Tulisan ini dibuat untuk memberikan harapan bagi seluruh masyarakat Indonesia,
khususnya insan BUMN yang mungkin hanyut dalam pekerjaan dan kesibukan
sehari-hari. Kata pahlawan sudah sangat sering kita dengarkan, karena
merupakan pelajaran wajib yang dibutuhkan seorang siswa saat sedang belajar di
bangku sekolah.
Pahlawan dalam kepala, selalu identik dengan membela negara saat perang,
untuk menjaga kedaulatannya. Tentu pahlawan kemerdekaan adalah pahlawan
yang paling mulia, karena mereka menghantarkan kita menuju titik saat ini. Lalu,
apakah pahlawan hanya identik dengan perang fisik dan masa lalu? Tergantung
se-luas apa kita ingin melihat makna pahlawan tersebut.
Karena pemahaman diatas, tentu kita juga harus melihat karyawan BUMN secara
berbeda juga. Mereka tidak seutuhnya hanya mencari uang, lebih dari itu,
mereka sedang bekerja membangun Indonesia.
Secara pribadi, saya suka menyebutnya dengan kata pahlawan. Stigma baru yang
saya ciptakan ini juga merupakan standar baru yang seharusnya dikenakan oleh
setiap insan BUMN dalam mereka bekerja dan berbakti bagi negara. Sama
seperti seorang dokter, mereka disumpah, dan mereka sadar betul bahwa
mereka bertanggung jawab terhadap kehidupan pasien mereka.
Seharusnya insan BUMN juga bisa melihat dari kacamata yang sama, bahwa
mereka harus dengan sangat serius menjaga marwah mereka, bahwa mereka
sangat berperan bagi kemajuan sebuah negara, dalam jangka yang lebih panjang.
Impactnya mungkin tidak secara langsung kita rasakan. Tapi tanpa disadari tanpa
BUMN, maka Indonesia pasti sulit dalam mengembangkan diri.