Alat Ukur Voltmeter
Alat Ukur Voltmeter
Gambar diatas merupakan tang ampere yang bermerk kyoritsu,merk tang ampere ini menurut
saya merupakan merk tang ampere yang cukup bagus dan banyak digunakan oleh para teknisi.
Berikut adalah penjelasan tentang bagian-bagian dari tang ampere beserta fungsinya :
1. TRANSFORMER JAW
Pada bagian transformer jaw ini atau biasa orang sebut dengan capitan berfungsi sebagai alat
pengukur besaran arus listrik yang mengalir pada kabel listrik.
2. TRIGGER
Trigger atau pelatuk ini merupakan suatu tuas yang di tekan untuk membuka capitan pada
tang ampere.
3. DATA HOLD
Data hold merupakan suatu tombol yang biasa berada pada samping body tang ampere
dimana bila kita tekan tombol itu maka tang ampere akan mencatat suatu data besaran
pengukuran.
4. RANGE SWITCH
Range switch merupakan suatu tuas atau selektor yang berfungsi sebagai pengatur jenis
pengukuran yang akan kita gunakan dengan cara diputar ke arah pengukuran yang kita inginkan.
5. DISPLAY
Display pada tang ampere ini berfungsi sebagai penunjuk besaran angka pengukuran suatu
arus atau tegangan yang sedang kita ukur.
6. COM TERMINAL
Com terminal atau commont terminal adalah tempat untuk kita mencolokan kabel probe atau
kabel jarum yang biasanya berwarna hitam.
Volt atau ohm terminal sama seperti com terminal yaitu tempat mencolokan kabel prob yang
biasanya berwarna merah.
Nah.. di atas merupakan bagian-bagian dari tang ampere,berikutnya kita akan membahas fungsi
dari tang ampere. fungsi dari tang ampere dan cara penggunaanya sebagai berikut ini :
Tang ampere dapat mengukur besaran listrik AC (alternating current) atau arus bolak balik
1fasa dan 3fasa, Besaran listrik 1fasa normalnya di angka 220volt sampai dengan 230volt.
Besaran listrik 3 fasa normalnya berukuran sebesar 380volt sampai dengan 400volt.
Selain itu tang ampere juga dapat mengukur besaran arus DC (dirrect current) arus searah yang
biasanya besaran teganganya kecil biasanya mulai dari 1,5 volt sampai dengan 50volt dc saja.
Hubungkan kabel probe hitam pada com terminal dan kabel prob merah pada volt
atau ohm terminal.
Putar selector pada tang ampere diarahkan pada jenis dan besaran tegangan listrik
yang ingin kita ukur (AC atau DC) kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis tegangan
apa yang ingin kita ukur. Dalam pengukuran ini tidak boleh terbalik seperti kita hendak
mengukur tegangan AC namun selektor kita arahkan pada pengukuran DC. Hal ini akan
menyebabkan kerusakan pada tang ampere tersebut.
Tempelkan prob atau jarum pengukuran yang berwarna hitam pada NETRAL atau
NOL pada arus listrik (-). Dan tempelkan prob atau jarum ukur yang berwarna merah
pada POWER atau SETRUM (+).
Lihat besaran hasil pengukuran pada display tang ampere tersebut.
Dalam pengukuran besaran arus listrik tang ampere hanya bisa mengukur atau membaca
besaran arus listrik AC(alternating current) atau arus bolak balik saja. Biasanya tang ampere
dapat mengukur besaran arus listrik hingga ribuan ampere tergantung kapasitas maksimal dari
tang ampere itu sendiri. Besaran maximalnya dapat kita lihat pada nameplate tang ampere itu
sendiri.
Cara mengukur besaran arus listrik yang mengalir pada tang ampere :
Putar selektor pada pilihan pengukuran ampere yang biasa di belakang angkanya ada
simbol (A)
gantungkan atau capitkan pada bagian kulit kabel hingga kabel berada dalam capitan
tersebut dan tang ampere menggantung
Ingat hanya satu kabel saja yang dapat kita ukur bila kabel masih dalam isolator dan
bergabung dengan kabel lainya kita harus memisahkanya satu persatu
Kabel yang kita ukur baiknya hanya kabel power atau fasa saja
Mengukur hambatan bertujuan untuk mengetahui suatu jalur yang terhubung atau tidaknya
antar satu kabel dengan kabel lainya. Biasanya pengukuran hambatan ini digunakan untuk
mencari konsleting pada kabel listri.
Cara mengukur hambatan dengan tang ampere :
Putar selector tang ampere pada pilihan yang ada simbol ohm atau buzzernya
hubungkan kedua prob pada titik yang ingin kita ukur antar kedua kutubnya
Lihat di display untuk hasil pengukuranya bila pada display timbul OL maka kedua
kutub jalur terhubung
B. Volt Meter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik, biasanya tegangan yang
diukur adalah sekala kecil.Untuk mengukur tegangan kita harus menggunakan voltmeter yang
dipasang paralel terhadap komponen yang kita ukur beda potensialnya. Jadi tidak perlu
dilakukan pemutusan penghantar seperti pada amperemeter.
Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positip
dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan
kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat
penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi
masalah.
Agar lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Pasanglah kabel hitam yang sudah ada ke COM (Ground), kemudian pasang pula kabel merah ke
lubang paling kanan yang berada di voltmeter (V/Ohm)
2. Setelah terpasang (kedua kabel yaitu merah dan hitam) sekarang tentukan obyek yang ingin
diukur beda potensialnya. Kali ini kami member contoh menguku baterai hp n-k-ayang
berkapasitas 3,7 Volt
3. Kemudian lihat pada multitester pada bagian V, bagian ini ada dua yaitu:
– DC Volt yaitu tegangan yang searah, contohnya tegangan baterai, teg. Output IC, dan lain
sebagainya (terdapat polaritas + dan -).
– AC Volt yaitu tegangan yang bolak balik, contohnya tengan listrik PLN.
4. Biasanya jika ingin mengukur tegangan lemah seperti tegangan baterai hp digunakan yang DC
Volt.
5. Setelah memilih DC Volt (karena pada contoh ini kami mengambil baterai Hp untuk obyek
pengukuran) ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt, yaitu :
– 200mV artinya dapat mengukur tegangan maksimal 0,2 V
– 2 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 2 V
– 20 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 20 V
– 200 V artinyan dapat mengukur tegangan maksimal 200 V
– 750 V artinya dapat mengukur tegangan maksimal 750 V
6. Agar pengukuran tegangan berjalan akurat, maka piilihlah nilai yang tepat. Contohnya untuk
mengukur baterai bertegangan 3,76 V maka pilihlah nilai 20 V.
7. Apa bila kita memilih nilai 2 V maka akan tertera 1 tandanya oveeload atau melebihi skala
maksimum.
8. Jika kita memilih nilai 200 V nilai tegangan akan tertera, namun tidak bisa akurat. Baterai 3,76 V
akan tertera 3,6 V
9. Dan jika menggunakan 750 V nilai tegangan pun bisa tertera, naum tentu tidak akurat. Baterai
3,76 V akan tertera 3 atau 4 V.
10. Jika kita sudah memilih nilai yang tepat maka tempelkan kabel merah ke kutub positif baterai
dan kabel hitam ke kutub negative baterai. Jika kita salah menempelkan maka didepan nilai
tegangan yang tertera akan menjadi negatih (-)
C. Tachometer
Alat Tachometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk pengujian yang dirancang untuk
mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah Motor listrik
yang mengukur putaran per menit (RPM) dari poros engkol motor. Alat tachometer laser adalah
alat yang dapat melakukan pengukuran dari jarak jauh yaitu bekerja dengan sensor cahaya yang
sangat sensitip terhadap elemen berputar. Maka dari itu alat harus dirawat dan diperbaiki secara
teratur. Apabila ada kerusakan. Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah perawatan
pencegahan dan pemeliharan kerusakan. Sehingga alat tachometer dapat digunakan secara
maksimal sesuai dengan instruksinya pemakaian alat tersebut. Dengan adanya perawatan dan
pemakaian yang tepat diharapkan bahwa alat tachometer laser agar dapat berfungsi dengan baik
dalam waktu yang lama.
1. Layar Mati
Kondisi seperti ini sering terjadi pada alat ukur tachometer digital. Tidak munculnya tampilan
pada layar bisa disebabkan oleh gangguan pada layar LED itu sendiri.
2. Kadang- kadang koneksi kabel mengalami karat atau terputus sehingga membuat alat ukur
tachometer tidak berfungsi. Gejala klasik akibat masalah pada rangkaian kabel ditandai dengan
pembacaan alat ukur tachometer yang kacau atau tidak normal.
3. Masalah lain yang mungkin muncul adalah pada kalibrasi alat ukur tachometer atau pemilihan
mode pengukuran yang sudah tidak sinkron. Kalibrasi yang tidak tepat Membuat pembacaan
pada alat ukur tachometer lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kondisi sebenarnya.