Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PENGUKURAN

LISTRIK
MI-2201
SISTEM PENGUKURAN LISTRIK
Silabus…
16 Pertemuan Terdiri dari : 14 Tatap Muka, 1 Pertemuan UTS dan 1 Pertemuan UAS

PERT-06
PERT- RANGKAIAN PERT-07
02
METER PERT-
JEMBATAN DC
RANGKAIAN JEMBATAN
TEGANGAN AC DAN APLIKASINYA
ARUS SEARAH PERT- 05
PERT-01 (DC)
03 PERT- INSTRUMEN
PENDAHULUAN
DETEKSI SINYAL
OHMMETER 04 / VOM
MULTIMETER
DETEKSI ARUS
AC Jembatan Wheatstone,
DAN KALIBRASI Bentuk umum rangkaian
LISTRIK ARUS SEARAH Jembatan Kelvin, rangkaian
jembatan ac. Jembatan
INSTRUMENTASI DC ekivalen thevenin, deteksi
(DC) Tahanan Multiplier, pembanding (kapasitansi,
voltmeter multirange, kabel putus dengan test
induktansi). Rangkaian
sensitivitas voltmeter, efek Elektrodinamometer , Murray
jembatan lainnya (maxwell,
pembebanan oleh voltmeter Instrumen Moving Iron dan
hay, schering)
Ohmmeter dengan metoda Instrumen Tipe
Galvanometer dan Ameter-Voltmeter, Penyearahan Sing Up
Sing Up
Permanent Magnet Moving Ohmmeter tipe serie dan Multimeter atau VOM dan
Coil (PMMC). Sensitivitas Ohmmeter type shunt Langkah pengkalibrasian
Sing Up
Galvanometer Instrumen ukur listrik DC
Sing Up

Sing Up Sing Up

Sing Up
SISTEM PENGUKURAN LISTRIK
Silabus…
16 Pertemuan Terdiri dari : 14 Tatap Muka, 1 Pertemuan UTS dan 1 Pertemuan UAS

PERT-14
PERT-10 PERT-15
OSILOSKOP
PRINSIP DAN
APLIKASI
PERT-13 DIGITAL
POTENSIOMETER PERT-11 ELEKTRODINAMOMETER VOLTMETER
PERT-09 PERT-12 SEBAGAI ALAT UKUR
POWER DAN
RECORDER SISTEM DETEKSI PENGUKURAN DAYA Dasar Operasi CRT
ARUS LISTRIK LAIN REAKTIF
TRANSFORMATO (Cathode Ray Tube) dan
Sistem akuisisi data
gambar Lissayous
R Rangkaian digital dan perekaman
potensiometer dasar. Watt meter fasa data digital
Single dan Duo Range tunggal, Wattmeter
Potensiometer Recorder sebagai polifasa, Watt hour
Termoinstrumen, Sing Up
Transformator self balancing
thermal Watt
meter Sing Up

potensiometer
Sing Up
converter,
elektrostatik Sing Up
voltmeter
Sing Up Sing Up

Sing Up
SISTEM PENILAIAN
SISTEM PENGUKURAN LISTRIK

10% 25% 30% 35%


TUGAS KUIS UTS UAS
01 Cooper, W.D., 1985, Electronics
Instrumentation and Measurement
Techniques, Prentice Hall

02 Robert D Northrop, Introduction


Instrumentation and Measurement,
second edition, Taylor and Francis, 2005
DAFTAR
03 Sapii, Nishino, 1972, Pengukuran dan Alat-
alat Ukur Listrik, Pradnya Paramita
REFERENSI
SISTEM PENGUKURAN LISTRIK…
AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
04 Dally, JW; Riley, W.F; McConnel, K.G, “Instrumentation
for Engineering Measurements”, 2nd Edition, John Wiley
& Sons Inc., New York, 1993 (ISBN : 0-471- 60004-0)

05 Helfrick, A.D; Cooper, W.D, “Modern Electronic


Instrumentation and Measurement techniques”, Prentice
Hall, New Delhi-India, 1996 (ISBN : 81-203-0752-6)

