kedalam buku kerja dan melaporkan kepada POKOK : 1. Bertindak sebagai Ketua Majelis atasan langsung secara periodik; atas perintah Ketua Pengadilan Agama Bandung; TUGAS LAIN (EKSTRA) :
2. Memimpin dan bertanggung jawab atas 1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam
ketertiban dan kelancaran pelaksanaan sidang menyusun perencanaan program kerja jangka perkara yang dipimpin; pendek dan jangka panjang, pelaksanaan serta pengorganisasi - annya; 3. Bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan yang bebas, mandiri, cepat, adil dan 2. Melaksanakan pembinaan dan mengawasi biaya ringan; bidang hukum perdata tertentu yang ditugaskan kepadanya. 4. Menerima berkas perkara dan mencatatnya dalam Court Calender yang telah disediakan; 3. Melaksanakan pemeriksaan terhadap kasus tertentu yang ditugaskan kepadanya. 5. Menetapkan hari sidang ; 4. Menjadi Hakim Mediator yang ditugaskan 6. Mendistribusikan berkas perkara yang akan oleh Pimpinan sebagaimana Surat Keputusan diperiksa kepada Panitera Pengganti; Ketua Pengadilan Agama Bandung Nomor : W10- A1/2256/PS.00/IV/2016 tanggal 12 7. Membuat catatan pinggir pada berita acara APRIL 2016. dan putusan Pengadilan Agama mengenai hukum yang dianggap penting; TANGGUNG JAWAB : 8. Dalam hal Pengadilan Agama melakukan 1. Keberhasilan dan kebenaran, pelaksanaan pemeriksaan tambahan untuk mendengar tugas; sendiri para pihak dan saksi, maka hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan 2. Pengamanan kebijakan atasan; kebenaran berita acara persidangan serta 3. Memaksimalkan kemampuan sumber daya; menandatanganinya; 4. Kebenaran laporan. 9. Mendiskusikan serta bermusyawarah WEWENANG : dengan Hakim Anggota disaat akan menentukan isi putusan/ memutus perkara; 1. Mengatur pelaksanaan tugas; 10. Membuat konsep putusan dan merenvoi 2. Mengadakan hubungan kerja; pada berita acara yang dianggap perlu; 3. Mengajukan usul/saran kepada atasan; 11. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan HASIL KERJA : lengkap untuk pembacaan putusan; 1. Terlaksananya proses penyelesaian perkara 12. Menandatangani putusan yang sudah sesuai dengan program kerja; dibacakan dalam persidangan bersama Hakim Anggota dan Panitera Pengganti; 2. Terlaksananya pemberian pembinaan hukum agama; 13. Melaksanakan proses anonimasi putusan sebagai pengejawantahan KMA No.144/2007 3. Meningkatnya pelayanan terhadap jo. 1-144/2011 tentang Keterbukaan Informasi masyarakat pencari keadilan; di Pengadilan; 4. Diketahuinya tingkat prestasi kerja oleh 14. Mempelajari dan mendiskusikan secara atasan. berkala kepustakaan hukum yang diterima dari Mahkamah Agung dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.; hukum tetap (eksekutor). Dalam tugasnya sebagai penuntut umum, Jaksa mempunyai tugas : 1. Melakukan penuntutan. 2. A. Tugas Dan Wewenang Jaksa Dalam Melaksanakan penetapan hakim. Dua tugas Pemeriksaan Perkara Pidana Pada Pasal 1 tersebut dilakukan oleh penuntut umum butir 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 dalam proses persidangan pidana yang sedang Tentang Kejaksaan Republik Indonesia berjalan. Tugas Jaksa sebagai penuntut umum ditentukan bahwa Jaksa adalah pejabat diatur dalam Pasal 13 KUHAP dan dipertegas fungsional yang diberi wewenang oleh dalam Pasal 137 KUHAP. Penuntut umum undang-undang ini untuk bertindak sebagai berwenang melakukan penuntutan terhadap penuntut umum dan pelaksana putusan siapapun yang didakwa melakukan suatu pengadilan yang telah memperoleh kekuatan tindak pidana dalam daerah hukumnya hukum serta wewenang lain berdasarkan dengan melimpahkan perkara ke pengadilan undang-undang. Kejaksaan Republik Indonesia yang berwenang mengadilinya. sebagai lembaga negara pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan harus bebas dari pengaruh kekuasaan pihak manapun, yakni dilaksanakan secara merdeka terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Di dalam Pasai 1 butir 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa : a. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. b. Penuntut umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Ketentuan di atas memberi pengertian bahwa penuntut umum harus seorang Jaksa. Dan tugas Jaksa Penuntut Umum untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Sebagaimana juga disebutkan dalam Pasal 13 KUHAP bahwa penuntut umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Secara garis besar setelah berlakunya, KUHAP, tugas Jaksa adalah : 1. Sebagai penuntut umum; 2. Pelaksana putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan