Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan : ke 2

mata kuliah : pengantar Sains dan Teknologi


kelas :
tema : berfikir secara konseptual dan kritis

tujuan :

Mahasiswa memahami apa dan bagaimana berfikir secara konseptual


Mahasiswa mampu memberikan contoh berfikir secara konseptual
mahasiswa memahami apa dan bagaimana berfikir secara kritis.
Mahasiswa mampu memberikan contoh berfikir secara kritis
mahasiswa mampu menerapkan cara berfikir secara konseptual dan
kritis dalam memecahkan masalah-masalah sederhana dalam
kehidupan sehari hari

rujukan : Supriyatna, ST., MT, Teknik elektro Universitas Mataram 2019


Definisi berpikir

 Berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara tepat dan seksama


yang dimulai dengan adanya masalah (Drever).
 Berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru
dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang
komplek atribut-atribut mental (Solso) seperti penilaian,
abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah
 Berpikir adalah pross menghasilkan representasi mental yang
baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi
secara kompleks antara atribut-atribut mental, seperti
penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan
masalah (Suharnan, 2005)

2
… definisi berfikir

Meyer menjelaskan bahwa secara normal berpikir meliputi tiga


komponen pokok.
 Pertama, berpikir adalah aktivitas kognitif yang terjadi di
dalam mental atau pikiran seseorang, tidak tampak, tetapi
dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang tampak.
 Kedua, berpikir merupakan suatu proses yang melibatkan
beberapa manipulasi pengetahuan di dalam sistem kognitif.
Pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan digabungkan
dengan informasi sekarang, sehingga mengubah pengetahuan
seseorang mengenai situasi yang sedang dihadapi.
 Ketiga, aktivitas berpikir diarahkan untuk menghasilkan
pemecahan masalah.
3
Langkah mengoptimal kekuatan
pikiran
1. Luangkan 5 menit untuk menarik napas berlahan dan
membersihkan pikiran dari keadaan statis mental yang
berlebihan.
2. Fokuskan pada subyek kemudian secara aktif mulailah
memikirkannya.
3. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang anda rasakan.
4. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang anda pikirkan.
5. Berpikirlah sepanjang waktu
(Jean M. Stine)

4
Model otak lengkap

• A (kiri atas) • D (kanan atas)

Logis Holistik
Analitis Intuitif
Kuantitatif Sintesis
Faktual Integrasi

Terencana
Emosional
Terorganisir
Perasa
Detil
Kinestetis
Sekuensial
• B (kiri bawah) • C (kanan bawah)

5
Menyelesaikan masalah

A. Menghubungkan 9 titik menggunakan 4 garis lurus


B. Membuat segitiga sama sisi menggunakan 6 batang
spidol
C. Mencari jejak kawan yang hilang
D. Menebak tanggal lahir dan bulan lahir kawan

6
B. Berpikir Konseptual

Berpikir konseptual adalah proses berpikir untuk


menemukan ide-ide solusi permasalahan.
Metode ini tidak melihat masalah dalam skala kecil,
tetapi dalam skala besar.
Dengan kata lain, proses ini melihat pemecahan
masalah
dengan cara yang sama sekali baru

7
… berpikir konseptual

Pemikiran Konseptual (Conceptual Thinking) adalah


kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau
hubungan yang tidak nampak dengan jelas. Termasuk
didalamnya menyimpulkan informasi yang beragam
dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas,
mengidentifikasi kunci atau dasar permasalahan di
dalam situasi yang kompleks dan menciptakan
konsep-konsep baru.

8
Indikator prilaku berpikir konseptual

1. Tidak menggunakan konsep yang abstrak


 Berpikir dengan cara yang sangat konkrit/nyata.
2. Menggunakan aturan dasar
 Menggunakan aturan dasar, logika dan pengalaman masa
lampau, pola (pattern) dalam mengidentifikasi masalah.
 Mengetahui jika suatu peristiwa sama dengan peristiwa
yang pernah terjadi.
 Mampu mengenali kesamaan antara satu peristiwa dengan
peristiwa lainnya.

9
Indikator prilaku berpikir konseptual

3. Melihat pola berdasarkan pengalaman sebelumnya


 Dalam melihat informasi, memahami pola, kecenderungan
(trend), atau bagian yang hilang.
 Memahami bahwa situasi sekarang berbeda atau sama
dengan situasi masa lalu, dan mengidentifikasi kesamaan
dan/atau perbedaan.
4. Menggunakan konsep yang kompleks
 Menggunakan pengetahuan teori atau trend masa lalu
dalam melihat situasi sekarang.
 Mengaplikasi dan memodifikasi konsep/metode kompleks
untuk memecahkan permasalahan bisnis (misal statistical
process control, gaya manajerial, iklim organisasi, metode
proses perbaikan, data transaksi statistik). 10
Indikator prilaku berpikir
konseptual
5. Menjelaskan masalah atau situasi yang kompleks
 Membuat situasi atau ide yang kompleks menjadi jelas,
sederhana dan mudah dimengerti dengan menyusun suatu
penjelasan yang berarti.
 Menyampaikan observasi atau pengetahuan yang ada
dengan cara yang lebih sederhana.
 Memadukan ide-ide dan informasi dan membuat gambaran
yang lebih besar menjadi lebih lengkap dan jelas.

11
Indikator prilaku berpikir konseptual

6. Menciptakan konsep baru


 Membuat konsep baru (yang tidak tampak jelas bagi orang
lain dan yang tidak dipelajari dari pendidikan atau
pengalaman sebelumnya) untuk menjelaskan situasi atau
memcahkan masalah.
 Melihat sesuatu dengan cara yang sangat baru –
“breakthrough thinking”.
.

12
Contoh berpikir konseptual

a. Seorang ibu membeli kue berbentuk segitiga.


Ibu tersebut memiliki 2 orang anak kembar (Adi dan Ade).
Adi ingin mendapatkan kue bagian atas (warna merah) dan Ade
menginginkan kue bagian bawah (warna kuning, hijau dan
merah).
Dimana ibu harus memotong/membagi kue itu agar adil (sama
besar) untuk kedua anaknya.
BANTU Ibu tsb,

13
Contoh berpikir konseptual

b. Seorang pemuda melekukan perjalanan menggunakan sepeda


motor. Di suatu tempat motornya kehabisan bensin, Di sekitar
tempat tsb ada penjual bensin rumahan. Si nenek penjual
bensin hanya memiliki kurang dari sebotol bensin,
Pemudan tersebut ingin membeli bensin di botol tsb, namun ia
hanya memiliki uang Rp. 5000. Harga sebotol penuh Rp
10.000,-.
Bagaimana cara mengukur agar bensin yang dibeli 0,5 isi botol
bensin tersebut?

14
Contoh berpikir konseptual

c. Jika suatu segitiga memiliki jumlah besar sudut dalam sebesar


180 derajat, segiempat sebesar 360 derajat.
Berapakah jumlah besar sudut dalam pada segisebelas?

15
B. Berpikir Kritis

Definisi berfikir kritis adalah :


• Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi
kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen
• Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata
gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan,
menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan
masalah (Chance,1986)
• Sebuah proses sadar dan sengaja digunakan untuk menafsirkan
dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah
sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan
tindakan (Mertes,1991)

16
Keterampilan berpikir kritis

 Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan


 Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
 Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam
pemberian alasan
 Memecahkan masalah secara sistematis
 Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
 Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri

17
Perbedaan pemikir kritis dan tidak

 Pemikir kritis
 Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan,
memisahkannya dari informasi yang irelevan
 Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi
masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari
informasi tambahan yang relevan
 Bukan pemikir kritis
 Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua
informasi sama pentingnya
 Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan masalah inti

18
Mengapa perlu berpikir kritis

Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan


potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan
masalah, menciptakan, dan menyadari diri

19
Contoh berpikir kritis

D Contoh pada a) berpikir konseptual dilanjutkan dengan cara


mengevaluasi jenis segitiga ( sesisi, sama tinggi atau sikusiku)
pada bentuk kue. Adakah rumus umumnya (menyatukannya)?

b. Contoh pada c) berpikir konseptual, dilanjutkan dengan


bertanya berlakukah pada hal sama jika persegi-n dan pada segi
beraturan dan tak beraturan?

20

Anda mungkin juga menyukai