Anda di halaman 1dari 20

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

NOMOR : 664.a/TU/RSUD/VII/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PEMELIHARAAN ALAT MEDIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kayuagung, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan
Pemeliharaan Alat Medis Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kayuagung;

Mengingat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
2 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3 Peraturan Menteri Kesehatan No.363/MENKES/PER/IV/1998 tentang Pengujian
Dan Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan Pasal 2 Ayat 1,
4 Keputusan Mentri Kesehatan republik Indonesia Nomor 371/Menkes/SK/II/2007
tentang Standar Profesi Teknisi Elektromedik,

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEBIJAKAN PEMELIHARAAN ALAT MEDIS
Pertama : Kebijakan Pemeliharaan alat Medis Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini
Kedua Pembinaan dan pengawasan tentang Kebijakan Pemeliharaan Alat Medis Rumah
Sakit Umum Daerah Kayuagung dilaksanakan oleh Direksi dan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit Umum Darah Kayuagung dan
Keamanan Fasilitas fisik di rumah sakit dalam Program Pelayanan Pasien.
:
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 6 Juli 201716 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG
NOMOR : 491.a/TU/RSUD/V/2017
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa untuk mendukung terwujudnya visi dan misi RSUD Kayuagung serta dalam
rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
mengutamakan keselamatan pasien, antisipasi situasi dan kondisi yang sangat
dinamis baik internal maupun external maka perlu adanya kebijakan manajemen
fasilitas kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di RSUD
Kayuagung.

b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, maka perlu di terbitkan Surat Keputusan
Direktur RSUD Kayuagung.
Mengingat 1 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2 Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3 Permenkes 147/Menkes/PER/I/2010 tentang perizinan rumah sakit
4 Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
5 Permenkes No.472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengaman Bahan Berbahaya Bagi
Kesehatan.
6 Undang undang RI No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
7 SK Meteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar
pelayanan rumah sakit
8 SK Menteri Kesehatan RI Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri
9 Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen K3RS
10 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar K3RS
11 Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3RS
12 Kepmenkes 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan rumah sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur RSUD Kayuagung tentang Manajemen Fasilitas Kesehatan
Pertama Memberlakukan kebijakan manajemen fasilitas kesehatan sebagaimana dalam
terlampir dalam keputusan ini
Kedua : Segala biaya yan g ditimbulkan akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan
kepada anggaran Rumah Sakit.
Ketiga : Laporan kegiatan dibuat Komite K3RS secara teratur dan disampaikan kepada
Direktur RS dan instansi terkait
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dgn ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 509.a/TU /RSUD/V/2017
TENTANG
KEBIJAKAN LARANGAN MEROKOK
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Guna untuk menunjang kesembuhan dan kenyamanan pasien dalam


mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung,
maka perlu dibuat Kebijakan Larangan Merokok di Area Rumah Sakit, melalui
Surat Keputusan Direktur

Mengingat 1 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, tentang Kesehatan


2 Perda No.6 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok
3 Perbup No. 41 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok
4 Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang
kebijakan Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan larangan merokok di lingkungan Rumah Sakit sebagai acuan
dalam pemberian pelayanan di Rumah Sakit Kayuagung
Kedua : Lingkungan Rumah Sakit adalah semua Ruang Unit Kerja yang ada didalam
lingkungan Rumah Sakit
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Sakit
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 510.a/TUI/RSUD/V/2017
TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG TEMPAT BERISIKO
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa dalam upaya mewujudkan Derajat Kesehatan yang optimal sesuai
dengan tujuan pembangunan kesehatan, Tim Keselamatan dan kesehatan kerja
sebagai salah satu penunjang keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Juga menentukan arah dan tujuan dalam melaksanakan kegiatan di Rumah
Sakit dan diatur serta ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kayuagung
b. Hasil pertemuan Tim K-3 Rumah Sakit tanggal 18 Mei 2006 Usulan Kebijakan
tentang tempat beresiko di RSUD Kayuagung”.

Mengingat 1 Undang-undang No. 01 Tahun 1970 , tentang Keselamatan Kerja.


2 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, tentang Kesehatan
3 Permenaker No. 5 / Men / 1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4 Permenkes No. 986 / MenKes / Per / XI / 1992, tentang Persyaratan Kesehatan
5 Lingkungan Rumah
Keputusan Dirjen Sakit
PPM & PLP No. HK.00.06.6.44 Thn 1993
6 Pedoman teknis pengolahan limbah klinis dan infeksi, sterilisasi di rumah sakit
tahun 1966

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Kebijakan tentang tempat beresiko di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung
Pertama : Yang termasuk tempat berisiko di RSUD kayuagung : 1.Ruang Isolasi; 2.Tempat
penyimpanan Naokotika, Sitostatika dan Reagen; 3.Tempat penyimpanan bahan
mudah terbakar ( Alkohol,LPG dan Oksigen )

Kedua : Pemasangan Rambu-Rambu / Tanda di tempat berisiko : 1. Awas Bahan


Ketiga : berbahaya; 2.
Penyediaan Awas Pengaman
Sarana Tegangan Tinggi;
: 1. Alat3.Pelindung
Dilarang Merokok;
Diri ( APD4.);Awas
2. AlatHati-hati
Pemadam Jalan
Kebakaran Api Ringan ( APAR ); 3. Air mengalir; 4. MSDS
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 512.a/TU/RSUD/V/2017
TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa dalam upaya mewujudkan Derajat Kesehatan yang optimal sesuai
dengan tujuan pembangunan kesehatan, Tim Keselamatan dan kesehatan kerja
sebagai salah satu penunjang keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Juga menentukan arah dan tujuan dalam melaksanakan kegiatan di Rumah
Sakit dan diatur serta ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kayuagung

b. Hasil bimbingan Pokja MFK RSUD Kayuagung tanggal 21 Juli 2017, Usulan
Kebijakan Tentang Bahan Berbahaya dan Beracun di RSUD Kayuagung”.

Mengingat 1 Undang-undang No. 01 Tahun 1970 , tentang Keselamatan Kerja.


2 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, tentang Kesehatan
3 Permenaker No. 5 / Men / 1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4 Permenkes No. 986 / MenKes / Per / XI / 1992, tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
7 PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit
8 Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang
kebijakan Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Kebijakan tentang Bahan Berbahaya dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Kayuagung
Pertama Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ) adalah zat atau bahan-bahan lain yang dapat
membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan
atau lingkungan hidup pada umumnya
Kedua : Yang termasuk bahan berbahaya dan beracun adalah : 1. mudah meledak;
2. pengoksidasi; 3. sangat mudah sekali menyala; 4.  sangat mudah menyala; 5.
mudah menyala; 6. amat sangat beracun; 7.  sangat beracun; 8.  beracun; 9.
berbahaya; 10. orosif; 11. bersifat iritasi; 12.   berbahaya bagi lingkungan; 13.
karsinogenik; 14. teratogenik; 15.  mutagenik.

Ketiga : Pemasangan Rambu-Rambu / Tanda di tempat berisiko : 1. Awas Bahan


berbahaya; 2. Awas Tegangan Tinggi; 3. Dilarang Merokok; 4. Awas Hati-hati Jalan
Licin
Keempat : Penyediaan Sarana Pengaman : 1. Alat Pelindung Diri ( APD ); 2. Alat Pemadam
Kebakaran Api Ringan ( APAR ); 3. Air mengalir; 4. MSDS
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung
dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 514.a/TU/RSUD/V/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa dalam upaya mewujudkan Derajat Kesehatan yang optimal sesuai
dengan tujuan pembangunan kesehatan, Tim Keselamatan dan kesehatan kerja
sebagai salah satu penunjang keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Juga menentukan arah dan tujuan dalam melaksanakan kegiatan di Rumah
Sakit dan diatur serta ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kayuagung

b. Hasil bimbingan Pokja MFK RSUD Kayuagung tanggal 21 Juli 2017, Usulan
Kebijakan Tentang Bahan Berbahaya dan Beracun di RSUD Kayuagung”.

Mengingat 1 Undang-undang No. 01 Tahun 1970 , tentang Keselamatan Kerja.