06 Tony R. Kuphaldt, Lessons In Industrial Instrumentation, 2008-


2017 – under the terms and conditions of the Creative
Commons Attribution 4.0 International Public License Version
2.27 (development) – Last update January 9, 2018
BESARAN LISTRIK DAN
BESARANNYA
BESARAN LISTRIK BESARAN SATUAN ALAT UKUR
Arus (I) Ampere Ampere-meter
Tegangan (V) Volt Volt-meter
Tahanan/hambatan ( R ) Ohm Ohm-meter
Daya semu (S) VA VA-meter
Daya aktif (P) Watt Watt-meter
Daya reaktif (Q) Var Var-meter
Energi aktif (E) Watt-jam kWh-meter
Energi reaktif VAR-jam kVARh-meter
Faktor Daya - Cos  - meter
Frekuensi (F) Herz Frekuensi-meter
PENGERTIAN
Your Title Here
MENGUKUR
Vivamus quam dolor, tempor ac
ALAT UKUR
gravida sit amet.
MENGUKUR PADA HAKEKATNYA MEMBANDINGKAN SUATU
BESARAN YANG BELUM DIKETAHUI BESARANNYA DENGAN
BESARAN LAIN YANG DIKETAHUI BESARNYA. UNTUK
• ABSOLUTE INSTRUMENTS
Your Title
Merupakan alatHere
ukur standar yang sering
KEPERLUAN TERSEBUT DIPERLUKAN ALAT UKUR. digunakan
Vivamusdiquam
laboratorium-laboratorium
dolor, tempor ac dan
jarang
gravida dijumpai dalam pemakaian di
sit amet.
pasaran lagi pula alat ini tidak memerlukan
pengkalibrasian dan digunakan sebagai
Your Title Here
KESALAHAN
standar
Vivamus quam dolor, tempor ac
gravida sit amet.
• SECONDARY INSTRUMENTS
PENGUKURAN
Merupakan alat ukur dimana harga yang
ditunjukkan karena adanya penyimpangan
dari alat penunjuknya dan ternyata dalam
penunjukan ada penyimpangan maka alat
DIDALAM PENGUKURAN LISTRIK SELALU DIJUMPAI ini harus lebih dulu disesuaikan/dikalibrasi
KESALAHAN-KESALAHAN HASIL PENGAMATAN. KESALAHAN dengan membandingkan dengan absolute
TERSEBUT DAPAT TERJADI KARENA SIPENGAMAT MAUPUN instruments atau alat ukur yang telah lebih
OLEH KEADAAN SEKITARNYA (SUHU) ATAU DARI ALAT UKUR dulu disesuaikan
SENDIRI YANG MEMBUAT KESALAHAN
Seberapa dekat nilai hasil pengukuran antara dua • Tingkat kemampuan alat untuk membedakan ukuran terkecil.
atau lebih pengukuran berulang. • Perubahan harga input terkecil yang dapat diukur.

Target → data pengukurannya akurat dan presisi.


Caranya → intrumentasi dan teknik pengambilan
RESOLUSI
data yang sesuai. PRESISI
SENSITIVITAS
Alat ukur dengan kesalahan ukur
< 0,5% termasuk alat persisi. ❖Perbandingan antara sinyal output atau respon terhadap
Alat ukur dengan kesalahan ukur > 0,5% termasuk gol. alat perubahan input atau besaran yang diukur.
kerja. Untuk alat ukur kerja dgn kesalahan ukur ± 1 – ± 2 % ❖Respon yang diberikan alat ukur (output) ketika diberikan
juga dibuat transportable dan dipakai dibengkel2, pabrik2 dll. input yang telah ditetapkan
Untuk alat kerja dengan kesalahan ukur ± 2 -3 % dipakai utk Kepekaan ini mempunyai satuan, mm / μA.

KARAKTERISTIK
pengukuran pada papan penghubung baik di pusat2 tenaga Sering kepekaan ini dinyatakan sbg sebaliknya (inverse
listrik, pabrik2 dll. sensitivity = faktor penyimpangan/ defleksi).
Jadi besarannya / satuannya menjadi μA / mm
ALAT UKUR
LINEARIT
Y offset/
tingkat penyimpangan AKURASI
kesalahan dalam range tertentu atau ukuran Seberapa dekat nilai hasil pengukuran dengan nilai
konsistensi bias selama rentang pengukuran sebenarnya (true value).

EFISIENSI REPEATABILITY
Banyak alat ukur mempunyai sifat bahwa nilai penunjukkannya bertendensi bergeser, yaitu dengan satu
perbandingan antara nilai pembacaan dari alat ukur dan daya yang digunakan alat ukur pada nilai masukan yang sama, nilai pembacaan berubah dengan waktu.
saat bekerja untuk pengukuran tersebut. Biasanya diambil dalam keadaan pengukuran pada Hal tersebut disebabkan antara lain oleh :
skala penuh. Adapun satuannya adalah besaran yang diukur per Watt. Efisiensi suatu alat ukur a. Fluktuasi medan listrik disekitarnya. Untuk mencegah hal ini harus dipasang pelindung.
harus sebesar mungkin b. Getaran makanis. Untuk menghindari hal ini dipasang peredam getaran.
c. Perubahan suhu. Utk ini ruangan diusahakan suhunya tetap dengan cara pemasangan alat
pendingin (AC).
Akurasi vs Presisi

Presisi -
Akurasi -
Presisi +
Akurasi -

Presisi +
Akurasi +
Presisi -
Akurasi +
TABEL. KELAS KETELITIAN ALAT
UKUR DAN PENGGUNAANNYA
Kelas Kesalahan yg diizinkan Penggunaan Keterangan
(%)
0,1 ± 0,1 Laboratorium Presisi
0,2 ± 0,2 Laboratorium Presisi
0,5 ± 0,5 Laboratorium Menengah
1,0 ± 1,0 Industri Menengah
1,5 ± 1,5 Industri Menengah
2,0 ± 2,0 Industri Menengah
2,5 ± 2,5 Industri Menengah
3,0 ± 3,0 Hanya utk cek Rendah
5,0 ± 5,0 Hanya utk cek Rendah
KESALAHAN (ERROR)
Kesalahan ialah selisih antara nilai pembacaan pada alat
ukur dengan nilai sebenarnya
ABSOLUTE ERROR
E = Kesalahan I −T
I = Nilai pembacaan E= x100% Kesalahan yang dihitung berdasarkan kuantitas
T = Nilai sebenarnya T variabel yang diukur

RELATIVE ERROR Error absolut


contoh: R = 500   50  → error
Kesalahan yang dihitung berdasarkan prosentasi dari kuantitas variabel yang diukur absolut
atau merupakan perbandingan antara besarnya pegukuran terhadap harga yang sebenarnya.
Error relatif
Bila harga pembacaan adalah M sedang harga sebenarnya adalah T maka kesalahannya adalah : contoh: R = 500   10% → error
relatif
[(M-T)/T]*100% , yang dinyatakan dalam persentase.
Misal tegangan terukur dengan instrumen yang
Besar kecilnya error menunjukkan presisi dari alat ukur. mempunyai error 0,02V :
V = 20V  0,02V (dalam error
absolut)
KESALAHAN VS KOREKSI

KOREKSI
KESALAHAN Koreksi ialah selisih antara nilai sebenarnya dari
Kesalahan ialah selisih antara nilai pembacaan besaran yg diukur dengan nilai pembacaan pada
pada alat ukur dengan nilai sebenarnya alat ukur
C=T-I
K = I-T
T −I
I −T C= x100%
E= x100% T
T

Kesalahan pada alat ukur umumnya dinyatakan dalam klas ketelitian yg dinyatakan dengan klas 0.1; 0.5 ; 1,0 dst.
Alat ukur dinyatakan mempunyai ketelitian klas 0,1 bila kesalahan maksimum ialah ± 1 % dari skala penuh efektif.
Berdasarkan ketelitian tsb alat-alat ukur terdiri dari :
Alat cermat atau alat presisi, alat ukur dengan ketelitian tinggi (< 0,5%).
Alat kerja, alat ukur dgn ketelitian menengah (± 1 ÷ 2 %).
Alat ukur kasar, alat ukur dgn ketelitian rendah (≥ 3 %).
CONTOH
Sebuah amperemeter menunjukkan arus sebesar 10A
sedangkan accuracy 1% maka kesalahan pengukurannya
berapa?

