Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NILAI

NIM :
MK :
MASA REG :

RPP KELAS 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-1

Satuan Pendidikan : SD ……………………………


Kelas/Semester : 2/1 (satu)
Tema/Sub tema : Tugasku Sehari-hari/ Tugasku Sehari-hari di Rumah
Waktu : 1 x pertemuan (6 x35 menit)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


Matematika
Kompetensi Dasar
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang.
4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta mendemonstrasikan berbagai kesetaraan pecahan
mata uang.

B. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya di lingkungan sekitar dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui
teks tulis, lisan, visual dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.3 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil
pengamatan tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di
lingkungan sekitar dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual.

SBdP
Kompetensi Dasar
3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.
4.2 Menampilkan pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.

C. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan membaca, siswa mampu menjawab pertanyaan sesuai cerita tentang letak suatu
tempat
2. Dengan mengamati, siswa mampu menyebutkan dan membandingkan nilai uang logam
3. Dengan bernyanyi, siswa mampu memainkan pola irama

D. Materi Pembelajaran :
 Kosa kata yang berkaitan dengan peristiwa
 Membuat kalimat yang berkaitan dengan peristiwa
 Nilai mata uang
 Bernyanyi

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Eksplorasi dan Demonstrasi

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


ALOKA
KEGIATAN DEKSKRIPSI KEGIATAN SI
WAKTU
Pendahuluan 1. Siswa memulai kegiatan dengan berdoa. 10 menit
2. Guru memulai kelas dengan meminta siswa untuk mengamati
gambar di buku (hal. 2, buku teks tematik terpadu 2c)
3. Siswa menyebutkan aktivitas yang dilakukan berdasarkan
gambar
Kegiatan Inti 1. Guru meminta siswa membaca teks pada buku tentang letak 185
suatu tempat (hal. 3, buku teks tematik terpadu 2c) (mengamati) menit
2. Siswa diminta menjawab pertanyaan sesuai dengan teks yang
telah dibaca (hal. 4, buku teks tematik terpadu 2c) (menalar)
3. Guru menjelaskan materi nilai mata uang logam (hal. 4, buku
teks tematik terpadu 2c) (mengamati)
4. Guru menstimulus siswa dengan menanyakan contoh soal cerita
tentang nilai mata uang logam kepada siswa (menanya)
5. Siswa mengerjakan soal pada buku (hal. 5, buku teks tematik
terpadu 2c) (mencoba)
6. Guru menjelaskan pola-pola irama bunyi. (hal. 6, buku teks
tematik terpadu 2c) (mengamati)
7. Guru mencontohkan melakukan gerak pola irama
8. Siswa bersama-sama guru memainkan pola irama dengan
kompak sesuai aba-aba dari guru (mencoba)
9. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mencari jawaban dari
pertanyaan ayo berlatih. (hal. 7-8, buku teks tematik terpadu 2c)
Kegiatan 1. Siswa membuat kesimpulan kegiatan hari ini. 15 menit
Penutup 2. Siswa menuliskan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan.

G. Sumber, alat, dan media pembelajaran


 Buku Tematik Terpadu Tema Tugasku Sehari-hari(2c)
 Alat musik ataupun radio sebagai pengiring saat bernyanyi bersama

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perkembangan Prilaku
Nama Peserta
No Rasa Ingin Tahu Kerjasama Tekun ketelitian
Didik
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
dst
Catatan:
SB = sangat Baik; B= Baik; C= Cukup; K= Kurang
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes tertulis (skala 1—100)

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian: Unjuk Kerja (Praktik)
Rubrik Penilaian Keterampilan Menyebutkan isi teks bacaan tentang lingkungan
geografis rumah. (Bahasa Indonesia KD 3.3 dan 4.3)

Kriteria Bobot
Menjawab lengkap sesuai gambar 4
Menjawab sebagian besar benar 3
Menjawab sebagian kecil benar 2
Tidak dapat menjawab dengan benar 1

Penilaian: Observasi (Pengamatan)


Rubrik Penilaian Keterampilan Membuat bunyi dengan birama tiga. (SBdP KD 3.2 dan
4.2)
Kriteria Bobot
Membuat satu birama tiga dan dapat memainkan dengan lancar 4
Tidak dapat membuat satu birama tiga dan dapat memainkan dengan lancar 3

Tidak dapat membuat satu birama tiga dan dapat memainkan kurang lancar 2

Tidak dapat membuat satu birama tiga dan tidak dapat memainkan 1

Rubrik Penilaian Keterampilan Membuat pertanyaan dari gambar yang diamati.


No Kriteria Terlihat Belum
(√) Terlihat
(√)
1
Menggunakan kata tanya yang sesuai

2
Penggunaan tanda tanya pada kalimat tanya

3
Kesesuaian pertanyaan dengan gambar yang diamati

4
Menggunakan kata tanya yang bervariasi

Rubrik Penilaian Keterampilan Membaca teks tentang lingkungan geografis.


No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu
. Bimbingan
4 3 2 1

1. Kejelasan suara dan Membaca Membaca Membaca Membaca


ketepatan bahasa dengan dengan dengan dengan suara
yang digunakan suara yang suara yang suara yang yang kurang
(KD BI 4.3) lantang dan lantang, cukup lantang, namun
tidak ada namun ada lantang, ada kesalahan
kesalahan kesalahan namun ada ejaan
ejaan ejaan kesalahan
ejaan
2 Sikap Sangat Cukup Kurang Tidak percaya
percaya percaya percaya diri
diri diri diri

................, ..............2017

Kepala Sekolah Guru Kelas II

........................................... ..........................................
NIP. NIP.

2. A. Mengapa hanya model webbed, connected, dan integrated yang lebih tepat
diimplementasikan di sekolah dasar? Jelaskan menurut pendapat anda!
Jawab:
Menurut saya alasan kenapa model webbed, connected dan integrated cocok diaplikasikan
di sd,sebagai berikut:
Menurut Saya, Model connected, webbed, dan integrated cocok dengan pembelajaran terpadu di
SD. Para guru boleh memilih model terpadu connected, webbed atau integrated yang penerapannya
sangat mudah dan penataan indikator boleh ditata dalam perencanaan pembelajaran Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran di SD. Hal ini dilakukan supaya pemaham materi pembelajaran secara
utuh bukan terpotong-potong sesuai anjuran Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan.

B. Jelaskan kekuatan dan kelemahan model pembelajaran terpadu terkait dengan model
keterpaduan!
Kekuatan model keterpaduan pada pembelajaran terpadu
 Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan diantara
berbagai mata pelajaran.; karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi
berpikir, keterampilan sosial dan ide – ide penemuan lain, satu pelajaran dapat
mencakup banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin
diperkaya dan berkembang;
 Memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian.
 Mampu membangun motivasi dalam belajar; tipe terintergrasi juga memberikan
perhatian pada berbagai bidang yang penting dala satu saat, tipe ini tidak
memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini,
guru tidak perlu mengulang kembali materi yang tumpah tindih, sehingga
tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran

Kelemahan
- model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
- Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep,
sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan
- Model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan,
baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

3. C. Pelaksanaan kegiatan pendahuluan, inti, penutup dan tindak lanjut


pembelajaran terpadu untuk satu topik

Bentuk Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran ini


diantaranya, yaitu:
a.              Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat
mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu dilakukan untuk
mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut, misalnya dengan cara-cara
sebagai berikut.
1.             Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa (presence, attendance)
2.             Menumbuhkan kesiapan belajar siswa (Readiness)
3.             Menciptakan suasana belajar yang demokratis
4.             Membangkitkan motivasi belajar siswa
5.             Membangkitka perhatian siswa

b.             Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai
upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-
hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran
berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.             Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang
akan dipelajari
2.             Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa

c.              Membuat kaitan (melaksanakan apersepsi)


Salah satu cara untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang
akan dipelajari adalah dengan membuat kaitan.atau apersepsi. Apersepsi adalah upaya
menumbuhkan tanggapan-tanggapan lama yang telah dimiliki siswa sebelum memberikan
bahan baru, atau menerima tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-
tanggapan lama. Atau dengan kata lain apersepsi menekankan pada upaya guru dalam
menghubungkan materi pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan
dipelajari oleh siswa. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam membuat
kaitan atau melakukan apersepsi.
1.             Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
2.             Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
3.             Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas
Tes awal atau pre-test  dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana
materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Informasi ini
akan digunakan oleh guru untuk menentukan dari mana pembahasan materi baru akan
dimulai.

Bentuk Kegiatan Inti Pembelajaran

Kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu berkaitan dengan

bagaimana  melaksanakan kegiatan pembelajaran secara terpadu. Setelah kegiatan awal

tersebut dilakukan maka selanjutnya guru mengorganisasikan atau mengatur proses

pembelajaran dengan menggunakan cara/ teknik/ metode/ pendekatan yang bervariasi yang

memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar berkadar aktivitas tinggi. Hal

tersebut menjadi sangat penting kerena melalui pengaturan proses pembelajaran tersebut

diharapkan terjadi suatu proses perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan kompetensi

dasar yang diharapkan. Kegiatan inti dalam pembelajaran teerpadu secara efektif dan efisien

terdapat dua hal, yaitu:

Pertama, penyajian bahan pelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan

konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep dari mata pelajaran lainnya.

