Anda di halaman 1dari 8

PELATIHAN MENDAUR ULANG LIMBAH KAIN PERCA DENGAN METODE

PRAKTEK UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP


(Studi Eksperimen Para Remaja Putri Di RW 08 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur)

Eprilliyanti
1515115253
Pendidikan Luar Sekolah

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pendidikan kecakapan hidup dan banyaknya
para remaja yang mengganggur Di RW 08 Cakung Barat, Jakarta Timur maka perlu solusi
diantaranya melalui pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data Pelatihan
Mendaur Ulang Limbah Kain Perca dengan Metode Praktek untuk Meningkatkan Kecakapan
Hidup (Studi Eksperimen Para Remaja Putri Di RW 08 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta
Timur) . Variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu pelatihan mendaur ulang limbah kain
perca dengan metode praktek sebagai variabel X dan Kecakapan Hidup sebagai variabel Y.
Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen. Pengumpulan data pada penelitian
menggunakan instrumen berupa tes, kuesioner dan lembar observasi. Instrumen ini telah di uji
coba sebelumnya melalui uji validitas dan reliabilitas, untuk mengetahui keabsahan data.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling sebanyak 20 orang.
Hasil pelatihan mendaur ulang limbah kain perca menjadi kalung dengan metode praktek
untuk meningkatkan kecakapan hidup dilakukan melalui tes hasil yaitu pretest dan posttest,
dimana diperoleh nilai uji pengetahuan dan pemahaman pada pretest 10 responden dari 25
item soal memperoleh nilai rata-rata 40,6 dan posttest memperoleh nilai rata-rata 86,8.
Mengalami kenaikan nilai rata-rata sebesar 46,2 sesudah peserta pelatihan diberikan treatment
pelatihan mendaur ulang limbah kain perca.
Analisa berdasarkan Uji-t diperoleh nilai thitung 15,822 > ttabel 1.685 sehingga penelitian ini
dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kecakapan
hidup pembuatan kalung dari limbah kain perca, Ho ditolak Ha diterima artinya berhasil. Hal
ini berarti bahwa tujuan dari penelitian ini telah “tercapai”. Kesimpulan yang dapat ditarik
dari penelitian ini bahwa dari pelatihan ini peserta didik mempunyai keterampilan untuk
menangani limbah kain perca yang ada di lingkungan. Peserta pelatihan mampu memahami
dan memiliki kecakapan hidup dalam membuat kalung dari limbah kain perca.

Kata Kunci : Kain Perca, Kecakapan Hidup, Pelatihan

PENDAHULUAN beban bagi lingkungan di mana mereka


A. Latar belakang tinggal. Permasalahan remaja yang ada
Orang-orang muda merupakan saat ini sangat kompleks dan
bagian dari suatu masyarakat yang mengkhawatirkan.
paling produktif, namun keproduktifan Kelurahan Cakung Barat Jakarta
yang dimiliki oleh rata-rata kaum muda Timur diketahui terdapat banyakremaja
itu tidak termanfaatkan secara optimal yang putus sekolah dan terdapat juga
disebabkan kurangnya arahan dan remaja yang sudah lulus sekolah namun
motivasi. Maka yang sering terjadi, belum bekerja dan tidak meneruskan
alih-alih memberikan kontribusi yang sekolah perguruan tinggi (kuliah), selain
positif kepada masyarakat luas, itu banyak remaja yang belum pernah
sebagian kaum muda itu malah menjadi mengikuti suatu kegiatan yang
menghasilkan pengetahuan atau Kain Perca Menjadi Kalung dengan
keterampilan seperti mengikuti suatu Metode Praktek untuk Meningkatkan
pelatihan. Mereka hanya menerima Kecakapan Hidup (Studi Eksperimen
pengetahuan di pendidikan formalnya Para Remaja Putri Di RW 08 Kelurahan
saja, bahkan mereka belum pernah Cakung Barat, Jakarta Timur)
mengikuti pendidikan nonformal seperti B. Identifikasi Masalah
lembaga kursus atau pelatihan. Mereka Berdasarkan latar belakang
banyak membuang waktu luangnya permasalahan di atas, berikut
dengan hal-hal atau kegiatan yang identifikasi permasalahan dalam
kurang bermanfaat. penelitian ini:
Identifikasi yang ditemukan di 1. Apakah sebelumnya pernah diadakan
daerah Cakung Barat ini terdapat program pelatihan keterampilan pada
beberapa pabrik yaitu PT. SMU (Sayap remaja putri di kelurahan Cakung
Mas Utama), PT. Astra Honda Motor Barat?
