Anda di halaman 1dari 11

NASKAH

UPAYA MENJAGA KESEHATAN


MENTAL
Pada suatu hari seorang anak bernama Soleram yang bersekolah di asrama. Dia
seorang anak yang tertutup, yang susah untuk berkomunikasi dan bersosialisasi
dengan orang orang disekitar.
Suatu pagi dia bersiap siap untuk pergi kesekolah lalu ketika dia membuka
ponselnya dia mendapatkan pesan dari ibunya.
[Bentuk Chat]
Ibu : Sudah Mau Bersiap Untuk Kesekolah?
Soleram : Iya ma.
Ibu : Baik-Baik kamu belajar disana ya jangan seperti semester sebelumnya. Kamu
harus dapat 5 besar. Awas aja kalau gak.
Soleram : Iya ma.
[Tidak Dalam Bentuk Chat]
Soleram menghela nafas dan segera pergi ke sekolah. Ketika ia berjalan kesekolah
dia selalu terpikirikan oleh perkataan ibunya. Solerampun membuat perkataan
ibunya itu menjadi beban pikiran yang sangat berat.Lalu ia teringat kembali
dengan kejadian yang menghantui nya selama ini.
[4 bulan yang lalu….]
Ibu: Kok bisa kamu ga dapat juara sih?! Mau jadi apa kamu kalau gini?!
Soleram: Ampun ma ampun.
Ibu: Ibu benar benar menyesal punya anak sepertimu.
Ibu melemparkan rapot milik soleram kearah soleram.soleram terdiam dan
menangis di pojokan dan menarik rambutnya.
[Flashback Ends]
Lalu tiba tiba seseorang pun akan melewati dia. Dia benar benar ingin
menyapanya. Diapun berusaha untuk mengeluarkan suaranya.

Soleram : H-hai…
Tidak ada respon yang diberikan oleh orang itu. Dia langsung terdiam dan merasa
sangat malu.
Soleram : Duhh seharusnya aku diem aja tdi,malu banget...

Dia langsung bergegas kekelas, namun saat dijalan dia dihadapi oleh orang orang
sana. Ketika mereka menoleh kearah soleram, dia langsung menoleh kearah lain.
Lalu aku lari dan cepat cepat kekelas ku. Dia rasanya menjadi orang yang jadi
bahan perhatian.tiba tiba ada orang yang bertanya kepadanya
Surya :kenapa kamu terburu buru begitu,kamu terlihat sangat panik ketika berada
di dekat orang lain”.
Soleram : Oh maaf sepertinya aku menganggu kalian ya?
Surya : Gak kok aku Cuma khawatir aja. apa ada yang salah?
Soleram : ga ada yang salah kok tenang aja.
Dia pun langsung berlari kembali ke kelasnya dan akhirnya dia sampai dikelasnya
dan dia mulai menutup wajahnya karna terus mengalami kegelisahan.Surya pun
heran melihat Soleram yang selalu berlari setiap orang ada didekatnya.
Surya:Kira kira anak tu kenapa ya?
Rina:Itu sih kebiasaan nya bertingkah seperti itu.kek kek introvert gitu
Enmi:Bener banget tuh susah banget kadang kalo ngajak bicara. Karna dia
kesusahan buat ngungkapin sepatah kata sama orang
Surya: Aku baru merhatiin dia si jadi ga terlalu tau apa yang salah dengannya
Enmi:Oh ya nanti bukannya ada kunjungan dari Psikolog yang diundang sekolah
dari UGM
Rina:Oh iyaa yang katanya sudah S2 ya
Surya:Serius? Itu kapan mereka datang?
Rina:Seminggu lagi sih
Sabila:Aku pengen ikut tapi tugas numpuk banyak banget ga bisa ikut
bersosialisasi sih ni mending pulang aja
Enmi:hm yaudahlah murid ambis, Semangat

Lalu bell masuk kelas pun berbunyi,semua siswa masuk ke kelas masing
masing,dan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar dikelas.Setelah
beberapa saat,Bell istirahat pun berbunyi,para siswa pun pergi kekantin
sedangkan soleram tetap saja berdiam diri dikelas hingga waktu istirahat telah
habis.Soleram hanya bisa merenung di tempat duduknya.Surya pun mengintipnya
dari jendela
Surya: Ternyata benar dia bahkan gak berkutik sama sekali di tempat duduknya
Sabila: Ngapain sih jadi stalker ya? Serem amat jauh jauh hush
Surya: Itu soleram apa uda jadi kebiasaanya gitu?
Sabila: Ya itu kebiasaanya sih pas aku nyoba ajak dia bicara….
[Flashback Start]
Sabila : Hai soleram! Kamu kenapa diam terus sih? Mau bantu ngerjain tugas mtk
gak?
Tidak ada respon dari soleram.wajahnya seperti mencoba mengatakan sesuatu
namun tak kunjung tersampaikan.
Sabila : emm yaudah deh maaf ganggu
Soleram : T-tunggu!
Sabila : Iya soleram?
Soleram Kembali diam tanpa ada respon sedikitpun .Lalu sabila pergi
meninggalkannya.
[Flashback End]

