Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

ALAT-ALAT UKUR LISTRIK


Dosen Pengasuh : Yoan Theasy, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok IX
Sri Nuur Jannah (ACB 116 001)
Henny Puspita Sari (ACB 116 002)
Maria Magdalena (ACB 116 018)
Resha Handriani (ACB 116022)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PMIPA FKIP
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
Macam-macam Alat Ukur Penunjuk Listrik
Alat ukur listrik yang biasa dipergunakan dalam pengukuran ditunjukkan pada tabel 1-7 yang
meliputi: jenis, tanda gambar, prinsip kerja, penggunaan, daerah kerja penggunaan, dan
kebutuhan daya.

NO Jenis Tanda Prinsip peng contoh Daerah Kerja dan Penggunaan Daya
Gambar Kerja guna Dayanya
an
Arus Tegangan Frekue
nsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kumparan Gaya DC AVO
Putar elektro 1,5 x 10-6 ~102 10-2~10-3 - Kecil
magnetik

M antar
medan
magnit
suatu
magnit
tetap
& arus
2 Penyearah Kombinasi AC AVOF
suatu rata- 5 x 10-4 ~10-1 1~103 < 104 Kecil
R pengubah rata
memakai
penyearah
semi
konduktor
saat
suatu alat
ukur
jenis
kumparan
putar
3 Termo Kombinasi AC AVW
Momen suatu Efekt 10-3 ~5 5x10-1 ~ < 103 Kecil
2
T pengubah if DC 1,5x10
memakai
termoMom
en dan
alat ukur
jenis
kumparan
putar
4 Besi Putar Gaya AC AV
elektro Efekt 10-2 ~ 3x102 10~103 <5x102 Besa
magnetik if DC r
yang
bekerja
S
pada suatu
inti besi
dalam
suatu
medan
magnet
5 Elektro Gaya AC AVMF
dinamo elektro Efekt 10-2 ~ 50 1~103 < 103 Besa
meter magnetik if DC r

D yang
bekerja
pada suatu
kumparan
yang
dialiri arus
dalam
medan
elektro
maknet
6 induksi Gaya AC AVW
elektro Efekt Wh 10-1 ~ 102 1~103 < 103 x Besa
2
magnetik if 10~ 10 r
D yang
ditimbulka
n oleh
medan
bolak-balik
dan arus
yang
terimbas
oleh
medan
maknetma
knet

Catatan:
A : Ammeter F : Frekuensimeter V : Voltmeter
O: Ohmmeter Wh : Alat ukur energi listrik W : Wattmeter

1. Kumparan Putar
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang bekerja atas dasar prinsip
kumparan listrik yang ditempatkan dalam medan magnet yang berasal dari magnet
permanen. Alat ukur jenis ini tidak terpengaruh magnet luar, karena telah memiliki
medan magnet yang kuat terbuat dari logam alniko yang berbentuk U. Prinsip kerja
alat ukur kumparan putar menggunakan dasar percobaan Lorentz. Percobaan
Lorentz dikatakan, jika sebatang penghantar dialiri arus listrik berada dalam medan
magnet, maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul gaya. Gaya yang timbul
disebut dengan gaya Lorentz. Arahnya ditentukan dengan kaidah tangan kiri
Fleming.

2. Penyearah
a. Penggerak Meter d’Arsonval dengan penyearah Setengah Gelombang
Dioda ganda ini dibuat dalam kemasan tunggal yang secara umum disebut dengan
suatu penyearah instrumen. Penambahan dioda D dibias mundur pada setengah siklus
positip dan sebenarnya tidak mempunyai pengaruh terhadap kerja rangkaian. Pada
setengah siklus negatip, D di bias maju dan memberikan lintasan yang bergantian
pada kebocoran arus saat dibias oundur yang pada keadaan normal mengalir melewati
penggerak meter dan dioda D1 Tujuan dari resistor shunt R adalah untuk menaikkan
arus yang melewati D selama setengaa siklus positip sehingga dioda beroperasi pada
ukuran yang lebih linier dari kurva karakteristiknya. Dengan demikian resistor shunt
ini memperbaiki kelinieran meter pada batas tegangan rendah AC, yang juga
menghasilkan sensitifitas yang lebih baik.
b. Penggerak Meter d’Arsonval dengan penyearah Gelombang Penuh

