Tugas Home Care Findra
Tugas Home Care Findra
FINDRAYANI
(4201017010)
A. Pengertian Luka
Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan kontak
dengan sumber panas (seperti bahan kimia, air panas, api, radiasi, dan listrik), hasil tindakan
medis, maupun perubahan kondisi fisiologis. Luka dapat diklasifikasikan menjadi luka akut
dan kronik :
1. Luka akut merupakan cedera jaringan yang dapat pulih kembali seperti keadaan normal
dengan bekas luka yang minimal dalam rentang waktu 8-12 minggu. Penyebab utama dari
luka akut adalah cedera mekanikal karena faktor eksternal, dimana terjadi kontak antara
kulit dengan permukaan yang keras atau tajam, luka tembak, dan luka pasca operasi.
2. Luka kronik merupakan luka dengan proses pemulihan yang lambat, dengan waktu
penyembuhan lebih dari 12 minggu dan terkadang dapat menyebabkan kecacatan. Ketika
terjadi luka yang bersifat kronik, neutrofil dilepaskan dan secara signifikan meningkatkan
ezim kolagenase yang bertnggung jawab terhadap destruksi dari matriks penghubung
jaringan
B. Tipe Penyembuhan Luka
1. Penyembuhan Luka Primer
Luka terjadi tanpa kehilangan banyak jaringan kulit. Luka ditutup dengan cara dirapatkan
kembali dengan menggunakan alat bantu sehingga bekas luka(scar) tidak ada, tepi luka
bisa menyatu kembali, permukaan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada
jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke eksternal,
Contohnya adalah luka sayatan robekan dan luka operasi yang dapat sembuh dengan alat
bantu jahitan, stapler, taoe eksternal, atau lem perekat kulit (Arisanty, 2013)
2. Penyembuhan Luka Sekunder
Pada proses penyembuhan luka sekunder kulit mengalami luka (kerusakan) dengan
kehilangan banyak jaringan sehingga memerlukan proses granulasi (pertumbuhan sel),
kontraksi, dan epitelisasi (penutupan epidermis) untuk menutup luka. Pada kondisi luka
yang mengalami proses penyembuhan sekunder, jika dijahit kemungkinan terbuka lagi
atau menjadi nekrosis (mati) sangat besar (Arisanty, 2013).
3. Penyembuhan Luka Tersier
Penyembuhan luka secara primer mengalami infeksi atau ada benda asing sehingga
penyembuhannya terlambat, diperlukan penutupan luka secara manual, Penyembuhan
luka dapat juga diawali dengan penyembuhan secara sekunder yang kemudian ditutup
dengan balutan jahitan/dirapatkan kembali, contoh luka operasi yang tidak menutup
(Carville, 2012 ).
C. Pengkajian Luka
Pengkajian atau penilaian luka berdasarkan Betes Jensen wound assessment tool yang
harus dilakukan untuk menilai perkembangan luka meliputi 13 item skor yaitu:
1.
a. Usia e. Infeksi
b. Hipovolemia f. Hematoma
c. Benda asing g. Iskemia
d. Diabetes h. Pengobatan steroid
Gause/kassa Hydrocolloid
Transparant Film Foam
Hydrogels Silver
Calcium alginate Hidrofobik
Hydrocellulosa
5. Berdasarkan Fungsinya
Autolitik debridement, contoh : Hydrogel/hydroaktif gel.
Absorbent, contoh : Ca Alginate, Hydroselulosa, foam
Balutan Primer/ Balutan yang menempel ke luka, contoh : calsium alginat,
Hydroselulosa, hydrokoloid, hyfrofobiak, foam
Balutan sekunder/balutan penutup setelah balitan primer, contoh: hydrokoloid,
foam, transparant film.
DAFTAR PUSTAKA
Dian Ariningrum, dkk. 2018. Manajemen luka.2(2) 01-41
Kartika. Ronald W. 2015. Perawatan Luka Kronis Dengan Modern Dressing. 42(7).1-5
Mirnawati Ristina, dkk.2017. Hambatan Yang Dirasakan Oleh Perawat Dalam
Melaksanakan Pencegahan Luka Tekan Diruang Perawatan Intensif. 15(1). 1-9
Mukhtar Husneni, dkk, 2019. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Tingkat Keparahan
Luka Tekan Pada Lansia Dimasyarakat. 1-7.
Perdanakusuma DS. 2012. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka Diakses
Pada Tanggal 13 April 2021
Purnama Handi, Dkk, 2017. Review Sistemik : Proses Penyembuhan Dan Perawatan
Luka. 15(2). 215-258.
Taryono. 2017. “Efektivitas Pemberian Topikal Bawang Putih (Allium Sativum)
Untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Akut Terkontaminasi Pada Tikus Putih
(Rattus Norvegicus)”. Skripsi. Diterbitkan. Program Studi S1 Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Jombang