2 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, tentang Kesehatan
3 Permenaker No. 5 / Men / 1996, tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
4 Kesehatan No.
Permenkes Kerja
986 / MenKes / Per / XI / 1992, tentang Persyaratan Kesehatan
5 Lingkungan Rumah Sakit
Keputusan Dirjen PPM & PLP No. HK.00.06.6.44 Thn 1993
6 Pedoman teknis pengolahan limbah klinis dan infeksi, sterilisasi di rumah sakit
tahun 1966
7 Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang
kebijakan Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur RSUD Kayuagung tentang Kebijakan Pencegahan
Kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja RSUD Kayuagung”.
Pertama : Penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan kerja bagi seluruh karyawan di
laksanakan 1 bulan sekali di tiap-tiap unit kerja oleh tim K-3 Rumah Sakit.
Kedua Bagi karyawan di unit kerja berisiko tinggi, Wajib memakai alat Pelindung diri (APD)
: sesuai dengan ketentuan standar K-3
Ketiga : Pemeriksaan Kesehatan bagi karyawan di unit kerja berisiko tinggi di lakukan
setiap 1 tahun Sekali. ( Pemeriksaan Laboratorium klinis,RO dan dll )
Keempat : Pemberian makanan tambahan bagi karyawan di unit kerja yang berisiko tinggi
Kelima : Tempat – tempat yang berbahaya harus di beri tanda / Rambu-rambu peringatan
Keenam : Setiap Unit Kerja harus disediakan Alat pemadam Kebakaran / Racun Api Ringan
Ketujuh : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 19610311 199101 1 002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 793/TU/RSUD/VIII/2017
TENTANG
PENGANGKATAN PANITIA K3RS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


Menimbang a. Bahwa pelaksanaan program K3RS adalah suatu bagian pelayanan rumah sakit
yang perlu dilaksanakan oleh insan perumahsakitan;
b. Bahwa pelaksanaan K3 dilakukan oleh ketua K3 dengan struktur organisasi;
c. Bahwa Panitia K3RS diangkat dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
3 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
4 Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
5 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit
6 PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Mengangkat Ketua Panitia K3RS
Pertama : Mengangkat dan Menetapkan nama dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai
Panitia K3RS.
Kedua : Memberikan tugas sebagai yang terlampir dalam Surat Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ada kekeliruan akan diadakan perubahan sebagimana mestinya.

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 658.a/TU/RSUD/VII/2017
TENTANG
PANDUAN PENANGGULANGAN BENCANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa RSUD Kayuagung berupaya meningkatkan kualitas pelayanan sesuai


standar pelayanan kesehatan
b. Bahwa upaya dalam memberikan pelayanan bermutu di RSUD Kayuagung
sibutuhkan program pengawasan resiko
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan pernyataan
butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu dan ditetapkan dengan
keputusan Direktur RSUD kayuagung

Mengingat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
3 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
4 Keselamatan432/Menkes/SK/IV/2007
Kepmenkes Kerja tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
5 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit
7 Permenkes RI Nomor 1692/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011 tentang keselamatan pasien

8 PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan program pengawasan resiko RSUD Kayuagung oleh unit
Manajemen Resiko RSUD Kayuagung
Kedua Kepala unit Manajemen Resiko bertanggung jawab mensosialisasikan program
pengawasan resiko tahun 2017 keunit-unit terkait dan melaporkan kepada direktur
: RSUD Kayuagung
Ketiga : Surat keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat keliruan dalam keputusan ini

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 6 Juli 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG
NOMOR : 659.a/TU/RSUD/VII/2017
TENTANG
PEMBERLAKUAN PROGRAM PENGAWASAN RESIKO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa untuk melaksanakan program kedaruratan bencana perlu disusun panduan
sebagai arahan dalam kegiatan
b. Bahwa kebijakan tersebut mengacu pada peraturan yang berlaku mengenai
kedaruratan bencana
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan pernyataan
butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu dan ditetapkan dengan
keputusan Direktur RSUD kayuagung

Mengingat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
3 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
4 Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
5 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit
6 PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit
7 Permenkes RI Nomor 1277/ Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang standar pelayanan
Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan program pengawasan resiko RSUD Kayuagung oleh unit
Manajemen Resiko RSUD Kayuagung
Kedua Kepala unit Manajemen Resiko bertanggung jawab mensosialisasikan program
pengawasan resiko keunit-unit terkait dan melaporkan kepada direktur RSUD
: Kayuagung
Ketiga : Surat keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat keliruan dalam keputusan ini

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 6 Juli 2017
Direktur RSUD Kayuagung
dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 661.a/TU/RSUD/VII/2017
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi mebimbulkan bahaya fisik, biologi,
kimia yang dapat membahayakan keselamatan terhadap pekerja, pasien,
pengunjung mapun masyarakat lingkungan rumah sakit
b. Bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya keselamatan pasien dilakukan
upaya upaya pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana kedaruratan bencana
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan pernyataan
butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu dan ditetapkan dengan
keputusan Direktur RSUD kayuagung

Mengingat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
3 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
4 Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
5 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit
6 PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit
7 Permenkes RI Nomor 1277/ Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang standar pelayanan
Rumah Sakit
8 Permenaker nomor 04 Tahun 2008 tanggal 14 april tentang syarat-syarat
pemasangan APAR
9 Undang-Undang nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan program pengawasan resiko RSUD Kayuagung oleh unit
Manajemen Resiko RSUD Kayuagung
Kedua Kepala Panitia K3RS bertanggung jawab mensosialisasikan Panduan dan
Pencegahan Bahaya Kebakaran keunit-unit terkait dan melaporkan kepada direktur
: RSUD Kayuagung
Ketiga : Surat keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat keliruan dalam keputusan ini

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 6 Juli 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 662.a/TU/RSUD/VII/2017
TENTANG

PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. bahwa lingkungan hidup yang berada di rumah sakit perlu dijaga kelestariannya
sehinggga tetap mampu menunjang pelaksanaan kegiatan di dalam serta disekitar
rumah sakit;
b. bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam rumah sakit ada yang
menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta menghasilkan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir b, perlu
ditetapkan suatu Panduan tentang pengelolaan bahan dan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada konsideran butir b dan c, perlu
ditetapkan Peraturan Direktur Tentang Pemberlakukan Panduan Pengelolaan
Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Rumah Sakit
Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri;
Mengingat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
3 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
4 Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
5 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
6 Kerja Rumah66
PMK Nomor Sakit
Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit
7 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah sakit;
8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

9 Undang – Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

10 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya


dan Beracun
11 Peraturan Pemerintah No. 85 Junto No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah B3
12 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pemberian Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN
KOTA KEDIRI TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KAYUAGUNG

Kedua Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun di RSUD
Kayuagung sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu, tercantum dalam
: lampiran Peraturan ini
Ketiga : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun di
Rumah Sakit ini harus dibahas sekurang-kurangnya 3 ( tahun ) sekali dan apabila
diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada

Kempat : Surat keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat keliruan dalam keputusan ini

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 6 Juli 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG
NOMOR : 665.a/TU/RSUD/VII/2017
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Kayuagung, maka
diperlukan Pengelolaan Sistem Utilitas rumah sakit yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar Pengelolaan Utilitas di RSUD Kayuagung dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Pedoman Direktur RSUD Kayuagung sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Pengelolaan Sistem Utilitas di RSUD Kayuagung;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Kayuagung.

Mengingat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman


Pemeliharaan dan Perawatan Bangungan Gedung
Pedoman teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen
Kesehatan RI Tahun 2007
3 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomer : 29/PRT/M/2006 Tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi
Rumah Sakit
5 Permenkes RI Nomor 1277/ Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang standar pelayanan
Rumah Sakit
6 Permenaker nomor 04 Tahun 2008 tanggal 14 april tentang syarat-syarat
pemasangan APAR

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas RSUD Kayuagung
Kedua Dengan dikeluarkannya Keputusan Direktur RSUD Kayuagung ini, maka apabila
terdapat peraturan yang bertentangan dengan Keputusan Direktur ini maka
: peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Ketiga : Surat keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat keliruan dalam keputusan ini

Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal : 6 Juli 2017
Direktur RSUD Kayuagung
dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG


NOMOR : 793/TU/RSUD/VIII/2017
TENTANG
STRUKTUR PK3RS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYAUGUNG

DIREKTUR RSUD KAYUAGUNG

Menimbang a. Bahwa pelaksanaan program K3RS adalah suatu bagian pelayanan rumah sakit
yang perlu dilaksanakan oleh insan perumahsakitan;
b. Bahwa pelaksanaan K3 dilakukan oleh ketua K3 dengan struktur organisasi;
c. Bahwa Panitia K3RS diangkat dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
3 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
4 Kepmenkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
5 Kepmenkes No.1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit
6 PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Struktur PK3RS RSUD KAYUAGUNG
Pertama : Mengangkat dan Menetapkan nama dalam Lampiran Surat Keputusan ini sebagai
Panitia K3RS.
Kedua : Memberikan tugas sebagai yang terlampir dalam Surat Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ada kekeliruan akan diadakan perubahan sebagimana mestinya.
Ditetapkan di Kayuagung
Pada Tanggal 16 Mei 2017
Direktur RSUD Kayuagung

dr. H Fikram
Pembina
NIP. 196103111991011002
STANDAR
OPERASIONAL NEBULIZER
PROSEDUR (SPO)
Pengertian Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup.
Tujuan 1. Keamanan dan keselamatan kerja
2. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan alat langkah demi langkah
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang kebijakan
Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung
Prosedur Cara Pengoperasian Alat
1 Pasang semua asesoris peralat
2 Masukkan kabel utama ke jala-jala PLN
3 Masukkan cairan obat ke dalam cup nebulizer
4 Tekan tombol On/Off sehingga led menyala dan asap hasil proses nebula akan
keluar dan dihisap oleh pasien, atur kecepatan uap dan banyaknya uap
5 Matikan saklar ke posisi Off jika sudah selesai.
Cara Pemeliharaan Alat
1 Ganti Bactrial filter jika sudah kotor
2 Bersihkan dengan kain basah hangat untuk secara berkala, dan apabila ada debu.
STANDAR
OPERASIONAL NEBULIZER
PROSEDUR (SPO)
Pengertian Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup.
Tujuan 1. Keamanan dan keselamatan kerja
2. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan alat langkah demi langkah
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang kebijakan
Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung
Prosedur Cara Pengoperasian Alat
1 Pasang semua asesoris peralat
2 Masukkan kabel utama ke jala-jala PLN
3 Masukkan cairan obat ke dalam cup nebulizer
4 Tekan tombol On/Off sehingga led menyala dan asap hasil proses nebula akan
keluar dan dihisap oleh pasien, atur kecepatan uap dan banyaknya uap
5 Matikan saklar ke posisi Off jika sudah selesai.
Cara Pemeliharaan Alat
1 Ganti Bactrial filter jika sudah kotor
2 Bersihkan dengan kain basah hangat untuk secara berkala, dan apabila ada debu.

STANDAR
OPERASIONAL NEBULIZER
PROSEDUR (SPO)
Pengertian Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup.
Tujuan 1. Keamanan dan keselamatan kerja
2. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan alat langkah demi langkah
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang kebijakan
Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung
Prosedur Cara Pengoperasian Alat
1 Pasang semua asesoris peralat
2 Masukkan kabel utama ke jala-jala PLN
3 Masukkan cairan obat ke dalam cup nebulizer
4 Tekan tombol On/Off sehingga led menyala dan asap hasil proses nebula akan
keluar dan dihisap oleh pasien, atur kecepatan uap dan banyaknya uap
5 Matikan saklar ke posisi Off jika sudah selesai.
Cara Pemeliharaan Alat
1 Ganti Bactrial filter jika sudah kotor
2 Bersihkan dengan kain basah hangat untuk secara berkala, dan apabila ada debu.

STANDAR
OPERASIONAL NEBULIZER
PROSEDUR (SPO)
Pengertian Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup.
Tujuan 1. Keamanan dan keselamatan kerja
2. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan alat langkah demi langkah
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Kayuagung No: 491.a/TU/RSUD/V/2017 tentang kebijakan
Manajemen Fasilitas Kesehatan di RSUD Kayuagung
Prosedur Cara Pengoperasian Alat
1 Pasang semua asesoris peralat
2 Masukkan kabel utama ke jala-jala PLN
3 Masukkan cairan obat ke dalam cup nebulizer
4 Tekan tombol On/Off sehingga led menyala dan asap hasil proses nebula akan
keluar dan dihisap oleh pasien, atur kecepatan uap dan banyaknya uap
5 Matikan saklar ke posisi Off jika sudah selesai.
Cara Pemeliharaan Alat
1 Ganti Bactrial filter jika sudah kotor
2 Bersihkan dengan kain basah hangat untuk secara berkala, dan apabila ada debu.

Anda mungkin juga menyukai