Pada voltmeter AC lebih sering yang berkeinginan untuk menggunakan penyearah


gelombang penuh dari pada penyearah setengah gelombang, karena memiliki
sensitifitas yang lebih tinggi. Jenis rangkaian yang paling banyak digunakan
penyearah gelombang penuh adalah penyearah jenis jembatan. Selama setengah siklus
positip, arus mengalir melalui dioda D2, melewati penggerak meter dari positip
menuju negatip, dan melewati D3. Polaritas dalam rangkaian pada transformer
sekunder adalah untuk setengah siklus positip. Selama arus mengalir melalui
penggerak meter pada kedua siklus setengah, kita mengharapkan penyimpangan
penunjuk menjadi lebih besar dari pada dengan penyearah setengah gelombang saat
arus dialirkan hanya pada setiap setengah siklus lainnya, atau jika penyimpangan tetap
sama maka instrumen yang menggunakan penyearahan gelombang penuh akan
memiliki sensitifitas yang lebih besar.

3. Termo Momen
Sejarah awal dari instrumen-instrumen yang bekerja berdasarkan termo momen
adalah mekanisme kawat-panas. Arus yang akan diukur dilewatkan melalui sebuah kawat
halus yang dire-gang kencang antara dua terminal. Kawat kedua diikat ke kawat halus
tersebut pada satu ujung dan pada ujung lainnya ke sebuah pegas yang berusaha menarik
kawat halus ke bawah. Kawat kedua ini dilewatkan melalui sebuah canai (roller) pada
mana jarum dihu-bungkan. Arus yang akan diukur menyebabkan pemanasan kawat halus
dan memuai sebanding dengan kuadfat arus pemanasan. Perubahan panjang kawat
menggerakkan jarum dan menunjukkan besarnya arus. Ketidakstabilan karenaregangan
kawat, lambatnya tanggapan (respons), dan kurangnya kompensasi terhadap temperatur
sekeliling mem-buat mekanisme ini tidak memuaskan secara komersil. Sekarang ini
mekanisme kawat panas tidak dipakai lagi dan diganti dengan yang lebih sensitif, lebih
teliti dan memiliki kombinasi kompensasi yang lebih baik bagi elemen termolistrik dan
gerak PMMC.

Gb.Skema Kawat Panas Gb. Termomomen

4. Alat Ukur Besi Putar


Alat ukur tipe besi putar adalah sederhana dan kuat dalam konstruksi. Alat
ukur ini digunakan sebagai alat ukur arus dan tegangan pada frekuensi – frekuensi
yang dipakai pada jaringan distribusi. Instrumen ini pada dasarnya ada dua buah
bentuk yaitu tipe tarikan (attraction) dan tipe tolakan (repulsion).
Cara kerja tipe tarikan tergantung pada gerakan dari sebuah besi lunak di
dalam medan magnet. Berikut merupakan gambar rangkaian prinsip kerja
instrumen tipe tarikan.

Sedangkan tipe tolakan tergantung pada gaya tolak antara dua buah
lembaran besi lunak yang telah termagnetisasi oleh medan magnit yang sama.

Apabila digunakan sebagai ampermeter, kumparan dibuat dari beberapa


gulungan kawat tebal sehingga ampermeter mempunyai tahanan yang rendah
terhubung seri dengan rangkaian. Jika digunakan sebagai voltmeter, maka
kumparan harus mempunyai tahanan yang tinggi agar arus yang melewatinya
sekecil mungkin, dihubungkan paralel terhadap rangkaian. Kalau arus yang
mengalir pada kumparan harus kecil, maka jumlah kumparan harus banyak agar
mendapatkan amper penggerak yang dibutuhkan.

5. Alat Ukur Elektrodinamis


Alat ukur elektrodinamis adalah sebuah alat ukur kumparan putar, medan
magnit yang dihasilkan bukan dari magnit permanen, tetapi oleh kumparan
tetap/berupa kumparan diam didalamnya. Alat ukur elektrodinamis dapat
dipergunakan untuk arus bolakbalik maupun arus searah, kelemahannya alat ukur
tersebut menggunakan daya yang cukup tinggi sebagai akibat langsung dari
konstruksinya. Karena arus yang diukur tidak hanya arus yang mengalir melalui
kumparan putar, tetapi juga menghasilkan fluksi medan. Untuk menghasilkan suatu
medan magnit yang cukup kuat diperlukan gaya gerak magnit yang tinggi, dengan
demikian diperlukan sumber yang mengalirkan arus dan daya yang besar pula.
Prinsip kerja dari alat ukur elektrodinamis diperlihatkan pada gambar 1-21,
kumparan putar M ditempatkan diantara kumparankumparan tetap (fixed coil) F1
dan F2 yang sama dan saling sejajar. Kedua kumparan tetap mempunyai inti udara
untuk menghindari efek histerisis, bila instrumen tersebut digunakan untuk sirkuit
ac. Jika arus yang melalui kumparan tetap I 1 dan arus yang melalui kumparan putar
I2 .

Rangkaian Gambar 1-22a digunakan untuk mengukur arus yang kecil,


sedangkan Gambar 1- 22b digunakan untuk mengukur arus yang besar, Rsh dipasang
guna membatasi besarnya arus yang melalui kumparan putar.

Apabila instrumen tersebut digunakan sebagai voltmeter, maka kumparan


tetap F dan kumparan putar M dihubungkan seri dengan tahanan tinggi (RS).
6. Induksi
Alat ukur induksi merupakan alat ukur yang momen geraknyaditimbulkan oleh
suatu fluks magnit dan arus bolak-balik. Alat lazim untuk mengukur energi (KWhmeter)
walaupun ada juga untuk arus maupun tegangan. Arus energi mempunyai dua fluks
magnet yang dihasilkan dari suatu arus mengalir pada kumparan. Kedua magnet fluks
tersebut memotong piringan. 2 pada titik P1 dan P2. Fluks 1 dan  Piringan dipotong
oleh 2 fluks magnet 1 menyebabkan arus putar1(I1) . Arus pusar ini melalui titik P2. 
ke-1 1 menyebabkan momen gerak I (Mg1).  Interaksi yang terja diantara I1 dan 2
menyebabkan momen arus pusar 2 (I2) yang melalui P1 dan  Demikian juga 2)
menyebabkan momen gerak 2 interaksi arus pusar2 (I2) dan fluks 2 (Mg2
Lampiran
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas alat ukur kumparan putar!
Jawaban
Azas kumparan putar, berdasarkan gaya elektromagnetik dimana gaya
elektromagnetik yang timbul pada kumparan akan menolak / menarik logam (besi
lunak yang tidak termagnetisasi) dan selanjutnya akan menghasilkan torsi kerja

2. Pada alat ukur listrik penyearah, apakah alat ukur itu hanya digunakan untuk listrik
searah aja ?
Jawaban
Iya karena banyak peralatan yang menggunakan arus searah untuk dapat bekerja, juga
para perusahaan listrik pun membutuhkan alat ukur ini untuk mengubah tegangan
bolak balik menjadi arus searah. Oleh karena itu dibuatlah satu alat yg khusus untuk
mengubah tegangan bolak balik menjadi arus searah tsb. Dan bila kita ingin
mengukur tegangan bolak balik kita bisa menggunakan alat ukur lainnya.

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan alat ukur kumparan putar?


Jawaban
a. Kelebihan:
 Memerlukan daya rendah
 Dapat dimodifikasi dengan bantuan shunt dan tahanan seri untuk
memperbesar batas ukur arus dan tegangan
 Peredaman dengan arus sangat efektif
 Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak
banyak dipengaruhi oleh medan magnet luar.
b. Kelemahan:
 Karena kontruksi yang bagus dan perlunya kecermatan permesinan dan
perakitan dari berbagai suku cadang, alat ukur ini lebih mahal.
 Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas control dan magnet
permanent yang sudah tua atau lama pemakaiannya

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azas alat ukur elektrodinamis!


Jawaban
Azas elektrodinamis disebabkan oleh adanya medan magnet yang bangkit disekitar
kumparan berarus listrik. Bila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnit dari
arus bolak-balik, maka arus-arus putar akan dibangkitkan didalam konduktor tersebut.
Medan-medan magnit dari arus-arus putar ini dan dari arus bolak-balik yang
menyebabkannya, akan memberikan interaksi yang menimbulkan momen gerak pada
konduktor

Anda mungkin juga menyukai