Kedua, guru harus berupaya menyajikan bahan pembelajaran terpadu dengan menggunakan

strategi dan media pembelajaran yang bervariasi, yang mampu mendorong siswa untuk aktif

terlibat dalam upaya penemuan pengalaman baru.


Bentuk Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut

Waktu yang disediakan untuk kegiatan akhir dan tindak lanjut ini biasanya relatif

singkat (kurang lebih 5-10 menit). Dalam hal ini, guru perlu mengatur dan memanfaatkan

waktu seefisien mungkin melalui bentuk-bentuk kegiatan yang tepat. Berikut ini beberapa

alternatif bentuk kegiatan yang dapat diterapkan dalm kegiatan akhir dan tindak

lanjutpembeljaran terpadu disekolah dasar.

1.             Kegiatan Akhir Pembelajaran

a.        Meninjau kembali penguasaan siswa


b.        Melaksanakan penilaian

2.             Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran

Dengan memperhatikan tingkat penguasaan siswa, guru perlu melakukan kegiatan

tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran,

sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut

pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa baik dalam bentuk

pengayaan (enrichment) maupun perbikan (remedial). Beberapa alternatif kegiatan yang

dapat dilakukan dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu, berikut

ini.

a.                 Memberikan pekerjaan rumah


Pemberian tugas pada siswa harus berdasarkan pada perencanaan yang jelas, efektif,
fleksibel, dan terpadu. Artinya setiap pemberian tugas harus berorientasi pada kompetensi
yang harus dicapai dan bermanfaat bagi siswa. Berikut ini beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru pada saat memberikan tugas/ latihan yag harus dikerakan oleh siswa
dirumah.
(1)           Guru hendaknya menentukan dan menjelskan secara singkat tentang topik atau tema
tugas dan latihan yang harus dikerjakan siswa.
(2)           Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan berdasarkan
lembaran tugas. Guru hendaknya memberikan gambaran alternatif penyelesaian tugas
tersebut.
(3)           Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang belum
dipahaminya. Guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan batas waktu penyelesaian
tugas tersebut.
(4)           Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat dilaksanakan
di rumah tau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas yang bersangkutan.
(5)           Guru hendaknya meminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan.
(6)           Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan. Pembahasan hasil
tugas ini juga dapat dilakukan bersama-sama siswa melalui presentasi dan diskusi hasil
tugas.

b.                 Membahas kembali bahan pelajaran yang diaggap sulit


Dari hasil evaluasi yang dilakukan, guru mengetahui kompetensi yang sudah dan
belum dikuasai siswa. Mungkin saja masih ada bahan pelajaran yang belum dapat dikuasai
siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran karena dianggap cukup sulit. Dalam kondisi
seperti itu, guru perlu membahas kembali materi pelajaran yang dianggap sulit tersebut.
Namun demiakian, guru perlu mempertimbangkan jumlah waktu yang tersedia.
c.                   Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu yang dapat diberikan guru adalah
penugasan siswa untuk membaca topik tertentu sesuai dengan pokok materi yang telah
dibahas dari sumber bacaan yang telah ditetapkan. Untuk tugas ini, sebaiknya guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan pengarah sebagai pedoman siswa dalam membaca
topik tersebut. Selain itu, siswa diberikan tugas untuk membuat laporan hasil bacaannya.
d.                 Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Pada kegiatan akhir dan tindak lanjut, guru perlu memberikan balikan dan bimbingan
belajar, baik kepada siswa yang telah berhasil menguasai kompetensi maupun kepada siswa
yang belum berhasil. Pemberian balikan ini dapat dilakukan dengan memberikan penguatan
(reinforcement) baik verbal (dengan kata-kata atau kalimat) maupun nonverbal. Bimbingan
belajar dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada siswa sehingga tugas yang
diberikan dapat dikerjakan secara optimal oleh siswa. Balikan dan bimbingan ini dapat
menumbuhkan semangat belajar pada diri siswa.
e.                   Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya
Kegiatan tindak lanjut lain yang dapat dilakukan guru adalah mengemukakan atau
memberikan gambaran kepada siswa tentang topik bahasan atau tema yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk membimbing atau
mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan diluar jam pelajaran.
Dengan informasi tersebut diharapkan siswa akan membaca atau mempelajarinya
terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai