memasuki Indonesia,hampir seluruh kegiatan dan aktivitas harus di hentikan agar virus tersebut
tidak terus menyebar,termasuk pendidikan di Indonesia,dimana dari yang sebelumnya para murid
belajar tatap muka,kini mengharuskan seluruh murid dan seluruh guru menggunakan sistem belajar
secara online,atau yang biasa di kenal dengan kata during
Tentu kita tahu bahwa sistem seperti ini tidak efesien untuk di gunakan karena keterbatasan guru
dalam menjangkau murid muridnya,sehingga tidak semua murid mendapatkan pelajaran yang
layak,tidak hanya itu bahkan banyak para murid yang kehilangan moralitas dan adabnya karena tidak
adanya pengawasan yang penuh terhadap murid tersebut,maka di sinilah peran guru dalam
mendidik di uji
Juli 2020, sebuah madrasah Aliyah telah menerima murid baru di kelas 10 untuk di didik,namun
karena keterbatasan peminatan untuk masuk ke madrasah tersebut,maka murid yang di terima
hanyalah berjumlah 8 orang saja,namun karena tahun tersebut masih merupakan tahun di mana
virus covid-19 masih memuncak,maka mereka harus belajar secara online,hingga akhirnya 2 tahun
berlalu
Juli 2022 mereka semua telah menjadi murid kelas 12,dan untuk pertama kalinya mereka akan
melakukan pembelajaran tatap muka,seorang guru telah di utus untuk mengajar mereka semua
"Hhahhh untuk pertama kalinya aku akan mengajari murid aliyah,yaaa... meski pengalaman
mengajarku masih mengajar setingkat ibtidaiyah tapi setidaknya diriku telah menyiapkan mental,oh
ya..ku dengar selama 2 tahun mereka di sini,hari ini merupakan hari pertama mereka belajar tatap
muka,ku harap mereka merupakan anak anak yang baik"
Anak murid laki laki:"oy oy ayok push cepat biar menang","turet jaga"
Namun setelah guru tersebut berteriak,para murid masih melakukan segala aktivitas mereka
Dan para murid pun langsung duduk di bangku dan meja mereka masing masing
"Oh iya,karena saya belum mengenal kalian semua maka kalian harus memperkenalkan diri
kalian,baiklah mulai dari yang bangku paling depan sebelah kanan"
Guru:"hei!!!!(dengan nada keras)tidak punya adab dan sopan santun kamu ya!!! Apa begitu cara
menjawabnya?!!di mana pikiranmu?!!"
Guru:"dasar emang gak punya sopan santun yaa!!! Sekarang keluar kamu dari kelas ini!!!"
Sang murid pun langsung keluar dari kelas tanpa basa basi dengan wajah sedikit tersenyum
Beberapa jam berlalu dan pembelajaran pun telah selesai untuk hari ini
Para murid pun berjalan keluar kelas untuk pulang dan tinggallah sang guru di ruang kelas
Guru:("hhuuhh,hari ini tidak seperti yang ku bayangkan,banyak dari mereka yang tidak punya adab
dan etika,aku yakin ini karena mereka saat belajar di rumah pasti melakukan seenaknya dan jadilah
seperti itu,aku berharap mereka akan berubah kedepannya,mungkin di sinilah seorang guru
berperan penting dalam mendidik,baiklah dari pada menunggu mereka berubah sendiri,lebih baik
aku lah yang akan mengubahnya,(sang guru pun berdiri dengan semangat)pasti aku akan
menjadikan mereka seseorang yang pantas di sebut manusia,semangat untuk diriku")
Keesokan harinya saat les pertama,sang guru kembali lagi ke kelas tersebut dengan penuh
tekad,namun saat telah sampai di kelas dia di buat terkejut kembali,namun kali ini yang
membuatnya terkejut adalah saat dia melihat ruang kelas yang kosong
Sang guru pun mencari mereka kemana mana,dan sampai lah di kantin sekolah,dan ternyata mereka
semua berada di tempat tersebut
Guru:"ohh jadi di sini kalian dari tadi,sekarang kalian semua pergi ke lapangan,sekarang juga!!!"
Seketika kepala sekolah datang menghampiri mereka,dan para murid langsung kabur ke kelas
mereka
Guru:"tidak pak tidak perlu! Jika sampai saya meninggalkan mereka,itu artinya sama saja saya telah
gagal menjadi seorang pendidik,dan saya sudah berjanji pada diri saya bahwa saya tidak akan
berhenti sampai mereka berubah"
Kepsek:"baguslah kalau begitu,jadi saya serahkan mereka kepada ibu,sekali lagi terima kasih"
Guru:"tidak tidak,saya yang seharusnya berterimakasih kepada bapak karena telah memberi
pekerjaan ini"
Keesokan harinya guru tersebut datang kembali ke kelas,dan seperti biasa harus mengahadapi
tingkah laku mereka yang semena mena
Hari demi hari,selama 2 bulan mereka masih saja tidak ada perubahan,hingga akhirnya tindakan
mereka sudah di luar batas
Murid:"sekarang!!!"
Seketika sekantong pelastik yang berisi debu bekas kapur melayang ke arang sang guru
"Hahahahhahahahahahha"
Seketika guru tersebut terlihat dengan wajah yang penuh amarah,dan rasanya seperti ingin
menangis dan tanpa berkata kata guru tersebut meninggalkan ruang kelas
Murid P3:"bukankah kita sudah keterlaluan?bagaimana jika dia tidak ingin masuk ke sini lagi?"
Murid L3:"hahaha,baru sekarang kau ingin mengakatan kalau ini keterlaluan?lagi pula kalian semua
sudah setuju terhadap rencana ini kan?dan jika memang dia tidak ingin masuk ke sini lagi bukankah
itu bagus?jadinya tidak ada lagi yang ribut soal ini soal itu"
Murid L1:"hei ku pikir dia benar,kita sudah keterlaluan,selama ini ibu itu sabar dalam menghadapi
kita,dan orang pertama yang mengusulkan ini bukannya kau(Murid L3)"
Murid L2:"hey sudahlah jangan berkelahi,dia benar kita sudah keterlaluan dan semua ini karena kau"
Murid L2:"aku tidak peduli apa yang akan kau lakukan,tapi kami semua akan pergi meminta
maaf,jika kau memang masih memiliki hati maka ikutlah dengan kami"
"Kami di sini ingin meminta maaf atas segala hal yang telah kami perbuat,kami tahu banyak
perbuatan kami yang tidak bisa ibu maafkan,tapi rasa minta maaf ini benar benar tulus datang dari
hati kami,dan kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi"
Guru:(sedikit terkejut)
Setelah semua kejadian tersebut,sedikit demi sedikit mereka mulai berubah,dan tidak hanya
itu,sekarang kelas tersebut penuh dengan canda ria dari murid mau pun guru
Dan suatu hari,sang guru melihat salah satu muridnya yaitu murid L3 sedang duduk di bangku yang
berada di pinggi lapangan sendirian,dan guru tersebut mendatanginya
Murid L3:"kenapa ibu duduk di sini"(dengan wajah sedikit memikirkan sesuatu dan tanpa melihat
sedikitpun ke arah sang guru)
Guru:"apa salahnya memberi tahukan,itu juga merupakan tugas kami sebagai seorang guru,yaitu
memahami muridnya"
Murid L3:"ibu tau,apa yang menyebabkan aku menjadi seperti ini?hahhh,sejak kecil aku sudah di
tinggalkan oleh kedua orang tuaku,tidak seperti mereka,yang masih mendapat perhatian dan kasih
sayang orang tua,aku bahkan tidak punya seseorang yang bisa ku anggap penting,karena itu aku
ingin mendapat perhatian dari orang orang di sekitarku,karena hanya itu yang bisa ku lakukan,tidak
seperti teman teman yang lain,mereka punya bakat,keahlian,dan kemampuan yang hebat hebat"
Guru:"kau tadi mengatakan kalau kau belum punya orang penting dalam hidupmu kan?maka inilah
tujuan pertama mu,yaitu mencari orang yang dapat kau anggap penting,mengerti?"
Hari demi hari,Minggu demi Minggu,purnama demi pernama,telah mereka lewati,hingga tibalah
pengumuman kelulusan mereka
Saat itu,semua murid datang ke ruangan guru sambil membawa sebuah kertas
Guru:"waalaikumsalam,jadi,ada apa?"
Murid:"kami juga berterima kasih kepada ibu,jika tidak karena pengorbanan ibu,mungkin kami tidak
akan seperti ini,bahkan rasa terima kasih pun tidak akan pernah membalas seluruh jasa jasa ibu
selama ini,kami berjanji akan membalasnya suatu saat nanti"
Setelah seluruh tangisan tersebut,para muridpun menyalami guru tersebut,dan berakhirlah masa
masa mereka di madrasah tersebut
Bertahun tahun telah berlalu,guru tersebut masih mengajar di madras tersebut,dan kesehariannya
tidak berubah
Guru:"haahh hari yang indah untuk berjalan jalan di kota,ouh ada jualan es krim"
Namun saat sang guru membuka tasnya,sebuah foto jatuh,dan saat melihat foto tersebut,ternyata
merupakan foto dari muridnya yang telah lulus 10 tahun yang lalu
Guru:"hhaahh jadi teringat mereka kembali,memang telah 10 tahun berlalu,tapi bagiku saat saat
tersebut adalah saat saat yang tidak bisa terlupakan,mereka adalah murid murid terbaikku,benar
kata orang orang,kenangan itu seperti kepingan puzzle,setiap bagiannya ada untuk saling
melengkapi,kira kira bagaimana kabar mereka yaa"
Saat sedang berjalan jalan,dia melihat seseorang mirip dengan salah satu muridnya,yaitu murid L2
sedang mengawasi pembangunan
Guru:"bukankah itu murid L2,ahh sekarang di telah menjadi seorang pengawas pembangunan,hebat
yaa"
Namun saat sang guru ingin menghampirinya,ia langsung menghentikan niat nya karena melihat
muridnya sepertinya sedang sibuk,dan dia pun melanjutkan jalan jalannya
Keesokan harinya saat sang guru sedang di sekolah,dirinya ingin menghampiri ruang kelas di mana
dia mengajar 10 tahun yang lalu
Guru:"ruangan ini,penuh dengan kenangan ya,ku harap masa masa tersebut datang kembali,bangku
yang saling berhadapan,pintu yang terbuka karena angin,cerita cerita dari para murid,meski mereka
hanya berjumlah .... orang namun seperti Sunyi hanya saja Ramai,kenangan tersebut hanya
sebentar,namun begitu berharga dan tak terlupakan
Alumni:"Assalamualaikum"
Guru:"eh kalian,kalian kan... Murid L1,Murid L2,Murid P4,Murid P5 dll... Kenapa kalian di sini?"
Murid L3:"bukan kah kami pernah berjanji kepada ibu?dan di sinilah kami,untuk memenuhi janji
tersebut"
TAMAT