Anda di halaman 1dari 9

Maret 2019,di kenal dengan tahun di mana wabah virus yang melanda seluruh dunia mulai

memasuki Indonesia,hampir seluruh kegiatan dan aktivitas harus di hentikan agar virus tersebut
tidak terus menyebar,termasuk pendidikan di Indonesia,dimana dari yang sebelumnya para murid
belajar tatap muka,kini mengharuskan seluruh murid dan seluruh guru menggunakan sistem belajar
secara online,atau yang biasa di kenal dengan kata during

Tentu kita tahu bahwa sistem seperti ini tidak efesien untuk di gunakan karena keterbatasan guru
dalam menjangkau murid muridnya,sehingga tidak semua murid mendapatkan pelajaran yang
layak,tidak hanya itu bahkan banyak para murid yang kehilangan moralitas dan adabnya karena tidak
adanya pengawasan yang penuh terhadap murid tersebut,maka di sinilah peran guru dalam
mendidik di uji

Juli 2020, sebuah madrasah Aliyah telah menerima murid baru di kelas 10 untuk di didik,namun
karena keterbatasan peminatan untuk masuk ke madrasah tersebut,maka murid yang di terima
hanyalah berjumlah 8 orang saja,namun karena tahun tersebut  masih merupakan tahun di mana
virus covid-19 masih memuncak,maka mereka harus belajar secara online,hingga akhirnya 2 tahun
berlalu

Juli 2022 mereka semua telah menjadi murid kelas 12,dan untuk pertama kalinya mereka akan
melakukan pembelajaran tatap muka,seorang guru telah di utus untuk mengajar mereka semua

      (Teks di atas ada versi singkatnya)

Guru:(berjalan menuju ruang kelas)

"Hhahhh untuk pertama kalinya aku akan mengajari murid aliyah,yaaa... meski pengalaman
mengajarku masih mengajar setingkat ibtidaiyah tapi setidaknya diriku telah menyiapkan mental,oh
ya..ku dengar selama 2 tahun mereka di sini,hari ini merupakan hari pertama mereka belajar tatap
muka,ku harap mereka merupakan anak anak yang baik"

Terdengar dari jauh ruang kelas begitu ribut

Sang guru pun memasuki kelas

Anak murid laki laki:"oy oy ayok push cepat biar menang","turet jaga"

Anak murid perempuan:(selfie dan joget tiktod)

Guru:(kaget dan langsung berteriak)


"Baiklah semuaaa...silahkan duduk"

Namun setelah guru tersebut berteriak,para murid masih melakukan segala aktivitas mereka

Sehingga sang guru pun memukul meja yang ada di depannya

Dan dalam sekejap semua termenung dan melihat guru tersebut

Sementara sang guru diam dan menatap seluruh murid

Dan para murid pun langsung duduk di bangku dan meja mereka masing masing

Guru:"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,perkenalkan nama saya ........ Saya merupakan


seorang guru ..... sekaligus orang yang akan menjadi wali kelas kalian selama 1 tahun
kedepan,karena itu mohon kerjasamanya selama satu tahun kedepan"

"Oh iya,karena saya belum mengenal kalian semua maka kalian harus memperkenalkan diri
kalian,baiklah mulai dari yang bangku paling depan sebelah kanan"

Murid L1:"perkenalkan nama saya ....."

Sehingga sampailah murid kelima

Guru:"baiklah selanjutnya,siapa nama kamu?"

Murid L3:"kamu nanya?kamu bertanya tanya?baiklah aku kasih tau ya"

Guru:"hei!!!!(dengan nada keras)tidak punya adab dan sopan santun kamu ya!!! Apa begitu cara
menjawabnya?!!di mana pikiranmu?!!"

Murid L3:"hah? Ibu masih ngomongin adab di hari begini?udahlah Bukk"

Guru:"dasar emang gak punya sopan santun yaa!!! Sekarang keluar kamu dari kelas ini!!!"
Sang murid pun langsung keluar dari kelas tanpa basa basi dengan wajah sedikit tersenyum

Guru:"apa masih ada yang ingin di keluarkan?!"

(Ruang kelas menjadi senyap)

Beberapa jam berlalu dan pembelajaran pun telah selesai untuk hari ini

Para murid pun berjalan keluar kelas untuk pulang dan tinggallah sang guru di ruang kelas

Guru:("hhuuhh,hari ini tidak seperti yang ku bayangkan,banyak dari mereka yang tidak punya adab
dan etika,aku yakin ini karena mereka saat belajar di rumah pasti melakukan seenaknya dan jadilah
seperti itu,aku berharap mereka akan berubah kedepannya,mungkin di sinilah seorang guru
berperan penting dalam mendidik,baiklah dari pada menunggu mereka berubah sendiri,lebih baik
aku lah yang akan mengubahnya,(sang guru pun berdiri dengan semangat)pasti aku akan
menjadikan mereka seseorang yang pantas di sebut manusia,semangat untuk diriku")

Keesokan harinya saat les pertama,sang guru kembali lagi ke kelas tersebut dengan penuh
tekad,namun saat telah sampai di kelas dia di buat terkejut kembali,namun kali ini yang
membuatnya terkejut adalah saat dia melihat ruang kelas yang kosong

Guru:"kali ini apa yang mereka lakukan"(dengan wajah sedikit marah)

Sang guru pun mencari mereka kemana mana,dan sampai lah di kantin sekolah,dan ternyata mereka
semua berada di tempat tersebut

Guru:"ohh jadi di sini kalian dari tadi,sekarang kalian semua pergi ke lapangan,sekarang juga!!!"

Murid:"hah?untuk apa?hukuman?jangan bercanda Bu,siapa juga yang mau menuruti perkataan


ibu!,lebih baik kami berada di sini sampai jam pulang sekolah

Seketika kepala sekolah datang menghampiri mereka,dan para murid langsung kabur ke kelas
mereka

Kepsek pun mendekati guru tersebut


Kepsek:"sepertinya cukup sulit ya Bu untuk mendidik mereka,sebenarnya saya sudah tau akan
terjadi seperti ini,ini di sebabkan kurangnya pengawasan terhadap mereka selama covid
melanda,jika memang ibuk tidak sanggup ibu bisa saja memilih untuk di gantikan"

Guru:"tidak pak tidak perlu! Jika sampai saya meninggalkan mereka,itu artinya sama saja saya telah
gagal menjadi seorang pendidik,dan saya sudah berjanji pada diri saya bahwa saya tidak akan
berhenti sampai mereka berubah"

Kepsek:"baguslah kalau begitu,jadi saya serahkan mereka kepada ibu,sekali lagi terima kasih"

Guru:"tidak tidak,saya yang seharusnya berterimakasih kepada bapak karena telah memberi
pekerjaan ini"

Keesokan harinya guru tersebut datang kembali ke kelas,dan seperti biasa harus mengahadapi
tingkah laku mereka yang semena mena

Hari demi hari,selama 2 bulan mereka masih saja tidak ada perubahan,hingga akhirnya tindakan
mereka sudah di luar batas

Di saat itu seperti biasa sang guru berjalan ke ruang kelas

Murid:"dia datang dia datang"

Murid:"sekarang!!!"

Seketika sekantong pelastik yang berisi debu bekas kapur melayang ke arang sang guru

Murid:(suara tertawa dari seluruhnya)

"Hahahahhahahahahahha"

Seketika guru tersebut terlihat dengan wajah yang penuh amarah,dan rasanya seperti ingin
menangis dan tanpa berkata kata guru tersebut meninggalkan ruang kelas

Murid P3:"bukankah kita sudah keterlaluan?bagaimana jika dia tidak ingin masuk ke sini lagi?"
Murid L3:"hahaha,baru sekarang kau ingin mengakatan kalau ini keterlaluan?lagi pula kalian semua
sudah setuju terhadap rencana ini kan?dan jika memang dia tidak ingin masuk ke sini lagi bukankah
itu bagus?jadinya tidak ada lagi yang ribut soal ini soal itu"

Murid L1:"hei ku pikir dia benar,kita sudah keterlaluan,selama ini ibu itu sabar dalam menghadapi
kita,dan orang pertama yang mengusulkan ini bukannya kau(Murid L3)"

Murid L3:"apa maksudmu kau mengajak berkelahi?"

Murid L2:"hey sudahlah jangan berkelahi,dia benar kita sudah keterlaluan dan semua ini karena kau"

Murid L3:"kenapa kalian tiba tiba mengkhianati ku?"

Murid L2:"aku tidak peduli apa yang akan kau lakukan,tapi kami semua akan pergi meminta
maaf,jika kau memang masih memiliki hati maka ikutlah dengan kami"

(Scene berpindah ke ruang guru)

Guru:(dengan ekspresi sedikit menangis)

"ternyata cukup berat yaa,untuk membuat mereka berubah"

Tiba tiba murid masuk

Murid L2:"assalamualaikum Bu"

(serentak membungkukkan badan)

"Kami di sini ingin meminta maaf atas segala hal yang telah kami perbuat,kami tahu banyak
perbuatan kami yang tidak bisa ibu maafkan,tapi rasa minta maaf ini benar benar tulus datang dari
hati kami,dan kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi"

Guru:(sedikit terkejut)

"Baiklah ibu memaafkan kalian"

Murid L2:"eh?semudah itu ibu memaafkan kami?"


Guru:"iya,tapi kalian harus berjanji bahwa kalian benar benar tidak akan melakukannya lagi,dan akan
merubah sifat kalian tersebut"

Seluruh murid:"baik Bu!!"

Serentak semua memeluk guru tersebut

Setelah semua kejadian tersebut,sedikit demi sedikit mereka mulai berubah,dan tidak hanya
itu,sekarang kelas tersebut penuh dengan canda ria dari murid mau pun guru

Dan suatu hari,sang guru melihat salah satu muridnya yaitu murid L3 sedang duduk di bangku yang
berada di pinggi lapangan sendirian,dan guru tersebut mendatanginya

Murid L3:"kenapa ibu duduk di sini"(dengan wajah sedikit memikirkan sesuatu dan tanpa melihat
sedikitpun ke arah sang guru)

Guru:"kenapa?tidak boleh?ibu hanya kebetulan lewat dan melihatmu sedang merenungkan


sesuatu,memang apa yang sedang kau pikirkan?"

Murid L3:"itu bukan urusan ibu"

Guru:"apa salahnya memberi tahukan,itu juga merupakan tugas kami sebagai seorang guru,yaitu
memahami muridnya"

Suasana menjadi senyap sebentar

Murid L3:"ibu tau,apa yang menyebabkan aku menjadi seperti ini?hahhh,sejak kecil aku sudah di
tinggalkan oleh kedua orang tuaku,tidak seperti mereka,yang masih mendapat perhatian dan kasih
sayang orang tua,aku bahkan tidak punya seseorang yang bisa ku anggap penting,karena itu aku
ingin mendapat perhatian dari orang orang di sekitarku,karena hanya itu yang bisa ku lakukan,tidak
seperti teman teman yang lain,mereka punya bakat,keahlian,dan kemampuan yang hebat hebat"

Guru:(sedikit tertawa kecil)

(Mengeluarkan sebuah kertas)


"Kau tahu jika kau menganggap dirimu itu tidak bisa apa apa,kau salah besar,kau hanya belum punya
kesempatan untuk melihatnya,dan juga jika kau menganggap teman teman mu itu hebat coba lihat
kertas ini (sambil menunjukkan salah satu sisi kertas)apa kau melihatnya?cantikkan?tapi apa kau
melihat bagian belakang kertas ini?sama seperti kita,di dunia ini tidak ada orang bodoh,namun
semua orang di dunia ini pintar,pada akhirnya masalahnya dari sini mana kau melihatnya,contohnya
saja seorang guru,apakah guru itu pintar? Jawabannya itu iya,namun mereka pintar pada setiap
bidang pelajaran mereka masing masing,seperti guru matematika,apakah dia pintar dalam mengajar
bahasa Indonesia? Tentu tidak,memang terkadang ada seorang guru yang menguasai lebih dari 1
pelajaran,namun ingat,jika kau hanya dapat melakukan satu hal,maka asahlah hal tersebut,sampai
kau menjadi yang terbaik dalam hal tersebut,sekali lagi,semua orang itu pintar,tapi jika kau menilai
seekor ikan dari caranya memanjat pohon,maka yakinlah,ikan tersebut akan terbodoh
selamanya,apa kau paham?"

Murid L3:(sedikit menangis setelah mendengar hal tersebut)

"Ya paham Bu"

Guru:"kau tadi mengatakan kalau kau belum punya orang penting dalam hidupmu kan?maka inilah
tujuan pertama mu,yaitu mencari orang yang dapat kau anggap penting,mengerti?"

Murid L3:(mengusap air mata)

"Baiklah Bu,aku akan melakukannya,dan terima kasih untuk nasehatnya "

Guru:"dari awal inilah tugas guru"

Hari demi hari,Minggu demi Minggu,purnama demi pernama,telah mereka lewati,hingga tibalah
pengumuman kelulusan mereka

Saat itu,semua murid datang ke ruangan guru sambil membawa sebuah kertas

Seluruh murid:"assalamualaikum Bu"

Guru:"waalaikumsalam,jadi,ada apa?"

Semua tersenyum sambil membuka isi kertas yang bertuliskan "LULUS"

Seketika guru tersebut berdiri dan langsung memeluk mereka


Guru:"Selamat kepada kalian semua,ibu bangga kepada kalian,tidak sia sia ibu bertahan di kelas
kalian,dan hingga akhirnya kalian lulus semuanya,dengan ini telah berakhir hari hari kalian yang
biasa,dan memulai sesuatu yang baru"

Murid:"kami juga berterima kasih kepada ibu,jika tidak karena pengorbanan ibu,mungkin kami tidak
akan seperti ini,bahkan rasa terima kasih pun tidak akan pernah membalas seluruh jasa jasa ibu
selama ini,kami berjanji akan membalasnya suatu saat nanti"

Guru:"hahh,ibu akan menunggunya"

Setelah seluruh tangisan tersebut,para muridpun menyalami guru tersebut,dan berakhirlah masa
masa mereka di madrasah tersebut

Namun cerita tidak habis di sini

Bertahun tahun telah berlalu,guru tersebut masih mengajar di madras tersebut,dan kesehariannya
tidak berubah

Guru tersebut sedang berjalan jalan di kota

Guru:"haahh hari yang indah untuk berjalan jalan di kota,ouh ada jualan es krim"

Guru tersebut pun mendatangi penjual es krim tersebut

Namun saat sang guru membuka tasnya,sebuah foto jatuh,dan saat melihat foto tersebut,ternyata
merupakan foto dari muridnya yang telah lulus 10 tahun yang lalu

Sang guru pun pergi dan melanjutkan jalan jalannya

Guru:"hhaahh jadi teringat mereka kembali,memang telah 10 tahun berlalu,tapi bagiku saat saat
tersebut adalah saat saat yang tidak bisa terlupakan,mereka adalah murid murid terbaikku,benar
kata orang orang,kenangan itu seperti kepingan puzzle,setiap bagiannya ada untuk saling
melengkapi,kira kira bagaimana kabar mereka yaa"
Saat sedang berjalan jalan,dia melihat seseorang mirip dengan salah satu muridnya,yaitu murid L2
sedang mengawasi pembangunan

Guru:"bukankah itu murid L2,ahh sekarang di telah menjadi seorang pengawas pembangunan,hebat
yaa"

Namun saat sang guru ingin menghampirinya,ia langsung menghentikan niat nya karena melihat
muridnya sepertinya sedang sibuk,dan dia pun melanjutkan jalan jalannya

Keesokan harinya saat sang guru sedang di sekolah,dirinya ingin menghampiri ruang kelas di mana
dia mengajar 10 tahun yang lalu

Guru:"ruangan ini,penuh dengan kenangan ya,ku harap masa masa tersebut datang kembali,bangku
yang saling berhadapan,pintu yang terbuka karena angin,cerita cerita dari para murid,meski mereka
hanya berjumlah .... orang namun seperti Sunyi hanya saja Ramai,kenangan tersebut hanya
sebentar,namun begitu berharga dan tak terlupakan

Alumni:"Assalamualaikum"

Guru tersebut terkejut

Guru:"eh kalian,kalian kan... Murid L1,Murid L2,Murid P4,Murid P5 dll... Kenapa kalian di sini?"

Murid L3:"bukan kah kami pernah berjanji kepada ibu?dan di sinilah kami,untuk memenuhi janji
tersebut"

Guru:"(menangis tersedu sedu)"

(Mereka berpelukan semuanya)

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai