Anda di halaman 1dari 2

Sinar mentari pagi yang mulai menyilaukan mata membangunkan Munaroh di pagi itu .

Tak terasa setalah bangun dari tidurnya pagi ini dia tidak menyandang gelar mahasiswi lagi
melainkan alumni dari salah satu poltekkes di provinsi Aceh dan sekrarang bekerja di rumah
sakit, dengan mata panda nya ia pun segera bersiap siap untuk kekampus untuk mengurus
berkas berkasn yang di perlukan.
Munaroh yang dulu di kenal sebagai salah satu masiswi yang sering berkata kasar dan jorok
terhadap teman maupun tenaga pendidik yang dia tak suka kini kembali ke kampus tempatia
menempuh pendidikan sebelum menjadi tenaga medis di salah satu rumah sakit.
Setibanya di kamus munaroh langsung menuju ke unit kemahasiswaaan untu mengurus
berkas berkas yang dia perlukan, dan tak sengaja ia bertemu dengan beberapa dosen yang
pernah membimbingnya.

Munaroh : “Assalamualikum buk” (dengan senyuman dan langsung menyalam


dosenya )
Dosen 1 : “walikumsalam”
Munaroh : ibuk apa kabar sekarang?
Dosen 1 : baik nak,eh kamu Munaroh kan ? ( dengan wajah bingung)
Munaroh : ia bu saya munaroh alumni 2019 ,saya mau ngurus berkas buk.
Dosen 1 : udah lama gak ketemu, ibuk mau ke kelas dulu ya mur
Munaroh : oh ia buk, samai juma lain waktu ya bu (langsung menyalam dosenya)

Setelah beranjak dari tempat itu dosen 1 merasa takjub dan kagum akan perubahan karakter
munaroh yang sekarang, ada rasa kagum tersendiri yang dimiliki seorang pendidik ketika
berhasil mendidik seorang menjadi yang lebih baik.Bukan hanya dosen 1 yang kagum dosen
dosen yang muaroh temui di kamus juga kagum dan bangga akan perubahan ini.
Setelah mengurus berkas munaroh lantas ke mini market yang ada di sembrang kampus
untuk membeli minuman tak sengaja bertemu dengan dita yang bekerja di sebuah klinik di
depan kampus, dita sendir adalah temen munaroh selam kuliah yang toxic nya gak kalah
dengan munaroh.
Munaroh : Ditaaaaaaaaaa (langsung memeluk)
Dita : eh siapa sih lu
Munaroh : ini saya munaroh temen kamu waktu kuliah dulu
Dita : ha munaroh kok elu sikapnya udah gini (sambil tertawa)
Munaroh : gini gima dit?
Dita : lebih kalem dan sopan gitu, gak kayak dulu toxic mulu.
Munaroh : biasa aja ta
Dita : elu mur kalem amat
Munaroh : hehehe alhamdulillah bisa bangkit ta dari yang kayak dulu hingga bisa kayak
sekarang berkat nasehat dan ilmu persfektif islam yang makin gua dalami.
Dita : bisa aja lu
Munaroh : duluan ya taaa
Dita : daaaaaa

Setelah munaroh pergi dita kagum bercamur terkejud ternyata orang seperti munaroh bisa
berub ah jadi sopa ujar dita di dalam hati.

Sampai sekarang munaroh juga di kenal sopan dan ramah tak seerti dulu.

Anda mungkin juga menyukai