Kelahiran yang dipersoalkan karya Farid Fathoni AF merupakan buku yang membahas tentang
sejarah awal mula berdirinya IMM, dilihat dari judul bukunya saja sudah mengisyaratkan bahwa ini
buku yang mengkisahkan lahirnya sebuah organisasi besar, organisasi otonom bernama Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah atau lebih sering disebut dengan IMM.
Sekilas membaca judul buku ini timbul persepsi apakah sebenarnya IMM bermasalah dalam
kelahirannya atau IMM adalah organisasi yang tidak diinginkan, namun setelah membaca buku ini
semua persepsi tersebut kupas dan jelaskan mengenai apa yang sebenarnya melatarbelakangi IMM
itu berdiri, buku ini juga mengupas tentang hubungan antara IMM dan HMI serta Muhammadiyah.
Berdirinya IMM diiringi berbagai peristiwa salah satunya adalah peristiwa G30S/PKI, andai kata
IMM kelahirannya tidak berdekatan dengan peristiwa tersebut mungkin IMM tidak perlu banyak
dipersoalkan dalam kelahirannya.
FARID FATHONI AF, dilahirkan di pesisir Pantai Utara Tuban, pada tanggal 12 Maret 1664 dari
orang tua H Achyat dan Fauzyah. Saat ini sabagai Kelua Yayasan Catur Bina Insan, yakni Lembaga
Pengembangan Anak dan Wanita, di samping aktif di yayasan lain dalam Pengembangan
Pendidikan dipesisir Pantai utara Lamongan. Dan terakhir mencoba menekuni wiraswasta yaitu
sebagai Pimpinan CV IVAFA yang bergerak dalam bidang pengolahan dan penepungan ikan.
Sedang buku keduanya yang segera terbit adalah wanita di Persimpangan Jalan Sebuah potret
Wanita tahun 2009.
Victor Tanja, dalam disertasi doktornya tentang HMI menyatakan, “Bahwa secara ideologis IMM
dan HMI mempunyai wawasan yang sama, barangkali kita akan heran mengapa Muhammadiyah
memandang perlu untuk membentuk organisasi Mahasiswa sendiri?”
Buku ini mencoba mengupas tentang hubungan antara IMM dan HMI serta Muhammadiyah. Di
samping berbagai peristiwa yang mengiringi perjalanan IMM, termasuk peristiwa G30S/PKI.
Sehingga melahirkan praduga, bahwa andaikan kelahiran IMM tidak berdekatan dengan periatiwa
G30S/PKI, barangkali IMM tidak perlu banyak dipersoalkan. Ataukah karena IMM dilahirkan dari
Muhammadiyah sebuah organisasi Islam terbesar yang sekaligus sebagai aparat pembaharu dan
organisasi modern dalam gerakan Islam di Indonesia, sehingga kelahiran IMM jadi dipersoalkan.
Atau gerak perjalanan IMM itu sendiri, yang menjadikan kelahirannya perlu dipersoalkan.
Adalah juga merupakan keunikan tersendiri bagi IMM, yakni satu sisi IMM tidak diakui sebagai
salah satu pendiri KNPI, tapi sisi lain salah seorang anggota DPP IMM adalah merupakan perumus
(pembuat) awal dari Deklarasi Pemuda yang merupakan tonggak berdirinya KNPI. Tidak itu saja,
di lingkungan Muhammadiyah pun ada beberapa kalangan yang menyatakan Muhammadiyah “ya”
tapi IMM “tidak”, yang akhirnya sering melahirkan benturan dan dilema kader.
Berbagai persoalan kemahasiswaan dikupas pula dalam buku ini termasuk peristiwa Aksi MALARI
tahun 1974 serta berbagai aksi kemahasiswaan di seputar tahun 1977/1978.
Buku ini adalah yang pertama kali membicarakan IMM termasuk hubungannya dengan
Muhammadiyah khususnya maupun dengan HMI, misalnya.
Mengingat sebagai buku pertama, maka sangatlah tepat sebagai rujukan dalam berbagai training
IMM khususnya dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) pada umumnya. Di samping mereka
yang berminat dalam mempelajari pengkaderan Muhammadiyah serta peminat gerakan pemuda dan
kemahasiswaan.
RESENSI BUKU
Oleh
Ummu Iffati A’yunin