JAWAB
Kesalahan pengukuran adalah : 1% X 10A = 0,1A

Sehingga harga sebenarnya dari hasil pengukurannya adalah (10 ± 0,1)A.


CONTOH
Resistor dirancang utk mempunyai resistansi 1,14 k hingga 1,26 k
dan akan diklasifikasikan sebagai resistor 1,2 k.
a. Berapa toleransi resistor tsb?
b. Jika resistansi resistor tsb diukur pd suhu 25C dan mempunyai
koefisien 500 ppm/C, hitunglah resistansi maksimum pada suhu
75C.

JAWAB
1,26 𝑘−1,2 𝑘
a. Kesalahan Relatif = × 100% = 5 %
1,2 𝑘

a. R maks = ((75oC - 25oC)x 500/1000000) 1,2 k  + 1,2 k  = (0.025 x 1,2 k ) + 1,2 k = 1,23 k
Relatif Error

Voltmeter Accuracy : ±0,1%

Measure Voltage : 199,9 ± 0,1% Relatif Error

Measure Voltage : 199,9 ±0,1999 𝑣 Absolut Error


Penunjukan Digital
Penunjukan Analog

Analog Instrument Display with precision of 20 mV (AC) Digital Voltmeter Display With Precision of 1 mV
PENYEBAB KESALAHAN PADA PENGUKURAN

KONSTRUKSI LOREM IPSUM


KELAS ALAT UKUR DI TENTUKAN OLEH PABRIK DOLOR

PARALAX
KARENA PEMBACAAN JARUM PENUNJUK, DISEBABKAN KARENA
JARUM PENUNJUK KURANG RUNCING, BAYANGAN JARUM
LOREM
PENUNJUK IPSUM DOLOR
POSISI
PELETAKAN ALAT UKUR, KEMIRINGAN POSISINYA

METODE
TIDAK ADA METODE YANG SEMPURNA

TEMPERATUR
PENGARUH SUHU TERHADAP KINERJA ALAT UKUR
LOREM
KETIDAKPASTIAN RANGKAIAN IPSUM DOLOR
KUALITAS, BAHAN, KEKOKOHAN RANGKA DAN
KOMPONEN
KOMBINASI ERROR PENGUKURAN
Jika suatu besaran merupakan selisih dari dua pengukuran, error totalnya E = (V1  V1 ) − (V2  V2 )
adalah jumlah error absolut dalam tiap pengukuran = (V1 − V2 )  (V1 + V2 )

SELISIH (DIFFERENCE)

PENJUMLAHAN PERKALIAN ATAU PEMBAGIAN


Jika suatu besaran ditentukan dengan menjumlahkan dua Jika suatu besaran merupakan perkalian atau pembagian
hasil pengukuran, error besaran tersebut adalah jumlah dari dua pengukuran, persentase error-nya adalah jumlah
error absolut dalam tiap pengukuran persentase error dalam tiap pengukuran
Contoh:
E = (V1  V1 ) + (V2  V2 )
Jika P = VI maka
= (V1 + V2 )  (V1 + V2 ) % error dalam P = (%
Contoh: error dlm V) + (% error dlm I)
Hitunglah persentase error maksimum dalam jumlahan dua Jika R = V/I maka
pengukuran tegangan jika V1 = 100V  1% dan V2 = 80V  5%. % error dalam R = (%
error dlm V) + (% error dlm I)
PERPANGKATAN
Jika suatu besaran merupakan perpangkatan dari suatu pengukuran
besaran yang lain, persentase error-nya ditentukan sbb:
Jika C = AB
Maka % error dlm C = B(% error dlm A)
CONTOH
Sebuah resistor 820 dengan akurasi 10% membawa arus
10mA. Arus tsb diukur menggunakan ammeter analog dengan
jangkauan 25 mA dengan akurasi 2% dari skala penuh.
Hitunglah daya yg didisipasikan dalam resistor tsb dan tentukan
akurasinya.

