Nama : Andi Adelya Nurmadhani
NIM : J011201073
PAREPARE, KOTA KECIL DENGAN
POTENSI BESAR MARITIM DI
TIMUR INDONESIA
Negara maritim adalah negara yang
berada dalam kawasan laut yang luas.
Selain itu negara maritime biasanya
memiliki banyak pulau. Indonesia sendiri
merupakan negara maritim dengan luas
lautan dua per tiga lebih luas dibanding
daratannya. Maka dari itu potensi maritim
di Indonesia sangat tinggi.
Di Indonesia Timur sendiri,
Parepare adalah salah satu kota yang
memiliki potensi maritim yang cukup tinggi.
Parepare merupakan salah satu kota kecil
yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan letak wilayah yang cukup strategis,
saat ini Parepare memiliki 4 pelabuhan
yang menyimpan potensi besar untuk
menggerakkan ekonomi masyarakat bagian
Timur Indonesia.
Keempat pelabuhan tersebut yaitu
Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Cappa
Ujung, Pelabuhan Lontange, dan Pelabuhan
Cempae. Tiga di antara pelabuhan tersebut
dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia IV
(Persero), yakni Pelabuhan Nusantara,
Cappa Ujung, dan Lontange.
Ketiga pelabuhan ini memiliki
spesifikasi masing-masing, yaitu Pelabuhan
Nusantara untuk penumpang, Cappa ujung
untuk peti kemas, dan Lontange untuk
kapal-kapal kayu yang kebanyakan
mengangkut sembako.
Pelabuhan di Parepare diyakini bisa
menyamai pelabuhan di Makassar yang
merupakan pelabuhan terbesar di wilayah
timur Indonesia. Tentunya hal ini dapat
terwujud apabila dalam pengelolaannya
pelabuhan ini dimanfaatkan sebaik
mungkin
Pelabuhan Nusantara di Parepare
menghubungkan beberapa kota pesisir di
Kalimantan, Surabaya, dan kota-kota
pelabuhan di Indonesia bagian timur.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang
biasa digunakan oleh orang-orang di daerah
Ajatappareng, karena tentunya lebih dekat
dibanding pelabuhan di Makassar. Maka
dari itu tak heran jika Pelabuhan Nusantara
ini menjadi salah satu pelabuhan yang
cukup ramai di Sulawesi Selatan.
Karena besarnya potensi pelabuhan
di Parepare, kegiatan ekspor-impor barang
pun cukup lancar. Salah satu yang cukup
berjaya yaitu dalam bidang pakaian yang
dikenal dengan istilah ‘cakar’ atau saat ini
hits dengan istilah ‘thrift’.
Tempat terkenal di Parepare yang
menjual barang-barang ‘thrift’ yaitu di
Pasar Senggol. Di sini banyak ditemukan
baju-baju, celana, tas, hingga sepatu. Selain
itu juga terdapat pedagang makanan yang
cukup ramai di malam hari sembari
menikmati suasana pinggir laut. Pada hari
libur, tak jarang juga ramai di pagi hari.
Apalagi tempat ini berada di dekat lapangan
Andi Makkasau. Maka dari itu, sehabis
jogging biasanya orang akan menikmati
bubur ayam di sini.
Selain pelabuhan, Parepare juga
memiliki beberapa pantai yang menjadi
tempat wisata. Sampai saat ini masih
banyak orang-orang yang mengadakan
acara di pantai, baik itu reuni maupun acara
sekolah. Beberapa di antara pantai yang ada
di Parepare yaitu Pantai Lumpue dan
Paputo.
Pantai Lumpue sendiri masih cukup
ramai pengunjung. Pantai ini memiliki
gazebo yang lumayan banyak, selain itu ada
juga beberapa kapal yang bisa disewa untuk
berkeliling di sekitar pantai. Ombak di sini
juga tidak begitu tinggi, maka dari itu masih
cukup aman digunakan untuk berenang.
Salah satu sekolah di Parepare,
yaitu SMA Negeri 5 Parepare cukup rutin
mengadakan jogging bersama setidaknya
satu kali setiap semester dari SMA Negeri
5 ke Pantai Lumpue. Nantinya, setelah tiba
di sana para siswa akan memainkan games
lalu dilanjutkan dengan acara bebas.
Selanjutnya yaitu Pantai Paputo.
Pantai ini cukup indah dengan berbagai
fasilitas. Di sini tentunya terdapaat café dan
juga ada mushollah. Maka dari itu orang-
orang tidak perlu khawatir untuk mencari
tempat sholat apabila ke sini. Beberapa spot
di pantai ini terbilang cukup instagramable.
Dengan desain yang cantik dan unik,
banyak orang yang datang untuk
melakukan photoshoot di pantai ini. Selain
itu ada juga beberapa orang yang
menggunakannya untuk melakukan foto
buku tahunan.
Selain pelabuhan dan pantainya
tentu saja Parepare juga kaya akan sumber
daya lautnya terutama perikanan. Beberapa
pasar di Parepare setiap hari menjual hasil
tangkapan segar dari nelayan-nelayan yang
pulang melaut. Maka dari itu harga
tangkapan laut di Parepare tidak terlalu
mahal karena besarnya potensi ini. Namun
proses penangkapan ikan di sini
kebanyakan masih menggunakan cara
tradisional seperti jaring, pancing, pukat,
dan bagan tancap. Hal ini tentunya perlu
menjadi perhatian pemerintah sekitar agar
nelayan dapat lebih maksimal dalam
melakukan kegiatan mereka.