Anda di halaman 1dari 2

URAIAN TUGAS HAKIM TUGAS 15.

Mencatat hasil pekerjaan setiap hari


kedalam buku kerja dan melaporkan kepada
POKOK : 1. Bertindak sebagai Ketua Majelis atasan langsung secara periodik;
atas perintah Ketua Pengadilan Agama
Bandung; TUGAS LAIN (EKSTRA) :

2. Memimpin dan bertanggung jawab atas 1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam


ketertiban dan kelancaran pelaksanaan sidang menyusun perencanaan program kerja jangka
perkara yang dipimpin; pendek dan jangka panjang, pelaksanaan serta
pengorganisasi - annya;
3. Bertanggung jawab atas terselenggaranya
peradilan yang bebas, mandiri, cepat, adil dan 2. Melaksanakan pembinaan dan mengawasi
biaya ringan; bidang hukum perdata tertentu yang
ditugaskan kepadanya.
4. Menerima berkas perkara dan mencatatnya
dalam Court Calender yang telah disediakan; 3. Melaksanakan pemeriksaan terhadap kasus
tertentu yang ditugaskan kepadanya.
5. Menetapkan hari sidang ;
4. Menjadi Hakim Mediator yang ditugaskan
6. Mendistribusikan berkas perkara yang akan oleh Pimpinan sebagaimana Surat Keputusan
diperiksa kepada Panitera Pengganti; Ketua Pengadilan Agama Bandung Nomor :
W10- A1/2256/PS.00/IV/2016 tanggal 12
7. Membuat catatan pinggir pada berita acara
APRIL 2016.
dan putusan Pengadilan Agama mengenai
hukum yang dianggap penting; TANGGUNG JAWAB :
8. Dalam hal Pengadilan Agama melakukan 1. Keberhasilan dan kebenaran, pelaksanaan
pemeriksaan tambahan untuk mendengar tugas;
sendiri para pihak dan saksi, maka hakim
bertanggung jawab atas pembuatan dan 2. Pengamanan kebijakan atasan;
kebenaran berita acara persidangan serta
3. Memaksimalkan kemampuan sumber daya;
menandatanganinya;
4. Kebenaran laporan.
9. Mendiskusikan serta bermusyawarah
WEWENANG :
dengan Hakim Anggota disaat akan
menentukan isi putusan/ memutus perkara; 1. Mengatur pelaksanaan tugas;
10. Membuat konsep putusan dan merenvoi 2. Mengadakan hubungan kerja;
pada berita acara yang dianggap perlu;
3. Mengajukan usul/saran kepada atasan;
11. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan HASIL KERJA :
lengkap untuk pembacaan putusan;
1. Terlaksananya proses penyelesaian perkara
12. Menandatangani putusan yang sudah sesuai dengan program kerja;
dibacakan dalam persidangan bersama Hakim
Anggota dan Panitera Pengganti; 2. Terlaksananya pemberian pembinaan
hukum agama;
13. Melaksanakan proses anonimasi putusan
sebagai pengejawantahan KMA No.144/2007 3. Meningkatnya pelayanan terhadap
jo. 1-144/2011 tentang Keterbukaan Informasi masyarakat pencari keadilan;
di Pengadilan; 4. Diketahuinya tingkat prestasi kerja oleh
14. Mempelajari dan mendiskusikan secara atasan.
berkala kepustakaan hukum yang diterima dari
Mahkamah Agung dan Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung
RI.;
hukum tetap (eksekutor). Dalam tugasnya
sebagai penuntut umum, Jaksa mempunyai
tugas : 1. Melakukan penuntutan. 2.
A. Tugas Dan Wewenang Jaksa Dalam Melaksanakan penetapan hakim. Dua tugas
Pemeriksaan Perkara Pidana Pada Pasal 1 tersebut dilakukan oleh penuntut umum
butir 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 dalam proses persidangan pidana yang sedang
Tentang Kejaksaan Republik Indonesia berjalan. Tugas Jaksa sebagai penuntut umum
ditentukan bahwa Jaksa adalah pejabat diatur dalam Pasal 13 KUHAP dan dipertegas
fungsional yang diberi wewenang oleh dalam Pasal 137 KUHAP. Penuntut umum
undang-undang ini untuk bertindak sebagai berwenang melakukan penuntutan terhadap
penuntut umum dan pelaksana putusan siapapun yang didakwa melakukan suatu
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan tindak pidana dalam daerah hukumnya
hukum serta wewenang lain berdasarkan dengan melimpahkan perkara ke pengadilan
undang-undang. Kejaksaan Republik Indonesia yang berwenang mengadilinya.
sebagai lembaga negara pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan harus bebas dari pengaruh
kekuasaan pihak manapun, yakni dilaksanakan
secara merdeka terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan pengaruh
kekuasaan lainnya. Kejaksaan sebagai salah
satu lembaga penegak hukum dituntut lebih
berperan dalam menegakkan supremasi
hukum, perlindungan kepentingan umum,
penegakan hak asasi manusia serta
pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN). Di dalam Pasai 1 butir 6
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa : a. Jaksa
adalah pejabat yang diberi wewenang oleh
undang-undang ini untuk bertindak sebagai
penuntut umum serta melaksanakan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap. b. Penuntut umum adalah Jaksa
yang diberi wewenang oleh undang-undang
ini untuk melakukan penuntutan dan
melaksanakan penetapan hakim. Ketentuan di
atas memberi pengertian bahwa penuntut
umum harus seorang Jaksa. Dan tugas Jaksa
Penuntut Umum untuk melakukan
penuntutan dan melaksanakan penetapan
hakim. Sebagaimana juga disebutkan dalam
Pasal 13 KUHAP bahwa penuntut umum
adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh
undang-undang ini untuk melakukan
penuntutan dan melaksanakan penetapan
hakim. Secara garis besar setelah berlakunya,
KUHAP, tugas Jaksa adalah : 1. Sebagai
penuntut umum; 2. Pelaksana putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

Anda mungkin juga menyukai