JAWAB
P = I2R = 102 mA x 820 Ohm = 82 Watt
Akurasi arus = I2 = 2 x 2% = 4 %
Akurasi daya = (4 + 10) = 14
UKURAN STANDAR KELISTRIKAN
STANDAR AMPERE
menurut ketentuan Standar Internasional (SI): Standar ampere adalah arus STANDAR RESISTANSI
konstan yang dialirkan pada dua konduktor dalam ruang hampa udara menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1Ω
dengan jarak 1 meter, di antara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 × yang memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperatur
10-7 newton/m panjang rendah, ditempatkan dalam tabung terisolasi yang menjaga dari
perubahan temperatur atmosfer

STANDAR TEMPERATUR
menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat kelvin
besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga titik acuan
air saat kondisi menjadi es, menjadi air dan saat air STANDAR TEGANGAN
mendidih. Air menjadi es sama dengan 0° celsius = ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip hurup H
273,160 kelvin, air mendidih 100°C. memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip berisi
elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi
elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan.
Tegangan elektrode Weston pada suhu 20°C sebesar 1.01858
V.
STANDAR INDUKTANSI
menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan STANDAR KAPASITANSI
standar kapasitansi, dengan metode geometris, standar
induktor akan diperoleh menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi SI dan standar
tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan
diketahui resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar
kapasitansi (farad).
ALAT UKUR
Alat ukur dgn kesalahan ukur > 3% termasuk golongan alat kasar dan hanya
KONDISI ALAT UKUR digunakan sebagai petunjuk, spt arah aliran untuk melihat apakah accumulator
yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dari sebuah mobil yang sedang diisi atau dikosongkan.
dipersyaratkan untuk pengukuran.
Ketelitian alat ukur dapat berkurang
disebabkan antara lain, umur teknis dan ekonomis alat Pada beberapa alat ukur yang akan ditempatkan pada panel2 maka untuk
ukur atau sumber listrik yang harusnya terpasang dengan mengurangi kesalahan membaca karena paralaks, jarum petunjuk dan skala
kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang pembacaan ditempatkan pada bidang2 yg sama seperti diperlihatkan dalam
dipersyaratkan.
gambar (1).

OPERATOR
atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang
benar, sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau
cara membaca skala salah padahal alat ukur berada
pada kondisi yang baik
Alat ukur selain merupakan alat yang menghasilkan
nilai dengan satuan listrik maupun mekanik, juga
ada alat yang hanya menunjukkan indikasi benar SKALA DAN PLAT SKALA PADA ALAT UKUR
atau tidaknya suatu rangkaian. Alat seperti ini
disebut dengan Indikator
PERHATIKAN !
MEMPUNYAI STABILITAS YANG TINGGI
MEMPUNYAI KESEKSAMAAN YANG TINGGI, YAITU SEHINGGA MENOLONG DALAM KEMANTAPAN (RELIABILITAS) ALAT
ALAT HARUS MEMPUNYAI KETEPATAN DAN PEMBACAAN DAN TIDAK TERGANGGU YANG TINGGI, YAITU ALAT YANG DAPAT
KETELITIAN YANG TINGGI (MEMPUNYAI KARENA KEADAAN YANG TIDAK DIPERCAYA KEBENARANNYA UNTUK
ACCURACY ERROR DAN PRECISION ERROR YANG DIKEHENDAKI JANGKA WAKTU YG LAMA
TINGGI)
AKURAT & PRESISI STABILITAS RELIABILITAS

IMPENDANSI SENSITIFITAS READIBILITAS


ALAT UKUR TIDAK BOLEH MEMBEBANI MEMPUNYAI KEPEKAAN (SENSITIFITAS) KEMAMPUAN BACA (READIBILITAS)
/ MEMPENGARUHI YG DIUKUR ATAU YANG TINGGI, YAITU BATAS INPUT YANG BAIK, HAL INI BANYAK
DISEBUT MEMPUNYAI IMPEDANSI SIGNAL YANG SEKECIL2NYA SEHINGGA TERGANTUNG DARI SKALA DAN ALAT
MASUK YANG BESAR MAMPU MEMBEDAKAN GEJALA2 YANG PENUNJUKNYA SERTA PIRANTI UNTUK
KECIL MENGHINDARI KESALAHAN PARALAK.
EFISIENSI
Efisiensi dari alat ukur didefinisikan sebagai perbandingan antara nilai pembacaan
TIME dari alat ukur dan daya yang digunakan alat ukur pada saat bekerja untuk pengukuran
WORLD
tersebut. Biasanya diambil dalam keadaan pengukuran pada skala penuh. Adapun
satuannya adalah besaran yang diukur per Watt. Efisiensi suatu alat ukur harus
sebesar mungkin.
Pada Voltmeter efisiensi dinyatakan dalam Ohm per Volt

V fs I fs .Rm Rm
Eff = = =
SEARCH Pfs I fs .V fs V fs

dimana : Eff = Efisiensi Volt meter


Vfs = Penunjukkan Volt meter skala penuh
Pfs = Daya yang diperlukan pada penunjukkan Volt meter
pada skala penuh
Ifs = Arus yang mengalir pada penunjukkan volt meter
pada skala penuh
Rm alat
Efisiensi biasanya tidak dinyatakan pada spesifikasi suatu alat ukur, tetapi dapat dihitung, jika impedansi dari = Tahanan dalam
ukur dan arusdari
yangvolt meter
mengalir
pada skala penuh diketahui atau tegangan yang dipasang diketahui.

Volt meter dgn efisiensi yang tinggi misalnya disyaratkan untuk pengukuran rangkaian elektronik, dimana arus dan daya biasanya
Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral
SATUAN STANDAR
dari ilmu fisika

Kebanyakan alat ukur yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama


dengan alat ukur konvensional, tetapi sudah banyak mengalami
perbaikan tentang ketelitiannya

Untuk menetapkan nilai dari beberapa besaran yang


bisa diukur, harus diketahui dulu nilai, jumlah dan
satuannya

Jumlah biasanya ditulis dalam bentuk angka-angka


sedangkan satuannya menunjukkan besarannya
SATUAN STANDAR
ANDRÉ-MARIE AMPÈRE
SEJARAH
Ampere menemukan bahwa
kumparan bersifat sebagai magnet
batang. Besi lunak yang terdapat COULOMB
dalam kumparan (lilitan kawat)
berubah menjadi magnet yang
kuat.selain itu,dua buah besi yang CHARLES-AUGUSTIN DE
saling berdekatan dan COULOMB
mengeluarkan arus listrik akan tekanan yang bisa memecahkan
menyebabkan timbulnya gaya suatu benda (1773) dan ini adalah
awal ilmu modern tentang kekuatan
AMPERE benda-benda. Karyanya di bidang
listrik dan magnet

VOLTA OHM
ALESSANDRO GIUSEPPE ANTONIO GEORG SIMON OHM
ANASTASIO GEROLAMO UMBERTO VOLTA Karyanya yang paling dikenal adalah
teori mengenai hubungan antara aliran
Ia melanjutkan pekerjaan Luigi Galvani dan membuktikan
listrik, tegangan, dan tahanan
bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki kodok adalah
konduktor di dalam sirkuit, yang umum
salah. Secara fakta, efek ini muncul akibat 2 logam tak
disebut Hukum Ohm
sejenis dari pisau bedah Galvani. Berdasarkan pendapat
ini, Volta berhasil menciptakan "Baterai Volta" (Voltac
Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik
dinamakan volt.
SUMBER TEGANGAN
TEGANGAN (VOLTAGE)
9V
Perbedaan potensial listrik antara dua titik pada sirkuit listrik

Satuan Tegangan adalah Volt (v)


Arus Mengalir dari kutub Positif ( +) ke kutub negative (-)
1 volt = 1 joule per coulomb (J/C)

VOLTAGE
Tidak ada angka absolut atau nilai yang dapat dihitung
untuk tegangan.

Ingat integral? Integral dari f (x) sama dengan F (x) + C


.
GROUNDING/PENTANAHAN + C memungkinkan kita untuk memilih nomor berapa
pun yang paling nyaman untuk perhitungan kita
Akan ditetapkan titik di sirkuit untuk memiliki 0 volt.
Disebut pentanahan.
Digunakan simbol ini untuk mewakili tanah
CONTOH

JAWAB

Anda mungkin juga menyukai