Surya:Begitu ya? Bahkan komunikasinya gak bagus


Sabila:Yaudah sana balik kekelas mu lihat tu guru datang kekelas kami
Surya pun pergi meninggalkan sabila dan Kembali kekelas.
Guru: Anak anak seminggu nanti alumni dari sekolah kita yang seorang psikolog
dari UGM akan datang setidaknya 1 minggu nanti. Jadi bagi yang mau
bersosialisasi dengan mereka bisa nanti ikut.
Siswa siswa lain pun berbisik.
Enmi:itu soleram butuh gak si?
Rina: Uda pasti butuh si aku kasian ngeliat dia.
Sabila:Soleram harusnya ikut sih ini
Soleram menjadi sangat tidak nyaman karna teman temannya membicarakan
sesuatu tentang dia.dia pun menutup kepalanya dibalik lengannya.seakan akan
dia berhalusinasi kalau temannya sedang menunjuk kearahnya.
Jepin : Soleram buk! Ucap anak itu dengan suara yang keras.
Soleram menoleh kearah belakang dan Kembali menoleh ke arah jepin.
Guru : Ada apa dengan soleram jepin?
Jepin: Dia kayanya butuh psikiater buk
Soleram : i-itu gabenar buk saya gabutuh
Guru : Soleram kayanya kata teman mu benar, kamu mungkin perlu ikut
sosialisasi ini.karna kamu itu orangnya susah terbuka dengan orang lain.
Soleram terdiam dan hanya menunduk.pembelajaran pun dimulai dan mereka
Kembali beraktifitas seperti biasa sedangkan soleram hanya menutup wajahnya
sampai pulang.
Ketika semua siswa pulang surya datang menghampiri soleram dan berjalan
Bersama untuk Kembali ke asrama.
Surya: Soleram kalo ada masalah gitu coba aja cerita sama orang pasti mereka
sangat membantu, atau gak boleh aja cerita sama ku
Soleram tiba tiba teringat akan masa lalunya dia teringat semua masalah yang
pernah di ceritakannya pada orang yang dia percaya di sebar oleh semua orang
dan dia hina hina sebagai orang yang sok punya masalah yang mengakibatkannya
menjadi trauma.
Soleram : iya.. makasih atas perhatiannya surya tapi aku ga ada masalah apa apa
kok
Surya pun terdiam dan mereka Kembali ke asrama.
Lalu malamnya Ketika sedang tidur tiba tiba soleram bermimpi kalau dia dibully
Kembali buku bukunya di lempar lempar dan disobek sobek didepan oleh murid
Bernama jepin dan dia juga ditahan oleh surya sedangkan yang siswinya hanya
tertawa meihatnya.lalu tiba tiba buku diarynya dikeluarkan dari tas, lalu akan
dibaca oleh mereka.Soleram langsung menjerit dan terbangun. Dia langsung
memegang dadanya dan meihat kearah jepin yang merupakan satu teman
kamarnya.
Soleram: Sebenarnya apa yang salah dariku.
Disisi lain kamar surya dan soleram samping sampingan.surya sedang
menggambar dan menulis sesuatu didalam sebuah kertas.
Seminggu Kemudian…
Ketika dikelas Surya masih memantau soleram dari jendela karna sangat
penasaran.
Enmi : Woi apa ga capek ya jadi stalkernya soleram? Kasian loh dia pasti mikir
yang aneh aneh.
Rina : Memangnya buat apa mantauin soleram terus.
Surya : Mumpung para psikolog bakal datang jadi sebelum itu aku harus
identifikasi dulu masalah Kesehatan mental yang dialami oleh soleram
Sabila : Surya sejak kapan kamu jadi ambis gini masalah matematika aja langsung
kabur
Surya : Mengidentifikasi ga sesusah berhitung ya
Enmi : Sebenarnya ga salah sih
Mereka melihat soleram dari jendela dan melihatnya mengetik ngetik terus
menerus di ponselnya. Ternyata dia sedang berdebat dengan ibunya dalam
bentuk chat.
[Bentuk Chat]
Ibu : Kenapa kamu gabisa saingi teman mu yang pintar matematika itu?!
Bukannya kamu dulu jago matematika?! Lalu kenapa kamu bisa ga ikut
perlombaan olimpiade itu?!
Soleram : Aku capek ma. Harus mikirin ini itu aku stress ma, kalau mama terus
nekan soleram begini.
Ibu : Oh jadi sekarang soleram nyalahin mama gitu? Jadi ini semua salah mama?
Ibu : Memang anak gatau diri susah capek saya lahirin kamu itu respon yang saya
dapat?
Soleram : Gak gitu ma.. kenapa langsung ngomong gitu mama..
Ibu : Sudahlah soleram mama ga ngerti apa maumu benar benar nyesal mama
punya anak kaya kamu. Kenapa sih anak saya ga kaya anak yang juara matematika
itu?
Soleram : Maaf ma.
[Tidak Dalam Bentuk Chat]
Soleram langsung memasukkan ponselnya dalam tas dan menghantukkan
kepalanya ke meja.dan para siswa dan siswi yang sedang mengintip itu melihat
soleram.
Surya : Identifikasi yang lain didapatkan
Rina : Itu soleram kenapa ya
Enmi : Itu dia kayanya stress berat
Sabila : Apa yang sejauh ini kamu identifikasi surya?
Surya : Semuanya sudah kutulis didalam kertas ini
Mereka lalu langsung membaca isi kertas yang telah ditulis oleh surya dari
masalah yang di alami soleram dan penyebab yang membuatnya jadi seperti ini.
Sabila : Penyebabnya… Trauma, factor lingkungan dan… Genetik? Apa
hubungannya dengan genetik?
Surya : Ah anak biologi masa gatau?
Sabila : Serius aku gatau?
Surya : Jadi..
Sabila : Ohh jadi itu ya
Bel pun berbunyi dan ada pengumuman murid murid yang sudah ditentukan
untuk bersosialisasi di ajak ke ruang yang sudah di tentukan.
Guru : Baiklah anak anak ibu akan panggil nama nama yang akan keluar ya jadi
yang sudah disebutkan langsung keluar oke? Yang pertama Sabila
Sabila : Oke Pak
Guru : Kedua Jepin
Jepin : duh aku pula
Guru : Dann yang terakhir Soleram
Soleram : A-apa? Saya kah pak?
Guru : Iya soleram silahkan keluar
Soleram begitu pasrah dan langsung keluar.begitu diluar dia berjumpa dengan
surya yang ikut serta dalam bersosialisi.
Enmi : Loh pak saya mau ikut paak
Guru : sudah sudah semua orang dapat gilirannya jika mau
Jepin : Cuman kamu yang ikut?
Surya : Ga ada yang mau ikut,yahhh mau gimana lagi.
Mereka langsung berjalan menuju ruangan yang telah ditentukan.Para siswa pun
berbaris dan Abang alumni yang seorang psikolog pun memberikan arahan
kepada para siswa yang ikut serta.
Psikolog alfi:assalamu’alaikum dan selama siang untuk adek. disini para abang
kakak sekalian ingin memberikan suatu arahan yang mugkin ini sangat penting
untuk adek adek sekalian,nah arahan orang abang dan kakak disini itu tentang
Kesehatan mental yang akan diberikan oleh abang kita yang disamping ini
sebelum nya izinkan orang abang memperkenal kan diri nama abang Faiz zaidan
rohmatullah dan nama Kakak yang disamping abang ini Nur Alfil laila.Untuk
kelanjutan,kakak berikan kepada abang ini kepada bang faiz saya persilahkan.
Psikolog faiz:Assalamu’alaikum… disini kakak ingin memberikan arahan tentang
kesehatan mental.Nah kesehatan mental dek dapat berasal dari Lingkungan baik
dari lingkungan rumah dan masyarakat,Genetik atau dari kelahiran,dan Trauma
yang mendalam.Mungkin para adek adek sekalian sering merasakan seperti
terpuruknya orang adek adek sekalian karena nilai orang adek yang rendah atau
orang tua yang selalu nekankan adek,atau ada masalah lain yang seperti
pembullyan terhadap teman seangkatan atau dari abang maupun kakak kelas
kalian masing masing itu bisa juga menjadi salah satu masalah dalm Kesehatan
mental.
Sabila : Benar deh katamu surya genetik juga termasuk.
Surya : Kalau masalah mengidentifikasi gini sih gampang
Jepin : Mentalku masih kuat kok buat apa ikut ini
Sabila : Biarpun itu ini juga ilmu yang bagus buat masa depan nantinya. Apalagi
untuk anak anak nantinya
Psikolog Alpi: Jadi dek, memendam masalah dalam diam itu ga baik, itu bisa jadi
pemicu orang adek jadi depresi,stress,gelisah,ketakutan, dan baaaaanyak lagi
gejala yang akan terjadi
Psikolog Faiz: Nah orang adek tau gak upaya untuk menjaga Kesehatan mental
ini?
Surya : Saya bang! Jadi upaya buat menjaganya yaitu bersosialisasi dengan orang
sekitar bisa juga dengan melakukan kegiatan positif terusss
Sabila : Saya kak, kita juga bisa menjaga Kesehatan mental dengan mencintai diri
kita sendiri terlebih dahulu.
Psikolog Faiz : Mantap untuk adek adek sekalian nah jadi diantara adek sekalian…
Psikolog itu melihat kearah soleram dan mendekati soleram.
Psikolog Faiz: Dek kamu gapapa? Abang perhatiin kamu kayanya mikirin sesuatu
Soleram: Eh.. gapapa kok bang saya baik baik aja
Psikolog Alpi : Dek mimik wajah itu gabisa bohong. Kamu ada masalah apa?
Psikolog Faiz : Kita nanti bicara ya dek dia ruang ini lagi ya dek abang tau kok
keliatannya kamu susah buat berkomunikasi.
Soleram menundukkan kepalanya lalu mengangkat kepalanya dan
menganggukkan kepalanya.Akhirnya soleram,Surya,Jepin,Sabila pun mulai
mengerti apa yang dimaksud oleh psikolog.Singkat cerita,Para siswa pun bubar
dari ruang tersebut dan Kembali kekelas kecuali soleram.sebelum mereka bubar
surya memberikan kertas identifikasi yang ia buat.
Surya : Bang ini ada kertas yang berisi masalah gangguan mental yang saya
identifikasi.
Faiz : Ini kamu yang buat sendiri ya? Siapa yang kamu identifikasi dek?
Surya Menoleh kearah soleram yang sedang berbincang dengan psikolog alpi.lalu
surya pun meninggalkan tempat.
Faiz:udah ketebak masalahnya sama seperti anak anak yang lain.
Psikolog itu datang kearah soleram dan membujuknya untuk menceritakan
masalah yang dia Tangguh selama ini.soleram pun menundukkan kepalanya lalu
dia memulai membuka mulut.
Soleram : Sebenarnya dulu…
[Flashback]
blab la bla
[Flashback End]
Soleram : Sampai sekarang ibu saya trus menekan saya.
Psikolog itu memeluk soleram sambil menenangkannya.
Faiz: saran saya mending kamu ngomong baik baik sama ibu kamu
Soleram : tapi bang mau ngomong baik baik pun ibuku ga akan terima
Faiz : Tenang aja nanti abang yang temenin kamu soalnya kan besok semua orang
tua akan datang menghadiri sosialisasi dengan orang abang. Buat sekarang coba
kamu mulai terbuka dengan orang lain.
Soleram : Iya bang saya bakal coba.
Soleram pun meninggalkan tempat dan Kembali ke kelas. Ketika diluar pintu kelas
soleram ingin mencoba mengucapkan sapaan kepada temannya.lalu dia
memberanikan dirinya
Soleram: Hai semuanya….
Temannya menoleh kearahnya.soleram menjadi sedikit malu.namun teman
temannya yang sadar langsung menyapanya balik
Semuanya : haiii soleramm
Soleram yang mendengar sapaan balik dari mereka semua menjadi tersenyum
dan duduk dengan hati yang lebih tenang.dan Ketika pembelajaran dimulai
soleram menjadi lebih aktif dari sebelumnya.
Keesokan Harinya
Para orang tua siswa pun menghadiri sosialisasi psikolog tersebut. Saat sosialisasi
sudah selesai ,semua orangtua dan siswa bubar kecuali soleram
Soleram:ma,psikolog mau ketemu sama mama
Mama:buat apa soleram mama ga ada waktu buat itu
Soleram : sekali ini aja ma minta waktunya
Mama
Ibu:maaf kan ibu ya nak,Ibu sudah banyak salah sma kamu maafkan ibu ya nakk
Soleram;Iya bu tidak apa apa soleram tau kok perasaan ibu terimakasih ya buu.

Soleram pun merasa lega karena Ibunya sudah mulai merasa bersalah dan
meminta maaf kepadanya.Para psikolog pun merasa lega akan perilaku
ibunya.Para psikolog pun pergi dengan perasaan yang Bahagia.Esok hari pun
tiba,Soleram pun berangkat kesekolah dengan sangat senang,Soleram pun diantar
ibunya dan menyalam ibunya setelah sampai.
Soleram

Anda mungkin juga menyukai