dan KBN (Kawasan Berikat Nusantara). 2. Apa saja kegiatan para remaja putri
Berbagai hasil produk seperti baju, di Kelurahan Cakung Barat?
kaos, jaket dan barang-barang garment 3. Apakah jenis kecakapan hidup yang
lainnya pun yang memiliki nilai jual dimiliki oleh remaja putri di
dijual kepasaran untuk mendapatkan Kelurahan Cakung Barat?
penghasilan. Hal tersebut meninggalkan 4. Apakah melalui pelatihan mendaur
limbah-limbah yang kebanyakan limbah ulang limbah kain perca menjadi
tersebut tidak digunakan lagi oleh para kalung dengan metode praktek dapat
pemilik pabrik. Pabrik tersebut meningkatkan kecakapan hidup
menghasilkan limbah salah satunya (Studi Eksperimen Para Remaja Putri
limbah kain perca dari KBN (Kawasan Di RW 08 Kelurahan Cakung Barat,
Berikat Nusantara) yakni perusahaan Jakarta Timur)?
Garment. C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang Berfokus pada memberikan
ada, maka peneliti tertarik untuk pengetahuan dan pemahaman serta
memberikan solusi diantaranya melalui keterampilan melalui pelatihan mendaur
pelatihan sebagai suatu dorongan agar ulang limbah kain perca menjadi kalung
para remaja mampu memiliki dengan metode praktek untuk
kemampuan dalam keterampilan. meningkatkan kecakapan hidup para
Dorongan tersebut peneliti lakukan remaja putri di RW 08 Kelurahan
berdasarkan pada hasil identifikasi Cakung Barat, Jakarta Timur.
kebutuhan, masalah dan kearifan lokal D. Perumusan Masalah
yang ada di wilayah sekitar tempat Apakah melalui pelatihan mendaur
tinggal remaja tersebut. ulang limbah kain perca menjadi kalung
Kegiatan pelatihan ini dengan metode praktek mampu
menggunakan metode praktek karena meningkatkan kecakapan hidup (Studi
pembelajaran praktek merupakan suatu Eksperimen Para Remaja Putri Di RW
proses untuk meningkatkan 08 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta
ketermapilan peserta dan berfungsi Timur)
membimbing peserta didik secara
sistematis, terarah untuk dapat
melakukan suatu keterampilan.
Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan
sebuah penelitian yang berjudul
“Pelatihan Mendaur Ulang Limbah
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA Berikut manfaat pelatihan ada
BERFIKIR tiga kategori yaitu :
A. Deskripsi Teoritik 1. Peningkatan pemahaman
1. Hakikat Pelatihan terhadap bidang kerjanya.
a. Pengertian Pelatihan 2. Peningkatan kesadaran
Pelatihan atau training, dalam terhadap berbagai peluang
Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mengembangkan bidang
diartikan sebagai pelajaran untuk kerjanya.
membiasakan atau memperoleh 3. Peningkatan kemampuan untuk
sesuatu keterampilan. Pengertian berbagi pengetahuan,
ini mengandung arti bahwa keterampilan dan sikap.3
pelatihan erat kaitannya dengan c. Prinsip-prinsip Pelatihan
kemampuan seseorang untuk Perubahan paradigma
melakukan pekerjaannya. Ini training menjadi learning atau
tergambar dalam pengertian pembelajaran membawa dampak
pelatihan yang dikemukakan terhadap pelaksanaan pelatihan itu
Flippo (1961), bahwa pada sendiri. Bila dikaitkan dengan
dasarnya pelatihan merupakan pembelajaran partisipatif seperti
suatu usaha pengetahuan dan yang dikemukakan Sudjana
keterampilan agar karyawan dapat (2001), pelatihan partisipatif
mengerjakan suatu pekerjaan didasarkan pada prinsip-prinsip
tertentu.1 sebagai berikut:
Pada kajian ini peneliti 1. Berdasarkan Kebutuhan
memfokuskan makna pelatihan Belajar (Learning Needs
yakni pelatihan sebagai suatu Based).
proses membantu orang lain 2. Berorientasi pada Tujuan
dalam memperoleh pengetahuan Kegiatan Belajar (Learning
dan skill. Goals and Objectives
b. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Oriented).
