Anda di halaman 1dari 22

Listrik Lanjut

Fisika
Adhe Aryswan
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam
Rangkaian Seri
• Terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu
daya (power supply) lewat satu rangkaian.
• Input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya.
• Hemat biaya (sedikit kabel penghubung)
• Kekurangan: jika salah satu komponen dicabut atau rusak, seluruh
rangkaian tidak berfungsi
Rangkaian Paralel
• Rangkaian listrik yang disusun secara berderet, tiap komponen
terhubung langsung dengan sumber daya.
• Kelemahan: butuh banyak kabel
Contoh Soal
Perhatikan gambar rangkaian
listrik berikut.
Tentukan hambatan total (Rtotal)
dan arus yang mengalir dalam
rangkaian.
Jawab
Rangkaian tersebut adalah rangkaian paralel, sehingga:
1 1 1 1
= + +
1 1 1 1 1+2+3 6
= + + = =
12 6 4 12 12
Rp = Ω=2Ω
1,5
= = = 0,75
2
Arus Bolak-balik
• Arus bolak – balik (alternating current, AC) adalah arus listrik yang
yang pada periode tertentu berbalik adarah dan besar arusnya
berubah secara terus menerus.
• Dihasilkan dari generator listrik AC
• Berupa persamaan sinusoidal
Arus sesaat dan Tegangan sesaat
I = Imax sin (ω.t)
V = Vmax sin (ω.t)
Keterangan:
I = nilai arus sesaat (A)
V = nilai tegangan sesaat (V)
Imax = nilai arus maksimal (A)
Vmax = nilai tegangan maksimal (V)
ω = kecepatan sudut (rad/s) = 2πf
t = waktu (s)
Contoh Soal
Sebuah sumber arus sinusoidal AC memiliki frekuensi sudut 120 rad/s
dan arus maksimum 10 mA. Maka arus yang terjadi pada selang waktu
20 detik adalah…
Jawab
= sin( )
!"#
= (10 ) sin (120 × 20 $)
$
= (10 ) sin (2400 !"#)
*tips: ubah mode di kalkulator menjadi “rad” agar sudut dalam fungsi
trigonometri terbaca dalam satuan radian. Jika tetap dalam mode
“deg” maka terbaca sebagai derajat.
Sin (2400 rad) = - 0,1759  gunakan nilai mutlaknya saja
= 10 0,1759 = 1,76
Listrik 1 Fasa
Di dunia kelistrikan, pada listrik AC ini ada 2 sistem yang dikenal yaitu
sistem 1 fasa atau biasa disebut dengan single phase dan 3 phase.
Tegangan 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel
penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan phasa dan 1 kabel lagi di
fungsikan sebagai netral.
Di Indonesia, sistem 1 phase ini mempunyai tegangan 220VAC.
Sedangkan di berbagai negara, besar tegangan 1 phase ini bervariasi.
Listrik 3 Fasa
Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase
dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang
sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120
derajat. Berikut adalah gambaran mengenai gelombangnya.
Di Indonesia, sistem 3 phase umumnya diterapkan pada jaringan listrik yang
disuplai oleh PLN mulai dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah
(JTR) yang berada di depan rumah pelanggan.
Pelanggan listrik perumahan dengan daya dibawah 3500VA, menerima aliran
listrik system 1 phase dengan menggunakan 2 penghantar yaitu kabel phase
dan netral. Sedangkan pelanggan listrik daya diatas 3500VA, baik perumahan
atau industry, akan menerima aliran listrik 3 phase dengan menggunakan 4
penghantar yaitu 3 penghantar phase dan 1 netral.
Elektromagnetisme
• Medan listrik dan medan magnet tidak dapat
dipisahkan. Gelombang elektromagnetik merambat
pada kedua medan tersebut dengan posisi saling tegak
lurus.
• Arah medan listrik relatif terhadap medan magnet
sesuai dengan kaidah tangan kanan
Kuat Medan Magnet pada Kawat Lurus
Dimana:
dB = elemen kuat medan magnet di suatu titik (Tesla =
Weber/m2)
μo = permeabilitas vakum (4π . 10-7 Wb/Am)
r = jarak titik ke elemen kawat (m)
l = panjang elemen kawat
θ = sudut yang dibentuk antara garis singgung medan
magnet pada elemen kawat berarus dengan titik tertentu
Kuat Medan Magnet Di Sekitar Kawat
Melingkar
Kuat Medan Magnet pada Solenoida
Selenoida adalah kawat pajang • Besarnya induksi magnet di ujung
yang dililitkan pada inti yang solenoida dapat ditentukan dengan:
berbentuk silinder.

• Besarnya induksi magnet di pusat


(tengah) solenoida dapat ditentukan
dengan
Kuat Medan Magnet pada Toroida
• Toroida adalah kawat yang dililitkan
pada inti yang berbentuk lingkaran.
Pada prinsipnya, toroida merupakan
solenoida yang intinya dibengkokkan
sehingga berbentukk lingkaran.
Contoh Soal
Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus listrik sebesar 20 A. Besarnya
induksi magnet pada sebuah titik yang jarkanya 10 cm dari pusat kawat
magnet tersebut adalah?
• Diketahui
Panjang kawat l = tak hingga
I = 20 A
a = 10 cm = 10-1 m
μo = 4π . 10-7 Wb/Am

• Jawab
B = μo I / 2 π a
B = 4π . 10-7 . 20 / π . 10-1
B = 4. 10-6 T
Contoh Soal 2
Sebuah kawat bebentuk lingkaran dan berjari-jari 20 cm terdiri dari 40
lilitan. Agar kuat medan elektro magnet di pusat lingkaran sama dengan
4π.10-3 T, maka berapa besar arus yang harus dialirkan pada kawat
tersebut?
Jawab
• Diketahui:
a = 20 cm = 2. 10-1 m
N = 40 lilitan
B = 4π.10-3 T
μo = 4π . 10-7 Wb/Am
• B = μo NI / 2a
I = B .2a/ μo N
I = 4π.10-3 4. 10-1 / 4π . 10-7 .40
I = 100 A
Sekian
Adhe Aryswan

Anda mungkin juga menyukai