasional merupakan penelitian dengan menggunakan teknik atau

pendekatan guna mendapatkan data primer dengan cara langsung mengamati objek

datanya. Penelitian observasional dapat dikelompokkan menjadi observasi dengan

perlakuan dan observasi tanpa perlakuan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

observasional tanpa perlakuan berupa observasi analisis catatan (Jogiyanto, 2008).

Rancangan penelitian deskriptif karena tujuan dari penelitian yaitu membuat

gambaran atau mendeskripsikan mengenai suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

2005). Metode penelitian ini merupakan deskriptif evaluatif karena gambaran data yang

diperoleh dari lembar rekam medis akan dievaluasi berdasarkan standar baku yang

berlaku, dan dideskripsikan dengan memaparkan fenomena yang telah terjadi, kemudian

ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram.

Penelitian cross sectional merupakan penelitian yang mempelajari hubungan

faktor risiko dengan efek dengan cara observasi pada suatu waktu dan langsung

mengukur karakter subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan dalam penelitian ini

diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu pada lembar rekam

medis pasien di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

20
21

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a) Varibel bebas: nilai perhitungan LFG yang diperoleh.

Merupakan nilai yang diperoleh dengan menggunakan formula MDRD.

b) Variabel tergantung: penyesuaian dosis obat antihipertensi.

Merupakan akibat dari penurunan nilai perhitungan LFG.

2. Variabel terkendali

a) Umur

b) Suku bangsa

3. Variabel tak terkendali

a) Penyakit penyerta

4. Pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG adalah pasien berusia 60

tahun ke atas di mana pada rekam medis tercantum data laboratorium

kreatinin serum yang bila dihitung dengan MDRD memiliki nilai LFG <60

ml/min/1,73 m2 serta pasien yang telah menerima terapi obat antihipetensi.

5. Karakteristik pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG adalah pasien

yang belum terdiagnosis telah mengalami penurunan LFG dan belum

mencapai tahap gagal ginjal pada saat pasien dirawat di RS Kabupaten Bantul

periode 2009.

6. Penurunan LFG dihitung dengan formula MDRD. Formula MDRD

membutuhkan beberapa data pasien meliputi kreatinin serum, umur, dan jenis

kelamin, dan formula MDRD dalam menghitung LFG adalah sebagai berikut:
22

LFG (ml/min/1,73 m2) = 186 x (Scr/88.4)-1.154 x (Age)-0.203 x (0.742 jika

wanita) x (1.212 bila African-American) (SI units)

7. Rumah sakit yang akan diambil sebagai sampel adalah RSU St. Elizabeth

Ganjuran, RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul. Alasan pemilihan

tersebut karena kedua rumah sakit tersebut dirasa mampu mewakili

(representatif) seluruh rumah sakit Kabupaten Bantul.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua pasien geriatri yang telah mengalami

pemeriksaan laboratorium mengenai nilai kreatinin serum di rumah sakit

Kabupaten Bantul periode 2009, kemudian diambil sesuai kriteria inklusi yaitu

pasien dengan usia 60 tahun ke atas dan menerima terapi obat antihipetensi, dan

dengan kriteria eksklusi berupa pasien gagal ginjal kronik dan nilai kreatinin

serum > 5 mg/dL.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

rekam medis pasien geriatri yang telah melakukan pemeriksaan kreatinin serum di

rumah sakit Kabupaten Bantul selama tahun 2009.


23

E. Tata Cara Penelitian

a) Analisis situasi

Analisis situasi dengan melihat data laboratorium mengenai kreatinin serum

dan obat antihipetensi yang digunakan oleh pasien geriatri di atas 60 tahun

dengan kriteria eksklusi pasien gagal ginjal kronik yang dirawat di rumah

sakit St. Elisabeth Ganjuran dan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode

2009 yang diperoleh dari instalasi catatan medik rumah sakit pada bulan

Januari 2009 hingga Desember 2009.

b) Pengambilan data

Pasien yang diperoleh dari rekam medis dipilih sesuai dengan kriteria inklusi

dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh penulis. Tahap pengambilan data

dilakukan melalui beberapa tahap, yakni:

1. Pengambilan data di instalasi laboratorium berupa data rekam medis, jenis

kelamin, umur, dan nilai kreatinin serum dari pasien geriatri ( > 60 tahun)

yang telah melakukan pengukuran kreatinin serum di rumah sakit St.

Elisabeth Ganjuran dan RSUD Panembahan Senopati Bantul pada periode

2009.

2. Penentuan sampel minimum dari tiap rumah sakit menggunakan rumus

slovin:

=
+ 1

dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi
24

d = galat pendugaan (Setiawan, 2007)

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel

minimum untuk RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan jumlah data

890 adalah 276 dan untuk RS St. Elisabeth Ganjuran tidak dilakukan

perhitungan dikarenakan jumlah data yang diperoleh sedikit (315 data).

3. Pengambilan sampel dengan cara randomisasi nomor rekam medis dari

pasien geriatri. Jumlah sampel yang diambil (sesuai dengan kriteria inklusi

dan eksklusi) dari RS St. Elisabeth Ganjuran adalah 65 sampel dari 315

data keseluruhan dan jumlah sampel yang diambil (sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi) dari RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah 205

sampel dari 890 data keseluruhan.

4. Pencatatan jenis obat yang diberikan (obat antihipertensi) beserta dosis

dan frekuensi.

c) Pengolahan data, berupa perhitungan nilai LFG dengan menggunakan

formula MDRD dan data yang diperoleh berupa penyajian dalam bentuk tabel

dan diagram yang meliputi data tentang pasien geriatri yang telah mengalami

penurunan LFG serta pengobatan antihipetensi yang tidak sesuai pada pasien

geriatri yang mengalami penurunan LFG menurut formula MDRD.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data kualitatif yang diperoleh dibahas dalam bentuk uraian dan secara

deskriptif dalam bentuk tabel dan atau gambar diagram. Adapun data pasien akan

dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut ini:


25

a) Persentase tingkat LFG pasien dengan menghitung jumlah sampel pasien

geriatri tiap tingkat dibagi total sampel dikali 100%.

b) Persentase jenis kelamin pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG

berdasarkan formula MDRD dengan menghitung jumlah kasus geriatri yang

teridentifikasi dengan MDRD dibagi total sampel dikali 100%.

c) Persentase umur pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG

berdasarkan formula MDRD dengan menghitung jumlah kasus geriatri yang

teridentifikasi dengan MDRD dibagi total sampel dikali 100%.

d) Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan

formula MDRD serta telah menerima terapi obat hipertensi dengan dosis tepat

dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis tepat

dibagi total kasus menurut formula MDRD dikali 100%.

e) Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan

formula MDRD serta telah menerima terapi obat hipertensi dengan dosis tidak

sesuai dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis

tidak sesuai dibagi total kasus menurut formula MDRD dikali 100%.

f) Persentase item obat antihipertensi keseluruhan dengan menghitung jumlah

masing-masing item obat dibagi total sampel dikali 100%

g) Persentase item obat antihipertensi yang tepat dosis dan tidak tepat dosis

dengan menghitung jumlah masing-masing item obat dibagi total kasus

menurut formula MDRD dikali 100%.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien geriatri, jumlah pasien

geriatri, dan dosis pengobatan antihipertensi pada pasien geriatri yang mengalami

penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan formula MDRD di rumah sakit Kabupaten

Bantul periode 2009.

Dalam penelitian ini, jumlah sampel pasien geriatri yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti yang diambil dari rumah

sakit St. Elisabeth Ganjuran dan RSUD Panembahan Senopati adalah 270 sampel dengan

jumlah laki-laki sebanyak 126 orang dan jumlah perempuan sebanyak 144 orang. Total

kasus pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG berjumlah 104 kasus dengan 84

kasus yang mendapatkan pengobatan antihipertensi tepat dosis, 15 kasus yang

mendapatkan pengobatan antihipertensi tidak tepat dosis, dan 5 kasus tidak teranalisis.

A. Laju Filtrasi Glomerulus

Laju filtrasi glomerulus merupakan salah satu parameter untuk mengetahui fungsi ginjal

seseorang. LFG dapat dihitung dengan formula Modification of Diet in Renal Disease

(MDRD), merupakan formula yang direkomendasikan oleh National Kidney Foundation

Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI) untuk menghitung nilai LFG.

26
27

1.9%

9.6%
Tingkat 1
Tingkat 2
34.4%
12.6% Tingkat 3A
Tingkat 3B
Tingkat 4
14.4%
Tingkat 5

27.0%

Diagram 1. Persentase pasien geriatri yang mendapatkan pengobatan


antihipertensi berdasarkan tingkat LFG

Dari diagram 1 dapat dilihat bahwa persentase pasien geriatri yang

mendapatkan pengobatan antihipertensi terbanyak pada tingkat 1 (34,4%) yang

berarti pasien geriatri dengan persentase tersebut merupakan pasien geriatri

dengan LFG normal dengan sedikit kerusakan pada ginjal, sedangkan tingkat 2

(27,0%) pasien geriatri mengalami penurunan LFG ringan, tingkat 3A (14,4%)

dan tingkat 3B (12,6%) pasien geriatri mengalami penurunan LFG sedang, tingkat

4 (9,6%) pasien geriatri mengalami penurunan LFG berat, dan tingkat 5 (1,9%)

pasien geriatri mengalami gagal ginjal.

Laju filtrasi glomerulus dikatakan normal apabila nilai (estimate) > 60

mL/min/1,73 m2 (Kurtal, Schwenger, Azzaro, Abdollahnia, Steinhagen-Thiessen,

Nieczaj, et al., 2008).


28

38.5%

LFG Normal
LFG Tidak Normal
61.5%

Diagram 2. Persentase pasien geriatri dengan LFG normal dan LFG tidak
normal

Dari diagram 2 di atas, diketahui bahwa persentase pasien geriatri dengan

LFG normal adalah 61,5% dari total sampel dan persentase pasien geriatri dengan

LFG tidak normal adalah 38,5% dari total sampel.

B. Profil pasien geriatri

Dalam penelitian ini, profil pasien geriatri di rumah sakit Kabupaten

Bantul periode 2009 yang dilihat adalah jenis kelamin dan umur.

1. Jenis kelamin

Dari data yang diperoleh, persentase pasien geriatri laki-laki dan

perempuan yang mengalami penurunan LFG adalah 15,5% dan 23,0% dari total

sampel di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009 (270 sampel).


29

Laki-laki

15.6% Perempuan

23.0%

Diagram 3. Persentase jenis kelamin pasien geriatri yang telah mengalami


penurunan LFG

Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1995, wanita lebih

banyak mengalami hipertensi daripada pria. Hipertensi dapat memperburuk fungsi

ginjal, sehingga fungsi ginjal yang buruk sering terjadi pada kalangan wanita. Hal

tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan (tertera pada diagram 2)

diketahui bahwa profil pasien yang mengalami penurunan LFG terbanyak pada

pasien yang berjenis kelamin perempuan.

2. Umur

Berdasarkan WHO tahun 1980, usia dari pasien geriatri dibagi atas 3

tingkatan yaitu elderly, old, dan very old. Tingkat usia elderly pada kisaran umur

60-74 tahun, tingkat usia old pada kisaran umur 75-90 tahun, dan tingkat usia very

old pada kisaran umur > 90 tahun. Pada penelitian ini, kisaran usia dari pasien

geriatri yang diperoleh adalah 60 – 99 tahun.


30

1.5%
Elderly
Old
13.3% Very old

23.7%

Diagram 4. Persentase umur pasien geriatri yang telah mengalami


penurunan LFG

Dari diagram 3 diketahui bahwa profil pasien geriatri yang mengalami

penurunan LFG terbanyak pada tingkat elderly dengan persentase sebanyak

23,7% dari jumlah sampel keseluruhan (270 sampel), sedangkan untuk tingkat

old, dan very old masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga dengan

persentase 13,3% dan 1,5% dari jumlah sampel keseluruhan (270 sampel).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tirania Widianingrum pada tahun

2009 (Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial Kategori

Ketidaktepatan Dosis pada Pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Inap

Rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta), range umur yang mengalami

penurunan LFG terbanyak juga terjadi pada tingkat elderly (76,3%).

Pada usia lanjut sering ditemukan menderita sakit hipertensi karena

Tekanan Darah Sistolik (TDS) maupun Tekanan Darah Diastolik (TDD)

meningkat sesuai dengan meningkatnya umur. TDS meningkat secara progresif


31

sampai umur 70-80 tahun, sedangkan TDD meningkat sampai umur 50-60 tahun

dan kemudian cenderung menetap atau sedikit menurun. Kombinasi perubahan ini

sangat mungkin mencerminkan adanya pengkakuan pembuluh darah dan

penurunan kelenturan arteri dan mengakibatkan peningkatan tekanan nadi sesuai

dengan umur (Kuswardhani, 2005).

C. Pengobatan Antihipertensi pada Pasien Geriatri dengan Penurunan LFG

Ginjal yang mengalami penurunan fungsi ditandai dengan nilai LFG-nya

yang semakin kecil. Dengan adanya penurunan fungsi ginjal, pemberian obat

antihipertensi perlu diperhatikan karena pada dasarnya obat antihipertensi

sebagian besar dimetabolisme ke dalam bentuk aktifnya, sehingga dapat

terakumulasi ke ginjal. Apabila dosis yang diberikan tidak tepat, maka dapat

berakibat buruk pada ginjal. Ketepatan dan ketidaktepatan dosis pengobatan

antihipertensi yang diberikan didasarkan pada nilai LFG dan ketentuan

penyesuaiannya dari masing-masing obat (terdapat dalam guidline).

4.8% Tepat dosis

14.4% Tidak tepat dosis


Tidak teranalisis

80.8%

Diagram 5. Persentase Ketepatan dan ketidaktepatan dosis obat


antihipertensi pada pasien geriatri dengan penurunan LFG
32

Dari diagram 4 diketahui bahwa di Kabupaten Bantul periode 2009

persentase pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG yang mendapatkan

dosis yang tepat adalah 80,8% dari jumlah kasus penurunan fungsi ginjal (104

kasus), persentase dosis yang tidak tepat adalah 14,4% dari jumlah kasus

penurunan fungsi ginjal (104 kasus), dan persentase untuk dosis yang tidak

teranalisis adalah 4,8% dari jumlah kasus penurunan fungsi ginjal (104 kasus).

Sejumlah 4,8% tidak dapat dianalisis pengobatannya (tepat atau tidak tepat

dosis) dikarenakan dalam beberapa guidline (DIH dan BNF) yang digunakan

pengobatan dengan nifedipin tidak ditemukan penyesuaian dosis untuk pasien

dengan nilai LFG tidak normal. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya pergantian

obat antihipertensi yang sesuai dengan fungsi ginjal pasien, dan jika tidak dapat

diganti dapat diubah frekuensi pengobatannya, sehingga tidak mencapai kadar

toksik minimum (KTM).

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa golongan obat antihipetensi yang

paling banyak digunakan adalah ACE (44,1%) dengan item obat captopril

(43,7%) dan lisonipril (0,4%). Obat antihipertensi lainnya adalah golongan

diuretik (41,5%) dengan item obat furosemid tablet (18,2%), HCT (2,2%),

furosemid injeksi (20,4%), dan Spironolactone (0,7%), golongan Calcium

Channel Blocker (12,6%) dengan item obat amlodipin (4,8%), clonidin (0,4%),

dan nifedipin (7,4%), dan golongan ARB (1,9%) dengan item obat candesartan

(1,9%)
33

Tabel 2. Persentase item obat antihipertensi yang digunakan pada pasien


geriatri di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009
No Golongan Obat Nama Obat Jumlah Persentase
Peresepan
1. ACE inhibitor captopril 118 43,7%
lisonipril 1 0,4%
Jumlah 122 44,1%
2. Angiotensin Receptor candesartan 5 1,9%
Blockers (ARB)
Jumlah 5 1,9%
3. Calcium Channel Blocker amlodipin 13 4,8%
(CCB) clonidin 1 0,4%
nifedipin 20 7,4%
Jumlah 34 12,6%
4. Diuretik furosemid tab 49 18,2%
HCT 6 2,2%
inj. furosemid 55 20,4%
spironolakton 2 0,7%
Jumlah 112 41,5%
Jumlah total 270 100%
.

Pada penelitian Widyariningsih pada tahun 2006, dari kelas obat

antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah dari kelas ACE inhibitor

sebesar 95,2% dan pada penelitian yang dilakukan oleh Widianingrum pada tahun

2009 ACE inhibitor juga merupakan pengobatan yang paling banyak digunakan

(25,9%), ACE inhibitor dianggap sebagai terapi lini kedua setelah diuretik pada

kebanyakan pasien dengan hipertensi. Pada studi dengan lansia, ACE inhibitor

sama efektifnya dengan diuretik dan penyekat beta.

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa golongan obat antihipetensi yang

paling banyak ketepatan dosisnya adalah diuretik (51,9%) dengan item obat

furosemid tab 24,0%, HCT 2,9%, furosemid injeksi 23,1%, dan spironolactone

1,9%.
34

Tabel 3. Persentase item obat antihipertensi yang digunakan pada pasien


geriatri dengan penurunan LFG
No Golongan Nama Jumlah Ketepatan
Obat Obat Peresepan Tepat Tidak Tidak
tepat teranalisis
1. ACE 37 28 (26,9%) 9
inhibitor captopril (35,6%) (8,7%)

Jumlah 37 28 9
(35,6%) (26,9%) (8,7%)
2. Angiotensin 2 (1,9%)
Receptor candesartan 2 (1,9%)
Blockers
(ARB)
Jumlah 2 (1,9%) 2 (1,9%)
3. Calcium amlodipin 4 (3,9%) - 4 (3,9%)
Channel
Blocker
(CCB) nifedipin 5 (4,8%) - - 5 (4,8%)
Jumlah 9 (8,7%) 4 (3,9%) 5 (4,8%)
4. Diuretik 25 25 (24,0%)
furosemid tab (24,0%)
3 (2,9%) 3 (2,9%)
HCT
inj. furosemid 26 (25,6%) 24 (23,1%) 2 (1,9%)
spironolakton 2 (1,9%) 2 (1,9%)
Jumlah 56 54 (51,9%) 2 (1,9%)
(54,5%)
Jumlah total 104 84 15 5
(80,8%) (14,4%) (4,8%)

Obat antihipertensi lainnya adalah golongan ACE inhibitor (26,9%)

dengan item obat captopril (26,9%), dan golongan ARB (1,9%) dengan item obat

candesartan (1,9%).

Dari tabel 3 juga diperoleh data bahwa captopril merupakan pengobatan

yang paling banyak terjadi ketidaksesuaian dengan persentase 8,7% dari total

kasus berdasarkan MDRD, sedangkan amlodipin (3,7%), furosemid injeksi

(1,9%).
35

Berikut adalah tabel pengobatan antihipertensi yang tidak tepat dosis pada pasien

geriatri dengan penurunan LFG di RS Kabupaten Bantul periode 2009:

Tabel 4. Pengobatan antihipertensi pada pasien geriatri dengan penurunan


LFG di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009
Obat Pasien dengan nilai Dosis dan frekuensi Dosis dan frekuensi
Antihipertensi LFG pemberian pemberian
(mL/min/1,73 m2) seharusnya
Amlodipin 41 10 mg
1x1
42 10 mg 2,5 mg
1x1 1 x1
49 10 mg
1x1
57 10 mg
1x1
Captopril 13 25 mg 12,5 mg
2x1 3x1
16 6,25 mg 12,5 mg
3x1 3x1
18 25 mg 12,5 mg
3x1 3x1
24 12,5 mg 25 mg
2x1 3x1
28 12,5 mg 25 mg
3x1 3x1
29 6,25 mg 25 mg
2x1 3x1
31 12,5 mg 25 mg
3x1 3x1
31 6,25 mg 25 mg
2x1 3x1
32 12,5 mg 25 mg
3x1 3x1
Furosemid Injeksi 13 40 mg
1x1 1-3 g perhari
12 40 mg
4x2

Dari tabel 4 di atas, ada beberapa item obat yang diberikan yang tidak disesuaikan

dengan nilai LFG daari pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG, yaitu di

antaranya adalah:
36

1. Amlodipin

Pengobatan antihipertensi yang diberikan tidak tepat karena pada pasien

geriatri yang mengalami penurunan LFG harus diberikan pengobatan

antihipertensi dengan dosis 2,5 mg per hari.

2. Captopril

Pengobatan antihipertensi yang diberikan tidak tepat pada pasien geriatri

dengan nilai LFG yang terukur. Hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan

ketentuan penyesuaian dosis captopril dalam BNF.

3. Furosemid Injeksi

Pemberian obat ini dikatakan tidak tepat dikarenakan pada pengobatan dengan

furosemid injeksi pada pasien dengan nilai LFG < 15 mL/min/1,73 m2 perlu

adanya pemberian dosis yang lebih besar yaitu 1 – 3 g per hari. Akan tetapi

dosis yang diberikan hanya 40 mg.

Penyesuaian dosis dan frekuensi obat antihipertensi pada pasien geriatri

dengan penurunan LFG perlu diperhatikan ldemi keberhasilan dari terapi.

Penggunaan obat antihipertensi yang tidak disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai

LFGnya dapat menyebabkan penumpukkan pada ginjal. Hal ini dapat

memperburuk kondisi ginjal dari pasien. Dalam penelitian tentang Atherosclerotic

Renal Artery Stenosis (ARAS), 108 pasien yang beresiko ARAS yang menerima

pengobatan antihipertensi berupa ACE inhibitor mengalami kenaikan kreatinin

serum sebesar 20% (Mactier, 2006). Oleh karena itu, penyesuaian dosis dan

frekuensi antihipertensi berdasarkan nilai LFG pada geriatri perlu di perhatikan

lagi, mengingat masih ditemukannya kasus pengobatan anthipertensi yang masih


37

belum disesuaikan dosis dan frekuensinya di beberapa rumah sakit di Kabupaten

Bantul.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus

berdasarkan formula MDRD di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009 pada

tingkat 1 (34,4%), tingkat 2 (27,0%), tingkat 3A (14,4%), tingkat 3B (12,6%),

tingkat 4 (9,6%), dan tingkat 5 (1,9%); kelompok umur yang mengalami

penurunan LFG elderly (23,7%), old (13,3%), dan very old (1,5%); serta laki-laki

(15,6%) dan perempuan (23,0%).

2. Persentase pasien geriatri yang mendapatkan pengobatan antihipertensi yang

belum disesuaikan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan formula

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit Kabupaten Bantul

Periode 2009 adalah 14,4% dari 104 kasus pasien geriatri yang mengalami

penurunan nilai LFG.

3. Penyesuaian pengobatan antihipertensi pada geriatri dengan hasil perhitungan

nilai LFG berdasarkan formula MDRD di rumah sakit Kabupaten Bantul periode

2009 yang tidak sesuai dengan melakukan rekomendasi penyesuaian dosis dan

frekuensi berdasarkan guidline atau mengganti obat antihipertensi lainnya sesuai

dengan nilai LFG dari pasien yang bersangkutan.

38
39

B. SARAN

1. Perlu adanya informasi terhadap tenaga kesehatan dalam pemberian obat

antihipertensi pada pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG, sehingga

tidak berakibat fatal pada ginjal dari pasien yang bersangkutan.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat prospektif untuk

mengetahui nilai body surface area (BSA) dari pasien agar perhitungan nilai

LFG lebih akurat.

3. Perlu dilakukan penelitian yang serupa dengan menambahkan data kondisi

dari pasien geriatri yaitu berupa penyakit yang dialami oleh pasien tersebut

untuk mengetahui hubungan antara penyakit yang dialami dengan penurunan

fungsi ginjal.
40

Daftar Pustaka

Afiatin dan Roesli, 2009, Laju Filtrasi Glomerulus Dengan Metoda eGFR,
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/10/laju_filtrasi_glomerulus.pdf,
diakses tanggal 4 April 2010

Anonim, 2007, Hipertensi pada Lansia Kontrol Ketat Cegah Komplikasi, PT. Amythas
Publicita, Jakarta, http://www.majalah-
farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=491, diakses tanggal 4 April 2010

Anonim, 2008, Chronic Kidney Disease, Early Identification and Management of


Chronic Kidney Disease in Adults in Primary and Secondary Care, National Institute
for Health and Clinical Excellence, MidCity, London, 7

Bandiara, R., 2008, An Update Management Concept in Hypertension,


http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10/an_update_management_concept_in_hypertension.pdf,
diakses tanggal 4 April 2010

Bressler dan Bahl, 2003, Symposium on Geriatrics: Principles of Drug Therapy for the
Elderly Patient, http://www.mayoclinicproceedings.com/content/78/12/1564.full.pdf,
diakses tanggal 15 Januari 2011

British National Formulary Organization, 2009, British National Formulary 58, BMJ
Group Tavistock Square, London WC1H 9JP, UK, pp 818, 822

Darmojo, B., 1999, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai Penerbit
FKUI, Jakarta, 71-76

Darmansjah, I., 2006, Jurnal Ilmiah: Polifarmasi pada Usia Lanjut,


http://www.iwandarmansjah.web.id/medical.php?id=169, diakses tanggal 12
Desember 2010

Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2010, Pedoman Kesehatan Lansia, http://dinkes-


sulsel.go.id/new/images/pdf/pedomam%20keswa_lansia.pdf, diakses tanggal 4 April
2010

Dipiro, 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach: Hypertension, 7th edition,


Mc Graw Hill, New York

Ganong, 2002, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 674

Herbrandson, C., 2005, Anatomi Ginjal,


http://academic.kellogg.cc.mi.us/herbrandsonc/bio201_mckinley/f273r_gross_anato
my_of_c.jpg, diakses tanggal 4 April 2010

Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta,


89,90
41

Kurniawan, R,, 2009, Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial Kategori
Interaksi Obat pada Pasien Hipertensi Geriatri Di Instalasi Rawat Inap Rumah sakit
PKU Muhammadiyah Surakarta, Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 15,
http://etd.eprints.ums.ac.id/5178/1/K100050175.pdf, diakses tanggal 4 April 2010

Kurtal H., Schwenger V., Azzaro M., Abdollahnia N., Steinhagen-Thiessen E., Nieczaj
R., et al., 2008, Clinical Value of Automatic Reporting of Estimated Glomerular
Filtration Rate in Geriatrics, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19001785,
diakses tanggal 11 Maret 2010

Kuswardhani, R.A.T., 2005, Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lanjut Usia, Jurnal


Penyakit Dalam Volume 7 Nomor 2 Mei 2005,
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/penatalaksanaan%20hipertensi%20pada%20lanjut
%20us1a%20(dr%20ra%20tuty%20k).pdf, diakses tanggal 18 Desember 2010