Moekijat (1993) pelatihan 3. Berpusat pada Peserta
lebih menekankan pada (Participant Centered).
pengembangan keahlian, 4. Belajar berdasarkan
pengetahuan dan sikap. Secara Pengalaman (Experiential
lebih rinci ia mengemukakan Learning)..4
bahwa tujuan umum pelatihan d. Tahap-tahap Penyelenggaraan
adalah sebagai berikut: Pelatihan
1. Untuk mengembangkan Kegiatan Pelatihan
keahlian merupakan siklus kegiatan
2. Untuk mengembangkan berkelanjutan yang terdiri atas
pengetahuan, sehingga (Pont, 1991).5 Tahap-tahap
pekerjaan dapat diselesaikan penyelenggaraan pelatihan adalah
secara rasional. sebagai berikut:
3. Untuk mengembangkan 1. Analisis Kebutuhan Pelatihan
pengetahuan, sehingga
menimbulkan kemauan
kerjasama dengan teman- 3
Ibid, h. 15
teman.2 4
Ibid, h. 11
1 5
Ikka kartika A. Fauzi, Mengelola Pelatihan Mujiman, Haris. Manajemen Pelatihan Berbasis
Partisipatif (Alfabeta 2011). h. 8 Belajar Mandiri, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2
Ibid, Ikka Kartika, h.14 2007),h.56.
2. Perencanaan yang terdiri atas kegiatan pemilihan,
programpelatihan pengumpulan, prosesan,
3. Penyusunan bahan pelatihan mendistribusikan dan pembuatan
4. Pelakasanaan pelatihan produk/ material bekas pakai.8
5. Sasaran Pelatihan . Alat dan bahan yang diperlukan
e. Metode Pelatihan dalam pembuatan kalung:
Ada beberapa metode yang 1) Kain perca
bisa digunakan dalam 2) Gunting
membawakan materi-materi 3) Pulpen atau pensil
pelatihan yaitu:Ceramah, Diskusi 4) Penggaris
Umum (Diskusi Kelas), Curah Langkah-langkah proses
Pendapat (Brainstorming), pembuatan kalung dari limbah kain
Diskusi Kelompok , Bermain perca model rumbai:
Peran (Role Play), Simulasi, a) Siapkan alat dan bahan
Demonstrasi, Praktek, Permainan b) Gunting kain perca dengan
(Games).6 panjang 1m dan lebar 2,5 cm
Pada kegiatan pelatihan c) Buat 1 helai kain perca dengan
mendaur ulang limbah kain perca ukuran diatas
menjadi kalung metode yang d) Kemudian linting kain perca
digunakan yakni praktek, karena menjadi seperti tambang, setelah
metode praktek merupakan upaya itu dlipat menjadi 2 bagian lalu
untuk memberi kesempatan pegang ujung kain perca yang
kepada peserta mendapatkan sudah dilinting dan biarkan kain
pengalaman langsung. perca tergulung dengan sendirinya
2. Hakikat Limbah kemudian tarik kain percanya agar
Limbah adalah buangan yang rapih
dihasilkan dari suatu proses produksi e) Kemudian ujungnya diikat simpul
baik industri maupun domestic mati, lalu ambil kain perca yang
(rumah tangga), yang lebih dikenal lain kemudian gunting kain perca
sebagai sampah, yang kehadirannya dengan panjang 30 cm dan lebar
pada suatu saat dan tempat tertentu 2,5 cm
tidak dikehendaki lingkungan karena f) Buatlah sebanyak 5 helai kain
tidak memiliki nilai ekonomis..7 perca dengan ukuran tersebut,
3. Hakikat Mendaur Ulang Limbah kemudian lipat dua kain perca
Menjadi Kalung yang sudah digunting lalu
Pengolahan adalah sebuah gabungkan ke kain perca yang
proses mengusahakan atau sudah menjadi tambang kemudian
mengerjakan sesuatu (barang) supaya ikat sampul
menjadi lebih sempurna. Salah satu Model anyam rantai:
cara penanganan limbah adalah a) Siapkan alat dan bahan
dengan mendaur ulang limbah b) Gunting kain perca dengan
tersebut, berikut pengertian daur panjang 150 cm dan lebar 2,5 cm
ulang sebagai betrikut: lalu buatlah 1 helai dengan ukuran
Daur ulang adalah salah satu diatas
strategi pengolahan sampah padat c) Lalu ambil kain perca yang lain
kemudian gunting dengan panjang
6
Didik, Achmadi, 2012. Manajemen & Metode
7,5 cm dan lebar 2,5 cm lalu
Pelatihan buatlah sebanyak 2 helai,
7
http://xx-limbah.blogspot.com/2009/12/definisi-
8
limbah.html Diakses pada 04-03-2015 pukul 20:14 http.//id.m.wikipedia.org/wiki/Daur_Ulang
WIB Diakses pada 13-03-2015 pukul 22:36 WIB
kemudian tarik kain perca yang menemukan solusi sehingga
sudah dipotong sampai akhirnya mampu mengatasinya.9
menggulung, lalu ambil 1 helai Keterampilan hidup yang
kain perca yang ukuran 150 cm sering juga disebut kecakapan
d) Kemudian linting kain perca hidup adalah berbagai
menjadi seperti tambang setelah keterampilan atau kemampuan
itu dilinting lipat menjadi 2 bagian untuk dapat berperilaku positif
lalu pegang ujung kain perca yang dan beradaptasi dengan
sudah dilinting dan biarkan kain lingkungan, yang memungkinkan
perca tergulung dengan sendirinya seseorang mampu menghadapi
kemudian tarik kain percanya agar berbagai tuntutan dan tantangan
rapih, lalu lakukan lintingan dalam hidupnya sehari-hari secara
sampai 17 cm efektif.
e) Ambil kain perca yang ukuran 7,5 5. Pengertian Remaja
cm kemudian gabungkan diujung Masa remaja menurut Mappiare
lintingan lalu mulai dengan teknik (1982), berlangsung antara umur 12
anyam rantai yaitu dengan tahun sampai dengan 21 tahun bagi
menggabungkan ke empat helai wanita dan 13 tahun sampai dengan
kain perca satu kedepan , satu 22 tahun bagi pria. Rentang usia
kebelakang, satu kesamping remaja ini dapat dibagi menjadi dua
kanan, satu kesamping kiri lalu bagian, yaitu 12/13 tahun sampai
ambil kain perca yang dibagian dengan 17/18 tahun adalah remaja
belakang pindahkan ke depan lalu awal, dan usia 17/18 tahun sampai
bagian depan pindahkan ke dengan 22/21 tahun adalah remaja
belakang, kemudian ambil yang akhir.
sebelah kanan lalu masukan kain B. Kerangka Berpikir
perca ke bawah yang bagian Kegiatan pelatihan mendaur ulang
belakang lalu ambil sebelah kiri limbah kain perca menjadi kalung
masukkan kebagian depan dan dengan metode praktek untuk
begitu seterusnya dengan panjang memberikan pengetahuan serta
sampai 20 cm keterampilan berkaitan dengan mendaur
f) Jika sudah membentuk anyam ulang dan mengolah limbah kain perca
rantai lalu ikat simpul mati, menjadi asesoris, karena melihat tidak
kemudian sisakan 2 helai kain sedikit limbah kain dari sisa pabrik yang
perca lalu dilinting seperti tidak dimanfaatkan serta sangat sayang
tambang dengan panjang 17 cm jika dibuang.
setelah itu ikat simpul mati. Rendahnya pengetahuan
4. Hakikat Kecakapan Hidup (Life masyarakat terhadap manfaat dan cara
Skill) mendaur ulang limbah kain ini sehingga
a. Pengertian Kecakapan Hidup tidak adanya keterampilan dan
Kecakapan hidup (life skill) kurangnya kesadaran masyarakat
adalah kecakapan yang dimiliki terhadap lingkungan. Pelatihan ini
seseorang untuk berani termasuk ke dalam kegiatan pendidikan
menghadapi problema hidup dan luar sekolah karena pembelajarannya
kehidupan dengan wajar tanpa disesuaikan dengan kebutuhan dari
merasa tertekan, kemudian secara masyarakat serta dapat memberikan
proaktif dan kreatif mencari serta manfaat yang sebesar-besarnya dan
terlibat secara penuh dalam program
9
Depdiknas, 2002. Kecakapan Hidup (lufe Skill)
Melalui Pendekatan Berbasis Luas. (Surabaya SIC)
pelatihan mendaur ulang limbah kain 2.Sampel
perca menjadi kalung dalam rangka Teknik pengambilan sampel
untuk meningkatkan kecakapan hidup, yang digunakan dalam penelitian ini
setelah meningkatkan kecakapan hidup ialah Sampling Purposive.10 Sampel
para remaja putri dapat mendaur ulang dalam penelitian adalah 20 orang.
limbah kain perca menjadi kalung dan E. Teknik Pengumpulan Data
mengurangi pencemaran lingkungan Variabel terkait dalam penelitian ini
dengan banyaknya limbah hasil pabrik adalah dari pelatihan membuat kalung
yang dibuang dan dibiarkan tidak dari limbah kain perca dengan metode
bermanfaat. praktek dan variable bebasnya adalah
C. Pengajuan Hipotesis Penelitian meningkatkan kecakapan hidup.
Berdasarkan pemaparan teori dan 1. Variable X (Pelatihan membuat
kerangaka berfikir yang telah peneliti kalung dari limbah kain perca)
kemukakan, maka hipotesis yang dapat Pelatihan membuat kalung dari
diajukan adalah terdapat terdapat limbah kain perca diukur dengan
peningkatan pemahaman dan kecakapan melalui angket/kuesioner.
hidup dalam memanfaatkan limbah kain 2. Variable Y (Kecakapan Hidup)
perca menjadi kalung para remaja putri Kecakapan hidup diukur dengan
di RW 08 Kelurahan Cakung Barat, melalui tes.
Jakarta Timur. Data yang diperoleh peneliti
menggunakan beberapa cara atau
METODOLOGI PENELITIAN teknik. Berikut adalah teknik
A. Tujuan Penelitian pengumpulan data yang dilakukan oleh
Penelitian ini bertujuan untuk peneliti:
memperoleh data tentang Pelatihan a) Test
Mendaur Ulang Limbah Kain Perca b) Kuesioner (angket)
Dengan Metode Praktek Untuk c) Observasi
Meningkatkan Kecakapan Hidup para F. Instrumen Penelitian
remaja putri di RW 08 Cakung Barat, Dalam penelitian ini menggunakan
Jakarta Timur. dua instrumen yaitu soal tes dan angket
B. Tempat dan Waktu Penelitian atau koesioner tertutup. Instrumen
Penelitian ini dilaksanakan di Jalan untuk mengukur variabel X
Tipar Cakung Rt 11/ 08 No. 78 menggunakan angket/kuesioner dengan
Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur model skala likert. Instrumen untuk
dan dilaksanakan terhitung bulan Maret mengukur variabel Y menggunakan soal
2015 hingga Mei 2015. test yang diberikan merupakan soal
C. Metode Penelitian dengan pilihan ganda (PG) dengan
Metode penelitian yang digunakan jumlah 25 butir soal.
peneliti adalah metode Pre-ekperimental Untuk memperoleh instrument
yaitu desain penelitian yang merupakan yang valid dan reliabel dilakukan :
suatu kegiatan eksperimen tetapi belum a. Uji Validitas
sungguh-sungguh, desain yang di Untuk memperoleh instrumen yang
gunakan yaitu One-Group Pretest- valid diperlukan uji validitas.
posttest Design. Rumus Korelasi Product Moment:
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah 65 orang remaja putri di RW
08 Kelurahan Cakung Barat-Jakarta 10
https://hesti88.wordpress.com/2010/04/23/teknik-
Timur. teknik-sampling/ diakses pada 21 Mei 2015 pukul
22.05 WIB
meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman serta keterampilan.
Penerapannya, pelatihan mendaur ulamg
limbah menjadi kalung ini tidak lepas dari
b. Uji realibilitas
orientasi, partisipasi dan pelaksanaan.
Setelah diuji validasi, maka
Hasil praktek membuat kalung,
dilanjutkan dengan reabilitas. Rumus
berdasarkan indikator kemampuan
yang digunakan adalah alpha
membuat kalung termasuk dalam kategori
cronbach:
baik, Hasil pelatihan ini juga dilakukan
melalui tes hasil yaitu pretest dan posttest
terhadap peserta pelatihan, dimana
diperoleh nilai uji pengetahuan dan
G. Teknik Analisis Data
pemahaman pada pretest memperoleh nilai
a. Uji Persyaratan Analisis
rata-rata 40,6 dan posttest memperoleh
Uji persyaratan analisis pada
nilai rata-rata 86,8. Mengalami kenaikan
penelitian ini dilakukan dengan
nilai rata-rata sebesar 46,2 sesudah peserta
menghitung hasil uji normalitas dan
pelatihan diberikan treatment pelatihan
uji homogenitas, sebagai berikut:
mendaur ulang limbah kain perca.
1) Uji normalitas
Berdasarkan hasil nilai rata-rata penilaian
Uji normalitas yang digunakan
dapat disimpulkan bahwa dari pelatihan
dalam penelitian ini adalah uji L
mendaur ulang limbah kain perca menjadi
Liliefors.
kalung dengan metode praktek mampu
2) Uji Homogenitas
meningkatkan kecakapan hidup.
Uji homogenitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji F.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
b. Uji Hipotesis
SARAN
Bedasarkan hasil pengumpulan data
A. Kesimpulan
yang diperoleh dari hasil test hasil
Untuk memecahkan realitas
pembelajaran, nilai rata-rata untuk
permasalahan yang ada dengan tujuan
mengetahui perbandingan antar hasil
meningkatkan kecakapan hidup melaui
pretest dan hasil posttest.
pelatihan mendaur ulang limbah kain
Adapun rumus mengukur uji
perca dengan metode praktek.
hipotesis statistik adalah
Berdasarkan analisis pretest dan postest
thitung =
X1  X 2 diketahui terjadi peningkatan kecakapan
S1
2
S
 2
2
hidup peserta dilihat dari peningkatan
n1 n2 nilai rata-rata. Rata-rata peningkatan
yang terjadi adalah 46,2.
HASIL PENELITIAN Berdasarkan nilai data hasil uji
Berdasarkan hasil analisis data hipotesis diperoleh nilai t hitung lebih
diketahui sebagian besar peserta pelatihan besar dari t tabel (15,822>1.685)
mendaur ulang limbah kain perca menjadi dengan taraf signifikan (α = 0,05), maka
kalung adalah peserta dengan usia adalah Ho ditolak, yang berarti koefisien
peserta dengan usia 16 tahun. Setelah signifikan dan dapat disimpulkan bahwa
pengujian hipotesis dilakukan, hasilnya pelatihan tersebut mampu
menyatakan bahwa terdapat peningkatan meningkatkan kecakapan hidup dalam
kecakapan hidup remaja putri di Rw 08 membuat kalung untuk menangani
Cakung Barat, Jakarta Timur untuk limbah kain perca yang ada di
memanfaatkan limbah dan mendaur ulang lingkungan.
limbah. Pelatihan mendaur ulang limbah
kain perca dengan metode praktek
dilaksanakan sebagai salah satu upaya
A. Implikasi Hamzah B. Uno, 2008. Teori Motivasi Dan
Upaya untuk memperbaiki Pengukurannya: Analisis Di Bidang
pelatihan peserta didik di RW 08 Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Kelurahan Cakung Barat, Jakarta
Timur: Haris, Mujiman, 2007. Manajemen
1. Tujuan pelatihan harus sesuai dengan Pelatihan Berbasis Mandiri,
kebutuhan peserta didik. Yogyakarta: Pustaka pelajar
2. Pelatihan dilaksanakan sampai tahap
pemasaran Kartika A. Fauzi, 2011. Mengelola
B. Saran Pelatihan Partisipatif. Bandung:
Segi metode penggunaan metode Alfabeta
yang terbaru diharapkan dapat
diterapkan dalam proses pelatihan. Mangkunegara, Prabu, 2011. Manajemen
Selain itu pelatihan ini juga harus Sumber Daya Manusia Perusahaan,
dikembangkan lagi sampai pada tahap Bandung: PT. Remaja Rosadakarya
memasarkan barang dari hasil pelatihan
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian
tersebut yang nantinya akan menjadi
Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung:
suatu peluang usaha bagi para remaja.
Alfabeta

http://dbagus.com/jumlah-penduduk-
DAFTAR PUSTAKA indonesia-2014
Achmadi, Didik. Manajemen dan Metode http://nasional.kontan.co.id/news/724-juta-
Pelatihan. 2012 orang-indonesia-adalah pengangguran
Ali, Mohamad, 2009. Psikologi Remaja. http://xx-
Jakarta : PT. Bumi Aksara limbah.blogspot.com/2009/12/definisi-
limbah.html
Arikunto, Suharsimi, 2002 . Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta http://pratamalimbah.blogspot.com/2012/1
1/jenis-jenis-limbah.html
Anwar, 2004. Pendidikan Hidup Life Skill
(Life Skill Education). Bandung: http.//id.m.wikipedia.org/wiki/Daur_Ulang
Alfabeta
http://baledaurulang.blogspot.com/2013/05
Depdiknas, 2002. Kecakapan Hidup (Life /beragam-manfaat-daur-ulang.html
Skill) Melalui Pendekatan Berbasis
Luas. Surabaya SIC https://hesti88.wordpress.com/2010/04/23/t
eknik-teknik-sampling//
Depdiknas, 2003. Pedoman
Penyelenggaraan Program Kecakapan
Hidup. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai