Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2.

HKUM4406/Hukum Acara Pidana

1. Apakah tindakan pengadilan sudah sesuai dengan kewenangan yang diberikan


oleh undang-undang dalam kasus kerumunan HRS ? coba anda gambarkan
kewenangan dari pengadilan negeri dalam memeriksa dan memutus perkara
menurut ketentuan undang-undang ?
Jawab : Tugas dan wewenang Pengadilan Negeri tercantum dalam UU Nomor 2
Tahun 1986 Pasal 50, yang berbunyi: "Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di
tingkatpertama. Dalam kasus HRS tersebut dapat dikatakan wewenang Pengadilan
Negeri sudah sesuai dengan UU tentang tugas dan wewenang pengadilan negeri
yaitu memeriksa dan memutus serta menyelesaikan perkara maka dalam hal ini
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menampung permintaan dan serta alat alat
bukti yang sah terhadap sidang praperadilan HRS.

2. Insiden pemukulan terhadap lurah di sebuah cafe termasuk tindak pidana


ringan, berikan gambaran mekanisme pemerikasaan pada perkara tindak pidana
ringan ?
Jawab : TINDAK PIDANA RINGAN:
1. Pengadilan menentukan hari tertentu dalam 7 (tujuh) hari untuk mengadili
perkara dengan acara pemeriksaan tindak pidana ringan.
2. Hari tersebut diberitahukan Pengadilan kepada Penyidik supaya dapat
mengetahui dan mempersiapkan pelimpahan berkas perkara tindak pidana
ringan.
3. Pelimpahan perkara tindak pidana ringan, dilakukan Penyidik tanpa
melalui aparat Penuntut Umum.
4. Penyidik mengambil alih wewenang aparat Penuntut Umum.
5. Dalam tempo 3 (tiga) hari Penyidik menghadapkan segala sesuatu yang
diperlukan ke sidang, terhitung sejak Berita Acara Pemeriksaan selesai
dibuat Penyidik.
6. Jika terdakwa tidak hadir, Hakim dapat menyerahkan putusan tanpa
hadirnya terdakwa;
7. Setelah Pengadilan menerima perkara dengan Acara Pemeriksaan Tindak
Pidana Ringan, Hakim yang bertugas memerintahkan Panitera untuk
mencatat dalam buku register.
8. Pemeriksaan perkara dengan Hakim tunggal.
9. Pemeriksaan perkara tidak dibuat BAP, karena Berita Acara Pemeriksaan
yang dibuat oleh penyidik sekaligus dianggap dan dijadikan BAP
Pengadilan.
10. BAP Pengadilan dibuat, jika ternyata hasil pemeriksaan sidang Pengadilan
terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan yang
dibuat Penyidik.
11. Putusan dalam pemeriksaan perkara tindak pidana ringan tidak dibuat
secara khusus dan tidak dicatat/ disatukan dalam BAP. Putusannya cutup
berupa bentuk catatan yang berisi amar-putusan yang disiapkan/dikirim
oleh Penyidik.
12. Catatan tersebut ditanda tangani oleh Hakim.
13. Catatan tersebut juga dicatat dalam buku register.
14. Pencatatan dalam buku register ditandatangani oleh Hakim dan Panitera
sidang.

3. Buatlah gambaran proses pengajuan replik dan duplik dalam sebuah


persidangan perkara pidana ?
Jawab : Replik (oleh Jaksa)
Dalam menyusun jawaban atas pembelaan (replik) dari terdakwa atau penasehat
hukumnya, jaksa penuntut umum harus mampu mengantisipasi arah dan wujud
serta materi pokok dari pemelaan terdakwa dan penasehat hukumnya dalam replik
tersebut.
Jaksa penuntut umum harus menginventarisir inti (materi pokok) pembelaan yang
diajukan terdakwa atau penasehat hukumnya dalam repliknya sebagai
bantahan/sanggahan atas pembelaan terdakwa atau penasehat hukumnya.

Duplik
Setelah jaksa penuntut umum mengajukan replik di persidangan, maka
selanjutnya giliran terdakwa dan atau penasehat hukumnya untuk menanggapi
replik dari jaksa penuntut umum tersebut. Tanggapan seperti ini lazim disebut
sebagai “duplik”. Sebagai penutup dari replik dan duplik dibuat suatu kesimpulan
yang menyimpulkan semua tanggapan dan tangkisan. Sebelum majelis hakim
mengambil sikap dan menyusun keputusan, biasanya majelis hakim memberikan
kesempatan kepada terdakwa apakah masih ada yang perlu disampaikan misalnya
mohon keringanan hukum atau mohon keputusan yang seadil-adilnya.

Anda mungkin juga menyukai