Lacy, C.F., 2008, Drug Information Handbook, Lexi-Comp, US, McPhee, S,J, and
Tierney, L,M,, 2003, Current medical diagnosis & treatment, 42th edition, McGraw-
Hill Medical, New York, pp, 94, 245, 366, 701, 738, 1398

Mactier, R., 2006, Chronic Kidney Disease in Adults: UK Guidelines for Identification,
Management and Referral, http://www.renal.org/CKDguide/full/UKCKDfull.pdf,
diakses tanggal 16 Desember 2010

McPhee, S.J. dan Tierney, L.M., 2003, Current medical diagnosis & treatment, 42th
edition, McGraw-Hill Medical, New York, pp. 440, 449, 589

National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI)
Guidelines, 2000, Estimation of GFR, www.kdoqi.org diakses tanggal 25 Februari
2010

National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI)
Guidelines, 2010, Frequently Asked Questions, About GFR Estimates,
http://www.kidney.org/professionals/kls/pdf/KBA_FAQs_AboutGFR.pdf, diakses
tanggal 21 Januari 2010

Nasution, M. Y., 2001, Pengaruh Obat Antihipertensi dengan Eliminasi melalui Ginjal
yang Berbeda terhadap Fungsi Ginjal pada Penderita Hipertensi dengan Gangguan
Fungsi Ginjal Ringan dan Sedang, Hasil Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan, 16-17,
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_PengaruhObatAntihipertensi.pdf/08_Pengar
uhObatAntihipertensi.pdf, diakses tanggal 4 April 2010

Noortgate, Janssens, Afschrift, Lameire, 2004, Renal function in the oldest-old on an


acute geriatric ward, Hasil Penelitian, University Hospital Ghent, Department of
Internal Medicine, Belgium

Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,


138
42

Prest, M., 2002, Penggunaan Obat pada Lanjut Usia dalam Aslam, M,, Tan, C,K,,
Prayitno, A,, Farmasi Klinis, PT, Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,
Jakarta, 203-215

Rahman, A., P., 2010, Acute Kidney Disease,


http://www.clinicalpharmacy.ubaya.ac.id/index.php?option=com_docman&task=doc
_download&gid=95&Itemid=59, diakses tanggal 20 September 2010

Rasidin, 2010, Mekanisme Kerja Ginjal Berdasarkan Tahapan Filtrasi, Reabsorpsi dan
Sekresi,
,http://www.scribd.com/document_downloads/direct/13417100?extension=pdf&ft=1
270525361&lt=1270528971&uahk=hRQU/MAWpzLnPzv14UU1A5j9k3U, diakses
tanggal 4 April 2010

RSKariadi, 2008, Geriatri, http://rskariadi.com/index.php/fasilitas/geriatri, diakses


tanggal 4 April 2010

Sennang, N., Sulina, Badji, A., dan Hardjoeno, 2005, Laju Filtrasi Glomerulus pada
Orang Dewasa Berdasarkan Tes Klirens kreatinin Menggunakan Persamaan,
Cockroft-Gault dan Modification of Diet in Renal Disease , J Med Nus Vol, 24 No,2
April-Juni 2005, 80 – 84

Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 117

Setiawan, N., 2007, Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin Dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep Dan Aplikasinya, http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/03/penentuan_ukuran_sampel_memakai_rumus_slovin.pdf,
diakses tanggal 20 September 2010

Setiawati, A., dan Muchtar, A., 2007, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Pasien
Terhadap Obat dalam Gunawan, S,G,, Farmakologi dan Terapi edisi 5, Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,
886-896

Soejono, 2005, Infeksi Saluran Kemih Pada Geriatri,


http://mki.idionline.org/index.php?uPage=mki.mki_dl&smod=mki&sp=public&key=
MTMtOA==, diakses tanggal 4 April 2010

Sumartono, W.R., dan Aryastami, N.K., 1999, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
pada Usia 55 Tahun Menurut Survai Kesehatan Rumah Tangga 1992, Cermin Dunia
Kedokteran No. 123, 5 - 9.

Tjay dan Raharja, 2007, Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek
sampingnyaI, Elex Media Komputindo, Jakarta, 519, 595

Walker, R,. dan Edwards, C., 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 3rd Edition,
Churchill Livingstone, Philadhelphia, pp, 65

Widianingrum, 2009, Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial Kategori


Ketidaktepatan Dosis pada Pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Inap Rumah
43

sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas


Muhammadiyah Surakarta, Solo

Widyariningsih, 2006, Studi Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal


Kronik: Penelitian dilakukan di IRNA I RS Saful Anwar Malang, Skripsi, Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya
44

Lampiran 1. Tabel Data Sampel berdasarkan tingkat LFG di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009
GFR
RM Umur JK SeCr(mg/dL) (mL/min/1.73 m2) Obat Dosis Frekuensi
130234 69 L 0.32 293 captopril 12.5 mg 2x1
380075 75 L 0.42 211 captopril 12.5 mg 3x1
379628 65 P 0.4 170 captopril 25 mg 3x1
128777 65 L 0.53 166 captopril 25 mg 3x1
128777 65 L 0.53 166 nifedipine 10 mg 3x1
128777 65 L 0.53 166 HCT 12.5 mg 1x1
210637 76 P 0.4 165 Nifedipin 10 mg 3x½
372102 77 L 0.52 164 furosemide 40 mg 1x1
375188 87 L 0.52 160 captopril 25 mg 3x1
375188 87 L 0.52 160 nifedipine 10 mg 1x1
372673 (1) 77 L 0.54 157 captopril 25 mg 3x1
116516 75 P 0.43 152 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
380619 76 L 0.56 151 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 0.56 151 furosemid 40 mg 1x½
380619 76 L 0.56 151 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 0.56 151 furosemid 40 mg 1x½
372063 80 P 0.44 146 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x1
372063 80 P 0.44 146 captopril 25 mg 3x1
372063 80 P 0.44 146 nifedipine 10 mg 3x1
377961 61 L 0.61 143 captopril 25 mg 3x1
377961 61 L 0.61 143 nifedipine 10 mg 3x½
390827 84 L 0.58 142 captopril 25 mg 3x1
390827 84 L 0.58 142 nifedipine 10 mg 3x1
390827 84 L 0.58 142 HCT 12.5 mg 1x1
45

385030 76 L 0.61 137 captopril 25 mg 3x1


385030 76 L 0.61 137 nifedipin 10 mg 3x1
374679 70 L 0.63 134 captopril 25 mg 3x1
374679 70 L 0.63 134 inj Farsix 40 mg/2 ml 1x1
16331 92 L 0.6 134 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
381746 67 L 0.64 133 captopril 25 mg 3x1
381746 67 L 0.64 133 amlodipin 5 mg 1x1
370194 90 P 0.47 132 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
370194 90 P 0.47 132 captopril 25 mg 3x1
381894 85 L 0.62 131 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
381894 85 L 0.62 131 captopril 25 mg 2x1
117883 67 P 0.5 131 nifedipine 10 mg 3x1
11287 70 P 0.5 130 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
358275 71 P 0.5 129 inj furosemid 40 mg/2 ml 2x2
358275 71 P 0.5 129 captopril 12.5 mg 3x1
375597 71 P 0.51 126 Captopril 25 mg 3x1
384400 75 L 0.7 117 captopril 25 mg 3x1
384400 75 L 0.7 117 nifedipine 10 mg 3x1
385367 69 P 0.55 116 inj Farsix 40 mg/2 ml 2x1
385367 69 P 0.55 116 captopril 25 mg 3x1
385367 69 P 0.55 116 nifedipin 10 mg 3x1
206267 72 P 0.56 113 captopril 25 mg 2x1
377371 72 L 0.73 112 captopril 25 mg 3x1
368965 79 L 0.72 112 captopril 25 mg 3x1
134983 66 P 0.58 111 Captopril 25 mg 3x1
134983 66 P 0.58 111 Furosemid 40 mg 1x½
46

387937 70 P 0.58 109 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1


387937 70 P 0.58 109 captopril 25 mg 3x1
374367 60 P 0.6 108 captopril 25 mg 3x1
316278 64 L 0.78 107 captopril 25 mg 2x1
369871 86 L 0.74 107 captopril 25 mg 3x1
354441 (2) 71 P 0.59 107 captopril 25 mg 3x1
387301 65 L 0.78 106 captopril 12.5 mg 2x1
393984 70 L 0.77 106 captopril 25 mg 3x1
373192 60 L 0.8 105 Captopril 12.5 mg 3x1
373192 60 L 0.8 105 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x2
19311 70 P 0.6 105 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.6 105 Blopress 8 mg 1x1
370591 67 L 0.79 104 captopril 25 mg 2x1
230924 71 L 0.79 103 amlodipine 10 mg 1x1
388598 65 P 0.62 103 captopril 25 mg 3x1
215759 76 P 0.6 103 Captopril 12.5 mg 3x1
379389 73 P 0.61 102 Captopril 12.5 mg 3x1
379389 73 P 0.61 102 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
373993 80 P 0.6 102 nifedipine 5 mg 3x1
378091 70 L 0.82 99 captopril 25 mg 3x1
9853 81 L 0.8 99 Amilodipin 10 mg 1x½
386475 84 L 0.79 99 inj. Farsix 40 mg/2 ml 3x1
386475 84 L 0.79 99 amlodipine 10 mg 1x1
352474 67 L 0.83 98 captopril 12.5 mg 3x1
391469 71 L 0.82 98 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
391469 71 L 0.82 98 nifedipine 10 mg 3x1
47

374916 70 L 0.83 97 captopril 12.5 mg 3x1


375597 70 L 0.83 97 captopril 25 mg 3x1
375528 83 L 0.81 97 captopril 12.5 mg 2x1
374667 84 L 0.81 96 captopril 25 mg 3x1
382450 70 P 0.65 96 furosemid 40 mg 1x½
321395 64 L 0.86 95 furosemid 40 mg 1x1
321395 64 L 0.86 95 captopril 12.5 mg 2x1
373414 70 L 0.85 95 captopril 12.5 mg 2x1
374353 75 P 0.65 94 captopril 25 mg 3x1
376383 64 L 0.88 93 captopril 12.5 mg 3x1
348240 76 L 0.85 93 captopril 25 mg 3x1
209777 81 L 0.85 92 clonidine 10 mg 2x½
131874 70 L 0.88 91 Captopril 12.5 mg 3x1
373413 85 L 0.85 91 captopril 25 mg 3x1
373413 85 L 0.85 91 Furosemid 40 mg 1x½
379249 70 P 0.68 91 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
379249 70 P 0.68 91 captopril 25 mg 3x1
19535 70 P 0.7 88 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 0.7 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.7 88 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.7 88 Blopress 8 mg 1x1
20778 70 P 0.7 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
385671 70 P 0.7 88 captopril 25 mg 3x1
371587 68 L 0.92 87 captopril 25 mg 3x1
383417 70 L 0.92 86 inj. farsix 1 gr 2x1
383417 70 L 0.92 86 captopril 50 mg 3x1
48

251 82 L 0.9 86 Furosemid . 40 mg 1x1


392909 72 P 0.71 86 captopril 25 mg 3x1
392909 72 P 0.71 86 nifedipine 10 mg 3x1
378867 61 L 0.96 85 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
385137 73 P 0.72 84 captopril 25 mg 3x1
385137 73 P 0.72 84 nifedipin 10 mg 3x½
371413 85 L 0.92 83 Captopril 25 mg 3x1
139247 60 P 0.76 83 captoril 25 mg 3x1
372287 85 L 0.93 82 furosemid 40 mg 1x½
372287 85 L 0.93 82 captopril 25 mg 2x1
372287 85 L 0.93 82 amlodipine 10 mg 1x1
255832 78 L 0.96 81 captopril 12.5 mg 2x 1
354441 (1) 71 P 0.75 81 captopri 25 mg 3x1
354441 (1) 71 P 0.75 81 nifedipin 10 mg 3x½
375292 65 P 0.77 80 Inj Furosemide 40 mg/2 ml 1x2
375292 65 P 0.77 80 Lisonipril 10 mg 1x½
374503 70 P 0.76 80 furosemid tab 40 mg 1x1
374503 70 P 0.76 80 captopril 6.25 mg 2x1
273375 71 P 0.76 80 captopril 12.5 mg 3x1
372550 70 P 0.78 78 furosemid 40 mg 1x1
372550 70 P 0.78 78 captoril 25 mg 2x1
372550 70 P 0.78 78 amdixal 10 mg 1x1
368871 83 L 1 76 captopril 6.25 mg 2x1
314970 85 L 1 75 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.8 75 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.8 75 Captopril 12.5 mg 3x1
49

19311 70 P 0.8 75 Furosemid 40 mg 1x1


19311 70 P 0.8 75 Biopress 8 mg 1x½
19713 78 P 0.8 74 Captopril 25 mg 3x1
19713 78 P 0.8 74 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 0.8 74 Tensivask 10 mg 1x1
260903 63 L 1.08 73 captoril 12.5 mg 3x1
20656 80 P 0.8 73 Furosemid 40 mg 1x½
278261 74 L 1.07 72 furosemide 40 mg 1x1
21010 65 L 1.1 71 Amilopidin 5 mg 1 x 1 k/p
21010 65 L 1.1 71 Furosemid 40 mg 1x1
374426 60 P 0.87 71 captopril 12.5 mg 2x1
376350 70 L 1.11 70 furosemid 40 mg 1x1
380670 70 L 1.1 70 captopril 25 mg 3x1
386669 73 P 0.85 70 captopril 25 mg 3x1
386669 73 P 0.85 70 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x2
379131 62 L 1.15 68 furosemid 40 mg 1x1
259545 83 L 1.1 68 captopril 12.5 mg 2x1
20595 60 P 0.9 68 Captopril 12.5 mg 3x1
376364 60 P 0.91 67 furosemid 40 mg 1x1
12528 65 P 0.9 67 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19384 65 P 0.9 67 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 0.9 67 Captopril 12.5 mg 2x1
373087 75 L 1.15 66 Captopril 12.5 mg 3x1
18286 67 P 0.9 66 Captopril 12.5 mg 2x1
21084 70 P 0.9 66 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 3x1
352430 71 P 0.9 66 Furosemide 40 mg 2x1
50

352430 71 P 0.9 66 captopril 25 mg 3x1


384116 79 P 0.88 66 furosemid tab 40 mg 1x1
18041 75 P 0.9 65 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
20554 70 L 1.2 64 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
372764 71 P 0.92 64 captopril 25 mg 3x1
269916 (3) 79 L 1.19 63 captopril 25 mg 3x1
380489 68 P 0.96 61 captopril 25 mg 3x1
380489 68 P 0.96 61 inj. farsix 40 mg/2 ml 1x2
123843 66 L 1.27 60 amlodipin 10 mg 1x1
123843 66 L 1.27 60 captopril 50 mg 3x1
295740 62 P 0.99 60 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
295740 62 P 0.99 60 captopril 37.5 mg 3x1
19384 65 P 1 59 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19384 65 P 1 59 Captopril 12.5 mg 2x1
19384 65 P 1 59 Furosemide 40 mg 1x1
6344 67 P 1 59 Hct 12.5 mg 1x1
368390 86 P 0.96 59 captopril 25 mg 3x1
368390 86 P 0.96 59 inj. farsix 40 mg/2 ml 3x1
19820 70 L 1.3 58 Furosemid 40 mg 1x½
11363 70 P 1 58 Captopril 12.5 mg 2x1
11363 70 P 1 58 HCT 12.5 mg 1x½
19392 77 P 1 57 Blopress 8 mg 1 x ½ tb
18601 80 P 1 57 Captopril 12.5 mg 3x1
18601 80 P 1 57 Amlodipin tab 10 mg 1x1
21295 82 L 1.3 56 Captopril 12.5 mg 3x1
286438 73 L 1.36 55 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 1x2
51

286438 73 L 1.36 55 captopril 12.5 mg 3x1


379037 85 L 1.31 55 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
379037 85 L 1.31 55 captopril 6.25 mg 3x1
11292 90 P 1 55 Furosemid 40 mg 1x½
379709 (2) 70 L 1.39 54 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x2
379709 (2) 70 L 1.39 54 captopril 6.25 mg 3x1
299232 74 L 1.36 54 captopril 37.5 mg 3x1
299232 74 L 1.36 54 furosemide 40 mg/2 ml 2x1
4708 64 P 1.1 53 Captopril 12.5 mg 3x1
380821 84 P 1.05 53 captopril 12.5 mg 2x1
380821 84 P 1.05 53 furosemid tab 40 mg 1x1
21029 69 P 1.1 52 Furosemid 40 mg 1x½
19535 70 P 1.1 52 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 1.1 52 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
353518 86 L 1.45 49 captopril 25 mg 3x1
353518 86 L 1.45 49 amlodipine 10 mg 1x1
376347 60 L 1.56 48 captopril 25 mg 2x1
5959 86 L 1.5 47 Captopril 12.5 mg 2x1
11287 70 P 1.2 47 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.2 47 Spironolactone 50 mg 1x1
381793 84 P 1.16 47 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
390559 65 P 1.25 46 captopril 25 mg 3x1
380821 84 P 1.2 45 Furosemid 40 mg/2 ml 2x1
380821 84 P 1.2 45 captopril 6.25 mg 2x1
11292 93 P 1.2 45 Furosemid 40 mg 1x1
115423 67 L 1.67 44 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
52

19384 65 P 1.3 44 Furosemide 40 mg 1x1


19384 65 P 1.3 44 Captopril 12.5 mg 2x1
370030 (2) 72 L 1.67 43 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 1.3 43 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 1.3 43 Captopril 12.5 mg 3x1
19311 70 P 1.3 43 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 1.3 43 Biopress 8 mg 1x½
311796 74 L 1.69 42 furosemide 40 mg 1x1
311796 74 L 1.69 42 captopril 6.25 mg 2x1
19713 78 P 1.3 42 Captopril 12.5 mg 3x 1
19713 78 P 1.3 42 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 1.3 42 Tensivask 10 mg x 1tb
379709 (1) 70 L 1.77 41 furosemid 40 mg 1x1
379709 (1) 70 L 1.77 41 captopril 25 mg 2x1
389315 77 L 1.71 41 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
366939 60 P 1.39 41 inj. Farsix 40 mg/2 ml 2x1
366939 60 P 1.39 41 captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1.34 41 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
106812 75 P 1.34 41 Captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1.34 41 amlodipine 10 mg 1x1
375527 76 P 1.4 39 captopril 25 mg 3x1
17988 66 L 1.9 38 Furosemid 40 mg 1x½
373117 70 L 1.89 38 furosemid 40 mg 1x1
387649 60 P 1.5 38 furosemid 40 mg 1x1
280681 84 L 1.92 36 captopril 25 mg 3x1
280681 84 L 1.92 36 nifedipine 5 mg 3x1
53

11287 70 P 1.6 34 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1


11287 70 P 1.6 34 Spironolactone 50 mg 1x1
11106 93 P 1.6 32 Captopril 12.5 mg 3x1
373063 99 L 2.1 31 inj. farsix 40 mg/2 ml 3x1
373063 99 L 2.1 31 Captopril 12.5 mg 3x1
279129 63 P 1.74 31 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x2
279129 63 P 1.74 31 captoril 6.25 mg 2x1
374351 69 P 1.86 29 furosemid tab 40 mg 1x1
296670 77 P 1.82 29 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 2x1
296670 77 P 1.82 29 captopril 6.25 mg 2x1
378043 64 L 2.45 28 Captopril 12.5 mg 3x1
241840 81 L 2.43 27 furosemide 40 mg 2x1
241840 81 L 2.43 27 captopril 25 mg 3x1
389694 69 L 2.75 25 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
389694 69 L 2.75 25 nifedipine 10 mg 3x1
389694 69 L 2.75 25 captopril 25 mg 3x1
290846 65 L 2.82 24 captopril 12.5 mg 2x1
290846 65 L 2.82 24 furosemide 40 mg 1x1
321836 62 P 2.77 23 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x2
321836 62 P 2.77 23 captopril 25 mg 3x1
20170 70 P 2.3 22 Furosemid 40 mg 1x1
142377 88 P 2.23 22 inj. Farsix 40 mg/2 ml 1x1
142377 88 P 2.23 22 furosemide 40 mg 1x1
370030 (1) 72 L 3.13 21 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
19392 76 P 2.4 21 Furosemid 40 mg 1x½
393559 70 P 2.8 18 Furosemid 40 mg 1x1
54

384214 70 P 2.74 18 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1


384214 70 P 2.74 18 captopril 25 mg 3x1
384214 70 P 2.74 18 nifedipine 10 mg 3x1
385000 72 L 3.67 17 nifedipin 10 mg 3x1
372893 85 L 3.81 16 captopril 6.25 mg 3x1
372893 85 L 3.81 16 furosemid 40 mg 1x1
232748 68 L 4.27 15 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 4x2
392918 72 L 4.62 13 captopril 25 mg 2x1
392918 72 L 4.62 13 Furosemide 40 mg 1x1
1446 67 P 3.8 13 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
384388 61 P 4.07 12 inj. furosemid 40 mg/2 ml 4x2
384388 61 P 4.07 12 nifedipine 10 mg 3x1

Lampiran 2. Tabel Data Sampel berdasarkan tingkatan umur di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009
GFR
RM Umur JK SeCr(mg/dL) (mL/min/1.73 m2) Obat Dosis Frekuensi
376347 60 L 1.56 293 captopril 25 mg 2x1
387649 60 P 1.5 170 furosemid 40 mg 1x1
366939 60 P 1.39 166 inj. Farsix 40 mg/2 ml 2x1
366939 60 P 1.39 166 captopril 25 mg 3x1
376364 60 P 0.91 166 furosemid 40 mg 1x1
20595 60 P 0.9 143 Captopril 12.5 mg 3x1
374426 60 P 0.87 143 captopril 12.5 mg 2x1
373192 60 L 0.8 134 Captopril 12.5 mg 3x1
373192 60 L 0.8 134 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x2
139247 60 P 0.76 133 captoril 25 mg 3x1
55

374367 60 P 0.6 133 captopril 25 mg 3x1


384388 61 P 4.07 131 inj. furosemid 40 mg/2 ml 4x2
384388 61 P 4.07 130 nifedipine 10 mg 3x1
378867 61 L 0.96 129 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
377961 61 L 0.61 129 captopril 25 mg 3x1
377961 61 L 0.61 126 nifedipine 10 mg 3x½
321836 62 P 2.77 116 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x2
321836 62 P 2.77 116 captopril 25 mg 3x1
379131 62 L 1.15 116 furosemid 40 mg 1x1
295740 62 P 0.99 113 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
295740 62 P 0.99 112 captopril 37.5 mg 3x1
279129 63 P 1.74 111 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x2
279129 63 P 1.74 111 captoril 6.25 mg 2x1
260903 63 L 1.08 109 captoril 12.5 mg 3x1
378043 64 L 2.45 109 Captopril 12.5 mg 3x1
4708 64 P 1.1 108 Captopril 12.5 mg 3x1
376383 64 L 0.88 107 captopril 12.5 mg 3x1
321395 64 L 0.86 107 furosemid 40 mg 1x1
321395 64 L 0.86 106 captopril 12.5 mg 2x1
316278 64 L 0.78 106 captopril 25 mg 2x1
290846 65 L 2.82 105 captopril 12.5 mg 2x1
290846 65 L 2.82 105 furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 1.3 105 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 1.3 105 Captopril 12.5 mg 2x1
390559 65 P 1.25 104 captopril 25 mg 3x1
21010 65 L 1.1 103 Amilopidin 5 mg 1 x 1 k/p
56

21010 65 L 1.1 103 Furosemid 40 mg 1x1


19384 65 P 1 102 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19384 65 P 1 102 Captopril 12.5 mg 2x1
19384 65 P 1 99 Furosemide 40 mg 1x1
12528 65 P 0.9 98 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19384 65 P 0.9 98 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 0.9 98 Captopril 12.5 mg 2x1
387301 65 L 0.78 97 captopril 12.5 mg 2x1
375292 65 P 0.77 97 Inj Furosemide 40 mg/2 ml 1x2
375292 65 P 0.77 96 Lisonipril 10 mg 1x½
388598 65 P 0.62 95 captopril 25 mg 3x1
128777 65 L 0.53 95 captopril 25 mg 3x1
128777 65 L 0.53 95 nifedipine 10 mg 3x1
128777 65 L 0.53 93 HCT 12.5 mg 1x1
379628 65 P 0.4 91 captopril 25 mg 3x1
17988 66 L 1.9 91 Furosemid 40 mg 1x½
123843 66 L 1.27 91 amlodipin 10 mg 1x1
123843 66 L 1.27 88 captopril 50 mg 3x1
134983 66 P 0.58 88 Captopril 25 mg 3x1
134983 66 P 0.58 88 Furosemid 40 mg 1x½
1446 67 P 3.8 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
115423 67 L 1.67 88 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
6344 67 P 1 88 Hct 12.5 mg 1x1
18286 67 P 0.9 87 Captopril 12.5 mg 2x1
352474 67 L 0.83 86 captopril 12.5 mg 3x1
370591 67 L 0.79 86 captopril 25 mg 2x1
57

381746 67 L 0.64 86 captopril 25 mg 3x1


381746 67 L 0.64 86 amlodipin 5 mg 1x1
117883 67 P 0.5 85 nifedipine 10 mg 3x1
232748 68 L 4.27 84 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 4x2
380489 68 P 0.96 84 captopril 25 mg 3x1
380489 68 P 0.96 83 inj. farsix 40 mg/2 ml 1x2
371587 68 L 0.92 81 captopril 25 mg 3x1
389694 69 L 2.75 81 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
389694 69 L 2.75 80 nifedipine 10 mg 3x1
389694 69 L 2.75 80 captopril 25 mg 3x1
374351 69 P 1.86 80 furosemid tab 40 mg 1x1
21029 69 P 1.1 80 Furosemid 40 mg 1x½
385367 69 P 0.55 80 inj Farsix 40 mg/2 ml 2x1
385367 69 P 0.55 78 captopril 25 mg 3x1
385367 69 P 0.55 78 nifedipin 10 mg 3x1
130234 69 L 0.32 78 captopril 12.5 mg 2x1
393559 70 P 2.8 75 Furosemid 40 mg 1x1
384214 70 P 2.74 75 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
384214 70 P 2.74 75 captopril 25 mg 3x1
384214 70 P 2.74 75 nifedipine 10 mg 3x1
20170 70 P 2.3 73 Furosemid 40 mg 1x1
373117 70 L 1.89 72 furosemid 40 mg 1x1
379709 (1) 70 L 1.77 71 furosemid 40 mg 1x1
379709 (1) 70 L 1.77 71 captopril 25 mg 2x1
11287 70 P 1.6 71 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.6 70 Spironolactone 50 mg 1x1
58

379709 (2) 70 L 1.39 70 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x2


379709 (2) 70 L 1.39 70 captopril 6.25 mg 3x1
19820 70 L 1.3 70 Furosemid 40 mg 1x½
19311 70 P 1.3 68 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 1.3 68 Captopril 12.5 mg 3x1
19311 70 P 1.3 67 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 1.3 67 Biopress 8 mg 1x½
20554 70 L 1.2 67 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.2 67 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.2 66 Spironolactone 50 mg 1x1
376350 70 L 1.11 66 furosemid 40 mg 1x1
380670 70 L 1.1 66 captopril 25 mg 3x1
19535 70 P 1.1 66 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 1.1 64 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
11363 70 P 1 64 Captopril 12.5 mg 2x1
11363 70 P 1 61 HCT 12.5 mg 1x½
383417 70 L 0.92 61 inj. farsix 1 gr 2x1
383417 70 L 0.92 60 captopril 50 mg 3x1
21084 70 P 0.9 60 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 3x1
131874 70 L 0.88 60 Captopril 12.5 mg 3x1
373414 70 L 0.85 60 captopril 12.5 mg 2x1
374916 70 L 0.83 59 captopril 12.5 mg 3x1
375597 70 L 0.83 59 captopril 25 mg 3x1
378091 70 L 0.82 59 captopril 25 mg 3x1
19311 70 P 0.8 59 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.8 58 Captopril 12.5 mg 3x1
59

19311 70 P 0.8 58 Furosemid 40 mg 1x1


19311 70 P 0.8 58 Biopress 8 mg 1x½
372550 70 P 0.78 55 furosemid 40 mg 1x1
372550 70 P 0.78 55 captoril 25 mg 2x1
372550 70 P 0.78 54 amdixal 10 mg 1x1
393984 70 L 0.77 54 captopril 25 mg 3x1
374503 70 P 0.76 54 furosemid tab 40 mg 1x1
374503 70 P 0.76 54 captopril 6.25 mg 2x1
19535 70 P 0.7 53 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 0.7 52 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.7 52 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.7 52 Blopress 8 mg 1x1
20778 70 P 0.7 48 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
385671 70 P 0.7 47 captopril 25 mg 3x1
379249 70 P 0.68 47 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
379249 70 P 0.68 46 captopril 25 mg 3x1
382450 70 P 0.65 44 furosemid 40 mg 1x½
374679 70 L 0.63 44 captopril 25 mg 3x1
374679 70 L 0.63 44 inj Farsix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.6 43 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.6 43 Blopress 8 mg 1x1
387937 70 P 0.58 43 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
387937 70 P 0.58 43 captopril 25 mg 3x1
11287 70 P 0.5 43 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
372764 71 P 0.92 42 captopril 25 mg 3x1
352430 71 P 0.9 42 Furosemide 40 mg 2x1
60

352430 71 P 0.9 41 captopril 25 mg 3x1


391469 71 L 0.82 41 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
391469 71 L 0.82 41 nifedipine 10 mg 3x1
230924 71 L 0.79 41 amlodipine 10 mg 1x1
273375 71 P 0.76 38 captopril 12.5 mg 3x1
354441 (1) 71 P 0.75 38 captopri 25 mg 3x1
354441 (1) 71 P 0.75 38 nifedipin 10 mg 3x½
354441 (2) 71 P 0.59 34 captopril 25 mg 3x1
375597 71 P 0.51 34 Captopril 25 mg 3x1
358275 71 P 0.5 31 inj furosemid 40 mg/2 ml 2x2
358275 71 P 0.5 31 captopril 12.5 mg 3x1
392918 72 L 4.62 29 captopril 25 mg 2x1
392918 72 L 4.62 28 Furosemide 40 mg 1x1
385000 72 L 3.67 25 nifedipin 10 mg 3x1
370030 (1) 72 L 3.13 25 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
370030 (2) 72 L 1.67 25 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
377371 72 L 0.73 24 captopril 25 mg 3x1
392909 72 P 0.71 24 captopril 25 mg 3x1
392909 72 P 0.71 23 nifedipine 10 mg 3x1
206267 72 P 0.56 23 captopril 25 mg 2x1
286438 73 L 1.36 22 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 1x2
286438 73 L 1.36 21 captopril 12.5 mg 3x1
386669 73 P 0.85 18 captopril 25 mg 3x1
386669 73 P 0.85 18 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x2
385137 73 P 0.72 18 captopril 25 mg 3x1
385137 73 P 0.72 18 nifedipin 10 mg 3x½
61

379389 73 P 0.61 17 Captopril 12.5 mg 3x1


379389 73 P 0.61 15 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
311796 74 L 1.69 13 furosemide 40 mg 1x1
311796 74 L 1.69 13 captopril 6.25 mg 2x1
299232 74 L 1.36 13 captopril 37.5 mg 3x1
299232 74 L 1.36 12 furosemide 40 mg/2 ml 2x1
278261 74 L 1.07 12 furosemide 40 mg 1x1
106812 75 P 1.34 211 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
106812 75 P 1.34 165 Captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1.34 164 amlodipine 10 mg 1x1
373087 75 L 1.15 160 Captopril 12.5 mg 3x1
18041 75 P 0.9 160 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
384400 75 L 0.7 157 captopril 25 mg 3x1
384400 75 L 0.7 152 nifedipine 10 mg 3x1
374353 75 P 0.65 151 captopril 25 mg 3x1
116516 75 P 0.43 151 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
380075 75 L 0.42 151 captopril 12.5 mg 3x1
19392 76 P 2.4 151 Furosemid 40 mg 1x½
375527 76 P 1.4 146 captopril 25 mg 3x1
348240 76 L 0.85 146 captopril 25 mg 3x1
385030 76 L 0.61 146 captopril 25 mg 3x1
385030 76 L 0.61 142 nifedipin 10 mg 3x1
215759 76 P 0.6 142 Captopril 12.5 mg 3x1
380619 76 L 0.56 142 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 0.56 137 furosemid 40 mg 1x½
380619 76 L 0.56 137 captopril 12.5 mg 2x1
62

380619 76 L 0.56 132 furosemid 40 mg 1x½


210637 76 P 0.4 132 Nifedipin 10 mg 3x½
296670 77 P 1.82 131 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 2x1
296670 77 P 1.82 131 captopril 6.25 mg 2x1
389315 77 L 1.71 117 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
19392 77 P 1 117 Blopress 8 mg 1 x ½ tb
372673 (1) 77 L 0.54 112 captopril 25 mg 3x1
372102 77 L 0.52 107 furosemide 40 mg 1x1
19713 78 P 1.3 103 Captopril 12.5 mg 3x 1
19713 78 P 1.3 102 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 1.3 99 Tensivask 10 mg x 1tb
255832 78 L 0.96 99 captopril 12.5 mg 2x 1
19713 78 P 0.8 99 Captopril 25 mg 3x1
19713 78 P 0.8 97 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 0.8 96 Tensivask 10 mg 1x1
269916 (3) 79 L 1.19 94 captopril 25 mg 3x1
384116 79 P 0.88 93 furosemid tab 40 mg 1x1
368965 79 L 0.72 92 captopril 25 mg 3x1
18601 80 P 1 91 Captopril 12.5 mg 3x1
18601 80 P 1 91 Amlodipin tab 10 mg 1x1
20656 80 P 0.8 86 Furosemid 40 mg 1x½
373993 80 P 0.6 83 nifedipine 5 mg 3x1
372063 80 P 0.44 82 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x1
372063 80 P 0.44 82 captopril 25 mg 3x1
372063 80 P 0.44 82 nifedipine 10 mg 3x1
241840 81 L 2.43 81 furosemide 40 mg 2x1
63

241840 81 L 2.43 76 captopril 25 mg 3x1


209777 81 L 0.85 75 clonidine 10 mg 2x½
9853 81 L 0.8 74 Amilodipin 10 mg 1x½
21295 82 L 1.3 74 Captopril 12.5 mg 3x1
251 82 L 0.9 74 Furosemid . 40 mg 1x1
259545 83 L 1.1 73 captopril 12.5 mg 2x1
368871 83 L 1 68 captopril 6.25 mg 2x1
375528 83 L 0.81 66 captopril 12.5 mg 2x1
280681 84 L 1.92 66 captopril 25 mg 3x1
280681 84 L 1.92 65 nifedipine 5 mg 3x1
380821 84 P 1.2 63 Furosemid 40 mg/2 ml 2x1
380821 84 P 1.2 59 captopril 6.25 mg 2x1
381793 84 P 1.16 59 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
380821 84 P 1.05 57 captopril 12.5 mg 2x1
380821 84 P 1.05 57 furosemid tab 40 mg 1x1
374667 84 L 0.81 57 captopril 25 mg 3x1
386475 84 L 0.79 56 inj. Farsix 40 mg/2 ml 3x1
386475 84 L 0.79 55 amlodipine 10 mg 1x1
390827 84 L 0.58 55 captopril 25 mg 3x1
390827 84 L 0.58 55 nifedipine 10 mg 3x1
390827 84 L 0.58 53 HCT 12.5 mg 1x1
372893 85 L 3.81 53 captopril 6.25 mg 3x1
372893 85 L 3.81 49 furosemid 40 mg 1x1
379037 85 L 1.31 49 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
379037 85 L 1.31 47 captopril 6.25 mg 3x1
314970 85 L 1 47 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
64

372287 85 L 0.93 45 furosemid 40 mg 1x½


372287 85 L 0.93 45 captopril 25 mg 2x1
372287 85 L 0.93 42 amlodipine 10 mg 1x1
371413 85 L 0.92 42 Captopril 25 mg 3x1
373413 85 L 0.85 42 captopril 25 mg 3x1
373413 85 L 0.85 41 Furosemid 40 mg 1x½
381894 85 L 0.62 41 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
381894 85 L 0.62 41 captopril 25 mg 2x1
5959 86 L 1.5 41 Captopril 12.5 mg 2x1
353518 86 L 1.45 39 captopril 25 mg 3x1
353518 86 L 1.45 36 amlodipine 10 mg 1x1
368390 86 P 0.96 36 captopril 25 mg 3x1
368390 86 P 0.96 29 inj. farsix 40 mg/2 ml 3x1
369871 86 L 0.74 29 captopril 25 mg 3x1
375188 87 L 0.52 27 captopril 25 mg 3x1
375188 87 L 0.52 27 nifedipine 10 mg 1x1
142377 88 P 2.23 22 inj. Farsix 40 mg/2 ml 1x1
142377 88 P 2.23 22 furosemide 40 mg 1x1
11292 90 P 1 21 Furosemid 40 mg 1x½
370194 90 P 0.47 16 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
370194 90 P 0.47 16 captopril 25 mg 3x1
16331 92 L 0.6 134 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
11106 93 P 1.6 45 Captopril 12.5 mg 3x1
11292 93 P 1.2 32 Furosemid 40 mg 1x1
373063 99 L 2.1 31 inj. farsix 40 mg/2 ml 3x1
373063 99 L 2.1 31 Captopril 12.5 mg 3x1
65

Lampiran 3. Tabel Data Sampel berdasarkan Jenis kelamin di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009
GFR
RM Umur JK SeCr(mg/dL) (mL/min/1.73 m2) Obat Dosis Frekuensi
130234 69 L 0.3 293 captopril 12.5 mg 2x1
380075 75 L 0.4 211 captopril 12.5 mg 3x1
128777 65 L 0.5 166 captopril 25 mg 3x1
128777 65 L 0.5 166 nifedipine 10 mg 3x1
128777 65 L 0.5 166 HCT 12.5 mg 1x1
372102 77 L 0.5 164 furosemide 40 mg 1x1
375188 87 L 0.5 160 captopril 25 mg 3x1
375188 87 L 0.5 160 nifedipine 10 mg 1x1
372673 (1) 77 L 0.5 157 captopril 25 mg 3x1
380619 76 L 0.6 151 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 0.6 151 furosemid 40 mg 1x½
380619 76 L 0.6 151 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 0.6 151 furosemid 40 mg 1x½
377961 61 L 0.6 143 captopril 25 mg 3x1
377961 61 L 0.6 143 nifedipine 10 mg 3x½
390827 84 L 0.6 142 captopril 25 mg 3x1
390827 84 L 0.6 142 nifedipine 10 mg 3x1
390827 84 L 0.6 142 HCT 12.5 mg 1x1
385030 76 L 0.6 137 captopril 25 mg 3x1
385030 76 L 0.6 137 nifedipin 10 mg 3x1
374679 70 L 0.6 134 captopril 25 mg 3x1
374679 70 L 0.6 134 inj Farsix 40 mg/2 ml 1x1
16331 92 L 0.6 134 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
381746 67 L 0.6 133 captopril 25 mg 3x1
66

381746 67 L 0.6 133 amlodipin 5 mg 1x1


381894 85 L 0.6 131 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
381894 85 L 0.6 131 captopril 25 mg 2x1
384400 75 L 0.7 117 captopril 25 mg 3x1
384400 75 L 0.7 117 nifedipine 10 mg 3x1
377371 72 L 0.7 112 captopril 25 mg 3x1
368965 79 L 0.7 112 captopril 25 mg 3x1
316278 64 L 0.8 107 captopril 25 mg 2x1
369871 86 L 0.7 107 captopril 25 mg 3x1
387301 65 L 0.8 106 captopril 12.5 mg 2x1
393984 70 L 0.8 106 captopril 25 mg 3x1
373192 60 L 0.8 105 Captopril 12.5 mg 3x1
373192 60 L 0.8 105 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x2
370591 67 L 0.8 104 captopril 25 mg 2x1
230924 71 L 0.8 103 amlodipine 10 mg 1x1
378091 70 L 0.8 99 captopril 25 mg 3x1
9853 81 L 0.8 99 Amilodipin 10 mg 1x½
386475 84 L 0.8 99 inj. Farsix 40 mg/2 ml 3x1
386475 84 L 0.8 99 amlodipine 10 mg 1x1
352474 67 L 0.8 98 captopril 12.5 mg 3x1
391469 71 L 0.8 98 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
391469 71 L 0.8 98 nifedipine 10 mg 3x1
374916 70 L 0.8 97 captopril 12.5 mg 3x1
375597 70 L 0.8 97 captopril 25 mg 3x1
375528 83 L 0.8 97 captopril 12.5 mg 2x1
374667 84 L 0.8 96 captopril 25 mg 3x1
67

321395 64 L 0.9 95 furosemid 40 mg 1x1


321395 64 L 0.9 95 captopril 12.5 mg 2x1
373414 70 L 0.9 95 captopril 12.5 mg 2x1
376383 64 L 0.9 93 captopril 12.5 mg 3x1
348240 76 L 0.9 93 captopril 25 mg 3x1
209777 81 L 0.9 92 clonidine 10 mg 2x½
131874 70 L 0.9 91 Captopril 12.5 mg 3x1
373413 85 L 0.9 91 captopril 25 mg 3x1
373413 85 L 0.9 91 Furosemid 40 mg 1x½
371587 68 L 0.9 87 captopril 25 mg 3x1
383417 70 L 0.9 86 inj. farsix 1 gr 2x1
383417 70 L 0.9 86 captopril 50 mg 3x1
251 82 L 0.9 86 Furosemid . 40 mg 1x1
378867 61 L 1 85 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
371413 85 L 0.9 83 Captopril 25 mg 3x1
372287 85 L 0.9 82 furosemid 40 mg 1x½
372287 85 L 0.9 82 captopril 25 mg 2x1
372287 85 L 0.9 82 amlodipine 10 mg 1x1
255832 78 L 1 81 captopril 12.5 mg 2x 1
368871 83 L 1 76 captopril 6.25 mg 2x1
314970 85 L 1 75 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
260903 63 L 1.1 73 captoril 12.5 mg 3x1
278261 74 L 1.1 72 furosemide 40 mg 1x1
21010 65 L 1.1 71 Amilopidin 5 mg 1 x 1 k/p
21010 65 L 1.1 71 Furosemid 40 mg 1x1
376350 70 L 1.1 70 furosemid 40 mg 1x1
68

380670 70 L 1.1 70 captopril 25 mg 3x1


379131 62 L 1.2 68 furosemid 40 mg 1x1
259545 83 L 1.1 68 captopril 12.5 mg 2x1
373087 75 L 1.2 66 Captopril 12.5 mg 3x1
20554 70 L 1.2 64 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
269916 (3) 79 L 1.2 63 captopril 25 mg 3x1
123843 66 L 1.3 60 amlodipin 10 mg 1x1
123843 66 L 1.3 60 captopril 50 mg 3x1
19820 70 L 1.3 58 Furosemid 40 mg 1x½
21295 82 L 1.3 56 Captopril 12.5 mg 3x1
286438 73 L 1.4 55 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 1x2
286438 73 L 1.4 55 captopril 12.5 mg 3x1
379037 85 L 1.3 55 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
379037 85 L 1.3 55 captopril 6.25 mg 3x1
379709 (2) 70 L 1.4 54 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x2
379709 (2) 70 L 1.4 54 captopril 6.25 mg 3x1
299232 74 L 1.4 54 captopril 37.5 mg 3x1
299232 74 L 1.4 54 furosemide 40 mg/2 ml 2x1
353518 86 L 1.5 49 captopril 25 mg 3x1
353518 86 L 1.5 49 amlodipine 10 mg 1x1
376347 60 L 1.6 48 captopril 25 mg 2x1
5959 86 L 1.5 47 Captopril 12.5 mg 2x1
115423 67 L 1.7 44 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
370030 (2) 72 L 1.7 43 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
311796 74 L 1.7 42 furosemide 40 mg 1x1
311796 74 L 1.7 42 captopril 6.25 mg 2x1
69

379709 (1) 70 L 1.8 41 furosemid 40 mg 1x1


379709 (1) 70 L 1.8 41 captopril 25 mg 2x1
389315 77 L 1.7 41 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
17988 66 L 1.9 38 Furosemid 40 mg 1x½
373117 70 L 1.9 38 furosemid 40 mg 1x1
280681 84 L 1.9 36 captopril 25 mg 3x1
280681 84 L 1.9 36 nifedipine 5 mg 3x1
373063 99 L 2.1 31 inj. farsix 40 mg/2 ml 3x1
373063 99 L 2.1 31 Captopril 12.5 mg 3x1
378043 64 L 2.5 28 Captopril 12.5 mg 3x1
241840 81 L 2.4 27 furosemide 40 mg 2x1
241840 81 L 2.4 27 captopril 25 mg 3x1
389694 69 L 2.8 25 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
389694 69 L 2.8 25 nifedipine 10 mg 3x1
389694 69 L 2.8 25 captopril 25 mg 3x1
290846 65 L 2.8 24 captopril 12.5 mg 2x1
290846 65 L 2.8 24 furosemide 40 mg 1x1
370030 (1) 72 L 3.1 21 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
385000 72 L 3.7 17 nifedipin 10 mg 3x1
372893 85 L 3.8 16 captopril 6.25 mg 3x1
372893 85 L 3.8 16 furosemid 40 mg 1x1
232748 68 L 4.3 15 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 4x2
392918 72 L 4.6 13 captopril 25 mg 2x1
392918 72 L 4.6 13 Furosemide 40 mg 1x1
379628 65 P 0.4 170 captopril 25 mg 3x1
210637 76 P 0.4 165 Nifedipin 10 mg 3x½
70

116516 75 P 0.4 152 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1


372063 80 P 0.4 146 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x1
372063 80 P 0.4 146 captopril 25 mg 3x1
372063 80 P 0.4 146 nifedipine 10 mg 3x1
370194 90 P 0.5 132 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
370194 90 P 0.5 132 captopril 25 mg 3x1
117883 67 P 0.5 131 nifedipine 10 mg 3x1
11287 70 P 0.5 130 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
358275 71 P 0.5 129 inj furosemid 40 mg/2 ml 2x2
358275 71 P 0.5 129 captopril 12.5 mg 3x1
375597 71 P 0.5 126 Captopril 25 mg 3x1
385367 69 P 0.6 116 inj Farsix 40 mg/2 ml 2x1
385367 69 P 0.6 116 captopril 25 mg 3x1
385367 69 P 0.6 116 nifedipin 10 mg 3x1
206267 72 P 0.6 113 captopril 25 mg 2x1
134983 66 P 0.6 111 Captopril 25 mg 3x1
134983 66 P 0.6 111 Furosemid 40 mg 1x½
387937 70 P 0.6 109 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
387937 70 P 0.6 109 captopril 25 mg 3x1
374367 60 P 0.6 108 captopril 25 mg 3x1
354441 (2) 71 P 0.6 107 captopril 25 mg 3x1
19311 70 P 0.6 105 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.6 105 Blopress 8 mg 1x1
388598 65 P 0.6 103 captopril 25 mg 3x1
215759 76 P 0.6 103 Captopril 12.5 mg 3x1
379389 73 P 0.6 102 Captopril 12.5 mg 3x1
71

379389 73 P 0.6 102 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1


373993 80 P 0.6 102 nifedipine 5 mg 3x1
382450 70 P 0.7 96 furosemid 40 mg 1x½
374353 75 P 0.7 94 captopril 25 mg 3x1
379249 70 P 0.7 91 inj. farsix 40 mg/2 ml 2x1
379249 70 P 0.7 91 captopril 25 mg 3x1
19535 70 P 0.7 88 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 0.7 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.7 88 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.7 88 Blopress 8 mg 1x1
20778 70 P 0.7 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
385671 70 P 0.7 88 captopril 25 mg 3x1
392909 72 P 0.7 86 captopril 25 mg 3x1
392909 72 P 0.7 86 nifedipine 10 mg 3x1
385137 73 P 0.7 84 captopril 25 mg 3x1
385137 73 P 0.7 84 nifedipin 10 mg 3x½
139247 60 P 0.8 83 captoril 25 mg 3x1
354441 (1) 71 P 0.8 81 captopri 25 mg 3x1
354441 (1) 71 P 0.8 81 nifedipin 10 mg 3x½
375292 65 P 0.8 80 Inj Furosemide 40 mg/2 ml 1x2
375292 65 P 0.8 80 Lisonipril 10 mg 1x½
374503 70 P 0.8 80 furosemid tab 40 mg 1x1
374503 70 P 0.8 80 captopril 6.25 mg 2x1
273375 71 P 0.8 80 captopril 12.5 mg 3x1
372550 70 P 0.8 78 furosemid 40 mg 1x1
372550 70 P 0.8 78 captoril 25 mg 2x1
72

372550 70 P 0.8 78 amdixal 10 mg 1x1


19311 70 P 0.8 75 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 0.8 75 Captopril 12.5 mg 3x1
19311 70 P 0.8 75 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 0.8 75 Biopress 8 mg 1x½
19713 78 P 0.8 74 Captopril 25 mg 3x1
19713 78 P 0.8 74 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 0.8 74 Tensivask 10 mg 1x1
20656 80 P 0.8 73 Furosemid 40 mg 1x½
374426 60 P 0.9 71 captopril 12.5 mg 2x1
386669 73 P 0.9 70 captopril 25 mg 3x1
386669 73 P 0.9 70 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x2
20595 60 P 0.9 68 Captopril 12.5 mg 3x1
376364 60 P 0.9 67 furosemid 40 mg 1x1
12528 65 P 0.9 67 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19384 65 P 0.9 67 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 0.9 67 Captopril 12.5 mg 2x1
18286 67 P 0.9 66 Captopril 12.5 mg 2x1
21084 70 P 0.9 66 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 3x1
352430 71 P 0.9 66 Furosemide 40 mg 2x1
352430 71 P 0.9 66 captopril 25 mg 3x1
384116 79 P 0.9 66 furosemid tab 40 mg 1x1
18041 75 P 0.9 65 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
372764 71 P 0.9 64 captopril 25 mg 3x1
380489 68 P 1 61 captopril 25 mg 3x1
380489 68 P 1 61 inj. farsix 40 mg/2 ml 1x2
73

295740 62 P 1 60 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1


295740 62 P 1 60 captopril 37.5 mg 3x1
19384 65 P 1 59 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19384 65 P 1 59 Captopril 12.5 mg 2x1
19384 65 P 1 59 Furosemide 40 mg 1x1
6344 67 P 1 59 Hct 12.5 mg 1x1
368390 86 P 1 59 captopril 25 mg 3x1
368390 86 P 1 59 inj. farsix 40 mg/2 ml 3x1
11363 70 P 1 58 Captopril 12.5 mg 2x1
11363 70 P 1 58 HCT 12.5 mg 1x½
19392 77 P 1 57 Blopress 8 mg 1 x ½ tb
18601 80 P 1 57 Captopril 12.5 mg 3x1
18601 80 P 1 57 Amlodipin tab 10 mg 1x1
11292 90 P 1 55 Furosemid 40 mg 1x½
4708 64 P 1.1 53 Captopril 12.5 mg 3x1
380821 84 P 1.1 53 captopril 12.5 mg 2x1
380821 84 P 1.1 53 furosemid tab 40 mg 1x1
21029 69 P 1.1 52 Furosemid 40 mg 1x½
19535 70 P 1.1 52 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 1.1 52 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.2 47 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.2 47 Spironolactone 50 mg 1x1
381793 84 P 1.2 47 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1x1
390559 65 P 1.3 46 captopril 25 mg 3x1
380821 84 P 1.2 45 Furosemid 40 mg/2 ml 2x1
380821 84 P 1.2 45 captopril 6.25 mg 2x1
74

11292 93 P 1.2 45 Furosemid 40 mg 1x1


19384 65 P 1.3 44 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 1.3 44 Captopril 12.5 mg 2x1
19311 70 P 1.3 43 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
19311 70 P 1.3 43 Captopril 12.5 mg 3x1
19311 70 P 1.3 43 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 1.3 43 Biopress 8 mg 1x½
19713 78 P 1.3 42 Captopril 12.5 mg 3x 1
19713 78 P 1.3 42 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 1.3 42 Tensivask 10 mg x 1tb
366939 60 P 1.4 41 inj. Farsix 40 mg/2 ml 2x1
366939 60 P 1.4 41 captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1.3 41 inj furosemid 40 mg/2 ml 1x1
106812 75 P 1.3 41 Captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1.3 41 amlodipine 10 mg 1x1
375527 76 P 1.4 39 captopril 25 mg 3x1
387649 60 P 1.5 38 furosemid 40 mg 1x1
11287 70 P 1.6 34 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1x1
11287 70 P 1.6 34 Spironolactone 50 mg 1x1
11106 93 P 1.6 32 Captopril 12.5 mg 3x1
279129 63 P 1.7 31 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3x2
279129 63 P 1.7 31 captoril 6.25 mg 2x1
374351 69 P 1.9 29 furosemid tab 40 mg 1x1
296670 77 P 1.8 29 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 2x1
296670 77 P 1.8 29 captopril 6.25 mg 2x1
321836 62 P 2.8 23 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x2
75

321836 62 P 2.8 23 captopril 25 mg 3x1


20170 70 P 2.3 22 Furosemid 40 mg 1x1
142377 88 P 2.2 22 inj. Farsix 40 mg/2 ml 1x1
142377 88 P 2.2 22 furosemide 40 mg 1x1
19392 76 P 2.4 21 Furosemid 40 mg 1x½
393559 70 P 2.8 18 Furosemid 40 mg 1x1
384214 70 P 2.7 18 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2x1
384214 70 P 2.7 18 captopril 25 mg 3x1
384214 70 P 2.7 18 nifedipine 10 mg 3x1
1446 67 P 3.8 13 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1x1
384388 61 P 4.1 12 inj. furosemid 40 mg/2 ml 4x2
384388 61 P 4.1 12 nifedipine 10 mg 3x1

Lampiran 4. Tabel Data Sampel berdasarkan normal dan tidak normal LFG di Rumah Sakit Kabupaten Bantul
periode 2009
GFR
RM Umur JK SeCr(mg/dL) (mL/min/1.73 m2) Obat Dosis Frekuensi
384388 61 P 4 12 inj. furosemid 40 mg/2 ml 4 x 2
384388 61 P 4 12 nifedipine 10 mg 3x1
392918 72 L 5 13 captopril 25 mg 2x1
392918 72 L 5 13 Furosemide 40 mg 1x1
1446 67 P 4 13 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
232748 68 L 4 15 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 4 x 2
372893 85 L 4 16 captopril 6.25 mg 3x1
372893 85 L 4 16 furosemid 40 mg 1x1
385000 72 L 4 17 nifedipin 10 mg 3x1
76

393559 70 P 3 18 Furosemid 40 mg 1x1


384214 70 P 3 18 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1
384214 70 P 3 18 captopril 25 mg 3x1
384214 70 P 3 18 nifedipine 10 mg 3x1
370030 (1) 72 L 3 21 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
19392 76 P 2 21 Furosemid 40 mg 1x½
20170 70 P 2 22 Furosemid 40 mg 1x1
142377 88 P 2 22 inj. Farsix 40 mg/2 ml 1 x 1
142377 88 P 2 22 furosemide 40 mg 1x1
321836 62 P 3 23 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 2
321836 62 P 3 23 captopril 25 mg 3x1
290846 65 L 3 24 captopril 12.5 mg 2x1
290846 65 L 3 24 furosemide 40 mg 1x1
389694 69 L 3 25 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
389694 69 L 3 25 nifedipine 10 mg 3x1
389694 69 L 3 25 captopril 25 mg 3x1
241840 81 L 2 27 furosemide 40 mg 2x1
241840 81 L 2 27 captopril 25 mg 3x1
378043 64 L 2 28 Captopril 12.5 mg 3x1
374351 69 P 2 29 furosemid tab 40 mg 1x1
296670 77 P 2 29 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 2 x 1
296670 77 P 2 29 captopril 6.25 mg 2x1
373063 99 L 2 31 inj. farsix 40 mg/2 ml 3 x 1
373063 99 L 2 31 Captopril 12.5 mg 3x1
279129 63 P 2 31 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3 x 2
279129 63 P 2 31 captoril 6.25 mg 2x1
77

11106 93 P 2 32 Captopril 12.5 mg 3x1


11287 70 P 2 34 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1 x 1
11287 70 P 2 34 Spironolactone 50 mg 1x1
280681 84 L 2 36 captopril 25 mg 3x1
280681 84 L 2 36 nifedipine 5 mg 3x1
17988 66 L 2 38 Furosemid 40 mg 1x½
373117 70 L 2 38 furosemid 40 mg 1x1
387649 60 P 2 38 furosemid 40 mg 1x1
375527 76 P 1 39 captopril 25 mg 3x1
379709 (1) 70 L 2 41 furosemid 40 mg 1x1
379709 (1) 70 L 2 41 captopril 25 mg 2x1
389315 77 L 2 41 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
366939 60 P 1 41 inj. Farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
366939 60 P 1 41 captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1 41 inj furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
106812 75 P 1 41 Captopril 25 mg 3x1
106812 75 P 1 41 amlodipine 10 mg 1x1
311796 74 L 2 42 furosemide 40 mg 1x1
311796 74 L 2 42 captopril 6.25 mg 2x1
19713 78 P 1 42 Captopril 12.5 mg 3x 1
19713 78 P 1 42 Hct 12.5 mg 1x1
19713 78 P 1 42 Tensivask 10 mg x 1tb
370030 (2) 72 L 2 43 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
19311 70 P 1 43 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
19311 70 P 1 43 Captopril 12.5 mg 3x1
19311 70 P 1 43 Furosemid 40 mg 1x1
78

19311 70 P 1 43 Biopress 8 mg 1x½


115423 67 L 2 44 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
19384 65 P 1 44 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 1 44 Captopril 12.5 mg 2x1
380821 84 P 1 45 Furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1
380821 84 P 1 45 captopril 6.25 mg 2x1
11292 93 P 1 45 Furosemid 40 mg 1x1
390559 65 P 1 46 captopril 25 mg 3x1
5959 86 L 2 47 Captopril 12.5 mg 2x1
11287 70 P 1 47 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1 x 1
11287 70 P 1 47 Spironolactone 50 mg 1x1
381793 84 P 1 47 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
376347 60 L 2 48 captopril 25 mg 2x1
353518 86 L 1 49 captopril 25 mg 3x1
353518 86 L 1 49 amlodipine 10 mg 1x1
21029 69 P 1 52 Furosemid 40 mg 1x½
19535 70 P 1 52 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 1 52 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
4708 64 P 1 53 Captopril 12.5 mg 3x1
380821 84 P 1 53 captopril 12.5 mg 2x1
380821 84 P 1 53 furosemid tab 40 mg 1x1
379709 (2) 70 L 1 54 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3 x 2
379709 (2) 70 L 1 54 captopril 6.25 mg 3x1
299232 74 L 1 54 captopril 37.5 mg 3x1
299232 74 L 1 54 furosemide 40 mg/2 ml 2 x 1
286438 73 L 1 55 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 1 x 2
79

286438 73 L 1 55 captopril 12.5 mg 3x1


379037 85 L 1 55 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1
379037 85 L 1 55 captopril 6.25 mg 3x1
11292 90 P 1 55 Furosemid 40 mg 1x½
21295 82 L 1 56 Captopril 12.5 mg 3x1
19392 77 P 1 57 Blopress 8 mg 1 x ½ tb
18601 80 P 1 57 Captopril 12.5 mg 3x1
18601 80 P 1 57 Amlodipin tab 10 mg 1x1
19820 70 L 1 58 Furosemid 40 mg 1x½
11363 70 P 1 58 Captopril 12.5 mg 2x1
11363 70 P 1 58 HCT 12.5 mg 1x½
19384 65 P 1 59 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
19384 65 P 1 59 Captopril 12.5 mg 2x1
19384 65 P 1 59 Furosemide 40 mg 1x1
6344 67 P 1 59 Hct 12.5 mg 1x1
368390 86 P 1 59 captopril 25 mg 3x1
368390 86 P 1 59 inj. farsix 40 mg/2 ml 3 x 1
123843 66 L 1 60 amlodipin 10 mg 1x1
123843 66 L 1 60 captopril 50 mg 3x1
295740 62 P 1 60 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1
295740 62 P 1 60 captopril 37.5 mg 3x1
380489 68 P 1 61 captopril 25 mg 3x1
380489 68 P 1 61 inj. farsix 40 mg/2 ml 1 x 2
269916 (3) 79 L 1 63 captopril 25 mg 3x1
20554 70 L 1 64 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
372764 71 P 1 64 captopril 25 mg 3x1
80

18041 75 P 1 65 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1 x 1


373087 75 L 1 66 Captopril 12.5 mg 3x1
18286 67 P 1 66 Captopril 12.5 mg 2x1
21084 70 P 1 66 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 3 x 1
352430 71 P 1 66 Furosemide 40 mg 2x1
352430 71 P 1 66 captopril 25 mg 3x1
384116 79 P 1 66 furosemid tab 40 mg 1x1
376364 60 P 1 67 furosemid 40 mg 1x1
12528 65 P 1 67 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
19384 65 P 1 67 Furosemide 40 mg 1x1
19384 65 P 1 67 Captopril 12.5 mg 2x1
379131 62 L 1 68 furosemid 40 mg 1x1
259545 83 L 1 68 captopril 12.5 mg 2x1
20595 60 P 1 68 Captopril 12.5 mg 3x1
376350 70 L 1 70 furosemid 40 mg 1x1
380670 70 L 1 70 captopril 25 mg 3x1
386669 73 P 1 70 captopril 25 mg 3x1
386669 73 P 1 70 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 2
21010 65 L 1 71 Amilopidin 5 mg 1 x 1 k/p
21010 65 L 1 71 Furosemid 40 mg 1x1
374426 60 P 1 71 captopril 12.5 mg 2x1
278261 74 L 1 72 furosemide 40 mg 1x1
260903 63 L 1 73 captoril 12.5 mg 3x1
20656 80 P 1 73 Furosemid 40 mg 1x½
19713 78 P 1 74 Captopril 25 mg 3x1
19713 78 P 1 74 Hct 12.5 mg 1x1
81

19713 78 P 1 74 Tensivask 10 mg 1x1


314970 85 L 1 75 inj furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
19311 70 P 1 75 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
19311 70 P 1 75 Captopril 12.5 mg 3x1
19311 70 P 1 75 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 1 75 Biopress 8 mg 1x½
368871 83 L 1 76 captopril 6.25 mg 2x1
372550 70 P 1 78 furosemid 40 mg 1x1
372550 70 P 1 78 captoril 25 mg 2x1
372550 70 P 1 78 amdixal 10 mg 1x1
375292 65 P 1 80 Inj Furosemide 40 mg/2 ml 1 x 2
375292 65 P 1 80 Lisonipril 10 mg 1x½
374503 70 P 1 80 furosemid tab 40 mg 1x1
374503 70 P 1 80 captopril 6.25 mg 2x1
273375 71 P 1 80 captopril 12.5 mg 3x1
255832 78 L 1 81 captopril 12.5 mg 2x 1
354441 (1) 71 P 1 81 captopri 25 mg 3x1
354441 (1) 71 P 1 81 nifedipin 10 mg 3x½
372287 85 L 1 82 furosemid 40 mg 1x½
372287 85 L 1 82 captopril 25 mg 2x1
372287 85 L 1 82 amlodipine 10 mg 1x1
371413 85 L 1 83 Captopril 25 mg 3x1
139247 60 P 1 83 captoril 25 mg 3x1
385137 73 P 1 84 captopril 25 mg 3x1
385137 73 P 1 84 nifedipin 10 mg 3x½
378867 61 L 1 85 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
82

383417 70 L 1 86 inj. farsix 1 gr 2x1


383417 70 L 1 86 captopril 50 mg 3x1
251 82 L 1 86 Furosemid . 40 mg 1x1
392909 72 P 1 86 captopril 25 mg 3x1
392909 72 P 1 86 nifedipine 10 mg 3x1
371587 68 L 1 87 captopril 25 mg 3x1
19535 70 P 1 88 Furosemid 40 mg 1x1
19535 70 P 1 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
19311 70 P 1 88 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 1 88 Blopress 8 mg 1x1
20778 70 P 1 88 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1
385671 70 P 1 88 captopril 25 mg 3x1
131874 70 L 1 91 Captopril 12.5 mg 3x1
373413 85 L 1 91 captopril 25 mg 3x1
373413 85 L 1 91 Furosemid 40 mg 1x½
379249 70 P 1 91 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
379249 70 P 1 91 captopril 25 mg 3x1
209777 81 L 1 92 clonidine 10 mg 2x½
376383 64 L 1 93 captopril 12.5 mg 3x1
348240 76 L 1 93 captopril 25 mg 3x1
374353 75 P 1 94 captopril 25 mg 3x1
321395 64 L 1 95 furosemid 40 mg 1x1
321395 64 L 1 95 captopril 12.5 mg 2x1
373414 70 L 1 95 captopril 12.5 mg 2x1
374667 84 L 1 96 captopril 25 mg 3x1
382450 70 P 1 96 furosemid 40 mg 1x½
83

374916 70 L 1 97 captopril 12.5 mg 3x1


375597 70 L 1 97 captopril 25 mg 3x1
375528 83 L 1 97 captopril 12.5 mg 2x1
352474 67 L 1 98 captopril 12.5 mg 3x1
391469 71 L 1 98 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1
391469 71 L 1 98 nifedipine 10 mg 3x1
378091 70 L 1 99 captopril 25 mg 3x1
9853 81 L 1 99 Amilodipin 10 mg 1x½
386475 84 L 1 99 inj. Farsix 40 mg/2 ml 3 x 1
386475 84 L 1 99 amlodipine 10 mg 1x1
379389 73 P 1 102 Captopril 12.5 mg 3x1
379389 73 P 1 102 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
373993 80 P 1 102 nifedipine 5 mg 3x1
230924 71 L 1 103 amlodipine 10 mg 1x1
388598 65 P 1 103 captopril 25 mg 3x1
215759 76 P 1 103 Captopril 12.5 mg 3x1
370591 67 L 1 104 captopril 25 mg 2x1
373192 60 L 1 105 Captopril 12.5 mg 3x1
373192 60 L 1 105 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 2
19311 70 P 1 105 Furosemid 40 mg 1x1
19311 70 P 1 105 Blopress 8 mg 1x1
387301 65 L 1 106 captopril 12.5 mg 2x1
393984 70 L 1 106 captopril 25 mg 3x1
316278 64 L 1 107 captopril 25 mg 2x1
369871 86 L 1 107 captopril 25 mg 3x1
354441 (2) 71 P 1 107 captopril 25 mg 3x1
84

374367 60 P 1 108 captopril 25 mg 3x1


387937 70 P 1 109 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1
387937 70 P 1 109 captopril 25 mg 3x1
134983 66 P 1 111 Captopril 25 mg 3x1
134983 66 P 1 111 Furosemid 40 mg 1x½
377371 72 L 1 112 captopril 25 mg 3x1
368965 79 L 1 112 captopril 25 mg 3x1
206267 72 P 1 113 captopril 25 mg 2x1
385367 69 P 1 116 inj Farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
385367 69 P 1 116 captopril 25 mg 3x1
385367 69 P 1 116 nifedipin 10 mg 3x1
384400 75 L 1 117 captopril 25 mg 3x1
384400 75 L 1 117 nifedipine 10 mg 3x1
375597 71 P 1 126 Captopril 25 mg 3x1
358275 71 P 1 129 inj furosemid 40 mg/2 ml 2 x 2
358275 71 P 1 129 captopril 12.5 mg 3x1
11287 70 P 1 130 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1 x 1
381894 85 L 1 131 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
381894 85 L 1 131 captopril 25 mg 2x1
117883 67 P 1 131 nifedipine 10 mg 3x1
370194 90 P 0 132 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1
370194 90 P 0 132 captopril 25 mg 3x1
381746 67 L 1 133 captopril 25 mg 3x1
381746 67 L 1 133 amlodipin 5 mg 1x1
374679 70 L 1 134 captopril 25 mg 3x1
374679 70 L 1 134 inj Farsix 40 mg/2 ml 1 x 1
85

16331 92 L 1 134 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1


385030 76 L 1 137 captopril 25 mg 3x1
385030 76 L 1 137 nifedipin 10 mg 3x1
390827 84 L 1 142 captopril 25 mg 3x1
390827 84 L 1 142 nifedipine 10 mg 3x1
390827 84 L 1 142 HCT 12.5 mg 1x1
377961 61 L 1 143 captopril 25 mg 3x1
377961 61 L 1 143 nifedipine 10 mg 3x½
372063 80 P 0 146 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3 x 1
372063 80 P 0 146 captopril 25 mg 3x1
372063 80 P 0 146 nifedipine 10 mg 3x1
380619 76 L 1 151 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 1 151 furosemid 40 mg 1x½
380619 76 L 1 151 captopril 12.5 mg 2x1
380619 76 L 1 151 furosemid 40 mg 1x½
116516 75 P 0 152 inj furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1
372673 (1) 77 L 1 157 captopril 25 mg 3x1
375188 87 L 1 160 captopril 25 mg 3x1
375188 87 L 1 160 nifedipine 10 mg 1x1
372102 77 L 1 164 furosemide 40 mg 1x1
210637 76 P 0 165 Nifedipin 10 mg 3x½
128777 65 L 1 166 captopril 25 mg 3x1
128777 65 L 1 166 nifedipine 10 mg 3x1
128777 65 L 1 166 HCT 12.5 mg 1x1
379628 65 P 0 170 captopril 25 mg 3x1
380075 75 L 0 211 captopril 12.5 mg 3x1
86

130234 69 L 0 293 captopril 12.5 mg 2x1

Lampiran 5. Tabel Data Sampel yang tepat dan tidak tepat dosis Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009
RM Umur JK SeCr GFR Obat Dosis Frekuensi Penyesuaian
(mg/dL) (mL/min/1.73 m2)
384388 61 P 4.1 12 inj. furosemid 40 mg/2 ml 4 x 2 1 - 3 gr/hari, oral/i.v
384388 61 P 4.1 12 nifedipine 10 mg 3x1 -
392918 72 L 4.6 13 captopril 25 mg 2x1 dosis awal 12.5 mg per hari (tidak
boleh melebihi 75 mg/hari)
392918 72 L 4.6 13 Furosemide 40 mg 1x1 Tidak Perlu
1446 67 P 3.8 13 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1 1 - 3 gr/hari, oral/i.v
232748 68 L 4.3 15 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 4 x 2 Tidak Perlu
372893 85 L 3.8 16 captopril 6.25 mg 3x1 dosis awal 12.5 mg per hari (tidak
boleh melebihi 75 mg/hari)
372893 85 L 3.8 16 furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
385000 72 L 3.7 17 nifedipin 10 mg 3x1 -
393559 70 P 2.8 18 Furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
384214 70 P 2.7 18 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
384214 70 P 2.7 18 captopril 25 mg 3x1 dosis awal 12.5 mg per hari (tidak
boleh melebihi 75 mg/hari)
384214 70 P 2.7 18 nifedipine 10 mg 3x1 -
370030 72 L 3.1 21 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
(1)
19392 76 P 2.4 21 Furosemid 40 mg 1x½ Tidak Perlu
20170 70 P 2.3 22 Furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
142377 88 P 2.2 22 inj. Farsix 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
142377 88 P 2.2 22 furosemide 40 mg 1x1 Tidak Perlu
321836 62 P 2.8 23 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 2 Tidak Perlu
87

321836 62 P 2.8 23 captopril 25 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak


boleh melebihi 100 mg/hari
290846 65 L 2.8 24 captopril 12.5 mg 2x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
290846 65 L 2.8 24 furosemide 40 mg 1x1 Tidak Perlu
389694 69 L 2.8 25 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
389694 69 L 2.8 25 nifedipine 10 mg 3x1 -
389694 69 L 2.8 25 captopril 25 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
241840 81 L 2.4 27 furosemide 40 mg 2x1 Tidak Perlu
241840 81 L 2.4 27 captopril 25 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
378043 64 L 2.5 28 Captopril 12.5 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
374351 69 P 1.9 29 furosemid tab 40 mg 1x1 Tidak Perlu
296670 77 P 1.8 29 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
296670 77 P 1.8 29 captopril 6.25 mg 2x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
373063 99 L 2.1 31 inj. farsix 40 mg/2 ml 3 x 1 Tidak Perlu
373063 99 L 2.1 31 Captopril 12.5 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
279129 63 P 1.7 31 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3 x 2 Tidak Perlu
279129 63 P 1.7 31 captoril 6.25 mg 2x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
11106 93 P 1.6 32 Captopril 12.5 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
11287 70 P 1.6 34 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
11287 70 P 1.6 34 Spironolactone 50 mg 1x1 diberikan setiap 12 -24 jam
280681 84 L 1.9 36 captopril 25 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
280681 84 L 1.9 36 nifedipine 5 mg 3x1 -
88

17988 66 L 1.9 38 Furosemid 40 mg 1x½ Tidak Perlu


373117 70 L 1.9 38 furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
387649 60 P 1.5 38 furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
375527 76 P 1.4 39 captopril 25 mg 3x1 inisial dosis 25 mg per hari (tidak
boleh melebihi 100 mg/hari
379709 70 L 1.8 41 furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
(1)
379709 70 L 1.8 41 captopril 25 mg 2x1 Tidak Perlu
(1)
389315 77 L 1.7 41 inj. farsix 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
366939 60 P 1.4 41 inj. Farsix 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
366939 60 P 1.4 41 captopril 25 mg 3x1 Tidak Perlu
106812 75 P 1.3 41 inj furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
106812 75 P 1.3 41 Captopril 25 mg 3x1 Tidak Perlu
106812 75 P 1.3 41 amlodipine 10 mg 1x1 2,5 mg per hari
311796 74 L 1.7 42 furosemide 40 mg 1x1 Tidak Perlu
311796 74 L 1.7 42 captopril 6.25 mg 2x1 Tidak Perlu
19713 78 P 1.3 42 Captopril 12.5 mg 3x 1 Tidak Perlu
19713 78 P 1.3 42 HCT 12.5 mg 1x1 12.5 mg per hari (p.o)
19713 78 P 1.3 42 Tensivask 10 mg x 1tb 2,5 mg per hari
370030 72 L 1.7 43 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
(2)
19311 70 P 1.3 43 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
19311 70 P 1.3 43 Captopril 12.5 mg 3x1 Tidak Perlu
19311 70 P 1.3 43 Furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
19311 70 P 1.3 43 Biopress 8 mg 1x½ Tidak Perlu
115423 67 L 1.7 44 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
19384 65 P 1.3 44 Furosemide 40 mg 1x1 Tidak Perlu
89

19384 65 P 1.3 44 Captopril 12.5 mg 2x1 Tidak Perlu


380821 84 P 1.2 45 Furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
380821 84 P 1.2 45 captopril 6.25 mg 2x1 Tidak Perlu
11292 93 P 1.2 45 Furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
390559 65 P 1.3 46 captopril 25 mg 3x1 Tidak Perlu
5959 86 L 1.5 47 Captopril 12.5 mg 2x1 Tidak Perlu
11287 70 P 1.2 47 Inj. Lasix ekstra 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
11287 70 P 1.2 47 Spironolactone 50 mg 1x1 diberikan setiap 12 -24 jam
381793 84 P 1.2 47 inj. furosemid 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
376347 60 L 1.6 48 captopril 25 mg 2x1 Tidak Perlu
353518 86 L 1.5 49 captopril 25 mg 3x1 Tidak Perlu
353518 86 L 1.5 49 amlodipine 10 mg 1x1 2,5 mg per hari
21029 69 P 1.1 52 Furosemid 40 mg 1x½ Tidak Perlu
19535 70 P 1.1 52 Furosemid 40 mg 1x1 Tidak Perlu
19535 70 P 1.1 52 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
4708 64 P 1.1 53 Captopril 12.5 mg 3x1 Tidak Perlu
380821 84 P 1.1 53 captopril 12.5 mg 2x1 Tidak Perlu
380821 84 P 1.1 53 furosemid tab 40 mg 1x1 Tidak Perlu
379709 70 L 1.4 54 inj. furosemid 40 mg/2 ml 3 x 2 Tidak Perlu
(2)
379709 70 L 1.4 54 captopril 6.25 mg 3x1 Tidak Perlu
(2)
299232 74 L 1.4 54 captopril 37.5 mg 3x1 Tidak Perlu
299232 74 L 1.4 54 furosemide 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
286438 73 L 1.4 55 inj. Furosemide 40 mg/2 ml 1 x 2 Tidak Perlu
286438 73 L 1.4 55 captopril 12.5 mg 3x1 Tidak Perlu
379037 85 L 1.3 55 inj. furosemid 40 mg/2 ml 2 x 1 Tidak Perlu
90

379037 85 L 1.3 55 captopril 6.25 mg 3x1 Tidak Perlu


11292 90 P 1 55 Furosemid 40 mg 1x½ Tidak Perlu
21295 82 L 1.3 56 Captopril 12.5 mg 3x1 Tidak Perlu
19392 77 P 1 57 Blopress 8 mg 1 x ½ tb Tidak Perlu
18601 80 P 1 57 Captopril 12.5 mg 3x1 Tidak Perlu
18601 80 P 1 57 Amlodipin tab 10 mg 1x1 2,5 mg per hari
19820 70 L 1.3 58 Furosemid 40 mg 1x½ Tidak Perlu
11363 70 P 1 58 Captopril 12.5 mg 2x1 Tidak Perlu
11363 70 P 1 58 HCT 12.5 mg 1x½ 12.5 mg per hari (p.o)
19384 65 P 1 59 Inj. Lasix 40 mg/2 ml 1 x 1 Tidak Perlu
19384 65 P 1 59 Captopril 12.5 mg 2x1 Tidak Perlu
19384 65 P 1 59 Furosemide 40 mg 1x1 Tidak Perlu
6344 67 P 1 59 HCT 12.5 mg 1x1 12.5 mg per hari (p.o)
368390 86 P 1 59 captopril 25 mg 3x1 Tidak Perlu
368390 86 P 1 59 inj. farsix 40 mg/2 ml 3 x 1 Tidak Perlu
91

Lampiran 6. Guidline Obat Antihipertensi


92
93
94
95
96
97
98
99
100
101

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian


102
103

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Analisis Pengobatan


Antihipertensi pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi
Glomerulus dengan Formula Modification of Diet in Renal
Disease di Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009”
memiliki nama lengkap Hendrika Toi Doja, merupakan putri
tunggal dalam keluarga Donatus Doja (alm.) dan Thomasine
Tince Palle. Penulis dilahirkan di Maumere pada 27 November
1989. Pendidikan formal yang telah ditempuh, yaitu mengawali
masa pendidikannya di TK Katholik Panti Rini Maumere (1994-
1995), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar
di SDK V Maumere (1995-2001). Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
ditempuh oleh penulis di SMPK Virgo Fidelis Maumere (2001-2004), kemudian
melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMAK St. Gabriel Maumere
(2004-2007). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta pada tahun 2007. Semasa menempuh kuliah, penulis aktif dalam
kegiatan di dalam fakultas maupun di luar fakultas. Penulis pernah menjadi anggota
UKF Herbal Garden Team (HGT) pada tahun 2007, wakil ketua divisi Cerkis
Kompai (Komunitas Paingan) pada tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai